Anda di halaman 1dari 6

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. WIGNAR DHEA .M (171804218)


2. SULAIMAN ATIK (171804…
3. SYIFA AULIA FATMA F .N (171804212)

SEKOLAH TINGGI MARITIM DAN TRANSPOR “AMNI” SEMARANG

MANAJEMEN TRANSPOR

2019
Penilaian / Harga Obligasi Dan Saham

Obligasi maupun saham dapat di perjual belikan. Hal ini tidak mungkin dilakukan jika
nilai/ harganya tetap saja. Seseorang dapat membeli sertifikat obligasi atau saham pada saat
harganya rendah, lalu beberapa saat atau hari kemudian menjualnya lagi dengan harga yang
lebih tinggi, itulah yang dimaksudkan memperoleh hasil capital gain dari jual beli saham .
seseorang yang berbisnis dalam sertifikat obligasi maupun saham,

mengharapkan dua hal berikut :

 Dalam obligasi mengharapkan bunga (coupon rate) atau capital gain setelah terjadi jual
beli obligasi.
 Dalam saham mengharapkan dividen atau juga hasil capital gain dari jual beli saham

Maka mereka yang berbisnis dalam obligasi maupun saham terutama, perusahaan yang
membutuhkan tambahan modal sejalan dengan pengembanga usahanya, perlu menegetahui
perhitungan harga/nilai obligasi atau saham yang akan dibeli atau dijual.
Nilai obligasi

a. Perhitungan Dasar Nilai/Harga Obligasi

Harga/nilai obligasi suatu saat ( nilai sekarang ), sangat tergantung kepada tingkat pengembalian
(required return) saat itu dan waktu tersisa untuk jatuh temponya. Dilogika saja saat diperoleh
sertifikat obligasi bunganya 10%, lalu satu bulan kemudian (required return) turun menjadi 8%,
maka saat itu orang lain akan mau membeli dengan harga tinggi dari harga nominal obligasinya.
Sebaliknya, kalau misalnya required return-nya naik menjadi 12%, dijual dengan harga nominal
pun tidak ada yang mau beli, kecuali kalau harga lebih rendah dari nilai nominalnya. Maka nilai
obligasinya suatu saat ( disebut nilai sekarang), dapat dihitung sebagai berikut

1 1
(1.) P ⃘ = C x { ∑𝑛𝑡=1 (1+𝑘𝑑)𝑛 }+ Mx { }
(1+𝑘𝑑)𝑛

(2.) P ⃘ = ( C x PVIFA kd,n) + (M x PVIF kd,n)

P ⃘ = Nilai Sekarang Obligasi

C = Coupon Rate = Bunga kupon yang dijanjikan kepada investor

n = jumlah tahun jatuh tempo

kd = Required Return Obligasi = Tingkat bunga yang umum diharapkan pada para investor

M = Nilai pari obligasi / nilai nominal


Contoh :

PT “MAJU JALAN” Menerbitkan Obligasi untuk jangka waktu 10 tahun, dengan janji
memberikan bunga kupon (coupon rate ) 10% harga nominal atau nilai nominal / nilai pari
obligasi yang harus dikembalikan setelah jatuh tempo (setelah 10 tahun) Rp 100 juta kalau
tingkat bunga umum (harapan secara umum para investor) juga sama dengan bunga kupon
(juga 10%), berapa harga / nilai sekarang obligasi tersebut ?

Cara Perhitungan 1, menggunakan rumus umum

𝐶1 𝐶2 𝐶3 𝐶4 𝐶𝑛 𝑀
P ⃘= + + + + dst. + +
(1+𝑘𝑑)1 (1+𝑘𝑑)2 (1+𝑘𝑑)3 (1+𝑘𝑑)4 (1+𝑘𝑑)𝑛 (1+𝑘𝑑)𝑛

Diket :

Bunga kupon / coupon rate = C = 10% x Rp 100 juta = Rp 10 juta

Nilai pari / nilai nminal obligasi = M = Rp 100 juta

Tingkat bunga umum yang diharapkan = kd= 10% =0,1

10 10 10 10 10 100
P ⃘= + + + + dst. + + = Rp 100 jt
(1+0,1)1 (1+0,1)2 (1+0,1)3 (1+0,1)4 (1+0,1)10 (1+0,1)10

Cara perhitungan 2, menggunakan table C 4 dan table C 2 : sesuai yang pernah diterangkan
mengenai Time Value of Money bahwa :

𝐶
Nilai (1+𝑘𝑑) kalau dijumlahkan = CxPVIFA kd, n (table c4), pada kd = 0,1 dan n = 10 tahun,

sesuai table C4, PVIFA= 6,145

𝑀
Juga nilai nominal pada tahun ke “n” saat jatuh tempo = (1+𝑘𝑑)𝑛 = M x PVIF (kd,n)

Pada kd= 0,1 dan n = 10 tahun sesuai table C-2 , PVIF = 0,386 sesuai rumus diatas

P ⃘ = C x PVIF kd,n + M x PVIF kd,n


Maka harga/ nilai obligasi tersebut untuk itu dapat dilihat perubahan nilai obligasi berikut
ini :

b. Perubahan Nilai / Harga Obligasi

Sesuai yang dijelaskan diatas bahwa harga / nilai obligasi tergantung pada tingkat bunga
atau keuntungan yang diharapkan (required return ) dan jangka waktu yang masih
tersisa untuk jatuh tempo / pengembalian utang pokok / nilai nominalnya, maka
pergerakan nilai/ obligasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Kalau required return kd tetap sama dengan tingkat bunga awal / coupon rate
nya, setiap saat hingga jatuh tempo , nilai/harga obligasi akan tetap sama dengan
nilai nominalnya .
 Kalau suatu saat kd lebih kecil dari tingkat coupon rate nya nilai / harga obligasi
akan lebih tinggi dari nilai nominalnya. Kondisi ini dikatakan obligasi terjual at
premium , dan semakin dekat dengan jatuh temponya maka nilainya menurun
semakin mendekati nilai nominalnya.
 Kalu suatu saat kd lebih tinggi dari coupon rate-nya , nilai /harga obligasi lebih
rendah dari nilai nominalnya, kondisi ini disebut terjual at discount juga semakin
dekat dengan jatuh temponya akan naik mendekati nilai nominalnya.

Contoh :

Seseorang membeli sertifikat obligasi yang jatuh temponya 5 thn dengan upon obligasi
12 % p.a. (per annum = per tahun ) dan nilai nominal obligasi Rp. 50 juta . pada saat dibeli
(tahun ke-0 yang berarti n=5 tahun ) , harga / nilai obligasi (nilai pasar obligasi nya)
sebagai berikut :

P ⃘ = C x PVIFA ( kd = 12%, n= 5 tahun )+ M x PVIF ( kd= 12% n= 5 tahun )

Bunga tetap atau coupon rate-nya = C = 12%= 0.12 x Rp 50 juta = Rp 6 jta

PVIFA pada kd = 12% dan n= 5 thn sesuai table C4 halaman 131 , PVIFA = 3,605

PVIF pada kd = 12 % dan n= 5 tahun sesuai table C2 halaman 124 , PVIF= 0.567
Maka nilai obligasi P ⃘ = (Rp 6 juta x 3,605 ) + ( Rp 50 juta x 0,567 ) = dibulatkan Rp 50
juta . artinya saat membeli sertifikat obligasi yang bersangkutan membayar Rp membayar
50 juta kepada penerbit obligasi, kemudian setiap tahun yang bersnagkutan memperoleh
imbalan bunga ( coupon rate) atau disebut kupan RP 6 juta, dan pada tahun ke 5 yang
bersangkutan akan menerima pengembalian utang pokoknya sebesar 50 juta .

Beberapa saat kemudian ( pada tahun yang sama) bunga obligasi required return (kd)
yang ditawarkan misalnya 14% maka nilai obligasinya menjadi P ⃘ = C x PVIFA (kd =14%,
n= 5 tahun ) + M x PVIF (kd =14%, n= 5 tahun )PVIFA pada kd = 14% dan n= 5 tahun
sesuai table C4 , PVIFA =3,433, PVIF pada kd= 14% dan n= 5 tahun sesuai table C2 PVIF
=0,519 , Maka nilai Obligasi P ⃘ = (6 juta x 3,433 )+ (50 juta x 0,519) = Rp 46.548.000,00

Kalau pada tahun yang sama bunga obligasi (kd)-nya turun jadi 10% , maka nilai
obligasinya menjadi : P ⃘ = C x PVIFA (kd =10% n= 5 tahun ) + M x PVIF (kd =10% n= 5
tahun ) PVIFA pada kd= 10% dan n= 5 tahun, sesuai table C4 PVIFA = 3,791. PVIF pada
kd = 10% dan n= 5 tahun, sesuai table C 2 PVIF = 0, 621, maka nilai Obligasi Po = (Rp. 6
juta x 3, 791 ) + (Rp 50 juta x 0,621) = Rp 53.796.000,00

Nilai obligasi pada tahun ke-1 (berarti N

Anda mungkin juga menyukai