Anda di halaman 1dari 4

Strategi Pelaksaan (SP) Pasien Gangguan Citra Tubuh

Sp 1 Pasien: Membina hubungan saling percaya, mendiskusikan tentang citra tubuh, penerimaan
terhadap citra tubuh, aspek positif, dan cara meningkatkan citra tubuh

ORIENTASI

“Selamat pagi. Perkenalkan, nama saya X, panggil saja saya X. Saya mahasiswi profesi PSIK UI yang
sedang dinas di RW 16 ini. Saya datang untuk merawat bpk. Namanya siapa? Senang dipanggil apa?
Bagaimana perasaannya hari ini? Bagaimana pak apakah bagian tubuh yang mengalami kelemahan
masih belum bisa digerakkan pak? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan terhadap
bagian tubuh bpk yang mengalami gangguan?” (Perhatikan data-data tentang gangguan citra tubuh).
“Mau berapa lama? bagaimana kalau 30 menit? Mau di mana kita berbincang-bincang? Di ruang tamu?”

KERJA

“Bagaimanaa perasaan bpk terhadap bagian tubuh yang masih sulit untuk digerakkan? Apa harapannya
untuk penyembuhan ini? Bagus sekali, bpk sudah mengungkapkan perasaan dan harapan. Mulai
sekarang bpk dapat mencoba melatih menggerakkan bagian tangan dan kaki yang masih sulit
digerakkan. Baik, bagaimana kalau kita membicarakan bagian tubuh lainnya yang masih dapat
digunakan? Mari kita mulai.” (Boleh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki).

“Nah, tangan dan kaki bapak sebelah kanan masih bagus ya. Bagus. Bagaimana dengan mata bpk, dan
bagian tubuh lainnya? “(buat daftar potensi tubuh yang masih prima). “Wah, ternyata banyak sekali
bagian tubuh bpk yang masih berfungsi dengan baik yang perlu disyukuri.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bpk setelah kita berbincang-bincang? Wah, banyak sekali bagian tubuh bpk yang
masih berfungsi dengan baik.” (sebutkan beberapa bagian tubuh yang masih berfungsi). “Bagaimana
kalau kita buat jadwal kegiatan untuk menggunakan anggota tubuh yang masih berfungsi dengan baik”.
(Masukkan jadwal kegiatan). “ Baiklah, besok kita bertemu untuk membicarakan cara meningkatkan
citra tubuh bpk. Mau jam berapa? Baik, sampai jumpa.”

SP 2 Pasien Gangguan Citra Tubuh

Sp 2 Pasien: Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan, mengidentifikasi dan melakukan cara
meningkatkan citra tubuh, melatih interaksi secara bertahap
ORIENTASI

“Selamat pagi bpk. Bagaimana perasaannya pagi ini? Apakah sudah mencoba kegiatan sesuai jadwal?
Bagaimana perasaan bpk setelah mencoba? Baik, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara
meningkatkan fungsi tangan dan kaki kiri yang lemah? Mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?
Mau berbicara dimana? Baiklah, kita bicara diruang tamu.”

KERJA

“Bpk selama ini apa yang telah dilakukan agar tangan dan kaki bpk bisa berfungsi kembali? Apa yang bpk
lakukan untuk mengurangi rasa malu?” (beri pujian jika jawaban pasien positif).“ Baiklah bpk, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu bapak harus melatih bagian tangan dan kaki yang masih sulit
digerakkan untuk digerakkan dengan sesering mungkin, ini melatih agar otot-otot bpk tidak kaku.”

“Selain itu, bpk dapat bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman lain melalui berbagai aktivitas
mengunjungi teman atau saudara yang dekat dengan bpk. Bpk kan mempunyai kursi roda, nah kursi
rodanya digunakan ketika bpk akan mengunjungi orang lain. Bpk dapat memasukkan kegiatan tersebut
dalam jadwal yang ada.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bpk setelah kita berbincang-bincang? Berapa cara yang dapat dicoba? Bagus. Nah,
silakan coba untuk melatih menggerakkan bagian tangan dan kaki yang lemah. Bisa kan bpk? Baik, besok
kita bertemu. Kita akan berbicara tentang cara bercakap-cakap dengan orang lain. Sampai jumpa.”

