PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Melaksanakan kegiatan penelitian rangaka pengembangan ilmu keperawatan
medikal bedah dengan cara:
Peran dan fungsi perawat khususnya di rumah sakit adalah memberikan pelayanan
atau asuhan keperawatan melalui berbagai proses atau tahapan yang harus
dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pasien. Tahapan
yang dilakukan tentunya berdasarkan standar yang diakui oleh pemerintah
maupun profesi perawat. Salah satu bagian yang berperan penting dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan adalah pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan komponen terbesar dari sistem
pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
Pelayanan keperawatan merupakan proses kegiatan natural dan berurutan yang
dilakukan oleh perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Pelayanan
diberikan karena adanya keterbatasan atau kelemahan fisik dan mental.
Keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri. Kegiatan keperawatan
dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
4
penyembuhan, pemulihan, pemeliharaan kesehatan dengan penekanan upaya
pelayanan kesehatan sesuai wewenang, tanggung jawab dan etika profesi
keperawatan sehingga memungkinkan setiap individu mencapai kemampuan
hidup sehat. Tenaga kesehatan yang paling banyak jumlahnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan sering berinteraksi dengan klien adalah
perawat.
1. Manusia
2. Keperawatan
3. Konsep Sehat-Sakit
Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster’s New
Collegiate Dictionary). Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-
macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan
terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi
keseluruhan.
4. Konsep Lingkungan
5
Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan ekternal, yang
mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan prilaku seseorang dan
kelompok. Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis
yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman, sedangkan
lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosional, kepribadian) dan proses stressor biologis
(sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.
Proses keperawatan ;
a. Pengakajian
b. Perumusan diagnosis keperawatan
c. Intervensi keperawatan
d. Pelaksanaan
e. evaluasi
1. Lingkup Klien
Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang
dewasa, dengan pendekatan one to one basis. Kategori dewasa berimplikasi pada
pengembangan yang dijalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas perkembangan ini
6
dapat berdampak pada perubahan peran dan respon psikososial selama klien
mengalami masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi pertimbangan perawat
dalam melakukan kajian dan intervensi keperawatan. Pendekatan keperawatan
harus memperhitungkan level kedewasaan klien yang ditangani, dengan demikian
pemberdayaan klien dalam proses asuhan merupakan hal penting sesuai dengan
kondisinya, ini berkenaan dengan self-caring cacities.
a. Lingkup garapan
7
manusia dan modalitas yang tepat waktu untuk mengatasinya dibutuhkan
keterampilan berpikir logis dan kritis dalam mengkaji secara tepat kebutuhan
dasar apa yang tidak terpenuhi, pada level serta kemungkinan penyebab apa
(diagnosis keperawatan). Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment)
keperawatan, dan modalitas yang sesuai. Disini dibutuhkan keterampilan teknis
dan telaah legal etis.
b. Basis intervensi
3. Konsekuensi Profesional
Ada berbagai konsekuensi logis yang masih harus dipikirkan sebagai acuan bagi
praktisi keperawatan pada area keperawatan medikal bedah. Melihat kompleksitas
fokus telaahan, lingkup garapan dan basis intervensi area keperawatan medikal
bedah dan konsekuensi profesionalnya perlu dirumuskan :
Standar performance untuk acuan kualitas asuhan.
Kategori kualifikasi perawat untuk menentukan kelayakannya sebagai praktisi.
Sertifikasi dan lisensi keahlian yang senantiasa diperbaharui untuk memberi
jaminankeamanan bagi pengguna jasa keperawatan.
8
Trend utama yang akan mempunyai dampak berkepanjangan pada perawatan dan
perawatan pasien, yaitu:
Mereka yang memantau kecenderungan ini (juga staf perawat yang memberikan
perawatan langsung) dapat membuktikan bahwa kecenderungan ini telah benar-
benar menimbulkan, dan akan terus memiliki efek yang sangat mendalam pada
profesi dan praktik keperawatan.
Definisi :
9
dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
Trend perawatan luka yang digunakan saat ini adalah menjaga kelembaban area
luka. Luka yang lembab akan dapat mengaktivasi berbagai growt factor yang
berperan dalam proses penutupan luka, antara lain TGF beta 1-3, PDGF, TNF,
FGF dan lain sebagainya. Yang perlu diperhatikan adalah durasi waktu dalam
memberikan kelembapan pada luka sehingga resiko terjadinya infeksi dapat
10
diminimalkan. Selain itu prinsip ini juga tidak menghambat aliran oksigen,
nitrogen dan unsur-unsur penting lainnya serta merupakan wadah terbaik untuk
sel-sel tubuh tetap hidup dan melakukan replikasi secara optimal, sehingga
dianggap prinsip ini sangat efektif untuk penyembuhan luka. Hal ini akan
berdampak pada layanan keperawatan, meningkatkan kepuasan pasien serta
memperpendek lama hari perawatan. Namun demikian, prinsip ini belum
diterapkan di semua rumah sakit di seluruh Indonesia.
11
Kegiatan-kegiatan penelitian diklinik akan mendukung kualitas pelayanan
keperawatan dalam mendukung sistem pelayanan kesehatan. Kegiatan tersebut
meliputi membentuk komite riset, menciptakan lingkungan kerja yang ilmiah,
kebijakan kegiatan riset dan pemanfaatan hasilnya dan pendidikan berkelanjutan.
Akan tetapi pelaksanaan di Indonesia belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan
minimnya kegiatan ilmiah keperawatan di rumah sakit, hasil penelitian jarang
didiseminasikan dan dimanfaatkan untuk pengembangan praktik klinis
keperawatan.
1. Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka.
Beberapa klinisi menganjurkan pemakaian tap water untuk mencuci awal tepi luka
sebelum diberikan NaCl 0,9 %. Hal ini dilakukan agar kotoran-kotoran yang
menempel pada luka dapat terbawa oleh aliran air. Kemudian dibilas dengan
larutan povidoneiodine yang telah diencerkan dan dilanjutkan irigasi dengan NaCl
0,9%. Akan tetapi pemakaian prosedur ini masih menimbulkan beberapa
kontroversi karena kualitas tap water yang berbeda di beberapa tempat dan
keefektifan dalam pengenceran betadine.
Euthanasia: suatu issue kontemporer dalam keperawatan.
Saat ini mulai terdengar istilah euthanasia, baik aktif maupun pasif. Euthanasia
aktif merupakan tindakan yang sengaja dilakukan untuk membuat seseorang
meninggal. Sedangkan euthanasia pasif adalah tindakan mengurangi ketepatan
dosis pengobatan, penghilangan pengobatan sama sekali atau tindakan pendukung
lainnya yang dapat mempercepat kematian seseorang. Batas keduanya kabur,
bahkan merupakan sesuatu yang tidak relevan. Di Nederland euthanasia sudah
dalam proses untuk dilegalisasi. Dikatakan bahwa 72% dari populasi lebih
cenderung untuk menjadi relawan euthanasia aktif. Dalam praktik nyata,
masyarakat telah melegalkan euthanasia pasif terutama dalam proses aborsi.
Diyakini bahwa 30 tahun yang akan datang, euthanasia akan bergeser dari sesuatu
yang ”samar-samar” menjadi sesuatu yang legal. Dalam hal ini, perawat berada
dalam posisi yang sangat baik untuk mengkajinya secara lebih obyektif, sehingga
akan menjadi kesempatan terbaik bagi perawat untuk mengambil bagian terlibat
12
aktif dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan terkait, khususnya pada kasus
keperawatan medikal bedah.
Ada beberapa pendapat bahwa perawatan luka adalah kewenangan medis, akan
tetapi dalam kenyataannya yang melakukan adalah perawat sehingga dianggap
sebagai area abu-abu. Apabila ditinjau dari bebarapa literatur, perawat mempunyai
kewenangan mandiri sesuai dengan seni dan keilmuannya dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan kerusakan integritas kulit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Keperawatan Medical Bedah merupakan bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditujukan pada
individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Keperawatan medikal bedah
membahas tentang masalah kesehatan yang lazim terjadi pada usia dewasa
baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau tanpa tindakan operatif
yang meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem cardiovascular,
penginderaan (mata, tht), pencernaan, dan urologi oleh karena berbagai
penyebab patologis seperti infeksi atau peradangan, kongenital, neoplasma
trauma, dan degeneratif.
13
profesi keperawatan kekhususan, Pengembangan Evidence Based Nursing
Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan
Medikal Bedah. Disadari bahwa semua trend tersebut belum seutuhnya
diterapkan dalam pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia.
3.2 Saran
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
selaku penulis memohon adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Dengan mempelajari makalah ini diharapkan
agar pembaca khususnya mahasiswa keperawatan dapat menerapkan
peran-peran keperawatan medical bedah sesuai dengan konsep dan
perspektif keperawatan medical bedah untuk ditingkatkan dalam mengejar
pencapaian indikator MDGs.
14