Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT


DIVISION)

Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Model Dan Strategi Pembelajaran
PAI

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Andi Ariansyah

Iqbal Ade Gusmantoro Bayu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) IBRAHIMY
GENTENG – BANYUWANGI
OKTOBER 2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas berkat rahmat dan
karuniaNya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran dengan judul Metode Pembelajaran STAD (Student Team
Achievement Division).

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses


pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Gemteng, Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTA ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
C. Tujuan Masalah .......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4


A. Pengertian Metode Pembelajaran STAD ................................................... 4
B. Komponen Utama Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ......................... 5
C. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Tipe STAD .................................. 7
D. Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD ......................................................................................................... 7
E. Tipe-Tipe dari Pembelajaran Kooperatif ................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Langkah-langkah Metode STAD ............................................................... 10
C. Keuntungan dan Kelemahan Dari Metode STAD ..................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan belajar matematika efektif apabila tujuan pembelajaran


matematika dapat dicapai dengan baik. Guru harus menguasai materi belajar
dan dapat memilih metode mengajar yang cocok, menerapkan strategi serta
menciptakan suasana yang mendukung pada proses belajar mengajar.

Guru harus tepat dalam memilih metode dan strategi pembelajaran. Guru
yang kurang menguasai materi tentu akan kesulitan di dalam mengajar. Hal
ini dapat mengakibatkan siswa kurang mengerti atau mamahami tentang
materi yang disampaikan sehingga siswa menjadi malas untuk belajar dan
menganggap materi tersebut sulit.

Selama ini pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah pembelajaran


secara konvensional, pembelajaran ini cenderung bersifat searah yaitu peran
guru lebih aktif dibanding peran siswa. Sehingga dalam hal ini siswa kurang
bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam proses pembelajaran di kelas.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu digunakan metode
pembelajaran yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa, dimana siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit serta
dapat saling mendiskusikan masalah-masalah dengan temannya.

Berikut ini adalah beberapa tipe dari model pembelajaran kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Division) Pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh
Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin merupakan

1
2

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran


kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru menggunakan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima
tahapan utama sebagai berikut:

1. Presentasi kelas. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan


menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru
dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya.
2. Kerja kelompok. Kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dalam kegiatan
kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang
dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi.
Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling
membantu dalam memahami materi pelajaran.
3. Tes. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa
diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak
diperkenankan saling membantu.
4. Peningkatan skor individu. Setiap anggota kelompok diharapkan
mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok.
5. Penghargaan kolompok. Kelompok yang mencapai rata-rata skor
tertinggi, diberikan penghargaan.

Dari latar belakang di atas dapat di ambil sebuah petikan masalah


3

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami ajukan dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran STAD?
2. Seperti apa langkah-langkah metode STAD?
3. Apa saja keuntungan dan kelemahan metode STAD?

C. Tujuan Masalah
Adapu tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Audien dapat memahami pengertian dari metode pembelajaran STAD
2. Mengetahui langkah-langkah dari metode pembelajaran STAD
3. Mengetahui keuntungan dan kelemahan dari metode pembelajara STAD
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran STAD

Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu


pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan
siswa yang heterogen.

Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan
langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal
ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins
Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar
kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi
dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk
memecahkan suatu permasalahan (Arindawati, 2004: 83 - 84).

Tipe STAD yang dikembangka oleh Slavin ini merupakan salah satu tipe
koperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa
untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajara guna mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni, 2009: 51)

Menurut Slavin (2009:143), tipe STAD merpakan salah satu metode


pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan mode
pembelajaran yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif. Disamping itu metode ini juga sangat
mudah diadaptsi telah-digunakan dalam matematika, sains, ilmu pengetahuan
sosial, bahasa inggris, teknik, dan banyak subyek lainnya (Sharan, 2009: 5).

4
5

Dalam model pembelajaran ini, masing-masing kelompok beranggotakan


4 – 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki
dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD
adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan
kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk
membantu teman serta merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat
sederhana.

B. Komponen Utama Pembelajaran Pooperatif Tipe STAD


Menurut Slavin (dalam Noornia, 1997: 21) ada lima komponen utama
dalam pembelajaran kooperatif metode STAD, yaitu:
1. Penyajian Kelas
Penyajian kelas merupakan penyajian materi yang dilakukan guru
secara klasikal dengan menggunakan presentasi verbal atau
teks.Penyajian difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang
dibahas.Setelah penyajian materi, siswa bekerja pada kelompok untuk
menuntaskan materi pelajaran melalui tutorial, kuis atau diskusi.
2. Menetapkan siswa dalam kelompok
Kelompok menjadi hal yang sangat penting dalam STAD karena
didalam kelompok harus tercipta suatu kerja kooperatif antar siswa
untuk mencapai kemampuan akademik yang diharapkan. Fungsi
dibentuknya kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap
anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar. Lebih khusus
lagi untuk mempersiapkan semua anggota kelompok dalam
menghadapi tes individu.Kelompok yang dibentuk sebaiknya terdiri
dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok bawah
dan dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan
6

agar jangan sampai terjadi pertentangan antar anggota dalam


satukelompok, walaupun ini tidak berarti siswa dapat menentukan
sendiri teman sekelompoknya.
3. Tes dan Kuis
Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua kali
penyajian kelas dan bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa
harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan
memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan
kelompok.
4. Skor peningkatan individual
Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar
bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
hasil sebelumnya.Skor peningkatan individual dihitung berdasarkan
skor dasar dan skor tes.Skor dasar dapat diambil dari skor tes yang
paling akhir dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan oleh guru
sebelumnya melaksanakan pembelajaran kooperatif metode STAD.
5. Pengakuan kelompok
Pengakuan kelompok dilakukan dengan memberikan penghargaan
atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar.Kelompok
dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat
mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama.Pemberian
penghargaan ini tergantung dari kreativitas guru.
7

C. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Tipe STAD


Model pembelajaran ini di kembangankan oleh salvin pada 1995, dan model
pembelajaran ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dan lain-lain).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-
anggota kelompok. Anggota yang tau menjelaskan pada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Bila ada pertanyaan dari peserta didik, guru meminta peserta didik
untuk pertanyaan itu kepada teman satu kelompok sebelum
mengajukan kepada guru.
6. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan.
7. Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan TPK (kompetensi
yang ada).
8. Kesimpulan.

D. Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


STAD
1. Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
a. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu
masalah.
b. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih
intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.
c. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan
mengajarkan keterampilan berdiskusi.
8

d. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa


sebagai individu dan kebutuhan belajarnya.
e. Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan
mereka lebih aktif dalam diskusi.
f. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi
temannya, dan menghargai pendapat orang lain.
2. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
a. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.
b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan
karena peran anggota yang pandai lebih dominan.
c. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga
sulit mencapai target kurikulum.
d. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga
pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran
kooperatif.
e. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak
semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
f. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka
bekerja sama.

E. Tipe-Tipe dari Pembelajaran Kooperatif


Berikut ini adalah beberapa tipe dari model pembelajaran kooperatif
Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh
Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin merupakan
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran
kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru menggunakan
9

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima


tahapan utama sebagai berikut:
6. Presentasi kelas. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan
menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru
dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya.
7. Kerja kelompok. Kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dalam kegiatan
kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang
dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi.
Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling
membantu dalam memahami materi pelajaran.
8. Tes. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa
diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak
diperkenankan saling membantu.
9. Peningkatan skor individu. Setiap anggota kelompok diharapkan
mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok.
10. Penghargaan kolompok. Kelompok yang mencapai rata-rata skor
tertinggi, diberikan penghargaan.
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

Menurut Slavin (2009:143), tipe STAD merpakan salah satu metode


pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan mode
pembelajaran yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif.

B. Langkah-langkah Metode STAD

1.Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen


(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dan lain-lain). 2.Guru menyajikan
pelajaran. 3.Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggota yang tau menjelaskan pada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. 4.Guru memberi
kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak
boleh saling membantu. 5.Bila ada pertanyaan dari peserta didik, guru
meminta peserta didik untuk pertanyaan itu kepada teman satu kelompok
sebelum mengajukan kepada guru. 6.Guru bertindak sebagai nara sumber atau
fasilitator jika diperlukan. 7.Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai
dengan TPK (kompetensi yang ada). 8.Kesimpulan.

C. Keuntungan dan kelemahan dari metode STAD


1. Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
a. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu
masalah.

10
11

b. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih


intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.
c. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan
mengajarkan keterampilan berdiskusi.
d. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa
sebagai individu dan kebutuhan belajarnya.
e. Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan
mereka lebih aktif dalam diskusi.
f. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi
temannya, dan menghargai pendapat orang lain.
2. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
a. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.
b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan
karena peran anggota yang pandai lebih dominan.
c. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga
sulit mencapai target kurikulum.
d. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga
pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran
kooperatif.
e. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak
semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
f. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka
bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA

Arindawati, 42004. Model Pembelajaran Alternatif Kooperatif Tipe STAD.


Jakarta: Rineka Cipta.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.


Bandung: Alfabeta.

Sharan. S. 2009. Handbook Of Cooperative Learning Inovasi Pengajaran dan


Pembelajaran untuk Memacu Keberhasilan Siswa di Kelas (Alih Bahasa Sigit
Prawoto), Yogyakarta: Imperium.

Slavin. R., E., 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek,
(Penerjemah Nurlita), Bandung: Nusa Media.

Taniredja, dkk. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.


Bandung: Alfabeta.

12

Anda mungkin juga menyukai