PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
- Untuk mengetahui pembuatan suspensi parasetamol dengan baik dan
benar.
- Untuk mengetahui preformulasi zat aktif dan eksipien dalam pembuatan
suspensi parasetamol.
B. Latar Belakang
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair. Sistem terdispersi terdiri dari partikel kecil
yang dikenal sebagai fase dispers, terditribusi keseluruh medium kontinu atau
medium dispersi. Untuk menjamin stabilitas suspensi umumnya ditambahkan
bahan tambahan yang disebut bahan pensuspensi atau suspending agent.
baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil, kapsul.
terutama untuk anak-anak
memiliki homogenitas yang cukup tinggi
lebih mudah di absorpsi daripada tablet, karna luas permukaan kontak
dengan permukaan saluran cerna tinggi
dapat menutupi rasa tidak enak/pahit dari obat
dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air
1
C. Efek Farmakologi
2
Sifat antiinflamasinya sangat rendah sehingga tidak digunakan sebagai
antirematik. Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat
melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30
menit sampai 60 menit setelah pemberian. Parasetamol diekskresikan melalui
ginjal, kurang dari 5% tanpa mengalami perubahan dan sebagian besar dalam
bentuk terkonjugasi.
D. Dosis
Disis lazim :
1x = 500 mg
1 hari = 500 mg – 2 gram
Dosis :
Dewasa = 500-1000mg setiap 6 jam
Anak (6-12 tahun) = 125 -250 mg (3-4 x sehari)
3
BAB II
ISI
A. Monografi Zat
1) Parasetamol (Asetaminofen)
Struktur
Pemerian
Hablur atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa pahit.
Kelarutan
Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)P, dalam 13
bagian aseton P,
dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P, larut
dalam larutan
alkali hidroksida.
Suhu lebur
169 samapi 172
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya.
2) Profil Paraben (Nipasol)
Struktur
Pemerian
Serbuk hablur, putih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol (95%)P dalam
3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian
minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.
Titik leleh
95 sampai 98
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.
4
3) Sorbitol
Struktur
Pemerian
Serbuk, butiran atau kepingan; putih; rasa manis; higroskopik.
Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%)P dalam
metanol P dan dalam asam asetat P.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat.
4) Sirupus simplex (sirup gula)
Pemerian
Cairan jernih, tidak berwarna.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk.
5) Oleum Citri (Minyak Jeruk)
Pemerian
Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas; rasa pedas dan
agak pahit.
Kelarutan
Larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P, larutan agak
beropalesensi dapat bercampur dengan etanol mutlak P.
Penyimpanan
Dalam wadah terisi penuh dan tertutup rapat, terlindungi dari cahaya,
ditempat sejuk.
6) Aquadestilata
Pemerian
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Oksidasi
Didihkan 100 ml dengan 10 ml asam sulfat encer P dan 0,5 ml kalium
Permanganat 0,01 N, warna tidak hilang.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.
7) Methyl Paraben
Struktur
5
Pemerian
Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih,; tudak berbau
atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar.
Kelarutan
Sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon tetraklorid,
mudah larutdalam etanol dan dalam eter.
Jarak lebur
125 dan 128
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.
8) Carboxymethyl Celluse Sodium
Struktur
Pemerian
Berwarna putih atau hampir putih, tidak berwarna, tidak berasa, serbuk
granula, higroskopis setelah dikeringkan.
Inkompatibilitas
CMC-Na tidak kompatibel dengan solutions asam kuat dan gandum larut
besi dan beberapa logam lainnya seperti aluminium, merkuri dan zink.
CMC tidak kompatibel dengan Xanthon gom. CMC membentuk kompleks
dengan kolagen dan mampu mempercepat muatan positif protein
tertentu.
B. Permasalahan Farmasetika
a) Parasetamol memiliki kelarutan yang rendah dalam air dan mudah
terhidrolisis.
b) Parasetamol memiliki rasa yang pahit.
c) Sediaan multiple dose rentan terhadap kontaminasi mikroba.
d) Suspensi parasetamol bersifat cair sehingga mudah tumpah.
6
C. Penyelesaian Farmasetika
a) Parasetamol dibuat suspensi menggunakan CMC-Na sebagai suspending
agent dan sorbitol sorbitol sebagai wetting agent.
b) Rasa pahit diatasi dengan penambahan pemanis.
c) Untuk menghindari mikroba ditambahkan pengawet.
d) Agar tidak encer ditambahkan sirup simpleks untuk menaikkan
viskositas.
D. Resep
R/ Parasetamol 250mg/5ml
Metil Paraben 0,18 %
Profil Paraben 0,02 %
Sorbitol 70% 3%
CMC-Na 1%
Sirup Simpleks 30%
Ol.Citrus q.s
Sunset yellow q.s
Aquadestilata ad 100 ml
m.f. suspensi
s.3 dd 1 cth
Pro : Yadi (11 tahun)
E. Formula Lengkap
0,18
2. Metil Paraben = 100
× 100 𝑔 = 0,18 𝑔
0,02
3. Profil paraben = 100
× 100 𝑔 = 0,02 𝑔
7
3
4. Sorbitol 70% = 100
× 100 𝑚𝑙 = 3 𝑚𝑙
1
5. CMC – Na = 100
× 100 𝑔 = 1 𝑔
30
6. Sirup Simplex = 100
× 100 𝑚𝑙 = 30 𝑚𝑙
7. Ol.Citrus = q.s
8. Sunset Yellow = q.s
9. Aquadestiata = ad 100 ml
b. Penimbangan Bahan
1. Parasetamol = 5 g
2. Metil Paraben = 180 mg
3. Profil Paraben = 20 mg
4. Sorbitol = 3 ml
5. CMC-Na =1g
6. Sirup Simplex = 30 ml
7. Ol.Citrus = q.s
8. Sunset yellow = q.s
9. Aquadestilata = ad 100 ml
G. Prosedur Kerja
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Disetarakan timbangan
3) Ditandai pada botol untuk cairan 100 ml
4) Ditimbang semua bahan
5) Dibuat Sirup simplex
6) CMC-Na dikembangkan (ditaburkan secara merata diatas 15 ml air panas)
7) Sorbitol 70% diencerkan dengan 15 ml air, lalu dimasukkan ke dalam mortir
yang berisi parasetamol.
8) CMC-Na yang telah dikembangkan dimasukkan ke dalam bahan campuran
bahan aktif.
9) Dimasukan syrup simplex, propil paraben dan metil paraben ke dalam
mortir sedikit demi sedikit dia duk merata dan digerus homogen.
10) Ditambahkan oleum citri dan sunset yellow secukupnya digerus homogen.
11) Dimasukan botol dan ditambahkan aquadest ad 100 ml.
12) Dikocok merata.
13) Diberi etiket.
8
H. Evaluasi Sediaan
Ph = 8
Rasa = Manis, agak pahit
Bau = Jeruk pahit (aroma jeruk lemah)
Warna = kuninga tua
Volume terpindahkan = 98 ml
I. Hasil Pengamatan
Hari Kristal Warna Rasa Bau
Kamis - Kuning tua Manis agak Arom jeruk
pahit lemah
9
J. Pembahasan
K. Etiket
APOTEK POLTEKKES TASIKMALAYA
Jl. Cilolohan No.35 Tasikmalaya
Telp. 0265-340186
APA:
SIK :
KOCOK DAHULU
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11