Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN IPA


“KAJIAN PENDEKATAN ORGANISASI MODERN”

Dosen Pengampu :
Dr. Iwan Wicaksono. M.Pd.
Aris Singgih Budiarso. S.Pd.. M.Pd.

Oleh :
1. Nurswantari Putri Utami (170210104034)
2. Nuril Zuhroidah Maulia (170210104040)
3. Silvia Bela Yolanda (170210104048)
4. Hilma Nurbayanti (170210104059)
5. Said Wildan (170210104062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat.
Taufiq. serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Manajemeen Pendidikan IPA yang berjudul “Kajian Pendekatan Organisasi
Modern”. Penulisan makalah ini diperuntukkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Pendidikan IPA.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
yaitu Bapak Dr. Iwan Wicaksono. M. Pd.. dan Bapak Aris Singgih Budiarso.
S.Pd.. M.Pd. beserta semua pihak yang terkait yang telah melancarkan dan
membantu menghadapi berbagai hambatan dalam menyusun makalah ini.
Dalam makalah yang sederhana kami selaku penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan baik dari segi penulisan
maupun isi makalah. maka dari itu kami mengharapkan kritik yang membangun
dari pembaca guna perbaikan makalah ini dimasa mendatang.

Jember. 14 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Teori Organisasi Modern .............................................................................. 3
2.2 Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern................................................... 3
2.3 Teori Sistem Umum ...................................................................................... 4
2.4 Pendapat dari Kontributor Teori Modern ...................................................... 5
2.5 Pendekatan dalam Teori Modern .................................................................. 6
2.6 Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem ........................................... 8
2.7 Ciri, Unsur, Bentuk, dan Sifat Organisasi Modern ....................................... 9
2.8 Tipe Piramida .............................................................................................. 10
2.9 Karakteristik Teori Modern ........................................................................ 11
2.10 Kelemahan Dan Kelebihan Organisasi Modern ........................................ 11
BAB 3. PENUTUP ............................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13
3.2 Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi perlu memiliki arah-arah dan maksud strategis, yaitu memiliki
aspirasi atau harapan yang luas, diyakini oleh anggota organisasi tersebut,
memiliki tujuan yang jelas, dan obsesi untuk menang, yang merupakan
merupakan daya dorong untuk dapat mengarahkan kemudi organisasi tersebut.
Dalam hal ini dibutuhkan aspirasi bersama yang memungkinkan organisasi untuk
memperluas dirinya melampaui sumberdaya yang ada sekarang.aspirasi tersebut
dapat memberi pemahaman mengenai: arah, tujuan, tantangan yang disadari
bersama dan menantang semua pihak atau anggota dalam organisasi tersebut
mengarahkan rasa hormat dan kesetiaan berbagai pihak dalam organisasi tersebut.
Apabila tujuan organisasi adalah memberi semangat kepada seluruh
anggota organisasi, maka organisasi harus melibatkan banyak pihak dalam
organisasi tersebut, terutama pihak terdekat dengan para pelanggan dan smber
teknologi dalam perencanaan strategis. Perencanaan strategis harus merupakan
gabungan kecerdasan dan imajinasi kreatif para pimpinan dan karyawan dalam
organisasi.
Maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat untuk
pencapaian tujuan dari berbagai pihak yang berada diluar organisasi tersebut, dan
sebagai alat untuk pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi harus dibuat secara
rasisonal, dalam arti harus dibentuk dan beroperasi berdasarkan ketentuan formal
dan perhitungan efisiensi.
Teori organisasi modern terdiri atas berbagai pandangan, konsep, dan teori
yang berorientasi pada sistem dan dikembangkan atas dasar penilitian empiris.
Para ahli teori modern memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang adaptif,
agar dapat bertahan, harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori
“Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan
neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi
2

sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.
Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan
lingkungan dan apabila ingin survival atau dapat bertahan hidup maka, harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian teori organisasi modern?
1.2.2 Bagaimana dasar pemikiran teori organisasi modern?
1.2.3 Apa pengertian teori sistem umum?
1.2.4 Bagaimana pendapat dari kontributor teori modern?
1.2.5 Apa saja pendekatan dalam teori modern?
1.2.6 Bagaimana teori organisasi dalam suatu kerangka sistem?
1.2.7 Apa saja ciri, unsur, bentuk, dan sifat organisasi modern?
1.2.8 Apa saja tipe piramida dalam organisasi?
1.2.9 Bagaimana karakteristik teori modern?
1.2.10 Apa kelemahan dan kelebihan oraganisasi modern?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian teori organisasi modern
1.3.2 Untuk mengetahui dasar pemikiran teori organisasi modern
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian teori sistem umum
1.3.4 Untuk mengetahui pendapat dari kontributor teori modern
1.3.5 Untuk mengetahui pendekatan dalam teori modern
1.3.6 Untuk mengetahui teori organisasi dalam suatu kerangka sistem
1.3.7 Untuk mengetahui ciri, unsur, bentuk, dan sifat organisasi modern
1.3.8 Untuk mengetahui tipe piramida dalam organisasi
1.3.9 Untuk mengetahui karakteristik teori modern
1.3.10 Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan oraganisasi modern
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Teori Organisasi Modern


Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori
modern, disebut juga analisa sistem pada organisasi. Teori modern
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang
harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Teori
modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu
pengetahuan.
Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling
mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Dalam Pendekatan Modern menyatakan
bahwa yang dimiliki saat ini bukan teori mengenai organisasi tetapi way of
thinking atau cara berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan menganalisis
secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui keteraturan atau
regularitas perilaku organisasi, yang hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau
kondisi tertentu.

2.2 Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern


Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun
1950 , banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik :
1. Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi
organisasi. Melalui analisa dan metode ilmiah, sasaran-sasaran organisasi
telah dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakekat
pekerjaan itu sendiri.
2. Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
3. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi ,skalar dan
vertikal .
Dengan berkembangnya teknologi dan majunya kegiatan-kegiatan perlu
konsep sistem . Maka timbul lah perhatian pada operasi atau proses organisasi.
4

Teori organisasi modern lebih dinamis daripada teori-teori lainnya dan


meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.Teori organisasi klasik
menggunakan pendekatan struktural dan sistem dibuat tertutup.
Teori modern cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka,
dengan dasar analisa konsepsual, dan didasarkan pada data empiris, serta
sifatnya sintesa dan integrative.
Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang
memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep - konsep yang lebih maju.
Ini dilakukan dengan memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang
terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan oleh struktur.:
1. unsur-unsur yang bersifat makro
2. unsur proses yang juga bersifat makro
3. unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro

2.3 Teori Sistem Umum


Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang
berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku
universal. Tujuan teori system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan
organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses
umum seluruh system sebagai titk awal.
Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang
berusaha untuk menemukan, kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku secara
universal. Secara ringkas, teori organisasi modern dan teori sistem umum,
mempelajari:
1. Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar
sistem.
2. Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem.
3. Interaksi di antara individu-individu dalam sistem.
4. Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.
Menurut Kenneth Boulding, mengatakan bahwa ada beberapa tingkatan
sistem yang harus diintergrasikan, Ada beberapa tingkatan sistem yang harus
5

diintegrasikan Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat


sistem sebagai berikut:
1. Sistem dinamik sederhana
2. Sistem static
3. Sistem terbuka
4. Sistem sibernetik
5. Sistem hewani
6. Sistem genetika social
7. Sistem transdental
8. Dan sistem manusiawi
Konsep system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori
organisasi modern. Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori
system umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang
terintegrasi.

2.4 Pendapat dari Kontributor Teori Modern


Berikut ini adalah para tokoh dalam Teori Organisasi Modern beserta
teorinya tentang organisasi, yaitu:
1. Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia
yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik
beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan,
kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya
tanggapan),
2. Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan
organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat
kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu
kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan
kepentingan organisasi),
3. Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari
lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
6

4. Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika/orang/pengemudi,


pengendalian sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang
perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses
pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan
lingkungan),
5. Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh
kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level;
suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling
berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan
suatu sistem).

2.5 Pendekatan dalam Teori Modern


Dalam teori modern ini terdapat tiga tujuan, seperti stabilitas, interaksi dan
pertumbuhan. Pendapatan yang dilakukan dalam teori modern ini antara lain :
1. Pendekatan proses
Pendekatan proses memiliki maksud untuk mengidentifikasi fungsi
manajemen, menetapkan prinsip dasar dan manajemen dalam organisasi. Dalam
proses pendekatan ini yang terpenting adalah kesatuan perintah, jarak kendali
yang terbatas, delegasi pekerjaan yang rutin dan persamaan tanggungjawab dan
wewenang.
Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional,
operasional, universal, tradisional atau klasik.Para pencetus ini bermaksud untuk
mengidentifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-
prinsip dasar organisasi dan manajemen. Empat prinsip pendekatan proses klasik
yang penting adalah
1. Kesatuan perintah
2. Persamaan wewenang dan tanggung jawab
3. Rentang kendali yang terbatas
4. Delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin
2. Pendekatan Keperilakuan
7

Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human


relation approach). Pendekatan hubungan manusiawi dalam usahanya melengkapi
pendekatan klasik, banyak menggunakan pandangan sosiologi dan psikologi. Oleh
karena itu, pusat bahas pendekatan ini adalah perhatian terhadap para karyawan
secara individual dan kelompok kerja.
Pendekatan keperilakuan muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan
klasik. Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi(human
relation approach),mengemukakan bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja,karena mengabaikan
faktor perilaku masing- masing individu yang berbeda dalam organisasi.
3. Pendekatan kuantitatif
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menggunakan rumusan data
yang berbentuk model matematis, kemudian dianalisis dan dipecahkan dengan
menggunakan beragam teknik guna memperoleh hasil optimum.
Pendekatan kuantitatif sering dinyatakan dengan istilah management science
atau operation research. Menurut pendekatan kuantitafif,masalah-masalah
manajemen dapat dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model
matematis dan kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan
berbagai teknik atau metoda kuantitatif untuk memperoleh hasil optimum.
Pendekatan ini menganalisa masalah-masalah manajemen secara logik dan
mengembangkan berbagai alternatif keputusan pemecahannya.
4. Pendekatan situasional
Didalam pendekatan ini terdapat tiga komponen pokok, yaitu lingkungan
dan konsep, teknik manajeman dan hubungan kontingensi keduanya.
Organisasi modern memiliki ciri ciri sebagai berikut, pengolahan data cepat,
organisasi bertambah besar, memiliki kecenderungan spesialisasi, memiliki
prinsip dalam organisasi, memiliki unsure organisasi yang lengkap dan staff lebih
intensif.
Pendekatan Sistem dalam manajemen merupakan pendekatn paling akhir,
dan dapat dipahami dengan sudut pandang teori sistem umum atau analisis sistem.
Pendekatan sistem terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan
8

bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada


manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian
lingkungan eksternal yang lebih luas.
5. Pendekatan Contingency (Situasional)
Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan
keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan ke
dalam teori dan praktek manajemen. Pendekatan contingency menggunakan
hubungan-hubungan fungsional “bila-maka” (if-then), dimana “bila” menunjukan
variabel-variabel lingkungan dan “maka” tejadi atas konsep-konsep dan teknik-
teknik manejemen yang mengarahkan ke pencapaian tujuan organisasi.
Ada tiga komponen pokok dalam kerangka konsepsual untuk pendekatan
contingency : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen,
hubungan kontingensi antara keduanya.

2.6 Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem


Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan
teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern berusaha
untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan
dengan semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi
yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa system pada organisasi.
Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan
teori-teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada
data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya.
Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu
cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system.
Bagian-bagian dari sistem dan saling ketergantungan antaralain :
a. Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
b. Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
c. Organisasi informal.
d. Struktur status dan peranan.
e. Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan
9

Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan


universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya
berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah
1. Komunikasi
2. Berusaha untuk mencapai keseimbangan
3. Pengambilan keputusan

2.7 Ciri, Unsur, Bentuk, dan Sifat Organisasi Modern


Organisasi telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam
dunia modern ini. Ciri-ciri organisasi modern adalah :
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staff lebih intensif
4. Kecenderungan spesialisasi
5. Memiliki prinsip-prinsip organisasi
6. Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap
Setiap organisasi memiliki unsur-unsur tersendiri didalamnya, unsur-unsur
organisasi adalah :
a. Manusia
b. Kerjasama
c. Tujuan bersama
d. Peralatan (Equipment)
e. Lingkungan
f. Kekayaan alam
g. Kerangka/konstruksi mental organisasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan dengan memandang organisasi
dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
a. Bentuk organisasi staff
b. Bentuk organisasi lini
c. Bentuk organisasi fungsional
10

d. Bentuk organisasi fungsional dan lini


e. Bentuk organisasi fungsional dan staff
f. Bentuk organisasi lini dan staff
Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah:
a. Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian
pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
b. Kedinamisan,
c. Multi Level dan Multi Dimensional,
d. Multi Motivasi,
e. Multi Disipliner,
f. Despkriptif,
g. Multi Variabel,
h. Adaptif.

2.8 Tipe Piramida


Organisasi-organisasi sekarang ini memiliki tipe-tipe yang berbeda. Tipe
organisasi ada 3 yaitu, Piramida Mendatar, Piramida Terbalik, Tipe Kerucut.
1. Piramida Mendatar
b. Jumlah satuan organsisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki
kewenangan sedikit.
c. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
d. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif
kecil.
2. Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik merupakan salah satu unit dari tipe piramida
terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja.
Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan
pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga pendidikan,
lembaga penelitian dan sebagainya.
3. Tipe Kerucut
11

a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan


banyak.
b. Rentang kendali sempit
c. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.

2.9 Karakteristik Teori Modern


Karakteristik dari teori organisasi Modern, antara lain:
1) Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
2) Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3) Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4) Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus
disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5) Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling
ketergantungan.

