Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan
teori dan praktik pendidikan. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta dalam satu periode jenjang
pendidikan.
Selama proses pergantian kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di
sekolah. Menurut beberapa pakar, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di
Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap
tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang cenderung berubah. Perkembangan
kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena kurikulum
pendidikan itu sangat penting maka kurikulum harus mempunyai pijakan atau landasan
yang kuat sehingga pendidikan itu tidak akan mudah terombang-ambing oleh keadaan
zaman.
Kurikulum sebagai perangkat pelajaran dalam pendidikan memiliki posisi yang
sangat penting, karena seluruh kegiatan pendidikan berlandaskan pada kurikulum. Begitu
pentingnya kurikulum pendidikan, maka didalam menyusunnya memerlukan pijakan dan
landasan yang kuat, melalui penelitian yang mendalam sehingga kurikulum memiliki
komponen-komponen pengembangan kurikulum untuk pendidikan. Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang memiliki tujuan yang terarah, isi atau materi pelajarannya dapat
diterima olehpeserta didik sehingga ilmu yang di trasfer oleh guru dapat diserap, metode
atau strategi yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, dan dilakukan
evaluasi baik sebelum atau sesuadah proses pendidikan itu berjalan.
Pada makalah ini akan lebih lanjut mengenaikatitan-kaitan kurikulum dari berbagai
jenis pandangan (Dimensi). Secara spesifik, akan dibahas melalui makalah yang berjudul
“Pengertian Kurikulum Dikaitkan dengan Dimensi” ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana pengertian kurikulum jika dikaitkan pada suatu dimensi?
1.2.2 Bagaimana pengertian kurikulum jika dikaitkan pada suatu dimensi ide?

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 1


1.2.3 Bagaimana pengertian kurikulum jika dikaitkan pada suatu dimensi rencana?
1.2.4 Bagaimana pengertian kurikulum jika dikaitkan pada suatu dimensi aktivitas?
1.2.5 Bagaimana pengertian kurikulum jika dikaitkan pada suatu dimensi hasil?
1.2.6 Bagaimana Hubungan antara keempat pandangan atau dimensi pada pengertian
kurikulum?
1.3 Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini antara lain
sebagai berikut :
1.3.1 Mampu menjelaskan dan mendeskriksikan pengertian kurikulum jika dikaitkan
pada suatu dimensi
1.3.2 Mampu menjelaskan dan mendeskriksikan pengertian kurikulum yang dikaitkan
pada suatu dimensi ide.
1.3.3 Mampu menjelaskan dan mendeskriksikan kurikulum jika dikaitkan pada suatu
dimensi rencana.
1.3.4 Mampu menjelaskan dan mendeskriksikan kurikulum jika dikaitkan pada suatu
dimensi aktivitas.
1.3.5 Mampu menjelaskan dan mendeskriksikan kurikulum jika dikaitkan pada suatu
dimensi hasil.
1.3.6 Mampu menjelaskan dan mendeskriksikan hubungan antara keempat pandangan
atau dimensi pada pengertian kurikulum
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang didapat pada penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.4.1 Bagi penulis
Penulis yang merupakan seorang mahasiswa, dalam penulisan makalah ini
mendapat manfaat berupa pengetahuan tentang kurikulum yang nantinya sangat
berguna dalam profesi di bidang pendidikan dan sangat bermanfaat saat ini
sebagai seorang calon pendidik.
1.4.2 Bagi pembaca
Bagi pembaca dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan memperkuat
profesi para calon pendidik, para pendidik, pembina pendidikan dan seluruh
profesi dalam dunia pendidikan. Pembaca dapat mengetahui sebuah tugas penting
dalam dunia pendidikan mulai dari usaha penyusunan suatu kurikulum sampai
kepada penggunaannya di tingkat sekolah.

