Anda di halaman 1dari 31

ANTENATAL CARE

“ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “ M ”USIA KEHAMILAN 32


MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI RUANGAN
POLIKLINIK KIA RS dr. H. ISHAK UMARELLA”

Disusun Oleh : Kelompok I


MASITA LESTALUHU (B. 1608002)
RUTH SAHANAYA (B. 1608003)
BELSTHIANA SEPTHIANI BELDER (B. 1608005)
SUSANTI RUMAKUR (B. 1608006)
OKTIANI SALKERY (B. 1608007)
ROSITNA KAPITANHITU (B. 1608008)
ADELCI WATTIMENA (B. 1608009)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA
AMBON
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
seminar praktek klinik kebidanan II dengan judul “asuhan kebidanan antenatal pada Ny .
M usia kehamilan 32 minggu dengan kehamilan normal di ruangan poliklinik kia RS dr.
H. Ishak Umarella” dengan tepat waktu.

Dalam pembuatan laporan kasus ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
pembimbing yang telah membantu kami menyelesaikan laporan kasus ini dan kami menyadari
masih banyak kekurangan dan kekeliruan dar isi maupun cara penulisan kata- kata.

Dalam kesempatan ini kamii mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhirnya
semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati.

Ambon, 16 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Masalah ................................................................................................................ 2
BAB II KONSEP DASAR
A. Kehamilan ................................................................................................................... 3
B. Antenatal Care ........................................................................................................... 11
C. Proses Manajemen Kebidanan .................................................................................. 12
D. Laporan Kasus ........................................................................................................... 14
E. Pendokumentasian ASKEB ....................................................................................... 24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................ 26
B. Saran .......................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu hal fisiologis yang akan dialami wanita dalam siklus
kehidupannya selama masa reproduksi, dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di rahimnya. Kehamilan pada manusia berkisar 37-42 minggu di hitung dari awal periode
menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses yang perlu perawatan
khusus, agar dapat berlangsung dengan baik yang mengandung kehidupan ibu maupun janin.
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator yang paling penting untuk
melakukan penilaian kemampuan suatu negara untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
khususnya dalam bidang obstetri. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
dan data Biro Pusat Statistik (BPS) angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh
dunia mencapai 515 ribu jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit
karena komplikasi kehamilan dan persalinannya. Sedangkan angka kematian bayi di Indonesia
pada tahun 2007 2-5 kali lebih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup atau 2 kali lebih besar
dari target WHO yaitu sebesar 15% per kelahiran hidup (Suprayitno, 2007).
Kondisi AKI Indonesia saat ini adalah 359/100.000 kelahiran hidup sesuai hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di Asia.
Faktor yang di duga berpengaruh terhadap tingginya AKI menurut SDKI, Tahun 1991-2012 dalam
Kemenkes 2013 adalah:
1. Kemiskinan
Menurut data bersumber BPS,pada bulan September 2012, jumlah penduduk
miskin(penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)
di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,66 persen). Sedangkan jumlah penduduk
miskin pada bulan Maret 2012 sebesar 29,13 juta orang ( 11,96 persen). Berdasarkan data
ini berarti angka kemiskinan berkuran 0,54juta orang (0,30 persen). Angka kematian di
Indonesia memang turun,tetapi hanya ‘sedikit’. Dengan perkataan lain, kemiskinan tetap
menjadi masalah kita (sudah menjadi kenyataan dan rahasia umum).
2. Kurangnya kualitas Pelayanan Kesehatan
Pemerintah sudah mengupayakan berbagai intervensi untuk menurunkan AKI.
Pemerintah merasa segala upaya pelayanan kesehatan yang di berikan sudah dapat
dikatakan ‘cukup’ secara kuantitas namun secara kualitas masih ada pihak-pihak yang
meragukan, atau di duga kualitas pelayanan kita masih dibawah standar. Sayangnya
upaya-upaya intervensi upaya pelayanan kesehatan tersebut belum di terukur secara
kualitas,apakah kualitasnya baik, sedang, ataukah buruk.

1
3. Empat terlalu dan tiga terlambat
Yang disebut empat terlalu adalah ( terlalu muda saat melahirkan atau di bawah umur
15 tahun), (terlalu tua saatmelahirkan atau di atas umur 35 tahun), (terlalu banyak anak
atau sudah punya 3 anak kandung atau lebih saat melahirkan), ( terlalu dekat jarak kelahiran
atau kurang dari 2 tahun)
Yang disebut tiga terlambat adalah (terlambat dalam mengambil keputusan untuk
membawa ke fasilitas kesehatan), (terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan
sehingga terlambat mendapat pelayanan dan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas
pelayanan kesehatan), ( terlambat dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan
persalinan).
Salah satu upaya penurunan AKI adalah melakuakan pelayanan antenatal yaitu dengan
program ANC dengan 4 kali kunjungan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester II, dan dua kali pada trimester III. Jika upaya penerapan ANC ini dilakukan
secara teratur , secara otomatis penurunan AKI dapat di turunkan . penyuluhan kepada ibu
hamil dapat dilakukan karena banyaknya yang tidak mengerti arti pentingnya pemeriksaan
kehamilan, terutama penyuluhan komplikasi sebagai akibat langsung yang merupakan hal
patologis, salah satunya “ Hiperemesis Gravidarum “1
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal di ruangan polikinik
kesehatan ibu dan anak RS dr. H. Ishak Umarella tahun 2018 dengan menggunakan
metode ASKEB
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian data subjektif hamil pada Ny. M di ruangan poliklinik
Kesehatan ibu dan anak RS. dr. H. Ishak Umarella
2. Mempu melakukan pengkajian data objektif pada Ny. M
3. Mampu mengindentifikasi data secara lengkap, mengantisipasi masalah yang dapat
timbul dari diagnose utama, dan mampu mengevaluasi tindakan segera pada Ny. M
4. Mampu merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan asuhan sesuai kebutuhan dan
mengecaluasi tindakan yang telah diberikan pada Ny. M
1.2.3. Waktu
Pengambilan data dan pengkajian asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. M dilakukan
pada tanggal 09 november 2018 pukue 11. 15 WIT
1.2.4. TempatAsuhan kebidanan dilakukan di poliklinik kesehatan ibu dan anak RS dr. H
Ishak Umarella tahun 2018

1
YuniAulia, “Laporan Kasus Kebidanan tentang asuhan”. Diakses dari
http://yuniaulia66.blogspot.com/2015/05/laporan-kasus-kebidanan-tentang-asuhan.html?m=1
tanggal 20 november 2018

2
BAB II
KONSEP DASAR

A. KEHAMILAN
1. PENGERTIAN
Pada umumnya kehamilan berkembang secara normal dan mengshasilkan kelahiran bayi sehat
cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit sekali
diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologis/abnormal.
Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu. Setiap perempuan berkepribadian unik dan
kehamilan unik pula, dimana terdiri atas Bio, Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga
dalam memperlakukan pasien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
 Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).2
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai dari
masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin
dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar
karna pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah mengikuti
pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.
Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu melahirkan selamat. 3
2. PERUBAHAN – PERUBAHAN YANG TERJADI DALAM KEH
3. AMILAN

a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi (Sarwono Prawirohardjo, 2005)

1) Perubahan sistem reproduksi


a) Uterus

2
Rustam Mochtar. Sinopsis Obsterti jilid I, hal 35
3
Luna, Ratu. “Definisi Kehamilan”. Diakses dari http://bidankreatif.blogspot.com/?m=1 20
november 2018

3
Uterus akan membesar pada bulan pertama dibawah pengaruh hormon estrogen dan
progsteron yang kadarnya meningkat.pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi
otot polos uterus, disamping itu serabut – serabut kolagen yang adapun menjadi higrokospik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Pada
kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk
semula, lonjong seperti telur.
b) Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Serviks
lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung
kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka
konsistensi serviks menjadi lunak.
c) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula . adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru – biruan (
livide ). Tanda ini disebut Chadwick, warna portiopun tampak livide.pembuluh – pembuluh darah
alat genitalia interna akan membesar.
d) Ovarium
Pada permulaan kehamialn masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
plasenta pada kira – kira kehamilan 16 minggu kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.

e) Mammae
Mammae akan membesar dan menegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen
dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi
saluran sedangkan progesteron menambah sel – sel asinus pada mamma.
Disamping itu pengaruh estrogen dan somatomammotropin, terbentuk lemak sekitar
kelompok – kelompok alveolus, sehingga mamma menjadi lebih besar.Papilla mamma akan
membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam, seluruh areola mamma karena hiperpigmentasi.
Glandula montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mamma. Pada
kehamilan 12 minngu dari puting susu dapat terlihat keluar cairan berwarna putih agak jernih,
disebut kolostrum.
2) Perubahan sistem sirkulasi darah
Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologis dengan adanya pencairan
darah yang disebut Hidremia. Volume darah akan bertambah banyak kira – kira 25 %, dengan
puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang tinggi kira – kira sebanyak 30
%.

4
3) Perubahan sistem respirasi
Pada kehamilan lanjut tidak jarang ibu mengeluh tentang rasa sesak dan nafas pendek . Hal ini
ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus – usus tertekan oleh uterus yang
membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
4) Perubahan pada traktus digestivus
Pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat perasan enek ( nausea ). Mungkin ini akibat
kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot- otot traktus digestivus menurun, sehingga
motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.
Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa yang telah dicernah lebih lama berada
dalan usus, sehingga dapat menimbulkan obstipasi. Tidak jarang dijumpai pada bulan – bulan
pertama kehamilan gejala muntah ( emesis ), biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai
morning sickness
5) Perubahan pada traktus urinarius
Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan
bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun kedalam pintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
6) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkab oleh pengaruh melano stimulating hormone (MSH ) yang meningkat. Kadang – kadang
terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai kloasma gravidarum.

b. Perubahan Psikologis (Saifuddin, 2002)


1) Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan periode penyesuaian diri terhadap kenyataan bahwa ia
hamil, juga merupakan waktu penungguan yang mencemaskan agar menjadi ibu hamil yang baik.
Ini terutama berlaku pada ibu hamil pertama yang merupakan pengalaman baru dari hidupnya.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuh akan selalu diperhatikan. Dengan
adanya gangguan umum dalam kehamilan seperti mual dan muntah membuat ibu merasa tidak
sehat, seringkali membenci kehamilannya dan sedih.
2) Trimester Kedua
Trimester kedua disebut sebagai pancaran kesehatan karena selama ini umumnya wanita
merasa sehat dan terbebas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakan pada

5
trimester pertama. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnyasehingga ia
merasakan kehadiran janinnya sebagai seorang diluar dari dirinya.
3) Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering di sebut periode menunggu dengan hati-hati, wanita tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Trimester ketiga adalah tahap persiapan aktif untuk kelahiran bayi
dan menjadi orangtua. Wanita tersebut mungkin takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
timbulsaat melahirkan dan khawatir kalau bayinya yang akan dilahirkan tidak normal.

