DISKUSI
PENDAHULUAN
Istilah hipertensi okuli sering sekali dipergunakan sebagai sebuah istilah umum,
berkenaan dengan suatu keadaan dimana tekanan intra okuli lebih besar daripada 21
mmHg. Ada beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan intra okuli,
inflamasi intra okuli, penggunaan corticosteroid, block pupil dan sebab-sebab idiophatic.
Batasan tersering yang dapat diterima untuk tekanan intra okuli pada populasi
secara umum adalah 10-22 mmHg. Ada 3 faktor yang menentukan tekanan intra okuli,
yaitu :
2. Resistensi dari out flow cairan aqueous melintasi sistem trabecular meshwork-
canalis schlemm.
Pada kebanyakan kasus peninggian tekanan intra okuli, disebabkan oleh peningkatan
Pengumpulan data dari studi epidemiology yang luas menunjukkan bahwa rata-
rata tekanan intra okuli lebih kurang 16 mmHg, dengan standard deviasi 3 mmHg.
2. Denyut jantung.
3. Respirasi.
13
4. Latihan.
5. Intake cairan.
6. Pengobatan sistemik.
7. Obat-obat topical.
Tekanan intra okuli lebih tinggi pada waktu pasien berbaring daripada pada waktu
berdiri. Tekanan intra okuli biasanya meninggi sesuai dengan umur dan dipengaruhi
dengan glaukoma sudut terbuka primer daripada populasi secara umum. 2,5
DEFINISI
Definisi hipertensi okuli telah muncul sepanjang akhir abad ke-20. Pertama kali
dipopulerkan pada tahun 1962 oleh Drance, tetapi tidak dicantumkan dalam English
Language Publications, sampai tahun 1966 oleh Perkins dan rekan, dengan definisi yang
Hipertensi okuli adalah suatu keadaan dimana tampak kriteria seperti di bawah ini :
1. Tekanan intra okuli lebih besar dari 21 mmHg pada satu atau kedua mata seperti
pemeriksaan.
5. Tidak adanya penyakit mata lain yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan.
14
suspek glaukoma, glaukoma sudut terbuka tanpa adanya kerusakan, dan glaukoma tahap
awal.
Penggunaan istilah ini tidak penting selama para ahli menyadari bahwa mereka
berhadapan dengan individu-individu yang mana beresiko besar untuk terkena glaukoma
sudut terbuka primer tetapi belum menunjukkan bukti-bukti yang jelas dari penyakit
tersebut.7
Sebab itu, beberapa ahli menyarankan untuk menghapuskan istilah hipertensi okuli dari
Estimasi prevalensi dari hipertensi okuli masih bervariasi, beberapa ahli percaya
bahwa kemungkinannya 8 kali lebih tinggi daripada glaukoma sudut terbuka primer.
Membedakan antara diagnosa hipertensi okuli dengan glaukoma sudut terbuka primer
tahap awal seringkali sangat sulit. Ophthalmologist harus melihat secara teliti pada tanda-
tanda kerusakan awal pada optic nerve ( saraf optik ), misalnya : focal notching, cupping
yang tidak simetris, splinter disc haemorrhage, terlepasnya lapisan serabut saraf, atau
PATHOPHYSIOLOGY
Tekanan intra okuli yang tinggi merupakan masalah pada populasi hipertensi
okuli karena ia merupakan salah satu faktor resiko utama glaukoma. Penyebab dari
peninggian tekanan intra okuli secara umum yang dapat diterima adalah menurunnya
resistensi dari outflow aqueous humor disangkakan dengan berbagai teori, termasuk
diantaranya :
15
1. Obstruksi trabecular meshwork oleh benda-benda asing.
3. Mengecilnya densitas dan ukuran pori-pori trabecula pada dinding bagian dalam
schlemm.
Proses lain yang mempunyai peranan dalam resistensi dari outflow aqueous termasuk
Walaupun demikian, TIO merupakan faktor yang bisa dimanipulasi secara klinis
dengan sukses dan penanganan serta penggolongan pasien berdasarkan TIO, telah
menjadi bahan masukan bagi hipertensi okuli dan kapan ia harus ditherapy untuk
Pasien dengan TIO 28 mmHg 15 kali lebih cenderung mendapat gangguan lapang
pandangan dibanding pasien hipertensi okuli dengan TIO 22 mmHg. Makanya populasi
16
1. Variabilitas dari ukuran tonometri per pemeriksa ( biasanya didapati lebih
kurang 10%).
Dalam waktu 24 jam, individu normal mempunyai TIO bervariasi 2-6 mmHg.
) dan tekanan minimum pada tengah malam atau waktu shubuh ( early in the
4 . Pembacaan berulang harus diambil dan harus dilihat dengan bukti korelatif dari
lapang pandangan dan pemeriksaan saraf optik sebelum diagnosa atau therapy
diberi.9
FREKWENSI
sampai 10% populasi usia diatas 40 tahun. Pada orang tua rata-rata TIO meninggi,
terutama pada wanita. Dan standard deviasinya lebih besar daripada individu-individu
yang lebih muda. Ini berarti bahwa normal TIO pada wanita tua berkisar sampai 24
Meskipun 7-8% populasi berumur di atas 40 tahun mempunyai TIO lebih besar
dari 21 mmHg, hanya 1% individu dengan hipertensi okuli dapat timbul kehilangan
kenaikan TIO.
17
Kenaikan tekanan pada orang muda memerlukan perhatian karena individu
tersebut mempunyai waktu terpapar kepada tekanan yang tinggi untuk waktu lebih lama
RIWAYAT
mendeteksi glaukoma atau penyakit mata yang lain yang secara sekunder menyebabkan
1. Riwayat penyakit mata terdahulu : riwayat sakit pada mata atau mata merah, halos
atau kepala.
systemic.
PEMERIKSAAN FISIK
Yang harus diperhatikan pada waktu pemeriksaan adalah yang seperti berikut ini
macular degeneration, ocular surface disorders ( misalnya dry eye ), atau efek
miotics ).
b. Bilik mata depan : periksa apakah ada cell atau flare, uveitis, hyphema,
mungkin diobservasi.
Morgagni ).
18
dengan filter red-free, notching atau penipisan dari disc rim ( terutama
proliferative.
Baseline stereo fundus photographs : dapatkan baseline stereo fundus photographs untuk
rujukan/perbandingan masa yang akan datang, kalau tidak tersedia, buat gambaran yang
representatif.9
TONOMETRI
TIO bervariasi dari jam ke jam pada setiap individu. Ritme circadian dari TIO
biasanya menyebabkan sebagian besar kenaikan di pagi hari. TIO juga meningkat
dipercaya ? Metode apa yang digunakan untuk mendapatkan hasil ? Kapan waktu
Goldmann di slit lamp. Pengukuran harus dengan Tono-pen, Perkins atau
rencana therapy. Ambil pengukuran pada pagi hari dan malam hari untuk
GONIOSCOPY
sekunder peninggian TIO, seperti penyempitan sudut, glaukoma pigmentary, dan PXF.9
kelihatan sampai lebih dari 40% kehilangan lapisan serabut saraf muncul.
20
TEST-TEST YANG LAIN
trabecular.
2.
Provocative testing : seperti water-drinking test, digunakan untuk mencoba
PENATALAKSANAAN
Tidak ada pernyataan yang jelas mengenai apakah peninggian tekanan intra okuli
harus diobati tanpa adanya tanda-tanda kerusakan awal. Resiko kerusakan meningkat
seiring dengan peninggian tekanan intra okuli. Menurut Ocular Hypertension Study,
tidak ada bukti yang jelas apabila tekanan yang meninggi diturunkan, dapat menghambat
Sebagian besar ahli mata memulai pengobatan jika tekanan intra okuli secara
konsisten lebih tinggi daripada 30 mmHg disebabkan oleh resiko tinggi terjadinya
Tetapi sekarang ini sebagian ahli mengobati semua kasus peninggian tekanan
intra okuli yang lebih tinggi dari 21 mmHg dengan obat-obatan topical. Namun ada
21
juga beberapa ahli menyarankan observasi yang ketat tanpa pengobatan karena
Beberapa ahli menyeleksi dan mengobati individu yang beresiko besar menderita
glukoma.
40% dapat timbul sebelum adanya defek lapang pandangan, jangan melakukan therapy
Untuk alasan tersebut, di bawah ini adalah penuntun penatalaksanaan menurut resiko
b. Perubahan-perubahan parapapillary.
intra okuli sangat penting dan kalau memungkinkan penurunan tekanan intra
okuli sampai 20%. Untuk kelompok ini,obati pasien dan kontrol 1 bulan
kemudian untuk melihat apakah pengobatan efektif dan tidak ada efek yang
22
2. Faktor-faktor resiko sedang :
a. Tekanan intra okuli 24-29 mmHg tanpa defek lapisan serabut saraf.
c. Myopia tinggi.
Follow-up pemeriksaan secara lengkap dalam waktu 2-3 minggu untuk cek ulang
tekanan. Jika tekanan intra okuli masih tetap 3 mmHg diatas batas, teruskan
Lakukan follow-up pemeriksaan 2-3 bulan kemudian untuk cek ulang tekanan
pada waktu yang berbeda dalam sehari ( misalnya jam 8 pagi, jam 11 pagi, jam 1
OBAT-OBATAN
Obat-obatan yang ideal untuk therapy hipertensi okuli harus memiliki syarat-
Tidak ada efek yang merugikan atau eksaserbasi sistemik dari penyakit.
Sekali pengobatan dimulai, lakukan follow-up yang ketat untuk menangani efek samping
dari obat-obatan. Lakukan follow-up pertama 3-4 minggu setelah therapy dimulai.
Observasi tanda-tanda alergi obat, misalnya hyperemia, skin rash, reaksi follikular.
23
Pertimbangkan therapy 1 mata ketika memulai pemberian obat-obatan, karena
tekanan intra okuli mata yang satu lagi dapat digunakan sebagai kontrol untuk mengukur
efek dari pengobatan. Perbedaan lebih dari 4 mmHg antara 2 mata setelah pengobatan
Kategori obat-obatan :
processus ciliaris mata. Efek ini menurunkan sekresi aqueous humor sehingga
Mekanisme kerja anti hipertensive beta adrenergics blockers pada mata masih
3. Adrenergics agonists.
Contoh : Brimonidine.
4. Prostaglandin analog.
24
5. Obat-obatan terbaru yang diakui.
adalah contoh obat-obat terbaru yang diakui serupa dengan prostaglandin yang
6. Beta-adrenergic blockers.
kelompok ini juga berinteraksi dengan beta reseptor di jantung dan paru-paru
Contoh : Betaxolol 0,25%, Carteolol 1%, Timolol 0,25% & 0,5%, Levobunolol
TINDAKAN OPERASI
Secara umum, jika kontrol tidak dapat dicapai dengan 1-2 kali pengobatan
Laser dan therapy operasi tidak dapat menjadi pertimbangan untuk pengobatan
hipertensi okuli sebab resikonya lebih besar daripada resiko timbulnya kerusakan
25
SCLERAL EXPANSION BAND PROCEDURE
hipertensi okuli dan glaukoma sudut terbuka primer. Prosedur ini membalikkan (
reverses ) presbyopia dan meningkatkan tegangan dasar dari musculus ciliaris, yang
panjangnya 1,5 mm, dalamnya 300 micron, berjarak 4 mm, dibuat dengan menggunakan
pisau intan segi empat. Kedua insisi tersebut kemudian dihubungkan dengan
menggunakan pisau intan lamella yang panjangnya 5 mm. Bagian dari scleral expansion
band dimasukkan ke dalam scleral belt loops sehingga ujungnya menonjol keluar dari
setiap sisi belt loops. Proses ini diulang pada keempat quadrant oblique dari mata.
therapy terbaru dan modal preventive untuk hipertensi okuli dan POAG. Tetapi prosedur
ini masih diselidiki dan terbatas penggunaannya hanya di Amerika Serikat saja.15
FOLLOW UP
Berdasarkan luas kerusakan serabut saraf dan tingkatan kontrol tekanan intra
okuli, pasien dengan hipertensi okuli harus dilihat setiap 2 bulan atau setahun
sekali, bahkan lebih cepat jika timbul tanda kurangnya kontrol tekanan intra
okuli.
26
Glaukoma masih merupakan perhatian pada pasien dengan tekanan intra okuli
yang meningkat dengan normal disc dan lapang pandangan, atau pada pasien
dengan normal tekanan intra okuli tapi dicurigai adanya kerusakan disc dan
lapang pandangan. Pasien ini harus diobservasi secara ketat karena mereka
2. Komplikasi.
Dengan kontrol tekanan intra okuli yang jelek, berlanjut dengan timbulnya
3. Prognosis.
primer, dan mereka tetap mempunyai penglihatan yang bagus seumur hidup
mereka.9
27
DAFTAR PUSTAKA
Epidemiology and Heredity. Dalam : Glaucoma. Section 10. Basic and Clinical
Dynamics. Dalam : Glaucoma. Section 10. Basic and Clinical Science Course. 2000-
2001. h. 14-24.
Dalam : Glaucoma . Section 10. Basic and Clinical Science Course. 2000-2001.
h.130-146.
h.1-5.
7. Shaffers, Becker . Diagnosis and Therapy of Glaucoma. Seventh Edition. Mosby Inc.
1999. h.299-306.
8. Migdal, Clive . Primary Open Angle Glaucoma. Dalam : Tasman, Eds Duane’s
http//www.emedicine.com/oph/topic578.htm.
28
10. Cardakli Fusun U . Glaucoma, Suspect, Adult. Diambil dari URL :
http//www.emedicine.com/oph/topic127.htm.
12. Nema H.V, Nema Nitin . Glaucoma. Dalam : Textbook of Ophthalmology. Third
14. Kanski JJ, Mc.Allister, Salmon JF . Medical Therapy of Glaucoma. Dalam : A Color
1996. h.118-128
15. Schachar Ronald A . Scleral Expansion Procedure in Ocular Hypertension & Primary
http//www.emedicine.com/oph/topic730.htm.
http//www.drd.com/searchable/papers/presby-paper/schachar00.html.
29