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum Jika Dikaitkan Pada Suatu Dimensi
2.1. 1 Pengertian Kurikulum
Banyak definisi kurikulum yang satu dengan lain saling berbeda dikarenakan
filsafat yang dianut oleh para ahli berbeda – beda. Walupun demikian ada kesamaan satu
fungsi, yaitu bahwa kurikulum tertera pada Undang – Undang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 1989 Bab I Pasal 1 disebutkan Bahwa : Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar (Dakir. 2004)
Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari “Curere“ artinya ditempuh.
Kurikulum diartikan jarak atau yang harus berpacu, ditempuh oleh pelari. Mengambil
makna yang terkandung dari rumusan tersebut, kurikulum dalam pendidikan diartikan
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk
memperoleh ijazah. Kurikulum sebagai program pendidikan harus mencakup: (1)
Sejumlah mata pelajaran atau organisasi pengetahuan; (2) pengalaman belajar atau
kegiatan belajar; (3) program belajar (plan for learning) untuk siswa; (4) hasil belajar
yang diharapkan. Dari rumusan tersebut, kurikulum diartikan program dan pengalaman
belajar serta hasil-hasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui
pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di
bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
pribadi dan kompetensi sosial siswa). Adapun beberapa pengertian kurikulum, yaitu
sebagai berikut : (Nasution, 2006)
1. Kurikulum sebagai satu seri pengalaman yang terjadi pada pebelajar di sekolah
(Oliva, 1992) (cenderung mengarah pada definisi kurikulum dihubungkan
dengan dimensi proses).
2. Kurikulum diintepretasikan melingkupi materi pelajaran, aktivitas, dan pengalaman
yang dimiliki siswa di bawah pengarahan sekolah baik di kelas maupun di luar kelas
(Romine, dalam Hamalik, 2001) (cenderung mengarah pada definisi kurikulum
dihubungkan dengan dimensi proses).
3. Kurikulum itu sendiri adalah sebuah konstruk/konsepsi yang merupakan verbalisasi
dari sebuah atau satu set ide yang sangat kompleks (Oliva, dalam Hasan, 2004)
(cenderung mengarah pada definisi kurikulum dihubungkan dengan dimensi ide).
4. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller, kurikulum lebih luas dari pada hanya bahan

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 3


pelajaran, dalam kurikulum termasuk metode belajar dan mengajar, cara
mengevaluasi kemajuan murid dan seluruh program, perubahan dalam tenaga
pengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal
struktural mengenai waktu, jumlah, ruangan serta kemungkinan adanya pilihan mata
pelajaran.
5. Alice Miel, kurikulum meliputi segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak
pendidikan yang diperoleh anak di sekolah.
6. Depdikbud, kurikulum dipandang sebagai suatu program pendidikan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan - tujuan pendidikan
tertentu. Dari definisi ini mencerminkan adanya: 1) Pendidikan itu adalah suatu
usaha atau kegiatan yang bertujuan; 2) Di dalam kegiatan pendidikan itu terdapat
suatu rencana yang disusun/diatur; 3) Rencana tersebut dilaksanakan di sekolah
melalui cara yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan banyaknya definisi tentang kurikulum, dalam implementasi
kurikulum kiranya perlu melihat definisi kurikulum yang tercantum dalam Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang
berbunyi: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada
pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
i. Peningkatan iman dan takwa
ii. Peningkatan akhlak mulia
iii. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
iv. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
v. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
vi. Tuntutan dunia kerja
vii. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
viii. Agama
ix. Dinamika perkembangan global
x. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pasal ini jelas menunjukkan berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta
didik yang menyeluruh dan pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu,

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 4


kehidupan agama, ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global.
Artinya, kurikulum haruslah memperhatikan permasalahan ini dengan serius dan
menjawab permasalahan ini dengan menyesuaikan diri pada kualitas manusia yang
diharapkan dihasilkan pada setiap jenjang pendidikan.
Dengan demikian kurikulum itu merupakan program pendidikan bukan program
pengajaran, yaitu program yang direncanakan diprogramkan dan dirancangkan yang
berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu yang
lalu, sekarang maupun yang akan datang. Berbagai bahan tersebut direncanakan secara
sistematik : artinya direncanakan dengan memperhatikan keterlibatan berbagai factor
pendidikan secara harmonis. Berbagai bahan ajar yang dirancang tersebut harus sesuai
dengan norma – norma yang berlaku sekarang, diantaranya harus sesuai dengan
pancasila, UUD 1945, adat istiadat dan sebagainya. Program tersebut dijadikan pedoman
bagi tenaga pendidik maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar
dapat mencapai cita – cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada tujuan
pendidikan (Dakir. 2004).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramakan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma –
norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.1.2 Dimensi Kurikulm
Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan pengertian kurikulum ditinjau
dari tiga dimensi, yaitu sebagai ilmu, sebagai sistem dan sebagai rencana. Kurikulum
sebagi ilmu dikaji konsep, asumsi, teori-teori dan prinsip-prinsip dasar tentang
kurikulum. Kurikulum sebagai sistem dijelaskan kedudukan kurikulum dalam
hubungannya dengan sistem-sistem lain, komponen-komponen kurikulum, kurikulum
dalam berbagai jalur, jenjang, jenis pendidikan, manajemen kurikulum, dan sebagainya.
Kurikulum sebagai rencana diungkap beragam rencana dan rancangan atau desain
kurikulum. Rencana bersifat menyeluruh untuk semua jalur, jenjang dan jenis
pendidikan atau khusus untuk jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Demikian pula
dengan rancangan atau desain, terdapat desain berdasarkan konsep, tujuan, isi, proses,
masalah, kebutuhan siswa.
S. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa pada saat sekarang istilah
kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan dimensi

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 5


lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi tersebut yaitu: (1) kurikulum sebagi
ide/gagasan, (2) kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, (3) kurikulum sebagai suatu kegiatan yang
sering pula disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi
kurikulum. Secara teoritis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis. (4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan. Selanjutnya bila kita merujuk pada
dimensi pengertian yang terakhir, maka dapat dengan mudah mengungkap keempat
dimensi kurikulum tersebut dikaitkan dengan pengertian kurikulum.
1. Pengertian Kurikulum dikaitkan dengan Dimensi Ide
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide adalah rancangan yang
tersusun di pikiran, atau dapat pula diartikan sebagai gagasan (cita-cita).
Berdasarkan hal tersebut tersebut maka jika dikaitkan dengan dimensi ide,
kurikulum adalah sekumpulan rancangan yang masih berada didalam pemikiran
manusia secara konseptual yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan
kurikulum selanjutnya. Dalam kehidupan nyata dapat dilihat yakni sebelum
melaksanakan proses belajar mengajar seorang guru akan mulai berpikir untuk
membuat rancangan kegiatan belajar yang nantinya akan diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar secara nyata.
2. Pengertian Kurikulum dikaitkan dengan Dimensi Rencana
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rencana dapat diartikan
sebagai konsep atau rangka sesuatu yang henda dikerjakan. Berdasarkan hal
tersebut tersebut maka jika dikaitkan dengan dimensi rencana, kurikulum adalah
seperangkat konsep atau cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan untuk pedoman penyelenggarakan kegiatan
pembelajaran dalam bentuk dokumen (tertulis) guna mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa kurikulum jika dikaitkan
dengan dimensi rencana kurikulum merupakan perwujudan dari kurikulum
sebagai ide. Penerapan dari dimensi ini yakni pembuatan rancangan rencana
pembelajaran RPP.
3. Pengertian Kurikulum dikaitkan dengan Dimensi Aktivitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aktivitas dapat diartikan
sebagai kerja atau salah satu kegiatan kerja yg dilaksanakan. Berdasarkan hal
tersebut tersebut maka jika dikaitkan dengan dimensi aktivitas, kurikulum

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 6


merupakan semua kegiatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa kurikulum jika dikaitkan dengan
dimensi aktivitas merupakan pelaksanaan atau implementasi dari kurikulum
sebagai suatu rencana. Penerapan dari dimensi ini yakni pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar secara nyata di sekolah.
4. Pengertian Kurikulum dikaitkan dengan Dimensi Hasil
Kurikulum sebagai hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai
suatu kegiatan. Definisi kurikulum sebagai dimensi hasil memandang kurikulum
itu sangat memperhatikan hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai dengan
apa yang telah direncanakan dan menjadi tujuan dari kurikulum tersebut. Dimensi
ini dapat dilihat dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik. Contohnya
hasil tes maupun non tes yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran.
2.2 Pengertian Kurikulum Jika Dikaitkan Pada Suatu Dimensi Ide
Pengertian kurikulum sebagai dimensi yang berkaitan dengan ide pada dasarnya
mengandung makna bahwa kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan
pedoman dan pengembangan kurikulum selanjutnya. Kurikulum sebagai suatu ide pada
dasarnya merupakan sekumpulan ide-ide yang dipikirkan untuk mengembangkan
kurikulum baik dalam skala terbatas (mikro), maupun skala yang luas (makro).
Pengertian kurikulum yang berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya:
1. “….the content of instruction without means” (Henry C. Marrison, 1940).
2. “…curriculum is school the program substance. It is the content pupils of the are
expected to learn” (Donald E. Orlo
3. Curriculm it self is a contruct or concept, a verbalization of an extremely complex
idea or set of ideas” (Olivia)
2.3 Pengertian Kurikulum Jika Dikaitkan Pada Suatu Dimensi Rencana
Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan
dari kurikulum sebagai suatu ide. Pada dasarnya kurikulum sebagai dimensi yang
berkaitan dengan rencana mengandung makna seperangkat rencana dan cara
mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan
tertentu (Arifin, 2013). Menurut Ruhimat (2011) menyatakan bahwa pengertian
kurikulum yang berkaitan dengan dimensi diantaranya adalah sebagai berikut.

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 7


1. “...a curriculum is a plan for learning; therefore, what is known about the learning
process and the development of the individual has bearing on the shaping of
curriculum” (Hilda Taba,1962).
2. “...all planned learning outcomes for which the school is responsible” (W. Popham
and Eva L.Baker, 1970).
3. “...the planned and guided learning experiences and intended learning outcomes,
formulated through the systematic reconstruction of knowledge and eperience of the
school, for learner’s continuous and will full growth in personal-social competence”
(Daniel Tanner and Laurer Tanner, 1975).
Kurikulum adalah sebuah perencanaan pembelajaran, oleh karenanya pengetahuan
tentang proses belajar dan pengembangannya merupakan dasar dalam menyusun sebuah
kurikulum. Perumusan proses belajar yang efektif menjadi sangat penting untuk
mewujudkan tujuan pendidikan. Konsep kurikulum sebagai perencanaan pembelajaran
terdapat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Dalam UU ini disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, dan cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran. Dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa kurikulum itu adalah sebuah perencanaan yang di
dalamnya memiliki beberapa komponen yang membentuknya. Komponen-komponen itu
adalah komponen tujuan, komponen isi dan bahan pelajaran, serta komponen cara yang
digunakan untuk menyampaikan isi dan bahan pelajaran itu. Tujuan pendidikan
merupakan arah yang harus dicapai oleh proses penyelenggaraan pendidikan nasional.
Berbagai visi dan misi sekolah yang secara jenjang dan kondisi lingkungan berbeda-beda,
namun tetap bermuara maupun sebuah bentuk formulasi dari tujuan pendidikan nasional.
Dimensi kurikulum sebagai rencana biasanya tertuang dalam suatu dokumen
tertulis. Dimensi ini menjadi banyak perhatian orang, karena wujudnya dapat dilihat,
mudah dibaca dan dianalisis. Dimensi kurikulum ini pada dasarnya merupakan realisasi
dari dimensi kurikulum sebagai ide. Kurikulum sebagai ide harus mengikuti pola dan
ketentuan-ketentuan kurikulum sebagai rencana. Dalam praktiknya, seringkali kurikulum
sebagai rencana banyak mengalami kesulitan, karena ide-ide yang ingin disampaikan
terlalu umum dan banyak yang tidak dimengerti oleh para pelaksana kurikulum. Contoh
dari dimensi ini ialah rancangan proses pembelajaran (RPP). Aspek-aspek penting yang
perlu dibahas dalam kurikulum sebagai rencana, antara lain : pengembangan tujuan,
konten, kegiatan, organisasi kurikulum, , sumber yang digunakan, dan instrument

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 8


evaluasi.
Aspek Pertama : Pengembangan Tujuan
Menurut Mualimin (2012) menyatakan bahwa komponen tujuan ini mempunyai tiga
jenis tahapan, yaitu :
1. Tujuan jangka panjang
Hal ini menggambarkan tujuan hidup yang diharapkan serta didasarkan pada
nilai yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak berhubungan dengan tujuan
sekolah, melainkan sebagai target setelah anak didik menyelesaikan sekolah.
2. Tujuan jangka menengah
Tujuan ini merujuk pada tujuan sekolah yang berdasarkan pada jenjangnya;
SD, SMP, SMA, dan lain-lainnya.
3. Tujuan jangka dekat
Tujuan yang dikhususkan pada pembelajaran di kelas, misalnya; siswa dapat
mengerjakan perkalian dengan betul.
Aspek Kedua : Konten
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik
dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi
jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi masing-masing bidang studi tersebut.
Bidang studi itu disesuaikan dengan jenis, jenjang, maupun jalur pendidikan yang ada.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum menentukan isi atau konten yang
dilakukan sebagai kurikulum, terlebih dahulu perencana kurikulum harus menyeleksi isi
agar menjadi lebih efektif dan efisien. Kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan, antara
lain:
a. Kebermaknaan;
b. Manfaat atau kegunaan;
c. Pengembangan manusia
Aspek Ketiga : Kegiatan
Komponen ini sangat penting dalam sistem pengajaran, sebab diharapkan melalui
proses belajar mengajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri peserta didik.
Keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan indikator keberhasilan
pelaksanaan kurikulum. Kemampuan guru dalam menciptakan suasana pengajaran yang
kondusif, merupakan indikator kreativitas guru dalam mengajar. Hal tersebut bisa dicapai
apabila guru dapat melaksanakan: 1) Memusatkan diri dalam mengajar; 2) menerapkan

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 9


metode yang pas dalam mengajar; 3) Memusatkan pada proses dan produknya; 4)
Memusatkan pada kompetensi yang relevan (Mualimin, 2012)
Aspek Keempat : Organisasi Kurikulum
Sukmadinata (1988) menjelaskan beberapa jenis organisasi kurikulum yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yaitu sebagai berikut: (1) organisasi
kurikulum berdasarkan atas pelajaran, (2) organisasi kurikulum berdasarkan kebutuhan
anak, (3) organisasi kurikulum berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Oleh karena itu, guru sebagai pengembang kurikulum di sekolah sudah seharusnya data
memilih jenis organisasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.
Aspek Kelima : Sumber yang Digunakan
Sumber atau resources dapat digunakan untuk mencaai tujuan pendidikan tersebut
antara lain :
a. Buku dan bahan tercetak
b. Perangkat lunak komputer seperti media ppt
c. Film, kaset video
d. Kaset
e. Televisi dan proyektor
f. CD ROOM
Aspek Keenam : Instrumen Evaluasi
Evaluasi kurikulum adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dan memutuskan
apakah program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula. Adapun dalam buku
curruculum planning and development menyatakan bahwa evaluasi kurikulum adalah
proses untuk menilai kinerja pelaksanaan suatu kurikulum. Dalam pengembangan
kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan
saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang
tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan
dengan pendidikan. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan
kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat
ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu
sendiri. Evaluasi Kurikulum dapat diartikan suatu kegiatan untuk mengetahui dan
memutuskan apakah program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula
(Mualimin, 2012). Dalam evaluasi kurikulum memiliki tujuan yakni :
1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan pengembangana dan pelksanaan
kurikulum sebagai masukan bagi pengambilan keputusan.

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 10


2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum
3. Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam
upaya perbaikan kurikulum
2.4 Pengertian Kurikulum Jika Dikaitkan Pada Suatu Dimensi Aktivitas
Kurikulum sebagai aktivitas disebut juga kurikulum sebagai suatu realita atau
implementasi kurikulum, yang secara teoritis merupakan pelaksanaan dari kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis. Kurikulum dalam dimensi ini merupakan kurikulum yang
sesungguhnya terjadi di lapangan (real curriculum). Dalam dimensi ini, kurikulum
dipandang sebagai segala aktifitas dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran di
sekolah. Contoh dari dimensi ini ialah praktek pembelajaran atau proses belajar mengajar.
Peserta didik mungkin saja memikirkan kurikulum sebagai ide, tetapi apa yang
dialaminya merupakan kurikulum sebagai kenyataan. Antara ide dan pengalaman
mungkin sejalan tetapi mungkin juga tidak. Banyak ahli kurikulum yang masih
mempertentangkan dimensi ini, dalam arti apakah sesuatu kegiatan termasuk kurikulum
atau bukan. Misalnya, MacDonald (1965), Johnson (1971), Popham dan Baker (1970),
Inlow (1973), dan Beauchamp (1975) tidak menganggap suatu kegiatan sebagai
kurikulum. Bagi Beauchamp, kurikulum adalah a written document yang masuk dalam
dimensi rencana, sedangkan ahli lainnya melihat kurikulum hanya sebagai hasil belajar.
Namun demikian, banyak juga ahli kurikulum lain yang mengatakan suatu kegiatan atau
proses termasuk kurikulum, seperti Frost dan Rowland (1969), Zais (1976), Egan (1978),
Hunkins (1980), Tanner and Tanner (1980), serta Schubert (1986).
Kurikulum harus dimaknai dalam satu kesatuan yang utuh. Jika suatu kegiatan tidak
termasuk kurikulum berarti semua kegiatan di sekolah atau di luar sekolah (seperti
program latihan profesi, kuliah kerja nyata, dan lain-lain) tidak termasuk kurikulum.
Dengan demikian, hasil belajar peserta didik juga bukan kurikulum. Padahal apa yang
diperoleh peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah merupakan refleksi dan
realisasi dari dimensi kurikulum sebagai rencana tertulis. Apa yang dilakukan peserta
didik di kelas juga merupakan implementasi kurikulum. Artinya, antara kurikulum
sebagai ide dengan kurikulum sebagai kegiatan (proses) merupakan suatu rangkaian yang
berkesinambungan, suatu kesatuan yang utuh. Tidak ada alasan untuk mengatakan
dimensi kurikulum sebagai suatu kegiatan bukan merupakan kurikulum, karena semua
kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah merupakan
bagian dari kurikulum.

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 11


Pengertian-pengertian kurikulum yang berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya
(Ruhimat, 2011).
a. “....The curriculum [is a design, made] by all of those who are most intimately
concerned with the activities of the life of the children while they are in school... a
curriculum must be as flexible as life and living. It cannot be made beforehand and
given to pupils and teachers to install.[also it/...represents those learning each child
selects, accepts,and incorporates into himself to act with, in, and upon in subsequent
experiences” (L. Thomas Hopkins, 1941).
b. “[the curriculum is] the...stream of guided activities that constitutes the life of young
people and their elders. [in a much earlier book, Rugg disapprovingly spoke of the
traditional curriculum as one....passing on description of earlier cultures and to
perpetuating dead languages and abstract techniques which were useful to no more
than a negligible fraction of our population” (Harold Rugg, 1947).
c. “All of the activities that are provided for the students by the school constituttes its
curriculum” (Harold Alberty, 1953).
(Disadur dari Konsep Dasar Kurikulum, Kurtek UPI 2008)
Dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, seyogyanya seorang guru
memahami langkah-langkah yang harus ditempuh. Apapun langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam proses belajar mengajar meliputi tahap permulaan, tahap pengajaran dan
tahap penilaian serta tindak lanjut (Sudjana, 2004).
Jika ditinjau kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktivitas berdasarkan kurikulum
2013, maka proses yang terjadi di dalam kelas lebih mengutamakan kreativitas peserta
didik yang diperoleh melalui kegiatan observing (mengamati), questioning (menanya),
experimenting (mencoba), assosiating and networking (menalar dan membentuk jejaring),
communicating (mengkomunikasikan).
2.5 Pengertian Kurikulum Jika Dikaitkan Pada Suatu dimensi Hasil
Definisi kurikulum sebagai dimensi hasil memandang kurikulum itu sangat
memerhatikan hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut. Kalangan pakar dan
praktisi pendidikan modern, banyak yang berpandangan bahwa kurikulum itu bukan
semata-mata mengandung makna sebagai sebuah rumusan ide, gagasan, rencana, proses,
maupun kegiatan instruksional di dalam kelas. Merupakan sesuatu yang kontradiktif,
bilamana kurikulum hanya dimaknai sebagai sebuah rencana, proses, dan tindakan saja,

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 12


padahal akhir dari kegiatan instruksional dimana kurikulum itu diterapkan adalah hasil
belajar. Pengertian-pengertian kurikulum yang berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya:
1. “....a structured series of intended learning outcomes” (Mauritz Johnson, Jr., 1967).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan kurikulum merupakan suatu alat
yang disusun secara sistematis dan terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh
hasil pembelajaran yang memang benar-benar diharapkan dan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yang telah direncanakan.
2. “Curriculum is defined as an plan for achieving intended learning outcomes: a plan
concerned with what is to be learned and with the results of instruction” (Unruh and
Unruh, 1984). Dapat dikatakan bahwa kurikulum diartikan sebagai sebuah rencana
untuk mencapai suatu hasil yang telah diharapkan, rencana tersebut berisikan
bagaimana proses yang dialami oleh peserta didik dalam proses pembelajaran dan
proses tersebut sesuai dan menjadi cerminan bagi hasil yang telah peserta didik
tersebut peroleh diamana hasil tersebut merupakan hasil dari suatu intruksi.
3. Menurut Popham dan Baker sebagaimana dikutip oleh Tanner dan Tanner 1980
(Dalam, Lestari, Megayani, “All Planed learning Outcomes for which the school is
responsible”. Dimana dalam pernyataan tersebut telah jelas disebutkan bahwa
semua rencana hasil belajar (Learning Outcomes) yang merupakan tanggung jawab
dari sekolah adalah kurikulum. Sehingga dengan adanya pandangan dari definisi ini
dapat mengubah pandangan dari penanggung jawab sekolah dari kurikulum sebagai
alat menjadi kurikulum sebagai tujuan. Bahkan Tranner memandang kurikulum
sebagai rekonstuksi pengetahuan dan pengalaman, yang secara sistematis
dikembangkan dengan bantuan sekolah (atau universitas), agara memungkinkan
siswa menambah penguasaan pengetahuan dan pengalamannya. Namun demuikian
bukan berarti dalam kurikulum tidak diorganisasi cara-cara yang sistematis untuk
mewujudkan hasil-hasil belajar yang diharapkan.
4. “segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh hasil yang diharapkan
dalam situasi di dalam ataupun di luar sekolah” (Hilda Taba dalam Nasution, 1993).
Hal yang ditekankan dalam pengertian ini adalah bagaimana hasil yang diperoleh
oleh peserta didik memang berawal dari proses internal maupun ekternal yang
dialami peserta didik.
(Disadur dari Konsep Dasar Kurikulum, Kurtek UPI 2008)
Adapun pandangan atau anggapan yang sampai saat ini masih lazim dipakai dalam
dunia pendidikan dan persekolahan di negara kita, adalah kurikulum merupakan suatu

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 13


rencana tertulis yang disusun guna memperlancar proses pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan rumusan pengertian kurikulum seperti yang tertera dalam Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dalam hal ini tujuan dari pendidikan itu adalah
hasil yang berkualitas dan hasil yang memang benar-benar diharapkan oleh perangkat-
perangkat pendidikan. Dalam Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi,
pengertian kurikulum yang digunakan mengacu pada pengertian seperti yang tertera
dalam UU tersebut dengan penekanan pada rencana dan pengaturan tentang kompetensi
yang dibakukan untuk mencapai tujuan nasional dan cara pencapainnya disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan daerah dan sekolah/madrasah.
Apabiladibandingkan dengan kerangka kurikulum 2013, dimensi hasil juga ada. Dalam
kurikulum 2013, kurikulum merupakan suatu produk dalam bidang pendidikan khususnya
yang mengharapkan atau memiliki tujuan agar insan Indonesia produktif, kreatif, inoatif,
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi
2.6 Hubungan Antara Keempat Pandangan Atau Dimensi Pada Pengertian Kurikulum
Berdasarkan semua pandangan dari kurikulum, dapat dikatakan bahwa semua itu
benar, tergantung bagaimana cara seseorang atau pengamat memandang, guru dapat
memilih satu atau lebih konsep kurikulum yang dijadikan acuannya. Dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1988 pasal 1 (9) menyebutkan bahwa :
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”.
Sedangkan dalam pasal 37 menyebutkan bahwa : “kurikulum disusun untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan
kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknoligi, serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-
masing satuan pendidikan”. Pada dasarnya rumusan penjabaran kurikulum seperti yang
tertera dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, bila dikaji merupana konsep
kurikulum yang cukup lengkap dan menyeluruh. Dalam rumusan tersebut tampak dengan
jelas bahwa kurikulum perlu dan harus dikembangkan.
Keempat dimensi tersebut saling berhubungan satu sama lainnya, Kurikulum
sebagai suatu ide/ gagasan pada dasarnya cerminan dari tujuan pendidikan Nasional.
Kemudian, Kurikulum sebagai suatu rencanasebenarnya merupakan perwujudan dari

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 14


kurikulum sebagai suatu idedalam dokumen (tertulis) yang tercermin dalam RPP, silabus
dan SAP. Sementara, Kurikulum sebagai aktivitas atau sering disebut juga kurikulum
sebagai suatu realita, yang secara teoritis merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis. Hal ini tercermin dalam aktivitas pembelajaran atau proses belajar
mengajar. Serta, Kurikulum sebagai hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan. Hal ini terlihat pada tes formatif ataupun sumatif, baik tulis
maupun lisan, dan termasuk pula Ujian Nasional.
Dari Penjelasan dari berbagai dimensi, dalam kurikulum terdapat dua hal pokok,
yaitu: 1. Adanya mata pelajaran yang ditempuh oleh siswa, dan 2) tujuan utamanya
adalah untuk memperoleh ijazah (dalam Mulyadiprana, Tanpa Tahun). Sehingga
hubungan dari keempat dimensi tersebut adalah sangattlah berhubungan, dimana jika ada
susatu mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa pada awalnya ada ide yang
mendasari suatu tindakan, sehingga dalam kurikulum memang harus didasarkan pada ide
yang kuat dan memiliki alasan yang jelas, kemudian kurikulum juga harus memiliki
perencanaan yang matang dimana ini sesuai dengan salah satu pengertian kurikulum yang
disampaikan oleh Hariyanto dimana kurikulum merupakan segala kegiatan yang
dirancang atau direncanakan oleh lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut pengertian ini, segala pengalaman yang dialami oleh peserta didik adalah
kurikulum, sebab kurikulum tidak sebatas hanya pengalaman, ruang dan tempat tertentu,
tetapi pada setiap pelajaran yang berlangsung dan Tujuan pendidikan merupakan arah
yang harus dicapai oleh proses penyelenggaraan pendidikan nasional. Berbagai visi dan
misi sekolah yang secara jenjang dan kondisi lingkungan berbeda-beda, namun tetap
bermuara maupun sebuah bentuk formulasi dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena
itu, hirarki dan pemahaman yang komprehensif terhadap pencapaian tujuan pendidikan
nasional sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh penyelenggara
dan stakeholderspendidikan. Selanjutnya jika kurikulum dipandang sebagai Dimensi
Aktivitas yaitu ditekankan pada suatu proses, dimana proses ini mencangkup hal yang
luas, mulai dari proses perumusan ide, proses dalam perencanaan kurikulum itu sendiri
maupus sampai pada tahap akhir memperoleh suatu hasil. Yang menjadi patokan adalah
bagaimana proses seorang siswwa memperoleh suatu hasil. Hal ini didasarkan pada
aktivitas-aktivitas didalam maupun diluar kelas untuk memperoleh suatu pengalaman
yang memang telah direncanakan dalam kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Pada proses di dalam maupun proses yang terjadi di luar kelas lebih
mengutamakan kreativitas peserta didik yang diperoleh melalui kegiatan observing

