PENDAHULUAN
Faktor penyebab dan kronologis bencana yang multi risiko perlu dilihat secara sistemik,
mulai dari bagian hulu hingga hilir, dengan mengidentifikasi akar penyebabnya.
Pertama, faktor penyebab banjir Manado yang multi resiko adalah hilangnya tutupan
lahan bervegetasi hutan menjadi lahan terbuka dan kawasan perumahan/terbangun di
sekitar Manado, sebagai indikasi rusaknya daerah resapan akibat pembangunan kota
yang serampangan. Kedua, kondisi geologi wilayah rentan, terdapat sesar (patahan)
aktif di sebelah Timur Manado, yang berpotensi gempa atau tanah longsor; run off
tinggi akibat jenis tanah dan kemiringan lahan di bagian hulu dan tengah (ditambah
tutupan lahan bervegetasi yg semakin berkurang). Ketiga, kondisi aliran sungai,
terutama daerah sempadan sungai (Sungai Tondano, Tikala, Sario, Mahawu dan
Malalayang) sangat sempit dengan penggunaan lahan permukiman dan bangunan
yang mengambil ruang sempadan bahkan badan air sehingga menghalangi aliran
sungai, dan menyebabkan genangan yang cukup lama. Keempat, curah hujan yang
tinggi, pada saat kejadian 15 Januari 2014 curah hujan di bagian hulu mencapai
peningkatan 450% dan teridentifikasi muka air sungai naik 5-10 m, dan semakin
membesar ke hilir, dan Kelima, gelombang pasang pantai, diinformasikan pada saat
tersebut muka air laut di pantai Manado meningkat pula sebesar 2-3 meter, sehingga
menghambat aliran sungai ke laut.
Dengan pembangunan kota Manado yang semakin hari semakin menigkat, dari fakta-
fakta serta kejadian-kejadian yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa, kita perlu
mengetahui tingkat ketangguhan dan ketahanan kota Manado
Penulis merasa tertarik dengan masalah ini karena, penulis ingin mengamati seberapa
besar tindakan-tindakan pencegahan yang di lakukan pemerintah Kota Manado di
daerah rawan bencana, penulis juga hendak mengamati seberapa banyak
implementasi dari kegiatan pencegahan tersebut yang sudah terlihat di Kota Manado.
Sehingga pada akhirnya penulis dapat mengetahui tingkat ketangguhan dan ketahanan
Kota Manado dari bencana.
Bagi pemerintah
Sebagai sumber acuan untuk menciptakan perencanaan dan penetapan
kebijakan ketata ruangan khususnya dalam hal pengurangan dampak bencana.
Bagi Masyarakat
Memberikan pengertian / wawasan mengenai daerah-daerah rawan bencana
sehingga memberikan tindakan antisipatif bagi masyarakat setempat sebelum
terjadinya bencana.
Bagi penulis
Mengembangkan pengetahuan, ilmu dan kemampuan dalam mengamati
ketanguhan dan ketahanan suatu kota dan menyusun karya ilmiah, khusunya
dalam bidang ketata ruangan yang mitigatif terhadap bencana.
Kebijakan – kebijakan tata ruang di Kota Manado belum cukup tanggap terhadap berbagai
bencana alam terbukti dengan masih terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam
pembangunan serta kegiatan yang mendukung pengurangan dampak dari bencana masih
jarang dilakukan.
Analisis Risiko