yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan
atau lingkungan hidup pada umumnya. Karena sifat-sifatnya itu, bahan berbahaya dan beracun
serta limbahnya memerlukan penanganan yang khusus.
Pengertian
Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebagai zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain.
Bahan-bahan tersebut selanjutnya dapat diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok bahan
yang bersifat:
Lembar MSDS yang berlaku di Rumah Sakit Haji Kamino berisi tentang :
A. DISTRIBUSI B3
Distribusi B3 dilakukan sesuai permintaan tiap unit kerja. Distribusi dilakukan pada hari
yang telah ditentukan sesuai kesepakatan dan harus menyertakan MSDS selama proses
distribusi dari gudang Logistik ke unit-unit terkait.
B. PENGGUNAAN B3
Penggunaan B3 di masing-masing tempat penyimpanan B3 harus dilakukan dengan prinsip
safety dan higiene. Prinsip safety meliputi penggunaan APD yang benar dan sesuai dengan
petunjuk yang tertera dalam MSDS, tersedia simbol dan label baik untuk B3 maupun
limbah B3, tidak makan, minum, atau merokok selama bekerja dengan B3/limbah B3,
sedangkan prinsip hygiene seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani
B3/limbah B3, membersihkan peralatan kerja yang digunakan, dan lain-lain.
C. PEMBUANGAN B3
Limbah medis rumah sakit ke dalam kategori limbah berbahaya dan beracun yang sangat
penting untuk dikelola secara benar. Sebagian limbah medis ke dalam kategori limbah
berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius.
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung B3
dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau kosentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/ atau merusak
lingkungan hidup atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk lain.
Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah
genotoxic dan wadah yang bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik
sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran
penyakit baik kepada SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien ataupun
masyarakat di sekitar lingkungan Rumah Sakit limbah infeksius biasanya berupa jaringan
tubuh pasien, jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang
bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemar oleh
penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan berisiko terhadap
penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin dirtimbulkan akibat
keberadaan rumah sakit antara lain : penyakit menular ( hepatitis, diare, campak, influenza
) bahaya radiasi ( kanker, kelainan organ genetic ) dan resiko bahan kimia.