Aprilita Noor Amelia-FKIK PDF
Aprilita Noor Amelia-FKIK PDF
SKRIPSI
Oleh:
1112101000095
PEMINATAN GIZI
JAKARTA
1438 H / 2017 M
HALAMAN JUDUL
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU
MAKAN SUMBER ENERGI PADA WANITA PRAKONSEPSI
YANG DILAYANI KUA KECAMATAN PAMULANG
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2016
SKRIPSI
Oleh:
1112101000095
PEMINATAN GIZI
JAKARTA
1438 H / 2017 M
LEMBAR PERNYATAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN GIZI
Skripsi, Juni 2017
Abstrak
Salah satu masalah kesehatan yang masih sering terjadi pada wanita adalah
Kekurangan Energi Kronis (KEK). Dampak KEK meliputi status gizi rendah, dan
cenderung dapat melahirkan BBLR, kelahiran prematur, bahkan kemungkinan bayi
meninggal dunia. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan
pengetahuan, sikap dengan perilaku makan sumber energi pada wanita prakonsepsi
yang dilayani KUA Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan tahun 2016.
Responden pada penelitian ini berjumlah 148 orang dengan rentang usia (15-49
tahun) yang dipilih melalui metode quota sampling. Penelitian ini merupakan
penelitian epidemiologi observasional analitik dengan desain cross sectional.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner pengetahuan dan
sikap untuk mengetahui karakteristik responden, dan melakukan wawancara dengan
metode Semi Quantitative FFQ untuk melihat konsumsi makanan sumber energi.
Kemudian data di analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita prakonsepsi
memiliki perilaku makan sumber energi kurang (84,5%), pengetahuan gizi rendah
(50,7%) dan sikap gizi negatif (65,5%). Berdasarkan hasil uji bivariat dengan tingkat
kemaknaan 5% diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi wanita
prakonsepsi dengan perilaku makan sumber energi (p=0,197). Namun, terdapat
hubungan antara pengetahuan mengenai makanan sumber energi dengan perilaku
makan sumber energi (p=0,023). Kemudian tidak ada hubungan signifikan antara
sikap gizi wanita prakonsepsi terhadap perilaku makan sumber energi (p=0,784).
Namun, terdapat hubungan antara sikap terhadap porsi konsumsi sumber energi yang
tepat dan sikap terhadap upaya agar memiliki berat badan ideal dengan perilaku
makan sumber energi (p=0,050; p=0,027).
Oleh sebab itu, diharapkan bagi pihak KUA, Puskesmas Pamulang dan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan agar dapat bekerjasama dalam memberikan
edukasi kesehatan bagi wanita prakonsepsi, sehingga lebih memahami dan bersikap
positif terhadap porsi makanan sumber energi dalam mempertahankan pangan dan
menjaga berat badan ideal.
NUTRITION CONCENTRATION
Undergraduate Thesis, Juni 2017
Abstract
A. DATA PENULIS
Alamat : RT 008 RW 004 Ds. Karya Maju Kec. Keluang Kab. MuBa
Kebangsaan : Indonesia
Email : aprilitanoor@gmail.com
Kota Tangerang Selatan Tahun 2016” dengan baik. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada suri teladan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan pengikutnya. Ucapan terima kasih penulis haturkan dengan
penuh rasa hormat dan suka cita atas terselesaikannya skripsi ini kepada :
1. Orang tua tercinta Bapak Tumidi dan Ibu Marfungawati yang telah berikhtiar,
sabar, serta kepada Kakakku dr. Wika HR, dan Ketiga Adikku Putri Ayu A,
Putra Maulana Z, dan Nisa Nur H yang telah memberi semangat, dukungan serta
2. Bapak Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
3. Ibu Fajar Ariyanti, SKM, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat sekaligus staf dosen yang telah sabar mendidik dan mengajarkan
ilmu pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi masa depan penulis.
4. Ibu Febrianti, S.P, M.Si dan Ibu Mukhlidah Hanun Siregar, MKM selaku
membimbing penulis. Terima kasih untuk segala masukan dan nasihatnya bu.
5. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Kepala KUA Kecamatan Pamulang
beserta jajaran staf, terkhusus Bapak Cecep dan Ibu Nurjannah yang telah
memberikan izin serta telah banyak membantu dan membimbing penulis selama
penelitian.
Hidayatullah Jakarta 2012, terkhusus Kak Arina Khoirina yang telah menjadi
7. Keluarga Besar As-shoff MuBa yang juga telah menjadi keluarga di perantauan,
Semoga ilmu yang diajarkan, bimbingan dan arahan yang disampaikan, serta
doa dan dukungan yang telah diberikan dari berbagai pihak terhadap penulis,
skripsi ini tentu masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mohon maaf
jika terdapat banyak kekeliruan. Dari semua pihak yang membaca juga sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan masukan bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................. xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 6
1.3 Pertanyaan Penelitian................................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
1.6 Ruang Lingkup.......................................................................................... 9
BAB II................................................................................................................... 10
2.1 Wanita Prakonsepsi................................................................................. 10
2.1.1 Wanita Usia Subur (WUS) dan Masa Prakonsepsi ............................ 10
2.1.2 Kebutuhan Gizi pada Wanita Prakonsepsi ......................................... 12
2.1.3 Kebutuhan Energi pada Wanita Prakonsepsi ..................................... 20
2.2 Perilaku Makan ....................................................................................... 24
2.2.1 Pengertian Perilaku Makan ................................................................ 24
2.2.2 Dampak Perilaku Makan.................................................................... 27
2.2.3 Metode Penilaian Konsumsi Pangan.................................................. 32
2.3 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku ................................. 36
2.3.1 Pengetahuan (Knowledge).................................................................. 38
2.3.2 Sikap (Attitude) .................................................................................. 41
2.4 Kerangka Teori ....................................................................................... 42
BAB IV ................................................................................................................. 50
4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 50
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................. 50
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 50
4.4 Metode Pengumpulan Data..................................................................... 52
4.5 Instrumen Penelitian ............................................................................... 54
4.6 Manajemen Data ..................................................................................... 58
4.7 Analisis Data........................................................................................... 61
4.7.1 Analisis Univariat............................................................................... 61
4.7.2 Analisis Bivariat................................................................................. 61
4.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas............................................................ 62
BAB V ............................................................................................................... 64
5.1 Gambaran KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016................................ 64
5.2 Analisis Univariat..................................................................................... 65
5.2.1 Gambaran Perilaku Makan Sumber Energi pada Wanita Prakonsepsi yang
dilayani KUA Kecamatan Pamulang ................................................. 65
5.2.2 Gambaran Pengetahuan Gizi Wanita Prakonsepsi yang dilayani KUA
Kecamatan Pamulang......................................................................... 66
5.2.3 Gambaran Sikap Gizi Wanita Prakonsepsi yang dilayani KUA Kecamatan
Pamulang............................................................................................ 67
5.3 Analisis Bivariat ...................................................................................... 70
5.3.1 Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Makan Sumber Energi pada
Wanita Prakonsepsi yang Dilayani KUA Kecamatan Pamulang....... 70
5.3.2 Hubungan Sikap Gizi dengan Perilaku Makan Sumber Energi pada
Wanita Prakonsepsi yang Dilayani KUA Kecamatan Pamulang....... 72
BAB VI ................................................................................................................. 75
6.1 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 75
6.2 Gambaran Perilaku Makan Sumber Energi.............................................. 75
6.3 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Makan Sumber Energi ............ 78
6.4 Hubungan Sikap dengan Perilaku Makan Sumber Energi ....................... 81
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi Wanita Usia Subur (WUS) Umur 15-
49 Tahun ........................................................................................................ 15
Tabel 4.1 Nilai P (Proporsi) Variabel Dependen dan Variabel Independen ......... 48
Tabel 5.1 Nama-nama Kelurahan di KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016 ... 64
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Makan Sumber Energi pada Wanita
Prakonsepsi yang dilayani KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016............ 65
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Gizi Wanita Prakonsepsi yang dilayani
KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016....................................................... 64
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sikap Gizi Wanita Prakonsepsi yang dilayani KUA
Kecamatan Pamulang Tahun 2016 ................................................................ 67
Tabel 5.7 Analisis Hubungan antara Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Makan
Sumber Energi pada Wanita Prakonsepsi yang dilayani KUA Kecamatan
Pamulang Tahun 2016 ................................................................................... 69
Tabel 5.9 Analisis Hubungan antara Sikap Gizi dengan Perilaku Makan Sumber
Energi pada Wanita Prakonsepsi yang dilayani KUA Kecamatan Pamulang
Tahun 2016 .................................................................................................... 70
Tabel 5.10 Analisis Hubungan antara Pertanyaan Sikap Gizi Konsumsi Buah dan
Sayur (C2) dengan Perilaku Makan Sumber Energi pada Wanita Prakonsepsi
yang dilayani KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016................................ 71
Tabel 5.11 Analisis Hubungan antara Pertanyaan Sikap Gizi Terhadap Upaya BB
Ideal (C8) dengan Perilaku Makan Sumber Energi pada Wanita Prakonsepsi
yang dilayani KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016................................ 72
DAFTAR GAMBAR
kurang yang dapat terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS) maupun wanita
hingga 49 tahun baik yang berstatus kawin maupun yang belum kawin atau
janda. Dapat disimpulkan bahwa WUS adalah wanita prakonsepsi yang siap
atau masa sebelum hamil yang dapat terjadi sekitar tiga hingga enam bulan
yang siap menjadi ibu serta dapat memperhatikan kesehatan dirinya (Rhode
kekurangan asupan energi dalam waktu lama dan dapat diketahui dengan
cara mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA) melalui ambang batas <23,5
1
2
KEK baik sebelum dan selama hamil adalah status gizi rendah atau biasa
prevalensi risiko KEK pada wanita hamil umur 15–49 tahun secara nasional
(12,6%) menjadi (27,4%) pada tahun 2013 dengan angka prevalensi risiko
Selain itu, Provinsi Banten juga merupakan salah satu dari 13 provinsi yang
berisiko KEK (Depkes RI, 2008 dan Kemenkes RI, 2013). Sehingga masih
di wilayah kerja Puskesmas Pamulang pada ibu hamil risiko KEK pada
tahun 2014 (0,47%) menjadi (0,49%) pada tahun 2015. Hal ini menandakan
bahwa terjadi peningkatan prevalensi KEK pada ibu hamil risiko KEK
bahwa ibu hamil KEK dan memiliki asupan energi kurang sebanyak 42%.
Hal ini menandakan bahwa masih adanya masalah terkait asupan energi
menyatakan bahwa ada hubungan antara asupan energi dengan KEK pada
kurang. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai korelasi r = 0,792 yang
KEK yang menunjukkan bahwa terdapat kekuatan korelasi yang kuat. Selain
energi seseorang, maka hal tersebut dapat meningkatkan status BMI dan
LILA seseorang.
kesehatan ibu dan anak. Oleh sebab itu, faktor kondisi ibu sebelum dan
dipengaruhi oleh asupan nutrisi seorang ibu, juga dapat terkait dengan
menegaskan bahwa seorang ibu memang harus menambah jumlah dan jenis
harus diketahui adalah janin akan tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi
dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi yang
sikap dan perilaku pemilihan makanan yang baik dan benar bagi seorang ibu
pengetahuan gizi seseorang maka semakin baik pula keadaan gizinya. Hal
ini didukung dengan penelitian Hamid dkk (2014), yang menyatakan bahwa
5
dkk (2013), yang menyimpulkan bahwa porsi makan nasi, sayur, dan buah-
perilaku makan sumber energi kurang yang saat ini masih sering terjadi pada
84,5%. Dampak yang dapat ditimbulkan dari KEK meliputi status gizi
bahkan kemungkinan bayi meninggal dunia. Oleh sebab itu perlu adanya
wanita sebagai calon ibu. Sehingga penelitian pada wanita prakonsepsi yang
dilayani KUA Kecamatan Pamulang tahun 2016 ini dilakukan peneliti untuk
berikut:
2016 ?
a. Tujuan umum
b. Tujuan Khusus
2016.
sikap dan perilaku makan wanita prakonsepsi yang juga dapat digunakan
2. Bagi Peneliti
ilmu gizi yang dimiliki, khususnya terkait gizi maternal dan kesehatan
9
lanjutan.
digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi cross sectional dengan
TINJAUAN PUSTAKA
yang belum kawin atau janda. Selain itu juga keadaan organ reproduksinya
sebelum terjadinya pembuahan yang juga dapat terjadi sekitar tiga hingga
wanita berencana menikah bahkan dalam waktu enam bulan yang akan
datang, maka mulai saat ini calon ibu sudah harus mempersiapkan diri
sebab itu, masa prakonsepsi ini harus diawali dengan hidup sehat, seperti
10
11
seorang ibu, dimana kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa
medis, perilaku, dan sosial kesehatan wanita, serta hasil kehamilannya dari
sebelum konsepsi (Hadar et al, 2015). Hal ini menandakan bahwa faktor
maka calon ibu perlu memiliki kesehatan dan gizi yang baik. Jika hal
tidak kurus dan tidak anemia atau kekurangan gizi lainnya. Dalam rangka
makanan untuk memperoleh zat- zat yang sangat berguna bagi tubuh. Oleh
berbagai zat-zat gizi yang dibutuhkan dengan jumlah dan mutu yang
mencukupi.
dikonsumsi secara normal dengan tahapan serta proses yang dimulai dari
atau pengeluaran zat- zat yang tidak digunakan oleh tubuh, dan berfungsi
Kata gizi berasal dari bahasa arab yaitu ghidza yang berarti
makanan. Oleh sebab itu, ilmu gizi juga berkaitan dengan tubuh manusia.
sehari-hari yang mengandung gizi seimbang. Dalam hal ini yaitu Pedoman
dalam hal beban gizi ganda, baik kekurangan maupun kelebihan gizi.
sehari-hari yang harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah
(porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur,
mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral), serta
konsumsi zat gizi makro dan mikro (karbohidrat, protein, vitamin dan
berbagai zat gizi dan juga harus sesuai dengan anjuran. Berikut anjuran
dapat dijadikan acuan bagi wanita prakonsepsi terkait perilaku makan sehat
sehari-hari agar tetap seimbang dan aman, khususnya dalam hal ini bagi
wanita sebagai calon ibu, dengan tujuan agar status gizi serta kesehatan
Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
dan cukup jumlahnya; 10) Lakukan aktivitas fisik secara teratur; 11)
Salah satu pesan dasar utama pedoman gizi seimbang diatas yaitu
bagi wanita atau calon pengantin dalam memenuhi kebutuhan energi, yaitu
atau calon pengantin. Oleh sebab itu, hal ini menandakan bahwa setiap
energinya.
bahwa satu makanan saja tentu tidak akan cukup untuk memenuhi
seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, kecuali Air Susu Ibu (ASI).
maka semakin mudah pula kebutuhan akan berbagai zat gizi untuk
terpenuhi.
sayur dan buah juga menjadi syarat bagi wanita atau calon pengantin.
umumnya ialah jika setiap kali makan hidangan tersebut terdiri dari 4
asam folat yang memang sangat diperlukan pada masa kehamilan. Buah-
biru, ungu seperti semangka, mangga, jeruk, apel, dan sebagainya juga
dan antioksidan.
Selain makanan yang bervariasi pada zat gizi makro, vitamin dan
mineral, makanan sumber zat gizi mikro juga penting dan dibutuhkan
tubuh, khususnya pada calon pengantin yaitu kandungan zat besi dan asam
selama periode menstruasi. Selain itu, kebutuhan zat besi juga dapat
dalam darah kurang dari nilai normal atau lebih dikenal dengan Anemia
Gizi Besi (AGB). Hal ini terjadi karena zat besi berperan pada sintesa sel
(2004) pada 405 wanita di Cina, yang menyatakan bahwa wanita dengan
BBLR dan 5 kali lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan Fetal Growth
Restriction (FGR).
sistem saraf, termasuk sel darah merah. Karena asam folat berperan
darah merah, sehingga jumlah sel darah merah menjadi kurang. Selain itu,
asam folat dengan vitamin B6 dan B12 juga dapat membantu mencegah
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal usia ibu, BMI,
atau alkohol antara prematur atau BBLR kasus dan kontrol masing-
masing.
