Anda di halaman 1dari 23

Definisi dan pembagian Pasar Keuangan (Financial Market)

Pasar Keuangan(Financial Market)adalah tempat bertemunya pihak yang mempunyai


kelebihan dana(SurplusDana) dengan pihak yang kekurangan dana (Defisit Dana). Sehingga
di Pasar Keuangan tersebut akan terjadi transaksi atau mobilisasi dana baik yang
memperdagangkan instrumen Pasar Uang, instrumen Pasar Modal, maupun instrumen Pasar
Berjangka. Untuk memfasilitasi aliran dana tersebut, banyak pihak yang terlibat, khususnya
lembaga perantara (Lembaga Perantara Keuangan).Instrumen keuangan pada dasarnya
merupakan surat perjanjian yang melibatkan pihak Surplus Dana dengan Defisit Dana, dalam
kaitannya dengan aliran dana.
Ada tiga konsep yang terlibat dalam Pasar Keuangan:
1) Pasar keuangan itu sendiri.
2) Perantara (lembaga) keuangan.
3) Instrumen keuangan.

2.2 Fungsi, jenis, dan perantara Pasar Keuangan

a) Fungsi Pasar Keuangan


1. Pasar membentuk harga Aktiva Keuangan dan harga Surat Berharga melalui interaksi
antara Pembeli dan Penjual, terbentuklah harga yang wajar dari instrumen. Hal ini disebut
proses penemuan harga (Price Discovery Process).
2. Pasar Keuangan menyediakan saranabagi Investor untuk menjual aktiva
kewajibannya. Karena kegunaannya tersebut, Pasar Keuangan dianggap dapat menawarkan
suatu likuiditas, yaitu kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas.
3. Fungsi ekonomi Pasar Keuangan adalah kemampuannya untuk menekan biaya transaksi
dibandingkan jika harus dilakukan secara individual. Dua biaya yang dihubungkan dengan usaha
transaksi yaitu biaya pencarian dan biaya informasi. Biaya pencarian mengacu kepada biaya
eksplisit, seperti biaya iklan. Sedangkan biaya implisit seperti waktu yang dihabiskan untuk
menemukan penjual atau pembeli. Biaya informasi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menilai
hasil investasi aktiva keuangan.
b) Jenis Pasar Keuangan
1. Pasar Modal versus Pasar Uang
 Pasar Modal adalah Pasar Keuangan dimana diperdagangkan instrumen keuangan jangka
panjang, contoh obligasi. Karena obligasi jatuh tempo lebih dari satu tahun.
 Pasar Uang adalah Pasar Keuangan dimana diperdagangkan instrumen keuangan jangka
pendek, contoh Commercial Paper (CP). Karena CP jatuh tempo dalam waktu kurang dari
satu tahun. Dalam kenyataannya, tidak ada pemisahan yang jelas antara Pasar Uang
dan Pasar Modal, karena keduanya bisa saja terjadi pada waktu dan tempat yang bersamaan.
2. Pasar Spot dan Pasar Forward
 Pasar Spot adalah pasar dimana penyelesaian (settlement) terjadi saat ini. Misalkan saya ingin
membeli dolar Amerika Serikat ($) sebanyak $1.000, kurs tersebut adalah Rp8.500-
Rp8.750/$, yang berarti saya harus membayar Rp8.750 jika ingin membeli dolar (kurs
penawaran/ask), dan saya akan menerima Rp8.500 jika saya menjual dolar. Karena saya
ingin membeli dolar, maka saya menyerahkan Rp8.750.000 (Rp8.750 × $1.000), dan saya
memperoleh $1.000 saat itu juga.
 Pasar Forwardadalah pasar dimana penyelesaian (settlement) terjadi beberapa saat
mendatang, sedangkan kontrak ditetapkan saat ini.
Misalkan kurs 3bulan forward Rp/$ adalah Rp9.000-Rp9.200/$. Kurs tersebut ditentukan di
pasar.Jika saya ingin membeli 3bulan dolar forward, saya datang ke Bank. Saat ini, saya
hanya praktis menandatangani kontrak tersebut. Tidak ada penyelesaian atau penyerahan
barang saat ini. Kontrak tersebut mengatakan bahwa tiga bulan mendatang, saya akan
membeli $1 dengan menyerahkan Rp9.200. Tiga bulan mendatang, saya akan menyerahkan
Rp9.200 dan saya akan menerima $1. Pasar forward mempunyai banyak manfaat seperti
untuk manajemen risiko.
3. Pasar Perdana dan PasarSekunder
 Pada Pasar Perdana, perusahaan (emiten) berurusan dengan perusahaan investasi. Emiten tidak
secara langsung menjual sahamnya ke investor publik. Perusahaan bisa menjual sahamnya ke
perusahaan sekuritas pada pasar perdana (bisa juga perusahaan sekuritas membantu
menjualkan saham ke publik). Setelah melewati tahap tersebut,perusahaan biasanya ingin
mencatatkan (listing) saham di Bursa Keuangan, Perusahaan akan meminta ijin kepada Bursa
Efek Jakarta.
 Setelah memperoleh ijin, investor yang membeli di Pasar Perdana bisa menjual sahamnya
kepada investor lain. Kemudian transaksi jual beli akan terjadi di pasar tersebut. Pasar
tersebut dinamakan sebagai Pasar Sekunder.
4. Pasar OTC dan Pasar dengan Lokasi Tertentu
Bursa Efek Jakarta (tempat saham diperjualbelikan) mempunyai lokasi tertentu, yaitu di
Jakarta, di Jalan Sudirman, dengan bangunan tertentu. Pasar keuangan lain tidak mempunyai
lokasi tertentu. Sebagai contoh, pasar valuta asing mempunyai lokasi yang tersebar di dunia.
Pedagang valas dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan terminal komputer. Order
beli atau jual akan dilakukan melalui komputer, yang kemudian akan diteruskan kepada
pedagang lainnya. Praktis tidak ada lokasi yang terpusat untuk pasar semacam itu. Pasar
semacam itu sering dinamakan sebagai Over The Counter market.
5. Pasar Valuta Asing (Valas)
Pasar Valas memperdagangkan mata uang asing. Pasar Valas ada karena di dunia ini banyak
mata uang yang berbeda. Kemudian seseorang dari negara tertentu ingin mempunyai daya
beli di negara lain (yang menggunakan mata uang yang berbeda dengan mata uang di negara
ia tinggal). Pasar Valuta Asing memfasilitasi pertukaran mata uang yang berbeda tersebut.
c) Perantara Pasar Keuangan
Perantara keuangan adalah lembaga atau pihak yang menjembatani pihak surplus dengan
pihak defisit dana. Pihak perantara akan membantu mengefektifkan aliran dana di pasar
keuangan.
Secara umum ada dua tipe perantara keuangan, yaitu:
1. Perantara Keuangan yang tidak Merubah Klaim/Sekuritas.
Adalah perantara keuangan yang menjembatani pihak defisit dengan surplus tanpa merubah
klaim.
Contoh, perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai penjamin emisi membantu menjualkan
saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, yang dijual kepada investor. Perusahaan tersebut
tidak merubah saham yang dijualnya.
2. Perantara Keuangan yang Merubah Klaim.
Perantara keuangan yang merubah klaim sekuritas primer menjadi sekuritas sekunder.
Contoh, Bank menerbitkan deposito atau tabungan yang ditawarkan kepada penabung
(Investor). Tabungan mempunyai karakteristik bisa diambil sewaktu-waktu, sehingga
likuiditasnya tinggi. Denominasi tabungan relatif kecil; dengan uang Rp100.000 kita bisa
membuka tabungan. Tabungan tersebut merupakan sekruitas primer karena ditawarkan untuk
pihak surplus dana langsung. KemudianBank mengumpulkan dana tersebut dan memberikan
pinjaman kepada perusahaan dengan jangka waktu misal 20 tahun, senilai (misal) Rp1
milyar. Pinjaman tersebut merupakan instrumen sekunder, karenaBank mengeluarkan
sekuritas tersebut dan diberikan kepada perusahaan. Bank merubah klaim dari tabungan
menjadi pinjaman.
Manfaat Perantara Keuangan adalah sebagai berikut:
 Denominasi
Instrumen keuangan bisa diciptakan dengan denominasi yang berbeda-beda, mulai dari yang
paling kecil sampai dengan yang sangat besar. Tabungan merupakan contoh produk keuangan
dengan denominasi kecil.
 Jangka Waktu (Likuiditas)
Investor kecil menginginkan tabungan yang bisa ditarik sewaktu-waktu. Sebaliknya,
perusahaan menginginkan pinjaman dengan jangka waktu panjang, misal 30 tahun. Bank bisa
bertindak menjembatani ketimpangan jangka waktu tersebut. Bank menerbitkan tabungan
yang bisa diambil sewaktu-waktu, kemudian memberikan pinjaman ke perusahaan dengan
jangka waktu panjang.
 Monitor (Pengawasan)
Investor individual yang mempunyai dana kecil, tidak akan mempunyai kemampuan dan
kemauan (insentif) untuk memonitor perusahaan yang meminjam dananya. Jika dana yang
kecil-kecil tersebut dikumpulkan menjadi besar oleh lembaga keuangan, maka lembaga
keuangan mempunyai insentif yang lebih besar (karena jumlahnya besar) dan kemampuan
yang lebih baik untuk melakukan pengawasan (karena bisa menyewa profesional keuangan).
 Biaya Transaksi
Disamping insentif yang lebih besar, lembaga keuangan bisa memperkecil biaya transaksi
per-unit. Dengan kata lain, terjadi Economies OfScale untuk pemrosesan biaya transaksi dan
biaya lainnya. Sebagai contoh, pengeluaran uang sebesar Rp1 juta akan nampak besar untuk
investor kecil. Tetapi jumlah tersebut tidak akan menjadi masalah untuk perusahaan besar
dengan asset (misal) Rp10 trilyun. Dengan Economies OfScale semacam itu, maka akan lebih
menguntungkan jika dana dikumpulkan (pool)ke dalam satu lembaga keuangan.

2.3 Definisi Pasar Modal (Capital Market)

Dalam arti sempit


Pasar Modal adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang
disebut Bursa efek. Bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung maupun melalui
wakil-wakilnya.

Definisi menurut Kamus Pasar Uang dan Modal


Pasar Modal adalah pasar konkret dan abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan
dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas.

Menurut David L Scott


Pasar Modal adalah pasar untuk dana jangka panjang di mana Saham Biasa, Saham Preferen
dan Obligasi diperdagangkan.

2.4 Lembaga-lembaga yang terlibat di Pasar Modal


Lembaga-lembaga yang berkecimpung di Pasar Modal terdiri dari berbagai perusahaan, dimana
antara satu lembaga dengan lembaga lainnya saling membutuhkan. Lembaga-lembaga inilah yang
mengatur mekanisme kerja Pasar Modal sehingga dapat berjalan dengan baik.
Lembaga yang terkait dengan pasar modal terdiri dari Lembaga Pemerintah dan Lembaga Swasta.
a. Lembaga-lembaga milik Pemerintah
Merupakan badan pemerintah yang ditugaskan untuk mendukung dan memperlancar proses
perdagangan efek di pasar modal, mulai dari rencana emisi sampai penjualan efeknya. Lembaga-
lembaga tersebut adalah sebagai berikut :
1. Badan Pengawas Pasar Modal atau BAPEPAM
BAPEPAM adalah lembaga pengatur pasar modal yang bertugas mengatur dan melaksanakan pasar
modal di Indonesia. BAPEPAM dapat memberi pendapat kepada Menkeu mengenai Pasar Modal dan
menjatah efek bila ada kelebihan permintaan saat penawaran umum. Tugasnya adalah membina,
mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan yang terlibat di pasar modal dan lembaga-lembaganya.
Lembaga-lembaga tersebut seperti :
 Bursa Efek.
 Lembaga Kliring, Penyelesaian, dan Penyimpanan.
 Reksa Dana.
 Perusahaan efek dan perorangan.
 Lembaga penunjang Pasar Modal, yaitu tempat penitipan harta, biro administrasi efek, wali amanat
atau penanggung.
 Profesi penunjang Pasar Modal.
2. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Setiap perusahaan yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, baik Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) haruslah memperoleh izin dari BKPM
terlebih dahulu. Izin yang akan diberikan BKPM setelah memenuhi berbagai syarat yang ditetapkan
bagi perusahaan yang hendak melakukan go public.
Izin penanaman modal harus dikeluarkan BKPM ini memuat hal-hal sebagai berikut :
 Komposisi dan jumlah dana investasi.
 Besarnya modal perusahaan.
 Batas waktu penyerahan modal.
 Komposisi pemegang saham.
3. Departemen Teknis
Pemberian izin Usaha tergantung dari bidang usahanya masing-masing. Setiap bidang usaha
izinnya akan dikeluarkan oleh Departemen yang membawahinya. Contoh, untuk perusahaan
pertambangan, maka izin usahanya haruslah dikeluarkan oleh Departemen Pertambangan dan
Energi
Adapun izin usaha yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
 Izin Usaha bidang Keuangan dan Perbankan dari Departemen Keuangan melalui Bank
Indonesia.
 Izin Usaha bidang Pengangkutan dari Departemen Perhubungan.
 Izin Usaha bidang Perdagangan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
 Izin usaha bidang Industri oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
 Izin usaha bidang Perkebunan dan Peternakan dari Departemen Pertanian.
 Izin usaha bidang Pariwisata dari Departemen Pos dan Telekomunikasi.
4. Departemen Kehakiman
Sebelum didirikan, bagi perusahaan yang berbentuk PT, maka anggaran dasar perusahaan
harus disahkan terlebih dahulu oleh Departemen Kehakiman. Anggaran dasar ini sebelumnya
dibuat di depan notaris lalu didaftarkan di Pengadilan Negeri setempat untuk kemudian
disahkan oleh Departemen Kehakiman dan diberitakan dalam lembaran berita Negara.
Berikut ini adalah tugas dari Departemen Kehakiman yang mengesahkan anggaran dasar
perusahaan yang menyangkut beberapa hal, yaitu :
 Jumlah modal dan komposisinya.
 Jumlah modal yang telah disetor.
 Susunan dewan direksi.
 Jumlah dewan komisaris dan wewenang masing-masing.
 Pelaksanaan RUPS.
Kemudian setiap perubahan anggaran dasar harus diketahui dan disetujui oleh Departemen
Kehakiman.
b. Lembaga-lembaga milik Swasta
Disamping lembaga-lembaga Pemerintah, terdapat beberapa Lembaga Swasta yang
memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan di Pasar Modal.
Lembaga-lembaga tersebut antara lain :
1. Notaris
Rencana untuk menjual saham atau obligasi di Pasar Modal terlebih dahulu dibicarakan dan
disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS haruslah dicatat dan
agar pencatatan tersebut dianggap sah, maka diperlukan jasa notaris untuk mengesahkan
RUPS.
Catatan-catatan tersebut meliputi :
 Membuat berita acara RUPS.
 Menyusun setiap keputusan dalam RUPS.
 Meneliti keabsahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS, seperti keabsahan
persiapan RUPS dan keabsahan para pemegang saham.
 Meneliti perubahan anggaran.
2. Akuntan Publik
Peranan Akuntan Publik dibutuhkan untuk melakukan penilaian dan menentukan kelayakan
dari laporan keuangan seperti neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahan modal emiten.
Akuntan Publik yang akan melakukan penilaian haruslah disahkan oleh BPKP.
Setelah melalui beberapa penilaian terhadap laporan keuangan emiten, maka Akuntan Publik
akan mengeluarkan pernyataan atau pendapat terhadap hasil penilaian yang telah
dilakukannya.
Pendapat yang dikeluarkan oleh Akuntan Publik adalah sebagai berikut :
 Wajar Tanpa Syarat (Unqualified Opinion)
Dikeluarkan apabila lapuran keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip-Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) tanpa ada satupun kekurangan.
 Pendapat Kualifikasi (Qualified Opinion)
Pendapat wajar dengan kualifikasi atas penyajian laporan keuangan tersebut dikarenakan
tidak sesuai dengan PAI.
 Pendapat Tidak Setuju (Adverse)
Tidak setuju atas penyusunan laporan keuangan yang telah disusun.
 Menolak (Decline of Opinion)
Menolak memberikan pendapat secara professional seperti yang dipersyaratkan oleh NPA.
3. Konsultan Hukum
Bertugas memberikan pernyataan-pernyataan tentang keabsahan dari dokumen-dokumen
yang diajukan. Tugas para Konsultan Hukum adalah meneliti secara sungguh-sungguh atas
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. Hal yang perlu mendapat penelitian dan pernyataan
dari Konsultan Hukum antara lain :
 Anggaran Dasar.
 Akte pendirian dan anggaran perusahaan beserta perubahan-perubahannya jika ada.
 Penyertaan modal oleh pemegang saham sebelum go public.
 Penilaian izin usaha.
 Status kepemilikan dari aktiva perusahaan.
 Perjanjian yang telah dibuat dengan pihak ketiga jika ada.
 Kemungkinan adanya gugatan atau tuntutan dalam pidana/perdata.
4. Penilai atau Appraiser
Untuk menilai kewajaran dari suatu aktiva seperti tanah, mesin-mesin, gedung-gedung, mobil
dan aktiva lainnya diperlukan jasa penilai yang professional. Penilai akan menilai berapa nilai
wajar sekarang ini dan setelah dilakukan revaluasi, sehingga seluruh aktiva dapat diketahui
secara jelas dan benar.
5. Konsultan Efek
Bertugas memberikan pendapat tentang keuangan dan manajemen emiten, konsultan efek
akan memberikan konsultasi tentang :
 Jenis dana yang diperlukan.
 Pemilihan sumber dana yang diinginkan.
 Struktur permodalan yang tepat.

2.5 Struktur Pasar Modal

Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri
Keuangan. Pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh
BAPEPAM sebagai salah satu unit di lingkungan Departemen Keuangan. Secara umum
struktur Pasar Modal Indonesia sebagai berikut:

Secara umum struktur Pasar Modal Indonesia sebagai berikut:


1. BAPEPAM-LK
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) adalah sebuah
lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan
mengawasi sehari-hari kegiatan Pasar Modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan
dan standarisasi teknis di bidang Lembaga Keuangan. Bapepam-LK merupakan
penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal
Lembaga Keuangan.
2. Bursa Efek
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek di antara mereka. Sebagai organisasi yang mengatur dirinya
sendiri (Self-Regulating Organization/SRO), Bursa Efek wajib menetapkan peraturan
keanggotaan, pencatatan, perdagangan dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan Bursa
Efek.
Bursa Efek Indonesia (BEI atau Indonesia Stock Exchange/IDX) merupakan bursa hasil
penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi
efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek
Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan
derivatif.
3. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
LKP adalah Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
Transaksi Bursa. Sebagai organisasi yang mengatur dirinya sendiri (Self Regulating
Organization/SRO), LKP wajib menetapkan peraturan penjaminan, kliring transaksi bursa
dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan LKP.
Bapepam telah memberikan 1 izin usaha Lembaga Kliring dan Penjaminan:
PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia mendapatkan izin usaha pada tanggal 1 Juni
1998. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan Undang-Undang
Pasar Modal Indonesia tahun 1995 untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. Sebagai salah satu SRO (Self-
Regulatory Organisation) di lingkungan Pasar Modal, KPEI turut serta mengemban misi
pemerintah untuk meningkatkan fungsi dan peran serta Pasar Modal Indonesia dalam
pembangunan nasional. Sekalipun berbentuk perseroan terbatas, KPEI merupakan suatu
organisasi nirlaba di mana hasil usahanya digunakan untuk membiayai operasinya, sedangkan
seluruh laba bersihnya (bila ada) seluruhnya ditetapkan sebagai laba ditahan guna
kesinambungan misinya.
4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
LPP adalah Pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak lain. Sebagai organisasi yang mengatur dirinya
sendiri (Self Regulating Organization/SRO),LPP wajib menetapkan peraturan penyimpanan,
penyelesaian transaksi bursa dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan LPP.
Bapepam telah memberikan 1 izin usaha Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian:
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)mendapatkan izin usaha pada tanggal 11
November 1998. Lembaga tersebut melaksanakan fungsi penyimpanan dan penyelesaian
yang sebelumnya dikerjakan oleh PT Kliring Depositori Efek Indonesia (PT KDEI).
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia sesuai ketentuan Undang Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien. KSEI berdiri di Jakarta, pada tanggal 23
Desember 1997 dan memperoleh izin operasional sebagai LPP pada tanggal 11 November
1998.

2.6 Efisiensi Pasar Modal

Pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan
telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2007). Menurut Husnan
(2005:256), pasar modal yang efisien merupakan pasar yang harga-harga sekuritas-
sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi
baru tercermin pada harga sekuritas, maka semakin efisien pasar tersebut. Dengan demikian
akan sangat sulit bagi para pemodal untuk mendapatkan tingkat keuntungan di atas normal
secara konsisten dengan melakukan transaksi perdagangan di Bursa Efek.
Fama (1970) mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga
EMH (Efficient Market Hypothesis), yaitu :
1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga surat berharga saat ini betul-betul
menggambarkan seluruh informasi yang terkandung dalam harga-harga surat berharga di
masa-masa lalu. Informasi masa lalu merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar
efisien dalam bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat dipergunakan untuk
memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisien dalam bentuk lemah
investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan abnormal return.
2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong Form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga surat berharga betul-
betul menggambarkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Jadi tak seorang pun investor
yang mampu memperoleh tingkat pengembalian yang berlebihan dengan hanya
menggunakan sumber-sumber informasi yang dipublikasikan. Termasuk jenis informasi ini
adalah laporan tahunan perusahaan atau informasi yang disajikan dalam prospektus,
informasi mengenai posisi perusahaan pesaing, maupun harga saham historis.
3. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang tersedia, termasuk informasi yang privat. Jika pasar
modal efisien dalam bentuk ini maka tidak ada individual atau grup dari investor yang dapat
memperoleh abnormal return.

