Entropi adalah ukuran pola distribusi energi total sistem dikalangan atom-atom
penyusunnya. Makin luas distribusinya, maka semakin tersebara dan kurang teratur
strukturnya, sehingga tingkat ketersediaan energi untuk melakukan usaha semakin rendah.
Jadi entropi dapat juga dikaitkan dengan tingkat keteraturan sistem dan ketersediaan energi
(energi bebas) untuk melakukan usaha.
Keterangan :
ΔS = Perubahan entropi (Joule/Kelvin)
Q = Kalor (Joule)
T = Suhu (Kelvin)
Contoh soal 1
Hitung perubahan entropi dari 30 gram alumunium yang dipanaskan dari 500 sampai 700 OC. Titik
leleh 660 OC, kalor pelelehan 393 J g-1 dan kapasitas kalor zat padat dan zat cair masing-masing
adalah : (31,8 + 3,15 .10-3 T) JK-1 mol-1 dan (34,3 + 1,12 .10-3 T) JK-1 mol-1.
Jawaban :
path (a)
Cp = 31.8 + 3.15 x10-3 T
ΔS = mCp(dT/T) masukkan Cp dan diintegralkan diperoleh
ΔS = mx(31.8 ln(T/T0) + (3.15/2)x10-3(T-T0)
ΔSa = 272,4206767 j/K
path (b)
ΔH = mxL
ΔH = 30 x 393 = 11790 j
ΔSb = ΔH /T = 11790 j/660 K
ΔSb = 17,86363636 j/K
path (c)
Cp = 34.3 + 1.12 x10-3 T
ΔS = mCpdT/T masukkan Cp dan diintegralkan diperoleh
ΔS = mx(34.3 ln(T/T0) + (1.12/2)x10-3(T-T0)
ΔSc = 61,21887452 j/K
S total = Sa + Sb + Sc
S total = 272,4206767 + 17,86363636 + 61,21887452 j/K
S total = 351,5031876 j/K
Contoh soal 2
Sebongkah es batu bermassa 2 kg memiliki suhu 0 oC. Es batu tersebut diletakkan di dalam
sebuah wadah dan dijemur di bawah sinar matahari. Karena mendapat sumbangan kalor dari
udara dan matahari maka si es batu pun mencair… tentukan perubahan entropi es batu
tersebut… (Kalor lebur air = 3,34 x 105 J/Kg)
jawaban :
Contoh Soal 3
Perubahan entropi dalam peleburan . Sebuah es batu dengan massa 60 g diambil dari tempat
penyimpanan pada 0C dan diletakkan di mangkuk kartas. Stetlah beberapa menit, tepat
setengah dari massa es batu telah hancur, menjadi air pada 0C. Hitung perubahan entropi
es/air.
jawaban
Kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan 30 g es (setengah es batu) dihitung dar kalor laten
peleburan .
Q=mL
=(30)(79,7) = 2400 kal
Atau 2,4 kkal.
Karena temperatur tetap pada proses ini, perubahan entropi nya adalah
Contoh Soal 4
Segelas air bersuhu 26 oC dicampur dengan segelas air yang bersuhu 22 oC. Jika massa air
dalam gelas = 2kg (gelas raksasa), tentukan perubahan entropi air… Anggap saja air
dicampur dalam sistem tertutup yang terisolasi. Ingat ya, perpindahan kalor alias panas
termasuk proses ireversibel…
jawaban :
Kalor jenis air (c) = 4180 J/Kg Co
Massa air = 2 Kg (massa air sama).
Karena massa air sama, maka suhu akhir campuran = 24 oC (26 oC + 22 oC / 2 = 48 oC / 2 =
24 oC).
Jumlah kalor yang dilepaskan oleh air panas ketika suhunya menurun dari 26 oC – 24 oC :
Q = mc(delta T) = (2 Kg)(1 kkal/kg Co)(26 oC – 24 oC) = (2 Kg)(4180 J/kg Co)(2 oC) = 16720
J
Jumlah kalor yang disedot oleh air dingin ketika suhunya meningkat dari 22 oC – 24 oC :
Q = mc(delta T) = (2 Kg)(1 kkal/kg Co)(24 oC – 22 oC) = (2 Kg)(4180 J/kg Co)(2 oC) = 16720
J
Perubahan entropi total = Perubahan entropi air panas + perubahan entropi air dingin
Definisi :
Siklus Rankine adalah siklus daya uap yang digunakan untuk menghitung atau memodelkan proses
kerja mesin uap / turbin uap. Siklus ini bekerja dengan fluida kerja air. Semua PLTU (pembangkit
listrik tenaga uap) bekerja berdasarkan prinsip kerja siklus Rankine. Siklus Rankine pertama kali
dimodelkan oleh: William John Macquorn Rankine, seorang ilmuan Scotlandia dari Universitas
Glasglow.
Skema siklus Rankine ideal sederhana dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini.
Klasifikasi :
Skema pada gambar 5 dapat digambarkan garis kerjanya pada diagram T-s seperti pada
gambar 6 berikut ini.
Keterangan gambar 6 :
Proses 1 – 2 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung pada boiler. Pada proses
ini kalor masuk ke dalam sistem (Qin).
Proses 3 – 4 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung di dalam kondensor. Pada
proses ini kalor keluar dari sistem (pembuang kalor) (Qout).
Proses 4 – 1 adalah proses penekanan secara isentropis oleh pompa. Pada proses ini kerja
masuk ke dalam sistem (Win).
Pada siklus Rankine ideal sederhana. Air dipompa oleh pompa pengisi boiler ke dalam boiler.
Pompa yang bertugas untuk memompakan air ke dalam boiler disebut feed water pump.
Pompa ini harus dapat menekan air ke boiler dengan tekanan yang cukup tinggi (sesuai
dengan tekanan kerja siklus). Secara ideal pompa bekerja menurut proses isentropis (adiabatis
reversibel) dan secara aktual pompa bekerja menurut proses adiabatis irreversibel.
Contoh soal
Sebuah siklus Rankine sederhana ideal bekerja pada temperatur 400 oC dan tekanan 80 bar.
Tekanan kondensor 0,1 bar. Aliran massa uap yang masuk ke turbin 100 kg/s. Hitunglah
kerja turbin, kerja pompa, kalor masuk, kalor keluar dan efisiensi siklus. daya yang
dihasilkan turbin dan daya netto siklus.
Jawab
Pertama-tama gambarkan skema siklus Rankine sederhana dan lengkapi dengan data-data
yang ada di dalam soal
Gambar
7 data dari soal
Ditanya : kerja turbin (Wt); Kerja pompa (Wp), kalor masuk (Qin), kalor keluar (Qout),
efisiensi termodinamika (ηth), daya turbin (Pt) dan daya netto siklus (Pnett).
Entropi uap keluar turbin sama dengan entropi uap masul turbin (proses ideal atau isentropis)
sehingga s1 = s2 = 6,3658 kJ/kg.K
Dari tabel uap jenuh, pada tekanan 0,1 bar (10 kPa) didapat :
Artinya kadar uap yang keluar dari turbin menuju kondensor adalah 76,22 % atau fluida yang
keluar dari turbin 76,22 % uap dan 23.78 % cair. Bagian yang cair ini tidak perlu lagi
diembunkan, tetapi 76,22 % uap ini yang harus dibuang kalornya supaya fasenya berubah
menjadi cair. Maka energi total yang terkandung di dalam 76,22% uap dapat dihitung :
p4 = tekanan air keluar pompa = tekanan boiler (proses ideal tidak ada rugi-rugi tekanan)
maka p4 = p1 = 400 bar = 40 Mpa.
p3 = tekanan air masuk pompa = tekanan air keluar kondensor, untuk proses ideal tidak ada
rugi-rugi tekanan sehingga p3 = 0,1 bar = 10 kPa
Bila aliran massa air yang dipompa 100 kg/s maka daya yang diperlukan oleh pompa adalah:
h4 = entalpi air keluar pompa yang besarnya = entalpi air masuk pompa + kerja pompa, maka
Daya yang dihasilkan Boiler : PB = 2900,2 kJ/kg x 100 kg/s = 290.020 kW = 290,02 MW