Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT

IDENTIFIKASI STAF, PENGUNJUNG, PEDAGANG DAN SEMUA


HAJI KAMINO
AREA YANG BERISIKO

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


515/SPO/RS-HK/IX/2018 - 1/2

Tanggal terbist : Ditetapkan,


STANDAR 05 September 2018 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Dimas Gugum Prayuda
1. Bahaya K3 merupakan sumber atau situasi, kondisi/keadaan,
perilaku/keadaan, dimana terdapat potensi merusak, berupa cidera atau
sakit pada manusia, kerusakan pada harta benda, kerusakan pada
lingkungan kerja atau kombinasi darinya.
2. Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi atas suatu
kejadian bahaya tertentu.
PENGERTIAN 3. Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diinginkan mengakibatkan
kepada kematian, penyakit akibat kerja, cidera, kerusakan property atau
kehilangan lainnya.
4. Insiden adalah keadaan yang menimbulkan kecelakaan atau memiliki
potensi terjadinya kecelakaan.
5. Risiko yang ditoleransi adalah risiko yang timbul dan dapat berisiko
terjadinya bahaya , namun dapat ditoleransi oleh bagian K3
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memastikan setiap
kegiatan identifikasi dan penilaian aspek lingkungan serta bahaya K3
TUJUAN
dalam pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) di RS. Haji Kamino.
SK Kebijakan Pelayanan Komite K3RS No.104 tanggal 05 September
KEBIJAKAN 2018 “Rumah sakit menjamin keselamatan dan keamanan semua staf,
pasien, pengunjung, dan pihak ketiga”.
1. Setiap unit kerja di RS. Haji Kamino melakukan identifikasi bahaya dan
resiko K3 dari aktivitas staf, pengunjung, pedagang dan semua area.
2. Jika ada suatu perubahan baru terhadap aktivitas staf, pengunjung,
pedagang, dan semua area/fasilitas yang berisiko keselamatan dan
keamanan kerja, maka unit kerja terkait harus melakukan identifikasi
terhadap bahaya dan risiko K3 dari perubahan tersebut, dan memastikan
pengendaliannya sudah ditetapkan.
3. Masing-masing unit kerja melakukan penilaian risiko berdasarkan risk
assessment.
4. Masing-masing unit kerja menentukan apakah risiko merupakan resiko
PROSEDUR
penting K3 dan melakukan evaluasi terhadap risiko penting tersebut.
5. Masing-masing unit kerja harus mengimplemantasikan,
mendokumentasikan dan selalu memperbaharui hasil identifikasi bahaya
dan resiko K3.
6. Masing-masing unit kerja melakukan peninjauan terhadap bahaya dan
risiko penting K3 jika:
- Terjadi perubahan terhadap aktivitas, jasa dan fasilitas;
- Terjadi kecelakaan kerja;
- Terjadi satu kali dalam setahun, dan ada perubahan keselamatan dan
keamanan kerja.
7. Aspek bahaya K3 yang dinyatakan penting akan dikendalikan.
Pengendaliannya dapat berupa :
- Penetapan program, atau;
- Pengendalian operasional yang mencakup fasilitas, dokumen kerja
dan APD.
8. Dalam penetapan program harus :
- Sesuai dengan Kebijakan RS. Haji Kamino ; Pencegahan Pencemaran
Lingkungan, Penyakit Akibat Kerja dan Kecelakaan Kerja; serta
perbaikan berkesinambungan.
- Ditetapkan sesuai tingkat unit kerja.
9. Masing-masing unit kerja melakukan pemantauan atas status dan
efektifitas sasaran / program yang ditetapkan.
1. Komite K3RS
UNIT TERKAIT
2. Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai