NON-KRIGING
Abstraksi
Suatu model persebaran nilai medan gravitasi dapat dibuat melalui interpolasi sejumlah titik yang
telah dilakukan pengukuran. Telah dilakukan pemetaan sebaran nilai medan gravitasi didapatkan dari data
berupa titik koordinat (x, y), elevasi, dan nilai bacaan gravitasi terkoreksi hasil akuisisi gaya berat di
Sumenep, Madura menggunakan software Surfer 15 dengan metode statistika dan geostatistika Kriging,
Inverse Distance to a Power (IDP), dan Minimum Curvature. Hasil model peta ketiga metode dibandingkan
untuk mengetahui metode yang paling baik dalam melakukan estimasi sebaran nilai medan gravitasi pada
titik yang belum diketahui. Secara umum metode Kriging lebih efektif digunakan untuk menghasilkan
gambar kontur kedalaman, namun hasil estimasi sebaran nilai medan gravitasi lebih realistis diberikan oleh
metode IDP.
Kata Kunci : geostatistik, interpolasi, inverse distance to a power, kriging, medan gravitasi, minimum
curvature.
0,18 0,171
0,135
0,085
0,09
0,045
0,001
0
" Kriging IDP MC
Gambar 4. Grafik nilai R2 ketiga metode
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan
nilai yang menunjukkan tingkat “goodness-of-
R2
"
fit” atau tingkat kesesuaian dari ketiga metode
Gambar 3. Peta kontur hasil interpolasi metode minimum
curvature yang ditumpang susun dengan warna sebaran yang digunakan. Jika nilai R2 semakin mendekati
nilai medan gravitasi 1 maka metodenya semakin sesuai, dan
bentuk konturnya, sementara yang paling jauh dari sebaliknya. Berdasarkan Gambar 4 dan Tabel 1,
akurat diberikan oleh metode minimum curvature nilai R2 paling kecil diperoleh dari metode
yang mana sebaran nilainya relatif horizontal, tidak minimum curvature dan paling besar diperoleh
mengikuti bentuk konturnya. Adapun untuk metode dari metode IDP. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
kriging, estimasi sebaran nilai medan gravitasinya estimasi persebaran nilai medan gravitasi yang
cukup mendekati realistis, namun terdapat lebih lebih sesuai diberikan oleh metode IDP, sesuai
banyak daerah yang tidak terestimasi (diindikasikan dengan analisis peta kontur.
dengan warna hitam) dibandingkan dengan metode
IDP dan minimum curvature. yang ditunjukkan 5. Kesimpulan
pada Gambar 1 sepanjang titik easting 694000 Berdasarkan hasil pemodelan yang
hingga 698000 pada elevasi 7. Indikasi warna diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut:
sebaran nilai medan gravitasi yaitu 1. Hasil estimasi sebaran nilai medan gravitasi
• hijau muda-hijau tua: 1730.930794 - pada titik yang tidak dilakukan pengukuran
1735.533992 mgal diberikan oleh metode inverse distance to a
• kuning-jingga: 1735.533992 - 1738.677184 power (IDP) dengan nilai kesesuaian terbesar
mgal dari ketiga metode yaitu 0,171234712851147
• cokelat muda-cokelat tua: 1738.677184 - 2. Berdasarkan sudut pandang kartografis, model
1741.646952 mgal kontur yang paling baik dalam memberikan
• biru muda: 1741.646952 - 1745.328184 mgal pola kontur kedalaman dan menampilkan garis
• biru tua: 1745.328184 - 1749 mgal yang paling tegas diberikan oleh metode
Variasi nilai kesalahan didapatkan dari kriging.
perhitungan R2 : 1 - (SSres / SStot) dimana SSres
adalah Sum of Square residual dan SStot adalah Sum
of Square total yang keduanya didapatkan dari
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Margaret., 1998, Basic Linear
Geostatistics, Springer-Verlag Berlin
Heidelberg, Germany.
Awali, A. Abid., Yasin, H., dan Rahmawati R.,
2013, Estimasi Kandungan Hasil Tambang
Menggunakan Ordinary Indicator Kriging,
Jurnal Gaussian, Vol.2, No. 1/2013.
Deutsch, C.V., 2002. Geostatistical reservoir
modeling 1st ed. Oxford University Press.
New York.
Isaaks, E.H., dan Srivastava, R.M., 1989. Applied
Geostatistic. Oxford University Press:
New York.
Keckler, D. 1994. Surfer for Windows, User
Guide. Golden Software, inc. Colorado.