Oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyusun tugas makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul
AUDITING SEKTOR PUBLIK diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik. Kami sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Maka dari itu kami memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam
makalah ini. Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi sarana tambahan ilmu yang
bermanfaat. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan yang baik harus menunjukkan sikap transparan, dengan kata lain
harus membuka pintu yang seluas-luasnya kpada masyarakat agar ikut berperan serta
atau berpartisipasi aktif dalam jalannya sebuah negara. Dengan sikap transparan
masyarakat dapat mengetahui apakah berbagai program telah tercapai dan apakah
program-program sudah dilaksanakan sesuai dengan prinsip ekonomi, dengan cara
efisien dan dengan hasil yang efektif, atau dikenal dengan istilah spend well, spend
less, spend wisely. Selain transparan, pemerintah juga harus dapat
mempertanggungjawabkan pelaksanaan pemerintahannya.
PEMBAHASAN
Tiga kategori kegiatan Value For Money Audit yaitu: 1)’By-production’ VFM
work, 2) An’arrangement Review’, 3) Performance review.
Secara umum, ada dua prosedur utama untuk melaksanakan praktik auditing
terhadap kinerja organisasi secara komprehensif. Prosedur tersebut adalah
management and technical review yang membahas tentang perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan metode/teknik khusus yang
digunakan oleh entitas selanjutnya adalah special studies yang diarahkan untuk
mencapai kesesuaian terhadap spesifikasi tertentu sesuai dengan permintaan.
4. Standar Audit Pemerintah (SAP)
Standar-standar yang menjadi pedoman dalam audit kinerja terhadap lembaga
pemerintah menurut Standar Audit Pemerintah adalah :
a. Tahap-tahap audit
b. Elemen pada tahap audit
c. Tujuan umum dari elemen pada tahap audit
d. Tugas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam tahap audit
Untuk struktur audit kinerja pada sektor publik terdiri dari :
1. Tahap Pengenalan dan Pengendalian Kinerja Sektor Publik, terdiri dari elemen
a. Survei Pendahuluan
Seorang auditor hendaklah terlebih dahulu memahami dengan akurat
gambaran umum organisasi sektor publik yang akan diaudit. Hal ini
bertujuan untuk menentukan rencana audit secara rinci, mengetahui sumber
daya yang bersifat material, dan merancang tugas supaya efisien dan
menghindari kesalahan.
Adapun output yang dihasilkan oleh auditor internal dan auditor ekstenal
berbeda. Untuk auditor internal menghasilkan rekomendasi. Rekomendasi harus
segera ditindaklanjuti oleh organisasi sektor publik yang diaudit karena ini sangat
penting untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Sedangkan auditor eksternal
mengeluarkan output berupa atestasi atau pernyataan yang merupakan hasil audit
kinerja organasasi sektor publik.
a. Penetapan Tujuan
Tujuan organisasi ditetapkan secara konsisten sesuai kebutuhan dan diurutkan
berdasarkan prioritas.
b. Penetapan Strategi
Dalam mencapai tujuan hendaklah organiasi menetapkan strategi. Program kerja
disusun berdasarkan strategi yang telah ditetapkan.
PENUTUP
Tujuan value for money adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor
public untuk perbaikan kinerja pemerintah. Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi,
efisiensi, dan efektifitas pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal
tujuan dan prosedurnya. VMF audit juga penting untuk mendukung pelaksanaan otonomi
daerah dan desentralisasi fiscal karena dalam era otonomi daerah DPR/DPRD dan lembaga-
lembaga pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, harus memberikan
pertanggungjawaban public kepada masyarakat.
Pada dasarnya proses audit pada umumnya sama. Perbedaan yang mendasar antara
satu macam audit dengan audit yang lainnya terletak pada penentuan dan pelaksanaan tugas-
tugas khusus (specific tasks) yang menggambarkan kekhususan dari masing-masing audit.
Masalah mendasar dalam audit kinerja adalah belum adanya indicator kinerja (kriteria audit)
yang pasti bagi setiap organisasi.