Disusun oleh
Maulana Raka Saputra 121160057
Joshua Rio Afianto 121160058
Dio Nur Rachman 121160072
Disusun oleh
Maulana Raka Saputra 121160057
Joshua Rio Afianto 121160058
Dio Nur Rachman 121160072
Yogyakarta, 2018
Disetujui
Asisten Pembimbing
Ali Akrom
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya,sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum
“Leaching “ ini tepat pada waktunya
Laporan ini disusun untuk diseminarkan sebagai tugas akhir pelaksanaan
Praktikum Pemisahan Difusional TA 2017/2018.Dalam menyelesaikan proposal
ini praktikum ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Danang Jaya,MT. selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Ali Akrom, selaku assisten pembimbing.
3. Rekan-rekan sesama praktikan atas kerjasamanya yang baik.
4. Petugas Laboratorium, atas kesediaannya membantu praktikan selama
praktikum berlangsung.
Penyusun menyadari adanya kekurang pada laporan ini oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya mahasiswa jurusan Teknik Kimia
Yogyakarta, 2018
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR ARTI LAMBANG
vi
INTISARI
vii
Makalah Praktikum Pemisahan Difusional
Leaching (D-6)
Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
kelarutan solute adalah kecil dan dapat diabaikan, kecuali pada tekanan
tinggi.
Dalam proses leaching ini, metode operasinya sangat sederhana
karena dilakukan single stage operation dengan anggapan proses berjalan
steady state. Keadaan ini dapat digunakan dengan mengadakan kontak fase
antara campuran zat dan solventnya sehingga memperoleh kesetimbangan
fase. Selain membutuhkan waktu yang lama, cara ini juga memberikan
produk yang terlalau sedikit, sehingga tidak banyak digunakan. Yang
banyak digunakan adalah cara multi stage operation karena operasinya lebih
sempurna dan produk yang dihasilkan lebih banyak (Brown,G.G.,1978).
Apabila suatu bahan akan dipisahkan dari padatan menuju pelarut,
maka kecepatan transfer massa dari permukaan zat padat menuju cairan
adalah faktor kontrol. Hal ini sesungguhnya tidak berlawanan atau berbeda
dalam fase padat, jika bahan tersebut adalah suatu bahan murni. Persamaan
ini akan diperoleh jika terjadi sistem batch. Kecepatan transfer massa zat
terlarut A yang akan dipisahkan terhadap larutan dengan volume (m3)
adalah :
𝑁𝐴
= 𝐾𝐿 (𝐶𝐴𝑆 − 𝐶𝐴 )
𝐴
Dimana :
NA : Kecepatan transfer massa, gmol/menit
A : Luas permukaan partikel dalam, cm2
KL : Koefisien transfer massa volumetris, cm3/menit
CA : Konsentrasi padatan dalam waktu t, gmol/menit
CAS : Kelarutan kejenuhan zat padat terlarut A dalam larutan,
gmol/ml
Neraca massa zat x pada cairan disekitar alat ektraktor proses dapat
dinyatakan dengan:
𝑀𝑖𝑛 − 𝑀𝑜𝑢𝑡 − 𝑀𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = 𝑀𝑎𝑐𝑐
dCA
0 − K L A(CAS − CA ) − 0 = V
dt
dCA
−V = K L A(CAS − CA )
dt
dCA
−V = NA = K L A(CAS − CA ).
dt
dengan mengintegralkan dari t = 0 → t = t dan CA = CA0 → CA =
CA hal ini diasumsikan:
1. Ukuran benda padat berpori tetap
𝐴𝐾𝑙
2. Luas permukaan kontak tiap satuan volume padatan tetap-nilai 𝑉
𝐶𝐴𝑆 −𝐶𝐴
didapat dengan membuat grafik hubungan antara: ln | 𝐶 | vs t
𝐴𝑆 − 𝐶𝐴0
I.4. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka diambil hipotesis sebagai berikut :
1. Semakin lama waktu leaching maka kadar garam dalam larutan
semakin besar.
2. Semakin lama waktu leaching maka efisiensinya semakin besar.
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Keterangan alat :
1. Pemanas 5. Pendingin
2. Termometer 6. Tabung pengaman
a. Titik didih 7. Penjepit
b. Titik embun 8. Tabung pemanas
3. Labu leher tiga 9. Pompa vakum
4. Isolasi 10. Statif
Menimbang pasir dan garam dapur dengan berat masing-masing dengan berat 10
gram dan 10 gram
Mencampur pasir dan garam dapur serta membungkusnya dengan kertas saring dan
mengukur diameternya,kemudian masukan kedalam tabung sample
Mencatat titik embun dan titik didih dan mencatat waktu mula-mula leaching (t=0)
pada saat embun atau tetesan pertama menetes kedalam tabung sampel
Mengalirkan larutan garam yang terekstraksi kedalam labu leher tiga dengan
membuka kran penjepit lalu menutupnya kembali
Mengambil larutan garam dari labu leher tiga secukupnya dan didinginkan lalu
masukkan kedalam piknometer pada suhu sesuai dengan suhu peneraan piknometer
dan menimbang untuk mengetahui berat larutan
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
III.2. Pembahasan
Dari data-data yang diperoleh dari hasil percobaan, maka didapatkan
densitas NaCl tiap 5 menit.
Tabel 2. Hubungan antara berat larutan garam dengan densitas larutan
garam
No Waktu Berat Lar. Garam Densitas Larutan
1 5 24,96 1,000641
2 10 25,1 1,006254
3 15 25,25 1,012267
4 20 25,37 1,017078
5 25 25,47 1,021087
6 30 25,6 1,026299
7 35 25,69 1,029907
8 40 25,81 1,034718
9 45 25,93 1,039529
10 50 26,03 1,043538
III.2.1. Hubungan waktu leaching dan kadar NaCl dalam larutan
Dari data yang diperoleh, didapatkan hubungan sebagai berikut:
Tabel 3. Hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam
No Waktu Densitas Larutan Kadar
1 5 1,000641 0,6502
2 10 1,006254 1,4527
3 15 1,012267 2,3097
4 20 1,017078 2,9915
5 25 1,021087 3,5597
6 30 1,026299 4,2934
7 35 1,029907 4,7963
8 40 1,034718 5,4668
9 45 1,039529 6,1374
10 50 1,043538 6,6961
8,0000
7,0000
6,0000
Kadar NaCl (%)
5,0000
4,0000 Y data
3,0000 Y Hitung
Linear (Y data)
2,0000
y = 0,1323x + 0,1974
1,0000 R² = 0,9967
0,0000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Waktu Leaching (Menit)
Gambar 2. Grafik hubungan antara waktu dengan kadar NaCl dalam larutan
Dari grafik diketahui bahwa semakin lama waktu leaching maka akan
semakin tinggi pula kadar NaCl dalam larutan yang diperoleh, karena waktu
kontak semakin lama sehingga jumlah garam yang terlarut semakin besar.
III.2.2. Hubungan waktu leaching dengan efisiensi leaching
Tabel 4. Hubungan waktu leaching dengan efisiensi leaching
No Waktu Berat ekstraksi Efisiensi
1 5 0,6506 4,3374
2 10 1,4618 9,7451
3 15 2,3381 15,5871
4 20 3,0426 20,2842
5 25 3,6348 24,2318
6 30 4,4063 29,3753
7 35 4,9397 32,9316
8 40 5,6566 37,7108
9 45 6,3800 42,5331
10 50 6,9877 46,5846
50,0000
45,0000
40,0000
35,0000
30,0000
Effisiensi
25,0000 Y data
20,0000 Y Hitung
15,0000 Linear (Y data)
10,0000 y = 0,9254x + 0,8839
5,0000 R² = 0,9977
0,0000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Waktu Leaching (Menit
No Waktu CA Y
7 35 0,00034 0,0555
8 40 0,00039 0,0638
9 45 0,00044 0,0722
10 50 0,00048 0,0794
Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien transfer massa
𝑐𝑚
(Kl), yaitu: 𝐾𝑙 = 0,007436 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Dengan mengambil data hasil pengamatan dan hasil perhitungan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam yaitu
berbanding lurus. Semakin lama waktu leaching maka semakin besar
pula kadar garam, begitu pun sebaliknya. Diperoleh persamaan y =
0.1323x + 0.19714
2. Hubungan antara waktu leaching dengan efisiensi leaching yaitu
berbanding lurus. Semakin lama waktu leaching maka semakin besar
pula efisiensinya, begitu pun sebaliknya. Diperoleh persamaan y =
0.9254x + 0.8836
3. Besarnya koefisien transfer massa (Kl), yaitu :
𝑐𝑚
𝐾𝑙 = 0,007436
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
IV.2. Saran
Pada proses leaching terdapat beberapa gangguan terutama pada
pemanasan dan pengukuran densitas untuk memperoleh data yang
diharapkan sebaiknya menggunakan pemanas yang memiliki suhu yang
tinggi agar campuran tersebut cepat panas dan proses penguapannya pun
diharapkan banyak dan pada saat pengukuran densitas suhu campuran
tersebut harus terlebih dahulu didinginkan agar sesuai dengan suhu
lingkungan untuk peneraan pendinginnan tersebut dapat menggukan es batu
agar proses penurunan berajalan cepat dan tidak memakan waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., 1978,”Unit Operation”, 3rd edition, Jhon Willey and sons, Inc.,New
York.
Hardjono,1980,”Diktat Operasi Teknik Kimia”, Fakultas Teknik UGM,
Yogyakarta.
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. “Operasi Teknik Kimia”. Alih Bahasa
Jasiji, E.Ir. Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Perry, J.H., 1984,”Cheemical Engineering Hand Book”, 6th edition, Mc Graw
Hill Book Company, New York.
Treyball, 1981,”Mass Transfer Operation”, 3rd edition, Mc Graw Hill Book
Company, New York.
Treyball, R.E., 1985, “ Mass Transfer Operations”, 3th ed., Mc Graw Hill Book
Co.,Singapore
= 24,944 mL
2. Densitas larutan NaCl
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝜌 Larutan NaCl = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan lain :
No Waktu Densitas
1 5 1,00064
2 10 1,00625
3 15 1,01227
4 20 1,01708
5 25 1,02109
6 30 1,0263
7 35 1,02991
8 40 1,03472
9 45 1,03953
10 50 1,04354
18
3. Kadar NaCl dalam larutan
Percobaan dilakukan pada suhu 28oC
Contoh : untuk 1% kadar NaCl dalam larutan akan didapatkan
0,99908
1.00409
40 28 25
40−28 0,99908− 𝑥
= 0,99908−1,00409
40−25
x = 1,003088
𝑔𝑟𝑎𝑚
maka, densitas larutan garam 1% pada suhu 28 oC adalah 1,003088 .
𝑚𝐿
Dengan cara yang sama akan diperoleh densitas larutan NaCl pada kadar
2%, 4%, dan 8% pada suhu 28 oC.
Kadar Densitas Larutan NaCl
No
NaCl (%) 250C 280C 400C
1 1 1,004090 1,003088 0,999080
2 2 1,011120 1,010082 1,005930
3 3 1,025300 1,024194 1,019770
4 4 1,054120 1,052892 1,047980
Menghitung kadar NaCl dalam larutan pada densitas tertentu pada 28 oC.
𝑔𝑟𝑎𝑚
Percobaan 1 : pada densitas 1,000641 dengan cara interpolasi, maka
𝑚𝐿
X = 0,65 %
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan lain :
No Densitas Larutan NaCl Kadar NaCl dalam Larutan
1 1,00064 0,6502
2 1,00625 1,4527
3 1,01227 2,3097
4 1,01708 2,9915
5 1,02109 3,5597
6 1,02630 4,2934
7 1,02991 4,7963
8 1,03472 5,4668
9 1,03953 6,1374
10 1,04354 6,6961
4. Berat larutan garam total
Wt = Densitas NaCl x Volume pelarut
𝑔𝑟
Pada percobaan 1 Wt = 1,000641 𝑚𝐿 x 250 mL
Wt = 259,1604 gram
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan yang lain :
No Densitas Larutan NaCl Wt
1 1,00064 250,1604
2 1,00625 251,5635
3 1,01227 253,0669
4 1,01708 254,2696
5 1,02109 255,2718
6 1,02630 256,5747
7 1,02991 257,4767
8 1,03472 258,6794
9 1,03953 259,8821
10 1,04354 260,8844
5. Berat larutan NaCl yang terekstraksi
Berat terekstraksi = Wt x kadar NaCl dalam larutan
Pada percobaan 1 :
Berat terekstraksi = 250,1604 x 0,6502%
= 0,6506 gram
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan lain :
No Densitas Larutan NaCl Wt Berat NaCl murni
1 1,00064 250,1604 0,6506
2 1,00625 251,5635 1,4618
3 1,01227 253,0669 2,3381
4 1,01708 254,2696 3,0426
5 1,02109 255,2718 3,6348
6 1,02630 256,5747 4,4063
7 1,02991 257,4767 4,9397
8 1,03472 258,6794 5,6566
9 1,03953 259,8821 6,3800
10 1,04354 260,8844 6,9877
6. Efisiensi leaching
Untuk mencari effisiensi leaching dapat dilakukan dengan cara :
Berdasarkan zat terlarut dalam sample yang akan dilarutkan.
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖
Effisiensi leaching (η ) = x 100%
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
Pada percobaan 1 :
0,6506 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x 100%
15 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 4,3374
Berat NaCl terekstraksi Efisiensi Leaching
No Waktu
(gr) (%)
1 5 0,6506 4,3374
2 10 1,4618 9,7451
3 15 2,3381 15,5871
4 20 3,0426 20,2842
5 25 3,6348 24,2318
6 30 4,4063 29,3718
7 35 4,9397 32,9316
8 40 5,6566 37,7180
9 45 6,3800 42,5311
10 50 6,9877 46,5846
0,366
50 40,7 40
50 − 40,7 0.37 − 𝑥
=
50 − 40 0,37 − 0,366
x = 0,36628
𝐾𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙
𝐶𝑎𝑠 =
𝐵𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑙
𝑔
0,36628
𝐶𝑎𝑠 = 𝑚𝑙
𝑔
58,5
𝑚𝑜𝑙
𝑔𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑎𝑠 = 0,06261
𝑚𝑙
𝑔𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑎0 = 0
𝑚𝑙
Menghitung Ca dan Y
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑘𝑡𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖/𝐵𝑚
𝐶𝑎 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠
0.6506 𝑔𝑟
𝐶𝑎 = 𝑔𝑟
58,5 𝑥 250 𝑚𝑙
𝑔𝑚𝑜𝑙
𝑔𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑎 = 0.0000448
𝑚𝑙
Maka dapat dihitung nilai y
𝐶𝑎𝑠 − 𝐶𝑎
𝑌 = −𝑙𝑛
𝐶𝑎𝑠 − 𝐶𝑎0
0,0061 − 0,0000445
𝑌 = − ln ( )
0,0061 − 0
𝑌 = 0,0073
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut
No Ca Y X X2 XY
1 0,0000045 0,0071 5 25 0,0357
2 0,0000990 0,0161 10 100 0,1609
3 0,0001599 0,0259 15 225 0,3880
4 0,0002080 0,0338 20 400 0,6758
5 0,0002485 0,0405 25 625 1,0126
6 0,0003013 0,0493 30 900 1,4795
7 0,0003378 0,0555 35 1225 1,9049
8 0,0003868 0,0638 40 1600 2,5506
9 0,0004362 0,0722 45 2025 3,2499
10 0,0004779 0,0794 50 2500 3,9689
Jumlah 0,4435 275 9625 15,4627