Disusun Oleh :
Elsa Marinda
Maya Anggraini
Nurul Linora
Romi Karisma
Rossanti
Rosilawati Kusuma Ningrum
Yuli Esa Valentini
Kelompok 4
Pendidikan Matematika 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “Manajemen Budaya dan
Lingkungan” ini dapat kami selesaikan dengan baik. Dalam makalah ini, kami menyajikan
materi tenatnga definisi, prinsip, ass serta manfaat dari manajemen budaya dan lingkungan.
Makalah ini kami buat guna untuk memperdalam pengetahuan tentang manajemen
budaya dan lingkungan. Makalah ini juga kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan.
Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis telah berusaha dengan segala upaya
guna menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya, kami ucapkan
terimakasih
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen budaya dan lingkungan sekolah merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk mengembangkan karakter positif siswa. Manajemen budaya dan lingkungan sekolah
dilakukan agar lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang kondusif bagi penyemaian dan
pengembangan watak optimisme, mengembangkan penalaran, pencerahan akal budi,
membekali ketrampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk menjadikan siswa yang jujur,
sopan santun, kreatif produktif, mandiri, dan bermanfaat bagi sesamanya.
Karena lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat siswa berinteraksi, selain
lingkungan keluarga dan masyarakat untuk melakukan proses sosialisasi, yaitu sosialisasi
nilai, pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk itu, sekolah sebagai sebuah institusi perlu
dikelola dengan cara-cara pengelolaan yang baik.
Manajemen budaya dan lingkungan sekolah mempunyai peluang besar dalam
menghasilkan lulusan yang memiliki karakter nilai-nilai baik agar pendidikan dapat
berlangsung sebagai usaha yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran kondusif sehingga dapat menghasilkan siswa yang tidak hanya cerdas
secara kognitif tetapi siswa yang berkarakter positif
1. 3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana definisi manajemen budaya dan lingkungan
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana prinsip-prinsip manajemen budaya dan
lingkungan
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana asas dan manfaat manajemen budaya dan
lingkungan
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Prinsip-prinsip Manajemen Budaya dan Lingkungan Sekolah
Pengetahuan dan kesopanan para personil sekolah yang disertai dengan kemampuan
untuk memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan yang meyakinkan
bagi orang lain. Dimensi ini menuntut para guru, staf dan kepala sekolah tarmpil, profesional
dan terlatih dalam memainkan perannya memenuhi tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua
dan masyarakat. Upaya pengembangan budaya sekolah seyogyanya mengacu kepada
beberapa prinsip berikut ini:
1. Berfokus pada Visi, Misi, dan Tujuan sekolah.
Pengembangan budaya sekolah harus senantiasa sejalan dengan bisi, misi, dan
tujuan sekolah. Fungsi visi, misi, dan tujuan sekolah adalah mengarahkan pengembagnan
budaya sekolah. Visi tentang keunggulan sekolahmisalnya, harus disertai dengan program-
program yang nyata mengenai penciptaan budaya sekolah.
2. Penciptaan komunikasi Formal dan Informal.
Komunikasi merupakan dasar bagi koordinasi dalam sekolah, termasuk dalam
menyamaikan pesan-pesan pentingnnya budaya sekolah, termasuk dalam meyampaikan
pesan-pesan pentingnnya budaya sekolah, komunikasi informal sama pentingnnya dengan
komunikasi formal. Dengan demikian kedua jalur komunikasi tersebut perlu digunakan
dalam menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
3. Inovatif dan bersedia mengambil resiko.
Salah satu dimensi budaya organisasi adalah inovasi dan kesediaan mengambil
resiko. Setiap perubahan budaya sekolah menyebabkan adanya resiko yang harus diterima
khususnya bagi para pembaharu. Ketakutan akan resiko menyebabkan kurang beraninya
seorang pemimpin mengambil sikap dan keputusan dalam waktu cepat.
4. Memiliki strategi yang jelas.
Pengembangan budaya sekolah perlu ditopang oleh strategi dan program. Strategi
mencakup cara-cara yang ditempuh sedangkan program menyengkut kegiatan oerasional
yang perlu dilakukan. Strategi dan program merupakan dua hal yang selalu berkaitan.
5. Berorientasi kinerja.
Pengembangan budaya sekolah perlu diarahkan pada sasaran yang terdapat
mungkin dapat diukur. Sasaran yang dapat diukur akan mempermudah pengukuran
capaian kinerja darsuatu sekolah.
6. Sistem evaluasi yang jelas.
Untuk mengetaui kinerja pengembangan budaya sekolah perlu dilakukan evaluasi
secara rutin dan bertahap : jangka pendek, sedang, dan jangka panjang. Karena itu perlu
4
dikembangkan sistem evaluasi terutama dalam hal kapan evluasi dilakukan, siapa yang
melakukan dan mekanisme tindak lanjut yang harus dilakukan.
7. Memiliki komitmen yang kuat.
Komitmen dari pimpinan dan warga sekolah sangat menetukan implementasi
program-program pengembagnan budaya sekolah. Banyak bukti menunjukan bahwa
komitmen yang lemah terutama dari pimpinan menyebabkan program-program tidak
terlaksana dengan baik.
8. Keputusan berdasarkan consensus.
Cirri budaya organisasi yang positif adalah pengambilan keputusan partisipatif
yang berujung pada pengambilan keputusan secara consensus. Meskipun hal itu tergantung
pada pengambilan keputusan , namun pad a umumnya consensus dapat meningkatkan
komitmen anggortta organisasi dalam melaksanakan keputusan tersebut.
9. Sistem imbalan yang jelas.
Pengambilan budaya sekolah hendaknya disertai dengan sistem imbalan meskipun
tidak selalu dalam bentuk barang atau uang. Bentuk lainnya adalah penghargaan atau
kredit poin terutama bagi siswa yang menunjukan perilaku positif yang sejalan dengan
pengembangan budaya sekolah.
10. Evaluasi diri,
Merupakan salah satu alat untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi di sekolah.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan curah pendapat atau
menggunakan skala penilaian diri. Kepala sekolah dapat mengembangkan metode
penilaian diri yang berguna bagi pengembangan budaya sekolah.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau pegangan
yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk
stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau
kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah. Dalam pengembangan budaya sekolah
perlu mengacu pada 10 prnsip dari berpedoman pada Visi, Misi dan Tujuan Sekolah hingga
Evaluasi Diri, selain menggunakan 10 prinsip tersebut dalam pengembangan kebudayaan
sekolah juga perlu memegang asas-asas.
Dalam mengembangkan budaya dalam proses pembelajaran didalam kelas guru-guru di
Sekolah mengembangkannya dengan memberi salam ketika membuka dan menutup pelajaran
serta memulai dan mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a, memberikan contoh yang
baik kepada siswa dengan bersikap sopan, ramah, dan peduli kepada para siswa serta
memotivasi mereka agar menumbuhkan sikap tersebut kepada sesama. Sedangkan
pengembangan budaya diluar kelas yang dilakukan Sekolahdengan melakukan kegiatan Zikir
bersama dan membacakan surat yasin pada setiap hari jum’at. Serta pada apel pagi bersama-
sama membacakan ikrar janji siswa agar apa yang mereka ucapkan dapat mereka ingat
sehingga mencegah para siswa melanggar aturan sekolah.
3.1 Saran
1. Bagi pihak sekolah diharapkan dapat menambah simbol-simbol baik itu terkait
pengembangan seperti nilai-nilai : kedisiplinan, kebersihan, kejujuran, kerjasama, religius.
dll.
2. Bagi penulis diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
tentang pengembangan budaya sekolah
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sekolahjepang.com / 2013/04/budaya-dan-perubahan-iklim-festival-mekarnya-
bunga-sakura-dan-penget ahuan-dan-sikap-para-pemangku-kepentingan-terhadap-perubahan
ikli m-global/ di akses tanggal 24 oktober 2013.
http://mbscenter.or.id/site/page/id/354/page_action/viewdetail
10