Tulisan singkat ini berangkat dari keprihatinan penulis tentang adanya beberapa orang yang belum
mengetahui keabsahan penggunaan dalil puasa Rajab. Di antara mereka bahkan lebih ekstrem lagi
menganggap bahwa puasa Rajab adalah ibadah yang tidak berdasar. Benarkah ?
1. Pengertian bid’ah
Bid’ah adalah perbuatan yang berbeda dengan sunnah. Bid’ah juga dapat diartikan sebagai perkara
baru yang tidak terdapat di masa shahabat dan tabi’in, dan hal itu tidak ada satu pun dalil syariat
yang sesuai dengannya. Demikian al-Jurjani menulis dalam kitab al-Ta’rifat-nya. Definisi yang
dikemukakan al-Jurjani di sini adalah definisi operasional bid’ah dalam katagori negative. Secara
umum, perspektif para ulama imam mazhab, kita diperkenalkan bahwa bid’ah terbagi menjadi dua
katagori yakni bid’ah hasanah (baik) dan bid’ah sayyi’ah (jelek). Dari dua katagori itu kemudian
bid’ah terbagi secara lebih detail menjadi lima yakni bid’ah wajibah, mandubah, mubahah,
makruhah, dan muharramah. Dengan begitu, bid’ah dalam pengertiannya yang sayyi’ah adalah
aktifitas yang tidak terdapat di zaman nabi atau shahabat dimana perkara itu bersebrangan dengan
jiwa umum sunnah (syari’at)
2. Pengertian Puasa
adalah menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari fajar hingga tenggelamnya
matahari (Maghrib). Hal-hal yang dapat membatalkan puasa, dalam sudut pandang fiqih, di
antaranya adalah makan atau minum dengan sengaja, mabuk, gila, haid, jinabat dengan sengaja, dan
muntah dengan sengaja. Menurut Aisyah r.a bahwa batal puasa orang yang ketika puasa ia
menggunjing orang lain. Untungnya para ulama, pada umumnya, menyatakan bahwa tidak batal
puasa orang yang menggunjing tetapi pahala puasanya tentu berkurang. Allahu A’lam.
b. Bulan Rajab termasuk bulan-bulan yang diharamkan oleh Allah. Bulan-bulan haram ini terdiri
dari empat bulan yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan-bulan haram ini adalah
memiliki makna bulan-bulan yang mulia. Keterangan selanjutnya lihat pada tafsir ayat 36 dari surat
al-Taubah.
c. Terjadinya peristiwa Isra’ dan Mi’raj nabi Muhammad saw pada 27 Rajab.
Silahkan melakukan tobat ketika usia masih dikandung badan. Shahabat Ibn Abbas pernah menyatakan
bahwa bulan terbaik adalah bulan suci Ramadlan. Berbeda dengan Shahabat Ibn Abbas, Shahabat Ali
ra pernah menyatakan bahwa bulan terbaik adalah bulan di mana kita dapat melakukan tobat nasuhah
(tobat yang ikhlas karena Allah swt). Sedangkan bulan Rajab, menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani,
adalah bulan yang tepat untuk melakukan taubat. Hakekat tobat sebenarnya tidak lepas dari :