Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Space Occupying Lesions (SOL) merupakan generalisasi masalah

tentang adanya lesi pada ruang intrakranial khususnya otak. Banyak penyebab

yang dapat menimbulkan lesi pada otak salah satunya adalah tumor

intrakranial. Tumor intrakranial termasuk juga lesi desak ruang jinak maupun

ganas yang tumbuh di otak meningen dan tengkorak (Ariyani, 2012). Jenis

tumor terbagi menjadi 2 yaitu……….(tambahkan) Sedangkan meningioma

adalah jenis tumor yang berasal dari jaringan meningen seperti arachnoid, dan

duramatter yang tumbuh diluar jaringan saraf. Perkembangan tumor ini

sangat lambat, dan cenderung menyerang lebih banyak pada orang dewasa

(Tarwoto, 2015).

Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer tahun

2013, bahwa lebih dari 126.000 orang di dunia mengidap tumor otak tiap

tahun, dengan lebih dari 97.000 diantaranya meninggal (Al Tamimi dan

Sulong, 2014). Angka tersebut memperlihatkan bahwa penderita tumor otak

sangat tinggi dan dapat meningkat dari tahun ke tahun. Keberadaan tumor

pada stadium awal sangat sulit diketahui karena umumnya batas tumor masih

belum tampak jelas, kekontrasannya rendah, dan terkadang mirip seperti

jaringan normal (National Brain Tumor Society, 2013). Insiden tumor otak di

Indonesia belum banyak ditemukan dalam literatur (Harsono, 2011).


sedangkan data yang didapat dari rekam medik RSUP Hasan Sadikin

Bandung dari Februari hingga Mei didapat kasus sebanyak 31 kasus tumor

otak diantaranya 25 (80,6%) kasus yang telat menjalani operasi dan 6

(19,4%) kasus yang belum menjalani operasi.

Adapun dampak negatif yang dapat ditimbulkan pada kasus tumor

otak bila tidak diatasi akan menghambat aliran darah ke menuju otak sebagai

pusat pengatur tubuh manusia. Selain itu massa yang terus tumbuh pada

ruang otak akan menekan beberapa saraf sehingga secara objektif gejala yang

ditimbulkan antara lain penurunan kesadaran, gangguan komunikasi,

gangguan penglihatan, dan nyeri akibat dari infiltrasi tumor (Tarwoto, 2015).

Sehingga tumor yang berkembang terus menerus pada ruang otak harus

segera ditangani dengan proses pembedahan.

Melihat banyaknya angka kejadian tumor otak di RSUP Hasan

Sadikin Bandung, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah

tentang Asuhan Keperawatan Pada Ny. I Dengan Gangguan Sistem

Persarafan: Space Occupying Lesions Supratentorial At Left Right

Spheenorbita Meningioma Di Ruang Kemuning Lantai 2 Bedah Saraf Rumah

Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui tentang gambaran asuhan keperawatan serta mampu

memberikan asuhan keperawatan pada penderita gangguan sistem


persarafan: Space Occupying Lesions supratentorial at left right

spheenorbita meningioma di Ruang Kemuning Lantai 2 Bedah Saraf

Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksan pengkajian pada pasien Ny. I dengan gangguan

sistem persarafan: Space Occupying Lesions supratentorial at left

right spheenorbita meningioma di Ruang Kemuning Lantai 2 Bedah

Saraf Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung;

b. Mampu mengetahui metode cara mendiagnosa atau merumuskan

masalah keperawatan pada pasien Ny. I dengan gangguan sistem

persarafan: Space Occupying Lesions supratentorial at left right

spheenorbita meningioma di Ruang Kemuning Lantai 2 Bedah Saraf

Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung;

c. Mampu menyusun perencanaan intervensi keperawatan pada pasien

Ny. I dengan gangguan sistem persarafan: Space Occupying Lesions

supratentorial at left right spheenorbita meningioma di Ruang

Kemuning Lantai 2 Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat dr.

Hasan Sadikin Bandung;

d. Mampu melakukan tindakan keperawatan atau implementasi pada

pasien Ny. I dengan masalah keperawatan gangguan sistem

persarafan: Space Occupying Lesions supratentorial at left right

spheenorbita meningioma di Ruang Kemuning Lantai 2 Bedah Saraf

Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung;


e. Mampu mengetahui hasil evaluasi pada pasien Ny. I dengan masalah

keperawatan gangguan sistem persarafan: Space Occupying Lesions

supratentorial at left right spheenorbita meningioma di Ruang

Kemuning Lantai 2 Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat dr.

Hasan Sadikin Bandung;

f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien Ny. I

dengan masalah keperawatan gangguan sistem persarafan: Space

Occupying Lesions supratentorial at left right spheenorbita

meningioma di Ruang Kemuning Lantai 2 Bedah Saraf Rumah Sakit

Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

C. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai informasi bagi instansi pendidikan

dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan tentang asuhan

keperawatan pada Ny. I dengan gangguan sistem persarafan: Space

Occupying Lesions supratentorial at left right spheenorbita meningioma;

2. Bagi Lahan Praktik

Dapat menjadikan bahan masukan bagi perawat dalam melakukan

tindakan dan mengambil kebijakan dalam rangka peningkatan mutu

pelayanan pada pasien Ny. I dengan gangguan sistem persarafan: Space


Occupying Lesions supratentorial at left right spheenorbita meningioma,

supaya derajat kesehatan pasien lebih meningkat;

3. Bagi Penulis

Dapat menambah wawassan atau pengetahuan dalam memberikan

asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien Ny. I dengan

gangguan sistem persarafan: Space Occupying Lesions supratentorial at

left right spheenorbita meningioma.

D. Metode Penulisan

Penulisan karya tulis ini menggunakan metode sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Penulis mencari dari beberapa sumber buku referensi, jurnal dan

bahan internet yang berkaitan dengan materi yang dibahas sehingga data

yang diperoleh sifatnya teoritis.

2. Studi Kasus

Untuk mencapai penulisan karya tulis ilmiah ini, dalam

pengumpulan data penulis menggunakan beberapa cara antara lain:

a. Wawancara

Untuk memperoleh keterangan langsung dari pasien;

b. Observasi

Mengamati secara langsung pola pemenuhan kebutuhan pasien

selama sakit;
c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan seperti inspeksi, palpasi untuk mencari

data sesuai dengan keluhan pasien dan untuk menunjang penegakan

diagnosa sesuai dengan pengkajian yang dilakukan pasien;

d. Diskusi

Penulis mendiskusikan dengan pembimbing di lahan praktik;

e. Metode dokumentasi

Dengan menggunakan catatan keperawatan dan status kesehatan

pasien.

E. Sistematika Penulisan

Karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematika dalam 5 (lima) BAB sebagai

berikut:

Bab I : Pendahuluan

Berisikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Teoritis

Berisikan tentang anatomi fisiologi sistem persarafan, anatomi

otak, konsep dasar tumor otak serta asuhan keperawatan yang

membahas tentang tumor otak

Bab III : Tinjauan Kasus

Meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, evaluasi yang

merupakan suatu studi kasus dilapangan bagaimana penanganan


dan proses keperawatan dilaksanakan, dimana pengkajian

meliputi data pasien, perencanaan meliputi analisa data yang

didapat pada studi kasus dilapangan, tindakan mencakup asuhan

keperawatan yang diterapkan dan masuk ke evaluasi yang

merupakan suatu tolak ukur keberhasilan proses keperawatan.

Bab IV : Pembahasan

Berisikan tentang kesenjangan antara teori yang ada dan kasus

yang ditemukan dilapangan.

Bab V : Penutup

Berisikan simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai