Anda di halaman 1dari 17

GELOMBANG OPTIK

KINEMATIKA GELOMBANG

OLEH:

KELOMPOK 3

NI PUTU MARTINA PRADNYANI 1613021013/VIB

BELLA VERONICA 1613021044/VIB

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
dimana atas berkat rahmat-Nya lah makalah yang berjudul “Kinematika
Gelombang” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya meskipun terdapat
banyak kekurangan didalamnya.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada


Dr. Rai Sujanem selaku dosen pengampu mata kuliah Listrik Magnet yang telah
memberikan arahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah kali ini dengan baik. Pada penyelesaian makalah kali ini penulis juga
mendapat dukungan serta masukan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang turut
berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian
makalah penulis kali ini.

Tak lupa pula penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya atas


banyaknya keterangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik
serta saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca untuk
memperbaiki serta menyempurnakan penulisan makalah penulis kedepannya.
Penulis sangat berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat serta dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca ataupun pihak lain yang bersangkutan.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Singaraja, 07 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………..………………………………………. ……… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan…………………………………………………………………. 2

1.4 Manfaat………………………………………………………………... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penjabaran Persamaan Gelombang Melalui Kekekalan Energi……….. 4

2.2 Intensitas Gelombang…………………………………………………. 5

2.3 Rapat Momentum……………………………………………………... 6

2.4 Impedansi dan Daya Gelombang……………………………………… 8

2.5 Pemantulan dan Transmisi Gelombang……………………………….. 9

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan………………………………………………………………. 13

3.2 Saran…………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alam semesta ini dipenuhi berbagai jenis gelombang baik yang termasuk
gelombang mekanik maupun elektromgnetik. Gelombang merupakan proses
merambatnya suatu getaran yang tidak disertai dengan perpindahan medium
perantaranya. Gelombang hanya memindahkan energy (transfer energi dan
momentum). Perhatikan perahu nelayan yang diam di atas permukaan air laut,
pada saat ombak datang, perahu hanya bergerak turun naik tanpa bergeser
posisinya.

Gerak gelombang di dalam media elastis ini terjadi akibat pergeseran dari
suatu bagian medium elastis dari kedudukan normalnya. Oleh karena sifat-sifat
elastis dari suatu medium, maka gangguan yang merupakan sumber gerak
gelombang tersebut ditransmisikan dari satu lapis ke lapis berikutnya. Di dalam
perambatannya, medium itu sendiri tidak ikut bergerak secara keseluruhan
bersama-sama gerak gelombang, semua bagian medium tersebut terisolasi
dalam jalan yang terbatas. Misalnya, di dalam gelombang air sebuah objek
(benda kecil) yang mengapung seperti gabus memperlihatkan bahwa gerak
sesungguhnya dari bagain air adalah sedikit ke atas dan ke bawah dan ke
belakang dan ke depan. Namun gelombang air tersebut bergerak secara terus
menerus sepanjang air.

Sewaktu gelombang tersebut mencapai benda-benda yang mengapung


maka gelombang tersebut membuat benda-benda tersebut mengapung
bergerak, yang berati bahwa gelombang memindahkan sesuatu( selanjutnya
disebut energi) ke benda. Energi tersebut dapat ditransmisikan sepanjang jarak
yang cukup jauh oleh gerak gelombang, yang berupa energi kinetik dan energi
potensial dari materi. Transmisi energi terjadi karena gelombang tersebut
dilakukan sepanjang satu bagian materi ke bagian berikutnya, yang merupakan
ciri dari gelombang mekanik.

Untuk mentransmisikan gelombang mekanik maka diperlukan suatu


medium bahan. Akan tetapi, kita tidak memerlukan suatu medium untuk

1
mentransmisikan gelombang elektromagnetik. Sifat-sifat medium yang akan
menentukan laju sebuah gelombang yang melalui medium tersebut, adalah
enersialnya dan elastisitasnya. Semua medium bahan, katakanlah udara, air,
dan baja, memiliki sifat-sifat ini dan dapat mentransmisikan gelombang
mekanik. Elastisitasnyalah yang menimbulkan gaya-gaya pemulih pada setiap
bagian medium yang dipindahkan dari kedudukan setimbangnya; inersialnya
yang mengatakan pada kita bagaimana bagian yang dipindahkan dari medium
ini akan menggapai gaya-gaya pemulih ini. Kedua faktor ini bersama-sama
menentukan laju gelombang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka dapat dirumuskan


beberapa rumusan masalah, yaitu diantaranya :

1. Bagaimana penjabaran persamaan gelombang melalui Hukum Kekekalan


Energi?
2. Bagaimana perumusan intensitas gelombang?
3. Bagaimana perumusan rapat momentum?
4. Bagaimana perumusan impedansi dan daya gelombang?
5. Bagaimana pemantulan dan transmisi gelombang?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini


yaitu:

1. Menjelaskan dan memahami penjabaran persamaan gelombang melalui


Hukum Kekekalan Energi
2. Menjelaskan perumusan intensitas gelombang.
3. Menjelaskan perumusan rapat momentum.
4. Menjelaskan perumusan impedansi dan daya gelombang.
5. Menjelaskan pemantulan dan transmisi gelombang.

2
1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Memahami penjabaran persamaan gelombang melalui kekekalan energy.


2. Memahami perumusan intensitas gelombang.
3. Memahami perumusan rapat momentum.
4. Memahami perumusan impedansi dan daya gelombang.
5. Memahami pemantulan dan transmisi gelombang.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penjabaran Persamaan Gelombang Melalui Hukum Kekekalan Energi


Hukum kekekalan energi adalah jumlah energi kinetik ditambah energi
potensial bersifat kekal, artinya tidak bergantung pada waktu maupun posisi.
Energi kinetik karena gerak massa:
1 𝜕ψ 2
𝐸𝑘 = 2 𝑚 ( 𝜕𝑡 ) ………………………………………………. (1)

Energi potensial karena elastisitas:


1 𝜕ψ 2
𝐸𝑝 = 𝑘(Δ𝑥)2 (𝜕𝑥) ………………………………………... (2)
2

perlu diingat bahwa k di sini bukanlah bilangan gelombang, tetapi merupakan


konstanta pegas. Dengan mengingat hubungan ψ dan ϕ dapat dituliskan:

𝜕𝜓 𝑑𝜓 𝑑𝜙 𝑑𝜓
= 𝑑𝜙 = −𝑣 𝑑𝜙 ………………………………………… (3)
𝜕𝑡 𝑑𝑡

dan
𝜕𝜓 𝑑𝜓
= 𝑑𝜙 ……………………………………………………… (4)
𝜕𝑥

Substitusi persamaan (3) dan (4) ke dalam persamaan (1) dan (2) maka
menghasilkan energi kinetik dan potensial sebagai berikut:

1 𝜕ψ 2
𝐸𝑘 = 2 𝑚𝑣 2 (𝜕𝜙) …………………………………………… (5)

1 𝜕ψ 2
𝐸𝑝 = 𝑘(Δ𝑥)2 (𝜕𝜙) …………..…………………………… (6)
2
𝑘
dimana 𝑣 2 = (Δ𝑥)2 𝑚, maka persamaan (6) menjadi:
1 𝜕ψ 2
𝐸𝑝 = 2 𝑚𝑣 2 (𝜕𝜙) …………………...……………………… (7)

Tampak dari persamaan (5) dan (7) di atas, bahwa energi kinetik dan
energi potensial gelombang adalah sama disetiap tempat dan disetiap waktu.
Persamaan gelombang dalam bentuk differensial, dapat pula diturunkan dari
hukum kekekalan energi. Untuk gelombang pada tali dengan rapat massa ρ,
kita tinjau satu elemen massa dm, dan panjangnya dx, maka persamaan (1),
dapat dituliskan dengan:

4
1 𝜕ψ 2
𝑑𝐸𝑘 = 2 𝑑𝑚 ( 𝜕𝑡 )

1 𝜕ψ 2
𝑑𝐸𝑘 = 2 𝜌𝑑𝑥 ( 𝜕𝑡 ) ………..…………………………………. (8)

Dengan mengingat hubungan antara konstanta elastis k dan modulus elastisitas


K, yakni K = k dx, maka persamaan (2), dapat dituliskan dengan:
1 𝐾 𝜕ψ 2
𝑑𝐸𝑝 = (d𝑥)2 ( )
2 𝑑𝑥 𝜕𝑥

1 𝜕ψ 2
𝑑𝐸𝑝 = 𝐾𝑑𝑥 ( ) ……………………..…………………… (9)
2 𝜕𝑥

Dari persamaan (8) dan (9), maka energi totalnya:


1 𝜕ψ 2 𝜕ψ 2
𝐸 = ∫ 2 {𝜌 ( 𝜕𝑡 ) + 𝐾 (𝜕𝑥) } 𝑑𝑥

Karena energi total ini tetap, sehingga turunannya terhadap waktu bernilai nol,
jadi:
𝑑𝐸
=0
𝑑𝑡
𝜕𝜓 𝜕2 𝜓 𝜕𝜓 𝜕2 𝜓
∫ {𝜌 𝜕𝑡 𝜕𝑡 2
} 𝑑𝑥 + ∫ {𝐾 𝜕𝑥 𝜕𝑥𝜕𝑡} 𝑑𝑥 = 0
𝜕𝜓 𝜕2 𝜓 𝜕𝜓 𝜕𝜓 𝜕2 𝜓 𝜕𝜓
∫ {𝜌 𝜕𝑡 𝜕𝑡 2
} 𝑑𝑥 + 𝐾 𝜕𝑥 𝜕𝑡
− ∫ {𝐾 𝜕𝑥 2 𝜕𝑡
} 𝑑𝑥 = 0
𝜕𝜓 𝜕2 𝜓 𝜕2 𝜓 𝜕𝜓
∫ {𝜌 𝜕𝑡 𝜕𝑡 2
} 𝑑𝑥 − ∫ {𝐾 𝜕𝑥 2 𝜕𝑡
} 𝑑𝑥 = 0
𝜕2 𝜓 𝜕2 𝜓 𝜕𝜓
∫ {𝜌 𝜕𝑡 2 − 𝐾 𝜕𝑥 2 } 𝜕𝑡 𝑑𝑥 = 0
𝜕2 𝜓 𝐾 𝜕2 𝜓
− 𝜌 𝜕𝑥 2 = 0 …………………………………………… (10)
𝜕𝑡 2

Ini persamaan gelombang dalam bentuk diferensial yang dicari. Dapat


ditarik kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang adalah:
𝐾
𝑣 = √ 𝜌 …………………………………………………..…. (11)

2.2 Intensitas Gelombang


Intensitas gelombang adalah daya yang dibawa oleh gelombang melalui
satu satuan luas yang tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Dari
persamaan (5) dan (7), kita dapat menuliskan energi total E, dan rapat energi,
sebagai berikut:
𝐸 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝

5
𝜕ψ 2
𝐸 = 𝑚𝑣 2 (𝜕𝜙) ……………………………………………. (12)

Rapat energi:
𝜕ψ 2
𝜀 = 𝜌𝑣 2 (𝜕𝜙)

𝜕ψ 2
𝜀 = 𝜌𝑣 2 (𝜕𝑥) ……………………………………………… (13)

Untuk gelombang dengan persamaan: 𝜓(𝑥, 𝑡) = 𝜓0 ∙ cos(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡), maka:

𝜺 = 𝝆𝝎𝟐 𝝍𝟐𝟎 𝒔𝒊𝒏𝟐 (𝒌𝒙 − 𝝎𝒕)

𝟏
𝜀= 𝜌𝜔2 𝜓02 {1 − 𝑐𝑜𝑠 2 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)}………………………… (14)
𝟐

Dari persamaan (14) tampak bahwa energi merambat dengan


kecepatan v = ω/k juga, dan berubah-ubah secara periodik dengan frekuensi
𝟏
sudut 2 ω. Karena nilai rata-rata dari 〈𝒔𝒊𝒏𝟐 (𝒌𝒙 − 𝝎𝒕)〉 = , maka rapat
𝟐

energi rata-ratanya adalah:


1
𝜀̅ = 𝜌𝜔2 𝜓02 ……………………………………………….. (15)
2

Dari rapat energi rata-rata ini, kita dapat pula menurunkan rapat daya rata-
rata persatuan penampang atau arus energ, sebagai berikut:
1
𝐼= 𝜌𝜔2 𝜓02 𝑣……………………………………………… (16)
2

Rapat data rata-rata persatuan penampang ini, dikenal pula dengan


intensitas rata-rata.

2.3 Rapat Momentum


Pada pembahasan rapat momentum gelombang ini, kita akan meninjau
pada gelombang transversal yang merambat pada tali dengan tegangan T.
Meskipun kita tinjau untuk tali, tetapi perumusan rapat momentum berlaku
untuk semua gelombang. Elemen massa dm yang terletak pada kurva 𝜓(𝑥),
mempunyai kecepatan yang tegak lurus pada kurva. Sehingga kecepatannya
mempunyai komponen transversal dan longitudinal. Komponen kecepatan
longitudinal inilah yang memberikan rapat momentum p, dan aliran rapat

6
momentum persatuan waktu g. Rapat momentum, momentum per satuan
volume, adalah:
𝑑𝑚∙𝑣
𝑝=− ………………………………………………….. (17.a)
𝑑𝑉

𝜕𝜓 𝜕𝜓
𝑝 = −𝜌 𝜕𝑥 ………………………………………………. (17.b)
𝜕𝑡

T
v
v
𝜓(𝑥 + 𝑑𝑥)
𝜓(𝑥)
T
dx

Gambar 1.Bagian dengan tegangan T, yang dilalui gelombang transversal

𝜕𝜓 1 𝜕𝜓
Kemudian dengan mengingat =− , maka pesamaan (17.b) menjadi:
𝜕𝑥 𝑣 𝜕𝑡

𝜌 𝜕𝜓 2
𝑝 = − 𝑣 ( 𝜕𝑡 ) ……………………………………………… (17.c)

Dan rapat aliran momentum per satuan waktu, adalah:


g = v∙ p ……………………………………………………. (18.a)
𝜕𝜓 2
̂ ………………………………………………
g = 𝜌 ( 𝜕𝑡 ) 𝒏 (18.b)

Untuk gelombang sinusoidal dengan persamaan: 𝜓(𝑥, 𝑡) = 𝜓0 ∙ cos(𝑘𝑥 −


𝜔𝑡), maka rapat momentum rata-rata, dan aliran rapat momentum rata-rata per
satuan waktu, adalah:
1𝜌
𝑝̅ = 𝜔2 𝜓02 ………………………………………………. (19)
2𝑣

dan
1
g̅ = 𝜌𝜔2 𝜓02 ………………………………………………. (20)
2

Dari persamaan (17) dan (20), dapat disimpulkan bahwa


gelombang selain mengangkut daya per satuan luas penampang, yang
dinyatakan dengan intensitas, juga mengangkut momentum, yang dinyatakan
dengan aliran rapat momentum persatuan waktu. Antara keduanya
dihubungkan dengan persamaan:

7
𝐼
g = 𝑣…………………………………………………..……. (21)

2.4 Impedansi dan Daya Gelombang


Kita pandang satu gelombang yang merambat pada bagaian tali seperti
pada gambar 2. Ketika tali mendapat gangguan gaya luar Fz , karena sifat
inersianya tali akan akan melawan gaya ini dengan gaya yang sebanding
dengan kecepatan.

𝜕𝜓
Fz = − Z 𝜕𝑡 ………………………………………………….. (22)

Fz T

𝜓(x,t) = f(x-vt) = f(𝜃)


𝜃
T0

Gambar 2. Gelombang merambat pada tali

Pada rangkaian listrik, kita sudah mengenal hubungan V = Z dq/dt,


dengan Z adalah impedansi listrik. Demikian pula pada gelombang, Z
disebut dengan impedansi gelombang. Dari gambar 2 dapat kita tuliskan:

Fz = T0∙tan 𝜃

𝜕𝜓
Fz = T0 𝜕𝑥 …………………………………………………… (23.a)

𝜕𝜓 1 𝜕𝜓
Kita pun sudah tahu bahwa: = −𝑣 , maka persamaan (23.a) ini
𝜕𝑥 𝜕𝑡

menjadi:

𝑇0 𝜕𝜓
Fz = − …………………………………………………. (23.b)
𝑣 𝜕𝑥

Maka dari persamaan (23.a) dan (23.b), kita peroleh impedansi gelombang
pada tali adalah:

8
𝑇
Z = 𝑣0…………………………………………………..……. (24)

Daya gelombang:

P = Fz v
𝜕𝜓 𝜕𝜓
P=Z 𝜕𝑡 𝜕𝑡

𝜕𝜓 2
P = Z ( 𝜕𝑡 ) ………………………………………………… (25)

2.5 Pemantulan dan Transmisi Gelombang


Tanpa memandang bentuk gelombang dan jenis mediumnya, tinjau
peristiwa perambatan gelombang dari suatu medium menuju medium lain yang
berbeda, dengan muka gelombang yang tegak lurus dengan bidang batas
medium, seperti gambar 3.

𝜓𝑑
𝜓𝑡

𝜓𝑝

x=0

Gambar 3. Gelombang merambat dari medium 1 k medium 2

Gelombang datang kita nyatakan dengan 𝜓𝑑 , gelombang yang


ditransmisikan (diteruskan) dinyatakan dengan 𝜓𝑡 , dan gelombang pantul
dinyatakan dengan 𝜓𝑝 . Masing-masing gelombang tersebut dapat kita
nyatakan dengan:

𝜓𝑑 (𝑥, 𝑡) = 𝐴𝑑 ∙ cos(𝑘1 𝑥 − 𝜔𝑡)

𝜓𝑝 (𝑥, 𝑡) = 𝐴𝑝 ∙ cos(𝑘1 𝑥 + 𝜔𝑡) ………………….. (26)

𝜓𝑡 (𝑥, 𝑡) = 𝐴𝑡 ∙ cos(𝑘2 𝑥 − 𝜔𝑡)

9
Dengan syarat batas di x = 0 (di perbatasan kedua medium) berlaku:

a. Kontinuitas simpangan : 𝜓1 = 𝜓2

𝜕𝜓1 𝜕𝜓2
b. Kontinuitas kemiringan : =
𝜕𝑥 𝜕𝑥

𝜕𝜓1 𝜕𝜓2
c. Sinkronisasi gerak : =
𝜕𝑡 𝜕𝑡

 Koefisien Pantul dan Koefisien Transmisi


Dari syarat batas pertama yakni kontinuitas simpangan, kita peroleh
hubungan:

Ad + Ap = At

𝐴𝑝 𝐴𝑡
1+ =
𝐴𝑑 𝐴𝑑

1 + r = t……………………………………………………. (27)
𝐴𝑝
dengan r = 𝐴 , disebut koefisien pantul
𝑑

𝐴
t = 𝐴 𝑡 , disebut koefisien transmisi
𝑑

Dengan syarat kedua yakni kontinuitas kemiringan, kita peroleh hubungan:

k1(Ad - Ap) = k2At

k1(Ad - Ap) = k2 (Ad +Ap)


𝑘 −𝑘
r = 𝑘1 +𝑘2…………………………………………………… (28)
1 2

dan
2𝑘1
t=𝑘 …………………………………………………… (29)
1 +𝑘2

Kemudian mengingat hubungan k = 𝜔/v dan untuk tali Z = T0/v, maka


persamaan (28) dan (29) dapat kita tuliskan dalam bentuk:

𝑍 −𝑍 2𝑍1
r = 𝑍1 +𝑍2 dan t = 𝑍
1 2 1 +𝑍2

10
Berkaitan dengan daya, dikenal besaran reflektansi (R) yakni
perbandingan daya yang dipantulkan terhadap daya gelombang datang, dan
transmitansi (T) yakni perbandingan daya yang ditransmisikan terhadap daya
gelombang datang.
2
𝑃𝑝 (𝐴𝑝 )
R=𝑃 = (𝐴𝑑 )2
𝑑

R = r2…………………………………………………..… (30)

dan

𝑃 𝑍 (𝐴 )2
T = 𝑃 𝑡 = 𝑍2(𝐴 𝑡 )2
𝑑 1 𝑑

𝑍
T = 𝑍2 t2………………………………………………….. (31)
1

Hubungan antara keduanya menyatakan hukum kekekalan energi:

R + T = 1 ……………………………………………… . (32)

Kita tinjau beberapa kasus khusus sebagai berikut:

a. Bila Z1 = Z2 , maka r = 0 dan t = 1

Terjadi transmisi total.

b. Bila Z1 << Z2 , maka r = -1 dan t = 0

Terjadi pembalikan fase pada gelombang pantul.

Persamaan gelombang pada medium 1, merupakan superposisi dari


gelombang datang dan gelombang pantul.
𝜓1 = 𝐴𝑑 ∙ cos(𝑘1 𝑥 − 𝜔𝑡) − 𝐴𝑑 ∙ cos(𝑘1 𝑥 + 𝜔𝑡)

𝜓1 = 2𝐴𝑑 ∙ sin(𝑘1 𝑥) sin(𝜔𝑡)……………………….…… (33)

Dari persamaan (33) ini terlihat bahwa pemantulan total


menghasilkan gelombang berdiri dengan amplitudo 2 Adsin(k1x), seperti
pada tali dengan ujung terikat.

11
c. Bila Z1 >> Z2 , maka r = 1 dan t = 2

𝜓1 = 𝐴𝑑 ∙ cos(𝑘1 𝑥 − 𝜔𝑡) + 𝐴𝑑 ∙ cos(𝑘1 𝑥 + 𝜔𝑡)

𝜓1 = 2𝐴𝑑 ∙ cos(𝑘1 𝑥) sin(𝜔𝑡)…………………………… (34)

Dari persamaan (34) ini terlihat bahwa pemantulan total


menghasilkan gelombang berdiri dengan amplitudo 2 Adcos(k1x), seperti
pada tali dengan ujung bebas.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan pada pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Energi total dalam gelombang dapat ditentukan dengan :

1 𝜕ψ 2 𝜕ψ 2
𝐸 = ∫ 2 {𝜌 ( 𝜕𝑡 ) + 𝐾 ( 𝜕𝑥 ) } 𝑑𝑥.

2. Intensitas Gelombang Rapat data rata-rata persatuan penampang, dapat


1
dirumuskan dengan 𝐼= 𝜌𝜔2 𝜓02 𝑣.
2

1𝜌
3. Rapat momentum dapat ditentukan dengan 𝑝̅ = 𝜔2 𝜓02 .
2𝑣

𝑇
4. Impedansi gelombang pada tali adalah Z = 𝑣0.

5. Untuk pemantulan dan transmisi gelombang, dengan syarat batas di x = 0 (di


perbatasan kedua medium) berlaku:

 Kontinuitas simpangan : 𝜓1 = 𝜓2

𝜕𝜓1 𝜕𝜓2
 Kontinuitas kemiringan : =
𝜕𝑥 𝜕𝑥

𝜕𝜓1 𝜕𝜓2
 Sinkronisasi gerak: =
𝜕𝑡 𝜕𝑡

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya bila ingin lebih
memahami lagi materi dan juga pembahasan mengenai gelombang mekanik,
sebaiknya lebih banyak lagi membaca referensi dan juga media-media
pembelajaran yang dapat memberikan pemahaman lebih mudah lagi mengenai
materi gelombang mekanik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hecht, Eugene. 2002. Optics Fourth Ediion. New York: Addison Wesley
Lidia, Riska. 2014. Kinematika Gelombang. Tersedia pada:
https://id.scribd.com/doc/227471950/Bab-2-Kinematika-Gelombang. Diakses
pada 12 Maret 2019
Ramalis, T. R . 2003. Gelombang dan Optik. Bandung: IMSTEP
Ramlan, T.R. 2003. Gelombang dan Optik. Bandung: JICA.
Suardana, I. K. 2002. Gelombang dan Optik (Bagian Gelombang Mekanik). IKIPN
Singaraja (Buku Ajar).
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Gelombang dan Optik. Bandung: ITB.
Yasa,Putu.2001. Gelombang dan optik. Bahan ajar (tidak diterbitkan). Singaraja:
IKIP Negeri Singaraja
Zahara, M. 1996. Gelombang dan Optika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai