Definisi Dan Pembagian Pasar Keuangan Fi
Definisi Dan Pembagian Pasar Keuangan Fi
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri
Keuangan. Pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh
BAPEPAM sebagai salah satu unit di lingkungan Departemen Keuangan. Secara umum
struktur Pasar Modal Indonesia sebagai berikut:
Pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan
telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2007). Menurut Husnan
(2005:256), pasar modal yang efisien merupakan pasar yang harga-harga sekuritas-
sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi
baru tercermin pada harga sekuritas, maka semakin efisien pasar tersebut. Dengan demikian
akan sangat sulit bagi para pemodal untuk mendapatkan tingkat keuntungan di atas normal
secara konsisten dengan melakukan transaksi perdagangan di Bursa Efek.
Fama (1970) mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga
EMH (Efficient Market Hypothesis), yaitu :
1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga surat berharga saat ini betul-betul
menggambarkan seluruh informasi yang terkandung dalam harga-harga surat berharga di
masa-masa lalu. Informasi masa lalu merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar
efisien dalam bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat dipergunakan untuk
memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisien dalam bentuk lemah
investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan abnormal return.
2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong Form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga surat berharga betul-
betul menggambarkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Jadi tak seorang pun investor
yang mampu memperoleh tingkat pengembalian yang berlebihan dengan hanya
menggunakan sumber-sumber informasi yang dipublikasikan. Termasuk jenis informasi ini
adalah laporan tahunan perusahaan atau informasi yang disajikan dalam prospektus,
informasi mengenai posisi perusahaan pesaing, maupun harga saham historis.
3. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang tersedia, termasuk informasi yang privat. Jika pasar
modal efisien dalam bentuk ini maka tidak ada individual atau grup dari investor yang dapat
memperoleh abnormal return.
Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya. Go public dapat menjadi strategi untuk mendapatkan dana dalam jumlah
besar. Dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur
permodalan, dan investasi.
Dengan adanya proses penawaraan umum, perusahaan emiten akan mendapatkan banyak
keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah :
o Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa melalui termin-termin.
o Proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go public juga menjadi
relatif murah.
o Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk
melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.
o Memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta memiliki saham
perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. Dalam hal ini tentu saja juga
menuntut keaktifan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas di pasar modal.
o Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi media promosi yang
sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan ganda dapat diperoleh oleh perusahaan
karena penyertaan masyarakat biasanya tidak akan mempengaruhi kebijakan manajemen.
Ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh pihak emiten agar proses untuk go public ini
dapat berjalan lancar sesuai dengan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi perencanaan
internal dan eksternal. Perencanaan internal dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan
pemegang saham dan manajemen. Perencanaan eksternal dilakukan dengan menjalin kerja
dengan lembaga-lembaga penunjang dan Bapepam.
1. Persiapan dalam Rangka Penawaran Umum
a. Menajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go public.
b. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang saham dan
perubahan Anggaran Dasar dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
c. Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk membantu menyiapkan
kelengkapan dokumen :
1) Penjamin emisi (under writer) untuk menjamin dan membantu emiten dalam proses emisi.
2) Profesi penunjang :
- Akuntan Publik (auditor independen) untuk melakukan audit atas laporan keuangan emiten
untuk dua tahun terakhir.
- Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
- Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai
wajar(sound value) dari aktiva tetap.
- Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
3) Lembaga penunjang :
- Wali amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan pemegang obligasi (untuk emisi
obligasi).
- Penanggung (guarantor).
- Biro Administrasi Efek (BAE).
4) Tempat penitipan Harta atau kustodian (custodian).
d. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi.
e. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek di mana efeknya akan dicatatkan.
f. Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi.
g. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya yang bersifat utang, terlebih dahulu harus
memperoleh peringkat dari Lembaga Peringkat Efek.
h. Menyampaikan pernyataan pedaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada BAPEPAM,
sekaligus melakukan ekspose terbatas di BAPEPAM.
2. Tahapan dalam Rangka Penawaran Umum
Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahap berikut:
a. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang
akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.
Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi
serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:
- Penjamin emisi (underwiter). Merupakan pihak yang paling banyak terlibat membantu emiten
dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain :
menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus dan memberikan
penjaminan atas penerbitan.
- Akuntan publik (Auditor Independen).
Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
- Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai
wajar dari aktiva tetap tersebut.
- Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
- Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam
rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
b. Tahap pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal hingga BAPEPAM
menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
c. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham
kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen
penjual yang telah ditunjuk. Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu
diingat pula, bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini.
Misal, saham dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli
seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada
pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham
dicatatkan di bursa efek.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham dipasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di
bursa efek, di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ).
2.8 Produk-produk di Pasar Modal
1. Reksa Dana
Reksa Dana (Mutual Fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi. Melalui reksa dana ini, nasihat investasi yang baik “jangan menaruh
semua telur dalam satu keranjang” bisa dilaksanakan.
Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan investasi yang menyebar
pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Adapun
sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan, pertumbuhan, dan keseimbangan.
Keputusan untuk memilih saham yang memberikan dividen/bunga ada ditangan manajer
investasi. Manajer investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan atau tidak dividen/bunga
yang diperolehnya kepada pemodal. Jika prospektusnya menerangkan bahwa dividen/bunga
akan didistribusikan maka dalam waktu tertentu pemodal akan mendapatkan dividen/bunga.
Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran pertumbuhan.
Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon obligasi yang menjadi
portofolio reksa dana. Manajer investasi harus berhasil membeli saham pada saat harga
rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi. Selanjutnya manajer investasi akan
mendistribusikan pada pemodal. Meski demikian, pendapatan dari capital gain tergantung
kebijakan manajer investasi. Bila manajer investasi dalam prospektusnya menerangkan akan
mendistribusikan capital gain, maka dalam waktu tertentu pemegang reksa dana akan
mendapatkan distribusi capital gain.
Ada juga reksa dana yang tidak mendistribusikan capital gain ini, tapi menambahkannya
pada nilai aktiva bersih. Nilai aktiva bersih adalah perbandingan antara total nilai investasi
yang dilakukan manajer investasi dengan total volume reksa dana yang
diterbitkan. Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan aktiva bersih ini sangat tergantung
pada jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka akan dibeli kembali dengan harga nilai
aktiva bersih baru. Reksa dana tertutup tidak akan dibeli kembali oleh penerbitnya. Setelah
terjadi transaksi di pasar perdana, selanjutnya reksa dana akan diperjualbelikan di pasar
sekunder. Harga yang terbentuk merupakan pertemuan dari permintaan dan penawaran.
Harga inilah yang merupakan nilai aktiva bersih yang baru.
2. Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Membeli saham tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan
kepemilikan saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga.
Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi
tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya.
Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan
para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula. Karena laba yang
besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham
sebagi dividen.
Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga beli. Ada kaidah-
kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli
saat harga turun dan menjual saat harga naik.
Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga. Sejalan dengan itu,
risiko yang ditanggung pemilik saham juga relatif paling tinggi. Investasi memiliki risiko
yang paling tinggi karena pemodal memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan
penerbit saham bangkrut. Secara normal, artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang
akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen dan
menderita capital loss.
3. Saham Preferen
Saham Preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya
disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa.
Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga
obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen.
Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap
setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain
sebagainya.
Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh keistimewaan alat
investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti. Bahkan ada kemungkinan
keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga deposito apabila perusahaan penerbit
mampu menghasilkan laba yang besar, dan pemegang saham preferen memiliki keistimewaan
mendapatkan dividen yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga/sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman
dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa
pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Pada dasarnya memiliki obligasi sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya
saja obligasi dapat diperdagangkan.
Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan
dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan
kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan
harga pembelian. Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya
memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari
perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat,
pemegang obligasi akan menderita kerugian.
