APA Citation: Nurmaeti, C., Abidin, Z., & Prianto, A. (2018). Keanekaragaman Burung Pada Zona
Penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai. Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi,
10(2), 52-57. doi: 10.25134/quagga.v10i2..
Abstrak: Penelitian tentang keanekaragaman burung pada zona penyangga Taman Nasional gunung Ciremai
ini bertujuan mengetahui keanekaragaman burung, dan hubungan vegetasi tumbuhan dengan keankeragaman
burung pada zona penyangga taman nasional gunung ciremai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei
2017 bertempat di Kebun Raya Kuningan. Pengambilan data sampel dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan
dengan waktu pengamatan yaitu pagi 06.00-09.00 WIB dan sore 16.00-18.00 WIB. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode survey dengan metode pengambilan data yaitu metode IPA (Index Ponctualle
de’Abondance). Data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
dan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 14 Famili dan 22 spesies burung, dan
berdasarkan hasil analisis uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa tumbuhan berpengaruh terhadap
keanekargaman burung di Kebun Raya Kuningan.
Kata Kunci : Burung, Zona penyangga, Taman Nasional Gunung Ciremai
Abstract: This research on bird diversity in the buffer zone of Ciremai Mountain National Park aims to
determine bird diversity, and the relationship between plant vegetation and bird diversity in the buffer zone of
Gunung Ciremai National Park. This research was conducted in May 2017 at the Kuningan Botanical Garden.
Retrieval of sample data is carried out as many as 4 repetitions with observation time, namely morning 06.00-
09.00 WIB and afternoon 16.00-18.00 WIB. The method used in this study is a survey method with data
collection methods, namely the IPA method (Index Ponctualle de'Abondance). The data obtained was calculated
using the Shannon-Wiener diversity index and a simple linear regression test. Based on the results of the study
found 14 families and 22 species of birds, and based on the results of a simple linear regression analysis
showed that plants affect the bird diversity in the Kuningan Botanical Gardens.
Keywords: Birds, buffer zones, Gunung Ciremai National Park
52
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 10, Nomor 2, Juli 2018 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
dan dengan demikian memelihara keragaman Adapun metode dalam penelitian ini
struktur dan taksonominya. menggunakan metode survey, dan untuk
Hal ini sejalan dengan pemerintah pengambilan data populasi burung digunakan
Kabupaten Kuningan yang membangun kawasan metode IPA (Index Ponctualle de’Abondance)
konservasi, yakni Taman Nasional Gunung merupakan metode yang digunakan untuk
Ciremai dan Kebun Raya Kuningan, seperti yang mencatat populasi burung secara kuantitatif yaitu
tertulis dalam Peraturan Daerah Kabupaten pencacahan atau sensus (Fachrul, 2007). Dan
Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 Bab IV pasal 6 untuk pengambilan data vegetasi pada setiap plot
“mengembangkan KRK sebagai kawasan menggunakan metode line transek.
konservasi ex-situ”. Kawasan Kebun Raya Adapun analisis data burung menggunakan :
berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener seperti
Ciremai, yang hampir separuh kawasannya yang di acu oleh Fachrul (2007):
berada di Kabupaten Kuningan. Kawasan H' = - ∑PilnPi
konservasi ini dibagi menjadi beberapa zona
yaitu diantaranya zona inti, dan zona penyangga. Keterangan :
Begitupun dengan kawasan lahan konservasi H' = indeks keanekaragaman jenis
yang diusung oleh pemerintah kabupaten Pi = proporsi nilai penting
Kuningan yakni Taman Nasional Gunung ln = logaritma natural
Ciremai sebagai zona inti, dan Kebun Raya Klasifikasi nilai indeks keanekaragaman
Kuningan sebagai zona penyangga yang Shannon-Wiener
bertempat di Kecamatan Pasawahan Desa < 1 = Keanekargaman jenis rendah
Padabeunghar yang merupakan daerah 1-3 = Kenekaragaman jenis sedang
penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai >3 = Keanekaragaman jenis tinggi
(BTNGC, 2012). Sedangkan analisis data vegetasi
Kebun Raya Kuningan merupakan kawasan menggunakan :
daerah penyangga sekitar kawasan taman Kerapatan
nasional, karena Kebun Raya Kuningan memiliki
struktur vegetasi menyerupai hutan alam yang
merupakan habitat satwaliar untuk burung dan
mamalia mencari pakan. Menurut M. Bismark
dan Reny Sawitri (2007) daerah penyangga atau
Frekuensi
buffer zone ini bermanfaat bagi konservasi tanah
dan air, biodiversitas flora melalui konservasi
eks-situ dan habitat satwaliar termasuk burung.
