5.-BAB-2 (1) Referat
5.-BAB-2 (1) Referat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
muntah yang cukup parah untuk menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi,
alkalosis akibat keluarnya asam hidroklorida dan hipokalemia.4 Mual dan muntah
pada kehamilan adalah kondisi yang umum namun dapat melemahkan kondisi ibu
yang berat terjadi hingga 0,3 sampai 3% wanita dan dapat mempengaruhi fisik
dan psikologis ibu hamil. Mual muntah ini ditandai dengan muntah, dehidrasi,
penurunan berat badan. Gejala biasanya dimulai dengan enam sampai delapan
minggu kehamilan dan mereda sebelum 20 minggu. Pada kasus yang parah,
dalam sehari yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20
minggu. Keluhan muntah kadang kadang begitu hebat sehingga apa yang dimakan
sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.3
3
4
besar dari plasebo (p <0,04). Pada tingkat yang parah dapat diberikan ondansetron
2.2 Etiologi
Penyebab pasti mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil belum
faktor biologis, sosial dan psikologis. Faktor biologis yang paling berperan adalah
kondisi multifaktor dan telah dikaitkan dengan banyak faktor risiko. Wanita
dengan HG cenderung lebih muda, primipara, orang dengan warna kulit hitam,
dan cenderung minum alkohol, merokok. Seks bayi perempuan juga dikaitkan
dengan HG. Gen-gen paternal tidak dianggap berperan dalam terjadinya HG.
plasma terkait A (PAPP-A) yang lebih tinggi dan human chorionic gonadotropin
estrogen, yang dapat merangsang mual dan muntah. Progesteron juga diduga
menyebabkan mual dan muntah dengan cara menghambat motilitas lambung dan
parah pada kehamilan multipel dan kehamilan mola, yang merupakan kondisi
yang terkait dengan tingkat hCG yang terlalu tinggi. Infeksi dengan Helicobacter
heterogenitas yang signifikan di antara penelitian. Oleh karena itu, mirip dengan
hCG, hubungan kausal antara HG dan H. pylori belum terbentuk. Faktor lain yang
2.3 Patofisiologi
Ada teori yang menyebutkan bahwa perasaan mual adalah akibat dari
meningkatnya kadar hCG, estrogen dan progesteron karena keluhan ini mucul
pada 6 minggu pertama kehamilan yang dimulai dari hari pertama haid terakhir
progesteron ini masih belum jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat akibat
dan penolakan semua makanan dan minuman yang masuk, sehingga apabila terus-
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi karena energi yang
didapat dari makanan tidak cukup, lalu karena oksidasi lemak yang tidak
jaringan berkurang, hal tersebut menyebabkan pasokan zat makanan dan oksigen
menyebabkan kekurangan kalium akibat dari muntah dan ekskresi lewat ginjal,
yang menambah frekuensi muntah yang lebih banyak, dan membuat lingkaran
2.4 Klasifikasi
1. Tingkat I
makanan, lendir dan sedikit cairan empedu dan yang terakhir keluar darah.
Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang, dan urin sedikit tapi
masih normal.
2. Tingkat II
7
Gejala yang lebih berat, segala yang dimakan dan diminum akan
darah sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor,
kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin dan berat badan cepat
menurun.
3. Tingkat III
Konsisi tingkat III ini sangat jarang terjadi, gejala ditandai dengan
2.5 Diagnosis
Pada diagnosis harus ditentukan adanya kehamilan dan muntah yang terus
kali per 24 jam). Pemeriksaan fisik pada pasien hiperemesis gravidarum biasanya
keadaan membran mukosa, turgor kulit, nutrisi dan berat badan. Pada
pemeriksaan fisik dapat dijumpai dehidrasi, turgor kulit yang menurun, perubahan
tekanan darah dan nadi. Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan antara
lain, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kadar elektrolit, keton urin, tes
fungsi hati, dan urinalisa untuk menyingkirkan penyebab lain. Pada pemeriksaan
2.6 Tatalaksana
penurunan berat badan yang ekstrim.3 Jika muntah berlanjut setelah rehidrasi dan
tidak dapat diatasi dengan pengobatan rawat jalan, pasien dianjurkan untuk rawat
dalam tiga kelompok yang luas namun saling tumpang tindih. Perawatan lini
jumlah kecil namun sering, menghindari pemicu HG seperti diet dan makanan
yang berbau kuat, makan karbohidrat tinggi, makanan rendah lemak). Obat-
obatan pada lini pertama ini seperti vitamin B6 (piridoksin), jahe dan teknik
akupuntur. Pengobatan lini kedua biasanya diresepkan pada wanita yang datang
ke perawatan medis atau layanan obstetrik. Obat lini kedua ini seperti berbagai
obat anti-emetik, cairan intravena dan elektrolit sebagai penggantian untuk wanita
yang mengalami dehidrasi dan ketotik. Pengobatan lini ketiga diberikan untuk
wanita dengan gejala berat dan diinisiasi di lingkungan rumah sakit. Ini termasuk
Pengobatan lini pertama untuk gejala ringan sampai sedang. Tata laksana awal
dan utama untuk mual dan muntah tanpa komplikasi adalah istirahat dan
berlemak, atau suplemen besi. Perubahan pola diet yang sederhana, yaitu
mengkonsumsi makanan dan minuman dalam porsi yang kecil namun sering
cukup efektif untuk mengatasi mual dan muntah derajat ringan. Jenis makanan
kacang panjang, dan biskuit kering. Minuman elektrolit dan suplemen nutrisi
mengandung protein juga memiliki efek positif karena bersifat eupeptic dan
efektif meredakan mual. Manajemen stres juga dapat berperan dalam menurunkan
nonfarmakologik dengan efek yang cukup baik. Bahan aktifnya, gingerol, dapat
trials menunjukkan bahwa ekstrak jahe lebih efektif daripada plasebo dan
akar jahe bubuk per oral, empat kali sehari. Jahe tersedia dalam beberapa
persiapan: bubuk akar segar; tablet; kapsul; dan sirup. Sifat anti mualnya pertama
b. Akupuntur
tidak konsisten dan penelitiannya masih terbatas karena kurangnya uji yang
tersamar. Dalam sebuah studi yang besar didapatkan tidak terdapat efek yang
stimulasi saraf tingkat rendah pada aspek volar pergelangan tangan juga dapat
c. Vit B6 (piridoksin)
Dua uji coba klinis secara acak memeriksa hubungan antara vitamin B6
plasebo. Vitamin B6 dikaitkan dengan penurunan yang lebih besar pada skor VAS
mual dari awal dibandingkan dengan tablet plasebo (p <0,001). Jadi, pengobatan
doxylamine per oral setiap 8 jam sebagai farmakoterapi pertama yang aman dan
kejang yang tidak terkendali, dan glaucoma sudut tertutup. Namun, hanya
dengan efek samping sedasi yang lebih kecil. Dalam sebuah randomized trial,
dan pusing yang lebih ringan. Studi kohort telah menunjukkan bahwa penggunaan
memiliki efek samping tardive dyskinesia, tergantung durasi pengobatan dan total
dosis kumulatifnya. Oleh karena itu, penggunaan selama lebih dari 12 minggu
efektivitas yang sama, tetapi efek samping sedasi ondansetron lebih kecil.
10mg plus doxylamine 10mg pada kedua kelompok, namun perbaikan pada
b. Psikoterapi
Uji coba klinis secara acak oleh Faramarzi dkk 2015 (n = 86) membandingkan
c. Antagonis Dopamin
25mg yang diberikan intravena (IV) tiga kali lebih dari 24 jam. Gejala membaik
dengan metoclopramide 10mg IV. Perbaikan gejala itu terlihat pada kedua
kelompok tanpa bukti adanya perbedaan antar kelompok pada 24 jam. Namun,
tingkat keparahan.8
e. Cairan intravena
0,046) namun tidak ada perbedaan dalam muntah yang dilaporkan. Dari hasil
14
peningkatan dari pada normal saline pada kasus sedang-berat (Level B Class IIa).
Dua uji klinis acak dibandingkan dengan rawat jalan dan rawat inap.
McParlin dkk (n = 53) melaporkan tidak ada perbedaan dalam tingkat keparahan
gejala selama tujuh hari antara wanita yang menerima rehidrasi rawat jalan dan
anti emetik (Cyclizine 50mg IV / oral) dengan perawatan rawat inap (p <0,001).
1. Kortikosteroid
dengan risiko bibir sumbing dan tergantung dosis yang diberikan. Oleh karena itu,
10 minggu.
ada bedanya dalam muntah dan skor mual pada kelompok steroid dibandingkan
berikut:
Gambar 2.1 Algoritme terapi farmakologi untuk mual dan muntah dalam
kehamilan 2
16
Gambar 2.2 Obat-obatan untuk tata laksana mual dan muntah dalam
kehamilan
17
2.7 Komplikasi
kembang janin.4 Oleh karena itu, pada pemeriksaan fisik harus dicari apakah
kali per menit), penurunan tekanan darah, kondisi subfebris, dan penurunan
dehidrasi, kulit tampak pucat dan sianosis, serta penurunan berat badan.
dan hipokalemia. Hiperemesis gravidarum yang berat juga dapat membuat pasien
tidak dapat makan atau minum sama sekali, sehingga cadangan karbohidrat dalam
tubuh ibu akan habis terpakai untuk pemenuhan kebutuhan energi jaringan.
Akibatnya, lemak akan dioksidasi. Namun, lemak tidak dapat dioksidasi dengan
aseton, sehingga menyebabkan ketosis. Salah satu gejalanya adalah bau aseton
proteinuria.
18
Robekan pada selaput jaringan esofagus dan lambung dapat terjadi bila
muntah terlalu sering. Pada umumnya robekan yang terjadi kecil dan ringan, dan
perdarahan yang muncul dapat berhenti sendiri. Tindakan operatif atau transfusi
badan dalam kehamilan yang kurang (<7 kg) memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, kecil untuk masa
kehamilan, prematur, dan nilai APGAR lima menit kurang dari tujuh.
2.8 Prognosis
secara klinis dan laboratoris. Secara klinis, keberhasilan terapi dapat dinilai dari
penurunan frekuensi mual dan muntah, frekuensi dan intensitas mual, serta
umumnya baik, namun dapat menjadi fatal bila terjadi deplesi elektrolit dan