Anda di halaman 1dari 2

Bencana Tsunami

Tsunami yang berasal dari bahasa Jepang, yaitu tsu yang berarti pelabuhan dan nami
yang berarti gelombang, merupakan salah satu bencana alam yang akrab dengan negara
Indonesia. Berdasarkan arti kata tersebut, tsunami dapat diartikan sebagai perpindahan badan
air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Tsunami
ini rawan di semua negara yang berbatasan dengan laut dan memiliki potensi gempa yang
tinggi.

Tsunami terjadi saat gerakan vertikal pada kerak bumi karena letusan gunung api,
gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh kebumi mengakibatkan dasar laut naik atau
turun secara tiba-tiba sehingga mengganggu keseimbangan air yang berada diatasnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya aliran energi air laut yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar sehingga terjadi tsunami. Gelombang ombak yang terjadi dapat merambat
kesegala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap
fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat
dengan kecepatan 500 sampai dengan 1000 km per jam, kecepatan yang setara dengan
kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada ditengah laut.
Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per
jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter karena terjadi
penumpukan masa air.

Saat mencapai pantai, tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai
dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Tsunami
mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang tidak sedikit. Korban jiwa ini diakibatkan karena
hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Selain korban
jiwa, tsunami juga berdampak negatif terhadap bangunan, tumbuh-tumbuhan, maupun
pencemaran lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

Pola pengembangan teks eksplanasi Bencana Tsunami


1. Kalimat menggunakan konjungsi pada teks Bencana Tsunami:

 konjungsi Sebab akibat :

-Korban jiwa ini diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa
oleh aliran gelombang tsunami. Selain korban jiwa.

 konjungsi hubungan alat :

-Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500 sampai
dengan 1000 km per jam, kecepatan yang setara dengan kecepatan pesawat terbang
2. Kalimat aktif dan kalimat pasif pada teks Bencana Tsunami :
 Kalimat aktif :

 Kalimat pasif :

3. Istilah teknis dalam teks eksplanasi Bencana Tsunami :


 Tsunami terjadi saat gerakan vertikal pada kerak bumi karena letusan gunung api,
gempa bumi.
Penjelasa : Makna kata vertikal yaitu gerak suatu benda ke arah mendatar
 longsor maupun meteor yang jatuh kebumi mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba sehingga mengganggu keseimbangan air yang berada diatasnya.
Penjelasa : Makna kata metor yaitu jalur jatuhnya meteorid jatuh ke atsmosfer bumi

4. Gagasan pokok pada teks eksplanasi Bencana Tsunami :


 Paragraf 1 : Tsunami yang berasal dari bahasa Jepang, yaitu tsu yang berarti pelabuhan
dan nami yang berarti gelombang.
 Paragraf 2 : Tsunami terjadi saat gerakan vertikal pada kerak bumi karena letusan
gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh kebumi mengakibatkan
dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba sehingga mengganggu keseimbangan air yang
berada diatasnya.
 Paragraf 3 : Saat mencapai pantai, tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis
pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer

Anda mungkin juga menyukai