Anda di halaman 1dari 29

BAB I

SISTEM PENCERNAAN (DIGESTIF)

A. Pengertian
Pencernaan adalah suatu proses kimia dari molekul makanan besar
menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat digunakan oleh sel. Proses
pencernaan terjadi ketika enzim spesifik tertentu bercampur dengan
makanan.
Sistem pencernaan manusia atau sistem digestif secara umum
berfungsi memproses makanan yang kita makan. Sistem digestif ini terdiri
dari beberapa organ dan kelenjar yang mencerna makanan, energi dan
ekstrak nutrisi, dan kemudian membuang produk sampingan berupa
limbah. Sistem pencernaan memiliki dua bagian utama yaitu saluran
gastrointestinal (GI) atas dan bawah. Saluran pencernaan bagian atas
terdiri dari mulut, faring, kerongkongan, dan lambung, sedangkan yang
lebih rendah saluran pencernaan terdiri dari usus kecil, usus besar dan
anus. Organ seperti hati, kandung empedu, dan pankreas juga merupakan
bagian dari sistem pencernaan.

B. Fungsi & bagian organ sistem pencernaan manusia


1. Mulut
Pada bagian mulut terdapat gigi, saliva (air liur/ludah) dan lidah.
Pencernaan dimulai di sini. Tugas gigi adalah untuk merobek dan
mulai menghancurkan makanan menjadi bagian-bagian yang cukup
kecil sehingga bisa masuk ke tenggorokan kita.
2. Saliva
kelenjar ludah terletak di bawah bagian belakang lidah kita. Kelenjar
ini menciptakan air liur atau ludah. Hal ini membantu melunakkan
makanan di dalam mulut sehingga lebih mudah untuk menelan. Air
liur juga yang pertama dari beberapa bahan kimia yang memulai untuk
memecah makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana.

1
3. Lidah
Lidah adalah otot yang bekerja dengan makanan dan air liur untuk
membentuk bola yang bisa tertelan. Tentu saja, lidah juga mengandung
selera yang membantu kita membedakan antara asin, asam, manis,
pahit dari makanan.
4. Kerongkongan/Esofagus
Kerongkongan atau esofagus hanyalah sebuah tabung transportasi dari
mulut ke perut. Ketika kita menelan, apa yang kita lakukan sebenarnya
adalah menutup pintu perangkap di tenggorokan kita yang disebut
epiglotis. Epiglotis mengirimkan makanan ke esofagus dan mencegah
makanan turun ke trakea dan ke paru-paru kita. Makanan bergerak ke
bawah esofagus menggunakan otot-otot tanpa ada gravitasi.
5. Lambung
Pemberhentian pertama setelah esofagus adalah lambung. Setelah
makanan sampai ke lambung, ia menggunakan bahan kimia untuk
mencoba membuat makanan lebih halus. Zat kimia ini disebut asam
lambung dan termasuk asam klorida dan enzim(zat kimia yang
memecah makanan).Makanan dipindahkan dari lambung dan dicampur
dengan bahan kimia selama sekitar 3 atau 4 jam. Ketika proses di
lambung selesai, makanan akan berupa cream seperti cairan yang
disebut chyme. Makanan masih belum cukup kecil untuk masuk ke
aliran darah kita dan belum memberikan tubuh untuk sesuatu yang
berguna.
6. Hati dan Kantung empedu
Pada titik ini, makanan akan bercampur dengan lebih banyak bahan
kimia. Hati membuat bahan kimia yang disebut cairan empedu tetapi
tidak disimpan dalam hati. Sebaliknya itu disimpan dalam kandung
empedu. Ketika kandung empedu bercampur empedu dengan makanan
kita, maka mereka akan melakukan pekerjaan yang penting seperti
menghancurkan lemak (dari susu, mentega, keju) menjadi bentuk yang

2
lebih kecil. Lemak ini akan memasok kita dengan banyak energi
nantinya.
7. Pankreas
Pankreas juga menambahkan bahan kimia pencernaan ketika makanan
meninggalkan lambung. Hasil dari proses pencernaan ini bekerja
dengan menghancurkan karbohidrat (dari roti, kentang, dll) dan protein
(dari daging, sereal, selai kacang). Pankreas adalah organ kelenjar di
perut bagian atas yang berfungsi ganda yanitu menghasilkan kelenjar
eksokrin pencernaan dan kelenjar endokrin yang memproduksi
hormon. Kelenjar eksokrin pankreas untuk mengeluarkannya enzim
yang memecah protein, lemak, karbohidrat, dan asam nukleat dalam
makanan. Sedangkan kelenjar endokrin pankreas untuk mengeluarkan
hormon glukagon insulin dan mengontrol kadar gula darah sepanjang
hari. Kedua fungsi ini sangat penting untuk kelangsungan hidup tubuh
kita.
8. Usus Kecil
Jika boleh diberikan gelar pahlawan untuk sistem pencernaan maka
usus kecil atau usus halus ini adalah pahlawan sejati dari sistem
pencernaan. Usus kecil adalah saluran yang berbentuk seperti tabung
selang yang panjangnya sekitar 22 meter. Di sinilah pencernaan yang
sebenarnya terjadi. Ketika makanan melewati saluran ini, maka ia akan
dicampur dengan bahan kimia baru dan segera dicerna cukup kecil
untuk dimanfaatkan oleh tubuh. Sepanjang dinding usus terdapat
ribuan jari-jari kecil yang disebut vili. Pembuluh darah kapiler di vili
dapat menyerap molekul makanan kecil dan mengirim mereka ke
seluruh tubuh kita melalui darah.
Usus kecil terdiri atas duodenum, jejunum dan ileum. Duodenum
adalah saluran pertama dari usus kecil dengan ukuran panjang sekitar
25 cm dan diameternya 5 cm. Saluran ini berbentuk seperti huruf C
yang melintas tepat di depan ginjal dan juga pada bagian atas vertebra
lumbal ke-3. Pada akhirnya, duodenum akan bergabung usus jejunum

3
yang merupakan bagian kedua dari usus halus ini. Jejunum adalah
bagian tengah usus halus yang terletak diantara duodenum dan ileum.
Ileum adalah bagian terakhir dari tiga bagian usus ini, dimana nutrisi
yang tersisa diserap sebelum pindah ke usus besar.
9. Katup Ileocecal
Dari usus halus ke usus besar terdapat katup ileocecal, yang
merupakan jalan terusan. Adapun fungsinya adalah sebagai pembatas
jika terjadi reflux atau aliran balik dari isi colon seperti feses masuk ke
usus halus. Struktur katup ileocecal berupa papillose dengan otot
sfingter. Katup ini sangat khas karena disinilah satu-satunya saluran
pencernaan berfungsi untuk penyerapan Vitamin B12 dan asam
empedu.
10. Usus besar
Apapun jenis makanannya tubuh kita tidak dapat menampung semua
ekstrak makanan, dan limbahnya akan dikirim ke usus besar (colon).
Banyak tanaman, misalnya, yang mengandung selulosa yang tidak
dapat dicerna oleh sistem pencernaan. Tugas besar dari colon adalah
untuk menghilangkan air. Oleh usus besar, air dikirim ke dalam aliran
darah. Colon lebih lebar dibandingkan usus halus dan ukuran panjang
kurang lebih 5 kaki. Colon terdiri dari:
 Colon Ascending (yang salurannya naik)
 Colon Descending (yang salurannya turun)
 Colon Transversum (yang salurannya melintang)
 Colon Sigmoid (yang salurannya membentuk sudut medial
dari panggul seperti kurva huruf S).
Makanan menghabiskan sekitar 12 jam di usus besar dimana ia
menjadi kotoran dan kemudian meninggalkan tubuh melalui
lubang dubur (rektum) ketika kita pergi ke kamar mandi.

4
11. Rektum
Struktur rektum adalah berupa otot dimana saluran ini akan
menghubungkan colon dan anus. Hasil limbah pencernaan yang
disebut tinja atau feses akan terkumpul di rektum. Tekanan dari feses
ke dinding rektum inilah yang akan menyebabkan impuls pada saraf ke
otak, dan otak akan mengirimkan pesan untuk membuat otot pada anus
untuk relaksasi sehingga isi rektum akan dikosongkan keluar melalui
anus.
12. Anus
Anus adalah kanal pada ujung saluran pencernaan dimana feses akan
dikeluarkan. Ukuran panjang anus sekitar 5 inchi dan hanya terbuka
selama kita ingin membuang kotoran. Anus dapat tertutup dan terbuka
karena strukturnya berupa otot sfingter.