Disamping menghadapi risiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau,
pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability risk), yaitu pelunasan
sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar, terlebih dahulu dibuat
peringkat (rating) oleh badan yang berwenang. Rating tersebut disebut sebagai credit
rating yang merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini
menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan
kemampuan untuk membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.
Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi. Obligasi konversi, sekilas
tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan kupon yang tetap, memiliki
jatuh tempo dan memiliki nilai nominal atau nilai pari (par value). Hanya saja obligasi
konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi
selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya setiap obligasi konversi
bisa dikonversi menjadi 3 saham biasa setelah 1 Januari 2005 dengan harga konversi yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Sama dengan alat investasi yang lain, obligasi konversi tidak ubahnya dengan
menabung. Bedanya, surat tanda menabung tidak dapat diperjualbelikan; sebaliknya obligasi
konversi dapat diperjualbelikan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena mampunya
memberikan penghasilan optimal sebab obligasi konversi bisa digunakan sebagai obligasi
atau saham. Bila suku bunga yang ditawarkan obligasi konversi lebih tinggi dari suku bunga
bank atau perusahaan tidak membagikan dividen yang besar, maka pemegang obligasi
konversi tidak perlu mengonversikan obligasi konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil
mendapatkan laba yang tinggi sehingga mampu membagi dividen yang lebih besar daripada
bunga obligasi konversi, pemegang obligasi konversi lebih baik mengonversi obligasinya
menjadi saham guna mendapatkan dividen.
Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat terdiri dari :
Bunga (bila mempertahankan sebagai obligasi)
Dividen (bila melakukan konversi)
Capital Gain (bila berhasil menjual obligasinya dengan harga lebih tinggi dari harga
perolehannya, atau mendapat diskon saat membeli)
Capital gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi konversi melakukan konversi,
kemudian berhasil menjual saham tersebut diatas harga perolehannya). Risiko yang dihadapi
pemegang obligasi konversi adalah kesalahan didalam mengambil keputusan konversi, antara
lain:
Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal menggunakan haknya menukar obligasi
konversi menjadi saham, dan ternyata kondisi menunjukkan suku bunga bank cenderung
naik.
Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga tidak membagikan dividen. Dengan
demikian pemodal menghadapi risiko tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh
suku bunga. Seandainya ia tidak menggunakan haknya, maka ia akan memperoleh
kesempatan itu.
5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya
obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh
pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar
baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat diperjualbelikan dan
dapat ditukar dengan saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya
memberikan penghasilan ganda, terutama waran yang menyertai obligasi. Karena disamping
akan mendapatkan bunga obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi saham akan
mendapatkan dividan dan capital gain.
Pendapatan bunga diperoleh pemodal yang membeli waran yang menyertai obligasi.
Dengan membeli obligasi otomatis pemodal akan mendapatkan bunga. Bahwa obligasi ini
disertai waran yang yang bisa dikonversi menjadi saham di waktu-waktu mendatang, itu tidak
mempengaruhi hak pemodal atas bunga obligasi. Suku bunga obligasi yang disertai waran
biasanya lebih rendah dari suku bunga bank.
Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia menggunakan waran
untuk membeli saham. Untuk mendapatkan dividen, ia harus bersedia menahan saham dalam
waktu yang relatif lama. Capital gain bisa didapat bila pemegang obligasi yang disertai waran
menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital gain
juga bisa didapat jika pemegang obligasi yang disertai waran mendapatkan diskon pada saa
melakukan pembelian. Pada saat jatuh tempo ia akan mendapatkan pelunasan sebesar harga
pari. Capital gain juga bisa didapat bila setelah melakukan konversi saham biasa, pemodal
bisa menjual sahamnya diatas harga perolehan.
6. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk membelinya. Ini berbeda
dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.
Right issue dapat diperdagangkan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya
memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih
rendah.
Biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham lama. Karena membeli
right issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan
haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka
imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham,
yaitu dividen dan capital gain.
Berdasarkan Cetak Biru Pasar Modal Indonesia tahun 2000-2004, Visi dan Misi Pasar Modal
Indonesia yaitu :
Visi : Mewujudkan pasar modal sebagai penggerak ekonomi nasional yang tangguh dan
berdaya saing global.
Misi : Berfokus pada pembenahan kondisi dalam negeri agar tertata dengan baik dan
mempunyai landasan kokoh bagi pengembangannya dan mampu bersaing pada
tingkat global.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, terdapat 8 sasaran yang telah ditetapkan yaitu :
1. Terlaksananya perdagangan tanpa warkat.
2. Terintegrasinya sistem komputer LKP dan LPP dengan sistem komputer perdagangan di bursa
efek.
3. Meningkatnya pengelolaan dana jaminan (guarantee fund)dan menciptakan asuransi rekening
efek dan dana investor (investor account insurance).
4. Terciptanya landasan bagi pasar modal yang likuid dan cost effective.
5. Terlaksananya pendidikan pasar modal terpadu.
6. Terciptanya landasan bagi pengembangan e-commerce.
7. Terciptanya distribusi kepemilikan efek yang lebih luas.
8. Terbentuknya pasar derivatif dan lebih berkembangnya pasar obligasi.
Suatu tempat bertemunya permintaan dan penawaran atas surat berharga atau kredit jangka
pendek disebut dengan pasar uang. Kredit jangka pendek dalam pasar uang ini memiliki masa
jatuh tempo kurang dari satu tahun. Itu artinya produk yang diperjualbelikan dalam pasar
uang merupakan surat berharga yang memiliki nilai uang dan telah dijamin oleh sebuah
lembaga keuangan.
Ada banyak pelaku utama di dalam pasar uang, 3 di antaranya adalah Bank-bank Komersial,
Pemerintah, dan Future Exchanges.
Pelaku Pasar Uang 1 : Bank-Bank Komersial
Bank-bank komersial di pasar uang ini mempunyai 3 peran utama yaitu :
Sebagai lembaga perantara dari unit surplus kepada unit defisit yang membutuhkan dana
untuk membiayai investasi atau kredit dan juga untuk memenuhi ketentuan kewajiban giro
minimum yang harus mereka pelihara pada bank sentral.
Sebagai dealer di pasar over the counter interest ratederivatives yang tumbuh pesat dalam
beberapa tahun terakhir, khususnya di negara-negara yang telah maju pasar uangnya, seperti
Amerika Serikat, Inggris dan Jepang.
Sebagai pemberi jasa free base income.
Pelaku Pasar Uang 2 : Pemerintah
Karena adanya perbedaan waktu antara pemerintah dari pajak maupun pemerintah lainnya
dengan pengeluaran yang harus dilakukan, pemerintah pusat dan daerah di banyak negara
membutuhkan dana tetangga (bridgingfunds) yang besar untuk membiayai proyek-proyek
pemerintah.
Misalnya di Jepang, pemerintah menerbitkan surat-surat berharga jangka pendek dan obligasi
untuk pembiayaan sementara dari proyek-proyek pemerintah.
Pelaku Pasar Uang 3 : Future Exchanges
Secara garis besar ada 2 jenis future exchanges yaitu :
Money market Future Contracts
Merupakan persetujuan untuk membeli atau menjual surat-surat berharga piranti pasar uang
pada tingkat harga dan tanggal tertentu yang telah disepakati. Yang diperdagangkan adalah
Treasury Bills dengan jangka waktu tiga minggu dan deposito Eurodollar dengan jangka
waktu tiga bulan.
Money market Future Options
Memberikan hak kepada pemegangnya (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual
money market future contract pada harga tertentu dan sebelum tanggal tertentu.
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang sejenisnya cukup
bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan usaha swasta negara
serta lembaga-lembaga pemerintah. Namun, jangka waktu jatuh tempo instrumen tersebut umumnya
berjangka pendek. Instrumen-instrumen pasar uang yang banyak ditransaksikan di berbagai negara
dan diperdagangkan secara internasional antara lain meliputi :
1. Treasury Bills (T-Bills)
Merupakan Instrument utang yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Central atas unjuk dengan
jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills
dianggap sebagai instrument yang paling aman karena diterbitkan oleh pemerintah atau biasanya
Bank Sentral. Oleh karena itu, T-Bills sangat mudah diperjualbelikan dan disukai oleh perusahaan-
perusahaan terutama lembaga-lembaga keuangan untuk dijadikan sebagai cadangan likuiditas
sekunder yang memberikan hasil.
2. Commercial Paper (CP)
Adalah promes yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes) yang
diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada
investor yang melalukan investasi dalam instrumen pasar uang.
3. Negotiable Certificate of Deposits (CDs)/Sertifikat Deposito
Instrument keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
Ciri pokok yang membedakannya dengan deposito berjangka adalah terletak pada sifat yang
dapat dipindah-tangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuh temponya
melalui lembaga-lembaga keuangan lainnya misalnya Discount houses atau Merchant Bank.
4. Banker’s Acceptance (BA)
Ini merupakan salah satu instrument pasar uang yang telah dikenal sejak lama. Pada mulanya
BA tercipta melalui perdagangan luar negeri. BA dapat dipindahtangankan sebagaimana
halnya commercial paper. Oleh kerena itu dapat dijadikan sebagai instrumen pasar uang.
Pada prinsipnya BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit, terutama pada saat
barang-barang dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri.
5. Bill of Exchange/Wesel
Adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak
lainnya utk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu
kepada penarik atau order atau pembawa.
6. Repurchase Agreement (Repos)
Adalah transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa si penjual akan
membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga
yang telah ditetapkan lebih dahulu. Surat-surat berharga yang biasanya dijadikan sebagai
instrumen dalam melalukan transaksi Repo adalah surat-surat berharga yang dapat
dijualbelikan secara diskonto, misalnya SBI, SBPU,CD atau Treasury Bills.
7. Fed Funds (di Amerika Serikat)
Sedangkan instrumen yang dipergunakan dalam pasar uang di Indonesia saat ini antara lain
adalah :
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek. SBI hanya sempat beredar
kurang lebih satu tahun. Namun sejalan dengan berubahnya pendekatan kebijaksanaan
moneter pemerintah terutama setelah deregulasi perbankan 1 juni 1983, maka Bank Indonesia
kembali menerbitkan SBI sebagai instrumen dalam melakukan kebijaksanaan operasi pasar
terbuka, terutama untuk tujuan kontraksi moneter.
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Adalah surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan
Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang telah ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagai
piranti pasar uang juga merupakan instrumen dalam melakukan operasi pasar terbuka dalam
rangka ekspansi moneter oleh Bank Indonesia dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.
SBPU dibagi menjadi 2 yaitu Surat Sanggup dan Surat Wesel.
Sertifikat Deposito(Negotiable Certificate of Deposit)
Pada prinsipnya merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu, dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat deposito
adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan.
Commercial Paper
Pada dasarnya merupakan proses yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissary
notes) yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual
kepada investor dalam pasar uang. Jangka waktu jatuh tempo CP ini berkisar mulai dari
beberapa hari sampai 270 hari.
Call Money
Merupakan pasar uang antar bank dimana terjadi kegiatan pinjam meminjam dana antara
suatu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu yang pendek.
Repurchase Agreement
Atau yang sering disingkat Repo adalah transaksi jual-beli surat berharga disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut
pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Surat-surat berharga
yang biasanya dijadikan sebagai instrumen dalam transaksi Repo adalah surat-surat berharga
yang dapat diperjual belikan secara diskonto, misalnya SBI, SBPU, CD, CP, atau T-Bills.
Promissory Notes
Merupakan surat berharga yang adalah tanda bukti hutang suatu entitas yang akan dilunasi
dengan tingkat bunga dan jangka waktu tertentu. Instrumen-instrumen pasar uang ini
diperjualbelikan dengan tingkat bunga atau tingkat diskonto yang mengacu pada tingkat suku
bunga bebas resiko (SBI).
Menurut Kuncoro
TransaksiValuta Asing(foreign exchange transaction) adalah pertukaran suatu mata uang
dengan mata uang lain.
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas ( foreign exchange) merupakan mata uang
yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan
mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa
pembatasan.
Contoh : suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir
tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris
(dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD)
maka untuk mengonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar
diperlukan adanya pasar valas.
Pasar valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang memperdagangkan
suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-
pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Sedangkan tarif dari
pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia dikenal
dengan Kurs Valas.
Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah
suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed exchange
rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari
mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai
tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan
berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang
dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money
change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing
adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan.
Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di
perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal
70’an.
Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:
1. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik
bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
2. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia
sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon,
telex,faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga
transaksi lebih mudah dilakukan.
4. Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatkan keinginan
berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-
dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktusatu tahun atau kurang dari satu
tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Di pasar uang
diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek. Kredit yang dimaksud bisa berupa kredit
harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi)maupun kredit tiga bulanan (Belening).
Ada beberapa bentuk transaksi valuta asing (Hanafi :2004) yaitu sebagai berikut :
1. Transaction Spot (transaksi spot)
Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan pembayaran saat itu
juga, meskipun dalam praktek transaksi spot akan diselesaikan pada dua hari kerja
berikutnya.
Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 10
agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada tanggal 12
agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu
maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti
ini disebut value date.
Penyerahan dana dalam transaksispot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara
sebagai berikut(Kuncoro : 2001) :
Value Today (Value Tod)
Yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari)
diadakannya transaksi. Cara penyelesaian ini juga disebut same day settlement atau cash
settlement.
Value Tomorrow (Value Tom)
Yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja berikutnya atau hari kerja setelah
diadakannya kontrak atau one day settlement.
Value Spot
Yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
2. Forward Transaction (transaksi berjangka)
Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan pada beberapa
waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang
lain. Kurs dalam transaksi forward ditentukan di muka sedangkan penyerahan dan
pembayaran dilakukan beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi.
Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata untuk
menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Swap Transaction (transaksi swap)
Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau forward. Dalam mekanisme swap,
terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli.
Penggunaan transaksi swap sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya
kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara
nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut reswap).
Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh
bank Indonesia.
Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan lainnya ataupun berbagai individu
mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan apa yang ingin
diperoleh dari transaksi tersebut.
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas yang dilakukan oleh perusahaan/badan
maupun individu adalah sebagai berikut :
a. Untuk transaksi pembayaran
Misalnya, PT. ABC di Indonesia melakukan pembelian sejumlah barang berupa mesin-mesin
dari PT. XYZ di Amerika. Pembayaran dilakukan tergantung sales contect yang telah
disepakati dan ditanda tangani keduabelah pihak apakah dengan dollar atau rupiah.
b. Mempertahankan daya beli
Kebijakan pemerintah untuk melakukan devaluasi bertujuan untuk meningkatkan ekspor
sehingga barang-barang kitayang diluar negeri menjadi kompetitif. Dengan melakukan
devaluasi, maka nilai rupiah diturunkan terhadap mata uang yang didevaluasikan. Akan tetapi
bagi pemegang rupiah di dalam negeri justru nilai tukar uangnya terhadap mata uang asing
malah menjadi turun akibat daya beli pun menurun jika dibandingkan dengan valas tersebut.
c. Pengiriman keluar negeri
Transfer keluar negeri merupakan bank dalam pengiriman uang ke luar negeri. Sarana yang
digunakan dalam pengiriman ini dapat dilakukan dengan telex, telepon, atau sarana lainya.
Pengiriman dapat dilakukan dengan menggunakan negara pengirim atau negara yang akan
dikirim. Jika pengirim dalam mata uang negara tujuan maka pertukaran valas terjadi di
negara pengirim, demikian pula jika pengiriman dengan menggunakan negara pengirim maka
transaksi valas terjadi di negara tujuan.
d. Mencari keuntungan
Transaksi valas dapat pula dilakukan untuk mencari keuntungan atau kemudahan-kemudahan
berbelanja.
Contoh, untuk mencari keuntungan nasabah dapat menyimpan uangnya dalam bentuk
deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan dalam hal ini adalah disamping
memperoleh suku bunga nasabah akan memperoleh keuntungan dari kenaikan kurs yang
terus menerus. Keuntungan lainya bagi nasabah yang menyimpan di rekening giro valas
adalah dapat menarik atau mengeluarkan cek atau bilyet giro dalam valas sebagai alat
pembayaran. Rekening giro atau deposito valas terjadi di negara tujuan.
e. Pemagaran risiko (Hedging)
Pemagaran risiko seringkali terhadap hutang dalam valuta asing. Hal ini dilakukan akibat dari
sering terjadinya kenaikan kurs terus-menerus. Kenaikan kurs ini dapat meningkatkan
nilaipinjaman atau hutang jika tidak dilakukan hedging. Dengan dilakukan hedging, risiko
kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin.
f. Kemudahan berbelanja
Tujuan yang paling pesat perkembangnnya adalah untuk memudahkan berbelanja, terutama
bagi mereka yang suka keluar negeri. Kemudian ini dapat diwujudkan dengan
membeli Traveller Cheque (TC) atau (Cek Penjualan). Dengan membawa TC ini nasabah
dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di berbagai negara. Kemudian
nominal TC pun mengikuti kurs yang terus berkembang.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Pasar dan Lembaga Keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri sangat membutuhkan
jasa Pasar dan Lembaga Keuangan lainnya, untuk mendukung dan memperlancar
aktivitasnya. Pasar Modal dan Pasar Uang merupakan bagian dari Pasar Keuangan(Financial
Market).Yang merupakantempat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
mengalami kekurangan dana dan terbentuk untuk memudahkan penabung dan
peminjam.Tujuan Pasar Keuangan adalah untuk mengalokasikan tabungan(saving)secara
efisien dari pemilik dana kepada pengguna dana akhir.Pemilik dana adalah individu,lembaga
atau badan usaha yang menyisahkan kelebihan dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan
agar lebih produktif. Pasar Modal berbeda dengan Pasar Uang, perbedaannya terletak pada
jangka waktu atau jatuh tempo produknya.
Pasar Modal(Capital Market) menyediakan sarana peminjam dana dalam jangka panjang
yaitu lebih dari 1 tahun.Pasar modal mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah
pemerintah melakukan berbagai regulasi dibidang keuangan dan perbankan. Para pelaku
modal juga menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan returndan
dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian negara.
Pasar Uang (Money Market) adalah pasar dengan instrumen finansial jangka pendek
dalam waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun. Adapun fungsi pasar uang adalah
sebagai sarana alternatif, sebagai sarana pengendali moneter (secara tidak langsung),
memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan, dan menunjang
program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.Mekanisme dalam pasar uang pada
dasarnya dirancang untuk mempertemukan kebutuhan dana jangka pendek perusahaan,
lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu jatuh
tempo satu tahun. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakanoutlet investasi bagi pihak
surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum
terpakai.
Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli
antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional,
dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya
fluktuasi kurs suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun
dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai
tukar mata uang asing, dan menerapkan manajemen mata uang asing.
Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh
informasi mengenai Pasar Keuangan seperti bagaimana kegiatan, pelaku-pelaku, fungsi, dan
instrumen yang terdapat dalam Pasar Modal dan Pasar Uang. Namun makalah ini tentunya masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dari para pembaca sangat penulis
harapkan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.