Anda di halaman 1dari 3

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Rumah Sakit merupakan salah satu perlindungan
bagi tenaga kesehatan yang bertujuan untuk mencegah serta mengurangi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tujuan
Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertujuan agar
tercapai pelayanan kefarmasian dan produktifitas kerja yang optimal, dengan tujuan khusus
yaitu :
1. Memberikan perlindungan kepada sekuruh staf di Instalasi Farmasi, pasien dan
pengunjung
2. Mencegah kecelakaan kerja, paparan bahan berbahaya, kebakaran dan pencemaran
lingkungan
3. Mengamankan peralatan kerja, bahan baku dan hasil produksi dalam hal ini peracikan,
serta menciptakan kerja yang baik, aman dan benar

Pengendalian K3 di Instalasi Farmasi


Petugas Instalasi Farmasi juga rentan tertular penyakit karena petugas berhubungan langsung
dengan pasien terutama saat konseling dan pemberian obat. Oleh karena itu petugas perlu
memperhatikan upaya pencegahan infeksi tersebut antara lain :
- Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
- Menggunakan alat pelindung diri
- Tindakan desinfektan, dekontaminasi, dan sterilisasi peralatan
- Pengolahan limbah yang benar
- Ventilasi dan pencahayaan yang baik

Alat Pelindung Diri


Pencegahan kecelakaan kerja di Instalasi farmasi dilakukan dengan memberlakukannya alat
pelindung diri bagi staf di Instalasi Farmasi. Adanya paparan dari obat racikan, obat
kemoterapi saat penyiapan adalah risiko yang dapat terjadi selama staf bertugas di Rumah
Sakit.

72
Beberapa alat pelindung diri yang ada di Instalasi Farmasi antara lain ;
- Masker untuk perlindungan pernafasan
- Kacamata untuk melindungi mata
- Pakaian kerja khusus seperti jas lab (untuk pencampuran obat sitostatika)
- Sarung tangan
- Pelindung kepala dan kaki seperti sepatu boot atau karet

Bahan Berbahaya dan Penanganannya


Beberapa jenis bahan berbahaya terdapat di Instalasi Farmasi, seperti alkohol dan
washbensin. Ada beberapa upaya pencegahan kecelakaan kerja oleh bahan berbahaya ini
dengan cara :
- Memasang label / penandaan
- Penempatan terpisah dari sediaan lain
- Ventilasi yang baik
- Kebersihan tempat penyimpanan
- Menggunakan alat pelindung diri saat penyiapan
- Air yang cukup bila terjadi kecelakaan dan atau paparan

Ada beberapa hal yang perlu ditanggulangi, dan menyebabkan penyakit akibat kerja
antara lain :
1. Bising, dapat menurunkan fungsi pendengaran, di Instalasi Farmasi Rumah Sakit sering
terjadi Noice Induce Hearing Loss (NHL). NHL yang terjadi karena pajanan bising
yang relative rendah (85 dB) atau lebih tetapi dalam waktu yang lama
2. Listrik, pengetahuan dan penanganan listrik harus memadai agar tidak menimbulkan
kecelakaan akibat listrik
3. Panas, suhu yang nyaman untuk bekerja adalah 26-28 C dengan kelembaban 60 -70
%,
4. Getaran ; penggunaan mesin yang bergetar dapat memajani pekerja melalui tangan dan
lengan
5. Cahaya yang kurang akan mempengaruhi kelelahan mata, iritasi maupun sakit kepala.
Pencahayaan di Instalasi Farmasi berkaitan langsung kecermatan, keselamatan pasien
dan petugas Instalasi farmasi Rumah Sakit serta suasana yang nyaman. Pengawasan
pencahayaan di Instalasi Farmasi menjadi tanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi

73
berkoordinasi dengan Tim K3 Rumah Sakit.
6. Penanganan obat kanker yang benar sesuai dengan prosedur
7. Bahaya ergonomic, adalah risiko bahaya kerja akibat rutinitas pekerjaan dan monoton,
seperti kontraksi otot postur kaku.
Dengan adanya manajemen K3 di Instalasi Farmasi Rumah Sakit, diharapkan kita dapat
mencegah serta mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga
tercapai pelayanan kefarmasian dan produktifitas kerja yang optimal di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit.

74

Anda mungkin juga menyukai