5
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan
pada manusia adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan zat
makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan menggunakan enzim dan organ – organ pencernaan.
Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu dengan
enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organ – organ
pencernaan dan jenisnya tergantungdari bahan makanan yang akan dicerna
oleh tubuh.
Organ – organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dari :
a. Mulut (oris)
b. Tekak (faring)
c. Kerongkangan (oshopagus)
d. Lambung (ventrikulus)
e. Usus hasul (intestinum minor)
f. Usus dua belas jari (duo denum)
g. Usus kosong (je junum)
h. Usus penyerapan (ileum)
i. Kelenjar pankreas
j. Hati (heparaa)
k. Usus besar (intestinum mayor)
l. Rektum
m. anus

6
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,sunita 2009. Prinsip dasar ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
utama.
Andreson, Clifford R.2001.Petunjuk modern kepada kesehatan, Bandung:
Indonesia Publishing House.
Guyton dan Hall.2018 Fisiologi kedokteran.perpustakaan nasional.jakarta
http://aswidhafm.blogspot.com/2011/11/makalah-sistem-pencernaan.html

7
BAB II

SISTEM PERKEMIHAN (URINARIA)

A. Sistem Urinaria
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem
dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-
zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem Urinaria
terdiri atas ginjal yang mengeluarkan sekret, ureter yang menyalurkan
urine dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih yang bekerja sebagai
penampung dan uretra yang mengeluarkan urine dari kandung kemih.
B. Ginjal
1. Anatomi Makroskopis Ginjal
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen at as, dibelakang
peritoneum(retroperitoneal), didepan duo kosta terakhir dan tiga otot -
otot besar(transverses abdominis, kuadratus lumborum dan psoas
mayor) dibawah hati dan limpa. Dibagian atas ginjal terdapat kelenjar
adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di
sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal pada orang dewasa berukuran
panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3cm, kira-kira sebesar
kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1%
berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram.
Bentuk ginjal seperti biji kacang, dengan lekukan yang menghadap
ke dalam. Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih
besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih
panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit
ke bawah dibandingkan ginjal kiri untuk memberi tempat lobus hepatis
dexter yang besar. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh
bantalan lemak yang tebal.
Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis,
puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang

8
kecil disebut papilla renalis. Hilum adalah pinggir medial ginjal
berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh
limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong yang
menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga
kaliks renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi
dua atau tiga kaliks renalis minores. Medulla terbagi menjadi bagian
segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi
oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan
duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid
membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari kesatuan
bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.
a) Nefron
Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan
satuan-satuan fungsional ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron
dalam setiap ginjal. Setiap nefron mulai sebagai berkas kapiler
(badan Malpighi atau glomerulus) yang erat tertanam dalam ujung
atas yang lebar pada urineferus atau nefron. Dari sini tubulus
berjalan sebagian berkelok-kelok dan sebagian lurus. Bagian
pertama tubulus berkelok-kelok dan dikenal sebagai kelokan
pertama atau tubula proximal dan sesudah itu terdapat sebuah
simpai, simpai Henle. Kemudian tubula itu berkelok-kelok lagi,
disebut kelokan kedua atau tubula distal, yang bersambung dengan
tubula penampung yang berjalan melintasi kortex dan medula,
untuk berakhir dipuncak salah satu piramidis.
b) Vaskularisasi ginjal
Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira
setinggi vertebra lumbalis II. Vena renalis menyalurkan
darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah
kanan garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus ,
arteri tersebut bercabang menjadi arteri interlobaris yang
berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri

9
arkuata kemudian membentuk arteriola interlobularis yang
tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini
kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus.
Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang
kemudian bercabang membentuk sistem portal kapiler yang
mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah
yang mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan
kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena interlobularis,
vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk
akhirnya mencapai vena cava inferior. Ginjal dilalui oleh
sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume yang sama
dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari
90% darah yang masuk keginjal berada pada korteks
sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran
darah ginjal adalah otoregulasi aliran darah melalui ginjal
arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsic yang dapat
merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan
tekanan darah arteri dengan demikian mempertahankan aliran
darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan.
2. Fisiologi Ginjal
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat
banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah
menyaring dan membersihkan darah. Aliran darah keginjal adalah 1,2
liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan
filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat
ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal
menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.
Fungsi ginjal adalah sebagai berikut :
- Fungsi Mengatur Keseimbangan Air dan Elektrolit (Homeostasis).
Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit terjadi karena
disintesanya Hormone Antidiuretika (ADH) oleh korteks ginjal

10
melaui jalur yang disebut Hipotalamic – Hipofise – Corteks Ginjal
Axis yang bekerja mengatur volume air dan kadar elektrolit
menjadi seimbang pada Nefron Ginjal dimana terjadi proses
filtrasi, sekresi dan reabsorpsi dari Air, Natrium, Kalium, Chlorida,
Hidrogen ,Bikarbonat, Magnesium, Calsium dan Fosfat.
- Fungsi Ekskresi Terhadap Sisa Produk metabolic dan Bahan Kimia
Asing. Proses pembuangan sisa produk ditempuh melalui filtrasi
sekresi dan reabsorpsi dan pada toxin serta bahan kimiah asing
akan mengalami proses filtrasi dan sekresi dan tidak direarbsorpsi.
- Fungsi Pengaturan Terhadap Normalitas Tekanan Darah Tubuh
yang dilakukan melalui pengaturan kadar Natrium plasma dan
sekresi hormone Renin dalam Juxtaglomerular Cell
- Fungsi Erytropoietic, dimana pada keadaan hipoksia akan
merangsang ginjal untuk menyekresi hormone Erytropoietin untuk
selanjutnya hormone tersebut akan merangsang Sumsum tulang
Merah dan Putih untuk meproduksi Sel Darah Merah.
- Fungsi Pengaturan Keseimbangan Asam – Basa tubuh dilakukan
dengan jalan yang pertama adalah: dengan jalan mengeluarkan
Asam Fosfat dan Asam Sulfat yang merupakan hasil metabolisme
protein dan yang kedua dengan jalan menyinpan larutan garam
kembali dalam tubuh ketiga dengan jalan menyekresi ion H+ dan
mereabsorpsi ion Bikarbonat.
- Fungsi Penghasil Vit. D yang penting untuk penyerapan calsium
dari usus, tulang dan dari reabsorpsi ditubulus ginjal, Disintesa dari
bahan dasar dehidrokolesterol yang diproduksi oleh Kulit akibat
rangsangan dari paparan Sinar Ultra Violet matahari yang cukup.
- Fungsi Sintesa Glucosa, dimana pada kondisi kelaparan,
hipotermia dan puasa ginjal dapat memenuhi kebutuhan glukosa
dengan mengaktifkan Jalur Gluconeogenesis yang kapasitas
glukosanya sepadan dengan glukosa yang dihasilkan hati.

11
3. Mekanisme Pembentukan Urine
a. Filtrasi Glomerulus
Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma pada
glomerulus, seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus
secara relatif bersifat impermiabel terhadap protein plasma
yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang
lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa
nitrogen. Aliran darah ginjal (RBF= Renal Blood Flow)
adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1200
ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125
ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman.
Ini dikenal dengan laju filtrasi glomerulus(GFR= Glomerular
Filtration Rate). Gerakan masuk ke kapsula bowman disebut
filtrat. Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang
terdapat antara kapiler glomerulus dan kapsula bowman,
tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus
mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh tekanan
hidrostatik filtrat dalam kapsula bowman serta tekanan
osmotic koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya
dipengaruhi oleh tekanan-tekanan koloid diatas, namun juga
oleh permeabilitas dinding kapiler.
b. Reabsorpsi tubulus
Zat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non
elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah
reabsorpsi selektif zat-zat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah
difiltrasi.
4. Sekresi tubulus
Sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran
darah melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi
tidak terjadi secara alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin).
Substansi yang secara alamiah terjadi dalam tubuh termasuk asam urat

12
dan kalium serta ion-ion hidrogen. Pada tubulus distalis, transfor aktif
natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogen dan ion-
ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa
natrium keluar dari cairan tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion
kalium kedalam cairan tubular perjalanannya kembali jadi, untuk
setiap ion natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus
disekresi dan sebaliknya. Pilihan kation yang akan disekresi tergantung
pada konsentrasi cairan ekstratubular (CES) dari ion-ion ini (hidrogen
dan kalium). Pengetahuan tentang pertukaran kation dalam tubulus
distalis ini membantu kita memahami beberapa hubungan yang
dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti
mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan hiperkalemia atau
mengapa pada awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika
asidosis berat dikoreksi secara theurapeutik.
5. Ureter
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang
menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih. Panjang ureter
adalah sekitar 20-30 cm dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm di
dekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung
kemih.
6. Cara Kerja Ureter
Ureter merupakan bagian dari traktus urinarius (salurahan perkemihan)
yang terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal
(tepatnya setelah pelvis renalis) ke kandung kemih (vesika urinaria)
panjangnya ± 25-30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak dalam rongga abdomen(pars abdominalis)dan sebagian terletak
dalam rongga pelvis (pars pelvina) sebelah kanan dan kiri.Selain itu
ada juga sebagian kecil porsi yang menembus vesica urinaria (pars
vesicae).
Saluran ini menyempit di 3 tempat:
- Proksimal ureter, pada Pelvis Renalis

13
- Saat melewati pinggiran pelvis/panggul
- Distal ureter, pada saat memasuki Vesica Urinaria
Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus
psoas dan dilapisi oleh pedtodinium. Lapisan dinding ureter terdiri
dari:
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan – gerakan


peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih
masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).Gerakan
peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh
ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum
uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

7. Kandung Kemih
Kandung kemih, dalam anatomi binatang menyusui, adalah organ
tubuh yang mengumpulkan air kencing yang dikeluarkan oleh ginjal
sebelum dibuang. Air kencing memasuki kandung kemih lewat ureter
dan keluar lewat uretra. Kandung kemih merupakan salah satu organ
tubuh yang berbentuk tabung, terdiri dari lapisan otot (otot detrusor)
yang bekerja membawa hasil metabolisme yang tak terpakai keluar
tubuh. Fungsinya adalah sebagai penampung urin yang dapat
menampung kira-kira sebanyak dua cangkir cairan. Pada saat Anda
berkemih, maka urin akan turun melalui saluran yang disebut uretra
dan keluar dari tubuh. Saluran kemih (termasuk ginjal, ureter, kandung
kemih dan uretra) dapat mengalami trauma akibat luka tembus (tusuk),
trauma tumpul, terapi penyinaran, cedera panggul (akibat kecelakaan
kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi atau terjatuh) serta
pembedahan (terjadi secara tak sengaja yang melibatkan panggul atau

14
perut bagian bawah seperti hysterectomy, operasi cesar, atau
colectomy).
8. Cara mencegah Infeksi Kandung Kemih
Untuk menghilangkan atau mengurangi cairan yang tidak berguna lagi
bagi tubuh, biasanya akan dibuang melalui cairan urin. Bahkan
beberapa orang ada yang sengaja mengonsumsi pil pelancar buang air
kecil untuk menghilangkan lemak dan racun dalam tubuh. Melalui urin
yang dikeluarkan dari kandung kemih, racun dan zat-zat yang tidak
berguna lagi bagi tubuh dikeluarkan dengan cara alami. Pengeluaran
urin yang lancar, menurut penelitian kesehatan bisa mengurangi nyeri
menjelang haid dan mencegah beberapa penyakit serius seperti jantung
dan darah tinggi.Untuk memperlancar buang air kecil, Anda
sebenarnya tidak perlu mengonsumsi pil diuretik. Anda bisa
mengonsumsi bahan-bahan alami agar pembuangan urin lebih lancar,
dan mencegah infeksi kandung kemih.
9. Uretra
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kemih ke
lingkungan luar tubuh. Sel epitel dari uretra dimulai sebagai sel
transisional setelah keluar dari kantung kemih. Sepanjang uretra
disusun oleh sel epitel bertingkat torak, kemudian sel bertingkat kubis
di dekat lubang keluar. Terdapat pula kelenjar uretra kecil yang
menghasilkan lendir untuk membantu melindungi sel epitel dari urin
yang korosif. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada
sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi
juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
10. Uretra Pada Wanita
Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di
antara klitoris dan pembukaan vagina. Pria memiliki uretra yang lebih
panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi
kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.

15
11. Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan
letaknya:
 pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
 pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil,
dimana terletak muara vas deferens.
 pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan
di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
 pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di
corpus spongiosum penis.
12. Urin
Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Komposisi urine, terdiri dari
a. Kira-kira 95% air.
b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea,
amoniak dan kreatinin.
c. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
d. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
e. Toksin
f. Hormon
Ciri-Ciri Urin Normal
 Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda
sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
 Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
 Baunya tajam.
 Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-
rata 6.
 Berat jenis berkisar dari 1010 sampai 1025.

16
13. Unsur-unsur Abnormalitas
Apabila proses kimia yang terjadi di dalam tubuh tidak berlangsung
secara efisien maka menyebabkan munculnya substansi yang biasanya
tidak ada dalam urine atau unsur normal dapat muncul dalam jumlah
yang abnormal.
a. Albuminuria adalah adanya albumin dan protein lain dalam
jumlah besar di urine. Terjadinya albuminuria menunjukkan
terjadinya kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal.
b. Nefritis adalah kerusakan pada glomelorus akibat infeksi kuman,
biasanya karena bakteri Streptococcus. Akibat nefritis ini
seseorang akan menderita uremia (masuknya kembali asam urine
dan urea ke pembuluh darah) dan edema (penimbunan air di kaki
karena reabsorpsi air terganggu).
c. Poliuria yaitu urine yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak dan
encer karena kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorpsi
sangat rendah atau gagal.
d. Oliguria adalah bila urine yang dihasilkan sangat sedikit karena
kerusakan ginjal secara total.
e. Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di
dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
f. Glikosuria adalah adanya glukosa dalam urine.
g. Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah pada urine.
h. Ketosis adalah adanya keton dalam jumlah besar di dalam urine
Selain gangguan tersebut ginjal juga dapat dipengaruhi oleh
hormon, antara lain sebagai berikut:
1) Diabetes melitus atau kencing manis adalah suatu penyakit
karena adanya gula dalam urine akibat tingginya kadar gula
darah. Tingginya kadar gula darah disebabkan karena
kekurangan hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar
pankreas.

17
2) Diabetes insipidus adalah penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan hormon Antidiuretika. sehingga penderitanya
mengeluarkan urine terlalu banyak.

18
PENUTUP

Kesimpulan

- Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).

- Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b)
dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c)
satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin
dikeluarkan dari vesika urinaria.

- Tahap pembentukan urin yaitu Pertama, proses Filtrasi ,di glomerulus terjadi
penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa,
air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan
yang di saring disebut filtrate gromerulus. Kedua, proses Reabsorbsi. Pada proses
ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat
dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi)
di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan
sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif
(reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. Ketiga, proses
sekresi. Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.

19
DAFTAR PUSTAKA

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta:
EGC

Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama

Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC

Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran.


Jakarta: EGC

20
BAB III
SISTEM ENDOKRIN

1. Pengertian
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang
nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar
dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil
sekresinya disebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu
juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau
hormon ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar
yang lain.

2. Fungsi Kelenjar Endokrin


a. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang
diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
b. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
c. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
d. Merangsang pertumbuhan jaringan.
e. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa
pada usus halus.
f. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin,
mineral dan air.

A. KELENJAR HIPOFISE
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak .yang
memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ
endokrin. Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hornon-
hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar
lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus:

21
 Lobus anterior (adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon
yang bekerja sebagai zat pengendali produksian semua organ
endokrin yang lain.
1) Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.
2) Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid
dalam menghasilkan hormon tiroksin.
3) Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar
suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari
korteks keler jar suprarenal.
4) Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating
Hormone yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam
ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
5) Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen
dan progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis.
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH).
 Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis
hormon:
1) Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar
melalui ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga
hormon pituitrin.
2) Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi
uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu
menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar tengkorak, di
dalam foss hipofise tulang spenoid.

B. KELENJAR TIROID
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea
diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah
depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan
bawah, melekat pada dinding Taring. Atas pengaruh hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat

22
memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin;
mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur per-
tumbuhan jasmani dan rohani.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel


yang dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-
selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid
yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik
langsung maupun melalui saluran limfe.

 Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:


1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2) Mengatur penggunaan oksidasi.
3) Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4) Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5) Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit
miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter.
Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar
hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan
metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja
sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan
mengatur pengeluaran karbondioksida
Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan
sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal
sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik,
pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema
proses metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk,
bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir dan berbicara lamban,

23
kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu badan di bawah
normal dan denyut nadi perlahan. Hipersekresi penambahan sekresi
kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana semua gejalanya merupakan
kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan metabolisme meningkat
suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut
nadi naik.
Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung pada keadaan
yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoptalmus, mata
menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon
tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.

