Anda di halaman 1dari 19

RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT ILYAS

TARAKAN

LAPORAN BULANAN PPI

BULAN : AGUSTUS 2018

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT SAKIT ILYAS KOTA TARAKAN

2018
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 3

II. PENGORGANISASIAN ..................................................................... 3


A. Pola Ketenagaan .......................................................................... 4
B. Evaluasi ..................................................................................4
C. Rencana Tidak Lanjut..............................................................4
III. ANGKA KEJADIAN INFEKSI ............................................................ 5
A. Surveilans ..................................................................................... 5
B. Evaluasi ........................................................................................ 6

IV. AUDIT DAN MONITORING ............................................................... 7

A. Hasil Audit dan Monitoring ............................................................ 7


B. Evaluasi ........................................................................................ 10

V. KEGIATAN PPI ................................................................................... 15

A. Surveilans ..................................................................................... 15
B. Investigasi Outbreak ..................................................................... 15
C. Membuat ICRA ............................................................................. 15
D. Monitoring Sterilisasi di RS ........................................................... 15
E. Monitoring Manajeman Loundry dan Linen ................................... 15
F. Monitoring Peralatan Kedaluwarsa, Single-use, dan Re-use ........ 16
G. Monitoring Pembuangan Sampah Infeksius, Caiuran Tubuh,
dan Tumpahan Darah ................................................................... 16
H. Monitoring Pembuangan Benda Tajam dan Jarum ....................... 16
I. Monitoring Pelayanan Makanan dan Permesinan ........................ 16
J. Monitoring Pembongkaran, Pembangunan, dan Renovasi ........... 16
K. Monitoring Pelaksanaan Isolasi Pasien ........................................ 16
L. Monitoring Hand Hygiene ............................................................. 17
M. Monitoring Kepatuhan APD .......................................................... 17
N. Diklat ............................................................................................. 17
O. Penggunaan Antimikroba yang Rasional ...................................... 17

VI. REKOMENDASI ................................................................................ 18

2
LAPORAN BULANAN PROGRAM PPI BULAN AGUSTUS 2018

I. PENDAHULUAN
Terjangkitnya infeksi nosokomial/HAIs atau sering disebut juga
infeksi rumah sakit, artinya infeksi yang terjadi dirumah sakit. Hal
ini berimplikasi sangat luas menimbulkan masalah bagi penderita
dan dapat merugikan nama baik rumah sakit. Sebagai sebuah
penyakit yang berdiri sendiri (terlepas dari keterkaitan penyakit
dasar) yang muncul sebagai akibat tindakan medis dan asuhan
keperawatan yang dilakukan baik sesuai SPO atau pun tidak,
maka infeksi nosokomial dapat mempengaruhi morbiditas dan
mortalitas penyakit dasar. Akibat lain adalah hari rawat yang
lebih panjang dan itu berarti perlu adanya tambahan biaya
sedangkan bagi rumah sakit dapat memberikan kesan kurang
baik terhadap pencegahan infeksi yang merupakan indikator
keselamatan pasien rumah sakit.
II. PENGORGANISASIAN
PPIRS mempunyai peran penting dalam rangka memberikan
pelayanan prima terhadap pasien, baik langsung ataupun tidak
langsung.
Kendala yang dihadapi :
Dalam perjalan kinerjanya PPIRS masih menghadapi beberapa
kendala antar lain belum ditetapkannya IPCN yang purna waktu
sehingga banyak hal yang tidak tergarap antara lainnya
pembuatan revisi protap, panduan, pedoman, dan beberapa
kerjasama yang semestinya di lakukan dengan unit lainnya
menjadi tidak dapat dilakukan
Harapan-harapan :
Pengorganisasian PPIRS kedepan bisa memberikan kontribusi
yang baik untuk peningkatan mutu pelayanan di RSAL Ilyas Kota
Tarakan dan bisa berkolaborasi dengan unit yang lain untuk
kemajuan RSAL Ilyas Tarakan dan akhirnya berpartisipasi dalam

3
mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, Sehat dan
Mandiri sehingga usia harapan hidup akan lebih baik.

A . Pola Ketenagaan

KUALIFIKASI
Jabatan
NO
Kebutuhan
Pendidikan Pelatihan

dr. Umum . Pelatihan PPI dasar 1


1. IPCO
dr. Spesialis . Belum Pelatihan IPCO

DIII Keperawatan 1
2. IPCN . Pelatihan PPI dasar
. Pelatihan IPCN

SPK
3. IPCLN DIII Keperawatan . Belum Pelatihan PPI 6
DIII Kebidanan dasar

B.Evaluasi :
- IPCLN dari Lini Instalasi lain belum pelatihan, diharapkan
pelatihan dapat dilakukan lebih intensif

C.Rencana tindak lanjut :


- Mengajukan pelatihan PPI Dasar dan Lanjutan

4
III. ANGKA KEJADIAN INFEKSI
A. SURVEILANS

UNIT DATA KEJADIAN KETERANGAN

Rawat Infeksi jarum infus Ditemukan 23 kejadian


Inap perifer /phlebitis infeksi dari jumlah
pemasangan infus selama
636 hari.
Dalam pendokumentasian
dan penerapan prosedur
pemasangan masih kurang
dalam pelaksanaannya.

Infeksi saluran kemih Tidak ditemukan kejadian


infeksi saluran kemih dari
jumlah hari pemasangan
kateter selama 30 hari.
Akan tetapi dalam
pendokumentasian dan
penerapan prosedur
pemasangan masih kurang
dalam pelaksanaannya.
Infeksi luka operasi Tidak ditemukan angka
kejadian infeksi luka operasi
dalam 97 tindakan operasi
yang terjadi di RSAL Ilyas.
Akan tetapi pemantauan
setelah operasi dalam jangka
waktu 30 hari post op, belum
diterapkan

5
C. EVALUASI :
No. Health Care Associated Infections (HAIs) Capaian Standar
1. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)/Phlebitis 3,7 ‰ 2,7‰
2. Infeksi Daerah Operasi (IDO) 0% 2%
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 0‰ 4,7‰

1. Infeksi Jarum Infus Perifer


a. Angka kejadian 3,7%
b. Sebaiknya tidak ada pemasangan infus dari luar, ketika
masuk RSAL Ilyas diharapkan dilepas dan dipasang
baru
c. Gunakan tegaderm untuk pengawasan kejadian flebitis
d. Cantumkan tanggal pemasangan di plester fiksasi infus
e. Lakukan pencatatan penggunaan infus 1/3 yang
menunjukan pemasangan 1 hari dari maksimal 3 hari
pemakaian
f. Penerapsn SPO dalam pemasangan Infus

2. Infeksi Saluran Kemih


a. Angka kejadian 0%
b. Pastikan memang dibutuhkan terpasangnya kateter
urine
c. Monitoring perawatan kateter urine
d. Sebaiknya tidak ada pemasangan Urine Cateter dari
luar, ketika masuk RSAL Ilyas diharapkan dilepas dan
dipasang baru
e. Lakukan pencatatan penggunaan Urine cateter 1/7
yang menunjukan pemasangan 1 hari dari maksimal 7
hari pemakaian
f. Penerapan SPO dalam pemasangan Urine kateter

6
3. Infeksi Luka Operasi
a. Angka kejadian 0%
b. Pastikan pemberian antibiotik yang diberikan sebelum
operasi
c. Pastikan pasien mandi menggunakan sabun
clorheksidin 4% sebelum operasi
d. Pastikan pencukuran 2-3 jam sebelum operasi
e. Lakukan pemantauan 30 hari post op
f. Penerapan SPO dalam tindakan operasi

III. AUDIT DAN MONITORING

A. HASIL AUDIT DAN MONITORING


DATA KEJADIAN KETERANGAN
Hand Hygiene Poli anak 80 % Poli Obsgyn 85%
Poli Paru 85 % Poli Bedah 85 %
Poli THT 85 % Poli Gigi 85 %
R. UGD 85 % R.Perawatan 85%
R. Gizi 60 % R.Jenazah 20 %
R.Karumkit 25 %
Untuk kepatuhan cuci tangan belum
secara keseluruhan terpantau dan
masih terfokus di rawat inap dan
UGD, sedangkan untuk Nakes lain
masih belum dilakukan.

Alat Pelindung Diri Angka kepatuhan penggunaan alat


Pelindung diri berdasarkan hasil
audit
Dilihat berdasarkan fasilitas
ketersediaan APD di beberapa unit ;
Unit Gizi : 75 %

7
Unit Loundry : 75 %
Unit Cleaning Servis : 80 %
Unit Taman : 75 %
Untuk kewaspadaan penggunaan alat
pelindung diri belum secara
keseluruhan terpantau.
Limbah dan Benda Angka kepatuhan pengelolaan limbah
tajam dan benda tajam
Untuk petugas di rawat inap dan UGD
Perawatan : 75 %
UGD : 75 %
Untuk kewaspadaan penanganan
limbah dan benda tajam masih
terkendala dengan kurang
pemantauan secara ketat oleh tim
monitoring dan penyediaan di
beberapa fasilitas penunjang.
Pengendalian Adapun hasil audit mengenai
lingkungan pengendalian lingkungan:
Pengendalian lingkungan secara
umum memenuhi kriteria 80% dari
target 100%
Kontruksi bangunan memenuhi
kriteria 100% dari target 100%
Monitoring ruang dengan risiko
rendahmemenuhi kriteria 100% dari
target 100%
Monitoring ruang dengan risiko
sedangmemenuhi kriteria 100% dari
target 100%
Monitoring ruang dengan risiko
tinggi memenuhi kriteria 100% dari

8
target 100%
Monitoring ruang dengan risiko
sangat tinggi memenuhi kriteria
100% dari target 100%
Pemeliharaan bangunan memenuhi
kriteria 57% dari target 100%
Fasilitas toilat dan kamar mandi
memenuhi kriteria 80% dari target
100%
Instalasi gizi memenuhi kriteria 88%
dari target 100%
Pengontrolan suhu belum di terapkan
Untuk kewaspadaan pengendalian
lingkungan masih terkendala dengan
kurang pemantauan secara ketat oleh
tim monitoring dan penyediaan di
beberapa fasilitas penunjang.
Penyuntikan yang Adapun hasil audit mengenai
aman penyuntikan yang aman:
Penyuntikan yang aman memenuhi
kriteria 88% dari target 100%
Untuk kewaspadaan penyuntikan
yang aman masih terkendala dengan
kurang pemantauan secara ketat oleh
tim monitoring dan penyediaan di
beberapa fasilitas penunjang.
Kebersihan nafas/ Adapun hasil audit mengenai
etika batuk Kebersihan nafas / etika batuk:
Etika Batuk memenuhi kriteria 83%
dari target 100%
Untuk kewaspadaan etika batuk
masih terkendala dengan kurang

9
pemantauan secara ketat oleh tim
monitoring dan penyediaan di
beberapa fasilitas penunjang.
Perawatan Peralatan Adapun hasil audit mengenai
Pasien Peralatan perawatan pasien:
1. Alat medis habis pakai:
Single use memenuhi kriteria 92%
dari target 100%
Re Usememenuhi kriteria 50% dari
target 100%
Dekontaminasi alatmemenuhi
kriteria 75% dari target 100%
Pencucian dan pembilasan alat
memenuhi kriteria 75% dari target
100%
Pengemasanmemenuhi kriteria 38%
dari target 100%
2. Linen:
Penyortiran linen di ruang
linenmemenuhi kriteria 60% dari
target 100%
Manajemen linenmemenuhi kriteria
67% dari target 100%
Pendistribusian Linen memenuhi
kriteria 60% dari target 100%
Fasilitas bagian linen dan
loundrymemenuhi kriteria 82% dari
target 100%
3. Penanganan tumpahan darah:
Penanganan tumpahan
darahmemenuhi kriteria 85% dari
target 100%

10
Ketersediaan spill kit memenuhi
kriteria 100% dari target 100%
Untuk kewaspadaan peralatan
perawatan pasien masih terkendala
dengan kurang pemantauan secara
ketat oleh tim monitoring dan
penyediaan di beberapa fasilitas
penunjang.
Kesehatan Karyawan Adapun hasil audit mengenai
Kesehatan karyawan:
Kesehatan karyawan memenuhi
kriteria 30% dari target 100%
Untuk kewaspadaan Kesehatan
karyawan masih terkendala dengan
kurang pemantauan secara ketat oleh
tim monitoring dan penyediaan di
beberapa fasilitas penunjang.
Penempatan Pasien Adapun hasil audit mengenai
Penempatan Pasien:
Penempatan pasien memenuhi
kriteria 70% dari target 100%
Untuk kewaspadaan Penempatan
pasien masih terkendala dengan
kurang pemantauan secara ketat oleh
tim monitoring dan penyediaan di
beberapa fasilitas penunjang.

11
Angka Kepatuhan Hand Hygiene Petugas
Juli s/d September 2018
100
90
80
70
Dalam Persen

60
50
40
30
20
10
0
Peraw apotek loundr
dokter bidan analis gizi cs
at er y
Patuh 85 86 79 78 85 78 75 76
Tidak Patuh 15 14 21 22 15 22 25 24

ANGKA KEPATUHAN PETUGAS DALAM MELAKUKAN HAND


Chart Title
HYGIENE (berdasarkan 5 moment )

90
80
70
Dalam Persen

60
50
40
30
20
10
0
sebelum sebelum setelah setelah setelah
menyent tindakan terkena menyent menyent
uh pasien aseptik cairan uh pasien uh
tubuh lingkunga
n sekitar
patuh 48 58 84 82 67
tidak patuh 52 42 16 18 33

12
B. EVALUASI :

1. Hand Hygiene
a. Hand Rub hanya tersedia di troli tindakan dan dekat
pintu masuk ruangan , sehingga untuk pelaksanaan 5
moment pada tindakan 1,2,dan 5 sering terlewat
b. Tidak semua wastafel tersedia sabun antiseptik dan
tissue sehingga mempengaruhi fasilitas untuk
melakukan Hand Hygiene
c. Tidak tersedia poster dan leaflet sebagai sarana
edukasi kepada pasien.

2. Penggunaan APD
a. Belum adanya monitor secara maximal pemakaian APD
b. Belum ada edukasi secara rutin mengenai kapan harus
menggunakan APD dan bagaimana cara
menggunakannya

3. Limbah dan benda tajam


a. Penampungan sampah khusus di ruang isolasi belum
tersedia
b. Belum terfasilitasi seluruh Tempat sampah merupakan
tempat sampah tertutup dan dibuka dengan cara diinjak
c. Belum dilaksanakan Tempat penampungan sampah
didisinfeksi setelah dikosongkan
d. Penempatan sampah di tempat penampungan
sementara >3 hari
e. Tempat penampungan tidak dilakukan disinfeksi
setelah dikosongkan
f. Petugas tidak memakai APD lengkap saat bertugas
membersihkan lingkungan RS
g. Masih sering ditemukan sarang laba laba di langit langit
dan dinding

13
4. Kesehatan lingkungan
a. Ketersediaan rambu parkir dan area berkumpul sudah
ada
b. Belum ada beaner/ poster mengenai larangan merokok
yang cukup
c. Masih ditemukan bagian atap RS yang merembas, dan
ada walpaper dinding yang mengelupas
d. Setiap ruangan tersedia alat pel tersendiri
e. Pembersihan dinding sebaiknya dilakukan 2 bulan 1
kali
f. Antara toilet dan kamar mandi tidak boleh langsung
berhubungan dengan ruangan khusus
g. Harus ada toilet khusus wanita dan pria dan pisahkan
antara karyawan dan pengunjung
h. Pengaturan jalur makanan mulai di setting ulang
i. Seragam khusus bagi penyaji makanan
j. Monitoring suhu di beberapa tempat belum
dilaksanakan

5. Penyuntikan yang aman


a. Penerapan pelaksanaan hand hygiene
b. Penerapan penggunaan APD
c. Penjelasan obat yang akan diberikan kurang diterapkan

6. Kebersihan nafas
a. Belum ada masker yang disediakan RS kepada
pengunjung yang batuk
b. Diharapkan ada tim PPITB yang disediakan bagi
mengantisipasi pengunjung yang batuk
c. Belum tersedia leaflet etika batuk di RS

14
7. Perawatan peralatan pasien
a. Alat medis sekali pakai belum optimal dilakukan (ex:
selang sunktion)
b. Belum ada pelabelan alat re use dan belum ada buku
pelaporan alat yang di steril ulang
c. Penyediaan APD, cairan pembersih, dan box
perendaman
d. Alat alat tidak dipisahkan per set, dan tidak dibungkus
e. Tidak ada penandaan masa kadaluarsa steril alat
f. Penerapan hand hygiene dan penggunaan APD sudah
cukup baik di Instalasi loundry
g. Belum ada pemisahan antara linen infeksius dan non
infeksius dan penanganan linen infeksius belum sesuai
standart PPI
h. Pencatatan dilakukan dari pihak loundry dan pihak
penyimpanan
i. Bedakan linen yang masih layak dan sudah tidak layak
pakai
j. Pengangkutan linen harus menggunakan troli
k. Pastikan tidak terjadi kekosongan stok linen
l. Belum tersedianya spill kit di ruang yang membutuhkan

8. Kesehatan karyawan
a. PPI belum memegang seluruh jadwal kerja karyawan
b. Belum ada standard kesehatan pada pegawai baru
masuk
c. Belum ada terjadwal MCU bagi karyawan(PHL)

9. Penempatan pasien
a. Sejauh ini masih diterapkannya sistem kohorting bagi
pasien yang beresiko terinfeksi dan menginfeksi.

15
V. KEGIATAN PPI
A. Surveylans
Dilakukan setiap hari, kendala ditemukan fasilitas kerja, dan
ketersediaan lembar surveylans kurang mendukung.
Pelaksanaan surveylans dibantu IPCLN masing masing
ruangan, saat ini masih fokus di ruang rawat inap, masih
minimnya pengawasan di rawat jalan (di titik beratkan
pengawasan ILO), UGD (pengawasan pemasangan infus
dari luar dan alat medis lainnya).
B. Investigasi Outbreak
Pengawasan dilakukan setiap hari, tidak ditemukan kejadian
luar biasa di RSAL Ilyas Tarakan.
C. Membuat ICRA
ICRA sudah dibuat, menurut kebijakan dilakukan 1 tahun
sekali, dan diprioritaskan untuk menangani 3 teratas.
a. Perawatan Peralatan Pasien
b. Linen dan Loundry
c. Kepatuhan Hand Hygiene
D. Monitoring Sterilisasi di RS
Sudah dibahas di atas mengenai perawatan peralatan
pasien
E. Monitoring manajemen loundry dan linen
Sudah dibahas di atas mengenai linen
F. Monitoring Peralatan Kadaluarsa, single use, dan re use
Sudah dibahas di atas mengenai perawatan peralatan
pasien
G. Monitoring pembuangan sampah infeksius, cairan tubuh
dan tumpahan darah
Sudah dibahas di atas mengenai limbah dan benda tajam
H. Monitoring pembuangan benda tajam dan jarum
Sudah dibahas di atas mengenai limbah dan benda tajam

16
I. Monitoring pelayanan makanan dan permesinan
Sudah dibahas di atas mengenai perawatan peralatan
pasien
J. Monitoring pembongkaran, pembangunan dan renovasi
Ada proses renovasi R. Isolasi, R.Gizi, R.Pendaftaran , Pos
Penjagaan dan Pembangunan Rumah Genset serta R. CSSD
di RSAL ILYAS TRK, namun masih kurang dalam hal
pengawasan sesuai standart PPI.
K. Monitoring pelaksanaan isolasi pasien
Dibulan agustus tidak ditemukan pasien dengan risiko
menginfeksi ataupun terinfeksi sehingga tidak ada pencatatan
pasien yang perlu di tempatkan di ruang isolasi ataupun
dengan metode kohorting.
L. Monitoring Hand Hygiene
Sudah dibahas di atas mengenai hand hygiene
M. Monitoring kepatuhan APD
Sudah dibahas di atas mengenai APD
N. DIKLAT
Pendidikan mengenai kewaspadaan standart, terhadap
karyawan. Masih kurang koordinasi dengan tim diklat RSAL
Ilyas Tarakan guna follow up pemahaman karyawan
mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.
O. Penggunaan Antimikroba Yang Rasional
Sejauh ini penggunaan antimikroba berdasarkan atas
instruksi dokter belum ada follow up lebih lanjut.

17
VI. REKOMENDASI
1. Diklat PPI Dasar dan Lanjutan pada petugas terkait
2. Menggalakkan penerapan dalam kewaspadaan standart
3. Meningkatkan pengawasan dalam tindakan invasive
pemasangan infus, Urine Cateter
4. Pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku tenaga
keperawatan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku dan
berkesinambungan.
5. Menggalakkan program cuci tangan sesuai SPO yang
berlaku.
6. Pengawasan dalam menjalankan SPO managemen limbah
benda tajam, infeksius dan non infeksius.
7. Pengawasan yang terus menerus dalam hal menjaga
kesterilan melakukan tindakan invasif dengan audit kepatuhan
tindakan invasif dengan prinsip aseptik.
8. Mengadakan pelatihan – pelatihan pencegahan dan
pengendalian infeksi baik didalam maupun diluar RS.
9. Pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku petugas
kebersihan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku.
10. Pengawasan yang terus menerus untuk petugas kebersihan
dalam hal pencegahan infeksi nosokomial dengan melakukan
audit kepatuhan penggunaan desinfektan larutan dan APD.
11. Koordinasi dengan bagian umum untuk berkoordinasi dengan
bagian Urlam RSAL Ilyas Tarakan dalam pengadaan alat
kebersihan yang sesuai standar yaitu : sarung tangan karet,
alat kebersihan untuk memeras kain pel.

Tarakan, 05 S eptember 2018

Pembuat Laporan
IPCN

Herry Suprianto A.Md.Kep

18
19

Anda mungkin juga menyukai