Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN

PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN

Penerimaan Peserta Didik Baru


dan Tata Kelola Sekolah
• Permendikbud 51/2018 tentang PPDB
• Permendikbud 18/2016 tentang PLS
• Permendikbud 82/2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan
• Permendikbud 75/2016 tentang Komite Sekolah
21st Century Proses Pembelajaran
Learning Skills
Communication Skills
Kemampuan berkomunikasi
Kompetens
PPDB Tata Kelola i
Critical Thinking Lulusan
and Problem Sekolah
Solving
Creativity
berpikir kritis dan
kreativita
menyelesaikan
s
masalah
Ragam Potensi Masalah dalam Tata Kelola Sekolah:
Collaboration A. Tidak meratanya kualitas & akses pendidikan
Kemampuan untuk B. Tindak Kekerasan
bekerja sama C. Pungutan Liar
PARADIGMA PEMERATAAN PENDIDIKAN
INDONESIA
Sekolah yang bermutu dapat di nilai dengan kriteria yang lebih objektif

A. Sebelum Kebijakan Zonasi

Sekolah yang disebut ‘favorit’


mendapatkan inputan siswa yang Guru di Sekolah ‘favorit’ memberikan Sekolah ‘favorit’ meluluskan siswa
seluruhnya memiliki nilai tinggi pengajaran dengan kondisi dengan nilai yang tinggi
(karena PPDB melalui seleksi nilai UN/ kompetensi siswa yang sudah tinggi
USBN)

B. Setelah Kebijakan Zonasi

Seluruh Sekolah Negeri Guru di Sekolah Negeri mendapatkan ‘Sekolah Bermutu’ dapat dilihat secara
mendapatkan kesempatan yang tantangan yang sama dalam mengelola objektif melalui inputan yang heterogen dan
sama dalam hal menerima siswa kompetensi siswa yang beragam agar lulusan yang memiliki nilai yang baik karena
dengan kompetensi yang beragam seluruh siswa dapat menjadi unggul proses pembelajaran yang dilaksanakan di
(heterogen) Sekolah
PRINSIP DAN
TUJUAN

PRINSIP TUJUAN
nondiskriminatif a. mendorong peningkatan akses
objektif layanan pendidikan
transparan b. pedoman bagi:
akuntabel 1. kepala daerah untuk membuat
berkeadilan kebijakan teknis pelaksanaan
PPDB dan menetapkan zonasi
2. kepala Sekolah dalam
melaksanakan PPDB
A. TIDAK MERATANYA KUALITAS & AKSES
PENDIDIKAN
PPDB Berbasis Persaingan UN PPDB Berbasis Zonasi
• Siswa menempuh perjalanan jauh/tinggal • Mendekatkan siswa dengan lingkungan
terpisah dr orangtua sekolah
• Penekanan “kompetisi” pd siswa • Peningkatan akses pendidikan
(eksklusivitas anak dg UN tinggi) • Kondisi kelas yang heterogen mendorong
• Ketidakadilan bagi anak yang tidak mampu siswa untuk bekerja sama
• Cap anak bodoh dan pintar hanya • Peningkatan kapasitas guru
berdasarkan nilai UN (diskriminatif) • Mendukung pelaksanaan SPM dan PPK
• Intervensi Pemerintah Pusat/Pemda hanya • Sejalan dengan kebijakan masuk PTN
kpd “sekolah favorit” (SNMPTN atau SBMPTN)
• Guru kurang termotivasi untuk • Menghilangkan praktik jual beli kursi dan
meningkatkan kompetensi diri pungli
• Suburnya praktik jual beli kursi & pungli • Sesuai ketentuan Keterbukaan Informasi
Publik, ketentuan nilai dikecualikan
• Alat ukur intervensi Pemerintah Pusat dan
Pemda
JALUR PPDB DALAM RANGKA UPAYA PEMERATAAN
PENDIDIKAN
Permendikbud
Siswa hanya memilih 51/2018 PRESTAS
Calon
salah 1 jalur dalam satu zonasi 5
maksimal
1. Domisili calon Siswa di luar zonasi
I
2. Berdasarkan: %
ZONASI a. USBN/UN, dan/atau
1. sekolah negeri wajib menerima calon b. Hasil perlombaan dan/atau

2.
Siswa yang berdomisili sesuai zonasi
termasuk kuota bagi Siswa: 90minimal
penghargaan akademik/non akademik
tingkat internasional/nasional/kab/kota

%
a. tidak mampu; dan/atau Contoh penghargaan:
b. penyandang disabilitas Duta Lingkungan, Duta Pariwisata
➔ sekolah inklusif
PERPINDAHAN TUGAS/
3. SMA/SMK Negeri wajib menerima
Siswa dari keluarga tidak mampu
5
maksimal 1.PEKERJAAN ORANG
Domisili calon Siswa di luarTUA
zonasi, saat
minimal 20% dari daya tampung*
% seleksi prioritas dari jarak.
*Pasal 53A PP 17/2010 jo PP 66/2010 2. dibuktikan Surat Penugasan Orang Tua
jika tidak terpenuhi maka sisa kuota dan Surat Domisili setempat
dialihkan ke jalur zonasi atau prestasi
Catatan: Bencana alam/sosial tidak menjadi jalur tersendiri ➔ diskresi
JALUR ZONASI (Permendikbud 51/2018)

BUKTI DOMISILI PENYALURAN KELEBIHAN


1. Domisili berdasarkan Kartu Keluarga 1.
SISWA
Sekolah wajib melapor ke Dinas Pendidikan jika
• diterbitkan minimal 1 tahun sebelum PPDB berdasarkan hasil seleksi jumlah calon siswa
(utk TA 2019/2020 dapat diterbitkan minimal 6 bulan pada Sekolah ybs melebihi daya tampung
sblm PPDB) 2. Dinas pendidikan wajib menyalurkan kelebihan
2. KK dapat diganti Surat Keterangan domisili dari RT/RW calon Siswa ke Sekolah lain dalam zonasi yang
yang dilegalisir oleh lurah/kepala desa sama
• menerangkan siswa ybs telah berdomisili minimal 1 • Jika dalam zonasi yang sama tidak tersedia,
tahun sejak diterbitkannya Surat Keterangan Siswa tsb disalurkan ke Sekolah lain dalam
• contoh: anak tentara yang sejak lama dititipkan ke zonasi terdekat
sanak keluarga tanpa mengubah KK
3. Sekolah memprioritaskan peserta didik yang memiliki
Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dalam
Permendikbud 22/2016 tentang Standar Proses
Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik
dalam setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut:
Jumlah
No Satuan Jumlah Rombongan
Belajar Maksimum Peserta Didik Per
Pendidikan Rombongan Belajar
1. SD/MI 6-24 28
2. SMP/MTs 3-33 32
3. SMA/MA 3-36 36
4. SMK 3-72 36
5. SDLB 6 5
6. SMPLB 3 8
7. SMALB 3 8
PENETAPAN ZONASI (Permendikbud
51/2018)Prinsip: “Mendekatkan Domisili Peserta Didik Dengan Sekolah”

Penetapan
Pelibatan MKKS Penetapan Wilayah
semua wilayah Kerja Sama Pemda Pengumuman
1. wajib
• Ditetapkan 1. wajib memastikan semua dapat dilakukan
diumumkan
setiap wilayah administrasi masuk berdasarkan
paling lama 1
jenjang oleh dalam penetapan zonasi kesepakatan secara
bulan sebelum
Pemda sesuai jenjang tertulis antar Pemda
pengumuman
• Melibatkan 2. wajib memperhatikan bagi Sekolah yang
PPDB
KKS/MKKS jumlah ketersediaan daya berada di daerah
2. Wajib
tampung yang disesuaikan perbatasan Prov/Kab/
dilaporkan ke
dengan ketersediaan jumlah Kota
LPMP
anak usia Sekolah pada
setiap jenjang di daerah
PENGECUALIAN JALUR
PPDB
Jalur PPDB dikecualikan bagi
1. Sekolah Swasta 7. Sekolah Berasrama;
2. SMK Negeri 8. Sekolah di daerah tertinggal, terdepan,
3. Sekolah Kerja Sama (SPK) dan terluar;
4. Sekolah Indonesia di Luar 9. Sekolah di daerah yang jumlah
Negeri (SILN) penduduk usia Sekolah tidak dapat
5. Sekolah Pendidikan khusus memenuhi ketentuan jumlah peserta
6. Sekolah Layanan Khusus didik dalam 1 Rombel

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan


dilaporkan kepada Dirjen Dikdasmen
Pelaksanaan PPDB & Proses Pembelajaran

Rentan dengan Rentan dengan


Tindak Kekerasan Pungutan Liar
• Pengenalan Lingkungan
Sekolah
• Masa Orientasi Ekstrakurikuler
• Seluruh Proses Pembelajaran
MASA ORIENTASI SEKOLAH,
SEBELUM DILAKUKAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN
SESUAI PERMENDIKBUD
18/2016 TENTANG
PENGENALAN LINGKUNGAN
SEKOLAH

SMAN Don Bosco Jakarta


“Ary, siswa baru SMA Don Bosco Jakarta di tahun 2012 mendapatkan
kekerasan dari kakak kelasnya saat kegiatan ‘pengakraban diri’, dengan
disundut rokok, dipaksa minum minuman keras, narkoba, dan siksaan fisik
lainnya”.

https://news.okezone.com/read/2014/08/11/560/1022853/tragedi-mos-dengan-kekerasan-1
TERMASUK KEKERASAN
PASCA MOS, SAAT MASA
ORIENTASI MASUK KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER

Ekskul Pecinta Alam,


SMAN 3 Jakarta
“Arfiand dan Pandian, siswa SMAN 3 Jakarta di tahun 2014
menghembuskan nafas terakhirnya setelah disiksa kakak kelas dan
alumni SMA tersebut saat orientasi ekstrakurikuler Pecinta Alam dengan
ditemukan 37 luka lebam sekujur tubuh karena benda tumpul”

https://news.okezone.com/read/2014/08/11/560/1022856/tragedi-mos-dengan-kekerasan-2
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Sejumlah murid kelas 7 SMPN 19 Surabaya melihat isi Sejumlah murid kelas 7 SMPN 3 Banjarbaru
komposter saat mengikuti Layanan Orientasi Siswa (LOS) di Kalimantan Selatan mendapatkan penyuluhan tentang
halaman sekolah mereka di Surabaya, Jawa Timur, Senin Bahaya Narkoba dan Tertib Lalu Lintas oleh Polres
(17/7/2018) Banjarbaru, Rabu (4/6/2018)
Sumber: tirto.id Sumber: banjarbaru.kalsel.polri.go.id
Permendikbud 18/2016
Pengertian & Tujuan PLS
Permendikbud 18/2016
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah kegiatan pertama
masuk Sekolah untuk pengenalan program, sarana dan
prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep
pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah.

:TUJUAN
1. Mengenali potensi diri (siswa mengenal sekolah, sekolah mengenal
siswa)
2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai
siswa baru
4. Mengembangkan interaksi dan perilaku positif antar siswa dan warga
sekolah lainnya
1. Maksimal 3 hari, pada
Waktu minggu pertama awal tahun
pelajaran.
Pelaksanaan PLS
2. Dilaksanakan hanya pada
Juli Tahun Pelajaran Baru hari sekolah dan jam
S S R K J S M pelajaran
I 3 Hari Minggu I Awal TA
II 8 9 10 11 12 13 14 Pengecualian: untuk Sekolah
Berasrama, dengan melaporkan
III 15 16 17 18 19 20 21 kepada Dinas Pendidikan Daerah
disertai rincian rancangan kegiatannya
IV 22 23 24 25 26 27 28