C. KELENJAR PARATIROID
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para
hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium
dan fosfor di dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau
hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala
khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus,
gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisme biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran
(tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium
dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah.
Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa
bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal
pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat
menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.
 Fungsi paratiroid:
2) Mengatur metabolisme fospor.

24
3) Mengatur kadar kalsium darah.
D. KELENJAR TIMUS
Terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar
timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi
trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi
baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit.
Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian
berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut:
1) Mengaktifkan pertumbuhan badan.
2) Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

E. KELENJAR SUPRA RENALIS / ADRENAL


Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal
kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.
Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
1) Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol
yang disebut korteks.
2) Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor
adrenalin (nor epinefrin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan
simpatis. Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah
dan takut Berta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran
yang bertambah itu menaikkan tekanan darah guna melawan shok.
Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang
serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi,
adrenalin membantu metabolisme kar-bohidrat dengan jalan
menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks
adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron.

25
Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus
dan nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon
ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah
terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison.
 Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari:
1) Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam.
2) Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan
protein.
3) Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi.
Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan
tumor suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita
biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.
 Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :
1) Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
2) Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna
untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.

F. KELENJAR PIENALIS (EPIFISE)


Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk
kecil merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya
belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns
dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

G. KELENJAR PANKREATIKA
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukago
sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.

26
Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan
sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan
protein.
 Fungsi hormon insulin
Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai
pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan
menggunakan glukosa dan lemak.
 Pulau langerhans
Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan
terbanyak pada bagian kedua pankreas.
Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam
pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh
dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida dari
pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran
homeostatik nutrisi, rnenghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida
pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.

H. KELENJAR KELAMIN
 Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan
hormon testosteron.
 Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya
adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani
(spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
 Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di
samping kiri dan kanan uterus.
Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini dapat
mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan,
misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.

27
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
(Ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak
sebagai pembawa pesan dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel
dalam tubuh,yang selanjutnya akan menerjemahkan pesan tersebut
menjadi suatuu tindakan.
Sistem Endokrin tidak memasukan kelenjar eksokrin seperti
kelenjar ludah, kelenjar keringat dan kelenjar-kelenjar lainnya dalam
saluran gastroinstestin.
Kelenjar Endokrin berasal dari sel –sel epitel yang melakukan
proliferasi ke arah pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan
akhirnya membentuk sebuah kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin tumbuh
dan berkembang ke darah pembuluh kapiler dan zat yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin dialirkan ke dalam darah karena tidak mempunyai
saluran khusus (tanpa saluran). Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
disebut hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat
khusus yang merupakan pengaturan fisiologi terhadap kelangsungan hidup
suatu organ atau sistem.
Dalam tubuh manusia terdapat berbagai kelenjar sistem endokrin
kelenjar – kelenjar endokrin tersebut adalah sebagai berikut :
 Kelenjar hipofise
 Kelenjar tiroid
 Kelenjar paratiroid
 Kelenjar timus
 Kelenjar supraneal
 Kelenjar pienalis

28
DAFTAR PUSTAKA
Akses di internet. 7 oktober,17:30
http//rudyregobiz.wordpress.com/2009/12/18/sistem-endokrin-pada-manusia/
akses internet di internet.7 oktober.17:24. http://id.wikipedia.org/wiki/hormon
akses internet.14 oktober.10:14
http://athearobiyansyah.blogspot.com/2008/06/anatomi-fisiologi-sistem-
endokrin.html
akses di internernet 14 juli 2011.
http://medicastor.com/hormon dan sidtem endokrin.html.
Dr.widiwinardi,endang.2007.biologi 2 SMA kelas XI.jakarta:Erlangga
Isnaen.wiwi.2006.fisiologi hewan.yogyakarta:kanisius
Perce,Evelyn C.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis.jakarta:PT
Gramedia
Setiadi.2004.anatomi fisiologi manusia surabaya:Graha Ilmu
Tim penyusun.2006.biologi untuk kelas XI jilid 2b SMA dan MA.Jakarta:sunda
kelapa.

29

Anda mungkin juga menyukai