Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat
adanya pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal.
Penyebabnya adalah neoplasia, displasia, dan hiperplasia. Neoplasia
adalah kondisi sel yang terdapat di jaringan berpoliferasi secara tidak
normal dan bersifat invansif. Displasia adalah kondisi sel yang tidak
berkembang normal dan indikasinya adanya perubahan pada nucleus/ inti
sel. Hiperplasia yaitu kondisi sel normal yang terdapat pada jaringan,
mengalami pertumbuhan secara berlebihan (Noormindhawati, 2014).
Kanker atau karsinoma merupakan istilah untuk pertumbuhan
sel abnormal dengan kecepatan pertumbuhan melebihi normal dan tidak
terkontrol. (World Health Organization, 2014). Sel abnormal ini dapat
menyebar ke daerah tubuh lainnya dan bila penyebaran sel abnormal ini
tidak terkontrol akan menyebabkan kematian. Kanker termasuk penyebab
utama morbiditas dan mortilitas di dunia.
Kanker lambung merupakan keganasan yang berasal dari
mukosa lambung, dengan angka prevalensi keempat terbanyak dari
semua jenis kanker yang ada, dan menempati urutan kedua terbanyak
penyebab kematian akibat kanker di dunia. Setiap tahunnya sekitar
880.000 orang yang terdiagnosa sebagai kanker lambung, dan 700.000
orang diantaranya meninggal dunia akibat penyakit ini.
Karsinoma lambung (gaster) merupakan lesi ganas pada epitel.
Kanker lambung memperlihatkan dua tipe morfologik, yang disebut
intestinal dan difus. Varian intestinal diperkirakan berasal dari sel mukus
lambung yang mengalami metaplasia intestinal pada gastritis kronis. Pola
kanker ini cenderung berdiferensiasi baik dan merupakan tipe yang
sering ditemukan pada populasi berisiko tinggi.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a) Mengetahui tentang asuhan keperawatan pada Karsinoma
Lambung
b) Untuk guna memenuhi tugas pada Sistem Pencernaan

1
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi dan klasifikasi tentang Karsinoma atau kanker
lambung
b. Mengetahui dan memahami tentang Etiologi Karsinoma atau
kanker lambung.
c. Mengetahui dan memahami tentang Manifestasi Klinis Karsinoma
atau kanker lambung.
d. Mengetahui dan memahami tentang Tanda dan gejala Karsinoma
atau kanker lambung
e. Mengetahui dan memahami tentang Patofisiologi Karsinoma atau
kanker lambung
f. Mengetahui dan memahami tentang Pemeriksaan fisik dan
penunjang Karsinoma atau kanker lambung
g. Mengetahui dan memahami tentang penatalaksanaan medis
Karsinoma atau kanker lambung
h. Mengetahui dan memahami tentang Komplikasi Karsinoma atau
kanker lambung.
i. Mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan pada
Karsinoma atau kanker lambung

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling
sering sebagai massa ireguler dengan penonjolan ulserasi sentral yang
dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung. (Harnawatiah :
2008).
Kanker lambung merupakan bentuk neoplasma maligna
gastrointestinal. Karsinoma lambung merupakan bentuk neoplasma
lambung yang paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6% dari
semua kematian akibat kanker (Cancer Facts and Figures).
Kanker lambung merupakan neoplasma maligna yang
ditemukan di lambung. Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana
lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli yakin bahwa peradangan
adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai penyebab kanker
(Khaidir Mujay,2009).

B. Etiologi
Diet yang rendah serat. Spekulasi menyatakan makanan tertentu
seperti: acar, daging dan ikan asin yang diasap atau yang mengandung
banyak garam seperti: daging dan ikan asin mempermudah terjadinya
kanker lambung. Selain itu juga dipengaruhi oleh anemia pesnislosa,
polip, pasca bedah lambung (Inayah,2007).
Penyebab pasti dari kanker lambung belum diketahui, tetapi ada
beberapa faktor yang bisa meningkatkan perkembangan kanker lambung,
meliputi hal- hal sebagai berikut :
1) Faktor predisposisi
a) Faktor genetik, karena kanker lambung lebih sering terjadi pada
orang bergolongan darah A dari pada golongan darah lainnya.

3
b) Faktor umur
Pada kasus ini ditemukan lebih umum terjadi pada usia 50-70
tahun, tetapi sekitar 5 % pasien kanker lambung berusia kurang
dari 35 tahun dan 1 % kurang dari 30 tahun.
2) Faktor presipitasi
a) Konsumsi makanan yang diasinkan, diasap, atau yang
diawetkan. Beberapa studi menjelaskan intake diet dari
makanan yang diasinkan menjadi faktor utama peningkatan
kanker lambung.
b) Lingkungan, karena kanker lambung sangat sering terjadi di
Jepang, Thailand, Finlandia, Irlandia, dan Kolombia.
c) Mengkonsumsi rokok dan alkohol. Pasien dengan konsumsi
rokok lebih dari 30 batang sehari dan kombinasi dengan
konsumsi alkohol kronik akan meningkatkan risiko kanker
lambung
d) Infeksi H. Pylori. H. Pylori adalah bakteri penyebab lebih dari
90% ulkus doudenum dan 80% tukak lambung (fuccio, 2007).
Bakteri ini menempel dipermukaan dalam tukak lambung
melalui interaksi antara membran bakteri lektin dan
oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel
lambung (fuccio, 2007)
e) Pekerja dalam industri tertentu
f) Status ekonomi yang rendah.
Kanker lambung dapat timbul oleh penyebab sebagai berikut :

1) Gastritis kronis.
2) Faktor infeksi (oleh kuman H. Pylory).
3) Herediter.
4) Sering Makan daging hewan dengan cara dipanggang atau dibakar atau
diasapkan
5) Sering makan makanan yang terlalu pedas.

4
6) Kurang makanan yang mengandung serat.
7) Makan makanan yang memproduksi bahan karsinogenik dan ko-
karsinogenik.

C. Manifestasi Klinis
Terdapat 3 bentuk karsinoma lambung:
1) Karsinoma Ulseratif
Jenis yang paling dijumpai, dan dibedakan dari ulkus peptikum
jinak.
2) Karsinoma Polipoid
Tampak seperti kembang kol yang menonjol ke dalam lumen dan
dapat berasal dari polip adenomotosa.
3) Karsinoma Infiltratif
Dapat menembus ketebalan dinding lambung dan dapat
menyebabkan terbentuknya lambung botol klinis (Lenicar plastik)
yang tidak teratur.

D. Tanda dan Gejala


Adapun tanda gejala karsinoma lambung adalah :
1) Nyeri perut bagian bawah yang beraneka ragam coraknya dari yang
ringan sampai dengan berat.
2) Anoreksia disertai nausea.
3) Penurunan berat badan.
4) Perdarahan, hematemesis atan melena bila terjadi ulserasi.
5) Asites bila metastasis.
6) Ikterus obstruktif bila ada penyumbatan saluran empedu.
7) Nyeri tulang.
8) Batuk bila metastase ke paru-paru.
9) Ileus obstruktif.
10) Hematomegali.

5
E. Patofisilogi

6
F. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik pada klien dengan Ca Gaster adalah
memeriksa:
a. Status hemodinamik : tekanan darah, nadi, akral dan pernafasan
b. Berat badan kurang, kaheksia, konjungtiva kadang–kadang anemis
c. Pemeriksaan Abdomen daerah epigastrium dapat teraba massa,
nyeri epigastrium. Pada keganasan dapat ditemukan hepatomegali,
asites.
d. Bila ada keluhan melena, lakukan pemeriksaan colok dubur.
e. Keganasan → cari pembesaran kelenjar supraklavikula (Virchow’s
node), kelenjar aksila kiri (Irish’s node), ke umbilikus (Sister Mary
Joseph’s node), teraba tumor daerah pelvis cul-de-sac pada
pemeriksaan colok dobur (Blumer’s shelf), pembesaran ovarium
(Krukenberg’s tumor)
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Lumongga, 2008, pemeriksaan diagnostik pada klien
dengan Ca Gaster atau karsinoma lambung adalah sebagai berikut:
1) Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi yang sering digunakan jenis penyakit ini
adalah endoskopi, endoskopi merupakan pemeriksaan yang paling
sensitif dan spesifik untuk mendiagnosa Kanker lambung. Endoskopi
dengan resolusi tinggi dapat mendeteksi perubahan ringan pada
warna, relief arsitektur dan permukaan mukosa gaster yang mengarah
pada karsinoma dini gaster.
2) Pemeriksaan sitologi
Pemeriksaan sitologi pada gaster dilakukan melalui
sitologi brushing. Pada keadaan normal, tampak kelompok sel-sel
epitel superfisial yang reguler membentuk gambaran sepertihoney
comb. Sel-sel ini mempunyai inti yang bulat dengan kromatin inti
yang tersebar merata.Pemeriksaan sitologi brushing ini jika dilakukan
dengan benar, mempunyai nilai keakuratan sampai 85% tetapi bila

7
pemeriksaan ini dilanjutkan dengan biopsi lambung maka nilai
keakuratannya dapat mencapai 96%.
3) Pemeriksaan makroskopis
Secara makroskopis ukuran karsinoma dini pada lambung ini
terbagi atas dua golongan, yaitu tumor dengan ukuran < 5 mm
disebut dengan minute dan tumor dengan ukuran 6 – 10 mm disebut
dengan small.
Lokasi tumor pada karsinoma lambung ini adalah pylorus dan
antrum (50-60%), curvatura minor (40%), cardia (25%), curvatura
mayor (12%).
4) CT Staging pada karsinoma lambung
a. Stage I : Massa intra luminal tanpa penebalan dinding.
b. Stage II : Penebalan dinding lebih dari 1 cm.
c. Stage III : Invasi langsung ke struktur sekitarnya.
d. Stage IV : Penyakit telah bermetastase.
5) CT Scan
Pemeriksaan CT Scan dilakukan sebagai evaluasi praoperatif
dan untuk melihat stadium dengan dan penyebaran ekstrak lambung
yang penting untuk penentuan intervensi bedah radikal dan
pemberian informasi prabedah pada pasien.
6) Pemeriksaan darah pada tinja
Pada Kanker lambung sering didapatkan perdarahan dalam tinja
(occult blood) untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan tes benzidin.

H. Penatalaksanaan Medis
Menurut Smeltzer, 2010, penatalaksanaan medis yang dapat
dilakukan pada klien dengan Ca Gaster adalah:
1) Bedah
Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran, pilihan terbaik
adalah pembedahan. Walaupun telah terdapat daerah sebar,
pembedahan sudah dapat dilakukan sebagai tindakan paliatif. Reaksi

8
kuratif akan berhsil bila tidak ada tanda metastasis di tempat lain,
tidak ada sisa Ca pada irisan lambung, reseksi cairan sekitar yang
terkena, dari pengambilan kelenjar limfa secukupnya.
2) Radiasi
Pengobatan dengan radiasi memperlihatkan kurang berhasil.
3) Kemoterapi
Pada tumor ganas dapat dilakukan pemberian obat secara tunggal
atau kombinsi kemoterapi. Di antara obat yang di gunakan adalah 5
FU, trimetrexote, mitonisin C, hidrourea, epirubisin dan karmisetin
dengan hasil 18 – 30 %.

I. Komplikasi
1) Perforasi
Dapat terjadi perforasi akut dan perforasi kronik.
2) Hematemesis
Hematemesis yang masif dan melena dapat terjadi pada tumor ganas
lambung sehingga dapat menimbulkan anemia.
3) Obstruksi
Dapat terjadi pada bagian bawah lambung dekat daerah pilorus yang
disertai keluhan mintah-muntah.
4) Adhesi
Jika tumor mengenai dinding lambung dapat terjadi perlengketan dan
infiltrasi dengan organ sekitarnya dan menimbulkan keluhan nyeri
perut.

9
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KARSINOMA LAMBUNG

A. Pengkajian
1) Identitas Pasien
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa,
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal masuk rumah sakit
dan diagnose medis.
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
b) Riwayat Penyakit Sekarang
c) Riwayat Penyakit Dahulu
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
e) Keadaan Kesehatan Lingkungan
f) Riwayat Kesehatan Lainnya
g) Riwayat psikososial
3) Pola Fungsi Gordon
a) Persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
Apakah ada riwayat kanker pada keluarga, Status kesehatan dan
penyakit yang diderita, upaya yang dilakukan
b) Nutrisi metabolik
Jenis, frekuensi dan jumlah makanan dan minuman yang
dikonsumsi sehari, adanya mual, muntah, anorexia,
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan nutrisi
c) Eliminasi
Pola BAK dan BAB seperti frekuensi, karakteristik,
ketidaknyamanan, masalah pengontrolan,adanya Diare dan
konstipasi
d) Aktivitas dan latihan
Adanya rasa sakit saat aktivitas sehari hari

10
e) Tidur dan istirahat
Adanya gejala susah tidur/insomnia
f) Persepsi kognitif
g) Persepsi dan konsep diri
h) Peran dan hubungan dengan sesame
i) Reproduksi dan seksualitas
j) Mekanisme koping dan toleransi terhadap stess
k) Agama yang dianut.

B. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b.d adanya gangguan pada impuls saraf lambung.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia.

C. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
No Diagnosa Intervensi (NIC)
Hasil (NOC)

Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Pemberian Analgesik:


adanya asuhan keperawatan 1. Tentukan lokasi,
gangguan pada karakteristik, kualitas,
selama ..... X 24 jam dan keparahan nyeri
impuls saraf
lambung. diharapkan nyeri akut sebelum mengobati
pasien.
pada px menurun
2. Cek adanya riwayat
dengan KH : alergi obat.
3. Monitor tanda vital
1. Mampu mengenali
sebelum dan sesudah
1 kapan nyeri terjadi pemberian analgesik.
secara konsisten 4. Tentukan analgesik
yang akan digunakan,
(skala 5). rute pemberian dan
2. Mampu dosis untuk mencapai
menggambarkan hasil pengurangan nyeri
yang optimal.
faktor penyebab
nyeri secara

11
konsisten (skala 5). Manajemen Nyeri:
3. Mengenali apa 1. Lakukan pengkajian
nyeri yang
yang terkait komprehensif.
dengan gejala 2. Gunakan strategi
komunikasi terapeutik.
nyeri secara
3. Gali bersama pasien
konsisten (skala 5). faktor-faktor yang dapat
4. Mampu menurunkan atau
memperberat nyeri.
melaporkan nyeri 4. Libatkan keluarga
yang terkontrol dalam modalitas
penurun nyeri.
secara konsisten
(skala 5).
5. Mampu
menggunakan
jurnal harian untuk
memonitor gejala
dari waktu ke
waktu secara
konsisten (skala 5).

Nutrisi kurang Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi:


dari kebutuhan asuhan keperawatan 1. Tentukan status gizi
b.d anoreksia. pasien dan kemampuan
selama ..... X 24 jam [pasien] untuk
diharapkan nutrisi memenuhi kebutuhan
gizi.
kurang dari kebutuhan
2. Identifikasi [adanya]
pada px menurun alergi atau intoleransi
2 makanan yang dimiliki
dengan KH :
pasien
1. Asupan gizi tidak 3. Tentukan jumlah kalori
menyimpang dari dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk
rentang normal
memenuhi persyaratan
(skala 5). gizi.
2. Asupan cairan 4. Anjurkan pasien untuk

12
tidak menyimpang duduk pada posisi tegak
dari rentang di kursi, jika
memungkinkan.
normal (skala 5). 5. Monitor kecendrungan
3. Asupan makanan terjadinya penurunan
dan kenaikan berat
tidak menyimpang
badan.
dari rentang
normal (skala 5).
4. Hidrasi tidak
menyimpang dari
rentang normal
(skala 5).
5. Rasio berat
badan/tinggi badan
tidak menyimpang
dari rentang
normal (skala 5).

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling
sering sebagai massa ireguler dengan penonjolan ulserasi sentral yang
dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung. (Harnawatiah
: 2008).
Kanker lambung merupakan bentuk neoplasma maligna
gastrointestinal. Karsinoma lambung merupakan bentuk neoplasma
lambung yang paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6% dari
semua kematian akibat kanker (Cancer Facts and Figures).
Penyebab dari kanker lambung masih belum diketahui, akan
tetapi sejumlah faktor dihubungkan dengan penyakit tsb. Juga
dipercaya bahwa faktor eksogen dalam lingkungan seperti bahan kimia
karsinogen, virus onkogenik mungkin mengambil bagian penting dalam
karsinoma lambung. Karena lambung mempunyai kontak yang lama
dengan makanan, bahan-bahan makanan sudah dikaitkan. Ada yang
timbul sebagai hubungan dengan konsumsi gram yang meningkat.

B. Saran
1) Meningkatkan kualitas belajar dan memperbanyak literatur dalam
pembuatan makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan
benar.
2) Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kesehatan khususnya
untuk mahasiswa keperawatan agar mengetahui bagaimana asuhan
keperawatan pada pasien Karsinoma Lambung.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fuccio, L. 2007. Dyspeptic Symptoms and Endoscopic Findings in the


Community. Amerika: The American Journal of Gastroenterology.

Harnawatiaj, 2008. Asuhan Keperawatan Sectio Caesaria.

Inayah,Iin.2007.”Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Sistem


Pencernaan”.Salemba Medika : Jakarta
Lumongga, F. 2008. Invasi Sel Kanker. Medan: Departemen Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

NANDA International. 2015.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi


2015-2017. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih bahasa
Agung Waluyo. Edisi 2 : Jakarta : EGC

World Health Organization (WHO) 2014. Commission on Ending Childhood


Obesity. Geneva, World Health Organization, Departement of
Noncommunicable disease surveillance.

Anda mungkin juga menyukai