Anda di halaman 1dari 20

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI

No. Dokumen : No. Revisi :

PUSKESMAS CILAWU DTP 00


Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


, dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005
Menerima pasen yang mau berobat jalan gigi
Pengertian
Pasen segera memperoleh pelayan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
1. Sebagai acuan untuk pemeriksaan pasen rawat jalan gigi
Tujuan
2. Tersedia Bahan dan alat yang diperlukan
Kebijakan Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentensi perawat gigi
Prosedur I Anamnesa
1. Pasen diterima dengan ramah
Menanyakan dan mencocokan identitas penderita dengan data yang
2.
terdapat pada kertas status.
3.Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan pasen.
Menanyakan dan mencatat keluhan utama yang dialami oleh pasen,
4. meliputi ( kapan dirasakan, sifat, akut, kronis, tempat, sudah
diobati atau belum).
II Pemeriksaan :
Ekstra oral ( Pipi dilihat, diraba ada kelainan/tidak, bibir dilihat,
1. diraba ada kelainan/tidak, kelenjar limpe dilihat, diraba ada
kelainan/tidak )
Intra oral ( Gigi geligi : warna, posisi, karies, bentuk/ukuran,
2. kelainan mukosa pipi, ulcus, lesi/radang, langit-langit keras, kista,
celah langit, tumor, dasar mulut, bengkak, kista, ranula )
III Diagnosa :

Ditetapkan dengan mempertimbangkan anamesa, pemeriksaan kliniis


dan pemeriksaan penunjang bila ada yang diperoleh dari penderita
IV Rencana perawatan
Diputuskan dengan mempertimbangkan diagnosa dan prognosa
perawatan, berdasarkan kesepakatan yang dihasilkan antara penyedia
layanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dengan dinas
kesehatan, maka jenis perawatan yang dilakukan pada poli gigi di
puskesmas cilawu sesuai dengan kompetensi perawat gigi adalah
( tumpatan sementara, tumpatan tetap, pencabutan gigi sulung,
perawatan skeling ).
Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan
Referensi
AL PROSEDUR ( SOP )
RAWAT JALAN GIGI

Halaman :

1/1
Di Setujui oleh :
pala Puskesmas Cilawu DTP

dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005

engan kebutuhan
alan gigi

i perawat gigi

titas penderita dengan data yang

kesehatan pasen.
n utama yang dialami oleh pasen,
t, akut, kronis, tempat, sudah

ada kelainan/tidak, bibir dilihat,


njar limpe dilihat, diraba ada

, posisi, karies, bentuk/ukuran,


adang, langit-langit keras, kista,
engkak, kista, ranula )

n anamesa, pemeriksaan kliniis


ang diperoleh dari penderita

n diagnosa dan prognosa


yang dihasilkan antara penyedia
uskesmas dengan dinas
g dilakukan pada poli gigi di
petensi perawat gigi adalah
p, pencabutan gigi sulung,

nter, Perawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI

PUSKESMAS CILAWU DTP No. Dokumen : No. Revisi :


00
Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005
Pengertian - Tata cara tumpatan Tetap
- Memasukan bahan tumpatan Gigi Sementara
Tujuan Sebagai acuan untuk Tumpatan Sementara
Kebijakan 1. Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentensi perawat gigi
2. Tersedia bahan dan alat yang dilakukan
TUMPATAN SEMENTARA
1. Pembuangan jaringan karies dengan eskavator.
2. Preparasi kavitas dengan bur sesuai dengan klasifikasi tumpatan.
3. Sterilisasi kavitas.
4. Pemberian obat (eugenol) sebagai relief of pain (eugenol + kapas)
Prosedur 5. Penambalan sementara dengan fletcher (Powder + Liquid).
6. Instruksi paska penumpatan
a. Tidak boleh digunakan untuk makan selama 1 jam setelah ditumpat
b. Hati-hati bila menyikat gigi terutama pada gigi dengan tumpatan sementara.

7. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.

Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan


Referensi
ROSEDUR ( SOP )
AT JALAN GIGI

Halaman :
1/1
Di Setujui oleh :
ala Puskesmas Cilawu DTP

dr.Hj.Nia Soniawaty
IP. 197204172003122005

tensi perawat gigi

kasi tumpatan.

ugenol + kapas)
Liquid).

jam setelah ditumpat


dengan tumpatan sementara.

a.

nter, Perawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI


PUSKESMAS CILAWU DTP No. Dokumen : No. Revisi :
00
Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005
- Tata cara tumpatan Tetap
Pengertian
- Memasukan bahan tumpatan Gigi tetap
Tujuan Sebagai acuan untuk melayani pasien rawat jalan Gigi.
Kebijakan 1. Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentensi perawat gigi.
2. Tersedia bahan dan alat yang dilakukan
Prosedur TUMPATAN TETAP
1. Pembersihan jaringan nekrotik dalam kavitas dengan eskavator.
2. Preparasi kavitas dengan diamond bur .
3. Irigasi kavitas dengan aquades
4. Pemblokiran menggunakan cotton roll.
5. Mengeringkan kavitas dengan CHIP BLOWER / THREE WAY SYRING.
6. Penderita diinstruksi untuk tidak menutup mulut sampai proses penumpatan selesai.
7. Aplikasikan tumpatan tetap pada kavitas, rapikan.
8. Penderita diinstruksikan untuk:
- Tidak menggunyah pada gigi yang sudah ditambal tersebut sehari semalem
- Datang kembali ke puskesmas untuk kontrol.
9.
Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.
Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan
Referensi
ROSEDUR ( SOP )

AT JALAN GIGI
Halaman :
1/1
Di Setujui oleh :
ala Puskesmas Cilawu DTP

dr.Hj.Nia Soniawaty
IP. 197204172003122005

erawat gigi.

avator.

AY SYRING.
proses penumpatan selesai.

ebut sehari semalem

Perawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI

PUSKESMAS CILAWU DTP No. Dokumen : No. Revisi :


00
Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005
Pengertian Tata cara pencabutan Gigi SUlung
Tujuan Sebagai acuan untuk pemeriksaan Gigi Sulung
Kebijakan 1. Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentensi perawat gigi.
2. Tersedia bahan dan alat yang dilakukan

PENCABUTAN GIGI SULUNG

1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan dilakukan tindakan pencabutan gigi sulungnya dengan
tujuan untuk memberi kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik.

Menjelaskan kepada penderita bahwa sebelumnya pencabutan akan dilakukan pembiusan dan
2. setelah itu penderita akan merasakan dingin (bila menggunakan Chlor Ethyl) atau merasa tebal
(bila menggunakan suntikan lidocaine).
Prosedur
3. Minta ijin penderita/pengantar untuk dilakukan tindakan (bolehkah saya mulai sekarang ?).

4. Mempersiapkan alat dan obat anastesi dan alat tindakan pencabutan gigi sulung yang sudah
disterilkan.
5. Mencuci tangan dengan sabun dan memakai sarung tangan steril.

6. Tindakan anastesi, bila sudah goyang menggunakan Chlor Ethyl dan belum goyang menggunakan
lidocain.

Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan


Referensi
ROSEDUR ( SOP )

AT JALAN GIGI

Halaman :
1/1
Di Setujui oleh :
ala Puskesmas Cilawu DTP

dr.Hj.Nia Soniawaty
IP. 197204172003122005

ensi perawat gigi.

dakan pencabutan gigi sulungnya dengan


h dengan baik.

butan akan dilakukan pembiusan dan


unakan Chlor Ethyl) atau merasa tebal

(bolehkah saya mulai sekarang ?).


pencabutan gigi sulung yang sudah

an steril.

or Ethyl dan belum goyang menggunakan

Perawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI

PUSKESMAS CILAWU DTP No. Revisi :


No. Dokumen :
00
Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005
Pengertian Tata cara pemberian obat semprot dan injeksi
Tujuan Sebagai acuan untuk pemeriksaan pasen rawat jalan gigi
1
Kebijakan .
Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentensi perawat gigi
2
Tersedia Obat-obatan yang cukup.
.
3
Tersedia alat Injeksi yang cukup
.
Bila menggunakan Chlor Ethyl :
1. Mengambil kapas steril menggunakan pinset dan menetesinya dengan betadine.
2. Mengolesi gusi pada daerah gigi yang akan dicabut dengan gerakan searah 1 kali.

Mengambil kapas 2 buah gulungan dengan pinset, kemudian kapas dipegang dengan
3.
tangan kiri.

Memegang Tabung Chlor Ethyl dengan tangan kanan kemudian ujungnya didekatkan
4. pada kapas dengan jarak 1 cm kemudian menyemprot kapas dengan Chlor Ethyl, tunggu
sampai kapas berbuih

Meminta pasien membuka mulut kemudian meletakkan kapas sambil di tekan pada
.
bagian bukal dan lingual/palatinal gigi yang akan dicabut.

Bila menggunakan anastesi lidokain komp 2 % :


Mempersiapkan lidokain ampul dan mematahkan ujung ampul menggunakan
1.
menggunakan tangan pada leher ampul.

Mempersiapkan spuit 3 cc, membuka tutup spuit dan memindahkan lidokain ke dalam
2.
spuit dengan cara menghisap isi ampul sampai habis dan menutup kembali spuit.

3. Membuang botol ke tempat sampah medis.

Membuang udara dalam spuit dengan cara memposisikan spuit dengan ujung jarum
4. menghadap ke atas, kemudian ketuk perlahan syringe. Kemudian dorong pompa
perlahan-lahan sampai udara tidak tampak lagi dan cairan keluar sedikit di ujung jarum.

5. Mengambil kapas steril menggunakan pinset dan menetesinya dengan betadine.


6. Mengolesi gusi yang akan dilakukan injeksi dengan gerakan searah 1 kali.

Prosedur
Untuk menganastesi gusi bagian bukal, lidokain di suntikkan ke gusi di sekitar apeks
pada gigi yang akan dicabut dan melakukan aspirasi, apabila keluar darah menggeser
7.
posisi jarum ke titik lain dan memasukkan jarum sampai menyentuh tulang.
Menyuntikkan lidokain 0,5-1 cc. Mencabut kembali jarum.
Prosedur
Untuk menganastesi gusi bagian lingual/palatal, lidokain disuntikkan ke gusi sekitar
apeks pada gigi yang akan dicabut atau pada percabangan saraf dan melakukan aspirasi
8.
apabila keluar darah menggeser posisi jarum ke titik lain dan memasukkan jarum sampai
menyentuh tulang. Menyuntikan lidokain 0,5-1 cc. Mencabut kembali jarum

9. Membuang spuit pada safety box dengan cara ujung jarum masuk lebih dulu.
Menunggu sampai obat bereaksi dan menimbulkan rasa tebal dengan menanyakan pada
pasien apakah sudah terasa tebal dan bagaimana perasaan pasien apakah terasa mata
10.
berkunang-kunang atau pusing. Bila sudah terasa tebal maka langsung dilakukan
pencabutan.
Melakukan pemisahan gigi dan gusi dengan memakai bein dengan posisi bein mesio
11. bukal / disto bucal gigi yang bersangkutan, dengan gerakan bein apikal ke coronal (dari
bawah ke atas) sampai gigi goyang.
Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan lingual/palatinal gigi sampai dengan
12.
cervical gigi / bifurkasi gigi.
Pada gigi yang mempunyai 1 akar (gigi anterior) memutar gigi searah sambil ditarik
13.
keluar.
Pada gigi yang mempunyai lebih akar menggerak-gerakkan gigi ke arah bukal dan
14.
lingual/palatinal supaya gigi terlepas dan menarik gigi keluar.

Mengambil tampon menggunakan pinset kemudian menetesi tampon dengan betadine di


15. atas cucing meletakkan tampon pada luka bekas pencabutan dan meminta pasien untuk
menggigit tampon kuat-kuat.
Membuang sampah medis kapas betadine, tampon yang digunakan selama tindakan dan
16.
gigi yang sudah dicabut ke dalam tempat sampah medis.
Melepaskan sarung tangan dan dimasukkan dalam tempat sampah medis kemudian
17.
mencuci tangan memakai sabun.
18. Memberikan instruksi post-ekstraksi kepada pasien/pengantar.
19. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.s

Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan


Referensi
PROSEDUR ( SOP )

AT JALAN GIGI

Halaman :

1/1
Di Setujui oleh :
pala Puskesmas Cilawu DTP

dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005

an gigi
mpentensi perawat gigi

menetesinya dengan betadine.


t dengan gerakan searah 1 kali.

kemudian kapas dipegang dengan

nan kemudian ujungnya didekatkan


prot kapas dengan Chlor Ethyl, tunggu

kkan kapas sambil di tekan pada


dicabut.

2%:
ujung ampul menggunakan

an memindahkan lidokain ke dalam


is dan menutup kembali spuit.

sisikan spuit dengan ujung jarum


nge. Kemudian dorong pompa
cairan keluar sedikit di ujung jarum.

menetesinya dengan betadine.


n gerakan searah 1 kali.
suntikkan ke gusi di sekitar apeks
si, apabila keluar darah menggeser
ampai menyentuh tulang.
li jarum.

dokain disuntikkan ke gusi sekitar


bangan saraf dan melakukan aspirasi
ik lain dan memasukkan jarum sampai
Mencabut kembali jarum

g jarum masuk lebih dulu.


n rasa tebal dengan menanyakan pada
erasaan pasien apakah terasa mata
ebal maka langsung dilakukan

kai bein dengan posisi bein mesio


gerakan bein apikal ke coronal (dari

ual/palatinal gigi sampai dengan

memutar gigi searah sambil ditarik

gerakkan gigi ke arah bukal dan


gigi keluar.

n menetesi tampon dengan betadine di


encabutan dan meminta pasien untuk

yang digunakan selama tindakan dan


medis.
tempat sampah medis kemudian

n/pengantar.
a.s

ter, Perawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI

PUSKESMAS CILAWU DTP No. Revisi :


No. Dokumen :
00

Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005

Menerima pasen yang mau berobat jalan gigi


Pengertian
Pasen segera memperoleh pelayan kesehatan sesuai dengan kebutuhan

Tujuan Sebagai acuan untuk pemeriksaan pasen rawat jalan gigi

Kebijakan Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentenssi perawat gigi

Prosedur PROSEDUR PERAWATAN SKELING


1. Persiapkan scaller dalam kondisi steril.
2. Instruksikan pasien untuk berkumur.
3. Ulasi daerah kerja dengan antiseptik.
Bersihkan karang gigi, baik supra maupun sub gingival kalkulus dengan
4.
menggunakan scaller dengan tanpa tekanan
5. Poles gigi yang telah dibersihkan dari kalkulus sehingga halus.
6. Ulasi daerah kerja dengan antiseptik.
7. Berikan ‘dental health education’ pada pasien.
8. Instruksikan pasien untuk kontrol 7 hari setelah perawatan.
9. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.
Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan
Referensi
OSEDUR ( SOP )

T JALAN GIGI

Halaman :

1/1

Di Setujui oleh :
ala Puskesmas Cilawu DTP

dr.Hj.Nia Soniawaty
IP. 197204172003122005

gan kebutuhan

gi

perawat gigi

gingival kalkulus dengan

sehingga halus.

perawatan.
erita.
erawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI

PUSKESMAS CILAWU DTP No. Revisi :


No. Dokumen :

Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005
Pengertian Tata cara Dekontaminasi dan Sterilisasi
Tujuan Sebagai acuan untuk pemeriksaan pasen rawat jalan gigi
Kebijakan Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentensi perawat gigi
PASCA PELAYANAN
A. DEKONTAMINASI
Ø Memakai sarung tangan rumah tangga
Ø Memasukkan alat-alat yang sudah terpakai ke dalam bak dekontaminasi
selama 10 menit
Ø Memindahkan alat dari bak dekontaminasi ke dalam bak air sabun
Ø Membersihkan alat-alat dengan sikat dan air sabun
Ø Membilas alat-alat yang sudah bersih dengan air mengalir
Ø Mengeringkan alat-alat dengan handuk bersih.
Ø Lalu diletakkan ke dalam bak instrumen tertutup sesuai
B. STERILISASI
Ø Memasukkan alat-alat bak instrumen tertutup ke dalam sterilisator
Ø Menyalakan sterilisator selama 30 menit
Ø Menunggu alat hingga dingin
Ø Menunggu alat hingga dingin
Ø Menyimpan alat yang telah disterilkan ke dalam tempat alat steril s
Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan
Referensi
OSEDUR ( SOP )

JALAN GIGI

Halaman :

Di Setujui oleh :
ala Puskesmas Cilawu DTP

dr.Hj.Nia Soniawaty
IP. 197204172003122005

gi
perawat gigi

ke dalam bak dekontaminasi

ke dalam bak air sabun


sabun
n air mengalir
ih.
utup sesuai

p ke dalam sterilisator

lam tempat alat steril s


erawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
MENERIMA PASIEN RAWAT JALAN GIGI

PUSKESMAS CILAWU DTP No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 1/1
Di Setujui oleh :
Kepala Puskesmas Cilawu DTP
PROTAP TANGGAL TERBIT

POLI GIGI Monday, January 02, 2012


dr.Hj.Nia Soniawaty
NIP. 197204172003122005
Pengertian Menerima pasen yang mau berobat jalan gigi
Pasien segera memperoleh pelayan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
Tujuan Sebagai acuan untuk pemeriksaan pasen rawat jalan gigi
Kebijakan Ada petugas yang terampil sesuai dengan kompentensi perawat gigi
PENGOBATAN
Ø Peresepan obat diberikan berdasar pada prinsip-prinsip medikasi
yang rasional dan proporsional.
Ø Mencatat pengobatan pada kartu status penderita.
KONSELING
Menjelaskan kepada pasien/pengantar setelah pencabutan untuk:
Menggigit tampon ± 1 jam, boleh meludah tapi tampon tidak
a.
dibuang/tetap digigit.
Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah karena bisa
b.
menyebabkan infeksi
c. Tidak menghisap-hisap karena bisa menyebabkan infeksi
d. Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama ± 24 jam,
e. Menghindari perdarahan dan infeksi
Mengajukan kepada pasien/pengantar untuk menjaga kebersihan
f. mulut dengan cara menyikat gigi sesudah makan dan sebelum
tidur dengan memperagakan cara menyikat gigi yang benar

Menganjurkan pasien menyikat gigi setelah makan


g.
makananmanis dan asam, dan makanan yang lengket di gigi
Membiasakan memakan makanan yang berserat masalnya sayur
h.
dan buah
Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk segera kontrol bila
i.
ada keluhan atau bila ada lagi gigi yang berlubang
Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk memeriksakan gigi
j.
secara rutin setiap 6 bulan sekali
Memberi kesempatan pada pasien/pengantar untuk menanyakan
k. hal yang kurang jelas dan menjawab pertanyaan sampai
pasien/penderita jelas
Mengecek pemahaman pasien/pengantar dengan memberikan
l.
pertanyaan terbuka atas informasi yang sudah disampaikan
m. Mencatat hasil konseling pada kartu status penderita
Mengucapkan terima kasih sudah datang dan semoga lekas
n.
sembuh
Unit Terkait Apotik, Labotarium,Poli Umum,Poned,klinter, Perawatan
Referensi

Anda mungkin juga menyukai