Anda di halaman 1dari 12

i

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

“ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI


KESEHATAN”

Disusun oleh :

Agnisa hayati wigundari (102018004)

Eka jul cahya putri (102018011)

Resti septini (102018006)

Siti maesaroh (102018024)

Yandi kurniawan (102018032)

1A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ÁISYIYAH


BANDUNG

Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.6, Turangga, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan dengan membahas
Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan.
Makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian kami dari beberapa
sumber. isi makalah ini mencakup tentang pengertian budaya,pengertian
sosial,aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan, aspek budaya yang
mempengruhi kesehatan..

Makalah ini di harapkan cukup untuk memberikan pengertian tentang


aspek social budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan.

Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari berbagai
pihak sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa bermanfaat bagi
kita semua.

Bandung, April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Menyusunan Makalah ...................................................................... 3
D. Sistematika Makalah .................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
KAJIAN TEORITIS ............................................................................................... 5
A. Pengertian Sosial .......................................................................................... 5
B. Pengertian Budaya ....................................................................................... 5
C. Aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan ............................................... 5
D. Aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan ............................................ 7
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui
pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan
tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas Kesehatan, 2007).
Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang
kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan
kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah
Indonesia.Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan masih jauh
dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak
terjadi. Beberapa diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu
burung, dan sebagainya yang semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk
yang semakin marak, prioritas kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran
lingkungan yang semakin tinggi. sebenarnya individu yang menjadi faktor
penentu dalam menentukan status kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola
hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan
mengikuti perubahan zaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sosial?
2. Apa yang dimaksud dengan budaya?
3. Apakah aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan?
4. Apakah aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan?

C. Tujuan Menyusunan Makalah


Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Antropologi Kesehatan dan mengetahui aspek sosial budaya yang
mempengaruhi kesehatan.

3
4

D. Sistematika Makalah
Untuk memudahkan pembahasan masalah pada makalah ini , maka
penyusun menyusun makalah ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang alasan penyusun membuat
makalah ini, rumusan masalah pembuatan makalah, tujuan penyusunan
makalah ini dan sistematika penyusunan makalah.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Bab II berisi teori sosia budaya dan penjelasan aspek sosial budaya
yang mempengaruhi kesehatan.
BAB III PENUTUP
Bab III berisi tentang simpulan dari makalah dan saran dari
penyusun makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Berisi referensi pembuatan makalah.
BAB II

KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Sosial
Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan
(Enda, 2010). Sosial dalam arti masyarakat atau kemasyarakatan berarti
segala sesuatu yang bertalian dengan sistem hidup bersama atau atau hidup
bermasyarakat dari orang atau sekelompok orang yang didalamnya sudah
tercakup struktur, organisasi,nilai-nilai Sosial, dan aspirasi hidup serta cara
mencapainya (Ranjabar, 2006) . Namun jika di lihat dari asal katanya, sosial
berasal dari kata ”socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama.

B. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di
artikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar .

C. Aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan


Aspek sosial yang akan mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
bidang kesehatan diantaranya adalah :

A. Pengaruh self Concept terhadap perilaku


Self Concept ditentukan oleh tingkatan kepuasan yang dirasakan oleh
diri sendiri terutama bagaimana cara individu itu dapat merefleksikan
kepuasannya kepada orang lain. Apabila orang lain merasakan kepuasan
yang kita berikan direspon sebagai hal yang positif maka orang lain akan
merasakan kepuasan yang yang sama. Tetapi sebaliknya apabila kepuasan
yang kita berikan direspon negatif oleh masyarakat maka dalam jangka waktu
lama masyarakat akan merasa tidak puas. Kondisi semacam ini kita harus

5
6

melakukan promosi bagai mana tingkat kepuasan yang kita terima akan
direspon positip bagi orang lain . Misal : apabila kita merasa puas dengan
sistem kartu gosok pendaftaran, sedangkan orang lain merasa lebih repot,
maka Rumah Sakit harus melakukan upaya penjelasan sistem tersebut justru
akan lebih memudahkan. Self Contact adalah hal yang penting dalam upaya
kesehatan, karena akan mempengaruhi perilaku masyarakat
B. Pengaruh Image kelompok terhadap perilaku kesehatan
Image perorangan akan sangat dipengaruhi oleh image kelompok
Sebagai Contoh:
“ seorang guru apabila sakit akan berobat ke dokter, sedangkan bapak
petani apabila sakit pergi ke dukun, maka akan berpengaruh pada keluarga
petani juga akan berobat ke dukun, walaupun sekolah menganjurkan ke
Puskesmas,
Image masyarakat bahwa patah tulang harus disembuhkan pada dukun
sangkal putung maka apabila ada keluarga kita patah tulang akan dibawa ke
sangkal putung bukan ke dokter orthopedi ”
C. Pengaruh Indentifikasi Individu dalam kelompok terhadap perilaku
kesehatan
Beberapa indentitas sosial yang mempengaruhi status kesehatan
diantaranya :
(1) Umur,
(2) Jenis kelamin,
(3) Pekerjaan,
(4) Sosial ekonomià dalam segi epidemiologi faktor individu sangat
berpengaruh dalam status kesehatan disamping, lingkungan dan agent.
Indentifikasi tersebut akan mempengaruhi dalam pembentukan kelompok
sosial dan cara aktifitasnya, dimana kelompok sosial kemudian membentuk
budaya/ perilaku kelompok.
Contoh : Perilaku anak muda yang merokok dimulai dari individu dalam
kelompok, Kelompok kerja dengan debu akan merangsang orang lain pakai
masker dll. Perilaku kelompok suatu desa lebih senang BAB disungai
ternyata ketika mereka BAB di sungai terbiasa terjadi transaksi pekerjaan,
7

perjodohan dll, sehingga walaupun dibuatkan tempat BAB yang baik mereka
tetap akan kembali disungai
jika dilihat dari aspek umur,maka ada perbedaan golongan penyakit
berdasarkan golongan umur.misalnya dikalangan balita banyak yang
menderita penyakit infeksi, sedangkanpada golongan dewasa atau usia lanjut
lebih banyak menderita penyakit kronis.demikian juga dengan aspek
golongan menurut jenis kelamin,dikalangan wanita lebih banyak menderit
kanker payudara,sedangkan pada pria,lebih banyak menderita kanker prosat.
begitu juga dengan jenis pekerjaan,dikalangan petani lebih banyak menderita
penyakit cacingan,karena aktifiasnya banyak dilakukan disawah,sedangkan
pada buruh tekstil lebih banyak menderita penyakit salura pernafasan karena
banyak terpapar debu. keadaan sosial ekonomi juga mempengaruhi pada pola
penyakit,bahkan juga berpengaruh pada kematian, misalnya angka kematian
lebih tinggi pada golonga yang status ekonominya rendah dibandingkan
dengan status ekonominya tinggi. demikian juga obesitas lenih ditemukan
pada kalangan masyarakat dengan status ekonoinya tinggi.

D. Aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan


1. Persepsi masyarakat terhadap sehat dan sakit. Masyarakat mempunyai
batasan sehat atau sakit yang berbeda dengan konsep sehat dan sakit versi
sistem medis modern (penyakit disebabkan oleh makhluk halus, guna-
guna, dan dosa)
2. Kepercayaan. Kepercayaan dalam masyarakat sangat dipengaruhi tingkah
laku kesehatan, beberapa pandangan yang berasal dari agama tertentu
kadang-kadang memberi pengaruh negatif terhadap program kesehatan.
Sifat fatalistik atau fatalism adalah ajaran atau paham bahwa manusia
dikuasai oleh nasib. Seperti contoh, orang-orang Islam di pedesaan
menganggap bahwa penyakit adalah cobaan dari Tuhan, dan kematian
adalah kehendak Allah. Jadi, sulit menyadarkan masyarakat untuk
melakukan pengobatan saat sakit.
3. Pendidikan. Masih banyaknya penduduk yang berpendidikan rendah,
petunjuk-petunjuk kesehatan sering sulit ditangkap apabila cara
8

menyampaikannya tidak disesuaikan dengan tingkat pendidikan


khayalaknya.
4. Nilai Kebudayaan. Masyarakat Indonesia terdiri dari macam-macam
suku bangsa yang mempunyai perbedaan dalam memberikan nilai pada
satu obyek tertentu. Nilai kebudayaan ini memberikan arti dan arah pada
cara hidup, persepsi masyarakat terhadap kebutuhan dan pilihan mereka
untuk bertindak.
Contoh :
- Wanita sehabis melahirkan tidak boleh memakan ikan karena ASI
akan menjadi amis
- Di New Guinea, pernah terjadi wabah penyakit kuru. Penyakit ini
menyerang susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus. Penderita
hanya terbatas pada anak-anak dan wanita. Setelah dilakukan penelitaian
ternyata penyakit ini menyebar karena adanya tradisi kanibalisme
Sifat Etnosentris merupakan sikap yang memandang kebudayaan sendiri
yang paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.
Etnosentrisme merupakan sikap atau pandangan yg berpangkal pada
masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan
pandangan yg meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Seperti
contoh, Seorang perawat/dokter menganggap dirinya yang paling tahu
tentang kesehatan, sehingga merasa dirinya berperilaku bersih dan sehat
sedangkan masyarakat tidak. Selain itu, budaya yang diajarkan sejak
awal seperti budaya hidup bersih sebaiknya mulai diajarkan sejak awal
atau anak-anak karena nantinya akan menjadi nilai dan norma dalam
masyarakat.
5. Norma, merupakan aturan atau ketentuan yg mengikat warga kelompok
dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali
tingkah laku yg sesuai dan diterima oleh masyarakat. Terjadi perbedaan
norma (sebagai standar untuk menilai perilaku) antara satu kebudayaan
dengan kebudayaan yang lain. Masyarakat menetapkan perilaku yang
normal (normatif) serta perilaku yang tidak normatif. Contohnya, Bila
wanita sedang sakit, harus diperiksa oleh dokter wanita dan masyarakat
9

memandang lebih bergengsi beras putih daipada beras merah, padahal


mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi diberas merah
daripada diberas putih.
6. Inovasi Kesehatan. Tidak ada kehidupan sosial masyarakat tanpa
perubahan, dan sesuatu perubahan selalu dinamis. artinya setiap
perubahan akan diikuti perubahan kedua, ketiga dan seterusnya. Seorang
petugas kesehatan jika akan melakukan perubahan perilaku kesehatan
harus mampu menjadi contoh dalam perilakukanya sehari-hari. Ada
anggapan bahwa petugas kesehatan merupakan contoh rujukan perilaku
hidup bersih sehat, bahkan diyakini bahwa perilaku kesehatan yang baik
adalah kepunyaan/ hanya petugas kesehatan yang benar.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah
atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan,
sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.
Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-
sumber social, budaya dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat
memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang dapat
mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek
utama kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan
kesehatan.

B. Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan, maka perlu peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah
kesehatan masyarakat,.Penyedia layanan kesehatan, masyarakat, pemerintah
dan perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan
masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan kerjasama dalam
merumuskan dan mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai
karakteristik daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat
sehat dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran
dan pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging
bahwa kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab bersama.

10
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo
Perkasa.
http://redesain.poltekkes-malang.ac.id/index.php/rumah/cetak/217.
Diakses 30 April 2019
Repository.usu.ac.id “Teori Sosial Budaya”
Diakses 30 April 2019

Anda mungkin juga menyukai