Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Instalasi Laboratorium RSUD Cimacan menyelenggarakan
pelayanan laboratorium patologi klinik bagi pasien rawat jalan dan rawat inap
secara professional dan bermutu sesuai kebutuhan pasien. Pelayanan
laboratorium dibutuhkan untuk menunjang penegakan diagnosa oleh para
klinisi agar didapat diagnose yang tepat. Untuk mendukung pelayanan
kesehatan di RSUD Cimacan secara umum, diperlukan juga pelayanan
penunjang yang salah satunya adalah laboratorium. Untuk hal tersebut perlu
disusun suatu pedoman pelayanan laboratorium RSUD Cimacan yang
nantinya dapat dipakai sebagai acuan merencanakan peningkatan dan
pengembangan pelayanan kesehatan di bidang laboratorium.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Laboratorium
2. Tujuan Khusus
a. Tersusunnya Standar pelayanan Instalasi Laboratorium
b. Tersususnnya Prosedur Tetap Instalasi Laboratorium

C. Ruang lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium meliputi penerimaan
pasien, pengambilan sampel, pemeriksaan sampel, verifikasi hasil dan
penyerahan hasil. Pelayanan Instalasi Laboratorium berkaitan dengan seluruh
instalasi yang ada di RSUD Cimacan.

RSUD CIMACAN

1
D. Batasan Operasional
1. Instalasi Laboratorium adalah salah satu instalasi di RSUD Cimacan yang
berada di bawah langsung Direktur dan Koordinasi dengan Kepala Bidang
(Kabid) Penunjang Medik yang dipimpin oleh seorang Dokter Spesialis
Patologi Klinik.
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium adalah pelayanan di laboratorium yang
meliputi penerimaan pasien, pengambilan sampel, pemeriksaan sampel,
verifikasi, validasi hasil dan penyerahan hasil.
3. Penerimaan pasien adalah proses penerimaan pasien yang datang ke
instalasi laboratorium dengan membawa surat rujuan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium dari dokter pemeriksa di Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat inap, dokter di luar RSUD
Cimacan.
4. Pengambilan sampel adalah proses pengambilan sampel berupa darah,
urin dan atau cairan tubuh lainnya terhadap pasien yang akan melakukan
pemeriksaan laboratorium.
5. Pengolahan sampel adalah proses penerimaan sampel dari bagian
pengambilan sampel kemudian diolah terlebih dahulu sesuai dengan jenis
pemeriksaan sebelum dilakukan pemeriksaan terhadap sampel tersebut.
6. Pemeriksaan sampel adalah proses pemeriksaan terhadap sampel berupa
darah, urin, dan atau cairan tubuh lainnya yang meliputi pemeriksaan
Hematologi, Kimia Klinik, Imunoserologi , Elektrolit, Urinalisa, Mikrobiologi
dan Parasitologi.
7. Verifikasi dan validasi hasil adalah proses interpretasi hasil dan
pemeriksaan ulang kesesuaian hasil serta pengesahan atau
penandatanganan hasil.
8. Penyerahan hasil proses serah terima hasil laboratorium dari petugas
laboratorium kepada pasien atau keluarga pasien, perawat, bidan dan
tenaga kesehatan lainnya disertai tandatangan penerima hasil pada buku
register serah terima hasil. Hasil diambil langsung ke ruang laboratorium
atau diantar oleh petugas ke masing masing ruangan.

RSUD CIMACAN

2
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);

2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072)

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 727/ Menkes/ SK/ VI/ 2002 tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital by Laws) ;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 tentang


Laboratorium Kesehatan;

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar


Pelayanan Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/MENKES/PER/2010 tentang


Laboratorium Klinik;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


1087/Menkes/SK/VII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Di Rumah Sakit;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


1792/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik;

RSUD CIMACAN

3
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

No. Jabatan Kualifikasi Personil


1. Kepala Instalasi Dokter Spesialis Patologi Klinik
2. Kepala Ruangan Lulusan D3 Analis Kesehatan Senior
yang telah memiliki STR dan atau
Sarjana yang telah mendapatkan
pendidikan Manajemen Laboratorium
3. Pelaksana Teknis Lulusan D3 Analis Kesehatan yang telah
Laboratorium memiliki STR
4. Tenaga Administrasi Minimal lulusan SMA atau yang setara,
dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas administrasi serta
mampu mengoperasikan komputer.

Kualifikasi sumber daya manusia ini perlu dipenuhi oleh setiap petugas
yang bertugas di instalasi laboratorium agar pelaksanaan pelyanan dapat
berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan. Bila sumber daya manusia yang
telah diterima sebelum kualifikasi ini ditetapkan maka diharuskan bagi
petugas tersebut untuk melakukan pelatihan atau pendidikan guna
penyesuaian.

RSUD CIMACAN

4
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan di instalasi laboratorium RSUD Cimacan dibuat
berdasarkan struktur organisasi yang berlaku, yaitu :

Direktur RS

Kepala Bidang Penunjang Medik

Agus Budiman

Kepala Instalasi Laboratorium

Kepala Ruangan Kepala Ruangan Kepala Ruangaan

Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab
Administrasi Pemeliharaan Alat Reagen, BHP, dan Pelayanan Quality Control
ATK Laboratorium
Eka Liyanti Rani Aprani Rista Dyah

RSUD CIMACAN

5
Maka distribusi ketenagakerjaan di instalasi laboratorium dapat dijabarkan sebagai
berikut:

Jumlah
No. Jabatan Keterangan
Petugas
1. Kepala Instalasi Laboratorium 1 orang
2. Kepala Ruangan Patologi Klinik 1 orang
Kepala Ruangan Patologi
3. 1 orang
Anatomi
Penanggung jawab
4. 1 orang
Pemeliharaan Alat
Penanggung jawab Reagen,
5. 1orang
BHP dan ATK

Pelayanan laboratorium
mencakup penerimaan
Penanggung jawab Pelayanan pasien, pengambilan
6. 1 orang
Laboratorium sample pasien,
pemeriksaan sample
pasien, penyerahan hasil

Penanggung jawab Quality


7. 1 orang
Control

RSUD CIMACAN

6
Pelaksana terdiri dari :
tenaga administrasi (
orang), tenaga analis
kesehatan ( orang),
8. Pelaksana 4 orang
Jumlah pelaksana dapat
ditambah disesuaikan
dengan peningkatan
beban kerja.

C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga yang berlaku di laboratorium RSUD Cimacan adalah
sebagai berikut :
No. Jabatan Pengaturan Jadwal
1. Kepala Instalasi Dinas Pagi sesuai jadwal
2. Kepala Ruangan Dinas Pagi Reguler Sesuai Jadwal
3. Pelaksana Teknis Dinas Pagi, Siang, Malam (24 jam)
Laboratorium
4. Tenaga Administrasi Dinas Pagi Reguler

Seluruh jabatan yang terdapat di instalasi laboratorium patologi klinik


diberikan jadwal dinas pagi (1 shift reguler), kecuali pelaksana teknis
laboratorium dijadwalkan dinas pagi, siang dan malam (3 shift).
a. Untuk jadwal dinas pagi regular, ketentuan yang berlaku :
 Senin – Sabtu, dari jam 07.30 WIB sampai dengan 14.00 WIB
 Hari Minggu dan Tanggal merah Libur
 Melaksanakan apel pagi jam 07.30 WIB
b. Untuk setiap shift pelaksana teknis laboratorium dibagi petugas jaga
sebagai berikut (24 jam) :

RSUD CIMACAN

7
 Dinas pagi ( Pukul 08.00 WIB – 14.00 WIB ), jumlah staff yang
bertugas sesuai dengan jadwal.
 Dinas siang (Pukul 14.00 WIB – 20.00 WIB), jumlah staff yang
bertugas sesuai dengan jadwal.
 Dinas malam (Pukul 20.00 – 08.00 WB), jumlah staff yang bergas
sesai dengan jadwal.

Petugas teknis melaksanakan tugas 24 jam secara bergantian agar


pelayanan laboratorium tetap berjalan berkesinambungan

Petugas yang bekerja dinas pagi ( regular dan shift ) berjumlah 4 – 5


orang dengan ketentuan tidak ada petugas yang sedang melaksanakan cuti
atau tidak bisa bekerja karena ijin atau sakit. Apabila ada petugas yang
berhalangan hadir maka jumlah petugas yang dinas pagi disesuaikan dengan
kondisi.

Semua petugas yang bertugas dinas pagi, dinas siang maupun malam
melaksanan seluruh pekerjaan administrasi, sampling, pemeriksaan urinalisa,
pemeriksa sample hematologi, pemeriksa sample kimia klinik dan imunologi
sesuai dengan mekanisme pekerjaan yang tertulis dalam standar prosedur
operasional (SPO).

Bagi setiap petugas jaga dinas malam, melaksanakan jaga dinas


malam selama 1 - 2 hari dan setelah melaksanakan dinas malam diberikan
lepas jaga selama 1 - 2 hari setelahnya, atau sebanyak hari petugas tersebut
melakukan dinas malam (disesuaikan)

Petugas diberikan keleluasan untuk mendapatkan hak cuti, ijin ataupun


sakit yang dilaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Bila petugas jaga berhalangan dikarenakan hal tersebut diatas maka Kepala
Ruangan atau Penanggung Jawab Pelayanan harus mengkoordinir
petugasnya agar kegiatan pelayanan pasien tetap berjalan dengan baik. Hal
ini dapat dilakukan dengan menghubungi petugas lainnya untuk mengisi
kekosongan dan atau mengulang atur jadwal kerja.