Dengan demikian berdasarkan latar belakang
tersebut diperlukan penelitian untuk mengetahui
keanekaragaman jenis burung pada zona Dominansi
penyangga Taman Nasional Gunung.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Kebun raya
Kuningan yang merupakan bagian dari wilayah
Indeks Nilai Penting (INP)
zona penyangga Taman Nasional Gunung
Ciremai, penelitian ini dilakukan selama bulan
Mei dengan menggunakan empat kali
pengulangan. Waktu pengamatan dilakukan pada Dan untuk analisis data untuk mengkaji
pagi jam 06.00-09.00 WIB dan sore hari jam pengaruh hubungan indeks nilai penting
16.00-18.00 WIB, dan dilaksanakan 2 kali dalam tumbuhan terhadap indeks keanekaragaman
setiap pengamatan. Dan lokasi pengambilan data burung menggunakan analisis data uji regresi
di bagi menjadi tiga plot yaitu plot I pusat linier sederhana
informasi/kantor Kebun Raya Kuningan, plot II
ekosistem terbuka (danau), dan plot III
perbatasan antara zona inti dan zona buffer
(hutan).
53
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 10, Nomor 2, Juli 2018 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
3. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk jumlah individu yang diperoleh dari plot I
Hasil yaitu sebanyak 237 individu, plot II sebanyak
Keanekaragaman Jenis Burung 306 individu, dan plot III sebanyak 329 individu.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan Dari ketiga plot untuk jumlah spesies tertinggi
dan identifikasi, jenis burung yang ditemukan di terdapat pada plot II dan III yaitu 19 spesies,
semua plot sebanyak 22 jenis burung, dengan sementara untuk jumlah individu tertinggi
total perjumpaan 872 individu. Adapun hasil terdapat pada plot III yaitu 329.
yang didapat pada plot I diperoleh jumlah spesies Adapun jenis-jenis burung yang didapatkan
sebanyak 14 spesies, plot II sebanyak 19 spesies, dari semua plot dapat dilihat pada tabel 1.
dan plot III sebanyak 19 spesies. Sementara
54
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 10, Nomor 2, Juli 2018 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
55
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 10, Nomor 2, Juli 2018 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
habitat danau merupakan daerah peralihan atau Syafrudin (2011) bahwa burung merupakan
daerah lalu lalang burung sehingga jenis burung kelompok satwaliar yang paling merata
yang ditemukan lebih banyak jika dibandingkan penyebarannya, ini disebabkan karena
dengan habitat lainnya. Hal tersebut dikarenakan kemampuan terbang yang dimilikinya.
plot II ini merupakan lokasi yang berdampingan Selain itu hal tersebut juga di dukung oleh
langsung dengan jalan utama Kebun Raya hasil Indeks Nilai Penting tumbuhan ketiga plot
Kuningan yang selalu dilalui oleh kendaraan- tidak ada perbedaan yang signifikan antar plot
kendaraan besar yang sedang melakukan proyek dalam hal rata-rata indeks nilai penting
pembuatan Situ Lurah, sesuia dengan pernyataan tumbuhan. Dimana tumbuhan yang terdapat pada
Sujatnika et al. {(1995) dalam Tamnge F. ke tiga plot pengamatan merupakan jenis-jenis
(2013)} bahwa meningkatnya tekanan terhadap tumbuhan yang termasuk kedalam beberapa
hidupan liar dan ekosistem alami antara lain family yang menyediakan sumber pakan bagi
disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah burung yaitu family Moraceae, Euphorbiaceae,
penduduk, ketidakpastian tata guna dan Sterculiaceae, Anacardiaceae, Myrtaceae,
pengelolaan lahan, dan kebijakan ekonomi serta Malvaceae, Apocynaceae, Phyllantaceae sebagai
pembangunan. family pengahasil buah. Dan family Fabaceae,
Lokasi penelitian plot III berada 621 dpl, Myrtaceae sebagai penghasil bunga (madu,
memiliki jumlah burung yang teridentifikasi nektar, pollen). Sesuai dengan pernyataan
paling banyak yaitu 15 famili 19 spesies Bishop, et.al (2005) banyak kategori guild atau
(Gambar 1) dan 329 individu. Plot III ini sumber pakan di dalam suatu tipe habitat
merupakan plot yang memiliki nilai menunjukan banyaknya ketersediaan sumberdaya
keanekaragaman paling tinggi dibandingkan yang mendukung kehidupan burung di dalamnya
dengan plot lainnya, hal ini dikarenakan plot III dan juga menunjukan kualitas lingkungan yang
ini merupakan lokasi yang berbatasan langsung baik.
dengan zona inti yaitu Taman Nasional Gunung
Ciremai, lokasi plot III ini juga bisa disebut 4. SIMPULAN
sebagai daerah peralihan dimana vegetasi pada Dari hasil penelitian mengenai
plot ini merupakan vegetasi alami hutan yang keanekaragaman burung yang dilakukan di
berada pada area Taman Nasional Gunung Kebun Raya Kuningan, burung yang ditemukan
Ciremai dan vegetasi buatan yaitu tanaman yang pada ke tiga plot sebanyak 22 jenis burung, 16
sengaja ditanam oleh pihak Kebun Raya famili dengan total perjumpaan 872 individu.
Kuningan dan atau tumbuhan yang sudah ada Dan berdasarkan hasil penelitian ketiga plot
sebelumnya, karena mengingat sebelumnya memiliki keanekaragaman burung dalam
kawasan Kebun Raya Kuningan ini merupakan kategori sedang, serta tumbuhan berpengaruh
area perkebunan PT. HGU sehingga memungkin terhadap keanekargaman burung di zona
jenis burung yang mencari makan pada plot ini penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai.
pun lebih beragam, hal ini sesuai dengan
pernyataan Sawitri R et.all (2007) bahwa daerah 5. REFERENSI
ecotone atau peralihan antara hutan dengan Alikodra, H. S. 2002. Dasar-Dasar Pembinaan
lokasi perkebunan mengundang burung datang Marga Satwa. Fakultas Kehutanan
untuk mencari pakan karena di lokasi ini terdapat Institut Pertanian Bogor. Bogor.
tumbuhan yang menyediakan pakan, dan Bishop JA, WL Myers. 2005. Associations
menurut Widodo {(2009) dalam Nugroho et.al between avian functional guild response
(2013)}bahwa habitat yang kondisinya baik dan and regional landscape properties for
jauh dari gangguan manusia, memungkinkan conservation planning. Ecological
memiliki jenis burung yang banyak. Indicators 5:33-48.
Hal ini berarti bahwa jenis burung yang Bismark, M. dan Reny Sawitri. 2007.
berada pada ke tiga plot pengamatan hampir Pengembangan Dan Pengelolaan Daerah
sama, dikarenakan ke tiga lokasi pengamatan Penyangga Kawasan Konservasi.
berada pada ketinggian yang tidak jauh berbeda Prosiding Ekspose Hasil-Hasil
sehingga tidak ada barier atau penghalang bagi Penelitian. Vol. IV No. 5 : 467-483,
burung untuk melakukan aktifitas terbang yang 2007
didukung oleh kemampuan burung yang mampu Fachrul, Melati Ferianita. 2007. Metode
terbang berkilo-kilo meter tanpa henti, sesuai Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi
dengan pernyataan Alikodra (2002) dan Aksara.
56
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 10, Nomor 2, Juli 2018 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
57