Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AUDITING SEKTOR PUBLIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik

Oleh :

Ardhia Al Ghifari 120110170004

Nurohma Ningrum 120110170056

Rinjani Pancaniti 120110170066

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2019

VALUE FOR MONEY AUDIT 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyusun tugas makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul
AUDITING SEKTOR PUBLIK diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik. Kami sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Maka dari itu kami memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam
makalah ini. Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi sarana tambahan ilmu yang
bermanfaat. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari makalah ini.

Sumedang, 7 Mei 2019

Penulis

VALUE FOR MONEY AUDIT 2


VALUE FOR MONEY AUDIT 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintahan yang baik harus menunjukkan sikap transparan, dengan kata lain
harus membuka pintu yang seluas-luasnya kpada masyarakat agar ikut berperan serta
atau berpartisipasi aktif dalam jalannya sebuah negara. Dengan sikap transparan
masyarakat dapat mengetahui apakah berbagai program telah tercapai dan apakah
program-program sudah dilaksanakan sesuai dengan prinsip ekonomi, dengan cara
efisien dan dengan hasil yang efektif, atau dikenal dengan istilah spend well, spend
less, spend wisely. Selain transparan, pemerintah juga harus dapat
mempertanggungjawabkan pelaksanaan pemerintahannya.

Dalam akuntansi dikenal dengan istilah akuntabilitas. Dalam konteks organisasi


pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas
aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan tersebut. Pemerintah baik pusat maupun daerah, harus bisa menjadi
subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik (Mardiasmo,
2002). Akuntabilitas ini merupakan dasar dari pelaporan keuangan. Pelaporan
keuangan pemerintah memegang peran penting karena dengan pelaporan keuangan,
pemerintah dapat memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat dalam suatu
negara yang demokratis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan value for money audit?
2. Bagaimana proses audit kinerja?
3. Bagaimana tahapan dalam audit kinerja?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami value for money audit
2. Mengerti bagaimana proses audit kinerja
3. Mengerti bagaimana tahapan dalam audit kinerja

VALUE FOR MONEY AUDIT 4


BAB II

PEMBAHASAN

A. VALUE FOR MONEY AUDIT


Untuk menjamin dilakukannya pertanggungjawaban publik oleh lembaga-lembaga
pemerintah maka diperlukan perluasan sistem pemeriksaan, tidak sekedar
conventional audit, namun perlu juga dilakukan value for money audit (VFM Audit).
Dalam pemeriksaan konvensional, lingkup pemeriksaan hanya sebatas audit terhadap
keuangan dan kepatuhan (financial and compliance audit), sedangkan dalam
pendekatan baru ini selain audit keuangan dan kepatuhan juga perlu dilakukan audit
kinerja (performance audit). Performance Audit meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas. Audit ekonomi dan efisiensi disebut management audit atau operational
audit, sedangkan audit efektivitas disebut program audit. Istilah lain untuk
performance audit tersebut adalah VFM audit atau disingkat 3E’s audit (economy,
efficiency, and effectiveness audit)
1. Karakteristik Value For Money Audit
Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, pada
dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan
prosedurnya. Pengertian audit dalam audit keuangan adalah suatu proses yang
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai
asersi atau tindakan dan kejadian ekonomi, kesesuaiannya dengan kriteria/standar
yang telah ditetapkan dan kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak pengguna laporan tersebut.
Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi audit. Definisi
audit kinerja adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas
ekonomi dan efisiensi operasi, efektivitas dalam pencapaian hasil yang diinginkan,
dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan
kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna
laporan tersebut.

VALUE FOR MONEY AUDIT 5


Perbedaan VFM audit dengan conventional audit adalah dalam hal laporan audit.
Audit konvesional, hasil auditnya adalah berupa pendapat (opini) auditor secara
independen dan obyektif tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan kriteria
standar yang telah ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan. Sedangkan
dalam VFM audit tidak sekedar menyampaikan kesimpulan berdasarkan tahapan
audit yang telah dilaksanakan, akan tetap juga dilengkapi dengan rekomendasi untuk
perbaikan di masa depan.
2. Audit Ekonomi dan Efisiensi
Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan :
1. Apakah suatu entitas telah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber
dayanya (seperti karyawan, gedung, ruang, dan peralatan kantor) secara ekonomis
dan efisien.
2. Penyebab terjadinya praktik-praktik yang tidak ekonomis atau tidak efisien,
termasuk ketidakmampuan organisasi dalam mengelola sistem informasi,
prosedur administrasi, dan struktur organisasi.
Secara lebih spesifik, The General Accounting Office Standards (1994)
menegaskan bahwa audit ekonomi dan efisiensi dilakukan dengan
mempertimbangkan apakah entitas yang diaudit telah:
a. Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat.
b. Melakukan pengadaan sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah) sesuai dengan
kebutuhan pada biaya terendah.
c. Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai
d. Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang
jelas tujuannya.
e. Menghindari adanya pengangguran sumberdaya atau jumlah pegawai yang
berlebihan.
f. Menggunakan prosedur kerja yang efisien
g. Menggunakan sumber daya (staf, peralatan dan fasilitas) yang minimum dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa dengan kuantitas dan kualitas yang
tepat
h. Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya negara

VALUE FOR MONEY AUDIT 6


i. Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai
kehematan dan efisiensi
Prosedur untuk melakukan audit ekonomi dan efisiensi meliputi:
1. Perencanaan audit.
2. Mereview sistem akuntansi dan pengendalian internal.
3. Menguji system akuntansi dan pengendalian internal.
4. Melaksanakan audit.
5. Menyampaikan laporan.
3. Audit Efektivitas
Menurut Audit Commission (1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa
yang benar sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk
mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya.
Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan :
1. Tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan.
2. Kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
3. Apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang
memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada evaluasi pelaksanaan program,
yaitu sebagai berikut:
a. Apakah program tersebut relevan atau realistik?
b. Apakah ada pengaruh dari program tersebut?
c. Apakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
d. Apakah ada cara-cara yang lebih baik dalam mencapai hasil?
Karakteristik Audit Kinerja:
Ekonomi Audit
Manajemen

3E Efisiensi Audit Kinerja/Value


For Money
Audit
Efektivitas Program

Tiga kategori kegiatan Value For Money Audit yaitu: 1)’By-production’ VFM
work, 2) An’arrangement Review’, 3) Performance review.

VALUE FOR MONEY AUDIT 7


Prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi dalam audit kinerja yaitu :
1. Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang
diaudit), recipient (pihak yang menerima hasil audit).
2. Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) dan recipient (otoritas yang
lebih tinggi).
3. Independensi antara auditor dan auditee.
4. Pengujian dan evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi
tanggungjawab auditee oleh auditor untuk audit recipient.
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam audit kinerja

Pihak Pertama: Auditor

Audit Relationship Orang yang menguji akuntanbilitas


pihak kedua untuk pihak ketiga dan
melaporkan kepada pihak ketiga

Fungsi Atestisi Fungsi Audit

Pihak ketiga: Pihak kedua:


pihak yang menuntut Fungsi Akuntabilitas entitas yang diaudit
adanya akuntabilitas

Entitas menurut akuntabilitas pihak Entitas bertanggungjawab pada pihak


kedua dan menerima laporan hasil penguji ketiga dan akuntabilitas tersebut diuji
akuntabilitas dari pihak pertama oleh pihak pertama

Secara umum, ada dua prosedur utama untuk melaksanakan praktik auditing
terhadap kinerja organisasi secara komprehensif. Prosedur tersebut adalah
management and technical review yang membahas tentang perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan metode/teknik khusus yang
digunakan oleh entitas selanjutnya adalah special studies yang diarahkan untuk
mencapai kesesuaian terhadap spesifikasi tertentu sesuai dengan permintaan.
4. Standar Audit Pemerintah (SAP)
Standar-standar yang menjadi pedoman dalam audit kinerja terhadap lembaga
pemerintah menurut Standar Audit Pemerintah adalah :

VALUE FOR MONEY AUDIT 8


1. Standar Umum
a. Staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara kolektif memiliki
kecakapan professional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.
b. Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit, organisasi/lembaga
audit dan auditor, baik pemerintah maupun akuntan publik, harus independen
(secara organisasi maupun secara pribadi), bebas dari gangguan independensi
yang bersifat pribadi dan yang di luar pribadinya(eksternal), yang dapat
mempengaruhi independensinya, serta harus dapat mempertahankan sikap
dan penampilan yang independen.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.
d. Setiap organisasi/lembaga yang melaksanakan audit yang berdasarkan SAP
ini harus memiliki sistem pengendalian internal yang memadai, dan sistem
pengendalian mutu tersebut harus direview oleh pihak lain yang kompeten
(pengendalian mutu eksternal).
2. Standar Pekerjaan Lapangan Audit Kinerja
a. Perencanaan
Pekerjaan harus direncanakan secara memadai.
b. Supervisi
Staf harus diawasi (supervisi) dengan baik.
c. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Apabila hukum, peraturan perundang-undangan, dan persyaratan kepatuhan
lainnya merupakan hal yang signifikan bagi tujuan audit, auditor harus
merancang audit tersebut untuk memberiakan keyakinan yang memadai
mengenai kepatuhan tersebut.
d. Pengendalian Manajemen
Auditor harus benar-benar memahami pengendalian manajemen yang relevan
dengan audit.
3. Standar Pelaporan Audit Kinerja
1. Bentuk
Auditor harus membuat laporan audit secara tertulis untuk dapat
mengkomunikasikan hasil setiap audit.
2. Ketepatan Waktu

VALUE FOR MONEY AUDIT 9


Auditor harus dengan semestinya menerbitkan laporan untuk menyediakan
infromasi yang dapat digunakan secara tepat waktu oleh manajemen dan
pihak lain yang berkepentingan.
3. Isi Laporan
a. Tujuan, Lingkup, dan Metodelogi Audit
Auditor harus melaporkan tujuan, lingkup, dan metodologi audit.
b. Hasil Audit
Auditor harus melaporkan temuan audit yang signifikan, dan jika
mungkin melaporkan kesimpulan auditor.
c. Rekomendasi
Auditor harus menyampaikan rekomendasi untuk melakukan tindakan
perbaikan atas bidang yang bermasalah dan untuk meningkatkan
pelaksanaan kegiatan entitas yang diaudit.
d. Pernyataan Standar Audit
Auditor harus melaporkan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan Standar
Audit Pemerintah.
e. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
f. Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan
penyalahgunaan wewenang
g. Pelaporan secara langsung tentang unsur perbuatan melanggar/melawan
hukum
h. Pengendalian manajemen
i. Tanggapan pejabat yang bertanggungjawab
j. Hasil/prestasi kerja yang patut dihargai
k. Hal yang memerlukan penelaahan lebih lanjut
l. Informasi istimewa dan rahasia
4. Penyajian Laporan
Laporan harus lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, serta jelas dan ringkas
sepanjang hal ini dimungkinkan.
5. Distribusi Laporan
Laporan tertulis diserahkan oleh organisasi/lembaga audit kepada :
a. Pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang diaudit

VALUE FOR MONEY AUDIT 10


b. Kepada pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang meminta
audit, termasuk organisasi luar yang memberikan dana, kecuali jika
peraturan perundang-undangan melarangnya
c. Kepada pejabat lain yang mempunyai tanggungjawab atas pengawasan
secara hukum atau pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan
tindak lanjut berdasarkan temuan dan rekomendasi audit
d. Kepada pihak lain yang diberi wewenang oleh entitas yang diaudit untuk
menerima laporan tersebut
5. Audit Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Konteks Otonomi Daerah
Terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya kepemerintahan yang
baik (good governance) yaitu, pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan.
Pengawasan mengacu pada tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar
eksekutif (yaitu masyarakat dan DPR/DPRD) untuk mengawasi kinerja
pemerintahan.
Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif
(pemerintah) untuk menjamin dilaksanakannya system dan kebijakan manajemen
sehingga tujuan organisasi tercapai. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi
professional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan
standar kinerja yang ditetapkan.
6. Permasalahan Audit Kinerja Lembaga Pemerintahan Di Indonesia
Permasalahan otonomi dan desentralisasi yang luas, nyata, dan bertangung jawab
kepada daerah kabupaten/ kota akan membawa konsekuensi perubahan pada pola
dan sitem pengawasan dan pemeriksaan. Perubahan-perubahan tersebut juga
memberikan dampak pada unit-unit kerja daerah, seperti tuntutan kepada pegawai/
aparatur pemerintah daerah untuk lebih terbuka, transparan, dan bertangungjawab
atas kepusan yang dibuat. Pemberian kepercayaan kepada auditor dengan
memberikan peran yang lebih besar untuk memeriksa lembaga-lembaga pemerintah,
telah menjadi bagian penting dalam proses terciptanya akuntanbilitas public. Bagi
auditor, dengan diberinya peran yang lebih besar tersebut, maka auditor dituntut
menjaga dan meningkatkan profesionalisme, kompetensi, dan indenpendensi dan
dapat menghilangkan pratek korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) yang ada.