RSUD CIMACAN

8
Di laboratorium Patologi Anatomi petugas jaga berjumlah 1 orang dan
masuk jadwal dinas pagi regular.

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

TOILET TOILET
TOILET
JENITOR RUANGAN
UMUM REAGEN
LAKI DAN
PENSTERIL
LAKI
MEJA KERJA

-AN ALAT
MEJA KERJA

MEJA KERJA

RUANGAN
SAMPLING
RUANGAN
RUANGAN RUANGAN RUANGAN DOKTER
BTA LAB 1
LAB 2
TOILET RUANGAN
GUDANG UMUM ISTIRAHAT
PETUGAS RUANGAN
PEREM ADMNISTRASI
PUAN

RUANG
TUNGGU
PASIEN

RSUD CIMACAN KURSI TUNGGU PASIEN

9
TOILET TOILET
TOILET
JENITOR RUANGAN
UMUM REAGEN
LAKI DAN
PENSTERIL
LAKI

MEJA KERJA
-AN ALAT
MEJA KERJA

MEJA KERJA
RUANGAN
SAMPLING
RUANGAN
RUANGAN RUANGAN DOKTER
BTA LAB 1

TOILET RUANGAN
GUDANG UMUM ISTIRAHAT
PETUGAS RUANGAN
PEREM ADMNISTRASI
PUAN

RUANG
TUNGGU
PASIEN

B. Standar Fasilitas
Instalasi Laboratorium terdiri dari :
a. Ruang administrasi
b. Ruang Sampling ( pengambilan specimen) , di dalam ruang sampling
tersedia toilet khusus petugas laboratorium.
c. Ruang Dokter (Kepala Instalasi Laboratorium), di dalam ruang dokter
tersedia toilet.
d. Ruangan Laboratorium 1
 Pemeriksaan Hematologi rutin
 Pemeriksaan Urinalisa
 Ruang istirahat petugas

e. Ruangan Laboratorium 2
 Pengolahan Sampel
 Pemeriksaan Kimia Klinik
 Pemeriksaan Imonologi/serologi
 Pemeriksaan Elektrolit

RSUD CIMACAN

10
 Pemeriksaan HBA1c
 Ruangan Reagen dan Steril alat

f. Ruangan Laboratorium Patalogi Anatomi


g. Ruangan BTA
h. Gudang
i. Ruang Jenitor
j. Toilet Umum Pasien
k. Ruang Tunggu Pasien

Persyaratan yang perlu diperhatikan untuk Laboratorium antara lain :

1. Aliran listrik stabil


2. Ruangan mudah dibersihkan.
3. Permukaan meja pemeriksaan tidak tembus air, tahan asam, alkali dan
larutan organic.
4. Koridor dan lantai harus bersih.
5. Apabila belum dapat mengolah limbah sendiri, agar memanfaatkan atau
bekerjasama dengan instansi yang yang telah memilki instalasi
pengolahan limbah.

RSUD CIMACAN

11
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Waktu pelayanan di Instalasi Laboratorium RSUD Cimacan dilakukan 24 jam


sehari, 7 hari dalam seminggu. Untuk pasien IGD pengambilan sampel dilakukan
langsung oleh perawat. Sampel diambil sesuai kebutuhan, aampel darah 1 cc
dimasukan ke dalam botol edta untuk pemeriksaan hematologi, dan sisanya
dibiarkan di dalam spuit untuk pemeriksaan kimia klinik, imunologi dan
elektrolit.(sampel diberi identitas pasien). Sedangkan untuk sampel urine atau feces
ditampung di dalam wadah yang sudah disediakan. Sampel dan surat pengantar
pemeriksaan diantarkan oleh petugas IGD ke laboratorium. Apabila ada pasien
yang tidak bisa diambil sampel oleh perawat IGD karena sesuatu hal, maka petugas
laboratorium datang ke IGD untuk pengambilan sampel.

Sedangkan untuk pasien rawat inap pengambilan sampel dilakukan petugas


laboratorium 3 kali dalam sehari.

Jadwal pengambilan sampel oleh petugas laboratorium :

RSUD CIMACAN

12
• Dinas pagi : 10.00 WIB – 12.00 WIB atau setelah dokter DPJP
melakukan visite ruangan

• Dinas siang : 16.00 WIB – 18.00 WIB

• Dinas malam : 06.00 WIB – 07.00 WIB

Petugas melakukan pengambilan sampel di luar jam pengambilan apabila


ada pemeriksaan serial glukosa darah sewaktu atau pemeriksaan yang sudah
ditentukan. Apabila ada tambahan pemeriksaan setelah jam visite dokter atau cito
perawat melakukan pengambilan sampel dan diantarkan ke Laboratorium. Khusus
untuk ruangan IGD dan rawat inap kebidanan pengambilan sampel dilakukan oleh
bidan dan diantarkan oleh petugas kebidanan atau keluarga pasien.

Pengambilan sampel untuk pasien rawat jalan atau rujukan dari dokter di luar
RS dilakukan di Instalasi Laboratorium (Ruang sampling), pasien datang ke
laboratorium membawa surat pengantar laboratorium dan melakukan proses
administrasi dulu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil pemeriksaan pasien
dari Instalasi Rawat Jalan atau rujukan dari dokter luar RSUD Cimacan diambil
langsung oleh pasien atau keluarga pasien di laboratorium.

Untuk Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap hasil pemeriksaan
laboratorium dapat dilihat langsung oleh dokter, perawat atau bidan melalui sistem
informasi RS (SIM RS) setelah ada verifikasi dan validasi hasil oleh petugas
laboratorium sesuai dengan SPO yang berlaku. Hasil print out diberikan petugas
kepada pasien langsung, keluarga pasien, dokter, perawat, bidan atau petugas
kesehatan lainny dengan ada bukti serah terima hasil di buku register serah terima
hasil.

Tata laksana Pelayanan di instalasi laboratorium meliputi proses pemeriksaan


dengan penjabaran sebagai berikut :

A. Pemeriksaan Internal

RSUD CIMACAN

13
Penatalaksanaan Pelayanan Instalasi Laboratorium meliputi penerimaan
pasien, pengambilan sampel, pengolahan sampel, pemeriksaan sampel,
verifikasi dan validasi hasil, penyerahan hasil.

1. Pra analitik
a. Penerimaan Pasien
Penerimaan pasien di laboratorium bertujuan untuk registrasi pasien yang
datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
Tahap penerimaan pasien meliputi pencatatan data pasien yang sesuai
dengan kartu pendaftaran berupa identitas lengkap pasien (registrasi
pasien) , pencatatan jenis pemeriksaan yang diminta dan penyerahan
formulir permintaan pemeriksaan kepada bagian pengambilan sampel

b. Persiapan Pasien
 Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa 8 – 12 jam sebelum

diambil darah

 Pengambilan specimen sebaiknya dilakukan pagi hari antara pukul


07.00 - 09.00
 Menghindari obat- obatan sebelum specimen diambil, apabila ada
penggunaan obat pada pasien diinformasikan kepada petugas
laboratorium.
 Menghindari aktifitas fisik / olah raga sebelum specimen diambil
 Memperhatikan efek postur, untuk menormalkan keseimbangan cairan
tubuh dari posisi berdiri ke posisi duduk, dianjurkan pasien duduk
tenang sekurang – kurangnya 15 menit sebelum diambil darah
 Memperhatikan variasi diurnal ( perubahan kadar analit sepanjang
hari)

c. Pengambilan Spesimen

RSUD CIMACAN

14
Pengambilan sampel dilakukan oleh Analis Kesehatan selaku pelaksana
teknis laboratorium. Proses pengambilan sampel ini meliputi beberapa hal
yaitu diantaranya, proses persiapan alat, persiapan sampel, persiapan
pasien. Sampel dapat berupa darah, urin dan atau cairan tubuh lainnya.
Selain pelaksana teknis laboratorium, pengambilan sampel dapat
dilakukan oleh perawat atau bidan.

d. Penerimaan Sampel
Petugas penerimaan specimen harus memeriksa kesesuaian antara
specimen yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan yang
berisi identitas lengkap pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta.
Mencatat kondisi specimen tersebut pada saat diterima antara lain
volume, warna, kekeruhan dan konsistensi. Specimen yang tidak sesuai
atau tidak memenuhi syarat hendaknya ditolak.
Dalam keadaan spesimen yang diterima tidak dapat ditolak, maka perlu
dicatat dalam buku penerimaan specimen dan formulir hasil pemeriksaan.

e. Pemberian Identitas
Pemberian identitas pasien dan atau specimen merupakan hal yang
penting, baik pada saat pengisian surat pengantar/formulir permintaan
pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label wadah specimen maupun pada
formulir hasil pemeriksaan. Untuk identitas pasien minimal harus
mencantumkan nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medik (RM),
dapat dilengkapi jenis kelamin dan alamat pasien.

f. Pengiriman Spesimen
Specimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan kepada bagian
pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika
laboratorium tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka specimen
dikirim ke laboratorium lain dan sebaiknya dalam bentuk yang relatif stabil.

g. Penyimpanan Spesimen

RSUD CIMACAN

15
Beberapa specimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan
dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
Beberapa cara penyimpanan specimen, antara lain :
1) Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0 oC- 8oC
2) Penyimpanan specimen darah sebaiknya dalam bentuk serum.

h. Control dan Kalibrasi


Uji kualitas reagen dan alat dilakukan sesuai dengan standar yang
berlaku.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih alat, yaitu :
 Kebutuhan
Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasiyang sesuai dengan
kebutuhan setempat yang meliputi jenis pemeriksaan, jenis
specimen, volume specimen dan jumlah pemeriksaan

 Fasilitas yang tersedia


Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan
fasilitas yang tersedia seperti luasnya ruangan, fasilitas listrik dan
air yang ada, serta tingkat kelembaban dan suhu ruangan
(memakai ac atau tidak)
 Tenaga yang ada, perlu dipertimbangkan tersedianya tenaga
dengan kualifikasi tertentu yang dapat mengoperasikan alay yang
akan dibeli.
 Reagen yang dibutuhkan
Perlu dipertimbangkan tersedianya reagen dipasaran dan
kontinuitas distributor dari pemasok. Selain itu sistem reagen perlu
dipertimbangkan apakah reagen tertutup atau terbuka ?
Pada umumny sistem tertutup lebih mahal dibandingkan dengan
sistem terbuka.
 Sistem alat, perlu dipertimbangkan antara lain pengoperasian alat
tersebut mudah atau tidak, memerlukan perawatan khusus atau

RSUD CIMACAN

16
tidak, apakah diperlukan kalibrasi setiap kali atau cukup kalibrasi
berkala.
 Pemasok/vendor
Pemasok harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Mempunyai reputasi yang baik
- Memberikan fasilitas uji fungsi
- Menyediakan petunjuk operasional alat, working sheet dan
trouble shooting
- Menyediakan fasilitas pelatihan dalam mengoperasikan alat,
pemeliharaan dan perbaikan sederhana.
- Memberikan pelayanan purna jual yang terjamin, antara lain
mempunyai teknisi yang handal, suku cadang mudah
diperoleh.
 Nilai ekonomis

Selain di atas , harus ada evaluasi peralataan baru (dilakukan baik


sebelum atau sesudah pembelian) bertujuan untuk mengenal perilaku alat
yang mencakup : kesesuaian spesifikasi alat dengan brosur, kesesuaian
alat dengan lingkungan dan hal hal khusus yang diperlukan bagi
penggunaan rutin. Setiap peralatan harus dilengkapi dengan petunjuk
penggunaan (instruction manual) yang disediakan oleh pabrik yang
memproduksi alat tersebut. Cara pengoperasian masing masing alat harus
ditulis dalam prosedur tetap.

Pada umumnya untuk memilih bahan/reagen laboratorium yang


akan digunakan harus mempertimbangkan hal hal sebagai berikut :

 Kebutuhan
 Produksi pabrik yang telah dikenal
 Deskripsi lengkap dari bahan atau produk
 Mempunyai masa kadarluarsa yang panjang

RSUD CIMACAN

17
 Volume atau isi kemasan
 Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai
 Mudah diperoleh di pasaran
 Besarnya biaya tiap satuan ( nilai ekonomis)
 Pemasok atau vendor
 Kelancaran dan kesinambungan pengadaan
 Pelayanan purna jual.
Selain itu, dalam penggunaaannya harus dipersiapkan reagen memenuhi
syarat, masa kadarluwarsa tidak terlampaui, cara melarutkan atau
mencampurkan reagennya, cara pengenceran sudah tepat dan pelarutnya
(aquadest) memenuhi syarat atau tidak.

2. Analitik
Pada tahap analitik dimulai dari mengolah specimen, mengkalibrasi dan
memelihara alat laboratorium dan melakukan pemeriksaan.
a. Pengolahan spesimen
Pada tahap pengolahan sampel, sebelum dilakukan pemeriksaan
terhadap sampel tersebut, proses pengolahan dilakukan sesuai dengan
jenis pemeriksaan yang diminta, berikut beberapa proses pengolahan
sampel :

1) Untuk pemeriksaan Hematologi, dilakukan homogenisasi terhadap


sampel darah yang sudah dicampur dengan antikoagulan. Tidak
boleh ada bekuan dan sampel tidak boleh lisis.
2) Untuk pemeriksaan Urin Lengkap pada Klinik Rutin dilakukan
segera. Pemeriksaan sedimen urine dilakukan dengan cara
pemisahan sedimen dengan centrifugasi.

RSUD CIMACAN

18
3) Untuk pemeriksaan Kimia Klinik yang menggunakan sampel serum
darah, dilakukan pemisahan sel-sel darah dan serum dengan
centrifugasi. Pengolahan sampel menjadi serum dilakukan sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional. Serum yang dipergunakan
untuk pemeriksaan tidak boleh hemolisis.
4) Untuk pemeriksaan Tes Kehamilan pada Klinik Rutin, dilakukan
langsung, kecuali bila ada darah pada urine dilakukan pemisahan
supernatan urin.
b. Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Kalibrasi alat dilakukan tergantung pada jenis alat yang dipakai di
laboratorium, berikut jadwal kalibrasi alat di laboratorium :

• Alat Kimia Klinik Analyzer : dilakukan kalibrasi alat pada setiap


1 bulan sekali, dilakukan pada minggu pertama.

• Alat Urinalisis Analyzer : dilakukan kalibrasi alat

• Alat Hematologi Analyzer : dilakukan kalibrasi setiap ganti


control yang baru atau bila control tidak masuk 3x

• Alat Analisa Elektrolit : dilakukan autokalibrasi alat


c. Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai protap
masing-masing parameter
Instalasi Laboratorium RSUD Cimacan melayani beberapa
pemeriksaan diantaranya :
 Pemeriksaan Hematologi Rutin
 Pemeriksaan Urinalisa
 Pemeriksaan Kimia Klinik
 Pemeriksaan Imunoserologi dan serologi
 Pemeriksaan Elektrolit
 Pemeriksaan Mikrobiologi (BTA)
 Pemeriksaan Parasitologi (Malaria)
d. Lakukan pengendalian mutu harian

RSUD CIMACAN

19
Pengendalian mutu harian dilakukan setiap hari terhadap alat dan
reagen pemeriksaan dengan melakukan pemeriksaan control dan
pelaporan control serta kalibrasi.

3. Post Analitik
Tahap Post Analitik dimulai dari mencatat hasil pemeriksaan, melakukan
verifikasi dan validasi hasil serta memberikan interpretasi hasil sampai
dengan pelaporan.
a. Mencatat hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan dicatat pada buku register sesuai jenis pemeriksaan
b. Melakukan verifikasi dan validasi hasil
Verifikasi dan validasi hasil dilakukan oleh dokter penanggung jawab
merujuk pada hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnosa klinis atau
petugas yang diberi kewenangan.
c. Pelaporan
Pelaporan hasil dilakukan dengan memasukan hasil laboratorium ke
computer (SIM RS), untuk alat yang sudah terpasang LIS (Laboratory
Information System) maka hasil langsung dikirim dari alat laboratorium ke
computer hasil, kemudian hasil diverifikasi dulu sebelum dicetak. Hasil
print out diberikan kepada dokter atau pasien dan keluarga pasien. Serah
terima hasil dicatat di buku serah terima hasil. Hasil dapat juga dilihat
langsung oleh dokter di computer hasil setelah ada validasi hasil oleh
laboratorium.
Apabila didapat nilai kritis maka pelaporan hasilnya dikukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

Waktu pemeriksaan laboratorium adalah waktu yang dibutuhkan dalam


pelaksanaan suatu pemeriksaan di laboratorium dari mulai diterimanya
specimen atau bahan pemeriksaan sampai pencetakan hasil laboratorium.
a. Pemeriksaan Hematogi Analyzer
 Sampel darah edta 1 cc

RSUD CIMACAN

20
 Waktu pemeriksaan 30 menit
b. Pemeriksaan LED
 Sampel darah Na Sitrat 3,8 % 1,6 cc
 Waktu pemeriksaan 130 menit
c. Pemeriksaan Glukosa Stik
 Sampel darah kapiler atau vena
 Waktu pemeriksaan 15 menit
d. Pemeriksaan Kimia klinik
 Sampel serum
 Waktu pemeriksaan 120 menit
e. Pemeriksaan Immunologi/serologi
 Sampel serum, plasma atau wholeblood
 Waktu pemeriksaan 60 menit
f. Pemeriksaan Elektrolit
 Sampel serum
 Waktu pemeriksaan 60 menit
g. Pemeriksaan HBA1c
 Sampel darah EDTA
 Waktu pemeriksaan 15 menit

h. Pemeriksaan Urinalisa
 Sampel Urine
 Waktu pemeriksaan 60 menit
i. Pemeriksaan Feces
 Sampel Feces
 Waktu pemeriksaan 30 menit
Waktu pemeriksaan akan lebih lama dari waktu yang ditentukan apabila ada
hasil yang harus diulang dengan metode lain.

B. Pemeriksaan eksternal

RSUD CIMACAN

21
Untuk permintaan pemeriksaan yang tidak ada di Instalasi Laboratorium
RS CIMACAN maka diberlakukan sistem rujukan untuk dilakukan
pemeriksaan di laboratorium luar.
Rujukan dikelola oleh pelaksana rujukan yang bertugas untuk mencatat
data pasien, jenis pemeriksaan rujukan pada buku rujukan kemudian akan
mengkonfirmasi hasil untuk diserahkan kepada dokter dan pasien peminta
pemeriksaan rujukan. Hasil pemeriksaan rujukan akan diarsip oleh petugas
administrasi. Hal ini masih dalam tahap perencanaan meskipun kerjasama
sudah dibuat tapi masih terkendala oleh biaya yang ditanggung BPJS.

BAB V

LOGISTIK

Bagian logistik di instalasi laboratorium adalah bagian yang mengelola


distribusi barang-barang yang digunakan di instalasi laboratorium, sehingga
keberadaan barang-barang dapat berkesinambungan dan selalu tersedia.

Bila karena suatu sebab barang yang diperlukan tidak dapat disediakan,
maka bagian logistik harus mencari solusi dengan mencari vendor lain yang mampu

RSUD CIMACAN

22
memenuhi kesediaan barang tersebut, atau melakukan solusi lain yang lebih tepat
dengan koordinasi terlebih dahulu dengan kepala instalasi laboratorium.

Barang-barang yang dikelola di bagian logistik instalasi laboratorium adalah


mencakup:

1. Reagen
Yang termasuk dalam kategori reagen adalah cairan atau bahan/strip/card yang
digunakan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
Contoh : reagen pemeriksaan hematologi, kimia darah, rapid test untuk
pemeriksaan imunologi, strip pemeriksaan test kehamilan, strip pemeriksaan
urine, dll.
2. Barang Habis Pakai (BHP)
Yang termasuk dalam kategori barang habis pakai adalah cairan atau bahan
bahan yang digunakan untuk mendukung proses pemeriksaan laboratorium.
Contoh : tip, tabung reaksi, alkohol, EDTA, dll.
3. Alat Tulis Kantor (ATK)
Yang termasuk dalam kategori alat tulis kantor adalah barang-barang yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan administrasi di instalasi laboratorium.
Contoh : buku, kertas, pulpen, dll.

4. Alat Rumah Tangga (ART)


Yang termasuk dalam kategori alat rumah tangga adalah barang-barang yang
digunakan untuk melakukan kebersihan ruangan dan peralatan laboratorium.

Untuk penanganannya barang-barang tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

1. Reagen dan BHP


2. ATK dan ART
3. Pengadaan barang inventaris

RSUD CIMACAN

23
Dalam kegiatannya bagian logistik instalasi laboratorium bekerja sama dengan
bagian lain yang terkait yaitu bagian gudang obat dan reagen untuk pemesanan
reagen dan BHP, sedangkan untuk pemesanan ATK dan ART bagian logistik
berhubungan dengan bagian gudang umum.

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan di instalasi laboratorium, mulai dari persiaan


pasien sampai dengan penyerahan hasil dapat menimbulkan resiko baik bagi
petugas maupun bagi pasien.

