DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
ABSTRACT
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ANALISIS PENGARUH IKLAN ROKOK di TELEVISI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SISWA SMA
di KOTA MADYA JAKARTA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Iklan Rokok di Televisi Terhadap Keputusan
Pembelian Rokok Siswa SMA di Kota Madya Jakarta
Nama : Viana Ananta Siska Simanjuntak
NIM : H24100057
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2013 sampai Desember
2013 adalah manajemen pemasaran, dengan judul Analisis Pengaruh Iklan Rokok
di Televisi terhadap Keputusan Pembelian Rokok Siswa SMA di Kota Madya
Jakarta.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Mukhamad Najib, STP, MM
selaku dosen pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan
kepada beberapa sekolah menengah atas di kota madya Jakarta yang telah
bersedia untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. Penulis juga ucapkan terima
kasih kepada Dr Siswoyo Haryono, MM, MPd yang telah membantu dalam
pembuatan skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada alm.
ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Tidak lupa
kepada teman-teman Manajemen 47 khususnya Icha, Mirza, Desi, Melia, Tommy,
Heru, Marda, Wida dan teman-teman satu bimbingan skripsi “Najibers” (Lidia,
Wina, Edelia, Dian), dan sahabat yang selalu memberikan dukungan yaitu
Annetta, Revina, Novia dan Nabila serta yang teristimewa Jise Sitompul yang
selalu meluangkan waktunya dan memberikan dukungan dan bantuan dalam
pembuatan skripsi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN iv
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 4
METODE 4
Kerangka Pemikiran 4
Lokasi dan Waktu Penelitian 6
Metode Pengumpulan Data 6
Metode Penarikan Sampel 6
Metode Pengolahan dan Analisis Data 7
Penyusunan Instrumen 7
HASIL dan PEMBAHASAN 10
Uji Instrumen Penelitian 10
Uji Normalitas Data 11
Uji Measurement Model 12
Uji Structural Model 16
Pengujian Hipotesis 16
Pengaruh iklan rokok terhadap keputusan pembelian rokok. 17
Variabel Iklan yang paling dominan 17
Dimensi variabel keputusan pembelian yang dominan 18
Implikasi Manajerial 19
SIMPULAN DAN SARAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN 23
RIWAYAT HIDUP 35
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran 5
2 Model analisis penelitian 10
3 Final model 12
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner penelitian 22
2 Hasil uji validitas 26
3 Hasil uji reliabilitas 35
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rokok merupakan produk yang sudah tidak asing lagi didengar dan masih
kontroversi dikalangan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat di
kehidupan nyata bahwa, rokok merupakan produk yang berbahaya baik bagi
penggunan dan non pengguna serta bersifat mematikan tetapi masih saja di
konsumsi oleh masyarakat. Padahal, disetiap media pemasaran rokok juga sudah
terterta efek sampingnya yaitu rokok menyebabkan kanker, serangan jantung,
impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Perkembangan rokok yang pesat di
Indonesia merupakan dampak dari lemahnya peraturan dari pemerintah untuk
melarang rokok di Indonesia.
Berbagai macam merek yang memproduksi rokokpun bertebaran di
Indonesia. Produk rokok yang dihasilkan oleh beragam merek tersebut tidak
berbeda jauh karakteristiknya antara satu merek dengan merek rokok lainnya. Hal
tersebut membuat produsen-produsen rokok menyusun strategi pemasaran
seefektif mungkin untuk meningkatkan penjualan. Beberapa strategi yang mereka
lakukan salah satunya seperti dengan menggunakan komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran yang sering digunakan dalam mempromosikan produknya
adalah dengan menggunakan iklan. Iklan dikenal sebagai media pemasaran yang
sangat efektif karena iklan merupakan teknik penyebaran informasi melalui media
yang dapat menjangkau lapisan waktu, heterogenitas, dan tersebar secara luas
tanpa tergantung dengan jarak. Tujuan dari periklanan bukan hanya
mengkomunikasikan produk yang dipasarkan namun juga membujuk dan
mengubah pola pikiran para konsumen.
Produsen rokok berlomba-lomba menampilkan iklan sekreatif mungkin agar
konsumen yang melihatnya dapat tertarik dan memutuskan untuk membeli produk
yang diiklankan. Media komunikasi massa yang kebanyakan digunakan terutama
adalah televisi (TV). Menurut data (Penetrasi Televisi 2013) menyatakan, tingkat
penetrasi televisi bertambah besar dibandingkan media lainnya yaitu tingkat
penetrasi TV tumbuh dari 9.2 persen (2,435 juta orang) pada tahun sebelumnya
menjadi 10.1 persen (2,857 juta orang). Oleh karena itu, keberadaan siaran TV
memiliki dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia karena minat membaca
masyarakat Indonesia yang rendah dan masih mahal atau kurangnya pengetahuan
terhadap sarana teknologi informasi lainnya seperti akses internet.
Iklan rokok yang di tayangkan di TV memiliki konsep iklan yang sangat
berbeda dengan iklan pada produk lainnya. Hal tersebut dikarenakan di dalam
dunia periklanan rokok merupakan produk yang paling keras diatur dalam
peraturan internal periklanan yang meliputi tata cara dan tata krama periklanan
maupun perundang-undangan negara baik dalam UU penyiaraan dan UU
Perlindungan Konsumen maupun PP (Peraturan Pemerintah) tentang Pengamanan
Rokok Bagi Kesehatan.
Pemerintah Indonesia memperketat kebijakan pembuatan iklan rokok
kepada industri rokok. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kematian dan
mencegah penyakit akibat mengkonsumsi rokok. Peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah diantaranya adalah PP 81/1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi
2 Lan
Kesehatan yaitu dalam peraturan tersebut terdapat larangan-larangan tentang
rokok dan periklanan iklan rokok. Selain itu juga dikeluarkan peraturan
pemerintah (PP) nomor 38 tahun 2000 tentang perubahan atas PP no 81 Tahun
1999 pada pasal 17 ayat (2). Dijelaskan bahwa iklan rokok pada media elektronik
hanya dapat dilakukan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 5.00 waktu
setempat. Hal tersebut dilakukan supaya anak-anak tidak menonton iklan rokok
tersebut.
Dari sekian banyak aturan dan larangan yang ditujukan untuk periklanan
rokok, berakibat industri rokok kretek tidak bisa mengiklankan secara khusus
produk rokok yang ingin mereka pasarkan tersebut. Maka dari itu industri rokok
dituntut untuk mengembangkan kreatifitas mereka dalam membuat iklan yang
atraktif dengan menerjemahkan citra atau imej yang ingin dibangun oleh produsen
melalui bahasa simbolik sehingga dapat menyentuh sisi psikologi target sasaran
yaitu anak muda dan remaja. Hal tersebut dapat dilihat pada setiap iklan rokok
yang mana mereka tidak mempromosikan produknya secara langsung melainkan
mereka menggunakan model anak muda. Anak muda tersebut disimbolkan
sebagai seorang pria yang jantan, setia, gagah, dan perkasa. Hal tersebut secara
tidak langsung dapat memicu para remaja yang menyaksikan iklan tersebut ingin
mencoba produk rokok.
Menurut (Wakefield, McElrath, dan Emery 2006), industri tembakau telah
secara aktif berusaha untuk membuat citra publik dalam menanggapi bukti bahwa
produk dipasarkan untuk remaja dan menyesatkan publik tentang risiko kesehatan
merokok. Pada usia remaja (15-21 tahun) seorang individu masih mencari jati diri
yang mana mereka masih memiliki sifat yang labil dan mudah terpengaruh
sehingga membuat industri rokok memfokuskan para remaja menjadi target
pemasaran. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil data Survei Sosial Ekonomi
Nasional dan berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (Persentase Perokok
Remaja 2013) berikut :
Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun persentase remaja
yang mengkonsumsi rokok terus meningkat terutama pada pria remaja yang selalu
konstan persentasenya dan tidak pernah mengalami penurunan. Selain itu juga
pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa rokok menggunakan media pemasaran yang
begitu banyak dan beragam dalam memasarkan produknya. TV menduduki
persentase yang tertinggi yang mana iklan rokok tersebut banyak di tonton oleh
anak remaja. Oleh karena itu, TV dan beragam media pemasaran lainnya dapat
menimbulkan pengaruh negatif bagi remaja untuk mencoba mengkonsumi rokok.
3
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODE
Kerangka Pemikiran
kedua faktor yaitu faktor internal dan eksternal tersebut nantinya akan
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Keputusan pembelian
tersebut dapat disebabkan karena adanya perhatian, ketertarikan, keinginan, dan
tindakan setelah melihat iklan rokok tersebut.
Penelitian ini terdapat sebelas indikator. Dari kesebelas indikator tersebut,
datanya diolah menggunakan structural equation modeling dengan software
AMOS 18 yang mana akan dilihat pengaruh iklan rokok terhadap keputusan
pembelian rokok dan variabel dari iklan yang paling dominan dalam
mempengaruhi keputusan pembelian rokok serta indikator yang paling dominan
dari variabel keputusan pembelian. Hasil yang di dapatkan nantinya akan
dijadikan saran atau masukan bagi pihak organisasi sekolah, pemerintah serta
lembaga-lembaga terkait untuk lebih mempertimbangkan dan memperketat iklan
rokok yang dapat mempengaruhi remaja. Kerangka penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 1.
Komunikasi Pemasaran
Iklan Televisi
Keputusan Pembelian
- Perhatian
- Ketertarikan
- Keinginan
- Tindakan
Hasil
Saran
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer di peroleh dari hasil pengisian kuesioner kepada responden
yaitu pelajar SMA di kota Jakarta. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur
dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan sebagainya.
a
Sumber : Data Pokok Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (2010)
7
Responden akan diambil dari SMA negeri maupun swasta di setiap kota
madya Jakarta. Masing-masing kota madya diambil dua SMA yaitu satu SMA
negeri dan satu lagi SMA swasta. Pemilihan sekolah dipilih berdasarkan
kesediaan atau perizinan dari sekolah untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan 100 responden. Kuesioner yang dibagikan disetiap
SMA berdasarkan masing-masing jumlah contoh orang per kota madya diambil
dari proporsi. Proporsi didapatkan dari hasil perhitungan jumlah siswa di masing-
masing kota madya dibagi dengan jumlah siswa kota madya Jakarta dikali 100.
Hal tersebut dilakukan supaya populasi dari masing-masing kota madya terwakili.
Penyusunan Instrumen
Berdasarkan tinjauan teori, maka instrumen penelitian dapat disusun untuk
mengukur variabel penelitian yang di teliti, yaitu Iklan (X) dan Keputusan
Pembelian Rokok (Y).Variabel iklan (X) terdiri dari kognisi (X1.1), afeksi (X1.2)
dan exposure (X1.3). Sedangkan variabel keputusan pembelian (Y) memiliki
empat indikator yaitu perhatian (Y1), ketertarikan (Y2), keinginan (Y3), dan
tindakan (Y4). Kemudian dari masing-masing variabel diturunkan atau
dikembangkan menjadi indikator dan kemudian disusun menjadi daftar
pertanyaan yang akan disebarkan kepada responden. Adapun daftar pertanyaan
dapat dilihat pada lampiran.
Uji Validitas
Menurut (Umar 2005), uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh
mana suatu alat ukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur. Penelitian ini
akan menghitung nilai korelasi data pada masing-masing pertanyaan dengan skor
total dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
( ) ( )( )
r= (1)
√( ( ) ( ) ( )
dimana:
r = koefisien korelasi pearson
n = jumlah responden
x = variabel bebas ( skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden)
y = variabel terikat (skor total semua pertanyaan dari tiap responden)
Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung data tersebut melebihi
nilai korelasi tabelnya. JIka positif dan lebih besar dari pada
maka butir pertanyaan atau variabel tersebut dikatakan valid.
Uji Reliabilitas
Jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur
tersebut diuji. Menurut (Umar 2005) reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama. Teknik reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenik Alpha
Cronbach (Umar 2005).
8 Lan
Rumusnya adalah sebagai berikut:
r11 = ( )( ) ( )
dimana:
r11 : Reliabilitas Instrumen
k : Banyak Butir Pernyataan
: Varian Total
: Jumlah Varian Pernyataan
Analisis Deskriptif
Data yang akan dianalisis deskriptif dikumpulkan dari hasil pengisian
kuesioner oleh pelajar dengan menggunakan skala likert. Skala likert ini skala
yang dipergunakan untuk mengukur sikap terhadap suatu objek dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan / pernyataan. Dalam tahap pengolahan data
jawaban diganti dengan angka 1 sampai 5 supaya dapat dijumlahkan. Total nilai
yang semakin besar menandakan semakin sering responden merespon dan terkena
terpaan iklan rokok di televisi, dan sebaliknya.
Pembobotan skala likert pada kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4.
Menurut (Santoso 2007), dalam model SEM terdapat dua variabel yaitu
variabel laten (konstruk) dan variabel manifest (measured variable). Variabel
laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara langsung kecuali diukur
dengan satu atau lebih variabel manifes. Dalam AMOS sebuah variabel laten
diberi simbol lingkaran dan harus selalu di sertai dengan variabel manifes.
Sedangkan variabel manifes adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan
atau mengukur sebuah variabel laten. Dalam AMOS, sebuah variabel manifes
diberi simbol kotak.
