Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
- Untuk mengetahui pembuatan suspensi parasetamol dengan baik dan
benar.
- Untuk mengetahui preformulasi zat aktif dan eksipien dalam pembuatan
suspensi parasetamol.
B. Latar Belakang
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair. Sistem terdispersi terdiri dari partikel kecil
yang dikenal sebagai fase dispers, terditribusi keseluruh medium kontinu atau
medium dispersi. Untuk menjamin stabilitas suspensi umumnya ditambahkan
bahan tambahan yang disebut bahan pensuspensi atau suspending agent.

Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang


terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan
ditujukan untuk penggunaan oral. Beberapa suspensi dapat langsug digunakan,
dan ada juga yang berupa campuran padat yang harus dikonstitusikan terlebih
dahulu dengan pembawa yang sesuai sebelum digunakan. .

Keuntungan Bentuk Sediaan Suspensi :

 baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil, kapsul.
terutama untuk anak-anak
 memiliki homogenitas yang cukup tinggi
 lebih mudah di absorpsi daripada tablet, karna luas permukaan kontak
dengan permukaan saluran cerna tinggi
 dapat menutupi rasa tidak enak/pahit dari obat
 dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air

B. Kerugian Bentuk Sediaan Suspensi :

 memiliki kestabilan yang rendah


 jika terbentuk caking maka akan sulit terdispersi kembali, sehingga
homogenisitasnya menjadi buruk
 alirang yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit untuk dituang
 ketepatan dosis lebih rendah dibandingkan sediaan larutan
 suspensi harus dilakukan pengocokan sebelum digunakan
 pada saat penyimpanan kemungkinan perubahan sistem dispersi akan
meningkat apabila terjadi perubahan temperatur pada tempat
penyimpanan.

1
C. Efek Farmakologi

Parasetamol adalah drivat p-aminofenol yang mempunyai sifat


antipiretik / analgesik. Paracetamol utamanya digunakan untuk menurunkan
panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi atau sebab yang lainnya.
Disamping itu, paracetamol juga dapat digunakan untuk meringankan gejala
nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang. Ia aman dalam dosis standar,
tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja
sering terjadi.
Obat yang mempunyai nama generik acetaminophen ini, dijual di
pasaran dengan ratusan nama dagang. Beberapa diantaranya adalah Sanmol,
Pamol, Fasidol, Panadol, Itramol dan lain lain.
Sifat antipiretiknya disebabkan oleh gugus aminobenzen dan
mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. Parasetamol memiliki sebuah
cincin benzena, tersubstitusi oleh satu gugus hidroksil dan atom nitrogen dari
gugus amida pada posisi para (1,4). Senyawa ini dapat disintesis dari senyawa
asal fenol yang dinitrasikan menggunakan asam sulfat dan natrium nitrat.
Parasetamol dapat pula terbentuk apabila senyawa 4-aminofenol direaksikan
dengan senyawa asetat anhidrat.
Sifat analgesik Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan
sampai sedang. Dalam golongan obat analgetik, parasetamol memiliki khasiat
sama seperti aspirin atau obat-obat non steroid antiinflamatory drug (NSAID)
lainnya. Seperti aspirin, parasetamol berefek menghambat prostaglandin
(mediator nyeri) di otak tetapi sedikit aktivitasnya sebagai penghambat
postaglandin perifer. Namun, tak seperti obat-obat NSAIDs.

Parasetamol termasuk ke dalam kategori NSAID sebagai obat anti


demam, anti pegel linu dan anti-inflammatory. Inflammation adalah kondisi
pada darah pada saat luka pada bagian tubuh (luar atau dalam) terinfeksi,
sebuah imun yang bekerja pada darah putih (leukosit). Contoh pada bagian luar
tubuh jika kita terluka hingga timbul nanah itu tandanya leukosit sedang bekerja,
gejala inflammation lainnya adalah iritasi kulit.

2
Sifat antiinflamasinya sangat rendah sehingga tidak digunakan sebagai
antirematik. Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat
melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30
menit sampai 60 menit setelah pemberian. Parasetamol diekskresikan melalui
ginjal, kurang dari 5% tanpa mengalami perubahan dan sebagian besar dalam
bentuk terkonjugasi.

Karena Parasetamol memiliki aktivitas antiinflamasi (antiradang)


rendah, sehingga tidak menyebabkan gangguan saluran cerna maupun efek
kardiorenal yang tidak menguntungkan. Karenanya cukup aman digunakan pada
semua golongan usia.

D. Dosis
Disis lazim :
1x = 500 mg
1 hari = 500 mg – 2 gram
Dosis :
Dewasa = 500-1000mg setiap 6 jam
Anak (6-12 tahun) = 125 -250 mg (3-4 x sehari)

3
BAB II

ISI
A. Monografi Zat
1) Parasetamol (Asetaminofen)
 Struktur

 Pemerian
Hablur atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa pahit.
 Kelarutan
Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)P, dalam 13
bagian aseton P,
dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P, larut
dalam larutan
alkali hidroksida.
 Suhu lebur
169 samapi 172
 Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya.
2) Profil Paraben (Nipasol)
 Struktur

 Pemerian
Serbuk hablur, putih, tidak berbau, tidak berasa.
 Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol (95%)P dalam
3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian
minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.
 Titik leleh
95 sampai 98
 Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.

4
3) Sorbitol
 Struktur

 Pemerian
Serbuk, butiran atau kepingan; putih; rasa manis; higroskopik.
 Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%)P dalam
metanol P dan dalam asam asetat P.
 Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat.
4) Sirupus simplex (sirup gula)
 Pemerian
Cairan jernih, tidak berwarna.
 Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk.
5) Oleum Citri (Minyak Jeruk)
 Pemerian
Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas; rasa pedas dan
agak pahit.
 Kelarutan
Larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P, larutan agak
beropalesensi dapat bercampur dengan etanol mutlak P.
 Penyimpanan
Dalam wadah terisi penuh dan tertutup rapat, terlindungi dari cahaya,
ditempat sejuk.
6) Aquadestilata
 Pemerian
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
 Oksidasi
Didihkan 100 ml dengan 10 ml asam sulfat encer P dan 0,5 ml kalium
Permanganat 0,01 N, warna tidak hilang.
 Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.
7) Methyl Paraben
 Struktur

5
 Pemerian
Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih,; tudak berbau
atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar.
 Kelarutan
Sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon tetraklorid,
mudah larutdalam etanol dan dalam eter.
 Jarak lebur
125 dan 128
 Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.
8) Carboxymethyl Celluse Sodium
 Struktur

 Pemerian
Berwarna putih atau hampir putih, tidak berwarna, tidak berasa, serbuk
granula, higroskopis setelah dikeringkan.
 Inkompatibilitas
CMC-Na tidak kompatibel dengan solutions asam kuat dan gandum larut
besi dan beberapa logam lainnya seperti aluminium, merkuri dan zink.
CMC tidak kompatibel dengan Xanthon gom. CMC membentuk kompleks
dengan kolagen dan mampu mempercepat muatan positif protein
tertentu.
B. Permasalahan Farmasetika
a) Parasetamol memiliki kelarutan yang rendah dalam air dan mudah
terhidrolisis.
b) Parasetamol memiliki rasa yang pahit.
c) Sediaan multiple dose rentan terhadap kontaminasi mikroba.
d) Suspensi parasetamol bersifat cair sehingga mudah tumpah.

6
C. Penyelesaian Farmasetika
a) Parasetamol dibuat suspensi menggunakan CMC-Na sebagai suspending
agent dan sorbitol sorbitol sebagai wetting agent.
b) Rasa pahit diatasi dengan penambahan pemanis.
c) Untuk menghindari mikroba ditambahkan pengawet.
d) Agar tidak encer ditambahkan sirup simpleks untuk menaikkan
viskositas.
D. Resep
R/ Parasetamol 250mg/5ml
Metil Paraben 0,18 %
Profil Paraben 0,02 %
Sorbitol 70% 3%
CMC-Na 1%
Sirup Simpleks 30%
Ol.Citrus q.s
Sunset yellow q.s
Aquadestilata ad 100 ml
m.f. suspensi
s.3 dd 1 cth
Pro : Yadi (11 tahun)

E. Formula Lengkap

Nama Jumlah Kegunaan


Parasetamol 250mg/5ml Analgetik-antipiretik
Metil paraben 0,18% Pengawet
Profil paraben 0,02 % Pengawet
Sorbitol 70% 3% Anti Caplocking
CMC-Na 1% Suspending agent
Sirup simplex 30% Pemanis
Ol.Citrus q.s Perasa
Sunset yellow FCF q.s Pewarna
Aquadestilata ad 100 ml Pelarut

F. Perhitungan dan Penimbangan Bahan


a. Perhitungan Bahan
100 𝑚𝑙
1. Parasetamol = 5 𝑚𝑙
× 250 𝑚𝑔 = 5000 𝑚𝑔

0,18
2. Metil Paraben = 100
× 100 𝑔 = 0,18 𝑔
0,02
3. Profil paraben = 100
× 100 𝑔 = 0,02 𝑔

7
3
4. Sorbitol 70% = 100
× 100 𝑚𝑙 = 3 𝑚𝑙
1
5. CMC – Na = 100
× 100 𝑔 = 1 𝑔

30
6. Sirup Simplex = 100
× 100 𝑚𝑙 = 30 𝑚𝑙

7. Ol.Citrus = q.s
8. Sunset Yellow = q.s
9. Aquadestiata = ad 100 ml

b. Penimbangan Bahan
1. Parasetamol = 5 g
2. Metil Paraben = 180 mg
3. Profil Paraben = 20 mg
4. Sorbitol = 3 ml
5. CMC-Na =1g
6. Sirup Simplex = 30 ml
7. Ol.Citrus = q.s
8. Sunset yellow = q.s
9. Aquadestilata = ad 100 ml

G. Prosedur Kerja
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Disetarakan timbangan
3) Ditandai pada botol untuk cairan 100 ml
4) Ditimbang semua bahan
5) Dibuat Sirup simplex
6) CMC-Na dikembangkan (ditaburkan secara merata diatas 15 ml air panas)
7) Sorbitol 70% diencerkan dengan 15 ml air, lalu dimasukkan ke dalam mortir
yang berisi parasetamol.
8) CMC-Na yang telah dikembangkan dimasukkan ke dalam bahan campuran
bahan aktif.
9) Dimasukan syrup simplex, propil paraben dan metil paraben ke dalam
mortir sedikit demi sedikit dia duk merata dan digerus homogen.
10) Ditambahkan oleum citri dan sunset yellow secukupnya digerus homogen.
11) Dimasukan botol dan ditambahkan aquadest ad 100 ml.
12) Dikocok merata.
13) Diberi etiket.

8
H. Evaluasi Sediaan
Ph = 8
Rasa = Manis, agak pahit
Bau = Jeruk pahit (aroma jeruk lemah)
Warna = kuninga tua
Volume terpindahkan = 98 ml

I. Hasil Pengamatan
Hari Kristal Warna Rasa Bau
Kamis - Kuning tua Manis agak Arom jeruk
pahit lemah

Jum’at - Kuning tua Sedikit manis Aroma jeruk


dan pahit lemah

Sabtu - Kuning tua Sedikit manis Aroma jeruk


dan pahit lemah

Minggu - Kuning tua Pahit Aroma jeruk


hilang

Senin - Kuning tua Pahit Aroma jeruk


hilang

Selasa - Kuning tua Pahit Aroma jeruk


hilang

Rabu - Kuning tua Pahit Aroma jeruk


hilang

9
J. Pembahasan

Dalam percobaan pembuatan suspensi parasetamol 250 mg / 5ml dengan


preformulasi zat aktifnya adalah parasetamol. Parasetamol berkhasiat analgetik-
antipiretik dan preformulasi eksipiennya terdiri dari metil paraben, profil paraben,
sorbitol 70%, CMC-Na, sirup simplex, Oleum citrus, sunset yellow FCF, dan
aquadestilata. Parasetamol berbentuk hablur atau serbuk dan dapat larut dalam 70
bagian air. Metil paraben dan profil paraben merupakan zat yang sukar larut dalam
air dan mudah larut dalam etanol, eter. Suapaya larut dalam pembuatan metil
paraben dan propil paraben di masukan ke dalam mortir setelah sirup simpleks,
sorbitol dimasukan kedalam mortir. Propil paraben dan metyl paraben berkhasiat
sebagai pengawet, 2 zat tersebut mempunyai kemampuan antibakteri. Sorbitol 70%
dalam bentuk larutan dan berfungsi sebagi anti caploking supaya dalam botol tidak
terbentuk kristal. Na-CMC merupakan zat dengan warna putih atau sedikit
kekuningan, tidak berbau dan tidak berasa. CMC ini mudah larut dalam air panas
maupun air dingin. Pada pemanasan dapat terjadi pengurangan viskositas yang
bersifat dapat balik (reversible). Viskositas larutan CMC dipengaruhi oleh pH larutan,
kisaran pH Na-CMC adalah 5-11 sedangkan pH optimum adalah 5, dan jika pH terlalu
rendah (<3), Na-CMC akan mengendap (Anonymous. 2004). Na-CMC akan terdispersi
dalam air, kemudian butir-butir Na-CMC yang bersifat hidrofilik akan menyerap air
dan terjadi pembengkakan. Penambahan Na-CMC berfungsi sebagai bahan
pengental, dengan tujuan untuk membentuk sistem dispersi koloid dan
meningkatkan viskositas. Zat tambahan dalam pembuatan yang digunakan adalah
sirupus simpkes sebagai pemanis, oleum citris sebagi perasa, sunset yellow sebagai
pewarna dan aquadestilata seagai pelarut. Dalam percobaan ini sorbitol,propil
paraben, metyl paraben, sirup simpleks dimasukan sedikit demi sedikit dan digerus
homogen serta dalam proses pengembangan CMC-Na harus digerus dengan cepat
supaya CMC-Na bisa cepat mengembang. Dalam proses penggerusan memerlukan
tenaga yang cukup dan teknik yang baik agar tidak terbentuk butiran kental atau zat-
zatnya dapat larut. Sediaan suspensi sebelum mengkonsumsinya harus dikocok
terlebih dahulu karena supaya zatnya larut homogen, karena suspensi jika didiamkan
selalu mengendap di permukaan bawah botol. Jika tidak dikocok berakibat fatal pada
dosisnya juga, dosisnya akan kurang dikonsumsi oleh pasiennya.

K. Etiket
APOTEK POLTEKKES TASIKMALAYA
Jl. Cilolohan No.35 Tasikmalaya
Telp. 0265-340186

APA:
SIK :

No. 1 tgl. 12-3-15

Untuk : Yadi (11 tahun)

“Sehari 3x 1 sendok teh (5ml)

KOCOK DAHULU

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum pembuatan suspensi parasetamol yang sudah saya


laksanakan, saya dapat mengetahui cara-cara dalam membuat suspensi parasetamol
dengan mempertimbangkan sifat-sifat dari setiap preformulasi zat aktif dan eksipiennya.
Dan saya juga dapat mengetahui khasiat, efek farmakologi, dosis pada sediaan oral
suspensi parasetamol.

11

Anda mungkin juga menyukai