Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.Antibiotik bisa
bersifat bakterisid (membunuh bakteri) atau bakteriostatik (mencegah berkembangbiaknya
bakteri). Pada kondisi immunocompromised (misalnya pada pasien neutropenia) atau infeksi di
lokasi yang terlindung (misalnya pada cairan cerebrospinal), maka antibiotik bakterisid harus
digunakan.

2. Penggolongan Antibiotik

Antibiotik dikelompokkan berdasarkan struktur kimianya mnjadi: Beta-lactams, Macrolides,


Tetracyclines, Quinolones, Aminoglycosides, Sulphonamides, Glycopeptides and
Oxazolidinones (van Hoek et al., 2011; Frank and Tacconelli, 2012; Adzitey, 2015).

1. Beta-lactams

Anggota kelas antibiotik ini mengandung cincin 3-karbon dan 1-nitrogen yang sangat reaktif.
Mereka mengganggu protein penting untuk sintesis dinding sel bakteri, dan dalam prosesnya
membunuh atau menghambat pertumbuhan mereka. Lebih ringkasnya, enzim bakteri tertentu
yang disebut protein pengikat penisilin (PBP) adalah bertanggung jawab untuk menghubungkan
unit peptida selama sintesis peptidoglikan. Anggota antibiotik beta-laktam dapat mengikat diri
dengan enzim PBP ini, dan dalam prosesnya, mereka mengganggu sintesis peptidoglikan yang
menghasilkan lisis dan kematian sel (Heesemann, 1993). Perwakilan yang paling menonjol dari
kelas beta-laktam termasuk Penisilin, Sefalosporin, Monobaktam dan Karbapenem.
2. Macrolides

bekerja bakteriostatis terhadap terutama bakteri gram-positif . Bila digunakan terlalu lama atau
sering dapat menyebabkan resistensi. Absorbinya tidak teratur, agak sering menimbulkan efek
samping lambung-usus, dan waktu paruhnya singkat, maka perlu ditakarkan sampai 4x sehari.
Meskipun, Macrolides umumnya spektrum luas, beberapa spesies bakteri seperti Streptococcus
pneumoniae memiliki resistensi terhadap antibiotik. Contoh anggota termasuk Erythromycin,
Azithromycin dan Clarithromycin (Hamilton-Miller, 1973). Mereka memiliki spektrum yang
lebih luas dari aktivitas antibiotik daripada Penisilin dan sering diberikan kepada pasien yang
alergi terhadap penisilin (Moore, 2015).
Makrolida dapat membunuh atau menghambat mikroorganisme dengan secara efektif
menghambat sintesis protein bakteri. Mereka melakukannya dengan mengikat ribosom bakteri,
dan dalam prosesnya, mencegah penambahan asam amino ke rantai polipeptida selama sintesis
protein. Makrolida cenderung menumpuk di dalam tubuh karena hati mampu mendaur ulangnya
ke dalam empedu. Mereka juga memiliki kapasitas untuk menyebabkan peradangan

1. Tetracyclines

Target aktivitas antimikroba pada bakteri adalah ribosom. Mereka mengganggu penambahan
asam amino ke rantai polipeptida selama sintesis protein dalam organel bakteri ini (Medical
News Today, 2015).
Pasien disarankan untuk minum tetrasiklin setidaknya dua jam sebelumnya
atau setelah makan untuk penyerapan yang lebih baik. Semua tetrasiklin direkomendasikan untuk
pasien di atas delapan (8) tahun karena obat-obatan telah terbukti menyebabkan perubahan warna
gigi di antara pasien di bawah usia ini dapat digunakan dalam mengobati malaria, elephantiasis,
parasit amuba dan rickettisia.
(Sanchez et al., 2004). khasiatnya bersifat bakteriostatis, pektrum antibakterinya luas dan
meliputi banyak cocci gram positif dan gram negatif serta kebanyakan bacilli. Tidak efektif
Pseudomonas dan Proteus, tetapi aktif terhadap mikroba khusus Chlamydia trachomatis
(penyebab penyakit mata trachoma dan penyakit kelamin), dan beberapa protozoa (amuba)
lainnya. Contohnya tetrasiklin, doksisiklin, dan monosiklin

Mekanisme Kerja Antibiotik

Penghambatan pada sintesis dinding sel./ Inhibition of cell wall synthesis

Bakteri mempunyai dinding sel yang merupakan lapisan luar dan kaku untuk
mempertahankan bentuk sel dan mengatur tekanan osmotik di dalam sel. Dinding sel bakteri
Gram positif mempunyai struktur dinding sel yang berbeda dengan bakteri Gram negatif.
Dinding sel bakteri Gram positif mengandung peptidoglikan dan teikhoat atau asam teikuronat
dengan atau tanpa envelop yang terdiri dari protein dan polisakarida, sedangkan dinding sel
bakteri Gram negatif mengandung peptidoglikan, lipopolisakarida, lipoprotein, fosfolipid dan
protein. Dinding sel mengandung polimer mukopeptida kompleks (murein dan peptidoglikan)
yang berbeda secara kimiawi yaitu terdiri dari polisakarida dan polipeptida. Polisakarida
mengandung gula asam amino N-asetilglukosamin dan asam asetil muramat. Asam asetil
muramat ini hanya dimiliki oleh sel bakteri. Pada gula asam amino menempel rantai peptida
pendek dan ikatan silang dari rantai peptida ini mempertahankan kekakuan dinding sel. Tempat
kerja antibiotik pada dinding sel bakteri adalah lapisan peptidoglikan. Lapisan ini sangat penting
dalam mempertahankan kehidupan bakteri dari lingkungan yang hipotonik, sehingga kerusakan
atau hilangnya lapisan ini akan menyebabkan hilangnya kekauan dinding sel dan akan
mengakibatkan kematian (Neu dan Gootz, 2001).

Semua antibiotik golongan β-laktam bersifat inhibitor selektif terhadap sintesis dinding
sel bakteri dengan demikian aktif pada bakteri yang dalam fase pertumbuhan. Tahap awal pada
kerja antibiotik ini dimulai dari pengikatan obat pada reseptor sel bakteri yaitu pada protein
pengikat penisilin (PBPs=Penicillin-binding proteins). Setelah obat melekat pada satu atau lebih
reseptor maka reaksi transpeptidasi akan dihambat dan selanjutnya sintesis peptidoglikan akan
dihambat. Tahap berikutnya adalah inaktivasi serta hilangnya inhibitor enzim-enzim autolitik
pada dinding sel. Akibatnya adalah aktivasi enzim-enzim litik yang akan menyebabkan lisis
bakteri.

Sebagian besar antibiotik milik kelas glikopeptida antibiotik (misalnya, vankomisin) dapat
menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis PG. Mereka menghambat
sintesis PG dengan mengikat diri ke PG
unit, serta memblokir transglikosilase dan aktivitas transpeptidase (Kahne et al., 2005)
Penghambatan pada fungsi
membran plasma/
Breakdown of the cell
membrane structure or
function
Sitoplasma pada sel-sel hidup berikatan dengan membran sitoplasma yang berperan di
dalam barier permeabilitas selektif, berfungsi di dalam transport aktif dan mengontrol komposisi
internal dari sel. Bila fungsi integritas membran sel ini terganggu maka ion dan makromolekul
akan keluar dari sel dan akan menghasilkan kerusakan dan kematian sel. Membran sitoplasma
bakteri dan jamur mempunyai struktur yang berbeda dengan sel-sel hewan dan dapat lebih
mudah dirusak oleh beberapa bahan kimia atau obat.
Bakteri spesifik pada setiap kelompok mikroba berdasarkan perbedaan jenis lipid
dalam membran selnya. Sebagai contoh, Daptomycin mendepolarisasi membran bergantung
kalsium, mlkukan nysian k dlam mmbran sl baktri, mmbntuk komlks Daptomycin kalsium
kmdian mgdakan agrgat yang mnybbkan bocornya ion otasium dan mnybabkan dolarisasi, yang
mengarah pada penghentian sintesis makromolekul dan gangguan membran seluler pada bakteri
(Alborn et al., 1991). Targt pada baktri gram +
Polimiksin menyebabkan disintegrasi membran sel bakteri dengan secara efektif
mengikat bagian lipid lipopolisakarida dalam sel bakteri (Falagas et al., 2010). Shngga
mnybabkan prbahan structural yang mngktkan prmeabltas mmbran. Polimiksin akan trs masuk
dan mngganggu mmbran sitoplasma bagian dalam kmdian mnybabkan kbocoran isi sel dan
mglami lisis.
Obat di Kdoktran Gigi

Penicillin G
PnG efektif pada sebagian besar infeksi umum ditemui dalam kedokteran gigi, khususnya yang
muncul sebagai gejala sisa karies lesi dan disebabkan oleh aerobic dan bakteri anaerob seperti
Streptococci, Peptostreptococci, Eubacterium, Prevotella, Porphyromonas, Fusobacterium PnG
bias digunakan untuk abses periodontal, periapikal abses, perikoronitis, supuratif akut
pulpitis, selulitis oral, dll. Untuk cute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG) yang merupakan
infeksi campuran yang disebabkan oleh spirochetes dan fusobacteria

Tetracyclines
Tetrasiklin memiliki kegunaan terbatas dalam mengobati infeksi gigi akut dan jarang dipilih
untuk tujuan ini. Namun, mereka menguntungkan bentuk-bentuk tertentu penyakit
periodontal, mungkin berdasarkan antimikroba spektrum luasnya tindakan serta dengan
menekan aktivitas matrix metalloproteinases yang berasal dari neutrofil dan fibroblas yang
berkontribusi terhadap peradangan gingiva.

Anda mungkin juga menyukai