Tahapan pokok yang di lalui dalam aplikasi SEM dengan menggunakan
AMOS menurut (Widagdo dan Widayat 2011) adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi (awal ) model penelitian
Langkah awal dalam permodelan struktural adalah melakukan identifikasi
model yang hendak diajukan. Dalam indentifikasi tersebut peneliti menentukan
variabel latent dan indikator-indikatornya sekaligus menentukan hubungannya
antara masing - masing variabel laten.
2. Menggambarkan diagram Path pada program AMOS
Setelah model dibuat, jalankan program AMOS pada komputer anda lalu
gambarkan variabel laten dan indikatornya serta isikan nama variabel latent
dan indikator pada kotak dialok yang tersedia.
3. Mengaktifkan file data
Setelah program path digambarkan semuanya, untuk melakukan estimasi
(koesfisien) model yang dibangun terlebih dahulu aktifkan data yang akan
digunakan.
4. Pengaturan Output (keluaran)
Setelah data diaktifkan, aturlah keluaran yang diinginkan.
5. Kalkulasi estimasi koefisien model
Untuk memperoleh hasil (luaran) koefisien estimasi dari model yang di ajukan
dapat dilakukan dengan jalan memilih atau mengaktifkan menu : Model – Fit
dan Calculate Estimates.
Pengetahuan
Kognisi Perhatian
Kesadaran Ketertarikan
Ketertarikan Keputusan
Afeksi Iklan Pembelian
Kecenderungan
Keinginan
Durasi
Exposure
Frekuensi Iklan Tindakan
4.2.Karakteristik Responden
reability yang di bawah nilai 0.70 maka semua konstruk dalam penelitian ini layak
digunakan dalam model.
Tabel 11 Hubungan konstruk berdasarkan covariance
Estimate S.E. C.R. P Label
Keputusan_Y <--- Iklan_X 0.499 0.198 2.523 0.012 par_1
Kognisi <--- Iklan_X 1.312 0.242 5.42 *** par_6
Afeksi <--- Iklan_X 2.119 0.404 5.247 *** par_7
Exposure_Iklan <--- Iklan_X 0.773 0.13 5.962 *** par_8
Y2 <--- Kep_Y 0.942 0.268 3.515 *** par_2
X2 <--- Kognisi 1.325 0.289 4.583 *** par_3
X1 <--- Kognisi 1
X4 <--- Afeksi 0.553 0.117 4.736 *** par_4
X3 <--- Afeksi 1
X6 <--- Exposure 1.994 0.284 7.014 *** par_5
X5 <--- Exposure 1
Y4 <-- Kep_Y 0.793 0.217 3.648 *** par_9
Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis.
Hipotesis Utama.
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan iklan rokok
terhadap keputusan pembelian rokok.
H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan iklan rokok
terhadap keputusan pembelian rokok.
17
Kriteria Pengujian:
Ho diterima jika Critical Rasio (CR) atau thitung ≤ 1,96 untuk 0,05.
Kesimpulan :
Berdasarkan Tabel 11 nilai C.R. sebesar 2,523> 1,96 atau p = 0,012 < 0,05,
maka Ho ditolak dan terima H1. Dengan demikian dapat disimpulkan : “Terdapat
pengaruh positif dan signifikan iklan rokok terhadap keputusan pembelian rokok”.
Implikasi Manajerial
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
_________________________________________________________________
Kepada Yth
Siswa/Siswi
Di SMA X
Dengan hormat, penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi syarat untuk
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Institut Pertanian Bogor memerlukan
data-data dan informasiyang mendukung penelitian ini. Demi tercapainya tujuan
penelitian maka saya memohon kesediaan dari Saudara untuk mengisi daftar
pertanyaan yang telah disediakan (terlampir berikut ini). Atas kesedian saudara
yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini, saya
mengucapkan banyak terimakasih dan mohon maaf apabila ada pertanyaan yang
tidak berkenan di hati Saudara.
Hormat saya
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. No.HP/Telepon :
5. Status Merokok : (a) Merokok (b) Tidak Merokok
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kotak jawaban yang Anda anggap paling sesuai yang
sebenarnya.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS: Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
24 Lan
Lanjutan Lampiran 1
VARIABEL IKLAN (X)
Variabel Iklan terdiri dari terdiri dari tiga (3) dimensi, yaitu Faktor Internal terdiri
dari Kognisi (X1.1) dan Afeksi (X1.2) dan Faktor Eksternal (X1.3).
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
Knowledge (Pengetahuan) tentang iklan rokok (X1)
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
Awareness (Kesadaran)
(X2)
AW01 Saya sadar melihat iklan rokok di televisi
Lanjutan Lampiran 1
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
Preference (Kecenderungan)
(X4)
PR01 Saya cenderung lebih suka melihat penayangan iklan
produk rokok di televisi sambil melakukan pekerjaan
lain.
PR02 Saya cenderung lebih suka menghentikan aktivitas
pada saat saya menyaksikan iklan produk rokok di TV
PR03 Saya cenderung lebih suka menonton iklan produk
rokok di televisi dari awal hingga selesai ikilan tersebut
PR04 Saya cenderung melihat artisnya dari sebuah iklan
rokok
PR05 Saya cenderung menyukai cerita dari ikalan rokok
tersebut.
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
Seberapa sering (frekuensi = FR)
membaca,melihat,dan mendengar elemen-elemen
iklan rokok di televisi (X5)
FR01 Saya sering melihat iklan rokok di TV
FR02 Saya sering melihat logo dari berbagai merek produk
rokok di televisi
FR03 Saya sering mendengar musik/backsound dalam iklan
rokok di TV
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
Seberapa lama (durasi = DU)
membaca,melihat,dan mendengar elemen-
elemen iklan rokok di televise (X6)
DU01 Saya membaca logo dari berbagai merek produk rokok
di televisi lebih dari 15 detik
DU02 Saya mendengar tagline produk rokok di televisi
selama lebih dari 15 detik
DU03 Saya melihat alur cerita dalam iklan rokok di televisi
selama lebih dari 15 detik
DU04 Saya membaca slogan menarik terhadap iklan rokok di
televisi lebih dari 15 detik
DU05 Saya melihat anak muda atau pria jantan yang dijadikan
model dalam iklan rokok di televisi lebih dari 15 detik
DU06 Saya mendengar cerita dari temen tentang rokok lebih
dari 20 detik.
26 Lan
Lanjutan Lampiran 1
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
Seberapa jelas (intensitas= IT)
membaca,melihat,dan mendengar elemen-
elemen iklan rokok di televise (X7)
IT01 Saya jelas dalam melihat iklan rokok di televisi
IT02 Saya jelas membaca logo dari berbagai merek produk
rokok di iklan televisi
IT03 Saya jelas mendengar tagline produk rokok dalam
iklan di TV
Variabel Keputusan Pembelian terdiri dari terdiri dari empat (4) indikator, yaitu
Perhatian (Y1), Ketertarikan (Y2), Keinginan (Y3) dan Tindakan (Y4).
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
a. Perhatian (Y1)
PT01 Saya memperhatikan iklan rokok karena iklannya
inspiratif
PT02 Saya memperhatikan iklan rokok karena iklannya
prestisius
PT03 Saya memperhatikan iklan rokok karena
mengekspresikan selera muda
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
b. Ketertarikan (Y2)
KT01 Saya tertarik membeli rokok karena terisnpirasi dari
iklan rokok
KT02 Saya tertarik melihat membeli rokok karena iklannya
bagus
KT03 Saya membeli rokok karena kemasan rokok yang
menarik
Jawaban
Kode Pernyataan
SS S R TS STS
c. Keinginan (Y3)
KI01 Saya ingin membeli rokok supaya terlihat seperti pria
jantan yang terdapat di iklan rokok di TV
KI02 Saya ingin membeli rokok karena untuk
gaya/pergaulan
KI03 Saya ingin membeli rokok karena pengaruh teman dan
keluarga
27
Lanjutan Lampiran 1
Jawaban
No Pernyataan
SS S R TS STS
a. Tindakan (Y4)
TERIMA KASIH
28 Lan
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas
I . Variabel Iklan
1.1 Kognisi
a. Pengetahuan (Knowledge)
b, Awareness (kesadaran)
29
Lanjutan Lampiran 2
1.2 Afeksi
a. Liking (kesukaan)
b. Preference (kecenderungan)
30 Lan
Lanjutan Lampiran 2
1.3 Exposure Iklan
a. Frekuensi
b.Durasi
c. Intensitas
31
Lanjutan Lampiran 2
II .Keputusan Pembelian
a. Perhatian
b. Ketertarikan
c. Keinginan
32 Lan
Lanjutan Lampiran 2
d. Tindakan
Lampiran 3 Reliabilitas
I.Variabel Iklan
1.1 Kognisi
a. Knowldege (pengetahuan)
b. Awareness (kesadaran)
33
Lanjutan Lampiran 3
1.2 Afeksi
a. Liking (kesukaan)
b. Preference (kecenderungan)
1.3Exposure Iklan
a. Frekuensi
b. Durasi
c. Intensitas
34 Lan
Lanjutan Lampiran 3
b. Ketertarikan
c. Keinginan
d. Tindakan
35
RIWAYAT HIDUP