S2 2015 326768 Introduction
S2 2015 326768 Introduction
PENDAHULUAN
salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendapatkan sumur
minyak atau gas yang dapat berproduksi. Kegiatan pemboran dilakukan dalam
standar keselamatan tinggi, pelaksanaan yang tepat waktu dengan biaya yang
fasilitas, aspek keselamatan kerja dan juga aspek sosial terhadap kehidupan
minyak dan gas bumi. Proyek pemboran tidak hanya melibatkan departemen
permasalahan yang timbul dapat diatasi dengan cepat dan efisien (Throgood,
2000).
yang bergerak dibidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
dan meningkat jumlah produksi minyak dan gas. Perusahaan telah memiliki WDX
pemboran tahap pertama (2007-2009), terdapat sejumlah sumur yang tidak lagi
berproduksi secara optimal. Diantara sumur-sumur ini ada beberapa sumur yang
2
harus ditutup karena produksi air yang terlalu tinggi. Agar target produksi tahunan
Subsurface telah melakukan studi dan menetapkan terdapat 7 (tujuh) target sumur
pengembangan ini.
Proses WDX dimulai pada tanggal 10 Januari 2012 yang diawali dengan
pada bulan November 2012. Setiap tahapan WDX telah dilakukan sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan. Permasalahan timbul pada Tahap Operasi. Sumur
hingga 20 hari dengan biaya pemboran yang membengkak hingga 50% lebih
besar dari anggaran yang direncanakan. Sumur A-12 sebagai sumur kedua juga
memiliki kinerja yang tidak berbeda dari sumur pertama. Sumur kedua ini
dikeluarkan juga membengkak hingga 30% lebih besar dari anggaran semula.
3
biaya untuk menyelesaikan empat sumur ini mencapai US$120 juta, sedangkan
total biaya yang dianggarkan untuk pemboran tujuh sumur adalah sebesar
US$118.3 juta.
pada Anjungan A dengan berpedoman pada WDX sebagai alat manajemen proyek
proses WDX dalam proyek pemboran sumur pengembangan ini. Akan tetapi
pelaksanaan kegiatan pemboran yang efisien secara waktu dan biaya. Kegiatan
eksekusinya telah menerapkan proses WDX namun memiliki kinerja tidak seperti
yang diharapkan. Pada Tahap Desain diperoleh 7 (tujuh) sumur yang dapat
timbul pada saat eksekusi setiap sumur. Sebagai konsekuensinya, dalam jangka
waktu 270 hari hanya bisa diselesaikan pemboran sejumlah 4 (sumur). Sisa waktu
20 hari tidak cukup untuk menyelesaikan sisa pemboran 3 (tiga) sumur. Dari sisi
pemboran sumur.
4
Evaluasi diperlukan untuk menganalisa sebab-sebab kinerja pemboran
yang mengecewakan ini. Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada proses WDX
positif.
1. Apakah Proses WDX telah diterapkan dengan tepat pada setiap sumur yang
dibor?
2. Apakah Proses WDX sudah tepat sebagai Alat Manajemen Proyek yang dapat
persiapan hingga tahapan eksekusi dengan mengacu pada WDX sebagai Alat
detail tahapan WDX mencakup proses, Input data dan Output data dari setiap
tahapan.
kegiatan pemboran sumur migas agar tercapai program yang efisien secara
5
1.5 Manfaat Penelitian
penelitian ini dapat digunakan untuk menyempurnakan sistem WDX yang telah
Manajemen Proyek dapat diaplikasikan pada berbagai macam proyek dan industri
dengan implementasi proses WDX seperti data estimasi waktu, biaya, data
progress kegiatan pemboran, dan juga data jenis dan statistik permasalahan-
produksi sumur, dan data-data geologi tidak termasuk dari data yang ikut dianalisa
6
1.7 Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisikan pembahasan mengenai teori-teori yang menjadi dasar dalam
aktifitas pemboran sumur migas, teori umum atas aktifitas pemboran serta teori
Bab ini membahas metode penelitian yang merupakan penerapan atas teori
metode evaluasi proyek yang dijelaskan pada Bab II. Terdapat enam langkah
evaluasi proyek pemboran sumur migas. Pada bab ini keenam langkah evaluasi
proyek tersebut akan dijabarkan lebih detail dan khusus untuk proyek pemboran
sumur migas.
7
5. Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini merupakan langkah keenam dari enam langkah evaluasi proyek.
Pelaporan hasil temuan-temuan dari penelitian ini akan dirangkum dalam bentuk