Strategi Pelaksanaan (SP) Keluarga dengan Gangguan Citra Tubuh

SP 1 Keluarga

Sp 1 keluarga: Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga, menjelaskan gangguan citra tubuh dan
cara mengatasinya.

ORIENTASI

“Selamat pagi. Perkenalkan, nama saya Fitri Rachmawati, panggil saja saya X. Saya mahasiswi profesi
PSIK UI yang sedang dinas di RW 16 ini. Nama ibu siapa? Panggilannya? Bagaimana perasaan ibu pada
hari ini? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit tentang masalah kesehatan bpk?
Kita mau duduk dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?”

KERJA

“Apa yang ibu rasakan selama pemulihan tangan dan kaki bpk? ibu sendiri bagaimana perasaannya
melihat kondisi bpk? Iya, benar, bpk menghadapi dua masalah, yang pertama bagian tubuh yang
mengalami kelemahan. Yang kedua, perasaan bpk yang masih sukar menerima kenyataan bahwa bagian
tubuhnya tidak berfungsi dan masih malu bertemu dengan orang lain. Untuk itu, ada beberapa cara
yang ibu dapat lakukan agar bpk dapat menerima keadaan ini yaitu selalu memberi pujian terhadap
setiap kegiatan yang bpk dapat lakukan, membantu bpk memberikan perhatian yang lebih pada bagian
tubuh yang masih berfungsi dengan baik. Ada beberapa cara untuk memulihkan fungsi kaki bpk, yaitu
melakukan latihan menggerakkan bagian tangan dan kaki yang lemah agar ototnya tidak semakin kaku.”

“Untuk mengurangi rasa malu berikan motivasi kepada bpk, libatkan bpk dalam kegiatan rumah tangga,
libatkan bpk dalam bersosialisasi dengan keluarga, tetangga, dll. Ibu dapat membantu bpk menerima
bagian tubuh dengan cara melihatnya dan jangan menghina kecacatan tersebut. Cara mana yang kira-
kira dapat ibu lakukan segera? Bagus sekali.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang? Coba ibu sebutkan cara merawat bpk? Bagus
sekali. Coba ibu buat jadwal untuk bergantian memperhatikan bpk. Baiklah, besok saya datang lagi. Kita
akan membicarakan hal-hal yang telah ibu lakukan serta mencoba berbincang-bincang langsung dengan
bpk. Sampai jumpa.”

SP 2 Keluarga

Sp 2 keluarga: Melatih cara merawat pasien dan menyusun rencana tindakan

ORIENTASI

“Selamat pagi, ibu. Dapatkah kita berbincang-bincang? Baik, bagaimana keadaan bpk? Sudah ibu coba
cara yang kita diskusikan kemaren? Bagaimana hasilnya? Ibu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang kegiatan yang masih dapat bpk lakukan tanpa terganggu dengan bagian tubuh yang sakit?
Berapa lama kita bicara? Baik kita bicara selama 30 menit. Di ruang tamu saja ya?”
KERJA

“Mari ibu kita temui bpk. Bpk sedang apa? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang? Apa saja kegiatan
yang sudah dilakukan? Bagus sekali. Wah, bpk hebat dong. Bagaimana perasaan bpk setelah melakukan
kegiatan tadi? Sudah dulu ya. Saya berbincang-bincang dulu dengan ibu. Bagaimana ibu sudah lihat cara
yang kita lakukan tadi? Apa saja yang sudah dapat dilakukan ibu? Bagus. Baiklah ibu, dari beberapa cara
yang telah dilakukan, ibu dapat memilih kegiatan tersebut dan dapat memasukkannya kedalam jadwal
yang telah bpk punya. “

TERMINASI

“Bagaimana perasaan ibu? apalagi yang perlu dilakukan untuk bpk? Kapan ibu mau melakukannya?
Bagus. Baiklah besok saya kembali. Nanti kita bicarakan harapan bpk yang kemungkinan masih dapat
diwujudkan. Sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai