Dosen Pengampu
UNIVERSITAS RIAU
2019
1
Ada tiga istilah penting yang terkait dengan polimer nanokomposit, yaitu
polimer, nanopartikel, dan komposit. Polimer adalah suatu senyawa kimia yang
terdiri dari rantai yang panjang dan memiliki unit berulang pada strukturnya.
Polimer tersusun dari molekul-molekul identik yang disebut dengan monomer.
Ciri umum yang dimiliki oleh polimer adalah berwujud padatan dan memiliki
berat molekul yang besar (ribuan hingga jutaan gram/mol). Contoh dari senyawa
polimer adalah polietilen yang digunakan pada plastik dan nilon pada serat
pakaian.
Komposit merupakan material gabungan yang dari dua atau lebih material
dasar. Komposit dibuat untuk menghasilkan material baru yang memiliki sifat
fisik, sifat mekanik, dan sifat kimia yang lebih baik daripada material
penyusunnya. Salah satu contohnya adalah komposit plastik-kayu yang memiliki
kekuatan mekanik lebih baik daripada material kayu saja.
Gambar 0.5 Struktur dari (a) nanokomposit nanopartikel-polimer, dan (b) nanokomposit nanolayer-polimer
Gambar 0.6 Plot rasio luas permukaan per volume nanomaterial vs rasio aspek
4
Gambar 0.7 struktur nanokomposit: (a) teragregasi, (b) terinterkalasi, dan (c) tereksfoliasi
5
dari polimer yang digunakan. Karena rasio luar permukaan per volume dari
nanopartikel cukup besar, maka nanokomposit yang dihasilkan akan mengalami
peningkatan sifat-sifatnya secara signifikan. Sebagai contoh, luas permukaan
partikel logam yang besar menyebabkan transfer elektron berlangsung cepat
antara spesi reduktor dan oksidator pada reaksi redoks. Akibatnya, kecepatan
reaksi redoks akan meningkat.
akan memiliki ketahanan mekanik dan kestabilan termal yang tinggi seperti
nanopartikel silikon, namun mudah untuk diproses dan memiliki kerapatan yang
rendah seperti polimer. Selain itu, silika berpori juga dapat digunakan sebagai
template dalam pembuatan nanokomposit. Hal ini dikarenakan ukuran pori-pori
silika dapat diatur saat preparasinya dengan proses elektrokimia. Ukuran pori
yang berbeda akan menyebabkan interaksi yang berbeda antara silika dan polimer
sehingga nanokomposit yang dihasilkan juga dapat bervariasi.
Tabel 1 Beberapa contoh nanokomposit yang disintesis dengan metode sol-gel. (RT=temperatur ruang)
Metode One-Pot terbagi menjadi dua, yaitu metode One-Pot fasa tunggal
dan metode polimerisasi interfasial. Pada metode One-Pot fasa tunggal, baik
garam anorganik maupun monomer dilarutkan dalam air, kemudian direaksikan
disertai pengadukan hingga didapat polimer nanokomposit. Pada metode
polimerisasi interfasial, monomer dilarutkan dalam pelarut organik, lalu
ditambahkan air sehingga terbentuk lapisan dua fasa. Kemudian, garam anorganik
ditambahkan ke dalam lapisan dua fasa. Proses ini dilakukan dengan menjaga agar
tetap terbentuk dua fasa, sehingga pengadukan tidak dilakukan. Pembentukan
polimer nanokomposit pada metode polimerisasi interfasial terjadi di permukaan
lapisan antara fasa air dan fasa organik. Ag-PEDOT merupakan contoh
nanokomposit yang disintesis dengan metode One-Pot fasa tunggal, sedangkan
10
Gambar 0.9 Skema sintesis nanokomposit Ag-POT dengan metode polimerisasi oksidatif
Gambar 1.0 Skema sintesis nanokomposit grafit-PANI dengan metode polimerisasi oksidatif
11
Selain metode-metode yang telah disebutkan, masih ada metode lain untuk
mensintesis polimer nanokomposit. Metode lain tersebut diantaranya adalah:
1. Metode Termal
2. Metode Inner-Matrix Synthesis (IMS)
3. Metode Template-Assisted Synthesis
4. Metodde Reversible Addition-Fragmentation Chain-Transfer (RAFT)
Polymerization Synthesis
5. Metode Self-Assembly Synthesis
6. Metode Melt-mixing
7. Metode Microwave-Induced synthesis
8. Metode Catalitic Chain Transfer Polymerization (CCTP) Synthesis
9. Metode Polimerisasi Emulsi
10. Metode Fotopolimerisasi
Suatu nanokomposit dapat memiliki sifat fisik dan mekanik yang lebih
baik dibandingkan material penyusunnya karena adanya ikatan/interaksi baru
yang terbentuk pada struktur nanokomposit. Misalnya, terbentuknya ikatan
kovalen baru antara polimer dengan nanopartikel anorganik, atau adanya interaksi
ikatan hidrogen antara keduanya. Adanya interaksi baru tersebut menyebabkan
interaksi polimer-nanopartikel menjadi lebih kuat sehingga terjadi peningkatan
sifat fisik dan mekanik pada nanokomposit. Sebagai contoh, nilon 6 mengalami
peningkatan kekuatan tarik, modulus tensil, modulus fleksural, dan temperatur
distorsi panas setelah dibuat menjadi nanokomposit dengan organoclay.
Nanokomposit ini dikenal sebagai Cloisite®.
3. Pengurangan limbah
1. Peningkatan viskositas
Polimer komposit memiliki aplikasi yang luas dan hampir tidak terbatas.
Hal ini dikarenakan variasi nanopartikel, polimer, dan metode sintesis dapat
menentukan karakteristik nanokomposit yang dihasilkan. Beberapa aplikasi yang
menggunakan polimer komposit adalah:
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Luan, Jingfei; Wang, Shu; Hu, Zhitian; Zhang, Lingyang. Synthesis Techniques,
Properties and Applications of Polymer Nanocomposites. Current Organic Synthesis,
2012, 9, 114-136.
Downing-Perrault, Alyssa. Polymer Nanocomposites Are The Future. 2005.
University of Wisconsin-Stout.
A. Hule, Rohan; J. Pochan, Darrin. Polymer Nanocomposites for Biomedical
Applications. Mrs Bulletin, 2007, 32.
S. Anandhan and S. Bandyopadhyay (2011). Polymer Nanocomposites: From
Synthesis to Applications, Nanocomposites and Polymers with Analytical
Methods, Dr. John Cuppoletti (Ed.), ISBN: 978-953-307-352-1.
Optimization of Polymer Nanocomposite Properties. Diedit oleh Vikas Mittal
Copyright © 2010 WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim
ISBN: 978-3-527-32521-4
http://en.wikipedia.org/wiki/Nanocomposite
http://en.wikipedia.org/wiki/Polymer_nanocomposite
http://en.wikipedia.org/wiki/Nanoparticle
http://www.understandingnano.com/nanocomposites-applications.html
http://www.cem.msu.edu/~kanatzid/Nanocomposites.html
http://www.azonano.com/article.aspx?ArticleID=1832
http://www.nanocompositech.com/review-nanocomposite.htm
http://www.news-medical.net/health/Nanoparticles-What-are-
Nanoparticles.aspx
http://www.tifac.org.in/index.php?option=com_content&id=523:nanocompos
nano--technology-trends-a-application-
potential&catid=85:publications&Itemid=952