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 15


(mengamati), questioning (menanya), experimenting (mencoba), assosiatingand
networking(menalar dan membentuk jejaring), communicating (mengkomunikasikan).
Dan pada akhirnya jika dikaitkan dengan pandangan dari kurikulum sebagai dimensi hasil
dimana mereka sebagai peserta didik telah mampu menjalani suatu proses sehingga
mereka bisa mendapatkan suatu yang mereka inginkan yaitu berupa tujuan pendidikan
yang telah direncanakan pada awalnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa program dari
kurikulum yang pada awalnya memang mencangkup: (1) Sejumlah mata pelajaran atau
organisasi pengetahuan; (2) pengalaman belajar atau kegiatan belajar; (3) program belajar
(plan for learning) untuk siswa; dan (4) hasil belajar yang diharapkan, memang sudah
terwujud dan lengkap dan diharapkan mampu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
yang memang dicanangkan sebelumnya.

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 16


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pengertian Kurikulum secara umum adalah suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramakan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma – norma
yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
3.1.2 Pengertian kurikulum sebagai dimensi yang berkaitan dengan ide pada dasarnya
mengandung makna bahwa kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan
dijadikan pedoman dan pengembangan kurikulum selanjutnya. Kurikulum
sebagai suatu ide pada dasarnya merupakan sekumpulan ide-ide yang dipikirkan
untuk mengembangkan kurikulum baik dalam skala terbatas (mikro), maupun
skala yang luas (makro).
3.1.3 Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide. Pada dasarnya kurikulum sebagai
dimensi yang berkaitan dengan rencana mengandung makna seperangkat
rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta
cara yang digunakan untuk pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
guna mencapai tujuan pendidikan tertentu.
3.1.4 Kurikulum sebagai aktivitas disebut juga kurikulum sebagai suatu realita atau
implementasi kurikulum, yang secara teoritis merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis. Kurikulum dalam dimensi ini
merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi di lapangan (real curriculum).
3.1.5 Definisi kurikulum sebagai dimensi hasil memandang kurikulum itu sangat
memerhatikan hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai dengan apa yang
telah direncanakan dan yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut.
3.1.6 Keempat dimensi tersebut saling berhubungan satu sama lainnya, Kurikulum
sebagai suatu ide/ gagasan pada dasarnya cerminan dari tujuan pendidikan
Nasional. Kemudian, Kurikulum sebagai suatu rencanasebenarnya merupakan
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu idedalam dokumen (tertulis) yang
tercermin dalam RPP, silabus dan SAP. Sementara, Kurikulum sebagai aktivitas
atau sering disebut juga kurikulum sebagai suatu realita, yang secara teoritis
merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis.

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 17


3.2 Saran
Adapun saran yang kami sampaikan sehubungan dengan penulisan makalah ini
yaitu :
3.2.1 Mahasiswa hendaknya menelusuri informasi di luar jam kuliah yang berkaitan
dengan pengertian kurikulum, dan berbagai dimensi kurikulum seperti kurikulum
sebagai dimensi ide, dimensi rencana, dimensi aktivitas, dan dimensi hasil agar
wawasan mahasiswa lebih mendakam mengenai kurikulum yang digunakan
sekarang

Kelompok 2 (Telaah Kurikulum) Page 18

Anda mungkin juga menyukai