VALUE FOR MONEY AUDIT 11


B. PROSES AUDIT KINERJA
1. Struktur Audit Kinerja Sektor Publik
Dalam struktur audit baik audit keuangan maupun audit kinerja adalah sama
yang terdiri atas :

a. Tahap-tahap audit
b. Elemen pada tahap audit
c. Tujuan umum dari elemen pada tahap audit
d. Tugas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam tahap audit
Untuk struktur audit kinerja pada sektor publik terdiri dari :

1. Tahap Pengenalan dan Pengendalian Kinerja Sektor Publik, terdiri dari elemen
a. Survei Pendahuluan
Seorang auditor hendaklah terlebih dahulu memahami dengan akurat
gambaran umum organisasi sektor publik yang akan diaudit. Hal ini
bertujuan untuk menentukan rencana audit secara rinci, mengetahui sumber
daya yang bersifat material, dan merancang tugas supaya efisien dan
menghindari kesalahan.

b. Review Sistem Pengendalian Manajemen


Setelah auditor melakukan survei pendahuluan, selanjutnya dilakukan
review sistem pengendalian manajemen yakni auditor memberi gambaran
mengenai prosedur yang akan digunakan organisasi sektor publik dalam
mengendalikan kinerjanya.

Bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi sektor publik


sudah ekonomis dan efisien sesuai dengan hukum yang berlaku. Di samping
itu juga untuk menelaah kelemahan dan kelebihan sistem pengendalian
manajemen yang dihasilkan organisasi sektor publik.

Prosedur tahap review sistem pengendalian manajemen yakni :

a. Menganalisis sistem manajemen organisasi


b. Membandingkannya dengan modal yang sudah ada
c. Mencatat dugaan terhadap setiap ketidaksesuaian.

VALUE FOR MONEY AUDIT 12


2. Tahap Audit Kinerja Sektor Publik
a. Telaah hasil-hasil program (program results review)
Bertujuan untuk membantu auditor mengetahui apakah organisasi
sektor publik telah melakukan sesuatu dengan benar.

b. Telaah ekonomi dan efisien (economy and efficiency review)


Bertujuan untuk mengetahui apakah sesuatu yang sudah dilakukan
organisasi dengan benar tersebut ekonomis dan efisien.

c. Telaah kepatuhan (compliance review)


Bertujuan untuk mengetahui apakah sesuatu yang dilakukan organisasi
secara benar, ekonomis, dan efisien sesuai dengan hukum yang berlaku.

3. Tahap Pelaporan Kinerja Sektor Publik


a. Persiapan pelaporan
Auditor mulai mengembangkan temuan-temuan audit. Kemudian
menggabungan temuan-temuan audit menjadi sebuah laporan kinerja yang
logis dan koheren. Tak lupa auditor menyiapkan bukti-bukti pendukung
seperti dokumentasi yang dibutuhkan.

b. Review dan revisi


Pihak audit melakukan analisis secara kritis terhadap laporan kinerja
tertulis oragnisasi sektor publik. Revisi atas laporan kinerja yang sudah
diaudit dilakukan oleh pihak auditee atau manajemen.

c. Pengiriman dan penyajian laporan


Setelah dilakukan revisi atas laporan kinerja tertulis yang permanen
dikirim ke lembaga yang berwenang untuk mengaudit dan kepada auditee.

4. Tahap Penindaklanjutan Kinerja Sektor Publik


a. Dasar Pelaksanaan Follow Up, berdasarkan perencanaan yang dilakukan
oleh pihak manajemen. Pelaksanaan follow up sebaiknya dilakukan enam
bulan setelah laporan audit yang resmi diterbitkan.
b. Investigasi
c. Pelaporan.

VALUE FOR MONEY AUDIT 13


2. Tahapan Audit Kinerja Sektor Publik
Pihak yang bertindak sebagai auditor adalah dari pihak internal organisasi
sektor publik yakni BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan) dan
dari pihak eksternal yaitu BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Obyek yang diaudit
dalam audit kinerja sektor publik berupa anggaran kinerja dan laporan pertanggung
jawaban keuangan (neraca, nota perhitungan APBN/APBD, dan aliran kas).

Setelah auditor memperoleh informasi umum mengenai organisasi sektor publik


yang akan diaudit maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses audit.
Proses audit merupakan sebuah proses yang dilakukan auditor untuk menyesuaikan
standar audit dengan praktik audit di lapangan. Tahap yang dilakukan dalam audit
kinerja sektor publik sesuai dengan struktur audit kinerja yang diawali dengan
tahap perencanaan, pengauditan, pelaporan, hingga penindaklanjutan. Indikator
audit yang digunakan antara lain: penetapan tujuan dan strategi, kualifikasi
manajemen, job desciption, evaluasi kinerja karyawan, pelaksanaan kegiatan,dan
lain sebagainya.

Adapun output yang dihasilkan oleh auditor internal dan auditor ekstenal
berbeda. Untuk auditor internal menghasilkan rekomendasi. Rekomendasi harus
segera ditindaklanjuti oleh organisasi sektor publik yang diaudit karena ini sangat
penting untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Sedangkan auditor eksternal
mengeluarkan output berupa atestasi atau pernyataan yang merupakan hasil audit
kinerja organasasi sektor publik.

3. Indikator Audit Kinerja Sektor Publik


Indikator audit yang digunakan oleh auditor dalam mengaudit organisasi sektor
publik sebagai berikut :

a. Penetapan Tujuan
Tujuan organisasi ditetapkan secara konsisten sesuai kebutuhan dan diurutkan
berdasarkan prioritas.
b. Penetapan Strategi
Dalam mencapai tujuan hendaklah organiasi menetapkan strategi. Program kerja
disusun berdasarkan strategi yang telah ditetapkan.

VALUE FOR MONEY AUDIT 14


c. Kelengkapan dan Keseimbangan Pengendalian
Di antara aktivitas yang banyak dan kompleks, rentang pengendalian organisasi
haruslah lengkap dan seimbang.
d. Kualifikasi Manajemen
Seorang manajemen hendaknya memiliki kualifikasi yang berkompeten untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
e. Job Description
Hal ini dikembangkan untuk memudahkan komunikasi dan koordiniasi serta
memastikan tanggung jawab masing-masing posisi dalam organisasi.
f. Perencanaan
Terdiri dari hasil yang akan dicapai, kapan dilaksanakan, anggaran yang
diperlukan, dan standar pelaksanaan.
g. Evaluasi Kinerja pada Karyawan
Didasarkan pada atribut yang paling efektif dalam mendukung pencapaian tujuan
evaluasi, dilakukan secara periodik.
h. Sistem Pengendalian Manajemen untuk Produktivitas
Organisasi menerapkan standar produktivitas masing-masing departemen meliputi
tingkat jasa yang diharapkan untuk disediakan oleh departemen, kualitas jasa yang
dicapai, jumlah output yang dicapai, dan biaya yang dibutuhkan. Perbandingan
antara kinerja yang telah dicapai dengan standar yang ditetapkan dilaporkan secara
periodik. Penyebab penyimpangan diidentifikasi dan dianalisa untuk dikoreksi
dengan tepat. Prosedur penyampaian informasi mengenai produktivitas ditetapkan
untuk memastikan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
i. Garis wewenang dan tanggung jawab
Ditetapkan secara jelas, logis, dan konsisten.
j. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
Dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan
organisasi.

VALUE FOR MONEY AUDIT 15


BAB III

PENUTUP

Tujuan value for money adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor
public untuk perbaikan kinerja pemerintah. Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi,
efisiensi, dan efektifitas pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal
tujuan dan prosedurnya. VMF audit juga penting untuk mendukung pelaksanaan otonomi
daerah dan desentralisasi fiscal karena dalam era otonomi daerah DPR/DPRD dan lembaga-
lembaga pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, harus memberikan
pertanggungjawaban public kepada masyarakat.

Pada dasarnya proses audit pada umumnya sama. Perbedaan yang mendasar antara
satu macam audit dengan audit yang lainnya terletak pada penentuan dan pelaksanaan tugas-
tugas khusus (specific tasks) yang menggambarkan kekhususan dari masing-masing audit.
Masalah mendasar dalam audit kinerja adalah belum adanya indicator kinerja (kriteria audit)
yang pasti bagi setiap organisasi.

VALUE FOR MONEY AUDIT 16


DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Mardiasmo,MBA,Ak. ( 2002), “Akuntansi Sektor Publik”, Yogyakarta:Andi

VALUE FOR MONEY AUDIT 17

Anda mungkin juga menyukai