2.7 Proses penawaran umum di Pasar Modal(Go Public)

Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya. Go public dapat menjadi strategi untuk mendapatkan dana dalam jumlah
besar. Dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur
permodalan, dan investasi.
Dengan adanya proses penawaraan umum, perusahaan emiten akan mendapatkan banyak
keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah :
o Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa melalui termin-termin.
o Proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go public juga menjadi
relatif murah.
o Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk
melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.
o Memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta memiliki saham
perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. Dalam hal ini tentu saja juga
menuntut keaktifan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas di pasar modal.
o Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi media promosi yang
sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan ganda dapat diperoleh oleh perusahaan
karena penyertaan masyarakat biasanya tidak akan mempengaruhi kebijakan manajemen.

Ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh pihak emiten agar proses untuk go public ini
dapat berjalan lancar sesuai dengan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi perencanaan
internal dan eksternal. Perencanaan internal dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan
pemegang saham dan manajemen. Perencanaan eksternal dilakukan dengan menjalin kerja
dengan lembaga-lembaga penunjang dan Bapepam.
1. Persiapan dalam Rangka Penawaran Umum
a. Menajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go public.
b. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang saham dan
perubahan Anggaran Dasar dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
c. Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk membantu menyiapkan
kelengkapan dokumen :
1) Penjamin emisi (under writer) untuk menjamin dan membantu emiten dalam proses emisi.
2) Profesi penunjang :
- Akuntan Publik (auditor independen) untuk melakukan audit atas laporan keuangan emiten
untuk dua tahun terakhir.
- Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
- Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai
wajar(sound value) dari aktiva tetap.
- Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
3) Lembaga penunjang :
- Wali amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan pemegang obligasi (untuk emisi
obligasi).
- Penanggung (guarantor).
- Biro Administrasi Efek (BAE).
4) Tempat penitipan Harta atau kustodian (custodian).
d. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi.
e. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek di mana efeknya akan dicatatkan.
f. Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi.
g. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya yang bersifat utang, terlebih dahulu harus
memperoleh peringkat dari Lembaga Peringkat Efek.
h. Menyampaikan pernyataan pedaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada BAPEPAM,
sekaligus melakukan ekspose terbatas di BAPEPAM.
2. Tahapan dalam Rangka Penawaran Umum
Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahap berikut:
a. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang
akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.
Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi
serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:
- Penjamin emisi (underwiter). Merupakan pihak yang paling banyak terlibat membantu emiten
dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain :
menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus dan memberikan
penjaminan atas penerbitan.
- Akuntan publik (Auditor Independen).
Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
- Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai
wajar dari aktiva tetap tersebut.
- Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
- Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam
rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
b. Tahap pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal hingga BAPEPAM
menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
c. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham
kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen
penjual yang telah ditunjuk. Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu
diingat pula, bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini.
Misal, saham dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli
seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada
pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham
dicatatkan di bursa efek.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham dipasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di
bursa efek, di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ).
2.8 Produk-produk di Pasar Modal

1. Reksa Dana
Reksa Dana (Mutual Fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi. Melalui reksa dana ini, nasihat investasi yang baik “jangan menaruh
semua telur dalam satu keranjang” bisa dilaksanakan.
Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan investasi yang menyebar
pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Adapun
sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan, pertumbuhan, dan keseimbangan.
Keputusan untuk memilih saham yang memberikan dividen/bunga ada ditangan manajer
investasi. Manajer investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan atau tidak dividen/bunga
yang diperolehnya kepada pemodal. Jika prospektusnya menerangkan bahwa dividen/bunga
akan didistribusikan maka dalam waktu tertentu pemodal akan mendapatkan dividen/bunga.
Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran pertumbuhan.
Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon obligasi yang menjadi
portofolio reksa dana. Manajer investasi harus berhasil membeli saham pada saat harga
rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi. Selanjutnya manajer investasi akan
mendistribusikan pada pemodal. Meski demikian, pendapatan dari capital gain tergantung
kebijakan manajer investasi. Bila manajer investasi dalam prospektusnya menerangkan akan
mendistribusikan capital gain, maka dalam waktu tertentu pemegang reksa dana akan
mendapatkan distribusi capital gain.
Ada juga reksa dana yang tidak mendistribusikan capital gain ini, tapi menambahkannya
pada nilai aktiva bersih. Nilai aktiva bersih adalah perbandingan antara total nilai investasi
yang dilakukan manajer investasi dengan total volume reksa dana yang
diterbitkan. Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan aktiva bersih ini sangat tergantung
pada jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka akan dibeli kembali dengan harga nilai
aktiva bersih baru. Reksa dana tertutup tidak akan dibeli kembali oleh penerbitnya. Setelah
terjadi transaksi di pasar perdana, selanjutnya reksa dana akan diperjualbelikan di pasar
sekunder. Harga yang terbentuk merupakan pertemuan dari permintaan dan penawaran.
Harga inilah yang merupakan nilai aktiva bersih yang baru.
2. Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Membeli saham tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan
kepemilikan saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga.
Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi
tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya.
Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan
para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula. Karena laba yang
besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham
sebagi dividen.
Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga beli. Ada kaidah-
kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli
saat harga turun dan menjual saat harga naik.
Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga. Sejalan dengan itu,
risiko yang ditanggung pemilik saham juga relatif paling tinggi. Investasi memiliki risiko
yang paling tinggi karena pemodal memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan
penerbit saham bangkrut. Secara normal, artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang
akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen dan
menderita capital loss.
3. Saham Preferen
Saham Preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya
disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa.
Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga
obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen.
Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap
setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain
sebagainya.
Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh keistimewaan alat
investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti. Bahkan ada kemungkinan
keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga deposito apabila perusahaan penerbit
mampu menghasilkan laba yang besar, dan pemegang saham preferen memiliki keistimewaan
mendapatkan dividen yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga/sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman
dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa
pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Pada dasarnya memiliki obligasi sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya
saja obligasi dapat diperdagangkan.
Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan
dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan
kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan
harga pembelian. Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya
memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari
perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat,
pemegang obligasi akan menderita kerugian.
Disamping menghadapi risiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau,
pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability risk), yaitu pelunasan
sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar, terlebih dahulu dibuat
peringkat (rating) oleh badan yang berwenang. Rating tersebut disebut sebagai credit
rating yang merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini
menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan
kemampuan untuk membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.
Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi. Obligasi konversi, sekilas
tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan kupon yang tetap, memiliki
jatuh tempo dan memiliki nilai nominal atau nilai pari (par value). Hanya saja obligasi
konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi
selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya setiap obligasi konversi
bisa dikonversi menjadi 3 saham biasa setelah 1 Januari 2005 dengan harga konversi yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Sama dengan alat investasi yang lain, obligasi konversi tidak ubahnya dengan
menabung. Bedanya, surat tanda menabung tidak dapat diperjualbelikan; sebaliknya obligasi
konversi dapat diperjualbelikan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena mampunya
memberikan penghasilan optimal sebab obligasi konversi bisa digunakan sebagai obligasi
atau saham. Bila suku bunga yang ditawarkan obligasi konversi lebih tinggi dari suku bunga
bank atau perusahaan tidak membagikan dividen yang besar, maka pemegang obligasi
konversi tidak perlu mengonversikan obligasi konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil
mendapatkan laba yang tinggi sehingga mampu membagi dividen yang lebih besar daripada
bunga obligasi konversi, pemegang obligasi konversi lebih baik mengonversi obligasinya
menjadi saham guna mendapatkan dividen.
Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat terdiri dari :
 Bunga (bila mempertahankan sebagai obligasi)
 Dividen (bila melakukan konversi)
 Capital Gain (bila berhasil menjual obligasinya dengan harga lebih tinggi dari harga
perolehannya, atau mendapat diskon saat membeli)
Capital gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi konversi melakukan konversi,
kemudian berhasil menjual saham tersebut diatas harga perolehannya). Risiko yang dihadapi
pemegang obligasi konversi adalah kesalahan didalam mengambil keputusan konversi, antara
lain:
 Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal menggunakan haknya menukar obligasi
konversi menjadi saham, dan ternyata kondisi menunjukkan suku bunga bank cenderung
naik.
 Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga tidak membagikan dividen. Dengan
demikian pemodal menghadapi risiko tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh
suku bunga. Seandainya ia tidak menggunakan haknya, maka ia akan memperoleh
kesempatan itu.
5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya
obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh
pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar
baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat diperjualbelikan dan
dapat ditukar dengan saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya
memberikan penghasilan ganda, terutama waran yang menyertai obligasi. Karena disamping
akan mendapatkan bunga obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi saham akan
mendapatkan dividan dan capital gain.
Pendapatan bunga diperoleh pemodal yang membeli waran yang menyertai obligasi.
Dengan membeli obligasi otomatis pemodal akan mendapatkan bunga. Bahwa obligasi ini
disertai waran yang yang bisa dikonversi menjadi saham di waktu-waktu mendatang, itu tidak
mempengaruhi hak pemodal atas bunga obligasi. Suku bunga obligasi yang disertai waran
biasanya lebih rendah dari suku bunga bank.
Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia menggunakan waran
untuk membeli saham. Untuk mendapatkan dividen, ia harus bersedia menahan saham dalam
waktu yang relatif lama. Capital gain bisa didapat bila pemegang obligasi yang disertai waran
menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital gain
juga bisa didapat jika pemegang obligasi yang disertai waran mendapatkan diskon pada saa
melakukan pembelian. Pada saat jatuh tempo ia akan mendapatkan pelunasan sebesar harga
pari. Capital gain juga bisa didapat bila setelah melakukan konversi saham biasa, pemodal
bisa menjual sahamnya diatas harga perolehan.
6. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk membelinya. Ini berbeda
dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.
Right issue dapat diperdagangkan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya
memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih
rendah.
Biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham lama. Karena membeli
right issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan
haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka
imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham,
yaitu dividen dan capital gain.