RSUD CIMACAN

24
Untuk mengurangi atau mencegah terjadinya bahaya yang terjadi maka
seluruh bagian yang terkait dengan pendataan, pengambilan sample, pengolahan
sample, pemeriksaan sample dan penyerahan hasil pasien harus dilakukan sesuai
dengan standar dan aturan yang berlaku.

Kegiatan keselamatan pasien ini ditinjau dari berbagai sisi, yaitu dari sisi :

1. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia bisa menjadi sumber dari ketidakselamatan pasien,
bila tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melayani pasien baik itu dalam
hal penerimaan pasien (bagian adminsitrasi), praanalitik (persiapan pasien,
sampling dan pengolahan sample), analitik (pemeriksaan sample pasien) dan
post analitik (verifikasi, validasi, interpretasi dan pelaporan hasil pemeriksaan).
Untuk menjaga keselamatan pasien, maka sumber daya manusia yang ada di
instalasi laboratorium harus sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan, dan
selalu melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat berpengaruh dengan keselamatan pasien,
karena seluruh pelaksanaan pelayanan laboratorium berkaitan dengan
kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia.
Untuk memastikan sarana dan prasarana tidak menimbulkan kecelakaan
terhadap pasien, maka harus :
a. Persyaratan minimal sarana dan prasarana harus terpenuhi
b. Alur kegiatan pelayanan harus teratur atau satu jalur, sehingga tidak
menimbulkan kemungkinan lalu lintas pelayanan yang bertabrakan.
c. Penyimpanan sample pasien yang aman, sehingga kemungkinan sample
tertukar atau tumpah tidak ada
d. Lakukan kalibrasi dan control rutin untuk setiap waktu yang telah ditentukan,
agar peralatan pemeriksaan dan peralatan penunjang pemeriksaan berfungsi
dengan baik dan mengeluarkan hasil pemeriksaan yang benar.

3. Interpretasi Hasil.

RSUD CIMACAN

25
Interpretasi hasil harus dilakukan oleh petugas yang berwenang dan memiliki
kompetensi yang cukup, sehingga tidak ada kesalahan diagnosa dari dokter
pengirim pemeriksaan yang menyebabkan kesalahan penanganan terhadap pasien.

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan di instalasi laboratorium, mulai dari persiapan


pasien sampai selesai dapat menimbulkan bahaya atau resiko terhadap petugas
yang berada di dalam laboratorium.

Untuk mengurangi atau mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas


laboratorium harus melaksanakan pekerjaan dengan hati-hati mengenai bahan
RSUD CIMACAN

26
potensial berbahaya dan penanggulangannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan tersebut metrupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi :

1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat umum.


a. Setiap petugas diwajibkan memakai jas laboratorium, sarung tangan dan
masker di ruangan laboratorium.
b. Tidak diperbolehkan makan, minum dan merokok didalam ruangan
laboratorium.
c. Tidak boleh menyimpan makanan dan minuman di dalam lemari es bersama
reagen.
d. Jaga kebersihan ruang laboratorium dan bersihkan dengan desinfektan
sebelum dan sesudah bekerja.
e. Setiap specimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius.

2. Kesehatan dan Keselamatan kerja yang bersifat khusus


a. Yang berkaitan dengan mikroorganisme.
1) Jangan memipet dengan mulut, gunakan alat bantu pipet
2) Jangan meniup pipet
3) Jangan menuangkan cairan yang telah terkontaminasi langsung ke dalam
pipa saluran
4) Menutup kembali jarum suntik

b. Yang berkaitan dengan bahan kimia


1) Beri label pada semua bahan kimia meliputi nama, konsentrasi, tanggal
penerimaan, tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa, keterangan
atau peringatan tentang bahaya bahan.
2) Bahan kimia disimpan pada ruang yang terang, tidak kena sinar matahari
langsung, dalam lemari atau rak secara rapid an teratur, yang bersifat
corrosive harus diletakkan di tempat rendah.

RSUD CIMACAN

27
3) Gunakan lemari asam setiap melakukan reaksi kimia yang
membahayakan.

c. Yang berkaitan dengan peralatan listrik


1) Jangan menggunakan cairan atau gas yang mudah terbakar di sekitar
peralatan listrik.
2) Peralatan listrik harus dirawat dan dipelihara.
3) Tidak meninggalkan alat yang tidak digunakan dalam keadaan menyala.

d. Yang berkaitan dengan limbah


1) Pengumpulan dan pembuangan limbah infeksius dan toksis (sisa sampel
dan sisa bahan reagen, barang atau alat bekas pakai) dan tidak infeksius
(cair dan padat) sesuai ketentuan yang berlaku. Limbah cair dari cairan
tubuh manusia atau sisa bahan reagen dibuang ke slupsing yang berada
di ruang janitor. Untuk limbah padat infeksius pemusnahan limbah
kerjasama dengan pihak ketiga.
2) Netralisasi sisa reagen dengan pengenceran yaitu penambahan air
sampai netral (tidak bersifat asam asam kuat).

e. Yang berkaitan dengan ruangan laboratorium


1) Bila ruangan laboratorium menggunakan AC, maka bak pencuci harus
terpisah atau mempunyai penyedot udara, terutama untuk ruangan
laboratorium mikrobiologi atau kimia dengan menggunakan bahan
mudah menguap.

2) Ruangan laboratorium tidak diperkenankan menggunakan kipas angin.


3) Ruangan laboratorium tidak diperkenankan menggunakan gorden/tirai.

RSUD CIMACAN

28
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Instalasi laboratorium RSUD Cimacan dalam memberikan pelayanan


mengarah pada mutu pelayanan yang dikelola secara profesional, bermutu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Pengendalian mutu tersebut harus
dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.

RSUD CIMACAN

29
Pengendalian mutu dilakukan pada seluruh jenis pekerjaan yang
diselenggarakan di instalasai laboratorium, termasuk pada setiap personil sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing.

Pengendalian mutu dilakukan bersama-sama oleh seluruh petugas yang


berada di instalasi laboratorium secara terpadu.

Pengendalian mutu adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan cara
mengamati pelaksanaan seluruh kegiatan guna menjamin pekerjaan yang
berlangsung sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, serta melakukan tindak
lanjut bila terjadi suatu penyimpangan dari seharusnya.

Pengendalian mutu dijabarkan dengan melakukan pengawasan terus menerus


pada setiap prosesyang dilakukan serta mengadakan perbaikan bila proses tersebut
kurang memenuhi standar yang ditetapkan.

Proses yang diawasi terutama yang berhubungan dengan kepuasan konsumen.

Secara garis besar pengendalian mutu dilakukan pada :


1. Bidang Administratif
Hal yang dilakukan adalah dengan :
a. Melakukan perbaikan formulir permohonan pemeriksaan yang tidak sesuai
dengan perkembangan,
b. Melakukan pengendalian dalam hal tata cara pendistribusian formulir dan
bahan pemeriksaan dari bagian penerimaan pasien dan pengolahan sample,
c. Melakukan pengendalian dalam hal tata cara pengembalian formulir dari
bagian pemeriksaan sample ke bagian penyerahan hasil,
d. Melakukan pengendalian dalam tata cara penyerahan hasil dari petugas
penyerahan hasil ke pasien atau ruangan pemohon pemeriksaan,
e. Melakukan pengendalian dalam tata cara pencatatan dan pengarsipan hasil
pemeriksaan laboratorium,
f. Melakukan pengendalian dalam proses pembuatan laporan harian dan
bulanan,
g. Melakukan pengendalian dalam hal pelaksanaan pembuatan notulen setiap
pertemuan yang dilakukan,

RSUD CIMACAN

30
h. Melakukan pengendalian pada pencatatan dan pengarsipan surat-surat
masuk dan keluar,
i. Melakukan pengendalian pada pencatatan setiap hasil kerja yang dilakukan
di instalasi laboratorium.
j. Melakukan pengendalian pada pencatatan setiap reagen yang datang.

2. Bidang kepegawaian
Hal yang dilakukan adalah dengan :
a. Melakukan pengendalian dalam meningkatkan kemampuan karyawan dalam
memecahkan masalah di setiap unit kerja,
b. Melakukan pengendalian dalam tata cara pengambilan cuti, ijin dan ijin sakit
karyawan serta pengisian absensi dan pembatan jadwal kerja.
c. Mengadakan pertemuan bulanan bagi seluruh petugas yang ada di instalasi
laboratorium dan menyelenggarakan penambahan wawasan keilmuan
tentang pemeriksaan laboratorium yang diberikan oleh dokter atau
pelaksana secara bergantian,
d. Mengadakan perbaikan dalam meningkatkan kemampuan kerja karyawan
dengan cara mengirim karyawan untuk mengikuti kegiata-kegiatan ilmiah
atau kursus-kursus keterampilan yang diadakan diluar RS.
e. Melakukan training komputer untuk karyawan yang bergerak di bidang
administrasi.

3. Peralatan dan hasil pemeriksaan laboratorium


a. Pengendalian mutu peralatan dilakukan dengan pemeliharaan alat dan
kalibrasi alat. Pelaksanaan pemeliharaan alat dicatat dalam buku petugas
pemeriksan dan disimpan disetiap unit kerja. Dokumentasi kalibasi alat
mencakup waktu pelaksanaan kalibrasi, nama petugas yang melakukan
kalibrasi dan hasil kalibrasi.
b. Pengendalian mutu pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan
menggunakan serum kontrol secara internal dan eksternal. Pelaksanaan

RSUD CIMACAN

31
kontrol internal dilakukan setiap hari untuk setiap jenis pemeriksaan yang
diperiksa di instalasi laboratorium RSUD Cimacan. Pelaksanaan kontrol
eksternal dengan mengikuti program Pemantapan mutu Eksternal (PME)
yang diadakan oleh Kemenkes atau Dinas Kesehatan Provinsi atau BLK.

BAB IX

PENUTUP

Dengan adanya Pedoman Pelayanan Laboratorium di RSUD Cimacan,


diharapakan dapat memacu dan memotivasi laboratorium kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanannya agar dapat menyesuaikan dengan standar yang

RSUD CIMACAN

32
ada, sehingga dengan demikian masyarakat akan memperoleh jaminan mutu
pelayanan laboratorium kesehatan.

RSUD CIMACAN

33

Anda mungkin juga menyukai