Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Typhoid Abdominalis atau sering disebut Thypus
Abdominalismerupakan penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang
berpotensi menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman
Salmonella typhosa(Muttaqin & Kumala, 2011).Perlu penanganan yang
tepat dan komprehensifterhadap pasientyphoid, tidak hanya dengan
pemberian antibiotika, namun perlu juga asuhan keperawatan yang baik dan
benar serta pengaturan diet yang tepat agar dapat mempercepat proses
penyembuhan pasien dengan demam typhoid(Soedarto,2007). Namun masih
banyak pasien yang tidak patuh dalam menjalankan diet typhoiddisebabkan
karena rendahnya pengetahuan pasien tentang diet penyakit typhoidyang
bisaberdampak pada sajian menu makanan tidak berdasarkan pada aturan
diet yang telah ditetapkan untuk penderita typhoid.Pengetahuan yang salah
tentang diet penyakit typhoiddapat menyebabkan terjadinya kekambuhan
pada penderita.Kebanyakan penderita Typhoidberanggapan bahwa diet
typhoidhanya tentang makanan yang lunak saja, akibatnya jika diet tersebut
dilanggar maka masa penyembuhan akan semakin lama
(Sudoyo,2006).Menurut dataWorld Health Organization(WHO) tahun 2010,
memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam typhoid di seluruh
dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun. Insidens rate
demam typhoid di Asia Selatan dan Tenggara termasuk China pada tahun
2010 rata-rata 1.000 per 100.000 penduduk per tahun (Nainggolan, R,
2011).
Penyakit typhoid diawali dengan masuknya kuman salmonella
typhosa kedalam saluran cerna, bersama makanan dan minuman,di organ
Retikulo Endothelial System(RES) ini sebagian kuman akan di fagositdan
sebagian yang tidak di fagosif akan berkembang biak dan akan masuk
pembuluh darah. sehingga menyebar ke organ lain, kuman yang masuk
kedalam usus halus dan menyebabkan peradangan sehingga menimbulkan
nyeri, mual dan muntah serta adanya anorexia masalah tersebut akan
menyebabkan intake pasien tidak adekuat dan kebutuhan nutrisi yang
kurang dari tubuh yang biasa menyebabkan diare sehingga diperlukan tirah
baring (bedrest) untuk mencegah kondisi pasien akan menjadi tambah buruk
(Muttaqin & Kumala, 2011).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Konsep Dasar Teori Thypus ?
2. Bagaimana Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Thypus ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Konsep Dasar Teori Thypus
2. Mengetahui Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Thypus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Demam Thypoid merupakan suatu penyakit infeksi akut yang ditandai
dengan demam yang tinggi sampai minggu pertama yang disebabkan oleh
Salmonella Typhi ( Nanda, 2015 ).
Demam Thypoid pada masyarakat biasa disebut dengan Thypus.
Penyakit ini ditandai dengan gejala demam lebih dari 7 hari dan adanya
infeksi akut pada saluran pencernaan (Akhsin Zulkoni, 2010: 42).
Demam Thyfoid atau thypus abdominalis merupakan penyakit infeksi
akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi pada saluran pencernaan
(Zulkoni, 2011).
Infeksi bakteri yang terjadi di selaput lendir usus disebut dengan
Thypus Abdominalis dan jika tidak diobati secara progresif dapat menyerang
jaringan di seluruh tubuh.

2.2 Epidemiologi
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2009, demam typhoid
menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah
sakit tahun 2009 yaitu sebanyak 80.850 kasus, yang meninggal 1.747 orang.
Sedangkan berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010 demam typhoid
juga menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di
rumah sakit tahun 2010 yaitu sebanyak 41.081 kasus, yang meninggal 274
orang (Kemenkes RI, 2010).

2.3 Tanda dan Gejala


2.4 Faktor Resiko

Anda mungkin juga menyukai