2.9 Upaya menuju Modernisasi BEJ (Bursa Efek Jakarta)

Berdasarkan Cetak Biru Pasar Modal Indonesia tahun 2000-2004, Visi dan Misi Pasar Modal
Indonesia yaitu :
Visi : Mewujudkan pasar modal sebagai penggerak ekonomi nasional yang tangguh dan
berdaya saing global.
Misi : Berfokus pada pembenahan kondisi dalam negeri agar tertata dengan baik dan
mempunyai landasan kokoh bagi pengembangannya dan mampu bersaing pada
tingkat global.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, terdapat 8 sasaran yang telah ditetapkan yaitu :
1. Terlaksananya perdagangan tanpa warkat.
2. Terintegrasinya sistem komputer LKP dan LPP dengan sistem komputer perdagangan di bursa
efek.
3. Meningkatnya pengelolaan dana jaminan (guarantee fund)dan menciptakan asuransi rekening
efek dan dana investor (investor account insurance).
4. Terciptanya landasan bagi pasar modal yang likuid dan cost effective.
5. Terlaksananya pendidikan pasar modal terpadu.
6. Terciptanya landasan bagi pengembangan e-commerce.
7. Terciptanya distribusi kepemilikan efek yang lebih luas.
8. Terbentuknya pasar derivatif dan lebih berkembangnya pasar obligasi.

Berkaitan dengan itu, telah ditetapkan 5 strategi untuk pengembangan umum :


1. Meningkatnya ketaatan terhadap prinsip good corporate governance.
2. Harmonisasi peraturan dan kelembagaan.
3. Pengembangan teknologi informasi dan sumber daya manusia secara terpadu.
4. Penerapan keamanan dan kualitas jasa mengacu pada standar internasional.
5. Pengembangan instrumen pasar modal.

Langkah-langkah yang telah mulai dirintis adalah sebagai berikut :


a. Perdagangan Tanpa Warkat (PTW atau Scriples Trading)
Dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan, proses panjang PTW melalui central depository
and book entry settlement system terus berjalan. Dengan sistem ini penyelesaian transaksi
dilakukan dengan menggunakan sistem pemindah-bukuan (book-entry settlement), yaitu
pemindahan efek maupun dana hanya melalui mekanisme debet dalam rekening yang sudah
kita buka.
Penerapan PTW akan berdampak positif pada beberapa hal yaitu :
 Akan memicu investor asing untuk masuk ke pasar Indonesia karena akan menurunkan
tingkat resiko yang dihadapi dari para pemodal asing.
 Investor mendapatkan kepastian penyelesaian transaksi dalam waktu 4 hari perdagangan
(T+4).
 Dapat mengurangi beban kerja dari back office perusahaan pialang, sedangkan pihak emiten
dapat menghemat biaya administrasi saham.
b. Remote Trading (Perdagangan Jarak Jauh)
Remote Trading merupakan tahapan berikut yang logis setelah diterapkannya PTW. Pada
dewasa ini BEJ tengah melakukan finalisasi penyelengaraan perdagangan jarak jauh dengan
sistem elektronis yang populer disebut remote trading.
Dengan adanya sistem ini akan berdampak positif pada beberapa hal yaitu :
 Keberadaan bursa tetap di Jakarta, akan tetapi investor yang berada dimana-mana dapat
melakukan transaksi.
 Dengan sistem ini, disaster recovery center memungkinkan back-up data sehingga jika terjadi
gangguan(disturbance). Seperti terjadinya peristiwa pengeboman di gedung BEJ atau
pembajakan, akan tetapi transaksi di bursa masih tetap dapat berlangsung tanpa gangguan
apapun.
 Anggota bursa mempunyai peluang untuk meningkatkan aktivitas perusahaannya.
 Dengan diterapkannya remote trading dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang dilakukan
oleh manusia(human error)karena order dapat langsung dimasukkan di kantor perusahaan
efek.
Remote trading akan dapat membantu bursa untuk mencapai tujuan ideal, yaitu terciptanya
transaksi yang wajar, teratur, transparan, dan efisien guna menarik investor dan emiten dalam
rangka meningkatkan nilai transaksi dan kapitalisasi pasar.
c. Sistem Autorejection(Sistem Tolakan Otomatis)
Pemberlakuan sistem ini dimaksudkan untuk menghindari naik atau turunnya suatu harga
saham yang sangat tajam atau tidak wajar. Sistem ini menggantikan sistem auto halting yang
berlaku sebelumnya.
d. Upaya lainnya
Selain program pembenahan (penyempurnaan), upaya lain untuk pengembangan industri
pasar modal di Indonesia adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan kualitas keterbukaan dan menerapkan asas good corporate governance.
 Diberlakukannya fasilitas pinjam-meminjam efek (PME) yang bertujuan membantu anggota
bursa.
 Pengembangan sistem yang dapat mengantisipasi kerusakan/sabotase atas sistem pendukung
perdagangan saham oleh PT KPEI dan PT KSEI.
 Sistem pencatatan subrekening efek yang memisahkan secara tegas pencatatan aset milik
pemodal dengan aset milik anggota bursa atau bank kustodian tempat pemodal berinvestasi.
 Demutualisasi bursa efek dengan tujuan untuk memperkuat modal guna mendukung
pengembangan bursa.
 BEJ akan membentuk Komite Pengembangan Usaha.
 Bapepam telah menyiapkan 2 konsep model bisnis, yaitu pembentukan induk
perusahaan (holding company) dan menunjuk salah satu SRO untuk menjadi induk, sedang
SRO lainnya menjadi anak.
 Bapepam berusaha memperkuat permodalan/menyaring perusahaan efek.
 Bapepam terus menyempurnakan peraturan dan sekaligus melakukan penegakan hukum di
pasar modal.
 BEJ akan memfasilitasi pembentukan Investor Protection Fund (IPF).
 Restrukturisasi Bapepam yang menyangkut usul teknis utama, yaitu pembentukan kerja unit
inti seperti market regulation, investment management, dan corporate finance.

2.10 Definisi Pasar Uang (Money Market)

Dalam arti sempit


Pasar Uang adalah pasar dimana uang atau dana jangka pendek (maksimal 1 tahun) dipinjam
atau dipinjamkan (diperdagangkan), atau tempat dimana akan terjadi interaksi terhadap
penawaran uang dan permintaan uang yang akhirnya akan menentukan tingkat bunga.

Definisi menurut Kamus Pasar Uang dan Modal


Pasar Uang adalah pertemuan dalam suatu pasar yang abstrak untuk
memperoleh demand dan supply dana jangka pendek melalui sarana telekomunikasi. Dalam
Pasar Uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor dan utang luar
negeri.
Sering disebut pasar yang tidak terorganisasi (unorganized market) karena tidak mempunyai
tempat transaksi yang tetap sebagaimana Pasar Modal.

2.11 Fungsi Pasar Uang


Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga
keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan dan peserta-peserta lainnnya dalam memenuhi
kebutuhan jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan
likuiditasnya. Pasar uang dimaksudkan secara tidak langsung sebagai sarana pengendali moneter
oleh para penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka.
Di Indonesia, pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Indonesia dilakukan dengan
menggunakan Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang. SBI sebagai instrumen
dalam melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter. Sementara SBPU
berfungsi sebagai instrumen Ekspansi moneter. Beberapa fungsi pasar uang lainnya adalah sebagai
berikut :
Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek;
Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek;
Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi;
Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada
perusahaan di Indonesia;
Sumber modal bagi perusahaan yang akan melakukan investasi; dan
Sebagai sarana alternatif lembaga-lembaga keuangan dan perusahaan-perusahaan non keuangan.

2.12 Peserta Pasar Uang

Suatu tempat bertemunya permintaan dan penawaran atas surat berharga atau kredit jangka
pendek disebut dengan pasar uang. Kredit jangka pendek dalam pasar uang ini memiliki masa
jatuh tempo kurang dari satu tahun. Itu artinya produk yang diperjualbelikan dalam pasar
uang merupakan surat berharga yang memiliki nilai uang dan telah dijamin oleh sebuah
lembaga keuangan.
Ada banyak pelaku utama di dalam pasar uang, 3 di antaranya adalah Bank-bank Komersial,
Pemerintah, dan Future Exchanges.
Pelaku Pasar Uang 1 : Bank-Bank Komersial
Bank-bank komersial di pasar uang ini mempunyai 3 peran utama yaitu :
 Sebagai lembaga perantara dari unit surplus kepada unit defisit yang membutuhkan dana
untuk membiayai investasi atau kredit dan juga untuk memenuhi ketentuan kewajiban giro
minimum yang harus mereka pelihara pada bank sentral.
 Sebagai dealer di pasar over the counter interest ratederivatives yang tumbuh pesat dalam
beberapa tahun terakhir, khususnya di negara-negara yang telah maju pasar uangnya, seperti
Amerika Serikat, Inggris dan Jepang.
 Sebagai pemberi jasa free base income.
Pelaku Pasar Uang 2 : Pemerintah
Karena adanya perbedaan waktu antara pemerintah dari pajak maupun pemerintah lainnya
dengan pengeluaran yang harus dilakukan, pemerintah pusat dan daerah di banyak negara
membutuhkan dana tetangga (bridgingfunds) yang besar untuk membiayai proyek-proyek
pemerintah.
Misalnya di Jepang, pemerintah menerbitkan surat-surat berharga jangka pendek dan obligasi
untuk pembiayaan sementara dari proyek-proyek pemerintah.
Pelaku Pasar Uang 3 : Future Exchanges
Secara garis besar ada 2 jenis future exchanges yaitu :
 Money market Future Contracts
Merupakan persetujuan untuk membeli atau menjual surat-surat berharga piranti pasar uang
pada tingkat harga dan tanggal tertentu yang telah disepakati. Yang diperdagangkan adalah
Treasury Bills dengan jangka waktu tiga minggu dan deposito Eurodollar dengan jangka
waktu tiga bulan.
 Money market Future Options
Memberikan hak kepada pemegangnya (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual
money market future contract pada harga tertentu dan sebelum tanggal tertentu.

2.13 Instrumen Pasar Uang

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang sejenisnya cukup
bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan usaha swasta negara
serta lembaga-lembaga pemerintah. Namun, jangka waktu jatuh tempo instrumen tersebut umumnya
berjangka pendek. Instrumen-instrumen pasar uang yang banyak ditransaksikan di berbagai negara
dan diperdagangkan secara internasional antara lain meliputi :
1. Treasury Bills (T-Bills)
Merupakan Instrument utang yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Central atas unjuk dengan
jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills
dianggap sebagai instrument yang paling aman karena diterbitkan oleh pemerintah atau biasanya
Bank Sentral. Oleh karena itu, T-Bills sangat mudah diperjualbelikan dan disukai oleh perusahaan-
perusahaan terutama lembaga-lembaga keuangan untuk dijadikan sebagai cadangan likuiditas
sekunder yang memberikan hasil.
2. Commercial Paper (CP)
Adalah promes yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes) yang
diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada
investor yang melalukan investasi dalam instrumen pasar uang.
3. Negotiable Certificate of Deposits (CDs)/Sertifikat Deposito
Instrument keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
Ciri pokok yang membedakannya dengan deposito berjangka adalah terletak pada sifat yang
dapat dipindah-tangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuh temponya
melalui lembaga-lembaga keuangan lainnya misalnya Discount houses atau Merchant Bank.
4. Banker’s Acceptance (BA)
Ini merupakan salah satu instrument pasar uang yang telah dikenal sejak lama. Pada mulanya
BA tercipta melalui perdagangan luar negeri. BA dapat dipindahtangankan sebagaimana
halnya commercial paper. Oleh kerena itu dapat dijadikan sebagai instrumen pasar uang.
Pada prinsipnya BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit, terutama pada saat
barang-barang dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri.
5. Bill of Exchange/Wesel
Adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak
lainnya utk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu
kepada penarik atau order atau pembawa.
6. Repurchase Agreement (Repos)
Adalah transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa si penjual akan
membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga
yang telah ditetapkan lebih dahulu. Surat-surat berharga yang biasanya dijadikan sebagai
instrumen dalam melalukan transaksi Repo adalah surat-surat berharga yang dapat
dijualbelikan secara diskonto, misalnya SBI, SBPU,CD atau Treasury Bills.
7. Fed Funds (di Amerika Serikat)
Sedangkan instrumen yang dipergunakan dalam pasar uang di Indonesia saat ini antara lain
adalah :
 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek. SBI hanya sempat beredar
kurang lebih satu tahun. Namun sejalan dengan berubahnya pendekatan kebijaksanaan
moneter pemerintah terutama setelah deregulasi perbankan 1 juni 1983, maka Bank Indonesia
kembali menerbitkan SBI sebagai instrumen dalam melakukan kebijaksanaan operasi pasar
terbuka, terutama untuk tujuan kontraksi moneter.
 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Adalah surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan
Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang telah ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagai
piranti pasar uang juga merupakan instrumen dalam melakukan operasi pasar terbuka dalam
rangka ekspansi moneter oleh Bank Indonesia dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.
SBPU dibagi menjadi 2 yaitu Surat Sanggup dan Surat Wesel.
 Sertifikat Deposito(Negotiable Certificate of Deposit)
Pada prinsipnya merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu, dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat deposito
adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan.
 Commercial Paper
Pada dasarnya merupakan proses yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissary
notes) yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual
kepada investor dalam pasar uang. Jangka waktu jatuh tempo CP ini berkisar mulai dari
beberapa hari sampai 270 hari.
 Call Money
Merupakan pasar uang antar bank dimana terjadi kegiatan pinjam meminjam dana antara
suatu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu yang pendek.
 Repurchase Agreement
Atau yang sering disingkat Repo adalah transaksi jual-beli surat berharga disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut
pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Surat-surat berharga
yang biasanya dijadikan sebagai instrumen dalam transaksi Repo adalah surat-surat berharga
yang dapat diperjual belikan secara diskonto, misalnya SBI, SBPU, CD, CP, atau T-Bills.
 Promissory Notes
Merupakan surat berharga yang adalah tanda bukti hutang suatu entitas yang akan dilunasi
dengan tingkat bunga dan jangka waktu tertentu. Instrumen-instrumen pasar uang ini
diperjualbelikan dengan tingkat bunga atau tingkat diskonto yang mengacu pada tingkat suku
bunga bebas resiko (SBI).

2.14 Pasar Valuta Asing

Dalam arti sempit


Valuta Asing adalah pasar mata uang yang merupakan pasar derivatif terbesar di dunia.
Menurut Madura
Pasar Valuta Asingadalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah
transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional.

Menurut Kuncoro
TransaksiValuta Asing(foreign exchange transaction) adalah pertukaran suatu mata uang
dengan mata uang lain.

Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas ( foreign exchange) merupakan mata uang
yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan
mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa
pembatasan.
Contoh : suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir
tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris
(dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD)
maka untuk mengonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar
diperlukan adanya pasar valas.
Pasar valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang memperdagangkan
suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-
pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Sedangkan tarif dari
pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia dikenal
dengan Kurs Valas.

Ada dua tingkatan dalam pasar valas, yaitu :


Pertama
Pasar konsumen/eceran (consumer/retailmarket), dimana individu atau institusi membeli dan
menjual valas kepada bank.
Contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS,
maka IBM dapatmendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang
dimilikinya untuk ditukarkan US$.
Kedua
Apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi
akanmendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain.
Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.

2.15 Latar belakang Pasar Valuta Asing

Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah
suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed exchange
rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari
mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai
tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan
berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang
dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money
change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing
adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan.
Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di
perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal
70’an.
Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:
1. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik
bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
2. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia
sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon,
telex,faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga
transaksi lebih mudah dilakukan.
4. Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatkan keinginan
berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-
dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktusatu tahun atau kurang dari satu
tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Di pasar uang
diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek. Kredit yang dimaksud bisa berupa kredit
harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi)maupun kredit tiga bulanan (Belening).

2.16 Peserta Pasar Valuta Asing


Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu karena hukum demand
dan supply selalu melibatkan berbagai pelaku pasar yang mempunyai berbagai kepentingan.
Pelaku/peserta pasar tersebut antara lain adalah :
1. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi perusahaan selalu melakukan
eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Bisanya
kita menyebut kegiatan ini dengan kegiatan impor. Dan perusahaan juga akan selalu
melakukan kegiatan eksplorasi market untuk memperluas jaringan distribusi barang dan jasa
yang telah di produksi oleh perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan timbul pendapatan
dalam mata uang lain. Biasanya kita menyebut kegitatan tersebut dengan ekspor. Karena ada
kegiatan impor dan ekspor inilah perusahaan kadang memerlukan mata uang negara lain
dengan jumlah yang cukup besar.
2. Individu
Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh
beberapa faktor yaitu :
Faktor pertama : kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi
pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.
Faktor kedua : kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri. Contohnya, ada
sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keluar negeri (Amerika). Pada saat mereka akan
melakukan kegiatan konsumsi di Amerika maka mereka tidak bisa membayarnya dengan
rupiah karena mata uang yang berlaku di Amerika adalah dolar Amerika, sehingga mereka
mau tidak mau harus menukarkan uangnya terlebih dahulu ke dalam dolar Amerika.
Contohnya, seorang ayah yang akan membiayai sekolah anaknya di Australia maka sang
ayah harus menukarkan uangnya kedalam bentuk Australian dolar terlebih dahulu.
3. Bank Umum
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain
melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya kedalam bentuk mata uang lain. Untuk
memenuhi kewajibannya dalam bentuk valuta asing.
4. Pialang Pasar valas atau Broker
Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya transaksi valuta asing untuk
membantu mencarikan pembeli ataupun penjual.
5. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar
hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus ditukarkan lagi kedalam
mata uang lokal.
6. Bank Sentral
Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independen yang bertugas menstabilkan mata
uangnya. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan
nilai tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.
7. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar
keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu
dilindungi di pasar valas.

