Proses Kelompok KEL 2
Proses Kelompok KEL 2
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas komunitas 4 agar mahasiswa mampu
memahami tentang proses kelompok.
B. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mendefinisikan tentang proses kelompok
(support group, self help group, peer group)
b. Mahasiswa dapat mengelompokkan mana yang termasuk
suport group, self help group dan peer group.
c. Untuk mengetahui fungsi, ciri, dan perkembangan dari peer
group
d. Untuk mengetahui tujuan dari suport group dan self help group
1.3 Manfaat
A. Memberikan pengetahuan dan pemahaman berdasarkan kajian
teoritik.
B. Memberikan gambaran dan perbandingan dari beberapa teori
tentang proses kelompok.
C. Mengembangkan wawasan para mahasiswa tentang proses
kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teman Dekat
Terdiri dari dua atau tiga orang yang mempunyai jeis kelamin,
minat dan kemampuan yang hampir sama. Jarang sekali orang yang
berbeda kelamin bisa berteman dekat. Relative sedikit penelitian yang
dilakukan pada hubungan semacam ini, tetapi baru-baru ini dilaporkan
bahwa laki-laki dan perempuan berbeda dalam harapan mereka mengenai
pertemanan awan jenis (Bleske-Rechek & Brush, 2011). Contohnya laki-
laki cenderung memulai pertemanan semacam itu jika perempuannya
menarik, dan mereka mengharapkan tumbuhnya hubungan yang
mengandung unsure seksual. Jika keintiman secara fisik tidak ada, laki-
laki mempersepsikan hal ini sebagai alsan untuk menghentikan hubungan
tersebut. Perempuan sebaliknya, cenderung memulai hubungan
semacamini untuk memperoleh perlindungan fisik, dan tanpa adanya
perlindungan semacam ini, meeka merasa berhak menghentikan
hubungan tersebut
2. Kelompok kecil
Terdiri dari beberapa kelompok teman dekat, pada mulanya
mereka terdiri dari jenis kelamin yang sama, tetapi kemudian meliputi
jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
3. Kelompok besar
Terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat,
lalu berkembang dengan meningkatnya minat dan interaksi antar mereka.
Karena kelompok ini besar, maka penyesuaian minat antar anggotanya
berkurang sehingga terdapat jarak social yang lebih besar di antara
mereka.
4. Kelompok yang terorganisir
Kelompok ini mempunyai struktur organisasi atau susunan
kepengurusan yang jelas dan terwujud dalam organisasi sekolah atau
masyarakat yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan social para remaja
yang masih berada dibawah bimbingan dan pengawasan orang dewasa
sehingga remaja yang mengikuti kelompok ini sering bosan karena selau
diatur dan dibatasi ruang geraknya.
5. Kelompok geng
Kelompok ini biasanya terbentuk karena adanya penolakan atau
perasaan tidak puas dengan kelompok terorganisir. Terdiri dari anak-anak
berjenis kelamin sama dan minat terhadap penolakan melalui perilaku
anti social.
Self help group bisanya berawal dan didirikan oleh orang-orang yang
mempunyai masalah yang sama, memberikan dukungan antar masing-
masing anggota dengan lingkungan yang saling mengerti dan aman.
F. Pengorganisasian kelompok
1. Leader
Leader dipilih oleh anggota kelompok. Setiap anggota kelompok
bergantian menjadi leader. Tugas leader adalah :
a. Memimpin jalannya diskusi
b. Memilih topik pertemuan sesuai dengan daftar masalah bersama
dengan anggota kelompok
c. Menentukan lama pertemuan (60-120 menit)
d. Mempertahankan suasana yang bersahabat agar anggota dapat
kooperatif, produktif dan berpartisipasi.
e. Membimbing diskusi dan menstimulasi anggota kelompok
f. Memberikan kesempatan peserta untuk mengekspresikan
masalahnya, berpartisipasi dan mencegah monopoli saat diskusi
g. Memahami opini yang diberikan anggota kelompok.