Seperti halnya zat besi, asam folat juga banyak terdapat pada
pada orang dewasa disarankan sebanyak 1000 gr/hari. Oleh sebab itu,
folat secara cukup, minimal 4 bulan sebelum masa kehamilan atau paling
sedikit 90 pil zat besi selama kehamilannya agar terhindar dari risiko bayi
lahir cacat terutama pada sistem saraf (otak) atau cacat tabung saraf
subur. Maka, status gizi wanita terutama pada masa usia subur merupakan
Pada manusia, periode kritis dalam tumbuh kembang janin memang harus
dimulai sejak masa prakonsepsi pada kaum wanita atau ibu yang akan
menikah dan akan merencanakan konsepsi. Selain itu, beberapa hal yang
harus menjadi perhatian serius calon ibu sejak prakonsepsi hingga anak
adanya risiko KEK pada wanita atau calon pengantin. Oleh sebab itu,
pengantin agar memahami serta mematuhi kebutuhan gizi apa saja yang
diperlukan tubuh. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sumber energi
pengaturan suhu dan aktifitas fisik. Jika energi yang dikonsumsi berlebih,
sebagai cadangan energi jangka pendek, dan akan disimpan dalam bentuk
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi (AKG)
pada tabel 2.2 makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak (Kemenkes
RI, 2014):
KEK terkait perilaku makan sumber energi pada wanita prakonsepsi. Maka
merupakan keadaan status gizi kurang yang dapat terjadi pada Wanita Usia
kekurangan asupan energi yang terjadi dalam waktu lama, serta dapat
ambang batas <23,5 cm bagi WUS dan wanita hamil (Kemenkes, 2013).
KEK baik sebelum dan selama hamil adalah status gizi rendah atau biasa
kemungkinan bayi bisa meninggal dunia (Devi, 2010; Grieger, 2014; dan
(25,9%). Hasil penelitian Hamid dkk (2014) yang dilakukan pada 48 orang
sebagai zat gizi makro dan sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Karena
sorgum, jewawut, sagu dan produk olahannya (Kemenkes RI, 2014). Oleh
sebab itu, dapat disimpulkan bahwa KEK berarti memiliki hubungan dengan
perilaku makan sumber energi, dalam hal ini yaitu makanan pokok atau
sumber karbohidrat.
ibu dengan pola konsumsi makanan pokok tidak sesuai anjuran lebih banyak
(62%) daripada ibu dengan pola konsumsi makanan pokok sesuai anjuran
pokok tidak sesuai anjuran dan memiliki risiko KEK berisiko lebih tinggi
sesuai anjuran. Hal ini juga menandakan bahwa masih adanya masalah
terkait perilaku makan sumber energi pada wanita. Oleh sebab itu masih
tubuh.
baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar. Dari sisi psikologi, Skinner (1938) dalam
zat- zat gizi dan atau unsur-unsur serta ikatan kimia yang dapat diubah
menjadi zat gizi oleh tubuh, sehingga ketika dikonsumsi dapat berguna
kehidupan.
gizi seseorang. Selain kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
baik individu maupun masyarakat, agar tubuh tetap sehat dan terhindar
keluarga atau masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh wawasan dan cara
oleh pengalaman masa lalu, maka hal tersebut dapat berkaitan dengan
dengan baik, tubuh pun akan mengalami kekurangan zat-zat gizi tertentu.
terus menerus juga akan menimbulkan gejala seperti daya tahan tubuh
sehat memang tidak lepas dari perilaku diet yang sehat. Corner dkk
bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari,
makanan.
dengan masalah gizi, antara lain seperti pada riwayat lahir dan status gizi
berat lahir rendah atau usia kehamilan kecil, dan prematur. Hasil
satu penyebab KEK pada ibu hamil. Semua aspek perilaku kebiasaan
hubungan antara asupan energi dengan KEK pada ibu hamil. Hasil
asupan energi dengan KEK pada wanita usia subur di Desa Candirejo
29
subur memiliki asupan energi kurang, dari hasil analisis juga diperoleh
dengan KEK pada ibu hamil. Berdasarkan penelitian Irawan dkk (2013)
energi dengan status BMI dan LILA, yaitu ketika semakin besar
BMI dan LILA seseorang tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masih
adanya masalah terkait asupan energi dengan adanya risiko KEK pada
wanita terutama ibu hamil, sehingga perlu adanya tindak lanjut menuju
dihasilkan dari kekurangan asupan energi kronis. Oleh sebab itu, jika
Menurut Cetin dkk (2010) asupan nutrisi yang baik bagi seorang
perkembangan mental bayi. Oleh sebab itu, wanita sebagai calon ibu
karena faktor kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan akan sangat
bayi BBLR. Wanita dengan status gizi rendah atau biasa dikatakan IMT
rendah, memiliki efek negatif pada hasil kehamilan seperti; BBLR dan
berat badan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko prematur dan usia
kehamilan kecil. Hal ini dapat dikaitkan dengan hasil penelitian Irawan
adanya masalah terkait ibu dan anak, terutama kaitan antara BMI ibu
31
yang rendah dengan hasil kelahirannya, dari 575 wanita yang dijadikan
orang bayi (0,9%) dengan BB <2000 g, dan 1 bayi (0,2%) lahir pada <32
dampak terhadap status gizi balita. Hal ini dapat berlanjut sampai remaja
ibu agar benar-benar siap untuk hamil dan melahirkan, serta selalu
seseorang, seperti pola makan yang mengarah pada fast food. Fast food
adalah makanan cepat saji yang dikonsumsi secara instan. Fast food
32
kolesterol), gula dan garam. Selain itu, jika fast food disertai dengan
sejak dini, terutama bagi wanita usia subur yang akan menjadi calon ibu.
Karena, gizi ibu yang buruk sebelum masa kehamilan maupun pada saat
dilakukan secara tidak langsung, untuk melihat jumlah dan zat gizi yang
kelebihan dan kekurangan suatu zat gizi, yang tujuannya yaitu untuk
makanan dan zat gizi seseorang pada tingkat kelompok, rumah tangga,
konsumsi makannya.
juga dapat dilihat dalam bentuk porsi besar, sedang dan kecil.
porsinya.
3/1= 3
perhari = 0,57
perhari = 0,17
dijelaskan dalam tiga cara yang dinamis dan timbal balik melalui faktor
massa. Sebagai contoh, adanya efek dari pemodelan ini pun dapat
tersebut, dan melalui sejauh mana khalayak memiliki efikasi diri tentang
Selain itu juga, dapat disimpulkan bahwa dasar pemikiran dari teori
kognitif sosial ini adalah orang bukan saja belajar dari pengalaman pribadi,
37
tetapi juga melakukan pengamatan terhadap tindakan orang lain dan hasil
dari tindakan tersebut. Berikut enam konsep teori kognitif sosial menurut
diinginkan.
3) Expectation (Harapan)
Expectation merupakan sesuatu yang diharapkan seseorang sebagai
4) Reinforcement (Dorongan)
yang akan dialami seseorang terhadap cara mereka melihat dan merasakan
(2002), dan dapat disimpulkan bahwa teori bandura (2001) dan Glanz et al
seseorang.
dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
sikap dan perilaku dalam memilih makanan yang juga dapat menentukan
secara benar.
40
seimbang (p= 0,030) pada wanita prakonsepsi di Kota Makassar tahun 2014.
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang kepada suatu objek
dari sikap.
tinggi.
42
ada hubungan antara sikap gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang (p=
(71,7%).
Kesehatan atau hidup sehat adalah hak setiap orang, baik individu,
terwujud. Dalam hal ini dapat dilihat dalam teori Albert Bandura (2001)
perilaku manusia dapat dijelaskan dalam tiga cara yang dinamis dan timbal
faktor lingkungan seperti faktor pendukung dari luar diri atau faktor
eksternal yang terdiri dari keluarga dan teman, dan berhubungan timbal
dampak buruk seperti susah melahirkan dan bayi lahir cacat. Maka ibu pun
akan mengubah perilakunya, dalam hal ini yaitu perilaku makan. Namun,
dikarenakan pengetahuan yang diperoleh dari luar diri bukan dari seseorang
peneliti menyusun kerangka teori pada Gambar 2.3 Kerangka Teori berikut:
44
Perilaku
(Sosial)
Faktor Personal
(Kognitif):
Faktor Lingkungan:
- Pengetahuan
- Keluarga
- Sikap
- Teman
- Umur
- Jenis Kelamin
Sumber: Adopsi Teori Bandura (2001), Glanz et al (2002), dan Keith (2016)
45
3BAB III
KERANGKA KONSEP
yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel
sumber energi).
yang dilayani KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016, dan dapat dilakukan
yaitu faktor personal pada umur dan jenis kelamin, karena umur dan jenis
kelamin dalam penelitian ini sudah jelas yaitu sesuai teori BKKBN (2012)
WUS usia 15-49 tahun dan yang ingin dilihat pada perilaku makan sumber
energi yaitu pada wanita prakonsepsi yang dilayani oleh KUA Kecamatan
46
dari luar diri individu atau faktor eksternal pada fokus penelitian dan
Pada penelitian ini hanya akan berfokus pada faktor dalam diri
perilaku makannya sehari-hari apakah telah sesuai kebutuhan. Selain itu juga
dapat secara langsung diberikan saran kepada target sasaran ketika tidak
memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku makan sumber energi yang baik
Pengetahuan Gizi
Sikap Gizi
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Dependen
1. Perilaku makan Kebiasaan konsumsi makanan Wawancara Formulir 1. Kurang, jika asupan energi Ordinal
sumber energi <2125 pada usia 15-18
pada calon pengantin wanita Semi
pada wanita tahun; <2250 pada usia 19-
melalui formulir SQ-FFQ Quantitative
prakonsepsi 29 tahun; < 2150 pada usia
dengan melihat jumlahnya. FFQ 30-49.
2. Cukup, jika asupan energi
≥ 2125 pada usia 15-18
tahun; ≥2250 pada usia 19-
29 tahun; ≥2150 pada usia
30-49.
(Kemenkes, 2014)
Variabel Independen
48
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
2. Pengetahuan Pengetahuan tentang makanan Wawancara Kuesioner 1. Rendah: Jika skor ≤ 7 Ordinal
gizi wanita 2. Tinggi: Jika skor > 8
dan zat gizi, sumber-sumber No. B1-B10
prakonsepsi
zat gizi pada makanan, dan
3. Sikap gizi Respon seseorang untuk setuju Wawancara Kuesioner 1. Sikap Negatif: Jika tidak Ordinal
wanita dengan memilih
atau tidak setuju pada No. C1-C8 setuju dengan konsumsi
prakonsepsi jawaban:
pernyataan sikap gizi positif makanan yang baik dengan
S :Setuju
dan sikap gizi negatif. SS : Sangat skor ≤17
Setuju
2. Sikap Positif: Jika setuju
TS : Tidak Setuju
dengan konsumsi makanan
STS : Sangat
Tidak Setuju yang baik dengan skor >18
(Skala Likert:
*tidak berdistribusi normal
Sugiyono, 2012)
49
2. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku makan sumber energi pada
49
4 BAB IV
METODE PENELITIAN
50
51
2. (1 − ) + (1 − )+ (1 − )
=
( − )
Ket :
n = Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan
Z1-α/2 = Derajat kepercayaan (CI 90%)
Z1-β = Kekuatan uji (80%)
P1 = Proporsi kasus berisiko
P2 =Proporsi kasus tidak berisiko
Ᵽ = Rata-rata proporsi; (P1 + P2)/2
berikut:
sampel minimum yang paling besar melalui rumus uji hipotesis 2 proporsi
dengan CI 90% serta kekuatan uji (1-β) 80% adalah sebesar 74 orang.
Karena uji yang digunakan adalah uji hipotesis dua proporsi, maka jumlah
Tahun 2016.
52
Pamulang bulan Desember tahun 2016 sampai dengan bulan Mei tahun
sekali pada hari kamis pukul 08.30-11.00. Sampel yang terpilih diambil
dari bulan Desember tahun 2016 sampai dengan bulan Mei tahun 2017.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang
data primer, peneliti dibantu oleh 5 orang enumerator, terdiri dari tiga
Pamulang. Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer ini juga
frekuensi konsumsi makanan sumber energi dalam satu bulan terakhir pada
wanita prakonsepsi yang menjadi responden pada bulan Mei 2017. Namun
53
1) Metode Wawancara
2) Metode SQ-FFQ
makan sumber energi sesuai porsi atau URT dalam gram terkait frekuensi
tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi bagi WUS pada setiap kelompok umur
perilaku makan sumber energi yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas
median > 8.
“Positif” jika jawaban melebihi median >18. Variabel sikap gizi juga
memiliki gradasi penilaian dari yang sangat positif sampai dengan yang
atau negatif. Karena data yang dianalisis menghasilkan data yang tidak
Sedangkan sikap gizi dikatakan “Sikap Positif” jika jawaban benar melebihi
SS S TS STS
pertanyaan negatif C2, rata-rata skor terletak pada daerah setuju dengan
dengan teori bahwa terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan
eliminasi atau penghapusan daftar bahan makanan yang sama sekali tidak
dikatakan “Kurang” jika asupan energi <2125 pada usia 15-18 tahun;
<2250 pada usia 19-29 tahun; < 2150 pada usia 30-49. Sedangkan
2125 pada usia 15-18 tahun; ≥2250 pada usia 19-29 tahun; ≥2150 pada
usia 30-49.
58
apakah jawaban yang ada pada kuesioner sudah lengkap, jelas serta
apabila hanya terdapat beberapa data saja yang masih belum lengkap pada
lengkap.
2. Coding Data
bentuk angka seperti contoh; 3H, 3M, dan 3B yang dimasukkan ke dalam
nilai rata-rata dikalikan dengan berat bahan makanan per porsi dalam
URT.
setiap bahan makanan dengan hasil akhir berupa jumlah energi (kkal)
dinyatakan Kurang, jika asupan energi <2125 pada usia 15-18 tahun;
<2250 pada usia 19-29 tahun; < 2150 pada usia 30-49. Cukup, jika
asupan energi ≥ 2125 pada usia 15-18 tahun; ≥2250 pada usia 19-29
tahun; ≥2150 pada usia 30 -49 dengan pengkategorian (1) perilaku makan
pertanyaan diberi skor (1) jika jawaban tepat atau benar dengan koding 1,
60
dan skor (0) jika jawaban responden tidak tepat atau salah dengan koding
Kemudian hasilnya dibagi menjadi dua kategori yaitu; (1) rendah dan (2)
tinggi.
jawaban responden STS, skor (2) jika jawaban responden TS, skor (3) jika
dua kategori yaitu (1) sikap negatif dan (2) sikap positif.
dalam template yang telah dibuat atau setelah data sudah dinyatakan
masing.
Pada tahapan ini merupakan tahapan akhir yaitu data yang telah
variabel dependen dalam penelitian ini yaitu perilaku makan sumber energi
pada wanita periode prakonsepsi dengan dua kategori; (1) Kurang dan (2)
Cukup dan pada variabel independen yaitu pengetahuan gizi dengan dua
kategori; (1) Rendah dan (2) Tinggi dan sikap gizi wanita prakonsepsi
dengan dua kategori; (1) Sikap Negatif dan (2) Sikap Positif.
Adapun uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji
dan variabel independen pada penelitian ini berbentuk data kategorik. Maka
independen, sedangkan jika p-value > 0,05 maka menunjukkan tidak ada
mengukur variabel yang akan diukur atau tidak, atau apakah sudah ada
kesesuaian antara metode yang digunakan dengan alat ukur yang digunakan
kategori validitas teoritik atau validity by face dan termasuk dalam aspek
itu, uji reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan dengan cara melihat
nilai r pada kolom “Cronbach’s Alpha”, jika nilai r hitung lebih besar
daripada nilai r tabel (r hitung > r tabel) maka dapat dikatakan instrumen
validitas pengetahuan gizi dan sikap gizi responden dari nilai r hitung rata-
0,760 pada pengetahuan dan sikap gizi, dimana nilai tersebut termasuk
HASIL
tabel berikut:
64
65
penelitian sebanyak 148 orang yang juga tersebar pada 8 kelurahan tersebut.
energi) maupun variabel independen (pengetahuan gizi dan sikap gizi) pada
sumber energi kurang yaitu perilaku makan < 2125 per hari.
menjadi responden dalam penelitian ini, disajikan dalam bentuk tabel 5.3
berikut:
sebagai berikut:
67
No Benar Salah
Pertanyaan
n % n %
B1 Makanan sumber energi 34 23,0 114 77,0
B2 Anekaragam makanan SE 40 27,0 108 73,0
B3 Kebutuhan sumber energi 32 21,6 116 78,4
B4 Porsi sumber energi 51 34,5 97 65,5
B5 Pengetahuan gizi 49 33,1 99 66,9
B6 Porsi sumber energi 41 27,7 107 72,3
B7 Dampak kelebihan zat gizi 54 36,5 94 63,5
B8 Makanan sumber energi 45 30,4 103 69,6
B9 Dampak bagi bayi 49 33,1 99 66,9
B10 Dampak bagi Ibu 43 29,1 105 70,9
energi (78,4%), makanan sumber energi (77,0%) dan porsi sumber energi
(72,3%).
responden dalam penelitian ini, disajikan dalam bentuk tabel 5.3 berikut:
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sikap Gizi Wanita Prakonsepsi Berdasarkan Pertanyaan Kuesioner di KUA Kecamatan
Pamulang Tahun 2016
Berikut gambaran sikap gizi wanita prakonsepsi berdasarkan pertanyaan kuesioner, disajikan dalam bentuk tabel 5.6 berikut:
C4 Saya tidak perlu konsumsi sayur 34 23,0 15 10,1 51 34,5 48 32,4 148 100 331 Setuju
dan buah setiap hari
C5 Sebaiknya saya menimbang berat 15 10,1 42 28,4 44 29,7 47 31,8 148 100 321 Setuju
badan setiap hari agar tetap ideal
C7 Saya tidak harus mengonsumsi 16 10,8 5 3,4 55 37,2 72 48,6 148 100 261 Sangat Setuju
nasi 2-3 porsi per hari
No SS (x4) S (x3) TS (x2) STS (x1) Total Hasil Kecenderungan
Pertanyaan Sikap Gizi
n % n % n % n % n % Kali Sikap
Gradasi Pertanyaan Positif
C6 Makanan ideal sehari-hari (nasi, 4 2,7 26 17,6 51 34,5 67 45,3 148 100 263 Tidak Setuju
lauk-pauk, sayur dan buah)
C8 Saya akan selalu berupaya agar 16 10,8 23 15,5 22 14,9 87 58,8 148 100 351 Setuju
memiliki berat badan normal
70
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa dari 8 pertanyaan yang terdiri dari
empat pertanyaan negatif dan empat pertanyaan positif dari 148 wanita
negatif C2, C4, dan C5. Sedangkan pada pertanyaan negatif C7 terkait “Konsumsi
nasi 2-3 porsi per hari” 48,6% menjawab sangat setuju, dengan hasil kali skala
likert sebesar 261 memiliki kecenderungan sikap sangat setuju. Kemudian untuk
tidak setuju pada pertanyaan positif C1, C3, C6. Sedangkan pada pertanyaan C8
pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju sebesar 58,8% dengan hasil kali
skala likert sebesar 351. Namun, kecenderungan sikap menuju ke arah setuju.
secara signifikan jika diperoleh nilai p > 0,05. Adapun hasil bivariat dalam
Kecamatan Pamulang tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut ini.
71
pengetahuan gizi rendah dan perilaku makan sumber energi kurang ada 60
gizi tinggi dan perilaku makan sumber energi kurang ada 65 dari 73 orang
(89,0%). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitasnya sebesar 0,197
(p-value > 0,05), artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan gizi benar dan perilaku makan sumber energi kurang ada 101
pengetahuan gizi salah dan perilaku makan sumber energi kurang ada 24
dari 34 orang (70,6%). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitasnya
tahun 2016.
5.3.2 Hubungan Sikap Gizi dengan Perilaku Makan Sumber Energi pada
Wanita Prakonsepsi yang Dilayani KUA Kecamatan Pamulang
Pamulang tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut ini:
sikap gizi negatif dan perilaku makan sumber energi kurang ada 83 dari 97
orang (85,6%). Sedangkan responden yang memiliki sikap gizi positif dan
perilaku makan sumber energi kurang ada 42 dari 51 orang (82,4%). Dari
hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitasnya sebesar 0,784 (p-value >
0,05), artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara sikap gizi
73
pertanyaan sikap gizi Sangat Setuju (SS) dan perilaku makan sumber
pertanyaan sikap gizi Setuju (S) dan perilaku makan sumber energi kurang
Tidak Setuju (TS) dan perilaku makan sumber energi kurang ada 2 dari 2
Setuju (STS) dan perilaku makan sumber energi kurang ada 38 dari 41
orang (92,7%).
pertanyaan sikap gizi Sangat Setuju (SS) dan perilaku makan sumber
pertanyaan sikap gizi Setuju (S) dan perilaku makan sumber energi kurang
Tidak Setuju (TS) dan perilaku makan sumber energi kurang ada 22 dari
Setuju (STS) dan perilaku makan sumber energi kurang ada 72 dari 87
orang (82,8%).
PEMBAHASAN
penelitian adalah tidak diketahuinya data wanita yang telah menikah di luar
KUA, sehingga tidak terdaftar di KUA, dan tidak termasuk ke dalam sampel
atau wanita pada masa prakonsepsi, dan makanan yang mengandung gula,
garam dan minyak juga termasuk kedalam keterbatasan penelitian ini karena
1989 dalam Dewi, 2013 dan Notoatmodjo, 2002). Pada penelitian ini,
Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2012) yang mengatakan bahwa
75
76
terdapat pada aneka ragam makanan, terdiri dari makanan pokok seperti
nasi; lauk-pauk seperti daging, ikan; sayuran hijau seperti bayam dan
kacang-kacangan; dan buah dengan kadar air rendah seperti pisang, kurma
atau buah yang mengandung sumber lemak baik seperti alpukat (Kemenkes
RI, 2014). Oleh sebab itu perilaku makan yang dimaksud dalam penelitian
kurang, yaitu sebesar 84,5% (Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Makan
Irawan dkk (2013) dan penelitian Hamid dkk (2014), yang menunjukkan
terdapat sebanyak 29,7% dan 18,8%. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa perilaku makan sumber energi pada wanita masih tergolong kurang
frekuensi makan, pola makan, kesukaan makan dan pemilihan makanan oleh
ragam (mengandung berbagai zat gizi; energi, protein, vitamin dan mineral),
makanan sumber energi juga harus sesuai dengan jumlah (porsi) kebutuhan
setiap orang atau kelompok umur. Oleh sebab itu, Kemenkes RI tahun 2014,
menimbulkan efek terhadap daya kerja menurun. Dampak lainnya yaitu ibu
sumsum tulang, serta akan melahirkan bayi BBLR jika ibu mengalami
tahun 2016 dan bahaya dari perilaku makan sumber energi kurang masih
Selain itu, perlu dibiasakan bagi wanita prakonsepsi agar melakukan pola
makan sehat dan beraneka ragam, memantau berat badan minimal sebulan
sekali dan berolahraga secara teratur. Dari pemeriksaan tersebut juga dapat
mata ataupun telinga. Pengetahuan juga merupakan salah satu faktor penting
dikonsumsi.
79
melalui mimik wajah serta gaya bicara responden ketika ragu menjawab,
memiliki pengetahuan gizi rendah, yaitu sebesar 50,7%. Hasil penelitian ini
dengan perilaku makan sumber energi (Tabel 5.7 Analisis Hubungan antara
dilihat dari hasil jawaban responden pada (Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
kebutuhan sumber energi dan (B6) porsi sumber energi. Hal tersebut
Seperti yang terlihat pada (Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Gizi
Sehingga data yang homogen tersebut dapat mempengaruhi hasil analisis uji
Pengetahuan Gizi (B1) dengan Perilaku Makan Sumber Energi pada Wanita
perilaku makan sumber energi pada Wanita Prakonsepsi yang dilayani KUA
dengan perilaku makan terkait risiko KEK pada wanita prakonsepsi di Kota
yang pasti setiap responden tentu tahu makanan ideal yang seharusnya
dikonsumsi adalah makanan yang terdiri dari nasi, sayur, lauk-pauk dan
sayur dan buah termasuk makanan sumber energi. Oleh sebab itu, dari hal
tersebut perlu adanya upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan
prakonsepsi. Dalam hal ini terkait pengetahuan aneka ragam makanan apa
saja yang bersumber energi baik untuk dikonsumsi, dan anjuran konsumsi
per harinya.
Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang kepada suatu objek atau stimulus (Effendi dan Makhfudli, 2009).
mimik wajah serta gaya bicara responden ketika ragu menjawab, serta dapat
gizi negatif, yaitu sebesar 65,5%. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Ervina dkk (2014), yang menunjukkan bahwa sikap negatif pada
Dari data di atas dapat diketahui bahwa gambaran sikap gizi pada
masalah. Jika dilihat dari hasil jawaban responden pada (Tabel 5.6
sikap gizi negatif C2, C4, dan C5. Sedangkan pertanyaan C7 terkait
“konsumsi nasi 2-3 porsi per hari” sebanyak 48,6% responden menjawab
gambaran sikap gizi pada wanita prakonsepsi yang termasuk dalam kategori
negatif, hal ini juga dikarenakan pada pertanyaan negatif C2, C4, dan C5
terdapat hubungan yang signifikan antara sikap gizi dengan perilaku makan
sumber energi (Tabel 5.9 Analisis Hubungan antara Sikap Gizi dengan
KUA Kecamatan Pamulang Tahun 2016). Hasil penelitian ini tidak sesuai
hubungan antara sikap gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang (p=
kurang lebih banyak terjadi pada wanita prakonsepsi yang memiliki sikap
gizi negatif (85,6%) daripada wanita prakonsepsi yang sikap gizinya positif
(82,4). Namun, dari hasil uji statistik dinyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap gizi dengan perilaku makan sumber
84
tahun 2016.
data variabel sikap gizi yang kurang heterogen, dimana sikap gizi negatif
jauh lebih banyak jumlahnya (97 responden) dibanding jumlah sikap gizi
positif (51 responden). Seperti yang terlihat pada (Tabel 5.5 Distribusi
energi pada (Tabel 5.10 Analisis Hubungan Pertanyaan Sikap Gizi (C2)
pada sikap gizi (C2) pertanyaan sikap gizi negatif terkait”upaya konsumsi
buah minimal 1 porsi dan sayur 1 porsi per hari” dengan p-value =0,050 (P
pertanyaan sikap gizi C2 dengan perilaku makan sumber energi pada Wanita
wanita usia subur terhadap sayur dan buah adalah sebanyak 2-3 porsi per
Hal ini disebabkan karena hasil wawancara sikap gizi kepada responden
terkait rata-rata konsumsi sayur dan buah memang masih tergolong kurang
oleh pewawancara secara jujur atau sesuai keadaan konsumsi sayur dan
buah responden sehari-hari. Oleh sebab itu, dari hal tersebut perlu adanya
kesehatan terkait sikap gizi seimbang bagi wanita prakonsepsi. Dalam hal
ini terkait konsumsi makanan sumber energi pada sayur dan buah yang
Tahun 2016.
prinsip Gizi Seimbang bagi wanita prakonsepsi terkait perilaku makan sehat
salah satunya ialah memantau berat badan ideal. Karena pertanyaan sikap
gizi C8 merupakan pertanyaan positif terkait berat badan ideal, dan dengan
dilihat pada (Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sikap Gizi Wanita Prakonsepsi
berat badan normal. Namun asupan makanan yang masuk tidak sesuai
sesuai anjuran bahwa untuk memiliki berat badan normal adalah dengan
Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis perilaku makan sumber
energi yang masih banyak tergolong kurang. Oleh sebab itu, sangat
minimal sebulan sekali, dan perlu adanya upaya promotif dan preventif juga
karbohidrat, protein dan lemak cukup 2-3 porsi per hari bagi wanita
prakonsepsi.
87
6 BAB VII
7.1 Simpulan
sikap gizi terhadap upaya konsumsi buah dan sayur minimal 1 porsi per
hari dan pertanyaan sikap gizi terhadap upaya agar memiliki berat
7.2 Saran
sikap gizi, dan perilaku makan sumber energi. Dan bisa juga
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.
New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Ausa, Erma Syarifuddin dkk. 2013. Hubungan Pola Makan dan Status Sosial
Ekonomi dengan KEK pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa Tahun 2013.
Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Universitas
Hasanuddin
Dewi, S. R. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Sikap Terhadap Gizi dan
Pola Konsumsi Siswa Kelas XII Program Keahlian Jasa Boga di SMK
Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan untuk
Petugas). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
92
Glanz, K. Rimer, B.K. & Lewis, F.M. 2002. Health Behavior and Health
Education. Theory. Research and Practice. San Fransisco: Wiley & Sons.
Hadar, Eran. Ashwal, Eran and Hod Moshe. 2015. The Preconceptional Period as
an Opportunity for Prediction and Prevention of noncommunicable Disease.
Best Practice &Research Clinical Obstetrics and Gynaecology 29 (2015) 54-
62
Hamid, Fauziah. A. Razak Thaha. Abdul Salam. 2014. Analisis Faktor Risiko
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Wanita Prakonsepsi di Kota
Makassar. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin.
Hasanah, Deuis Nurul dkk. 2012. Kebiasaan Makan Menjadi Salah Satu Penyebab
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hanil di Poli Kebidanan RSI&A
93
Hidayati, Farida. 2011. Hubungan Antara Pola Konsumsi. Penyakit Infeksi dan
Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu
Hamil di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011. Skripsi.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Jakarta
Irawan, Andi Muh Asrul. Abdul Razak Thaha. Devinta Virani. 2013. Hubungan
Asupan Energi dan Protein dengan Status IMT dan LILA Ibu
Prakonsepsional di Kecamatan Ujung Tanah dan Biringkaya Kota Makassar.
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin.
Indriani, Yaktiworo. Reni Zuraida dan Rabiatul Adawiyah. 2013. Pola Makan
Dan Tingkat Kecukupan Gizi Wanita Usia Subur Pada Rumah Tangga
Miskin. Seminar Nasional Sains & Teknologi V. Lembaga Penelitian
Universitas Lampung 19-20 November 2013
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
KIA
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Kemenkes RI. 2014. Riskesdas dalam angka Indonesia tahun 2013. Buku 2.
Riskesdas 2013.
Kurniasih, dkk. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Ma'rifah U. 2012. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Ukuran Lingkar
Lengan Atas dengan Berat Badan Bayi Lahir Di Bps Hj. Tinik Susilowati
Sidoarjo. Skripsi. Surabaya: UM Surabaya.
Nurbaiti, Fatma Dyah. 2016. Hubungan Asupan Energi, Protein dan Aktivitas
Fisik dengan Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia 20-35 Tahun
di Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Skripsi.
STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
Rahim, Fitri Kurnia. 2014. Faktor Risiko Underweigth Balita Umur 7-59 tahun.
Jurnal Kesehatan Masyarakat 9(2) (2014) 115-121.
Ramakrishnan, Usha et al. 2012. Effect of Women's Nutrition before and during
Early Pregagnancy on Maternal and Infant Outcomes: A Systematic Review.
Journal Paediatric and Perinatal Epidemiology.
Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status
Gizi. Jakarta: EGC.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid
I. Jakarta: Dian Rakyat.
LAMPIRAN
98
Lampiran 1
Lampiran 3
Dengan hormat,
Perkenalkan nama saya Aprilita Noor Amelia mahasiswi Peminatan Gizi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya sedang melakukan
penelitian skripsi dengan judul ”Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan
Perilaku Makan Sumber Energi Pada Wanita Prakonsepsi yang dilayani
KUA Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2016”.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaannya untuk menjadi
responden penelitian ini. Jawaban anda akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk penelitian. Apabila bersedia menjadi responden, dimohon untuk
menandatangani lembar persetujuan berikut. Atas perhatian dan kesediaannya
untuk menjadi responden, saya ucapkan terima kasih.
Responden
( )
101
Nomor
(diisi
peneliti)
Diisi
A. IDENTITAS RESPONDEN
Peneliti
A1 Nama Lengkap
A2 Umur
A3 Pekerjaan* 0. Ya
(lingkari salah satu) 1. Tidak
............................
