Anda di halaman 1dari 1

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang
terdiri dari Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Kualifikasi tenaga kefarmasian
yang bekerja di rumah sakit wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan
Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) serta Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknik Kefarmasian
(STRTTK) dan Surat Izin Kerja Tenaga Teknik Kefarmasian (SIKTTK).
Tenaga Teknik Kefarmasian (TTK) dapat terdiri dari sarjana farmasi, ahli madya
farmasi, dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker. Selain tenaga kefarmasian,
Instalasi Farmasi memiliki tenaga administrasi yang melaksanakan tugas keadministrasian.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

NO TENAGA KERJA JUMLAH DI JUMLAH SESUAI PERMENKES NO. 56


RSUD CIMACAN TAHUN 2014
1 Apoteker 2 orang 8 orang
2 Tenaga Teknis 4 orang 12 orang
Kefarmasian

3 Asisten Tenaga 4 orang -


Kefarmasian
4 Administrasi 3 orang -

C. PENGATURAN JAGA
Pengaturan ketenagaan Instalasi Farmasi diatur berdasarkan pengaturan jam dinas sesuai
dengan pola shift.
1. Waktu kerja pelayanan farmasi 24 jam (3 shift).
2. Ketenagaan tiap shift terdiri dari :
a. Shift pagi : Apoteker, Penanggung Jawab teknis kefarmasian dan tenaga teknis
kefarmasian.
b. Shift siang : Penanggung Jawab teknis kefarmasian dan tenaga teknis kefarmasian.
c. Shift malam : Penanggung Jawab teknis kefarmasian, tenaga teknis kefarmasian
3. Pengaturan waktu kerja dapat dilakukan berjenjang sesuai dengan kebutuhan.
4. Pengaturan waktu kerja di hari minggu/libur, tiap shift terdiri dari Penanggung Jawab
teknis kefarmasian dan tenaga teknis kefarmasian.
5. Pemenuhan kebutuhan tenaga diluar jadwal rutin dipenuhi dari lembur

Anda mungkin juga menyukai