4. DIAGNOSA KEHAMILAN ( WIKNJASASTRO HANIFA, 2002)


Diagnosa kehamilan ditegakkan berdasarkan gejala- gejala dan tanda- tanda yang ditemukan
pada pemeriksaan fisik yang teliti.
Tanda dan Gejala Kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
a. Bukti presumtive ( Tanda mungkin hamil )
Bukti presumtive kehamilan didasarkan atas tanda dan gejala kehamilan antara lain :
1) Amenorea ( tidak dapat haid )
Dengan konsepsi dan nidasi mulai mengeluarkan hormon, maka pertumbuhan dan perkembangan
folikel tidak terjadi, sehingga terdapat keadaan tidak datang bulan. Amenorea wanita harus
mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT), supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan
tafsiran tanggal persalinan (TTP).
2) Payudara membesar
Umumnya perubahan payudara yang terjadi bersamaan dengan kehamilan dimana payudara
membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih besar.
3) Perasaan mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada triwulan pertama (ingin
makanan khusus) yang dapat berupa mual muntah terutama pada pagi hari (morning sikness).
Kurang suka makanan, tidak tahan bau – bauan, terdapat pengeluaran air liur yang berlebihan
(hipersalivasi), kepala sakit dan pusing
4) Sering kencing
Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang
pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini kembali, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
5) Pigmentasi kulit

6
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas pada pipi, hidung, dahi. Kadang –
kadang nampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai cloasma gravidarum. Areola
mammae dan daerah leher, demikian pula linea alba digaris tengah abdomen menjadi lebih hitam
(linea nigra), pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko- steroid placenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
b. Bukti prabable kehamilan (tanda tidak pasti hamil ),(hanifa ,2006)
Tanda tidak pasti hamil atau tanda tidak mungkin suatu kehamilan meliputi:
1) Pembesaran abdomen
Pembesaran perut dipengaruhi karena uterus membesar sehingga terjadi perubahan dalam bentuk
besar dan konsisten dalam rahim.
2) Tanda Hegar
Regangan dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabjan
istmus uteri makin tertarik keatas dan menipis atau segmen bawah rahim menipis.
3) Tanda chadwik
Vagina dan vulva mengalami perubahan akibat pengaru hormon, dan adanya
hipervaskularisasi.mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak
kebiruan(levide),tanda ini disebut tandea chadwik.

4) Tanda piscaseck
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut.
5) Tanda braxton Hichs
Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang atau bila uterus diorangsang mudah berkontraksi,
tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil.
c. Tanda – tanda pasti hamil (Hanifa, 2006)
1) Gerakan janin
Gerakan janin pada primigavida dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan
pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman pada kehamilan terdahulu
2) Dapat diraba bagian – bagian janin
Pada pemeriksaan abdomen dapat diraba bagian – bagian janin dan uterus dapat diraba pada
kehamilan lebih tua.
3) denyut jantung janin

7
dengan memakai stetoskop laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18 –
20 minggu, dan dengan memakai alat dengan sistem doppler dapat pula dicatat denyut jantung.
Dengan alat fetal electro cardiograf denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu.
4) Pemeriksaan sinar rontgen
Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin atau tulang – tulang janin dalam
foto rontgen.
5) Ultrasonografi (USG)
Dengan Ultrasonografi dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin dan diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk
melihat pertumbuhan janin, dapat pula digunakan bila ada kecurigaan dalam kehamilan mola,
kematian janin intrauterin, anensafali, kehamilan ganda, hidramnion, placenta previa, dan tumor
pelvis.

ASUHAN KEHAMILAN YANG DIBERIKAN PADA TRIMESTER III


1. Memberitahukan kepada ibu hasil penemuan dalam pemeriksaan.
2. Menghitung usia kehamilan
3. Mengajari ibu mengenai ketidaknyamanan yang mungkin akan dialami ibu.
4. Sesuai dengan usia kehamilan, ajari ibu mengenai :
a. Nutrisi
b. Senam hamil
c. Istirahat
d. Personal hygiene
e. Pemberian ASI
f. KB Pasca salin
g. Tanda – tanda bahaya
h. Obat – obatan dan merokok
5. Memberikan tambahan zat besi, menjelaskan bagaimana mengkonsumsinya serta kemungkinan
efek samping.
6. Memulai membicarakan meneganai persiapan kelahiran :
a. Siapa yang akan membantu pada saat kelahiran
b. Tempat melahirkan
c. Sediaan yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi
7. Mengawali membicarakan mengenai persiapan kegawatdaruratan :
a. Sarana transportasi

8
b. Persiapan biaya
c. Pembuat keputusan dalam keluarga
d. Pendonor darah
8. Menjadwalkan kunjungan berikutnya

B. ANTENATAL CARE
1. PENGERTIAN
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memantau keadaan
Ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya korelasi terhadap penyimpanan yang
ditemukan(Rustam Mochtar, 1998).
2. TUJUAN ANTENATAL CARE
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh
kembang bayi
b. Menungkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
3. KEBIJAKAN PROGRAM
Kunjungan Antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali dalam kehamilan :
a. Satu kali pada triwulan pertama
b. Satu kali pada triwulan kedua
c. Dua kali pada triwulan ketiga

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “14T”:


1. Timbang berat badan dan ukuran tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian tablet fe
5. Pemberian imunisasi tetanus toxoid
6. Pemeriksaan hemoglobin
7. Pemeriksaan protein urin
8. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Desease Research Laboratory )
9. Pemeriksaan urine reduksi
10. Perawatan payudara

9
11. Senam hamil
12. Pemberian obat malaria
13. Pemberian kapsul minyak yodium
14. Temu wicara / konseling
4. KOMPONEN ASUHAN ANTENATAL
Pada setiap kali kunjungan, perlu disampaikan informasi yang sangat penting yaitu:
a. Trimester Pertama (Kunjungan I)
1) Membangun hubungan saling percaya antara bidan / petugas kesehatan dengan ibu
hamil dan keluarga.
2) Mendeteksi masalah serta menanganinya
3) Melakukan tindakan pencegahan berupa:
a) Pemberian tablet zat besi
b) Suntikan TT
c) Penggunaan praktek tradisional yang merugikan.
4) Memulai Persiapan kelahiran dan persalina serta kesiapan jika timbul komplikasi.
5) Mendorong prilaku sehat berupa, pemenuhan :
a) Gizi seimbang
b) Kebersihan pribadi
c) Istirahat
b. Trimester Kedua (Kunjungan II)
1) Sama seperti kunjungan I
2) Kewaspadaan khusus tanda-tanda bahaya dalam kehamilan :
a) Gejala pre-eklampsi (nyeri kepala hebat dan menetap, oedema pada wajah dan
tangan, gangguan penglihatan)
b) Pemeriksaan urine protein.
c. Trimester ketiga(Kunjungan III)
1) Sama seperti kunjungan I dan II
2) Palpasi abdominal untuk mengetahui adanya kehamilan ganda atau bayi besar.
d. Trimester ketiga (Kunjungan IV)
1) Sama seperti kunjungan I,II, dan III
2) Deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di
Rumah Sakit.

10
C. PROSES MANAJEMEN KEBIDANAN
1. PENGERTIAN
Proses manajemen kebidanan adalah suatu proses masalah yang dimulai dalam bidang
perawatan kebidanan pada tahun 1976. Hal ini memberikan suatu metode pengorganisasian
rangkaian pemikiran dan gagasan logis bagi kedua belah pihak. Yaitu pasien dan pelaksana
pelayanan kesehatan. Proses ini juga menggambarkan ketentuan atau syarat perilaku yang
diharapkan dari pihak pemberi jasa pelayanan klinik.
Hal tersebut di atas dinyatakan dengan tegak tidak hanya menyangkut proses fikir dan
bertindak, akan tetapi juga tingkat perilaku yang diharapkan untuk mencapai setiap langkah dalam
penemuan dan pengambilan keputusan demi menyediakan pelayanan kesehatan yang aman dan
menyeluruh.
2. TAHAP-TAHAP DALAM MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
Menurut Varney, proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen kebidanan
dimulai dari pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan. Ketujuh
langkah tersebut terdiri dari keseluruhan dari kerangka kerja yang dapat dalam segala situasi.
Tahap/langkah-langkah manajemen kebidanan menurut Varney :
1) Langkah satu
Pengumpulan data dan analisa data dasar. Identifikasi dan analisa data dasar merupakan
langkah awal dari manajemen kebidanan, data ini termasuk melakukan pengkajian dan
pemeriksaan untuk mendapatkan seluruh data yang dibutuhkan untuk menilai klien.
2) Langkah dua
Mengidentifikasi diagnosa/masalah aktual pada tahap ini merupakan pengembangan dan
interpretasi data dasar yang telah dikumpulkan sebelumnya kedalam identifikasi yang spesifik
mengenai masalah atau diagnosa serta data yang benar. Masalah merupakan hal yang berhubungan
dengan apa yang dialami klien. Diagnosa adalah hasil analisa dan perumusan masalah yang
diputuskan, dalam menegakan diagnosa didalam menggunakan pengetahuan profesional sebagai
dasar arahan untuk mengambil tindakan, diagnosa kebidanan harus berlandaskan pada
keselamatan hidup klien.
3) Langkah tiga
Merumuskan antisipasi diagnosa/masalah potensial. Identifikasi adanya diagnosa atau masalah
potensial lain yang mungkin dapat terjadi masalah/diagnosa yang telah diidentifikasi.
4) Langkah empat
Menilai perlunya tindakan segera dan kolaborasi menilai adanya kebutuhan tindakan segera
oleh bidan atau dokter ataupun tindakan konsultasi atau kolaborasi dengan tim kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien menggambarkan sifat proses manajemen secara terus menerus yang
tidak hanya terbatas pada pemberian pelayanan dasar pada kunjungan antenatal secara periodik.

11
Terapi juga pada saat bersama klien, data yang baru diperoleh tetap dievaluasi, beberapa data
memberi indikasi adanya situasi emergency dimana bidan harus bertindak segera dalam
menyelamatkan ibu dan janin.
5) Langkah lima
Perencanaan tindakan asuhan kebidanan. Mengembangkan suatu rencana tindakan yang
komprehensif dengan didukung oleh penjelasan secara rasional yang benar dengan penekanan
pada keputusan yang diambil pada tahap sebelumnya suatu rencana tindakan yang komprehensif
tidak hanya termasuk indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien dan masalah yang
berhubungan dengan kondisi klien tetapi juga bimbingan yang diberikan lebih dahulu pada ibu,
rencana harus disetujui bersama oleh bidan dan klien sebab pada akhirnya klien yang akan
menentukan pelaksanaan rencana tindakan tersebut.
6) Langkah enam
Pelaksanaan tindakan (implementasi) asuhan kebidanan. Langkah implementasi atau
pelaksanaan manajemen kebidanan dilaksanakan oleh bidan ataupun bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, bidan juga harus memonitor kemajuan
kesehatan klien.
7) Langkah tujuh
Evaluasi asuhan kebidanan pada hakekatnya adalah cara mengecek apakah rencana yang telah
dilaksanakan benar-benar memenuhi kebutuhan klien yaitu kebutuhan yang identifikasi pada tahap
penentuan diagnosa dan masalah.

3. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

Pendokumentasian adalah kesimpulan dari semua hasil asuhan yang telah dilakukan kepada
klien. Bidan sebagai provider dalam pelayanan kebidanan bertanggung jawab terhadap
dokumentasi kebidanan. Aspek pelayanan yang didokumentasikan adalah pelayanan mandiri yang
diberikan oleh bidan, pelayanan konsultasi dan pelayanan kolaborasi.
Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian yang dapat mengkomunikasikan
kepada orang lain mengenai aturan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang
klien, yang di dalamnya tersirat proses berfikir yang sistematis. Seorang bidan dalam menghadapi
seorang klien sesuai langkah-langkah dalam proses manajemen kebidanan.
Menurut Helen Varney's, alur berfikir bidan saat menghadapi klien meliputi 7 langkah. Untuk
orang lain mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir
sistematis, didokumentasikan dalam bentuk SOAP yaitu :
S. Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis.

12
O. Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan test
diagnostik lalu yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.

Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan obyektif
dalam suatu identifikasi
1. Diagnosa / masalah
2. Antisipasi diagnosa / masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi /kolaborasi.

P. Planning
Menggambarkan pendokumentasian dan tindakan dan evaluasi berdasarkan assesment
(Varney Helen, 1997 ).

13
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY. M USIA KEHAMILAN 32 MINGGU
DENGAN KEHAMIALAN NORMAL DI
RS. dr. H. Ishak Umarella

No Register : 05. 25. 01


Hari/ Tanggal : Jumat, 09 September 2018
Waktu Pengkajian : 11.15 WIT
Tempat Pengkajian : RS. dr. H. Ishak Umarella (POLI KIA)
Nama Pengkaji : Kelompok I

LANGKAH I. PENGKAJIAN
Data Subjektif
A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny “H” / Tn “S”
Umur : 26 Tahun / 27 Tahun
Agama : Islam / Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga / Tukang Ojek
Pendidikan : SMA / SMA
Suku/ bangsa : Maluku/ Indonesia / Maluku/ Indonesia
Alamat : Tulehu / Tulehu

B. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
2. HPHT : 30-03-2018
3. HPL : 7-01-2019
4. Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat terutama pada perut sebelah
kiri
5. Ibu mengatakan bahwa usia kehamilannya sudah memasuki 8 bulan
6. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut saat diraba / saat janinnya
bergerak

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu mengatakan tidak pernah dirawat di
rumah sakit, dan ibu tidak pernah mengalami penyakit jantung, TBC,
DM, dan penyakit menular HIV / AIDSA

14
2. Riwayat kesehatan sekarang : Ibu mengatakan kondisinya baik- baik
saja
3. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan bahwa dalam
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun dan penyakit
menular

D. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU


 Tidak ada

E. RIWAYAT MENSTRUASI
 Menarche : 14 Tahun
 Lama menstruasi : 5-7 Hari
 Teratur/ tidak : Ya, Teratur
 Dismenorea/ tidak : Ya, Dismenorea
 Siklus : 28 Hari
 Flour albus/ tidak : Ya, Flour Albus
 Bau/ tidak : Tidak Berbau
 Gatal/ tidak : Tidak Gatal
 Warnah : Putih

F. RIWAYAT KB
a. Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB

G. POLA KEBIASAAN SEHARI- HARI


KABIASAAN SEBELUM HAMIL SELAMA HAMIL

NUTRISI Frekuensi : 2x/ hari Frekuensi : 4-5x/ hari


Jenis makanan : Nasi, Ikan, Sayur Jenis makanan : Nasi, Ikan, Sayur,
Buah, Telur, Tahu- Tempe, Susu
ISTIRAHAT/ Frekuensi : 2x/ hari Frekuensi : 2x/ hari
TIDUR Lamanya tidur : Lamanya tidur :
 Siang : 1 jam  Siang : 2 jam
 Malam: 9-10 jam  Malam : 8-9 jam
PERSONAL Mandi : 2x/ hari Mandi : 3-4x/ hari
HYGIENE Gosok gigi : 2x/ hari Gosok gigi : 4x/ hari
Keramas : 2x/ minggu Keramas : 4-5x/ minggu
Ganti celana dalam : 2x/ hari Ganti celana dalam : 4x/ hari
Ganti pakaian : 2x/ hari Ganti pakaian : 4x/ hari
SEKSUALITAS Frekuensi : 1-2x/ minggu Frekuensi : -

15
AKTIFITAS Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga
sendiri, seperti memasak, menyapu, dan dengan dibantu oleh suami dan
mencuci keluarga
ELIMINASI BAK BAK
Frekuensi : 2x/ hari Frekuensi : 4-5x/ hari
Konsistensi : Kuning Jernih Konsistensi : Kuning Jernih
Bau : pesing Bau : pesing
BAB BAB
Frekuensi : 2x/ hari Frekuensi : 3x/ hari
Konsistensi : lunak Konsistensi : lunak
Warnah : kecoklatan Warnah : kecoklatan

H. DATA PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


1. Respon ibu terhadap kehamilan
 Ibu merasa senang dan bahagia dengan kehamilan ini karena merupakan
anak pertama
2. Kehamilan ini direncanakan atau tidak
 Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini direncanakan
3. Jenis kelamin yang diharapkan
 Ibu berharap bahwa jenis kelamin anak pertamnnya adalah laki- laki
4. Dukungan keluarga tentang kehamilan ini
 Keluarga mendukung
5. Pantangan makan
 Tidak ada
6. Kebiasaan adat istiadat saat kehamilan
 Menggunakan peneti dan membawa gunting saat berjalan malam

Data Objektif
A. PEMERIKSAAN UMUM
KU : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
TB : 148 Cm
BB : Sebelum Hamil : 40 Kg Selama Hamil : 51 Kg
LILA : 24 Cm
Vital Sighn : TD : 110/70 mmHg, N: 80 x/m, S: 36,60 C, R: 20 x/m
TBJ : 2.500 gram
DJJ : 146 x/m

16
B. PEMERIKSAAN SISTEMATIS
(a) Inspeksi
1. Rambut : Rambut bersih, tidak rontok dan tidan berketombe
2. Muka : Tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada odem
3. Mata : Konjungtiva merah muda, simetris dan sclera tidak icterus
4. Hidung : Bersih tidak ada secret
5. Mulut : Tidak ada sariawan, tidak ada caries dan gusi tidak berdarah
6. Telinga : Bersih tidak ada serumen, simetris
7. Mammae :Tampak hiperpigmentasi pada areola mammae, putting susu
menonjol
8. Abdomen : Tampak linea nigra dan tidak ada bekas operasi
9. Ekstermitas :
 Atas : Simetris kanan kiri, jari tanggan lengkap, kuku bersih, tidak kaku
 Bawah : Simetris kanan kiri, jari kaki lengkap, kuku bersih, tidak kaku,
tidak ada varises
(b) Palpasi
1. Hidung : Tidak ada polip
2. Leher : tidak teraba benjolan pada kelenjar getah bening, serta tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid dan vena juguralis
3. Mammae : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
4. Abdomen :
 Leopold I : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat px
 Leopold II : Punggung Kiri
 Leopold III : Presentase Kepala
 Lopold IV : Bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul

5. Ekstermitas : Tidak ada pembengkakan pada kaki dan tanggan

(c) Auskultasi
DJJ terdengar jelas pada bagian bawah perut sebelah kanan dengan
frekuensi 146x/m

(d) Perkusi
Reflex Petella : Kaki kiri (+) kaki kanan (+)

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
(a) Pemeriksaan LAB
Hb : 11,2 gram%

17
LANGKAH II. INTERPRETASI DATA DASAR
A. DIAGNOSA
Data Dasar : Ny. H umur 26 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 32 minggu,
Janin tunggal, hidup, intrauterine, posisi punggung kiri , presentase
kepala, konvergen, keadaan ibu dan janin baik
1. G1P0A0
 Data subjektif : Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua dan tidak
pernah keguguran
 Data objektif : Tampak Linea Nigra
 Analisa dan interpretasi data :
1. Pada multigravida payudara tidak tampak tegang, tonus oto perut
tampak tegang, dan tampak strie lividae bersama linea nigra
4
(Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 30)
2. Diagnose pasti hamil dapat dibuat jika ibu merasakan pergerakan
janin, terdengar DJJ dan teraba bagian janin5 (Rustam Mochtar,
SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 36)
2. Gestasi 32 minggu
 Data subjektif : HPHT ; 30-03-2018
Ibu mengatakan usia kehamilannya sudah memasuki 5 bulan
 Data objektif : HPL ; 7-01-2019
Pembesaran perut sesuai usia kehamilan
Tinggi fundus uteri pertengahan pusat px
 Analisa dan interpretasi data :
1. Menurut rumus neagle dari HPHT tanggal 30-03-2018 sampai
dengan tanggal pengkajian 9-11-2018, umur kehamilan 32
minggu6 (Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 39)
2. Pembesaran perut disebabkan oleh hiperplase hipitripida uterus
dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat
7
(Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 29)
3. Janin tunggal
 Data subjektif : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat disemua bagian terutama
yang paling dirasakan dibagian kiri perut ibu
 Data objektif : 1. Leopold I : 1 jari dibawah pusat
2. Leopold II : Punggung Kiri
3. Leopold III : Kepala
4. Leopold IV : Konvergen
5. DJJ terdengar jelas pada perut ibu bagian bawah pusat sebelah

4
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 30
5
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 36
6
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 39
7
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 29
18
Kiri dengan frekuensi 146x/m

 Analisa dan interpretasi data :


1. Pada anak tunggal, maka denyut jantung janin terdengar hanya
1 tempat8 (https://www.scribd.com/doc/267620198/DJJ-
Denyut-Jantung-Janin)
2. Pada kehamilan tunggal teraba 2 bagian besar yaitu bokong dan
kepala9 (Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 73)
4. Hidup
 Data subjektif : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat sejak usia kehamilan
16 minggu
 Data objektif : Tampak pembesaran perut sesuai usia kehamilan
Leopold I : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat px (22 cm)
DJJ terdengar dengan jelas pada perut bagian kanan bawah
Perut ibu dengan frekuensi 146x/m

 Analisa dan interpretasi data:


1. Tanda- tanda janin hidup adalah DJJ (Detak Jantung Janin)
dapat didengar dengan jelas serta pembesaran perut sesuai usia
kehamilan10 (Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal
37)

5. Intrauterine
 Data subjektif : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri perut yang hebat
selama kehamilan
 Data objektif : 1. Leopold I : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat px
2. Leopold II : Punggung kiri
3. Leopold III : Presentase kepala
4. Leopold IV : Konvergen
 Analisa dan interpretasi data :
1. Janin hidup didalam rahim, pergerakannya tidak dirasakan nyeri
oleh ibu11

8
Scribd. Diakses dari https://www.scribd.com/doc/267620198/DJJ-Denyut-Jantung-Janin tanggal 20
november 2018
9
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 73
10
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 37
11
Republika.co.id, Mengenali Gerakan Janin Dalam Kandungan. Diakses
darihttps://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/nlldy2#ampshare=https://www.republika.co.id
/berita/gaya-hidup/parenting/15/03/22/nlldy2-mengenali-gerakan-janin-di-dalam-kandungan 20 november
2018 19
6. Posisi Punggung Kiri
 Data subjektif : Janin bergerak kuat terutama di bagian perut sebelah kiri
 Data objektif : 1. Leopold II : Teraba punggung sebelah kanan
1. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada perut bagian kiri DJJ 146
x/m
 Analisa dan interpretasi data :
1. Pada palpasi teraba seperti papan, datar dan ada tahanan di
bagian kanan12 (Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid
I, hal 40)

7. Presentase Kepala
 Data subjektif : Ada tekanan pada perut ibu bagian bawah
 Data objektif : Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di pinggir atas
simpisis teraba kepala
 Analisa dan interpretasi data :
Pada palpasi leopold IV untuk menentukan bagian terendah janin
teraba keras, melenting dan bulat yang menandakan kepala13
(Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 40)
8. Konvergen
 Data subjektif : -
 Data objektif : Pada leopold IV ditemukan bagian terendah janin belum masuk
pintu atas panggul
 Analisa dan interpretasi data :
1. Pada leopold IV kedua ujung jari masih saling bertemu menendakan bagian
terendah janin belum masuk pintu atas panggul.14

