Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Latar Belakang
Susu merupakan salah satu produk peternakan yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak oleh masyarakat Indonesia. Kandungan gizi yang lengkap menjadi alasan
tingginya kebutuhan dan permintaan masyarakat akan susu. Tingginya kebutuhan dan
pemenuhan susu baik secara kuantitas maupun kualitas. Tingkat pemenuhan susu
secara kuantitas masih sangat rendah terbukti dengan tingkat produksi dalam negeri
pada tahun 2009 sebesar 827,2 ton/tahun dan memerlukan impor sebesar 173.305,30
susu dari peternak sapi perah lokal secara umum juga masih di bawah standar dimana
hal tersebut berdampak pada rendahnya harga jual ditingkat koperasi maupun industri
pengolahan susu.
masyarakat yang berasumsi bahwa pemenuhan bahan pangan dalam bentuk segar
merupakan hal yang bagus untuk kesehatan. Namun ternyata tidak semua bahan
pangan tersebut bersifat aman jika dikonsumsi secara langsung tanpa proses
pengolahan pendahuluan. Salah satunya yaitu susu segar yang dikonsumsi setelah
diperah dari ternak bersifat kurang aman untuk dikonsumsi secara langsung karena
proses pemerahan dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan kontaminasi
pada susu segar tersebut tidak hanya berasal dari proses pemerahan dan dari produsen
1
2
yang memerah susu tersebut. Namun sangat besar kemungkinan kontaminasi tersebut
Dengan demikian, kita harus memperhatikan dari segala aspek dalam proses
pemerahan susu segar tersebut, baik dari kesehatan ternak, pakan ternak yang
diberikan sehari-hari, usia ternak, masa produktif ternak, proses pemerahan yang
benar, kebersihan, dan higienis. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena
Dengan demikian sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi susu segar secara
menuntut pemenuhan bahan pangan secara instan sehingga banyak orang berasumsi
bahwa bahan pangan segar bersifat aman untuk dikonsumsi secara langsung. Salah
satunya yaitu susu segar langsung diminum. Anggapan tersebut sangat dikritik karena
memiliki dampak negatif bagi kesehatan seperti susu segar mengandung banyak
lemak jika dibandingkan susu skim sehingga dapat meningkatkan LDL jika
dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, dampak buruk yang diperoleh yaitu dapat
bermasalah dengan fungsi ginjal manusia karena kandungan mineral seperti kalium
susu yang cukup tinggi sehingga tidak dapat dibuang dari dalam darah (Ireztia, 2016).
Salah satu alasan mengapa susu segar kurang aman jika dikonsumsi secara
kualitas susu sapi segar dari aspek kesehatan adalah adanya penyakit mastitis.
Penyakit mastitis secara umum disebabkan oleh berbagai jenis bakteri antara lain
aeruginosa serta Mycoplasma sp., Candida sp., Geotrichum sp., dan Nocardia sp.
ambing. Kerusakan yang terjadi tidak hanya mengakibatkan penurunan produksi susu
namun juga kualitas susu. Penurunan kualitas susu merupakan kelainan pada susu
karena bakteri mastitis merusak komposisi nutrien susu. Jadi apabila dikomsumsi
3
42
susu segar secara langsung tanpa adanya perlakuan itulah yang menyebabkan
bagus jika dikonsumsi secara langsung yaitu para petani yang bekerja dalam
tentang kebersihan dan keamanan susu. Karena pada kenyataannya adanya produsen
susu yang menggunakan senyawa kimia berbahaya dalam proses pengawetan susu
segar. Salah satunya yaitu dalam pembuatan dalih yang diawetkan dengan senyawa
peroksida dan formalin. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal buruk demikian
Karakteristik fisik dan kimia susu segar merupakan salah satu parameter yang
langsung dapat diamati yaitu warna dari susu, kekentalan atau viskositas, aroma atau
bau, dan pH susu segar normal yaitu berkisar antara 6,3 sampai 6,8. Apabila susu
segar yang dihasilkan dari hewan yang tidak sehat dapat langsung kita ketahui dengan
mengamati warna susu yang dihasilkan seperti berwarna putih kemerahan atau putih
Pengertian
Pengertian atau batasan umum mengenai istilah susu adalah cairan berwarna
putih yang diperoleh dari pemerahan hewan menyusui yang dapat didiamkan atau
digunakan sebagai bahan pangan yang sehat serta padanya tidak dikurangi
Dipandang dari segi peternakan susu merupakan suatu sekresi kelenjar susu dari
sapi yang sedang laktasi dan dilakukan pemerahan yang sempurna tanpa ditambah
Menurut SNI tahun 1997 definisi susu dibagi menjadi dua. Susu murni
adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh
dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi
atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun. Sedangkan
susu segar adalah susu murni yang tidak mendapat perlakuan apapun kecuali
pangan. Walaupun ada pula susu yang dihasilkan oleh ternak lain misalnya kerbau,
kambing, kuda, dan domba akan tetapi penggunaannya tidak sepopuler susu sapi.