2.17 Bentuk transaksi Valuta Asing

Ada beberapa bentuk transaksi valuta asing (Hanafi :2004) yaitu sebagai berikut :
1. Transaction Spot (transaksi spot)
Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan pembayaran saat itu
juga, meskipun dalam praktek transaksi spot akan diselesaikan pada dua hari kerja
berikutnya.
Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 10
agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada tanggal 12
agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu
maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti
ini disebut value date.
Penyerahan dana dalam transaksispot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara
sebagai berikut(Kuncoro : 2001) :
Value Today (Value Tod)
Yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari)
diadakannya transaksi. Cara penyelesaian ini juga disebut same day settlement atau cash
settlement.
Value Tomorrow (Value Tom)
Yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja berikutnya atau hari kerja setelah
diadakannya kontrak atau one day settlement.
Value Spot
Yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
2. Forward Transaction (transaksi berjangka)
Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan pada beberapa
waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang
lain. Kurs dalam transaksi forward ditentukan di muka sedangkan penyerahan dan
pembayaran dilakukan beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi.
Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata untuk
menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Swap Transaction (transaksi swap)
Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau forward. Dalam mekanisme swap,
terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli.
Penggunaan transaksi swap sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya
kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara
nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut reswap).
Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh
bank Indonesia.

Transaksi swap antara bank dengan BI antara lain:


a) Swap likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yang berasal dari
pinjaman luar negeri. Posisi likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20 % dari modal bank
tersebut.
b) Swap investasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap dengan
nasabah yang adanya berasal dari pinjaman luar negeri untuk keperluan investasi di
Indonesia.
c) Perbedaan dari ketiga jenis transaksi di atas adalah bahwa swap terjadi dua transaksi pada
saat yang sama (double transaction), yaitu jual beli atau beli dan jual. Sedangkan pada spot
dan forward hanya terjadi satu kali transaksi saja (one single transaction), yaitu jual beli saja.
4. Option Transaction (transaksi opsi)
Transaksi Opsi merupakan kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak
untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan
jangka waktu tertentu.

2.18 Tujuan transaksi Valuta Asing

Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan lainnya ataupun berbagai individu
mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan apa yang ingin
diperoleh dari transaksi tersebut.
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas yang dilakukan oleh perusahaan/badan
maupun individu adalah sebagai berikut :
a. Untuk transaksi pembayaran
Misalnya, PT. ABC di Indonesia melakukan pembelian sejumlah barang berupa mesin-mesin
dari PT. XYZ di Amerika. Pembayaran dilakukan tergantung sales contect yang telah
disepakati dan ditanda tangani keduabelah pihak apakah dengan dollar atau rupiah.
b. Mempertahankan daya beli
Kebijakan pemerintah untuk melakukan devaluasi bertujuan untuk meningkatkan ekspor
sehingga barang-barang kitayang diluar negeri menjadi kompetitif. Dengan melakukan
devaluasi, maka nilai rupiah diturunkan terhadap mata uang yang didevaluasikan. Akan tetapi
bagi pemegang rupiah di dalam negeri justru nilai tukar uangnya terhadap mata uang asing
malah menjadi turun akibat daya beli pun menurun jika dibandingkan dengan valas tersebut.
c. Pengiriman keluar negeri
Transfer keluar negeri merupakan bank dalam pengiriman uang ke luar negeri. Sarana yang
digunakan dalam pengiriman ini dapat dilakukan dengan telex, telepon, atau sarana lainya.
Pengiriman dapat dilakukan dengan menggunakan negara pengirim atau negara yang akan
dikirim. Jika pengirim dalam mata uang negara tujuan maka pertukaran valas terjadi di
negara pengirim, demikian pula jika pengiriman dengan menggunakan negara pengirim maka
transaksi valas terjadi di negara tujuan.
d. Mencari keuntungan
Transaksi valas dapat pula dilakukan untuk mencari keuntungan atau kemudahan-kemudahan
berbelanja.
Contoh, untuk mencari keuntungan nasabah dapat menyimpan uangnya dalam bentuk
deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan dalam hal ini adalah disamping
memperoleh suku bunga nasabah akan memperoleh keuntungan dari kenaikan kurs yang
terus menerus. Keuntungan lainya bagi nasabah yang menyimpan di rekening giro valas
adalah dapat menarik atau mengeluarkan cek atau bilyet giro dalam valas sebagai alat
pembayaran. Rekening giro atau deposito valas terjadi di negara tujuan.
e. Pemagaran risiko (Hedging)
Pemagaran risiko seringkali terhadap hutang dalam valuta asing. Hal ini dilakukan akibat dari
sering terjadinya kenaikan kurs terus-menerus. Kenaikan kurs ini dapat meningkatkan
nilaipinjaman atau hutang jika tidak dilakukan hedging. Dengan dilakukan hedging, risiko
kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin.
f. Kemudahan berbelanja
Tujuan yang paling pesat perkembangnnya adalah untuk memudahkan berbelanja, terutama
bagi mereka yang suka keluar negeri. Kemudian ini dapat diwujudkan dengan
membeli Traveller Cheque (TC) atau (Cek Penjualan). Dengan membawa TC ini nasabah
dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di berbagai negara. Kemudian
nominal TC pun mengikuti kurs yang terus berkembang.

BAB III
Penutup
Kesimpulan

Pasar dan Lembaga Keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri sangat membutuhkan
jasa Pasar dan Lembaga Keuangan lainnya, untuk mendukung dan memperlancar
aktivitasnya. Pasar Modal dan Pasar Uang merupakan bagian dari Pasar Keuangan(Financial
Market).Yang merupakantempat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
mengalami kekurangan dana dan terbentuk untuk memudahkan penabung dan
peminjam.Tujuan Pasar Keuangan adalah untuk mengalokasikan tabungan(saving)secara
efisien dari pemilik dana kepada pengguna dana akhir.Pemilik dana adalah individu,lembaga
atau badan usaha yang menyisahkan kelebihan dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan
agar lebih produktif. Pasar Modal berbeda dengan Pasar Uang, perbedaannya terletak pada
jangka waktu atau jatuh tempo produknya.
Pasar Modal(Capital Market) menyediakan sarana peminjam dana dalam jangka panjang
yaitu lebih dari 1 tahun.Pasar modal mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah
pemerintah melakukan berbagai regulasi dibidang keuangan dan perbankan. Para pelaku
modal juga menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan returndan
dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian negara.
Pasar Uang (Money Market) adalah pasar dengan instrumen finansial jangka pendek
dalam waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun. Adapun fungsi pasar uang adalah
sebagai sarana alternatif, sebagai sarana pengendali moneter (secara tidak langsung),
memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan, dan menunjang
program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.Mekanisme dalam pasar uang pada
dasarnya dirancang untuk mempertemukan kebutuhan dana jangka pendek perusahaan,
lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu jatuh
tempo satu tahun. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakanoutlet investasi bagi pihak
surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum
terpakai.
Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli
antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional,
dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya
fluktuasi kurs suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun
dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai
tukar mata uang asing, dan menerapkan manajemen mata uang asing.

Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh
informasi mengenai Pasar Keuangan seperti bagaimana kegiatan, pelaku-pelaku, fungsi, dan
instrumen yang terdapat dalam Pasar Modal dan Pasar Uang. Namun makalah ini tentunya masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dari para pembaca sangat penulis
harapkan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai