Anda di halaman 1dari 31

PERJANJIAN KERJA SAMA

FKRTL TAHUN 2019

dr. Wahyudi Putra Pujianto


Kepala Cabang Tarakan BPJS Kesehatan

Tarakan, 17 Januari 2019

1
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Outline

1. Regulasi Kerja Sama Fasilitas


Kesehatan dengan BPJS Kesehatan
2. Matriks Perubahan Perjanjian Kerja
Sama Tahun 2019
3. Kesetaraan Hak-Kewajiban serta
Komitmen di dalam Kontrak Kerja
Sama FKRTL

2
REGULASI
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS
Bagian Ketiga Wewenang, Pasal 11 huruf e
Dalam melaksanakan tugas, BPJS berwenang untuk: e. membuat atau menghentikan
kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;

Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan


Pasal 67
(1) Penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan Kesehatan meliputi
semua Fasilitas Kesehatan yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan
(2) Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang memenuhi persyaratan
wajib bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
(3) Fasilitas Kesehatan milik swasta yang memenuhi persyaratan dapat menjalin kerja sama dengan
BPJS Kesehatan.
(4) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan dengan membuat
perjanjian tertulis.
(5) Dalam rangka pelaksanaan kerja sama dengan Fasilitas Kesehatan, BPJS Kesehatan berkoordinasi
dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
(6) Ketentuan mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan
Peraturan Menteri.
3
REGULASI
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 tentang Pelayanan Kesehatan
pada JKN, dan perubahannya
Pasal 2 ayat (1) s.d (3)
Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan berupa Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
dan Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama dapat berupa:
Fasilitas Kesehatan rujukan
a.puskesmas atau yang tingkat lanjutan berupa:
setara;
b.praktik dokter; a. klinik utama atau yang setara;
c.praktik dokter gigi;
d.praktik dokter layanan
primer; b. rumah sakit umum; dan
e.klinik pratama atau yang
setara; dan c. rumah sakit khusus
f. rumah sakit kelas D pratama
atau yang setara.
REGULASI
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 tentang Pelayanan Kesehatan
pada JKN, dan perubahannya
Pasal 4
(1)Fasilitas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mengadakan kerja sama dengan
BPJS Kesehatan.
(2)Kerja sama Fasilitas Kesehatan dengan BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan melalui perjanjian kerja sama.
(3)Perjanjian kerja sama Fasilitas Kesehatan dengan BPJS Kesehatan dilakukan antara
pimpinan atau pemilik Fasilitas Kesehatan, atau pejabat yang berwenang mewakili, dengan
BPJS Kesehatan.
(4)Dalam hal perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan antara
BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan yang membentuk jejaring harus ditandatangani
oleh unsur Fasilitas Kesehatan dan semua jejaringnya.
(5)Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) berlaku sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan bersama.

Pasal 5
(1) Untuk dapat melakukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan, FASKES sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 harus memenuhi persyaratan.
(2) Selain ketentuan harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS
Kesehatan dalam melakukan kerja sama dengan Fasilitas Kesehatan juga harus
mempertimbangkan aksesibilitas, kecukupan antara jumlah Fasilitas Kesehatan dengan
jumlah Peserta yang harus dilayani, kapasitas Fasilitas Kesehatan, serta jumlah penduduk di
wilayah tersebut.
Definisi
Fasilitas Kesehatan yang selanjutnya disingkat Faskes adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat;

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat;

Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit Klinik utama merupakan klinik
yang memberikan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pada semua bidang dan jenis penyakit; pelayanan medik spesialistik atau
pelayanan medik dasar dan
Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit spesialistik;
yang memberikan pelayanan utama pada
satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu - Optikal
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, - Apotek/IFRS
organ, jenis penyakit atau kekhususan
lainnya
UU 44/2009 tentang RS, Permenkes 56/2014
Outline

1. Regulasi Kerja Sama Fasilitas


Kesehatan dengan BPJS Kesehatan
2. Matriks Perubahan Perjanjian Kerja
Sama Tahun 2019
3. Kesetaraan Hak-Kewajiban serta
Komitmen di dalam Kontrak Kerja
Sama FKRTL

7
Sistematika PKS
Klausul Utama
Lampiran I
Lampiran
Pasal 01 Definisi dan Pengertian
Ruang Lingkup dan Prosedur Pelayanan
Pasal 02 Maksud dan Tujuan
Lampiran II
Pasal 03 Ruang Lingkup dan Prosedur Tata Cara Pengajuan dan Pembayaran Klaim Pelayanan
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
Pasal 04 Hak dan Kewajiban Para Pihak
Lampiran III
Pasal 05 Kerahasiaan Informasi Kesepakatan Tarif dengan PERSI Provinsi
Pasal 06 Kelas Perawatan Lampiran IV
Lampiran Hasil Kredensialing/Rekredensialing
Pasal 07 Tarif Pelayanan Kesehatan
Lampiran V
Pasal 08 Tata Cara Pengajuan dan Format Surat Pengajuan Berkas Klaim

Pembayaran Pelayanan Kesehatan Lampiran VI


Format Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Pasal 09 Jangka Waktu Perjanjian
Lampiran VII
Pasal 10 Monitoring dan Evaluasi Format Berita Acara Penyerahan Berkas Klaim
Pasal 11 Sanksi Lampiran VIII
Format Surat Pernyataan Pemeriksaan Klaim oleh Tim
Pasal 12 Pengakhiran Perjanjian Pencegahan Kecurangan FKRTL
Pasal 13 Keadaan Memaksa (Force Majeure) Lampiran IX Berita Acara Hasil Verifikasi Klaim
Pasal 14 Penyelesaian Perselisihan Lampiran X Format Berita Acara Pengembalian Berkas Klaim
Pasal 15 Pemberitahuan Lampiran XI Tarif Pelayanan Ambulan
Pasal 16 Lain-lain Lampiran XII Panduan Manual Verifikasi Koding
8
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
1 Sistematika secara Pasal 1 Definisi dan Pengertian
Umum Urutan tidak diatur Urutan berdasarkan alphabet

Jumlah Lampiran terdiri dari XII Lampiran Jumlah Lampiran terdiri dari XIII Lampiran dengan
tambahan lampiran SLA Penyelesaian Dispute Klaim
2 Pasal 3 Ayat (2) Dihapus Sudah diakomodir. Hasil
Ruang Lingkup dan Sarana Tempat Tidur Rawat Inap yang dimiliki kredensialing/rekredensialing
Prosedur oleh PIHAK KEDUA merupakan bagian dari tempat tidur perawatan
fasilitas pelayanan kesehatan yang termasuk di menjadi lampiran PKS
dalam lingkup Perjanjian yang digunakan bagi
Peserta dalam rangka mendapatkan layanan
kesehatan rawat inap sesuai hak kelas
perawatannya

3 Pasal 3 Belum ada Menambahkan ayat sebagai berikut:


Ruang Lingkup dan
Prosedur (2) Dalam hal terdapat penambahan lingkup pelayanan Untuk membedakan dalam
oleh PIHAK KEDUA dalam jangka waktu pelaksanaan hal terdapat penambahan
Perjanjian, maka PIHAK KESATU akan melakukan pelayanan, mana yg harus
kredensialing terhadap pemenuhan persyaratan wajib dilakukan kredensialing atau
dan persyaratan teknis sesuai ketentuan perundang- cukup diubah di dalam profil
undangan yang berlaku, untuk kemudian dituangkan di FKRTL (HFIS)
dalam Addendum Perjanjian.

(3) Penambahan pelayanan sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) Pasal ini, tidak termasuk dalam hal
terjadinya penambahan SDM Klinis untuk jenis
pelayanan yang telah tersedia pada saat
penandatanganan Perjanjian.
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
4 Pasal 4 Belum ada g. Menerima informasi dari PIHAK KEDUA dalam hal Klausul baru
Hak dan Kewajiban Peserta Jaminan Kesehatan meninggal dunia.
PARA PIHAK

Ayat (1)
Hak PIHAK
KESATU
5 Pasal 4 b. Membayar biaya atas pelayanan kesehatan b. Mengeluarkan berita acara kelengkapan berkas klaim Sesuai Perpres No.82/2018
Hak dan Kewajiban yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak klaim diajukan oleh
PARA PIHAK Peserta, paling lambat 15 (lima belas) hari kerja PIHAK KEDUA dan diterima oleh PIHAK KESATU.
sejak dokumen klaim diterima lengkap sesuai Dalam hal PIHAK KESATU tidak mengeluarkan berita
Ayat (2) tagihan yang diajukan berdasarkan ketentuan acara kelengkapan berkas klaim dalam waktu 10
Kewajiban PIHAK dan prosedur yang telah disepakati PARA PIHAK (sepuluh) hari maka berkas klaim dinyatakan lengkap;
KESATU Diakomodir berdasarkan
c. Dalam hal klaim pending, PIHAK KESATU wajib usulan PERSI
memberikan alasan yang jelas atas klaim pending
tersebut Sesuai Perpres No.82/2018

d. Melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA


berdasarkan klaim yang diajukan dan telah diverifikasi
paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya
berita acara kelengkapan berkas klaim atau sejak sudah
terpenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b Pasal ini. Dalam hal pembayaran
kepada PIHAK KEDUA jatuh pada hari libur maka
pembayaran kepada PIHAK KEDUA dilakukan pada hari
kerja berikutnya
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
d. Bersama-sama PIHAK KEDUA, melakukan f. Melakukan sosialisasi ketentuan dan prosedur terkait Ditambahkan jadwal
sosialisasi ketentuan dan prosedur terkait Jaminan Kesehatan kepada stakeholder terkait/pihak sosialisasi untuk memastikan
Jaminan Kesehatan kepada stakeholder yang berkepentingan secara berkala minimal 1 (satu) informasi yang diberikan
terkait/pihak yang berkepentingan kali dalam 3 (tiga) bulan berkoordinasi dengan PIHAK adalah yang ter-update
KEDUA;
g. Membayar kekurangan pembayaran kepada h. Membayar kekurangan pembayaran kepada PIHAK Untuk menghindari salah
PIHAK KEDUA dalam hal terjadinya kekurangan KEDUA dalam hal terjadinya kekurangan bayar persepsi yang menganggap
bayar berdasarkan hasil audit oleh auditor yang berdasarkan hasil audit yang telah disepakati dengan hasil audit yang dimaksud
telah disepakati dengan pihak KESATU; pihak KESATU; hanya dilakukan oleh Auditor
(orang dengan profesi
Auditor/tersertifikasi sebagai
Auditor). Termasuk di dalam
pengertian klausul adalah
audit atau pemeriksaan
kembali atau verifikasi paska
klaim yang dilakukan oleh Tim
j. Menyediakan Aplikasi yang akan dipergunakan l. Dalam hal kebutuhan administrasi manajemen yang Mengakomodir PKS bridgyng
oleh PIHAK KEDUA untuk kepentingan proses berkaitan dengan kepentingan PIHAK KESATU, maka sistem informasi
pendaftaran pelayanan Peserta JKN-KIS di PIHAK KESATU menyediakan aplikasi dan sumber daya
fasilitas kesehatan PIHAK KEDUA dan untuk lainnya yang akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA
pencetakan surat eligibilitas Peserta JKN-KIS, untuk kepentingan proses pendaftaran pelayanan
yang kemudian akan dilakukan integrasi dengan Peserta JKN-KIS di fasilitas kesehatan PIHAK KEDUA
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah dan untuk pencetakan surat eligibilitas Peserta JKN-KIS,
Sakit (SIM-RS) PIHAK KEDUA. yang kemudian akan dilakukan integrasi dengan Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
terbatas hanya yang berhubungan dengan administrasi
klaim PIHAK KEDUA;
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
Belum ada n. Menerima pengajuan klaim PIHAK KEDUA dengan Klausul baru
ketentuan yaitu berupa 1 (satu) kali pengajuan klaim
reguler dan 1 (satu) kali pengajuan klaim susulan dan 1
(satu) kali pengajuan klaim pending dalam setiap 1
(satu) bulan
6 Pasal 4 b. Menerima pembayaran klaim atas pelayanan b. Menerima pembayaran klaim atas pelayanan Sesuai Perpres No.82/2018
Hak dan Kewajiban kesehatan yang diberikan kepada Peserta paling kesehatan yang diberikan kepada Peserta paling lambat
PARA PIHAK lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim diterima
klaim diterima lengkap; lengkap;
Ayat (3)
Hak PIHAK KEDUA
d. Melakukan verifikasi kembali bersama-sama d. Memberikan klarifikasi dan informasi terhadap hasil
dengan PIHAK KESATU terhadap klaim yang audit kepada PIHAK KESATU
telah dibayarkan oleh PIHAK KESATU dalam hal
adanya indikasi dugaan incorrect claim (ketidak
sesuaian penagihan klaim) atau terindikasi
kecurangan;
e. Menerima kekurangan pembayaran dari PIHAK sama dengan Pasal 4 ayat
e. Menerima kekurangan pembayaran dari KESATU dalam hal terjadinya kekurangan bayar (2) huruf h
PIHAK KESATU dalam hal terjadinya kekurangan berdasarkan hasil audit
bayar berdasarkan hasil audit oleh auditor

Belum ada f. Apabila setelah memberikan klarifikasi hasil audit Diakomodir berdasarkan
klaim, PARA PIHAK belum menemukan kesepakatan, usulan PERSI
maka PARA PIHAK dapat mengajukan penyelesaian
sesuai dengan hirarki penyelesaian dispute klaim
kepada DPM, TKMKB, Kementerian Kesehatan, TPK
atau Ke Dewan Pertimbangan Klinis sesuai dengan
kewenangan masing masing;

g. Memberikan klarifikasi dan jawaban terhadap teguran


dari PIHAK KESATU.
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
7 Pasal 4 f. Mengembalikan kelebihan pembayaran kepada f. Mengembalikan kelebihan pembayaran kepada PIHAK sama dengan Pasal 4 ayat
Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU apabila terbukti terdapat KESATU apabila terbukti terdapat kelebihan (2) huruf h
PARA PIHAK kelebihan pembayaran atas dugaan incorrect pembayaran berdasarkan hasil audit;
claim (ketidaksesuaian penagihan klaim) atau
Ayat (4) terindikasi kecurangan yang dituangkan di dalam
Kewajiban PIHAK berita acara berdasarkan hasil audit oleh auditor;
KEDUA
l. Melaksanakan pengambilan data survey Walk Dihapus, sudah tercantum di dalam Pasal 10 Monitoring Dihapus, karena sudah ada di
Through Audit (WTA) kepada pasien JKN-KIS dan Evaluasi Pasal 10 (diakomodir sesuai
yang mendapatkan pelayanan kesehatan di usulan PERSI)
fasilitas milik PIHAK KEDUA Ayat (1)
PIHAK KESATU akan melakukan penilaian
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA secara berkala melalui:
1. Utilization Review (UR).
2. Hasil Survey Walk Through Audit (WTA).
Pelaksanaan pengambilan data survey dilakukan PIHAK
KESATU didampingi oleh PIHAK KEDUA.

Belum ada l. PIHAK KEDUA dalam menyelenggarakan pelayanan Perpres No.82/2018


kesehatan wajib menginformasikan ketersediaan ruang
rawat inap kepada peserta;
Sebelumnya tidak ada di
m. Memberikan informasi kepada Peserta dan PIHAK dalam klausul utama, tetapi
KESATU dalam hal terjadinya pengurangan atau sudah dilaksanakan
penghentian sebagian operasional pelayanan kesehatan
yang menyebabkan Peserta tidak bisa lagi
mendapatkan pelayanan tersebut, baik untuk jangka klausul baru
waktu sementara ataupun seterusnya.

n. Memberikan informasi kepada PIHAK KESATU dalam


hal Peserta Jaminan Kesehatan meninggal dunia.
Matriks Perubahan Perjanjian Kerja Sama
Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
8 Pasal 5 Belum ada 2. Pengetahuan dan informasi rahasia sebagaimana memperjelas isi klausul
Kerahasiaan dimaksud pada ayat (1) meliputi : diakomodir berdasarkan
Informasi a. Informasi mengenai pasien usulan PERSI
b. Informasi mengenai alasan penolakan klaim
c. Informasi mengenai rincian klaim
d. Informasi rahasia lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

3. Pelaksanaan integrasi Aplikasi PIHAK KESATU dan


PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada Pasal 4,
yang menyebabkan terjadinya pertukaran data Para
Pihak, maka penggunaan data yang dipertukarkan
tersebut dilaksanakan terbatas untuk kepentingan Para
Pihak.

9 Pasal 6 Disesuaikan regulasi Perpres No. 82/2018


Kelas Perawatan
10 Pasal 10 Belum ada (5) Dalam hal ditemukan ketidaksesuaian kelas rumah Sesuai Perpres No.82/2018
Monitoring dan sakit berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
Evaluasi undangan pada saat re-kredensial maka BPJS
Kesehatan harus melaporkan kepada Menteri untuk
dilakukan reviu.

(6) Hasil reviu kelas rumah sakit sebagaimana


dimaksud pada ayat (5) diatas dijadikan dasar
penyesuaian kontrak oleh BPJS Kesehatan dengan
rumah sakit

(5) Untuk kepentingan pemeriksaan atau audit (7) Untuk kepentingan pemeriksaan atau audit yang Diakomodir berdasarkan
yang dilaksanakan oleh pihak internal maupun dilaksanakan oleh pihak internal maupun pihak usulan PERSI
pihak eksternal, disamping bukti pendukung eksternal, disamping bukti pendukung klaim
klaim sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Perjanjian,
Perjanjian, PIHAK KEDUA juga wajib untuk PIHAK KEDUA juga wajib untuk menyediakan bukti
menyediakan bukti pelayanan lain yang pelayanan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
perundang-undangan yang berlaku. sepanjang bukti yang diminta berhubungan dengan
kasus yang diaudit .
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
11 Pasal 11 Belum ada (1) Pengajuan klaim pembiayaan pelayanan kesehatan Masukan dari Kepyankum
Kadaluarsa klaim oleh Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan
diberikan jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan
sejak pelayanan kesehatan selesai diberikan.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dikecualikan:
a. bagi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
Fasilitas Kesehatan sebelum berlakunya Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan;
b. belum adanya kesepakatan antara BPJS Kesehatan
dengan Fasilitas Kesehatan (Dispute Klaim); dan
c. belum diaturnya ketentuan penjaminan obat secara
jelas untuk obat tertentu.

(3) Dalam hal jangka waktu pengajuan klaim


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlampaui, klaim
tidak dapat diajukan kembali.
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
12 Pasal 12 (3) Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti secara (3) Dalam hal PARA PIHAK melakukan pelanggaran Pencantuman "PARA PIHAK"
Sanksi nyata melakukan hal-hal sebagai berikut: sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, dimaksudkan untuk
...................... dst maka PARA PIHAK berhak melakukan teguran tertulis mengakomodir asas
maka PIHAK KESATU berhak melakukan kepada PIHAK lainnya maksimal sebanyak 3 (tiga) kali, kesetaraan kedua belah pihak
teguran tertulis kepada PIHAK KEDUA maksimal dengan tembusan ke Dinas Kesehatan, Asosiasi di dalam PKS.
sebanyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu Fasilitas Kesehatan setempat, dan Badan Pengawas
masing-masing surat teguran minimal 7 (tujuh) Rumah Sakit. Menghapuskan ketentuan
hari kalender, dengan tembusan ke Dinas tenggang waktu masing-
Kesehatan, Asosiasi Fasilitas Kesehatan masing surat teguran minimal
setempat, dan Badan Pengawas Rumah Sakit. 7 hari kalender, sesuai
masukan Kepyankum
(4) Apabila telah dilakukan teguran tertulis
sebanyak 3 (tiga) kali dengan jeda waktu masing- (4) Apabila salah satu PIHAK telah memberikan teguran
masing teguran selama minimal 7 (tujuh) hari tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan tidak ada tanggapan
kalender dan tidak ada tanggapan dan perbaikan dan perbaikan dari PIHAK lainnya, maka PIHAK yang
dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK KESATU memberikan teguran berhak meninjau kembali atau
berhak meninjau kembali atau mengakhiri mengakhiri Perjanjian ini.
Perjanjian ini .

(5) Dalam hal salah satu pihak diketahui (5) Dalam hal salah satu pihak diketahui sama dengan Pasal 4 ayat
menyalahgunakan wewenang dengan menyalahgunakan wewenang dengan melakukan (2) huruf h
melakukan kegiatan moral hazard atau kegiatan moral hazard atau terindikasi kecurangan
terindikasi kecurangan seperti membuat klaim misalnya membuat klaim fiktif yang dibuktikan dari hasil
fiktif yang dibuktikan dari hasil pemeriksaan Tim pemeriksaan Tim Audit Internal maupun Eksternal atau
Audit Internal maupun Eksternal sehingga laporan hasil investigasi Tim PK-JKN sehingga terbukti
terbukti merugikan pihak lainnya, maka pihak merugikan pihak lainnya, maka pihak yang
yang menyalahgunakan wewenang tersebut menyalahgunakan wewenang tersebut berkewajiban
berkewajiban untuk memulihkan kerugian yang untuk memulihkan kerugian yang terjadi dan pihak yang
terjadi dan pihak yang dirugikan dapat dirugikan dapat membatalkan Perjanjian ini secara
membatalkan Perjanjian ini secara sepihak. sepihak
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019

No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan


(7) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian (7) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian sama dengan Pasal 12 ayat
sebagaimana dimaksud di dalam ayat (6) Pasal sebagaimana dimaksud di dalam ayat (6) Pasal ini, (3) dan (4)
ini, maka kerja sama dengan PIHAK KEDUA maka kerja sama dengan PARA PIHAK dapat
dapat dilaksanakan kembali paling cepat dalam dilaksanakan kembali paling cepat dalam jangka waktu
jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pengakhiran 1 (satu) tahun sejak pengakhiran Perjanjian
Perjanjian.
13 Pasal 13 d. Salah satu Pihak melakukan merger, d. Salah satu Pihak melakukan merger, konsolidasi,
Pengakhiran konsolidasi, atau diakuisisi oleh perusahaan lain. atau diakuisisi oleh perusahaan lain yang
Perjanjian Pengakhiran berlaku efektif pada tanggal mengakibatkan berubah atau berakhirnya ijin
disahkannya pelaksanaan merger, konsolidasi operasional. Pengakhiran berlaku efektif pada tanggal
Ayat (1) huruf d atau akuisisi tersebut oleh Menteri Hukum dan disahkannya pelaksanaan merger, konsolidasi atau
Hak Asasi Manusia; akuisisi tersebut oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
Matriks Perubahan Perjanjian
Kerja Sama Tahun 2019
No Pasal Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
14 Pasal 15 Belum ada (5) Dalam hal terjadi dispute klaim, maka alur
Penyelesaian penatalaksanaan penyelesaian dilaksanakan dengan
Perselisihan ketentuan sebagaimana terlampir di dalam Perjanjian.
Penyelesaian dispute klaim dapat dilaksanakan melalui
koordinasi dengan:
a. Tingkat Kantor Cabang
Dispute koding : Penanggung jawab klaim PIHAK
KESATU.
Dispute medis : Penanggung jawab klaim PIHAK
KESATU, Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya RS dan
Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya Kantor Cabang.
b. Tingkat Provinsi
Dispute medis : Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya
tingkat Provinsi, Dewan Pertimbangan Medik Provinsi,
Tim Pertimbangan Klinis Provinsi.
c. Tingkat Pusat
Dispute koding : P2JK Kemenkes RI.
Dispute medis : Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya
tingkat Pusat, Dewan Pertimbangan Medik Pusat,
Dewan Pertimbangan Klinis, P2JK Kemenkes RI,
Organisasi Profesi.

(6) Terhadap klaim yang telah disetujui, PIHAK KESATU


melakukan pembayaran sesuai ketentuan tanpa
menunggu penyelesaian dispute klaim.
Outline

1. Regulasi Kerja Sama Fasilitas


Kesehatan dengan BPJS Kesehatan
2. Matriks Perubahan Perjanjian Kerja
Sama Tahun 2019
3. Kesetaraan Hak-Kewajiban serta
Komitmen di dalam Kontrak Kerja
Sama FKRTL

19
KOMITMEN KONTRAK KERJA SAMA
Kewajiban BPJS Kesehatan

Memberi informasi Melakukan pembayaran Melakukan evaluasi &


kepesertaan, pembayaran, berdasarkan klaim yang penilaian atas pelayanan
prosedur pelayanan, tata diajukan & telah diverifikasi kesehatan secara berkala
paling lambat 15 (lima belas)
cara pengajuan klaim & hari sejak berita acara
baik berupa rekredensialing
mekanisme kerja sama kelengkapan berkas klaim atau penilaian kinerja

Membayar kekurangan Membentuk Tim Menyediakan Aplikasi untuk


pembayaran dalam hal Pencegahan Kecurangan kepentingan proses pendaftaran
pelayanan Peserta JKN-KIS &
terjadinya kekurangan JKN sesuai ketentuan untuk pencetakan surat
bayar berdasarkan hasil peraturan perundang- eligibilitas Peserta JKN-KIS, &
audit undangan integrasi dengan Aplikasi SIM-RS

Bersama dengan Faskes


menyelenggarakan
pelayanan penanganan
pengaduan Peserta di
Fasilitas Kesehatan
20
KOMITMEN KONTRAK KERJA SAMA

FKRTL
Melayani Peserta sesuai Menyediakan sarana dan
standar profesi & pelayanan petugas penanganan
kedokteran, prosedur
keluhan & pemberian
pelayanan kesehatan yang
berlaku serta tidak melakukan informasi termasuk
pungutan biaya tambahan ketersediaan ruang rawat
diluar ketentuan inap *

Tidak melakukan Melaksanakan rujukan


diskriminasi terhadap pasien berjenjang dan program
umum ataupun pasien JKN- rujuk balik sesuai dengan
KIS ketentuan yang berlaku

Berkomitmen Memiliki dan


Mengirimkan Rencana Menyediakan ruang
Kebutuhan Obat bagi perawatan kelas I, II dan III
Peserta JKN kepada untuk peserta JKN-KIS tanpa
Kemenkes sesuai ketentuan kuota atau pembatasan
yang berlaku
21
Komitmen Kerja Sama
Tidak melakukan pungutan biaya tambahan kepada peserta diluar ketentuan
yang berlaku

Menyediakan sarana dan petugas pemberian informasi dan penanganan


pengaduan peserta Jaminan Kesehatan

Tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien umum ataupun pasien JKN-KIS

Melaksanakan rujukan berjenjang dan program rujuk balik sesuai dengan


ketentuan yang berlaku (disertai target pencapaian Peserta PRB)

Berkomitmen Memiliki dan Mengirimkan Rencana Kebutuhan Obat bagi


Peserta JKN kepada Kemenkes sesuai ketentuan yang berlaku

Menyediakan ruang perawatan kelas I, II dan III untuk peserta JKN-KIS tanpa
kuota atau pembatasan

22
Ketentuan Denda Keterlambatan
Pembayaran Tagihan Klaim
• BPJS Kesehatan membayar tagihan biaya pelayanan kesehatan, paling lambat 15
(lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima lengkap.
• BPJS Kesehatan membayarkan ganti rugi keterlambatan pembayaran tagihan
klaim pelayanan kesehatan sebesar 1% (satu persen) dari jumlah yang harus
dibayarkan untuk setiap 1 (satu) bulan keterlambatan
• Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan, maka
akan dihitung mulai pada hari ke-16 sejak dokumen klaim pelayanan kesehatan
dari Faskes diterima lengkap.
• Ganti rugi sebagaimana dimaksud dihitung secara proporsional untuk setiap hari
kalender keterlambatan sesuai ketentuan yang berlaku.
• FKRTL dapat memanfaatkan program Supply Chain Financing (SCF) dengan pihak
Bank untuk memastikan terselenggaranya pelayanan kepada Peserta Jaminan
Kesehatan.

Supply Chain Financing (SCF)


Merupakan program pembiayaan oleh Bank yang khusus diberikan kepada Faskes mitra BPJS
Kesehatan untuk membantu percepatan penerimaan piutang (tagihan klaim pelayanan
kesehatan BPJS Kesehatan).
Kondisi yang dapat menyebabkan
dilakukannya TEGURAN
terbukti secara nyata melakukan hal-hal sebagai berikut:

tidak memberikan
tidak melayani Peserta memungut biaya
fasilitas & pelayanan
sesuai dengan tambahan diluar
kewajibannya; kesehatan sesuai
ketentuan;
dengan hak peserta;

mengajukan klaim melanggar ketentuan


fiktif; dan atau dalam Perjanjian

apabila tidak ada tanggapan atau perbaikan, maka dapat dilakukan pengakhiran
perjanjian

24
Kondisi yang dapat menyebabkab PEMBATALAN
dan atau PENGAKHIRAN Kerja Sama

tidak lulus /tidak


memenuhi standar pada Persetujuan PARA PIHAK
secara tertulis untuk
tahap evaluasi & penilaian mengakhiri Perjanjian
sesuai ketentuan regulasi

Salah satu Pihak melanggar Izin operasional salah satu


ketentuan (wanprestasi); Pihak dicabut oleh
Pemerintah; Salah satu
didahului surat teguran Pihak melakukan merger,
sebanyak 3 x (tembusan ke konsolidasi, atau diakuisisi
Dinkes & PERSI) oleh perusahaan lain;

Salah satu Pihak dinyatakan


bangkrut atau pailit oleh
pengadilan; Salah satu
Pihak mengadakan/berada
dalam keadaan likuidasi
25
SCF untuk Faskes
Provider BPJS Kesehatan
Merupakan program pembiayaan oleh Bank/Lembaga Keuangan
mitra BPJS Kesehatan yang khusus diberikan kepada Faskes
provider BPJS Kesehatan untuk membantu percepatan penerimaan
piutang (tagihan klaim pelkes BPJS Kes)

Fasilitas ini berupa fasilitas pengambil-alihan invoice dari


Faskes kepada BPJS Kesehatan sebelum jatuh tempo untuk
dibayarkan kepada Faskes

SUPPLY CHAIN FINANCING (SCF) = ANJAK PIUTANG adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.

•Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank :


Anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.
Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).
Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
26
Skema SCF
bagi Faskes Provider BPJS Kesehatan

Tagihan/Klaim Konfirmasi
Tagihan/Klaim

SCF
27
KEWAJIBAN PARA PIHAK
FKRTL BPJS KESEHATAN
a. Menyediakan dan memberikan informasi tentang kepesertaan,
a. Melayani Peserta dengan baik sesuai dengan standar
profesi dan standar pelayanan kedokteran, prosedur pembayaran, prosedur pelayanan kesehatan, tata cara pengajuan

pelayanan kesehatan yang berlaku bagi PIHAK KEDUA klaim, memberi umpan balik data utilisasi pelayanan kesehatan,

serta tidak melakukan pungutan biaya tambahan diluar dan mekanisme kerja sama pada PIHAK KEDUA;
ketentuan kepada peserta Jaminan Kesehatan;
b. Mengeluarkan berita acara kelengkapan berkas klaim paling lambat
b. Melaksanakan dan mendukung program Jaminan
10 (sepuluh) hari sejak klaim diajukan oleh PIHAK KEDUA dan
Kesehatan sesuai ketentuan perundang-undangan;
diterima oleh PIHAK KESATU. Dalam hal PIHAK KESATU tidak
c. Menyediakan perangkat keras (hardware) dan jaringan
komunikasi data dengan spesifikasi yang sudah mengeluarkan berita acara kelengkapan berkas klaim dalam waktu

ditentukan; 10 (sepuluh) hari maka berkas klaim dinyatakan lengkap;

d. Menyediakan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen c. Dalam hal klaim pending, PIHAK KESATU wajib memberikan
Rumah Sakit (SIM-RS) yang juga ditempatkan di fasilitas
alasan yang jelas atas klaim pending tersebut;
kesehatan PIHAK KEDUA untuk kepentingan proses
d. Melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA berdasarkan klaim
pendaftaran pelayanan peserta JKN-KIS, yang secara
yang diajukan dan telah diverifikasi paling lambat 15 (lima belas)
fungsional telah memenuhi persyaratan yang ditentukan
PIHAK KESATU, yang kemudian akan digunakan dalam hari sejak diterbitkannya berita acara kelengkapan berkas klaim

rangka integrasi dengan Aplikasi PIHAK KESATU; atau sejak sudah terpenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf b Pasal ini. Dalam hal pembayaran kepada

PIHAK KEDUA jatuh pada hari libur maka pembayaran kepada


28
PIHAK KEDUA dilakukan pada hari kerja berikutnya;
Lanjutan
FKRTL BPJS KESEHATAN
e. Menyediakan data dan informasi tentang Sumber Daya Manusia e. Bersama Dinas Kesehatan melakukan evaluasi dan penilaian
Klinis, sarana prasarana, peralatan medis PIHAK KEDUA, atas pelayanan kesehatan yang diberikan PIHAK KEDUA
sistem antrian dan informasi ketersediaan Tempat Tidur Rawat secara berkala baik berupa rekredensialing atau penilaian
Inap baik Perawatan Biasa (Umum) maupun Perawatan Khusus kinerja;
(Intensive) yang dapat diakses oleh peserta dan fasilitas f. Melakukan sosialisasi ketentuan dan prosedur terkait Jaminan
kesehatan, serta informasi lain. Termasuk di dalam informasi lain Kesehatan kepada stakeholder terkait/pihak yang
adalah meminta rekam medis berupa ringkasan rekam medis berkepentingan secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 3
(resume medis). Dalam hal dibutuhkan untuk kepentingan audit, (tiga) bulan berkoordinasi dengan PIHAK KEDUA;
PIHAK KESATU dapat melihat rekam medis sesuai dengan g. Menyimpan rahasia informasi peserta yang digunakan untuk
ketentuan perundang-undangan; proses pembayaran klaim;
f. Mengembalikan kelebihan pembayaran kepada PIHAK KESATU h. Menyimpan setiap pengetahuan dan informasi rahasia yang
apabila terbukti terdapat kelebihan pembayaran berdasarkan menyangkut Pihak lainnya, dengan tidak mengungkapkan atau
hasil audit; memberitahukan kepada siapapun atau menggunakan atau
g. Menyediakan unit yang memiliki fungsi pelayanan informasi dan mengeksploitasi untuk tujuan apapun termasuk melakukan
penanganan pengaduan Peserta Jaminan Kesehatan; usaha yang sungguh-sungguh untuk mencegah pegawainya
h. Memberikan jaminan perlindungan terhadap keamanan, melakukan hal tersebut;
kesehatan, dan keselamatan peserta, petugas dan pengunjung i. Membayar kekurangan pembayaran kepada PIHAK KEDUA
di lingkungan Rumah Sakit PIHAK KEDUA sesuai ketentuan dalam hal terjadinya kekurangan bayar berdasarkan hasil audit
perundang-undangan. yang telah disepakati dengan pihak KESATU;
i. Menjaga nama baik (reputasi) PIHAK KESATU; j. Menjaga nama baik (reputasi) PIHAK KEDUA;

29
HAK PARA PIHAK
FKRTL BPJS KESEHATAN
j. Membentuk Tim Pencegahan Kecurangan JKN sesuai k. Membentuk Tim Pencegahan Kecurangan JKN sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. Menyimpan setiap pengetahuan dan informasi rahasia l. Dalam hal kebutuhan administrasi manajemen yang berkaitan
yang menyangkut Pihak lainnya, dengan tidak dengan kepentingan PIHAK KESATU, maka PIHAK KESATU
mengungkapkan atau memberitahukan kepada menyediakan aplikasi dan sumber daya lainnya yang akan
siapapun atau menggunakan atau mengeksploitasi dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk kepentingan proses
untuk tujuan apaun termasuk melakukan usaha yang pendaftaran pelayanan Peserta JKN-KIS di fasilitas
sungguh-sungguh untuk mencegah pegawainya kesehatan PIHAK KEDUA dan untuk pencetakan surat
melakukan hal tersebut. Pemberian informasi ini eligibilitas Peserta JKN-KIS, yang kemudian akan dilakukan
dikecualikan untuk kepentingan perbaikan JKN secara integrasi dengan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
keseluruhan; Rumah Sakit (SIM-RS) terbatas hanya yang berhubungan
l. PIHAK KEDUA dalam menyelenggarakan pelayanan dengan administrasi klaim PIHAK KEDUA;
kesehatan wajib menginformasikan ketersediaan m. Menyelenggarakan pelayanan penanganan pengaduan
ruang rawat inap kepada peserta; Peserta di Fasilitas Kesehatan bersama dengan PIHAK
m.Memberikan informasi kepada Peserta dan PIHAK KEDUA;
KESATU dalam hal terjadinya pengurangan atau n. Menerima pengajuan klaim PIHAK KEDUA dengan ketentuan
penghentian sebagian operasional pelayanan yaitu berupa 1 (satu) kali pengajuan klaim reguler dan 1 (satu)
kesehatan yang menyebabkan Peserta tidak bisa lagi kali pengajuan klaim susulan dan 1 (satu) kali pengajuan
mendapatkan pelayanan tersebut, baik untuk jangka klaim pending dalam setiap 1 (satu) bulan.
30
waktu sementara ataupun seterusnya.
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

BPJS Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI (Akun Resmi)
BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan bpjskesehatan

31

Anda mungkin juga menyukai