SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun oleh:
Andhika Aryandhie Dwi Putra
1102008026
Pembimbing:
dr. H Erie Dharma Irawan Sp.KJ
0
SEPTEMBER 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan kekuasaan dan kehendak-Nya
tugas laporan ujian ini dapat terlaksana dan terselesaikan pada waktunya. Shalawat serta
salam juga penulis haturkan ke junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari zaman Jahilliyah menuju zaman yang penuh cahaya bagi umat yang
bertaqwa kepada-Nya.
Tugas laporan ujian yang berjudul “Skizofrenia Paranoid” ini saya buat dengan tujuan
untuk memenuhi ujian kepaniteraan di stase Psikiatri di RS Jiwa Klender. Dan juga agar
dapat secara utuh tercipta hubungan yang harmonis antara antara ilmu teoritis yang saya
dapat dengan aplikasi nyata dalam praktek klinis kehidupan sehari-hari.
Rasa terima kasih yang begitu dalam ingin saya sampaikan kepada pembimbing
kami, dr. H Erie Dharma Irawan Sp.KJ, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan pengarahan selama saya bertugas di RSIJ Klender. Selain itu, karena telah
memberikan tauladan serta nasehat moral yang begitu berharga kepada saya selama ini.
Saya menyadari ketidaksempurnaan Tugas Laporan kasus ini.. Untuk itu saya sangat
mengharapkan saran, kritik, dan koreksi untuk perbaikan. Semoga Laporan kasus ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
1
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. U
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Cikarang, 01 Januari 1980
Usia : 34 tahun
Agama : Islam
Alamat : Cikarang Barat
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan : SMP
Status pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta (Tambal Ban)
Tanggal masuk RSIJ : 03 Agustus 2014 pukul 13.00 WIB
Riwayat Perawatan :
23 Oktober 2009 Pertama kali di rawat inap Rumah Sakit Jiwa
Islam Klender ( RSJI Klender)
22 November 2010 rawatan kedua di RSJI Klender
31 Juli 2011 rawatan ketiga di RSJI Klender
2012 pasien pernah menjalani terapi disebuah ponpes di cirebon
09 Septermber 2013 rawatan ke empat pasien di RSJI Klender
:
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Berdasarkan
Autoanamnesis : diambil tanggal 08 September 2014
Alloanamnesis : diambil tanggal 10 September 2014 (dengan Paman)
1. Keluhan Utama :
Pasien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender
marah-marah dan mengamuk dengan merusak barang-barang 4 jam
sebelum masuk rumah sakit
2. Keluhan Tambahan :
Pasien curiga terhadap keluarganya terutama ibu, istri dan mertua
pasien, sering gelisah, susah tidur, berbicara kacau, mengaku diperintah
oleh guru spritual yang disebutnya eyang buyut.
b. Gangguan Medik
Pasien tidak memiliki gangguan bawaan sejak lahir, tidak pernah
mempunyai riwayat kejang sebelumnya, tidak pernah menderita sakit
berat hingga membutuhkan perawatan Rumah Sakit, dan tidak ada
riwayat trauma kepala sebelumnya.
h. Riwayat Pekerjaan
Menurut pasien, pasien berkerja pertama kali sebagai office boy
disebuah perusahaan selama 2 tahun. Namun pasien tidak betah dengan
tempat bekerjanya itu sehingga pasien mamutuskan untuk berhenti lalu
pasien pindah bekerja di perusahaan farmasi dengan pekerjaan yang
sama dengan sebelumnya akan tetapi hanya bertahan selama setahun
dikarenakan pekerjaan yang terlalu berat bagi dirinya.
Pasien akhirnya bekerja di PT. Diamond dan juga menjadi office
boy, disana pasien diangkat menjadi karyawan tetap dan bekerja selama
10 tahun. Selama bekerja disana pasien merasa banyak karyawan yang
tidak senang dengan dirinya dikarenakan kinerjanya yang dipandang
baik. Pasien juga merasa bagian perusahaan tidak menginginkan pasien
bekerja lama lama di tempat tersebut. Mulai saat itu pasien merasa
diberi pekerjaan lebih berat dan juga sering diganggu oleh karyawan
lainnya. Pasien juga mengatakan ada temannya yang tidak suka dan
selalu mengganggu pekerjaannya, lalu pasien memukul temannya
tersebut. Dan akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja disana.
Setelah berhenti pasien memutuskan untuk membuka bengkel tambal
ban hingga sekarang.
i. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ayah dan ibu
kandung masih hidup. Kedua orang tuanya berasal dari kultur yang
sama yaitu suku betawi. Pasien tidak begitu dekat dengan kedua orang
tuanya, akan tetapi pasien lebih merasa dekat dengan ayahnya dibanding
dengan ibu kandungnya. Dalam keluarga tidak ada yang pernah
mengalami gejala yang sama dengan pasien, baik dari pihak ibu maupun
pihak ayah.
Menurut paman pasien, ibu pasien kurang begitu perhatian atas
apa yang dialami oleh pasien, sehingga pasien mudah mengalami
sakitnya kembali. Paman pasien sering menyayangkan akan kelalaian
ibunya terhadap pasien yang tidak memberi dukungan sepenuhnya
kepada pasien agar kembali sehat. Sehingga pasien mudah sekali
terpancing emosinya.
SKEMA KELUARGA
Keterangan :
Laki-laki bercerai
2. Keadaan Afektif
Mood : Eutimia
Afek : Luas
Keserasian : Serasi
3. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi :
Auditorik : Ada (Pasien sering mendengar suara-suara
bisikan yang menurut pasien adalah guru spiritual pasien
untuk berbuat sesuatu dan memberi informasi tentang
keluarganya)
Visual : Tidak ada
Taktil : Tidak ada
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak Ada
c. Derealisasi : Tidak ada
d. Depersonalisasi : Tidak Ada
4. Gangguan Pikiran
1) Proses Pikir
a. Produktivitas : Cukup ide
b. Kontinuitas
Blocking : Tidak Ada
Asosiasi Longgar : Tidak Ada
Inkoherensi : Tidak Ada
Word Salad : Tidak Ada
Neologisme : Tidak Ada
2) Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak Ada
b. Gangguan Isi pikir
Waham bizzare : Tidak Ada
Waham Paranoid
Waham Kejaran : Ada
Waham Kebesaran : Ada
Waham rujukan : Tidak Ada
Waham dikendalikan :
Thought of insertion : Tidak Ada
Thought of broadcasting : Tidak Ada
Thought of withdrawal : Tidak Ada
Thought of control : Tidak Ada
Waham cemburu : Tidak ada
Erotomania : Tidak ada
d. Daya Ingat
Jangka panjang : Baik (Mampu menceritakan kembali
masa-masa sekolah saat SD - SMP )
Jangka pendek : Baik (Mampu mengingat menu makan
paginya)
Segera : Baik (Mampu mengingat nama 3 benda
yang baru saja disebutkan)
e. Intelegensi & Pengetahuan Umum : Baik (Pasien mengetahui nama
presiden RI sekarang)
f. Visuospasial berbentuk : Baik (Pasien dapat menggambar dua
bangunan dua dimensi yang berhimpit)
g. Pemikiran abstrak : Kurang (Pasien tidak dapat memberikan
arti dari ada udang dibalik batu.)
6. Daya Nilai :
Penilaian Sosial : Baik (selama dirawat, pasien mudah
berteman dengan pasien lain).
Uji Daya Nilai : Baik (Jika pasien melihat dompet yang
jatuh di jalan maka pasien akan mengembalikannya).
2. Status Neurologi
1. Gangguan rangsangan meningeal : Tidak ada
2. Mata
Gerakan : Baik ke segala arah
Bentuk pupil : Isokor
Refleks cahaya : +/+
3. Motorik
Tonus : Baik
Turgor : Baik
Kekuatan : Baik
Koordinasi : Baik
Refleks : Baik
2. Status Mental :
Kesadaran : Compos mentis
Mood : Eutimia
Afek : Luas
Keserasian : Serasi
Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik
Gangguan proses pikir : Asosiasi Longgar
Gangguan isi pikir : Waham Paranoid
RTA (Reality testing ability) : Terganggu
Tilikan : Derajat III
Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
5. Aksis V : GAF 70 - 61
Merawat Diri : Pasien dapat mengurus dirinya dan menjaga
kebersihan dirinya .
Pekerjaan : Dalam pekerjaan, pasien dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik
Sosial : Pasien berinteraksi baik dengan pasien lain, ramah
kepada perawat dan dokter.
Memanfaatkan waktu luang : waktu luang dimanfaatkan hanya
tidur.
X. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad malam
1. Psikoterapi
a. Terapi Kognitif
Menerangkan kepada pasien mengenai penyakitnya dan tanda-
tanda kekambuhan.
Menerangkan yang akan memperberat dan memperingan
gangguannya.
Menjelaskan manfaat terapi yang akan diberikan.
b. Terapi Supportif
Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dalam
menghadapi masalah serta memberikan dorongan agar pasien
lebih terbuka bila mempunyai masalah dan jangan memperberat
pikiran dengan menanggapi sebuah masalah terlalu berlebihan.
Memberi dukungan pada pasien untuk meminum obat secara
teratur.
c. Edukasi Keluarga
Memberi penjelasan kepada keluarga untuk bersama-sama
membantu dan mendukung kesembuhan baik mental, jiwa,
emosi, dan rohani pasien dalam kesinambungan dengan
pemulihan