Oleh:
Tutorial A3
Fakultas Kedokteran
Jakarta Selatan
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami berhasil menyelesaikan makalah tutorial kasus pertama tentang anatomi dan
fisiologi jantung . Kami pun mengucapkan terima kasih kepada dr. hidayat, selaku tutor pada tutorial
kami, yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari selama tutorial
berlangsung. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kami mengerti lebih dalam tentang pembahasan
kasus dalam tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi kami semua. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf
atas kekurangan tersebut. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
CASE I
Page 1
Seorang laki-laki berusia 25 tahun ingin melamar menjadi petugas keamanan di suatu
perusahaan. Bapak ini telah melewati berbagai tes antara lain tes fisik, tes kesehatan dan yang
terakhir adalah wawancara. Bapak ini menjalani tes fisik berupa lari mengelilingi lapangan.
Setelah berlari mengelilingi lapangan, temannya melihat wajahnya terlihat lebih merah dan
jantungnya berdegup lebih cepat. Setelah menyelesaikan tes fisik bapak ini kemudian
menjalani tes kesehatan.
Page 2
Nadi : 110x/menit,
HR : 110x/menit
TD : 130/80
Palpasi : Normal
Abdomen : Normal
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
Pada akhir pemeriksaan supaya data lebih lengkap dokter meminta bapak ini untuk
melakukan pemeriksaan EKG untuk mengetahui kelistrikan jantung.
EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULAR
Terdiri atas :
embriologi jantung
Embriologi Jantung
mudigah bertambah besar, sehingga makanan yang diterima secara difusi dari
induknya tidak mencukupi lagi
pada saat ini, mudigah membutuhkan suplai darah jantung, pembuluh darah
untuk pertumbuhan
Fase Permulaan
Sel-sel mesenkim di dalam lapisan splanchicus mesoderm berlipat ganda dan membentuk
kelompok angiogenesik yang terpisah satu sama lain
Kelompok ini mula-mula terletak pada sisi kiri mudigah, tetapi dengan cepat menyebar ke
arah kepala
Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan membentuk jalinan pembuluh darah
kecil yang berbentuk tapak kuda
Bagian depan tengah jalinan ini dikenal sebagai daerah kardiogenik. Diatasnya rongga
selom intraembrional yang akhirnya berkembang menjadi rongga perikardium
Pada hari ke 19, dari mesoderm mudigah akan terbentuk 2 tubulus endokardial
Pada hari ke 21, tubulus ini bersatu membentuk tubulus cordis primitif
Sinus venosus
Atrium primitif
Ventrikel primitif
Bulbus kordis
Pada hari ke 22 jantung mulai berdenyut
Pada minggu ke IV
Bulbus kordis terdorong ke inferior dan anterior dan bagian kanan mudigah
Terdiri atas : septum primum dan septum sekundum yang saling overlap
Kedua bagian ini berhubungan dengan massa jaringan yang disebut bantalan
endokardium
Lobang diantara lembaran bawah septum primum dan bantalan endokardium disebut
ostium primum
Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan ke kiri dan mendorong septum
primum ke kiri
Darah dari atrium kiri mendorong septum primum dan sekundum dan menutup
septum interatrial
Yang tersisa bentuk cekungan pada septum inter atrial yang disebut: Fossa Ovalis
Septum Interventriculare
Bagian superior septum berasal dari septum aortico pulmonarius yang akan menjadi
trunkus arteriosus ke trunkus pulmonarius dan aorta ascendens.
Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris, dan korda tendine berasal dari lantai
ventrikel
Jaringan yang terletak diatas permukaan ventrikel yang berproliferasi ini menjadi
berongga, karena aliran darah
Jaringan otot pada tali-tali ini berdegenerasi, diganti oleh jaringan penyambung yang
meliputi endokardium, disebut muskuli papilaris, yang dihubungkan pada trabekula
oleh korda tendine
Pembentukan sekat didalam trunkus arteriosus dan konus kordis
Selama minggu ke lima, dibagian sefalik trunkus arteriosus terbentuk rigi-rigi yaitu:
Dalam pertumbuhannya kearah sakus trunko aortikus, berputar satu sama lain
Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi membentuk sekat yang dikenal : septum
aortiko pulmonale yang membagi trunkus : saluran aorta dan saluran pulmonalis
Pada saat yang sama, pada dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus kordis, tumbuh
rigi yang serupa
Rigi konus kanan berakhir pada pinggir atas orifisium atrioventrikularis kanan
Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi kanan kaki depan septum interventrikulare
pars muskularis
Perkembangan Arteri
banyaknya 6 pasang
Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi dan sebagian kecil menetap untuk membentuk
A.maxillaris
Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh terus dan bermigrasi ke daerah yang
membutuhkan
Perkembangan Vena
Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) : mengangkut darah dari kandung kuning
telur ke sinus venosus
Sistem Kardinalis
Sistem Vitelina
sinusoid hati
Sistem Umbilikalis
Pada permulaan embrio, telah terbentuk vena umbilikalis kiri dan kanan
Sistem Kardinalis
V. kardinalis anterior
V. kardinalis posterior
V. supra kardinalis
V. subkardinalis
V. cava superior
Vena kardinalis posterior pada minggu ke 8 berdegenerasi dan ditempati oleh vena
supra kardinalis dan vena subkardinalis yang membentuk susunan asimetris
V. Subkardinalis membentuk :
vena hemiazygos
vena azygos
vena subkardinalis
Jantung
Lebar : ± 9 cm
- mediastinum superius
- mediastinum inferius
mediastinum anterius
mediastinum medius
mediastinum posterius
Pericardium
Sebuah kantung fibroserosa yg membungkus jantung dan pangkal pembuluh2 darah besar
• Pericardium serosum
lamina parietalis
• Merupakan lapisan tengah yg terdiri dari otot jantung, membentuk sebagian besar
dinding jantung.
Endocardium
Ruang-ruang jantung
• Atrium dextrum
• Atrium sinistrum
• Ventriculus dextrum
• Ventriculus sinistrum
Konduksi jantung
HISTOLOGI JANTUNG & PEMBULUH DARAH
EKG (electrocardiogram)
- Banyak terletak di bagian atas atrium kanan. Kelompok sel : Nodus sinoatrial(SA).
• Sel miokardium
Gelombang T (repolarisasi)
• Mengalami masa refrakter singkat kebal terhadap rangsangan lebih lanjut lalu
berepolarisasi agar dapat dirangsang kembali.
• Sangat rentan terhadap segala macam pengaruh(dari jantung atau luar : hormon dan
neurologik) bervariasi
• Biasanya gelombang T positif selalu dapat dijumpai pada sadapan dengan gel R
tinggi.
- n : 0,12-0,2.
- n : 0,06 – 0,1.
Membuat gelombang
12 Susut pandang jantung
• Bidang frontal
• Bidang horizontal
• II,III,AVF Inferior
Axis
• Arah vektor listrik rata-rata dan menggambarkan arah aliran arus listrik rata2 dan
hanya ditentuka pd bidang frontal.
• Untuk tentukan axis kompleks QRS harus tegak lurus terhadap aksis aliran listrik.
1. Perhatikan sinus
- Hitung HR :
. Perhatikan axisnya :
.
1. Guyton dan Hall. Fisiologi kedokteran. Edisi 11.Jakarta : EGC, 2008.
2. Junqueira, L. Histologi Dasar. Edisi 10. Jakarta : EGC, 2007.
3. Putz, R. atlas anatomi manusia Sobotta. Edisi 22. Jakarta : EGC, 2007.
4. Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi manusia.Edisi 2. Jakarta : EGC, 2001.
5. Hampton, John. 2006. Dasar-Dasar EKG Edisi 6; Alih Bahasa Samik Wahab. EGC :
Jakarta.
6. Ismudiati, Lily dkk. 2004. Buku Ajar Kardiologi. FKUI : Jakarta.