V 29 30 31 1 2 3 4
! Rambu-Rambu
Pelaksanaan PLS

DILARANG
Perencanaan dan memberikan tugas
WAJIB melakukan
penyelenggaraan kegiatan maupun
1 kegiatan HANYA 4 kegiatan yang 7 penggunaan atribut
bersifat edukatif
menjadi HAK GURU YANG TIDAK
RELEVAN
DILARANG
DILARANG Dapat melibatkan
melakukan
melibatkan senior tenaga
PERPELONCOAN
2 (kakak kelas) atau 5 atau TINDAK 8 kependidikan yang
alumni SEBAGAI relevan dengan
KEKERASAN
PENYELENGGARA materi PLS
LAINNYA
Dilaksanakan di WAJIB
DILARANG
Sekolah, kecuali menggunakan
3 Sekolah tidak memiliki 6 seragam dan atribut 9 melakukan pungutan
biaya/lainnya.
fasilitas yang memadai resmi dari Sekolah
!
Rambu-Rambu
Pelaksanaan PLS

Melibatkan siswa
efektivitas 1 Melibatkan 2 1. Tidak memiliki
efisiensi 1. Pengurus OSIS/MPK
maksimal 2 orang kecenderungan sifat
pelaksanaan per rombel/kelas; buruk/riwayat pelaku
PLS Jika jumlah 2. Siswa tidak memiliki tindak kekerasan
Jika belum 2. Memiliki prestasi
menghindari guru terbatas kecenderungan sifat memiliki OSIS/
buruk/riwayat akademik dan
perpeloncoan MPK nonakademik
sebagai pelaku
tindak kekerasan dibuktikan dengan
rapor/penghargaan

19
Bagaimana Dengan
Masa Pengenalan Ekskul?
Permendikbud 18/2016

TUGAS SEKOLAH
1. Wajib MEMINTA dan MENDAPATKAN ijin secara tertulis kepada dan dari
orgtua/wali siswa
2. Wajib MENYERTAKAN RINCIAN KEGIATAN pengenalan anggota baru
ekskul pada saat meminta ijin tertulis kepada orangtua/wali
3. Menugaskan minimal 2 orang guru untuk mendampingi kegiatan
pengenalan anggota baru ekskul
4. Jika terdapat POTENSI RISIKO bagi siswa baru, sekolah wajib membuat
PEMETAAN DAN PENANGAN RISIKO serta memberitahukan kepada
orgtua/wali untuk mendapat persetujuan
CONTOH KEGIATAN SAAT PLS
(Lampiran I Permendikbud 18/2016)
UPAYA SEKOLAH DALAM MELAKUKAN PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEKERASAN DI SEKOLAH
(Permendikbud 82/2015)
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN SANKSI
• Wajib memasang PAPAN INFORMASI • Melaporkan kepada orang • Sanksi kepada Siswa: teguran
tindak kekerasan di serambi sekolah yang tua/wali siswa setiap terjadi lisan/tertulis (yang menjadi aspek
mudah dilihat dan memuat informasi untuk kekerasan, serta melapor penilaian sikap di rapor dan
pelaporan serta permintaan bantuan. kepada dinas pendidikan menentukan kelulusan atau
• Guru/kepsek wajib segera melaporkan dan aparat penegak hukum kenaikan kelas), dan tindakan lain
kepada orangtua/wali jika ada dugaan/ dalam hal yang yang bersifat edukatif (seperti
gejala kekerasan; mengakibatkan luka fisik konseling psikolog/guru BK).
berat/cacat/kematian; • Sanksi kepada Guru dan Tenaga
• Menyusun, mengumumkan dan
menerapkan Prosedur Operasi Standar • Melakukan identifikasi fakta Kependidikannya: teguran lisan/
(POS) → berisi langkah-langkah wajib kejadian dan tertulis (jika ringan), pengurangan
warga sekolah untuk mencegah tindak menindaklanjuti kasus secara hak, pembebasan tugas,
kekerasan; proporsional sesuai tingkat pemberhentian sementara/tetap
kekerasan; dari jabatan atau pemutusan
• Membentuk tim pencegahan kekerasan: hubungan kerja (jika kejadian
dari unsur guru, siswa dan orangtua; • Menjamin hak siswa tetap
mendapatkan pendidikan. berulang/luka berat/cacat fisik/
• Bekerjasama dengan lembaga psikologi, kematian)
pakar pendidikan dan organisasi • Memfasilitasi siswa
keagamaan untuk kegiatan yang bersifat mendapatkan perlindungan
edukatif. hukum atau pemulihan
PAPAN INFORMASI SEKOLAH AMAN
diletakkan di serambi sekolah