2. Anggota kelompok
Anggota kelompok bertugas mengikuti jalannya proses pelaksanaan self
help group sesuai dengan yang kesepakatan kelompok dan leader.
Anggota kelompok juga harus berpartisipasi aktif selama proses kegiatan
berlangsung. Memberikan masukan, umpan balik selama proses diskusi,
dan melakukan simulasi.
3. Fasilitator
Fasilitator dalam kelompok ini adalah terapis. . Tugas fasilitator
mendampingi leader, memberikan motivasi peserta untuk mengungkapkan
pendapat dan pikirannya tentang berbagai macam informasi. Memberikan
penjelasan , masukan dan umpan balik positif jika diperlukan.
Tujuan Khusus:
Setting:
Terapis dan peserta duduk bersama setengah lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
Flipchart
Buku kerja dan pulpen
Metode:
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Role Play
Langkah-langkah:
a. Orientasi
1. Salam
2. Doa
3. Memperkenalkan diri terapis dan peserta
4. Menanyakan perasaan peserta hari ini
5. Menjelaskan tujuan, waktu dan tempat
b. Kerja
1. Menjelaskan tentang konsep: pengertian, tujuan, prinsip, membuat
beberapa kesepakatan (nama kelompok, anggota kelompok) dan aturan
2. Menjelaskan 5 langkah kegiatan
a. Memahami masalah
b. Cara untuk menyelesaikan masalah
c. Memilih cara pemecahan masalah
d. Melakukan tindakan untuk penyelesaian masalah
e. Pencegahan kekambuhan
c. Terminasi
1. Express feeling dan evaluasi pemahaman anggota tentang SHG
2. Rencana Tindak lanjut
3. Kontrak untuk pertemuan berikutnya
4. Doa
5. Mengucap salam
Tujuan khusus:
a. Identifikasi masalah
b. Mengetahui cara penyelesaian maslah
c. Memilih cara penyelesaian masalah
d. Melakukan cara penyelesaian masalah
e. Mengetahui cara mencegah kambuh
Setting:
Terapis dan peserta duduk bersama setengah lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat / bahan:
Flipchart
Buku kerja dan pulpen
Spidol
Metode:
Curah pendapat
Diskusi
Tanya jawab
Role Play
Langkah-langkah:
a. Orientasi
1. Salam
2. Doa
3. Menanyakan perasaan anggota hari ini dan evaluasi rencana tindak lanjut
pertemuan sebelumnya.
4. Menyepakati topic permasalahan, tujuan, waktu dan tempat
b. Kerja
a. Memahami masalah
b. Cara untuk menyelesaikan masalah
c. Memilih cara pemecahan masalah
d. Melakukan tindakan untuk penyelesaian masalah
e. Pencegahan kekambuhan
f. Memberikan pujian
c. Terminasi
Express feeling dan evaluasi tentang masalah yang dipilih
Rencana tindak lanjut
Kontrak pertemuan selanjutnya
Doa
Mengucap salam
Supportif group hampir mirip dengan self help group, pada support group
fasilitator kelompok merupakan orang professional yang terlatih dalam
pekerjaan sosial, psikologi, keperawatan dan lainnya yang dapat memberikan
arti dan aturan kepemimpinan yang benar dalam kelompok. Sedangkan self
help group bisanya berawal dan didirikan oleh orang-orang yang mempunyai
masalah yang sama, memberikan dukungan antar masing-masing anggota
dengan lingkungan yang saling mengerti dan aman.
Tabel 1. Perbedaan antara self help group dan support group serta orientasi
proses dalam kelompok (Striegel-Moore & Steiner-Adair, 1998 dalam Hunt,
2004).
Kelompok terbuka,
keanggotaan dapat tidak
stabil dan kehadiran
sukarela..
Anggota mempunyai
keragaman keinginan,
hidup dan sejarahnya
Tujuannya untuk
memberikan support,
validasi dan informasi
2.3.2 Tujuan
Maksud didirikannya supporift group adalah untuk memberikan support, focus
untuk pemulihan, aksi social termasuk kebijakan organisasi. Tujuan dan
harapan dalam group adalah pengalaman kelompok yang positif. Tujuan
penting adalah resolusi permasalahan dengan segera, memberikan motivasi
dan perubahan prilaku individu
2.3.3 Indikasi
Memberikan dukungan pada pasien dengan :
Mental health, weight loss, addiction related recovery, bereavement, diabetes,
caregiver, elderly people, cancer dan chronic illness (Kyrouz & Humphreys,
2008). Dukungan dapat juga diberikan pada pasien dengan:
2.3.3.1 Potensial pertumbuhan dan perkembangan
2.3.3.2 Masalah keperawatan resiko
2.3.3.3 Masalah kesehatan fisik dan psikologis
2.3.5 Waktu
Lama waktu yang digunakan dalam terapi disesuaikan dengan kesepakatan
anggota kelompok
2.3.6 Kegiatan
Kegiatan dipimpin oleh perawat, dapat terstruktur atau tidak struktur
bervariasi sesuai kebutuhan, seperti alternatif meeting dimana waktu dibagi
menjadi kegiatan yang terstruktur dan tidak terstuktur, atau semua pertemuan
memiliki alokasi waktu untuk sharing cerita atau setengah pertemuan untuk
pembicara tamu atau kegiatan lain.
Kegiatan dapat berupa:
2.3.6.1 Reading dalam tentang topic masalah kesehatan
a. Art dan drawing
b. Game dan latihan
c. Menulis
d. Mendatangkan pembicara / tamu yang berkompeten untuk memberikan
materi yang sesuai dengan topik yang disepakati
e. Role Play
f. Imaginatif tehnik
g. Sharing stories personal dan pengalaman
2.3.7 Aktivitas
Menurut Dombec & Moran (2000), aktivitas yang dapat dilakukan adalah
Tujuan Khusus:
Setting:
Terapis dan peserta duduk bersama setengah lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
Flipchart
Buku kerja dan pulpen
Metode:
Diskusi dan tanya jawab
Role Play
Langkah-langkah:
a. Orientasi
1. Salam
2. Doa
3. Memperkenalkan diri terapis dan peserta
2. Menanyakan perasaan peserta hari ini
3. Menjelaskan tujuan, waktu dan tempat
b. Kerja
1. Menjelaskan tentang konsep: pengertian, tujuan, prinsip, membuat
beberapa kesepakatan (nama kelompok, anggota kelompok) dan aturan
2. Menjelaskan 7 langkah kegiatan
1) Identifikasi permasalahan yang ingin diubah
2) Mengetahui cara penyelesaian masalah
3) Menetapkan tujuan dan sasaran dari permasalahan
4) Menentukan cara mengukur kemajuan (kriteria standar, waktu)
5) Memilih pemecahan masalah
6) Menentukan metode yang terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi.
7) Melakukan tindakan sesuai rencana
c. Terminasi
1. Express feeling dan evaluasi pemahaman tentang permasalahan
2. Kontrak
3. Doa
4. Mengucap salam
Tujuan khusus:
Setting:
Terapis dan peserta duduk bersama setengah lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat / bahan:
Flipchart
Buku kerja dan pulpen
Spidol
Metode:
Curah pendapat
Diskusi
Tanya jawab
Role Play
Langkah-langkah:
a. Orientasi
1. Salam
2. Menanyakan perasaan peserta hari ini dan evaluasi rencana tindak lanjut
pertemuan sebelumnya
3. Menyepakati topic ( permasalahan ), tujuan, waktu dan tempat
b. Kerja
Melakukan role play:
1. Identifikasi permasalahan yang ingin diubah
2. Mengetahui cara penyelesaian masalah
3. Menetapkan tujuan dan sasaran dari permasalahan
4. Menentukan cara mengukur kemajuan (kriteria standar, waktu)
5. Memilih pemecahan masalah
6. Menentukan metode yang terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi.
7. Melakukan tindakan sesuai rencana
c. Terminasi
Express feeling dan evaluasi pemahaman anggota tentang topik yang
diangkat
Rencana tindak lanjut
Kontrak
Doa
Mengucap salam