2.Keadaan ibu dan janin baik


 Data subjektif : Keadaan janin baik, janinnya bergerak kuat sejak bulan juli
sampai sekarang
 Data objektif :
 Keadaan umum baik
 Kesadaran kompos mentis
 TTV ibu dalam batas normal
a. TD : 110/80 ( N= 110/80 – 140/90 mmHg)

12
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 40)
13
Rustam Mochtar, SINOPSIS OBSTETRI jilid I, hal 40)
14
Oshigita, Wordpress, Pemeriksaan Leopold diakses dari
https://www.google.com/amp/s/oshigita.wordpress.com/2013/10/31/pemeriksaan-palpasi-
leopold/amp/#ampshare=https://oshigita.wordpress.com/2013/10/31/pemeriksaan-palpasi-leopold tanggal 20
november 2018
20
b. Nadi : 80x/m (N= 80-90 x/m )
c. Pernapasan : 20x/m (N= 18- 24 x/m)
d. Suhu : 36,60 C (N= 360C – 37,50 C)
 Konjungtiva merah muda
 DJJ : 146 x/m
 Analisis dan interpretasi data:
TTV dalam batas normal, konjungtiva merah mudah menandakan ibu dalam
keadaan baik

LANGKAH III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial : Tidak Ada

LANGKAH IV. MENGIDENTIFIKASI DAN MENETAPKAN KEBUTUHAN YANG


MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA
 Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk tindakan pemberian obat (caviplex)

LANGKAH V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH


Tanggal : 9- November 2018 Pukur : 11.25 WIT

1. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya rencana asuhan atau tindakan kepada ibu yaitu agar
kehamilan dapat berlangsung normal dan keadaan ibu dan janin baik
2. Kriteria Keberhasilan

a. TFU (Tinggi Fundus Uteri) sesuai umur kehamilan


b. Tanda- tanda vital dalam batas normal
 Tekanan Darah : Sistole 100-130 mmHg
Diastole 70-90 mmHg
 Nadi : 80- 90x/ menit
 Suhu : 360c- 37,50c
 Pernapasan : 18-24x/ menit

c. Keadaan janin sehat dengan kriteria


 DJJ dalam batas normal antara 120- 160x/ menit
 TBJ > 2500 gram

21
d. HB >11 gram
e. Konjungtiva Tidak pucat

3. Rencana Tindakan

1) Beri rasa nyaman dan beri tahu ibu bahwa kondisinya baik- baik saja
 Rasional: Agar ibu dapat mengetahui kondisinya
2) Beri KIE tentang pentingnya menambah asupan nutrisi bagi ibu hamil
 Rasional: Agar ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi
3) Beri KIE tentang pentingnya pola istirahat bagi ibu hamil
 Rasional: Agar ibu dpat mengatur pola istirahat dengan baik dalam menjaga stamina
dan energy ibu
4) Beri motivasi tentang tanda- tanda bahaya kehamilan dan KIE tentang Caviplex
 Rasional: Agar ibu mengetahui kondisi kehamilannya dan dapat mengetahui tanda
bahaya kehamilan serta pentingnya suplemen multivitamin untuk menambah
kebutuhan gizi, calcium dan berguna untuk mencegah anemia
5) Ajarkan ibu mengenai cara mengkonsumsi tablet caviplex
 Rasional: Agar ibu dapat mengetahui cara minum obat dengan baik dan benar sesuai
anjuran dokter
6) Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang apabila ada keluhan dan masalah pada
kehamilanya
 Rasional: Untuk memantau pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta
keadaan ibu dan kondisi kehamilannya

LANGKAH VI. MELAKSANAKAN PERENCAAN


Tanggal : 9- November 2018 Pukur : 11.36 WIT
1) Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaannya bahwa kondisinya baik- baik saja
 Hasil : Ibu mengerti dengan keadaannya
2) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau, tahu- tempe, vitamin, susu dengan
frekuensi 4x sehari dan minum 8-9 gelas sehari, serta menganjurkan ibu untuk banyak
istirahat tidur siang 2 jam dan tidur malam 7-8 jam
 Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
3) Memberi motivasi mengenai tanda bahaya trimester II yakni:
a. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
b. Ketuban pecah dini
c. Perdarahan
d. Pusing hebat
 Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan akan mencari pertolongan ke petugas
kesehatan bila menemukan tanda- tanda tersebut
4) Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan Caviplex serta mengajarkan ibu
cara minum obat\

22
 Caviplex 1X1
 Hasil : Ibu sudah menerima obat dan ibu berjanji akan meminumnya denga teratur
5) Mengevaluasi ibu cara minum obat yakni sesudah makan dengan durasi 24 jam
 Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
6) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang sesuai arahan dokter obstetric
 Hasil : Ibu bersedia untuk kembali

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal : 9- November 2018 Pukur : 11.46 WIT
1) Ibu mengetahui tentang hasi pemeriksaanya bahwa ibu dalam kondisi baik
2) Ibu mengerti tentang pola nutrisi dan cairan, ibu bersedia memenuhi kebutuhan nutrisi dan
cairan
3) Ibu mengerti tentang pola aktifias dan istirahat, ibu bersedia memenuhi
4) Ibu sudah menerima obat berupa multivitamin caviplex, ibu mengerti cara meminumnya
dan ibu berjanji untuk meminumnya\
5) Ibu bersedia melakukan kunjunagn ulang, namun sewaktu- waktu dapat kembali bila ada
keluahan

23
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY. M USIA
KEHAMILAN 32 MINGGU DENGAN KEHAMIALAN NORMAL DI
RS. dr. H. Ishak Umarella

No Register : 05. 25. 01


Hari/ Tanggal : Jumat, 09 September 2018
Waktu Pengkajian : 11.15 WIT
Tempat Pengkajian : RS. dr. H. Ishak Umarella (POLI KIA)
Nama Pengkaji : Kelompok I

 S = SUBJEKTIF
Nama : Ny “H” / Tn “S”
Umur : 26 Tahun / 27 Tahun
Agama : Islam / Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga / Tukang Ojek
Pendidikan : SMA / SMA
Suku/ bangsa : Maluku/ Indonesia / Maluku/ Indonesia
Alamat : Tulehu / Tulehu
 Keluhan Utama : Tidak ada
 Alasan Datang : Kunjungan ulang untuk memeriksa kehamilan
 HPHT : 30-03-2018
 G1P0A0

 O = OBJEKTIF
 KU : Baik
 Kesadaran : Kompos Mentis
 TB : 148 cm
 BB : Sebelum Hamil : 40 Kg Selama Hamil : 51 Kg
 LILA : 24 cm
 Vital Sighn: TD: 110/80 mmHg, N: 80x/m., S: 36,60 C, R: 20x/m
Palpasi
 Leopold I : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat px

24
 Leopold II : Posisi punggung kiri
 Leopold III: Presentasi Kepala
 Leopold IV: Bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul (KONVERGEN)
 DJJ : 146 x/m
 TBJ : 2500 gram
 TP : 7-01-2019

 A = ASSESMENT
 Ny “H” umur 26 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 32 minggu, janin tunggal, hidup, intra
uterin, posisi punggung kiri, presentasi kepala, konvergen, keadaan ibu dan janin baik

 P = PLANNING
1) Melakukan pemeriksaan
2) Jelaskan hasil pemeriksaan, ibu mengerti
3) Memberi terapi obat caviplex 1X1 Sesudah makan
4) KIE tentang istirahat, nutrisi, olahraga, serta tanda bahaya kehamilan trimester III, ibu
mengerti
5) Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang apabila ada keluhan atau masalah
kehamilannya, tanggal kembali berikutnya dijadwalkan oleh dokter obstetri

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami memberikan asuhan antenatal pada klien dengan umur kehamilan 32 Minggu
untuk kunjungan awal dapat kami simpulkan :
1. Asuhan antental diharapkan dapat menjadi tahap awal dalam memberikan asuhan
kebidanan yang komprehensif.
2. .Asuhan antenatal tidak hanya berfokus pada kondisi fisik tetapi juga kondisi
psikologis ibu dan keluarga.
3. Dengan asuhan antenatal dapat memantau kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi
4. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan kebedahan/operasi.
5. Asuhan antenatal dapat mempersiapkan persalinan cukup bulan, ibu dan bayi sehat
dan selamat.
6. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.

B. Saran
Berdasarkan tinjauan kasus dan pembahasan kasus kami ingin memberikan sedikit saran
atau masukan yang diharapkan dapat bermanfaat.
1. Untuk Klien
a. Menganjurkan kepada ibu agar mengkomsumsi makanan yang bergizi disamping
suplemen multivitamin yang diberikan, karena makanan yang mengandung zat
besi akan memenuhi kebutuhan energy.
b. Menganjurkan agar setiap ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara dini dan
teratur serta dapat mengenal tanda- tanda bahaya dalam kehamilan.
c. Mengerti dan melaksanakan setiap anjuran dan pendidikan kesehatan yang
diberikan
2. Untuk Rumah Sakit
a. Dalam melakukan tugas sebagai bidan untuk memberikan tindakan perlu
diketahui rasional setiap tindakan yang diberikan kepada klien dan harus dengan
persetujuan klien.
b. Sebagai bidan dalam melakukan tindakan perlu membina hubungan yang baik
antara klien ataupun keluarga sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
c. Profesi bidan harus mampu mengambil suatu keputusan klinik untuk menghindari
keterlambatan merujuk sehingga dapat mencegah kematian ibu dan bayi

26
3. Untuk Institusi
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan perlu kiranya penerapan manajemen
kebidanan dalam memecahkan masalah lebih ditingkatkan dan dikembangkan,
mengingat proses tersebut sangat bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan tenaga kesehatan yang berpotensi dan professional.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU

1. Rustam Mochtar. (2015). Sinopsis Obstetri – obstetri fisiologi dan obstetri patologi –
jilid 1. Penerbit Buku Kedokteran, Pekanbaru

2. Internet

1. Makalah ANC (Ante Natal Care). Diakses dari


http://utinidarusin.blogspot.com/2015/11/makalah-anc-ante-natal-care.html?m=1
tanggal 18 november 2018

2. YuniAulia, “Laporan Kasus Kebidanan tentang asuhan”. Diakses dari


http://yuniaulia66.blogspot.com/2015/05/laporan-kasus-kebidanan-tentang
asuhan.html?m=1 tanggal 20 november 2018

3. Luna, Ratu. “Definisi Kehamilan”. Diakses dari http://bidankreatif.blogspot.com/?m=1


20 november 2018

4. Scribd. Diakses dari https://www.scribd.com/doc/267620198/DJJ-Denyut-Jantung-


Janin tanggal 20 november 2018

5. Republika.co.id, Mengenali Gerakan Janin Dalam Kandungan. Diakses


darihttps://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/nlldy2#ampshare=https:/w
ww.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/15/03/22/nlldy2-mengenaligerakan-
janin-di-dalam-kandungan 20 november 2018

6. Oshigita, Wordpress, Pemeriksaan Leopold diakses dari


https://www.google.com/amp/s/oshigita.wordpress.com/2013/10/31/pemeriksaanpalp
asileopold/amp/#ampshare=https://oshigita.wordpress.com/2013/10/31/pemeriksaan-
palpasi-leopold tanggal 20 november 2018

28

Anda mungkin juga menyukai