SMAN XX KOTA
_____
Kawal sekolah aman!
Jangan diamkan aksi kekerasan seperti penganiayaan,
pelecehan, perpeloncoan, perundungan, pemerasan, dan
tindak kekerasan lainnya, terjadi dan mencemari sekolah kita. 80 cm
Kontak pelaporan dan permintaan bantuan:
• Telepon SMAN XX Kota _____: 021-722-XXXX
• Telepon Dinas Pendidikan _____: 021-390-XXXX
• Telepon Polsek Kecamatan _____: 021-739-XXXX
• Laman pengaduan http://sekolahaman.kemdikbud.go.id
• SMS Kemdikbud : 0811-976-929
• Telepon Kemdikbud: 021-5790-3020 atau 021-570-3303
• Email Kemdikbud: laporkekerasan@kemdikbud.go.id

120 cm
UPAYA DINAS/PEMDA DALAM MELAKUKAN PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN DI SEKOLAH
(Permendikbud 82/2015)
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN SANKSI
• Membentuk Gugus Pencegahan Tindak • Wajib membentuk tim adhoc • Sanksi dari Pemda kepada Guru
Kekerasan (permanen) yang terdiri dari: penanggulangan yang dan Tenaga Kependidikan
guru, tenaga kependidikan, perwakilan independen untuk melakukan (Sekolah Negeri): teguran lisan /
komite sekolah, organisasi profesi tindakan awal penanggulangan, tertulis (jika ringan), penundaan
psikolog, perangkat daerah pemda juga berkoordinasi dengan atau pengurangan hak,
setempat, tokoh masyarakat/agama; aparat penegak hukum. Tim ini pembebasan tugas,
• Mengalokasikan anggaran untuk melibatkan tokoh masyarakat, pemberhentian sementara / tetap
pelaksanaan tugas gugus pencegahan. pemerhati pendidikan, dan/ dari jabatan (jika kejadian
atau psikolog; berulang / luka berat / cacat fisik/
• Bekerjasama dengan aparat keamanan kematian).
dalam melakukan sosialisasi • Wajib memantau dan
pencegahan kekerasan; membantu upaya • Sanksi dari Pemda kepada
penanggulangan tindak Sekolah: pemberhentian bantuan,
• Melakukan pemantauan setiap enam kekerasan oleh sekolah; penggabungan (untuk sekolah
bulan terhadap upaya sekolah dalam negeri), penutupan sekolah.
mencegah dan menanggulangi tindak • Menjamin terlaksananya
kekerasan, serta mengumumkan secara pemberian hak siswa untuk
terbuka hasil pemantauan. mendapatkan perlindungan
hukum, hak pendidikan, dan
pemulihan yang dilakukan
sekolah.
PENERAPAN
Peran KomiteBEBERAPA PPDB
Sekolah (Permendikbud 75/2016)
1. Komite Sekolah berkedudukan di setiap Sekolah. “pasal 2 ayat (1)”
2. Fungsi Komite Sekolah: Peningkatan MUTU PELAYANAN Pendidikan
3. Tugas Komite Sekolah
a. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan terkait:
1) Kebijakan dan program Sekolah;
2) RAPBS/RKAS;
3) Kriteria kinerja Sekolah;
4) Kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah; dan
5) Kriteria kerjasama Sekolah dengan pihak lain.
b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari
masyarakat melalui upaya kreatif dan inovatif
c. Mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah
PUNGUTAN LIAR
PUNGUTAN LIAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA
METODE PENGGALANGAN DANA OLEH KOMITE SEKOLAH
(Permendikbud 75/2016)
BANTUAN SUMBANGAN
Definisi: Definisi: Pemberian
Pemberian uang/ uang/barang/jasa oleh PUNGUTAN
barang/jasa oleh Definisi: Penarikan uang oleh
peserta didik, orang tua/
pemangku Sekolah (bukan oleh Komite
wali baik perseorangan
kepentingan Sekolah) kepada peserta didik,
maupun bersama-sama,
satuan pendidikan orangtua/walinya yang bersifat
masyarakat atau lembaga
di luar peserta wajib, mengikat, serta jumlah
secara sukarela, dan
didik atau orang dan jangka waktu
tidak mengikat satuan
tua/wali, dengan pemungutannya ditentukan
pendidikan
syarat yang
disepakati para
pihak
METODE PENGGALANGAN DANA OLEH KOMITE SEKOLAH
(Permendikbud 75/2016)
ASPEK BANTUAN SUMBANGAN PUNGUTAN
TINDAKAN Pemberian Pemberian Penarikan
BENTUK Uang/Barang/Jasa Uang/Barang/Jasa Uang
PELAKU Pemangku Peserta didik, orang tua/ Sekolah
kepentingan wali baik perseorangan
satuan pendidikan maupun bersama-sama,
di luar peserta masyarakat atau lembaga
didik atau orang
tua/wali
SIFAT (SYARAT Disepakati para Sukarela, dan tidak Wajib, mengikat, serta
DAN pihak mengikat satuan jumlah dan jangka
pendidikan waktu pemungutannya
KETENTUAN) ditentukan

Sumbangan WAJIB? INI ADALAH


Iuran WAJIB? PUNGUTAN
LARANGAN UNTUK KOMITE SEKOLAH (Permendikbud 75/2016)
Larangan Lainnya untuk Komite Sekolah
DILARANG menerima (juga terdapat pada PP 17/2010)
Sumbangan atau Bantuan
dari: 1. Menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan
Perusahaan rokok bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian
dan/atau lembaga yang menggunakan
merk dagang, logo, semboyan, dan/atau seragam di Sekolah;
warna yang diasosiasikan sebagai ciri khas 2. Melakukan pungutan kepada siswa & orangtua siswa;
perusahaan rokok
3. Mencederai integritas evaluasi hasil belajar siswa;
4. Mencederai integritas seleksi pada PPDB;
Perusahaan minuman beralkohol dan/
5. Melaksanakan kegiatan lain yang mencederai
atau lembaga yang menggunakan merk
dagang, logo, semboyan, dan/atau warna integritas;
yang diasosiasikan sebagai ciri khas
perusahaan beralkohol 6. Mengambil/mensiasati keuntungan ekonomi dari
pelaksanaan kedudukan;
parpol Partai politik
7. Memanfaatkan aset Sekolah untuk kepentingan
pribadi/kelompok diluar untuk urusan Sekolah;
PENERAPAN BEBERAPA PPDB
KANAL INFORMASI

Data Pendidikan Daerah, Dana Alokasi Khusus


Peraturan Terkait Kemdikbud (DAK), dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jdih.kemdikbud.go.id npd.kemdikbud.go.id
simdak.dikdasmen.kemdikbud.go.id
Unit Layanan Terpadu bos.kemdikbud.go.id
021-570 3303 0812 976 929
021-5790 3020
021-573 3125 ult.kemdikbud.go.id

Posko Pengaduan Itjen Kemdikbud


0812 976 929
pengaduan@kemdikbud.go.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai