Anda di halaman 1dari 8

Sistem Pengatur Nada ( Tone Control) Dengan Penguat Tegangan

Putri Lestari

Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Dalam sebuah peralatan elektronika yang melibatkan audio, maka dibutuhkan


beberapa hal untuk pengaturan nada ( tone control). Pengatur nada merupakan
pengaturan sistem audio yang berfungsi untuk mengatur nada rendah ( bass) dan nada
tinggi ( treble) secara terpisah. Sistem penguat nada ( tone control) ini merupakan
penerapan dari beberapa prinsip pada elektronika dasar. Beberapa hal dalam elektronika
dasar yang digunakan untuk mengatur system pengatur nada ( tone control) ini adalah
pass filter baik low pass filter maupun high pass filter dan tentu saja penguat tegangan (
amplifier).

Kata kunci: Pengatur nada, Pass filter, Penguat Tegangan ( Amplifier).

Pendahuluan Dalam sistem audio, bagian


pengatur nada terletak diantara bagian
1. Rangkaian pengatur nada ( tone
pre- amplifier (penguat depan) dan final
control)
amplifier (penguat akhir). Pada bagian
Rangkaian pengatur nada ( tone pengatur nada bass, menguatkan sinyal
control) merupakan salah satu jenis frekuensi rendah, sedangkan pada
pengatur suara atau nada aktif pada bagian nada treble menguatkan sinyal
sistem audio. Pada dasarnya tone frekuensi tinggi. Kurva penguatan (
control atau pengatur nada berfungsi AV) terhadap besarnya fekuensi yang
untuk mengatur penguatan level nada dikuatkan dapat digambarkan
bass dan level nada treble. Nada bass menggunakan kurva berikut.
adalah sinyal audio pada frekuensi
rendah sedangkan nada treble
merupakan sinyal audio pada frekuensi
tinggi.
2. Rangkaian Tapis Lolos ( Pass 2.2 High pass filter
filter)
Filter high pass ( HPF) adalah
Pass filter atau rangkaian tapis jenis filter yang melewatkan
merupakan rangkaian yang di desain frekuensi tinggi serta meredamatau
untuk meloloskan isyarat ada rentang menahan frekuensi rendah. Bentuk
frekuensi tertentu. Hasil dari frekuensi respon HPF seperti memperlemah
yang diloloskan oleh pass filter atau tegangan keluaran untuk semua
rangkain tapis itu sendiri disebut pass frekuensi di bawah frekuensi cut off
band, sedangkan daerah yang tidak FC. Di atas FC, besarnya tegangan
diloloskan disebut dengan stop band. keluaran tetap. Bentuk respon HPF
seperti ditunjukkan gambar di
Rangkaian pass filter atau rangkaian
bawah ini.
tapis terdiri dari dua rangkaian. Yaitu
rangkaian low pass filter ( tapis lolos
rendah) dan high pass filter ( tapis lolos
tinggi).

2.1 Low pass filter

Low pass filter atau tapis lolos


rendah merupakan rangkaian RC
yang meloloskan frekuensi rendah,
3. Penguat ( amplifier)
akan tetapi pada frekuensi tinggi
isyarat keluarannya diperkecil. Penguat atau amplifier merupakan
Bentuk respon lpf seperti rangkaian komponen elektronika yang
ditunjukkan gambar di bawah ini. dipakai untuk menguatkan daya (atau
tenaga secara umum). Dalam bidang
audio, amplifier akan menguatkan susunannya transistor paralel dan
signal suara yaitu memperkuat signal masing-masing transisistor berdaya
arus ( I) dan tegangan (V) listrik dari besar dan menggunakan sirip pendingin
inputnya menjadi arus listrik dan untuk membuang panas ke udara,
tegangan yang lebih besar (daya lebih sekarang ini banyak yang menggunakan
besar) di bagian outputnya. Besarnya transistor simetris komplementer.
penguatan ini sering dikenal dengan
Isi
istilah gain. Nilai dari gain yang
dinyatakan sebagai fungsi penguat Pengatur nada ( tone control) dapat
frekuensi audio, gain power amplifier dibuat menggunakan dua cara. Cara
antara 20 kali sampai 100 kali dari yang pertama yaitu dengan memasang
signal input. penguat terletak di depan dan penguat
terletak di akhir. Bagian pengatur nada
Jadi gain merupakan hasil bagi dari
berfungsi untuk mengatur nada rendah
daya di bagian output ( Pout) dengan
(bass) dan nada tinggi (treble) secara
daya di bagian inputnya ( Pin) dalam
terpisah. Pada bagian pengatur nada
bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari
bass, menguatkan sinyal frekuensi
gain, ( G) ini biasanya memakai decibel
rendah, sedangkan pada bagian nada
( db). Dalam bentuk rumus hal ini
treble menguatkan sinyal frekuensi
dinyatakan sebagai berikut:
tinggi.
G ( db) = 10 log ( Pout/ Pin )
1. Pengatur nada ( tone control)
Pout adalah power atau daya pada dipasang sebelum penguat
bagian output, dan Pin adalah daya pada
Secara garis besar bagian pengatur
bagian inputnya.
nada mempunyai prinsip kerja sebagai
Dalam bagian rangkaian berikut :
amplifier pada proses penguatan audio Bass Z2

ini terbagi menjadi dua kelompok Input _


outp
bagian penting yaitu bagian penguat A ut
signal tegangan ( V) kebanyakan Trebl
e +
menggunakan susunan transistor
Z1
darlington, dan bagian penguat arus Gb. Blok diagram rangkaian tone control (Pengatur nada)

dipasangsebelum penguat
Rangkaian pengatur nada
dipasang sebelum rangkaian penguat.
Penguatan rangkaian ditentukan oleh
impedansi umpan balik ( Z2 ), dibagi
dengan impedansi input ( Z1 ), dan
dapat dihitung dengan rumus :

Z1
Av=
Z2

Av = faktor penguatan

Z1 = impedansi input

Z2 = impedansi output

Pada pengaturan nada baik bass


atau treble pada posisi maksimum maka
impedansi input ( Z1 ) menjadi
minimum, maka penguatan pada posisi
1.1 Penguatan nada bass
tersebut menjadi besar. Perhitungan
Pada posisi maksimum
penguatannya adalah sebagai berikut :
kondensator c1 dihubung singkat
potensiometer p1 rumus
perhitungannya sebagai berikut :

R3
Av=
R1

Pada posisi minimum


kondensator c2 dihubung singkat
potensiometer p1 rumus
perhitungannya sebagai berikut :

R3
AV=
P1. XC1
R1 
P12  XC12
1.2 Pengaturan nada treble Rangkaian pengatur nada ini
dipasang setelah rangkaian penguat.
Pada posisi maksimum,
Pada saat posisi pengatur nada treble
perhitungan penguatan dapat
maksimum, frekuensi sinyal input
dihitung dengan rumus sebagai
dilimpahkan ke output melewati
berikut :
kondensator c1. Pada saat posisi
R3 pengatur nada bass maksimum,
Av=
XC 3 frekuensi sinyal input rendah dihambat
c2.
Pada posisi minimum,
perhitungan penguatan dapat Rangkaian pengatur nada ada yang
dihitung dengan rumus sebagai dilengkapi dengan rangkaian pengatur
berikut : loudness, high filter dan low filter.

R3 2.1 Pengatur loudness


Av=
P1. XC1
R1 
P22  XC 41
2 Rangkaian loudness dipasang
pada pengatur volume, loudness
2. Rangkaian pengatur nada (kedalaman) akan mempunyai effek
dipasang setelah penguat pada posisi lebih dari setengah
pengaturan volume, sebab pada
posisi pengaturan volume minimum
sinyal dihambat oleh resistansi dari
potensiometer pengatur volume.
frekuensi sinyal input yang rendah
langsung dihubungkan ke output.

Input R1 Output

C1

Saklar

3. Sistem audio amplifier

Secara keseluruhan system pengatur


2.2 Pengatur high filter
nada ( tone control) dengan penguat (
Rangkaian high filter bekerja
amplifier dapat digambarkan dengan
jika saklar ditekan, pada posisi
skema sebagai berikut.
tersebut kondensator c1 terhubung
singkat. Frekuensi sinyal input yang
tinggi langsung dihubungkan ke
output.

2.3 Pengatur low filter


Rangkaian low filter bekerja jika
saklar ditekan. Pada posisi tersebut
kondensator c1 terhubung singkat,
Terdiri atas bagian- bagian berikut ini: saat proses pengaturan nada tidak
terjadi kesalahan karena
Input sinyal
pembebanan/loading. Penguat depan
Penguat awal
harus mempunyai karakteristik
Pengatur nada
penyangga/buffer dan berdesah rendah.
Penguat akhir
Speaker Penguat yang berada di
Power supply belakang ( final- amplifier) merupakan
rangkaian penguat daya yang bertujuan
Simpulan memperkuat sinyal dari pengatur nada
Dalam sebuah sistem agar bisa menggetarkan membran
pengaturan nada ( tone control) speaker.
melibatkan beberapa prinsipa yang
digunakan dalam elektronika dasar.
Diantaranya adalah prinsip penguat Tinjauan Pustaka
tapis atau pass filter yang terdiri dari
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan
low pass filter dan high pass filter serta
Penerapannya. Bandung: ITB Bandung
prinsip penguat atau amplifier.
Nugroho, dkk. Model sistem penguat
Penguat atau amplifier
daya ragam linier. Undip
merupakan hal yang paling berperan
dalam pengaturan nada ( tone control). Wiwit adriyanto, dkk. Model sistem
Penguat yang dipasang sebelum penguat daya audio ragam tersaklar
pengatur nada disebut pre- amplifier. metode delta modulasi. Undip
Sedangkan penguat yang dipasang
Definisi Dan Prinsip Kerja Pengatur
setelah pengatur nada disebut final-
Nada (Tone Control). 2012.
amplifier.
http://elektronika-dasar.web.id/teori-
Penguat yang berada di depan elektronika/definisi-dan-prinsip-kerja-
( pre- amplifier) merupakan penguat pengatur-nada-tone-control/ ( diakses
yang berfungsi sebagai penyangga dan pada 15 April 2014 pukul 06. 10)
penyesuai level dari masing-masing
Sistem Pengatur Nada Setelah Penguat
sinyal input sebelum dimasukkan ke
Tegangan. 2012. http://elektronika-
pengatur nada. Hal ini bertujuan agar
dasar.web.id/teori-elektronika/sistem- tutorials.ws/filter/filter_3.html ( diakses
pengatur-nada-setelah-penguat- pada 15 April 2014 pukul 06. 25)
tegangan/ ( diakses pada 15 April 2014
http://hyperphysics.phy-
pukul 06. 15)
astr.gsu.edu/hbase/electric/filcap2.html
Irawan, irfan. 2012. Mengenal Low ( diakses pada 16 April 2014 pukul 16.
Pass Filter dan High Pass Filter. 00)
Teknik Telekomunikasi: ISCN Cikini.
http://id.wikipedia.org/wiki/penguat (
http://www.scribd.com/doc/92353226/
diakses pada 15 April 2014 pukul
MENGENAL-LOW-PASS-FILTER-
06.00)
LPF-DAN-HIGH-PASS-FILTER-HPF
( diakses pada 15 April 2014 pukul 06. http://abisabrina.wordpress.com/2010/1
20) 0/29/prinsip-dasar-audio-amplifier/ (
diakses pada 15 April 2014 pukul 06.
Passive High Pass Filter.
05)
http://www.electronics-

Anda mungkin juga menyukai