Susu sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat baik untuk
kesehatan. Untuk itu susu sapi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut
yaitu kandungan jumlah bakteri yang cukup rendah, bebas dari spora dan
mikroorganisme penyebab penyakit, mempunyai cita rasa yang baik, bersih dan bebas
5
62
dari debu atau kotoran yang lain, serta tidak dipalsukan dengan penambahan air atau
Komposisi Susu
1)Protein
laktoglobulin.
2)Lemak susu
maupun karbohidrat. Satu gram lemak dapat memberikan ± 9 Kalori. Lemak susu
3) Hidrat Arang
Dalam susu hidrat arang paling banyak terdapat dalam bentuk gula
4) Garam-garam mineral
dan pospat.
5) Vitamin
7
6) Air
7) Enzim
Mikrobiologi Susu
a. Bakteri
beraneka ragam, karena yang berhubungan dengan makanan dan manusia adalah
bakteri. Bakteri terdapat secara luas di lingkungan alam yang berhubungan dengan
hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, air, dan tanah. Pada kenyataannya sangat sedikit
sekali lingkungan yang bersih dari bakteri. Bakteri adalah mikroorganisme bersel
tunggal yang tidak terlihat oleh mata, tetapi dengan bantuan mikroskop
tergantung jenisnya. Walaupun terdapat beribu jenis bakteri tapi hanya ada beberapa
karakteristik bentuk sel yang yang ditemukan yaitu bentuk bulat, batang, spiral. Sel
bakteri terdiri dari membran luar, sitoplasma dan beberapa bahan inti
(tidak memiliki inti sel yang jelas). Sel dibungkus oleh dinding sel dan pada
7
82
beberapa jenis bakteri, dinding ini dikelilingi oleh kapsula (lapisan lendir).
biner. Bahan inti memperbanyak diri dan membagi dua bagian yang terpisah dan
kemudian sel membelah, menghasilkan dua buah sel anak dengan ukuran yang
Bakteri memiliki struktur yang menyerupai benang panjang yang disebut flagella
yang tumbuh dalam membran sel. Flagella bergerak seperti cambuk dan
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu nutrien, temperatur, O2, CO2,
1. Enterobacteriaceae
karena dapat menimbulkan wabah keracunan pangan dan penyakit infeksi yang
ditularkan melalui makanan yang cukup serius (Buckle dkk., 1987). Beberapa
a). E. Coli
flagella peritrikal. Bakteri ini banyak ditemukan di dalam usus manusia sebagai
9
flora normal. E. coli biasanya juga terdapat dalam alat pencernaan hewan
(Karsinah dkk., 1994). Selain itu E. coli sering digunakan sebagai indikator pada
uji sanitasi dalam air maupun susu. Jika bakteri E. coli terdapat dalam jumlah
b). Shigella
x 2-3 µm dan tidak berflagel, tidak membentuk spora, bila ditumbuhkan pada
media agar akan tampak koloni yang konveks, bulat, transparan dengan pinggir-
pinggir halus. Shigella merupakan bakteri dengan habitat alamiah di usus besar
manusia dan biasanya terdapat dalam saluran pencernaan hewan, selain itu Shigella
juga dapat menyebabkan kontaminasi pada susu melalui udara, debu, alat pemerahan,
maupun dari manusia. Disentri basiler atau Shigellosis adalah penyakit infeksi usus
akut yang disebabkan oleh Shigella. Bakteri Shigella menembus masuk dalam sel
terminal dan kolon. Di tempat ini bakteri bereproduksi sehingga akan terjadi
peradangan diikuti kematian sel epitel dan terkelupasnya epitel mukosa sehingga
c). Klebsiella
non motil, mempunyai kapsul, koloni besar sangat berlendir dan cenderung
bersatu pada pergerakan yang lama, meragikan laktosa dan banyak karbohidrat,
negatif terhadap tes merah metil (Jawetz dkk., 2001). Seperti halnya E. coli,
9
10
2
Klebsiella merupakan bakteri yang sering digunakan dalam uji sanitasi air
maupun susu.
d). Pseudomonas
bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih, ukuran 0,8-1,2µm. Beberapa galur
Bakteri Pseudomonas biasanya terdapat dalam air susu mentah yang belum
dari puting susu secara langsung oleh manusia dan dapat menyebabkan kerusakan
e). Enterobacter
Gram negatif membentuk rantai, mempunyai kapsul kecil, motil dengan flagel
peritrik, pada media padat koloni bersifat kurang mukoid dan cenderung
menyebar keseluruh permukaan, dapat membentuk asam dan gas. Enterobacter juga
2. Micrococcaceae
Dua genus dari Micrococcaceae yang penting dalam bahan pangan adalah
diameter 1µm, tidak motil, tidak membentuk spora dan tersusun dalam
11
Air susu bukan saja merupakan makanan yang baik bagi manusia tetapi juga
baik pada banyak spesies bakteri, baik bakteri patogen maupun bakteri non
beberapa faktor antara lain faktor intrinsik (yang berasal dari hewannya sendiri)
maupun faktor ekstrinsik (yang berasal dari luar tubuh hewan) (Hadiwiyoto,
1994).
Kandang sapi yang bersih akan menghasilkan susu yang baik, tetapi jika
kandang sapi tidak bersih dan tidak sehat maka jumlah bakteri dalam susu dapat
naik dengan cepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap keadaan kandang
adalah pencucian lantai kandang, bentuk lubang angin (ventilasi luar ruangan,
3) Kesehatan sapi
Sapi perah yang sakit akan menghasilkan mutu susu tidak baik.
Hal ini penting agar kontaminasi bakteri yang berasal dari pekerja yang sakit
11
212
5) Pemberi makanan
Pemberian makanan pada sapi akan mempengaruhi cita rasa susu yang
dihasilkan. Misalnya bawang merah yang diberikan 1-4 jam sebelum pemerahan
6) Kebersihan hewan
Apabila sapinya kotor, susu yang diperoleh juga akan mengandung jumlah
8) Penyaringan susu
9) Penyimpanan susu.
Penyimpanan susu pada suhu tinggi, menyebabkan jumlah bakteri yang ada
pada susu akan lebih banyak daripada penyimpanan susu pada suhu rendah.
Selain itu, susu juga dapat terkontaminasi oleh bakteri-bakteri patogen melalui
1). Susu yang berasal dari sapi perah yang menderita infeksi. Misalnya infeksi
Corynebakter.
3). Susu terkontaminasi oleh bakteri patogen yang tidak berasal dari sapi sendiri,
13
barat dan negara-negara maju (seperti Amerika, Australia, Inggris dan Indonesia)
a). Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1), jumlah bakteri yang
terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 10.000/ml. Bakteri-bakteri coliform
b). Susu Kualitas B (No. 2) jika jumlah bakteri antara 100.000-1.000.000/ml dan
c). Susu dengan kualitas C (No. 3), jelek jika jumlah bakterinya lebih dari
a). Air susu (sebelum dipasteurisasi) dinyatakan baik sekali jika terdapat kurang
b). Jika air susu sudah dipasteurisasi masih mengandung lebih dari 300.000
Syarat kualitas air susu segar di Indonesia telah dibakukan dalam Standart
13
14
2
dalam air susu segar meliputi uji pemeriksaan dengan angka lempeng total (batas
Bagi sebagian orang, mengkonsumsi susu sapi murni akan lebih banyak
menganggap telah bercampur dengan bahan kimia. Keyakinan itu juga didasasi pada
proses pasteurisasi yang dapat menghilangkan bakteri dan organisme dalam susu
namun juga dapat mengubah nutrisi susu sehingga manfaatnya berkurang. Susu dan
produk susu memberikan banyak manfaat gizi, Tapi susu segar dapat menjadi markas
antara tahun 1993 dan 2006 lebih dari 1500 orang di Amerika Serikat jatuh sakit
karena minum susu mentah atau makan keju yang dibuat dari susu mentah. Selain itu,
CDC melaporkan bahwa susu yang tidak dipasteurisasi adalah 150 kali lebih
mungkin menyebabkan penyakit bawaan makanan dan hasil dalam 13 kali rawat inap
lebih dari penyakit yang melibatkan produk susu yang mengalami pasteurisasi.
antibodi, protein, dan bakteri yang lebih alami dari susu pasteurisasi yang lebih sehat,
menghilangkan nutrisi penting, seperti asam folat. Susu Segar adalah susu dari sapi,
domba, atau susu kambing dan dari yang lainnya yang belum dipasteurisasi untuk
membunuh bakteri berbahaya. susu segar atau susu mentah yang tidak dipasteurisasi
15
dapat membawa bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria, yang
15
2
KESIMPULAN
Dari diskusi dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
susu murni atau susu segar sangat tidak baik dikonsumsi secara langsung tanpa
resiko bahaya kesehatan yang lebih tinggi dibanding susu yang telah diberi perlakuan.
Hal ini terjadi karena pada susu murni masih terdapat banyak mikroba patogen.
16
DAFTAR PUSTAKA
17