A4 Pernah Menikah* 0. Ya
(lingkari salah satu) 1. Tidak
A5 Pernah Hamil* 0. Ya
(lingkari salah satu) 1. Tidak
A6 Pendidikan* 0. Tidak sekolah
(lingkari salah satu) 1. Tamat SD
2. Tamat SMP
3. Tamat SMA
A7 No Telp/Hp
A8 Alamat Lengkap:
102
Lampiran 4
B. PENGETAHUAN
Diisi
Peneliti
No Pernyataan Benar Salah
Lampiran 5
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan teliti. Lingkarilah salah
satu angka pada kolom, jika ada pernyataan yang kurang jelas tanyakanlah.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
C. SIKAP
Diisi
Peneliti
No Pernyataan SS S TS STS
Nama :
Alamat :
No Hp :
Makanan Pokok
Nasi
Mie Kuah
Mie Goreng
Roti
Bubur
Lauk Pauk
Telur
Ikan
Ayam
Daging Sapi
Tempe
Tahu
Sayuran
Bayam
Kangkung
Daun Ubi
Sawi putih
Sawi hijau
Kacang
panjang
104
Nama Bahan Jumlah Frekuensi Konsumsi Tidak Diisi
Makanan (Porsi/URT) x/Hari x/Minggu x/Bulan Pernah Peneliti
Terong
Wortel
Buncis
Tauge
Labu siam
Buah
Apel
Pisang
Pepaya
Jeruk
Semangka
Rambutan
Mangga
Melon
Pir
Lampiran 7
A. Variabel Pengetahuan
N %
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.862 .858 10
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
N %
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.755 .760 8
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Statistics
PM_SumberEnergi
N Valid 148
Missing 0
PM_SumberEnergi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Kategori_Pengetahuan
N Valid 148
Missing 0
Kategori_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Kategori_Sikap
N Valid 148
Missing 0
Kategori_Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PM_SumberEnergi
% within
80.0% 20.0% 100.0%
Kategori_Pengetahuan
Tinggi Count 65 8 73
% within
89.0% 11.0% 100.0%
Kategori_Pengetahuan
% within
84.5% 15.5% 100.0%
Kategori_Pengetahuan
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
2.288 1 .130
Association
b
N of Valid Cases 148
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,34.
Risk Estimate
PM_SumberEnergi
Positif Count 42 9 51
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
.261 1 .609
Association
b
N of Valid Cases 148
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,93.
Risk Estimate
2 Aml 27.0 0.0 1.0 1.0 4.0 3.0 1.0 12.0 1.0 806.0 2.0 1.0
3 Nsy 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 16.0 1.0 720.0 2.0 1.0
4 Msa 34.0 0.0 1.0 1.0 3.0 10.0 2.0 16.0 1.0 746.0 3.0 1.0
5 Li 26.0 0.0 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 10.0 1.0 2590.0 2.0 2.0
6 Emi 19.0 0.0 1.0 1.0 2.0 10.0 2.0 19.0 2.0 1176.6 2.0 1.0
7 Dw 29.0 0.0 1.0 1.0 4.0 6.0 1.0 12.0 1.0 1176.0 2.0 1.0
8 Rst 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 19.0 2.0 2755.0 2.0 2.0
9 Dwi 25.0 1.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 18.0 2.0 2422.0 2.0 2.0
10 Nhy 23.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 21.0 2.0 2380.0 2.0 2.0
11 Ddn 26.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 13.0 1.0 1091.0 2.0 1.0
12 Sep 28.0 0.0 1.0 1.0 4.0 9.0 2.0 20.0 2.0 1272.0 2.0 1.0
13 Hrn 20.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 19.0 2.0 811.0 2.0 1.0
112
14 Nn 29.0 0.0 1.0 1.0 4.0 10.0 2.0 19.0 2.0 697.0 2.0 1.0
15 Agstn 34.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 20.0 2.0 811.0 3.0 1.0
16 Mr 30.0 0.0 1.0 1.0 3.0 10.0 2.0 22.0 2.0 662.0 3.0 1.0
17 Cr 28.0 0.0 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 15.0 1.0 662.0 2.0 1.0
18 Rs 25.0 0.0 1.0 1.0 4.0 10.0 2.0 18.0 2.0 743.0 2.0 1.0
19 Rh 24.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 15.0 1.0 2160.0 2.0 1.0
20 Rn 29.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 10.0 1.0 666.0 2.0 1.0
21 Vn 28.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 14.0 1.0 734.0 2.0 1.0
22 Na 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 12.0 1.0 1375.0 2.0 1.0
23 Sy 28.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 17.0 1.0 806.0 2.0 1.0
24 En 22.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 17.0 1.0 744.0 2.0 1.0
25 Vm 30.0 0.0 1.0 1.0 4.0 6.0 1.0 10.0 1.0 3530.0 3.0 2.0
26 Rst 22.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 14.0 1.0 2322.0 2.0 2.0
27 Wm 27.0 0.0 1.0 1.0 4.0 9.0 2.0 14.0 1.0 753.0 2.0 1.0
28 Nd 19.0 0.0 1.0 1.0 2.0 10.0 2.0 17.0 1.0 1378.0 2.0 1.0
29 Ad 22.0 0.0 1.0 1.0 4.0 10.0 2.0 17.0 1.0 2756.0 2.0 2.0
30 Nn 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 12.0 1.0 2400.0 2.0 2.0
31 Nv 29.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 19.0 2.0 1261.0 2.0 1.0
32 Mdn 31.0 1.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 10.0 1.0 1456.0 3.0 1.0
33 Wdn 25.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 13.0 1.0 766.0 2.0 1.0
34 My 24.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 20.0 2.0 921.0 2.0 1.0
35 Ld 26.0 1.0 1.0 1.0 4.0 3.0 1.0 19.0 2.0 1100.0 2.0 1.0
36 Ida 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 16.0 1.0 1439.0 2.0 1.0
37 Rsw 36.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 12.0 1.0 2101.0 3.0 1.0
38 Nan 18.0 0.0 1.0 1.0 2.0 9.0 2.0 18.0 2.0 1564.0 1.0 1.0
39 Ns 28.0 0.0 1.0 1.0 4.0 9.0 2.0 15.0 1.0 1790.0 2.0 1.0
40 Sari 29.0 0.0 1.0 1.0 4.0 6.0 1.0 15.0 1.0 1036.0 2.0 1.0
41 Nf 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 11.0 1.0 1170.0 2.0 1.0
42 Nrh 20.0 1.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 20.0 2.0 1119.0 2.0 1.0
43 Ftr 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 14.0 1.0 764.0 2.0 1.0
44 Sbl 21.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 12.0 1.0 689.0 2.0 1.0
45 Tra 21.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 15.0 1.0 298.0 2.0 1.0
46 Ira 21.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 14.0 1.0 753.0 2.0 1.0
47 Jmf 21.0 1.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 17.0 1.0 753.0 2.0 1.0
48 Psp 23.0 1.0 1.0 1.0 4.0 7.0 1.0 18.0 2.0 910.0 2.0 1.0
49 Ani 23.0 1.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 13.0 1.0 1037.0 2.0 1.0
50 Ay 19.0 0.0 1.0 1.0 4.0 7.0 1.0 15.0 1.0 982.0 2.0 1.0
51 Sp 21.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 13.0 1.0 810.0 2.0 1.0
52 Ays 37.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 13.0 1.0 830.0 3.0 1.0
53 Mhm 27.0 0.0 1.0 1.0 4.0 9.0 2.0 17.0 1.0 2080.0 2.0 1.0
54 Ksh 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 11.0 1.0 1249.0 2.0 1.0
55 Pt 25.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 12.0 1.0 1165.0 2.0 1.0
56 Prm 25.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 15.0 1.0 954.0 2.0 1.0
57 Ayu 22.0 1.0 1.0 1.0 4.0 9.0 2.0 12.0 1.0 547.0 2.0 1.0
58 Rk 22.0 1.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 18.0 2.0 608.0 2.0 1.0
59 Ek 21.0 1.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 15.0 1.0 607.0 2.0 1.0
60 Nr 22.0 1.0 1.0 1.0 4.0 7.0 1.0 17.0 1.0 783.0 2.0 1.0
61 Kk 21.0 1.0 1.0 1.0 4.0 3.0 1.0 17.0 1.0 612.0 2.0 1.0
62 Yl 21.0 1.0 1.0 1.0 4.0 9.0 2.0 17.0 1.0 321.0 2.0 1.0
