Anda di halaman 1dari 3

A.

DEFINISI PENGATUR NADA BAXANDALL


Tone control baxandall atau pengatur nada baxandall merupakan salah satu
jenis pengatur nada aktif pada sistem audio. Pada dasarnya pengatur nada (tone
control) berfungsi untuk mengatur pengutan level nada bass dan level nada treble.
Nada bass merupakan sinyal audio pada frekuensi rendah dan nada treble merupkan
sinyal audio pada frekuensi tinggi. Tone control baxandall merupakan rangkaian
pengatur nada yang independen dalam pengaturan nada, yaitu pengaturan nada bass
dan treble tidak saling mempengaruhi. Contoh rangkaian tone control baxandall
dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Tone Control Baxandall


Rangkaian pengatur nada baxandall diatas merupakan rangkaian penguat
dengan jaringan umpan balik (feedback) dan rangkaian filter aktif. Dimana untuk
penguatan level nada bass dan treble secara terpisah dan tidak saling mempengaruhi
sebagai berikut. Untuk nada bass, pada akhir frekuensi rendah audio (nada bass)
dimana f < fB, kapasitor akan open circuit. Maka efek feedback hanya terdiri dari R1-
R2. Op-amp akan bertindak sebgai inverting amplifier yang akan memberikan
penguatan/gain (AB) sesuai dengan persamaan berikut.

Yang berarti hanya tergantung dari pengaturan potensiometer bass. batas


pengaturan maksimum potensiometer bass merupakan maksimum boost (penguatan
maksimal bass) dan batas pengaturan minimum potensiometer bass merupakan
maksimum cut (pelemahan maksimum). Pada saat frekuensi nada bass meningkat, C1
akan memberikan efek pada R2 sampai C1 short sehigga tidak lagi memberikan efek
atau respon. Frekuensi fB dimana C1 mulai efektif pada maksimum boost atau
maksimum cut adalah :

Sehingga untuk frekuensi diatas frekuensi fB tersebut idak akan dipengaruhi


oleh posisi potensiometer bass pada maksimum boos dan cut atau dibiarkan flat.
Untuk nada treble, pada akhir frekuensi tinggi audio f > fT kapasitor bertindak seakan
short circuit. Maka penguatan (gain, AT) akan diatur oleh potensiometer treble. Pada
kondisi ini potensiometer bass tidak akan efektif karena C1 short (frekuensi audio
tinggi) Hal ini terjadi pada saat R4 >> R1+R3+2R5 dan penguatan level treble (gain
treble, AT) adalah.

Dan frekuensi treble (fT) pada control nada treble memiliki respon frekuensi
pada :

A. Prinsip Kerja Pengatur Nada (Tone Control)


Secara garis besar bagian pengatur nada mempunyai prinsip kerja sebagai
berikut. Rangkaian pengatur nada dipasang sebelum rangkaian penguat.

Gambar 2. Blok Diagram Rangkaian Tone Control (Pengatur nada)


Penguatan rangkaian ditentukan oleh impedansi umpan balik (Z2), dibagi
dengan impedansi input (Z1), dan dapat dihitung dengan rumus :
Dimana :
AV = Faktor Penguatan Z1 = Impedansi Input Z2 = impedansi Output Pada
pengaturan nada baik Bass atau Treble pada posisi maksimum maka impedansi input
(Z1) menjadi minimum, maka penguatan pada posisi tersebut menjadi besar.
Perhitungan penguatannya adalah sebagai berikut :

Gambar 3. Blok Diagram Rangkaian Tone Control (Pengatur Nada) Baxandall


Penguat Nada Bass
Pada posisi maksimum kondensator C1 dihubung singkat potensiometer P1
rumus perhitungannya sebagai berikut :

Pada posisi minimum kondensator C2 dihubung singkat potensiometer P1


rumus perhitungannya sebagai berikut :

Penguat Nada Treble


Pada posisi maksimum, perhitungan penguatan dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :

Pada posisi minimum, perhitungan penguatan dapat dihitung dengan rumus


sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai