1.Pengertian :
Sindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau cerutan
terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di
bawah tleksor retinakulum
Gambar 1 . Anatomi terowongan karpal
2.Penyebab :
A Penyebab Lokal
hipertropi.
B Penyebab Regional
C Penyebab Sistemik
Diabetes • Obesitas
Hipertiroid • Kehamilan
Menoupause • SLE
Skleroderma • Dermatomitios
Sarkoidosis • Leukemia
Alkoholisme • Hemofilia.
pada jari 1,2,3 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai
2. Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari
sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya. Rasa nyeri ini umumnya agak
meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi. Nyeri juga akan berkurang bila
penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya. Bila. penyakit berlanjut, rasa nyeri
dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat
menetap. Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke lengan atas dan leher,
3. Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari, tangan dan pergelangan
tangan terutama di pagi hari. Gejala ini akan berkurang setelah penderita mulai
mengerakkan tangannya
4. Tehnik deteksi dini
a. Tes Kekuatan tangan.
(2005:18) menyebutkan bahwa tes kekuatan tangan ada beberapa macam antara
lain: 1). Kekuatan menggengam, yakni dengan menyuruh pasien menggenggam dengan kuat dua jari
2). Kekuatan otot Interoseus, yakni dengan meminta pasien merentangkan jari-jari,kemudian
berusahalah menutup jari-jari pasien yang dalam keadaan abduksi dengan jari anda
sendiri.Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada
b. Pemeriksaan provokasi
a) Tes Tinel.
Pada tes ini, pemeriksa mengetuk dengan ringan sepanjang sisi nervus medianus pada
lipatan pergelangan tangan distal. Rasa ngilu atau tidak nyaman pada jari yang disuplai oleh
44
pergelangan tangan distal (B). Rasa ngilu atau tidak nyaman pada jari yang disuplai oleh saraf
Phalen dan Kendrick menggambarkan tes ini pada tahun 1951.12 Fleksi pada pergelangan
tangan menyebabkan kompresi saraf antara ligamen carpal transversal dan tendor fleksor di
terowongan karpal, menyebabkan parestesia pada penyebaran saraf medianus yang menyebabkan
gejala-gejala pada pasien. Phalen melakukan tes itu dengan menahan lengan bawah pasien secara
vertikal dengan siku yang diistirahatkan di atas meja dan kemudian membiarkan kedua tangan
jatuh dengan fleksi sendi pergelangan tangan secara sempurna sekitar satu menit. Tes ini
dianggap positif ketika parestesia terjadi dalam waktu kurang dari satu menit. Pasien dengan
STK lanjutan biasanya mengalami parestesia dalam waktu kurang dari 20 detik
Gambar 4. (A) 44 dan (B) Tes Phalen :Fleksi pada pergelangan tangan menyebabkan kompresi
syaraf antara ligamen carpal transversal dan tendor fleksor di terowongan karpal.
Reverse Phalen test/ Wrist extension test
Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua
tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK, maka
tes ini menyokong diagnosa STK.
Gambar 5. Tes kompresi karpal/ Tes Durkan / Tes McMurty : menekan dengan ibu jari pada
aspek palmar pergelangan tangan pada tingkat terowongan karpal selama 60 detik.
Dikutip dari kepustakaan (45)
b) Tes tornikuet
Dilakukan pemasangan tornikuet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan
sedikit di atas tekanan sistolik selama satu atau dua menit. Saraf medianus yang terkompresi dan
teriritasi diduga menjadi lebih rentan terhadap iskemia dibandingkan saraf medianus normal.
Namun, bahkan individu yang normal dapat juga menghasilkan gejala-gejala yang sama dan sulit
untuk dievaluasi, terutama pada kasus STK ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Rambe AS .2004. Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome). USU digital
library
MacDermid JC, Doherty T. Clinical and Electrodiagnostic Testing of Carpal Tunnel Syndrome:
A Narrative Review. J Orthopaedic & Sports Physical Therapy 2004; 34: 565-587.
Fuller G. How to get the most out of nerve conduction studies and electromyography. J Neurol
Neurosurg Psychiatry 2005; 76(Suppl II): ii41-6.
th
Greenberg M. Handbook of Neurosurgery. Volume1. 6 edition.Greenberg graphic Inc. 2001.
Widjaja D, Pemeriksaan neurofisologik pada sindroma nyeri akut dan menahun, dalam : Nyeri
neuropatik. Medikagama press 2008.30-49
Stolov WC,Electrodiagnostic evaluation of acute and chronic pain syndrome. In : Loeser J,
Butler SH, Chapman CR and Turk DC (eds). Bonica ‘ management of pain.3 rd ed, Philadelphia,
Lippincot Williams & Wilkins : 279-296.
Eka M,.Diagnosis dan terapi sindroma terowongan karpal,www residen neurologi fkui.com di
unduh 14 maret 2010.
Melhorn JM. CTD: carpal tunnel syndrome, the faSTK and myths. Kans Med 1994;95(9):189-
92.
Moeliono F. Etiologi, diagnosis dan terapi sindroma terowongan karpal (s.t.k) atau (carpal tunnel
syndrome/STK). Neurona 1993;10:16-27.
Wirawan R.B, Nyeri bahu lengan, dalam : Nyeri neuropatik. Medikagama press 2008.30-49.
Eko Nurmianto. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : Prima Printing.
Gempur Santosa. 2004. Manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta :prestasi Pustaka