63 Via 23.0 1.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 12.0 1.0 305.0 2.0 1.0
64 Nnd 24.0 0.0 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 16.0 1.0 498.0 2.0 1.0
65 Agi 26.0 0.0 1.0 1.0 4.0 7.0 1.0 18.0 2.0 467.0 2.0 1.0
66 Mlt 17.0 1.0 1.0 1.0 2.0 4.0 1.0 14.0 1.0 1334.0 1.0 1.0
67 Rr 25.0 0.0 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 13.0 1.0 908.0 2.0 1.0
68 And 24.0 0.0 1.0 1.0 4.0 8.0 2.0 18.0 2.0 962.0 2.0 1.0
69 Nt 29.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 13.0 1.0 779.0 2.0 1.0
70 Hb 23.0 1.0 1.0 1.0 4.0 7.0 1.0 11.0 1.0 530.0 2.0 1.0
71 Htn 20.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 17.0 1.0 821.0 2.0 1.0
72 Nnd 24.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 16.0 1.0 2080.0 2.0 1.0
73 Nr 29.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 12.0 1.0 1540.0 2.0 1.0
74 Ann 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 15.0 1.0 1165.0 2.0 1.0
75 Dda 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 16.0 1.0 954.0 2.0 1.0
76 Rfk 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 17.0 1.0 967.0 2.0 1.0
77 Nnd 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 17.0 1.0 608.0 2.0 1.0
78 Ars 39.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 19.0 2.0 604.0 3.0 1.0
79 Ich 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 18.0 2.0 597.0 2.0 1.0
80 Nv 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 18.0 2.0 597.0 2.0 1.0
81 Yn 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 19.0 2.0 530.0 2.0 1.0
82 Ftr 28.0 1.0 1.0 1.0 2.0 7.0 1.0 20.0 2.0 976.0 2.0 1.0
83 Ay 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 19.0 2.0 305.0 2.0 1.0
84 Fjr 27.0 0.0 1.0 1.0 4.0 6.0 1.0 21.0 2.0 533.0 2.0 1.0
85 Lnh 17.0 1.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 13.0 1.0 465.0 1.0 1.0
86 Ssc 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 16.0 1.0 1334.0 2.0 1.0
87 Era 24.0 0.0 1.0 1.0 2.0 8.0 2.0 13.0 1.0 914.0 2.0 1.0
88 Slp 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 20.0 2.0 962.0 2.0 1.0
89 St 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 12.0 1.0 808.0 2.0 1.0
90 Nvn 20.0 0.0 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 18.0 2.0 499.0 2.0 1.0
91 Rrn 20.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 17.0 1.0 710.0 2.0 1.0
92 Ptr 24.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 16.0 1.0 1167.0 2.0 1.0
93 Alf 29.0 1.0 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 12.0 1.0 1178.0 2.0 1.0
94 Agr 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 11.0 1.0 1194.0 2.0 1.0
95 Ind 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 11.0 1.0 1194.0 2.0 1.0
96 Adn 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 17.0 1.0 1020.0 2.0 1.0
97 Tna 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 18.0 2.0 694.0 2.0 1.0
98 Ssn 39.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 14.0 1.0 1080.0 3.0 1.0
99 Fdt 19.0 0.0 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 17.0 1.0 1080.0 2.0 1.0
100 Sr 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 10.0 2.0 18.0 2.0 901.0 2.0 1.0
101 Ynh 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 21.0 2.0 1042.0 2.0 1.0
102 Sst 28.0 1.0 1.0 1.0 2.0 9.0 2.0 20.0 2.0 1102.0 2.0 1.0
103 Sht 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 19.0 2.0 870.0 2.0 1.0
104 Rnt 27.0 0.0 1.0 1.0 4.0 6.0 1.0 21.0 2.0 1096.0 2.0 1.0
105 Apl 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 15.0 1.0 1240.0 2.0 1.0
106 Ptw 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 16.0 1.0 1888.0 2.0 1.0
107 Htt 24.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 13.0 1.0 1888.0 2.0 1.0
108 Pni 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 13.0 1.0 1784.0 2.0 1.0
109 Nra 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 12.0 1.0 1426.0 2.0 1.0
110 Sr 20.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 16.0 1.0 1273.0 2.0 1.0
111 Fyt 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 17.0 1.0 698.0 2.0 1.0
112 Ev 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 17.0 1.0 522.0 2.0 1.0
113 Pwt 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 17.0 1.0 1266.0 2.0 1.0
114 St 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 18.0 2.0 1266.0 2.0 1.0
115 Nr 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 21.0 2.0 1465.0 2.0 1.0
116 Hsn 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 9.0 2.0 20.0 2.0 1499.0 2.0 1.0
117 Mia 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 17.0 1.0 1465.0 2.0 1.0
118 Spn 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 19.0 2.0 1465.0 2.0 1.0
119 Hlm 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 10.0 2.0 18.0 2.0 630.0 2.0 1.0
120 Rn 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 21.0 2.0 757.0 2.0 1.0
121 Ulf 28.0 1.0 1.0 1.0 2.0 8.0 2.0 20.0 2.0 1157.0 2.0 1.0
122 Ra 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 19.0 2.0 823.0 2.0 1.0
123 Ls 27.0 0.0 1.0 1.0 4.0 2.0 1.0 17.0 1.0 617.0 2.0 1.0
124 Aml 19.0 1.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 17.0 1.0 1241.0 2.0 1.0
125 Nn 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 15.0 1.0 1594.0 2.0 1.0
126 Tia 18.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 15.0 1.0 1905.0 1.0 1.0
127 Dt 23.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 17.0 1.0 1940.0 2.0 1.0
128 Llk 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 14.0 1.0 1428.0 2.0 1.0
129 Nsy 17.0 0.0 1.0 1.0 2.0 6.0 1.0 16.0 1.0 2590.0 1.0 2.0
130 Nls 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 17.0 1.0 2755.0 2.0 2.0
131 Ind 26.0 1.0 1.0 1.0 2.0 6.0 1.0 14.0 1.0 2380.0 2.0 2.0
132 Del 21.0 0.0 1.0 1.0 2.0 5.0 1.0 12.0 1.0 2160.0 2.0 1.0
133 Nn 25.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 17.0 1.0 2400.0 2.0 2.0
134 Fnk 23.0 1.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 16.0 1.0 2400.0 2.0 2.0
135 Wnd 28.0 1.0 1.0 1.0 2.0 6.0 1.0 10.0 1.0 2322.0 2.0 2.0
136 Sip 27.0 0.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 19.0 2.0 2756.0 2.0 2.0
137 Ov 31.0 1.0 1.0 1.0 2.0 7.0 1.0 18.0 2.0 3530.0 3.0 2.0
138 Eka 28.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 21.0 2.0 2322.0 2.0 2.0
139 Ran 22.0 1.0 1.0 1.0 3.0 8.0 2.0 15.0 1.0 2756.0 2.0 2.0
140 Dt 29.0 1.0 1.0 1.0 2.0 8.0 2.0 21.0 2.0 2400.0 2.0 2.0
141 Bun 30.0 1.0 1.0 1.0 2.0 7.0 1.0 20.0 2.0 2322.0 3.0 2.0
142 Nik 18.0 0.0 1.0 1.0 2.0 9.0 2.0 19.0 2.0 2755.0 1.0 2.0
143 Rin 20.0 0.0 1.0 1.0 3.0 6.0 1.0 20.0 2.0 1940.0 2.0 1.0
144 Des 26.0 0.0 1.0 1.0 3.0 5.0 1.0 22.0 2.0 2080.0 2.0 1.0
145 Mei 19.0 1.0 1.0 1.0 2.0 4.0 1.0 15.0 1.0 2590.0 2.0 2.0
146 Hes 28.0 0.0 1.0 1.0 3.0 7.0 1.0 18.0 2.0 2160.0 2.0 1.0
147 Tin 24.0 1.0 1.0 1.0 2.0 4.0 1.0 15.0 1.0 2590.0 2.0 2.0
148 Ver 23.0 0.0 1.0 1.0 2.0 4.0 1.0 10.0 1.0 2080.0 2.0 1.0