2.10 Kelemahan Dan Kelebihan Organisasi Modern


Kelebihan Teori Organisasi Modern adalah:
1. Memiliki penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah
organisasi-organisasi beroperasi lebih efisien.
2. Memiliki organisasi yang secara umum digambarkan oleh para teoritis klasik
sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi.
3. Pembagian kerja yang terarah dapat memberikan pengaruh positif terhadap
kecakapan dan keahlian pekerja yang bertambah karena seorang bekerja terus-
menerus dsalam tugasnya.
4. Memiliki multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu
pengetahuan.
5. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang
memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
12

6. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat


kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan
probabilistik.
7. Teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga terlihat
lebih menyeluruh.
8. Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran
modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode
antrian, transportasi.
Kelemahan Teori Organisasi Modern adalah:
1. Dalam teori ini biasanya terjadi masalah pada pengorganisasian yang tidak
tepat yang dapat dilihat dari refleksi struktur yang tidak tepat dan ini dapat
menyebabkan efisiensi dan efektif kerja yang ada di perusahaan itu menjadi
tidak produktif..
2. Banyak waktu yang terbuang bila seseorang pindah dari pekerjaan ke pekerjaan
lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya
sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja.
3. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan lingkungan yang stabil akan
tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan linhkungan
dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan.
4. Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah
suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungannya. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari
berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan.
3.1.2 Teori modern cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka,
dengan dasar analisa konsepsual, dan didasarkan pada data empiris, serta
sifatnya sintesa dan integrative.
3.1.3 Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang
berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku
universal.
3.1.4 Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga
dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol,
menitiberatkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan,
kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya
tanggapan); Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu
dan organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat
kerja sama); Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang
dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari
lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal); Norbert Wiener,
1948 (menemukan sibernetika/orang/pengemudi, pengendalian sistem pada
pengaruh arus balik informasi); Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai
masalah yang utama bagi seluruh kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional
multidimensional).
3.1.5 Pendekatan proses, Pendekatan Keperilakuan, Pendekatan kuantitatif,
Pendekatan situasional, Pendekatan Contingency (Situasional)
3.1.6 Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan
teori-teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada
14

data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya.
Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu
cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system.
3.1.7 Ciri-ciri organisasi modern adalahOrganisasi bertambah besar, Pengolahan
data semakin cepat, Penggunaan staff lebih intensif, Kecenderungan spesialisasi,
Memiliki prinsip-prinsip organisasi, Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih
lengkap; Unsur-unsur organisasi adala Manusia, Kerjasama, Tujuan bersama,
Peralatan (Equipment), Lingkungan, Kekayaan alam, Kerangka/konstruksi mental
organisasi; Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi Bentuk organisasi
staff, Bentuk organisasi lini, Bentuk organisasi fungsional, Bentuk organisasi
fungsional dan lini, Bentuk organisasi fungsional dan staff, Bentuk organisasi lini
dan staff; Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah Kedinamisan, Multi
Level dan Multi Dimensional, Multi Motivasi, Multi Disipliner, Despkriptif,
Multi Variabel, Adaptif.
3.1.8 Organisasi-organisasi sekarang ini memiliki tipe-tipe yang berbeda. Tipe
organisasi ada 3 yaitu, Piramida Mendatar, Piramida Terbalik, Tipe Kerucut.
3.1.9 Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi, Mempertimbangkan
semua elemen, organisasi, Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus
disesuaikan dengan perubahan lingkungannya, Organisasi dan lingkungannya
harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.
3.1.10 Kelebihan Teori Organisasi Modern adalah Memiliki penggunaan disiplin,
aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi beroperasi lebih
efisien, Memiliki multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin
ilmu pengetahuan, Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan
manajemen yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep
yang lebih maju, Teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan
sehingga terlihat lebih menyeluruh; Kelemahan Teori Organisasi Modern adalah
Dalam teori ini biasanya terjadi masalah pada pengorganisasian yang tidak tepat
yang dapat dilihat dari refleksi struktur yang tidak tepat dan ini dapat
menyebabkan efisiensi dan efektif kerja yang ada di perusahaan itu menjadi tidak
15

produktif, Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang


sulit.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam berorganisasi memerlukan keterkaitan yang harmonis antara
keseluruhan sumberdaya manusia maupun material. Serta dalam Organisasi perlu
memiliki tujuan, arah-arah dan maksud strategis, yaitu memiliki aspirasi atau
harapan yang luas,diyakini oleh anggota organisasi tersebut, agar organisasi dapat
mencapai tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA

Cahayani, Ati. 2003. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT


Gramedia Widiasarana Indonesia.

Etzioni, Amitai. 1985. Organisasi-organisasi Modern Terjemahan Suryatim.


Jakarta: UI Press.

Gibson, James L, John M. Evancevich, & James H. Donnelly, Jr. 1997.


Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 1 Terjemahan Nunuk
Adiarni. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gitosudarmo, Indriyo & I Nyoman Sudita. 2000. Perilaku Keorganisasian.


Yogyakarta: BPFE.

Indrawijaya, Adam I. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung:


Sinar Baru.

Anda mungkin juga menyukai