Anda di halaman 1dari 2

BIMBINGAN AP

1. Kebijakan AP disosialisasikan melalui SISMADAK yg dipassword di setiap ruangan.


2. Setiap lembar CPPT diparaf dan notifikasi.
3. Latih perawat bias membaca tulisan dokter.
4. Asesmen awal rawat inap harus dokter spesialis. Tulis di kebijakan.
5. Dokter umum di ruangan hanya kasus kegawatdaruratan.
6. Aturan mencoret rekam medis, wajib 1 coretan 1 paraf. Disosialisasikan
7. Cara menulis dan membedakan Planning (SOAP) vs Instruksi
8. Instruksi adalah implementasi dari planning.
9. SOAP Perawat di CPPT cuma 1 kali awal shift, selanjutnya difollow up dalam Formulir
Asesmen Lanjutan Keperawatan, kecuali ada perubahan bermakna. Demikian pula profesi
lainnya.
10. Hasil pemeriksaan kritis sebaiknya dari analis lab ke dokter Sp.PK. Buat kebijakan pelaporan
kritis.
11. Kebijakan alur rekonsiliasi obat harus langsung apoteker.
12. Minta software rekonsiliasi campuran obat. Perbaiki formulir rekonsiliasi obat. Penting untuk
Clinical Pathway.
13. Alloanamnesa dicontreng, lalu keluarga pasien tanda tangan.
14. Kerangka waktu selesainya asesmen rawat jalan harus terukur jelas, ex. Maksimal 2 jam.
Ubah kebijakan
15. Bukti asesmen awal yg 3 bulan dan 1 bulan, carikan rekam medisnya.
16. Kerangka waktu asesmen awal UGD harus jelas terukur, SEGERA sesuai dengan prioritas.
Buat regulasinya.
17. Alur kebutuhan diet pasien diperbaiki koordinasi nutrisionis dan dokter DPJP.
18. POLA KETENAGAAN……Tuing tuing, kurang orang.
19. Skor skrining gizi yg difollow up lebih dari 2, pakai surat konsul permintaan perawat untuk
difollow up oleh nutrisionis.
20. BA Sumpah profesi dan orang umum yg tugas di Rekam Medik di rumah sakit.
21. Kebijakan tidak boleh bawa makanan.
22. Regulasi kriteria risiko nutrisional dijabarkan dalam pedoman pelayanan.
23. Bukti skrining awal nutrisi distabilo.
24. Follow up risiko jatuh pasang label kuning, tulis di rekam medis.
25. Form asuhan obsgin disatukan.
26. SK Pengaturan urutan penyimpanan rekam medik.
27. SPK RKK Apoteker cukup Mandiri, Dengan Supervisi.
28. SPK RKK Dokter di SDM, KOMITE, RUANG KERJA. Klo nakes lain dan perawat di SDM dan
Komite. Ditulis kebijakannnya.
29. Rekapan ATLS, ACLS Dokter di IGD
30. Untuk ruang obsgin dan perina harus perawat. Solusi Karu dan supervise perawat setiap
shift.
31. Kepala Unit/Instalasi harus spesialis, kepala ruang diisi non dokter.(sebaiknya)
32. Buat MOU parasitology, virologi, toksikologi (spesialis diagnostic)
33. Regulasi bahwa rujukan laboratorium ke luar melewati laboratorium.
34. Review hasil pemeriksaan dari laboratorium dari luar harus ada.
35. Evaluasi mutu laboratorium luar.
36. UMAN Penyusunan pedoman laboratorium.
37. Bukti evaluasi alur pelayanan / tata cara pemeriksaan sesuai dengan regulasi.
38. Program kendali mutu di laboratorium,
39. Kamus Indikator Kinerja PERMENKES dan SPM buat indicator, buat sensus harian, masukkan
ke Form A, masukkan ke Form B laporkan ke PMKP, per 3 bulan dibuat Analisa data dan
grafik. Publikasi eksternal dan internal.
40. Surat Penugasan Kerja Klinis dan Rincian Penugasan Kerja Klinis untuk Non Medis dan Non
Keperawatan.
41. Program Manajemen Risiko sesuaikan dengan SNARS BEDA DENGAN Program Kerja,
Implementasinya juga buat.
42. Dokumentasi program orientasi di unit laboratorium.
43. Pelaporan dan peananganan staf laboratorium yg terpapar.
44. UMAN Penyusunan Nilai Kritis
45. Bukti pasien dengan nilai kritis
46. Bukti evaluasi tindak lanjut seluruh proses.
47. Kerangka waktu pemeriksaan diperbaiki.
48. Program Manajemen Risiko, Mutu, dan Pemeliharaan Alat, Uji fungsi di laboratorium.
49. Sertifikat petugas yang melakukan uji fungsi, kalibrasi, inspeksi, pemeliharaan berkala,
50. Disusun berdasarkan EP
51. Regulasi pengelolaan logistic laboratorium termasuk bila terjadi kekosongan
52. Foto semua reagensia yg diberi label. Nama, tgl kadaluarsa per botol reagensia
53. Formulir ceklis audit reagen
54. Bukti tracking specimen
55. Formulir rujukan PA.
56. Formulir permintaan laboratorium harus ditambah indikasi klinis.
57. Kontrol mutu internal dan control mutu eksternal;
58. Bukti koreksi cepat
59. Bukti tindak lanjut PME
60. SK petugas yg mereview hasil pemeriksaan laboratorium rujukan oleh SP.PK
61. Regulasi Pelayanan Darah, SK penanggung jawab Pelayanan Darah.
62. SK Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan
63. Mou dengan radiasi fisik dan radiasi nuclear (ahlinya diagnostic)
64. PKS Rujukan Radiologi.
65. Tetap buat form rujukan radiologi seperti cap.
66. Buat UMAN Penyusunan Regulasi
67. Inform consent pemeriksaan radiologi
68. Foto pemeriksaan radiologi dikirim ke BAPETEN
69. Dosis radiasi di inform consent dihapus, pasien kagak ngerti
70. Tempat penyimpanan APD harus rata
71. Standar waktu pemeriksaan radiologi.
72. BUAT SAMMAAAAA DENGAN LABORATORIUM
73.

Anda mungkin juga menyukai