Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG

Oleh:

Tutorial A3

PUTRI ANGGRAINI 1210211019

AVIRIGA SEPTA 1210211148

DHEA ANDHIRA 1210211130

SITI FATIMAH 1210211005

JESSICA NUGRAHENI 1210211012

MUHAMMAD FARIS 1210211104

AHMAD BULDANI 1110211201

KENNY NATALIA PUTRI 1210211034

VINY RAHMA PRATIWI 1210211115

MELIANY HUTAMI PUTRI 1210211114

FIYA MUHARTINI 1210211180

Tutor : dr. E.M. Hidayat

Fakultas Kedokteran

Universitas Pembangunan Nasional

Jakarta Selatan

2012
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Salam sejahtera bagi umatnya.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami berhasil menyelesaikan makalah tutorial kasus pertama tentang anatomi dan
fisiologi jantung . Kami pun mengucapkan terima kasih kepada dr. hidayat, selaku tutor pada tutorial
kami, yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari selama tutorial
berlangsung. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kami mengerti lebih dalam tentang pembahasan
kasus dalam tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi kami semua. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf
atas kekurangan tersebut. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, November 2013

Penyusun
CASE I

Page 1

Seorang laki-laki berusia 25 tahun ingin melamar menjadi petugas keamanan di suatu
perusahaan. Bapak ini telah melewati berbagai tes antara lain tes fisik, tes kesehatan dan yang
terakhir adalah wawancara. Bapak ini menjalani tes fisik berupa lari mengelilingi lapangan.
Setelah berlari mengelilingi lapangan, temannya melihat wajahnya terlihat lebih merah dan
jantungnya berdegup lebih cepat. Setelah menyelesaikan tes fisik bapak ini kemudian
menjalani tes kesehatan.

Page 2

Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada bapak ini

Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan adalah :

Nadi : 110x/menit,

HR : 110x/menit

TD : 130/80

Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Leher : JVP normal

Thoraks : bentuk dan gerak simetris

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Normal

Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi : Bunyi jantung normal

Abdomen : Normal
Ekstremitas : Tidak ada kelainan

Pada akhir pemeriksaan supaya data lebih lengkap dokter meminta bapak ini untuk
melakukan pemeriksaan EKG untuk mengetahui kelistrikan jantung.
EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULAR

 Terdiri atas :

 embriologi jantung

 embriologi pembuluh darah dan darah

Embriologi Jantung

 Terjadi pada pertengahan minggu ketiga

 Pertumbuhan ini terjadi karena :

 mudigah bertambah besar, sehingga makanan yang diterima secara difusi dari
induknya tidak mencukupi lagi

 pada saat ini, mudigah membutuhkan suplai darah jantung, pembuluh darah
untuk pertumbuhan

 Perkembangan jantung sangat kompleks, karena harus bekerja sebelum


pertumbuhannya sempurna

Fase Permulaan

Sel-sel mesenkim di dalam lapisan splanchicus mesoderm berlipat ganda dan membentuk
kelompok angiogenesik yang terpisah satu sama lain
Kelompok ini mula-mula terletak pada sisi kiri mudigah, tetapi dengan cepat menyebar ke
arah kepala

 Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan membentuk jalinan pembuluh darah
kecil yang berbentuk tapak kuda

 Bagian depan tengah jalinan ini dikenal sebagai daerah kardiogenik. Diatasnya rongga
selom intraembrional yang akhirnya berkembang menjadi rongga perikardium
 Pada hari ke 19, dari mesoderm mudigah akan terbentuk 2 tubulus endokardial

 Pada hari ke 21, tubulus ini bersatu membentuk tubulus cordis primitif

Tubulus ini berkembang menjadi :

 Sinus venosus

 Atrium primitif

 Ventrikel primitif

 Bulbus kordis
Pada hari ke 22 jantung mulai berdenyut

Pada minggu ke IV

 Tubulus kordis menekuk dan melipat

 Bulbus kordis terdorong ke inferior dan anterior dan bagian kanan mudigah

 Primitif ventrikel berpindah ke kiri

 Primitif atrium dan sinus venosus berpindah ke superior dan posterior

 Dengan ini, pada hari ke 28, tubulus kordis berbentuk S

 Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada minggu 5-8

 Tubulus jantung berkembang dengan bersekat-sekat sehingga membentuk :

 4 kamar (2 atrium dan 2 ventrikel)

 pembuluh darah yang keluar dan masuk ke jantung


Septum Interatrial

 Membagi atrium atas kiri dan kanan

 Terdiri atas : septum primum dan septum sekundum yang saling overlap

 Kedua bagian ini berhubungan dengan massa jaringan yang disebut bantalan
endokardium

 Lobang diantara lembaran bawah septum primum dan bantalan endokardium disebut
ostium primum

 Dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan bantal endokardium akan menutup


ostium primum

 Lobang pada septum secundum disebut foramen ovale

 Bagian atas septum primum berangsur-angsur menghilang, bagian yang tertinggal


menjadi katup foramen ovale

 Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan ke kiri dan mendorong septum
primum ke kiri

 Setelah lahir (paru-paru mulai berfungsi)

 Darah dari atrium kiri mendorong septum primum dan sekundum dan menutup
septum interatrial

 Yang tersisa bentuk cekungan pada septum inter atrial yang disebut: Fossa Ovalis

Septum Interventriculare

 Menjelang akhir minggu keempat, kedua ventrikel sederhana mulai melebar


 Dinding medial yang sedang meluas ini berhimpitan dan tumbuh ke superior dari
dasar ventrikel

 Perhimpitan ini berangsur angsur bersatu dan membentuk septum interventriculare

 Bagian superior septum berasal dari septum aortico pulmonarius yang akan menjadi
trunkus arteriosus ke trunkus pulmonarius dan aorta ascendens.

Pembentukan sekat atrioventrikularis

 Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris, dan korda tendine berasal dari lantai
ventrikel

 Pada akhir minggu ke 4, terdapat 2 bantalan mesenkim yaitu bantalan


endokardium pada tepi atas dan bawah kanalis atrio ventrikularis

 Selain itu ada bantalan endokardium lateral kanan dan kiri

 Bantalan-2 ini makin menonjol dan akan bersatu, menyebabkan pembagian


kanalis atrio ventrikularis menjadi orifisium atrioventrikulare kanan dan kiri
Pembentukan katup-katup atrioventrikuler

Setelah bantalan endokardium bersatu, setiap orifisium atrioventrikulare dikelilingi oleh


proliferasi jaringan mesenkim setempat, sehingga terbentuk katup-katup

 Jaringan yang terletak diatas permukaan ventrikel yang berproliferasi ini menjadi
berongga, karena aliran darah

 Katup-katup yang terbentuk berhubungan dengan dinding ventrikel melalui tali-tali


otot

 Jaringan otot pada tali-tali ini berdegenerasi, diganti oleh jaringan penyambung yang
meliputi endokardium, disebut muskuli papilaris, yang dihubungkan pada trabekula
oleh korda tendine
Pembentukan sekat didalam trunkus arteriosus dan konus kordis

 Selama minggu ke lima, dibagian sefalik trunkus arteriosus terbentuk rigi-rigi yaitu:

 rigi trunkus superior kanan

 tumbuh ke distal dan kiri

 rigi trunkus superior kiri

 tumbuh ke distal dan kanan

Dalam pertumbuhannya kearah sakus trunko aortikus, berputar satu sama lain
 Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi membentuk sekat yang dikenal : septum

 aortiko pulmonale yang membagi trunkus : saluran aorta dan saluran pulmonalis

 Pada saat yang sama, pada dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus kordis, tumbuh
rigi yang serupa

 Setelah sekat trunkus selesai, rigi konus tumbuh saling mendekati

 Rigi konus kanan berakhir pada pinggir atas orifisium atrioventrikularis kanan

 Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi kanan kaki depan septum interventrikulare
pars muskularis

 Setelah kedua rigi konus bersatu, sekat membagi konus menjadi :

 Bagian anterolateral (saluran keluar ventrikel kanan)

 Bagian posteromedial (saluran keluar ventrikel kiri


 Foramen interventrikulare yang terdapat di atas septum interventrikulare pars
muskularis mengecil

 Foramen ini kemudian menutup karena pertumbuhan jaringan bantalan endokardium


bawah

 Setelah menutup sempurna, foramen interventikulare menjadi septum


interventrikulare pars membranasea

Perkembangan katup semilunaris

 Dalam saluran aorta dan saluran pulmonalis terbentuk tonjolan

 Tonjolan ini berangsur-angsur cekung pada permukaan atasnya, sehingga membentuk


valvula semilunaris
PERKEMBANGAN PEMBULUH DARAH

 Pertumbuhan jantung dan pembuluh darah dimulai pada minggu ke 3

 Pertumbuhan pembuluh darah disebut vaskulogenesis yang berasal dari sel-sel


mesoderm yang disebut angioblast

 Angioblast ini berhubungan untuk membentuk pembuluh darah primitive

 Pembuluh ini kemudian tumbuh dan menginvasi keseluruh embrio

Perkembangan Arteri

 Embrio mempunyai aorta dorsalis kiri dan kanan

 Aorta ini bergabung membentuk aorta dorsalis komunis

 A.umbilicalis pada permulaan berhubungan dengan aorta dorsalis komunis

 Pars superior aorta dorsalis kanan mengalami degenerasi

 Aorta dorsalis kiri dan aorta menetap membentuk aorta desendens


 Selama minggu ke 4 trunkus arteriosus jantung berhubungan dengan aorta dorsalis
kiri dan kanan melalui arkus aortikus

 Arkus aortikus (lengkung aorta)

 berasal dari sakus aortikus

 banyaknya 6 pasang

 Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi dan sebagian kecil menetap untuk membentuk
A.maxillaris

 Lengkung aorta 3, 4, 6 berkembang menjadi arteri pada orang dewasa

 Lengkung aorta 5 tidak pernah terbentuk pada manusia

 Pars superior trunkus arteriosus bertunas untuk membentuk trunkus brachiocephalicus

 Aorta desendens berkembang untuk membentuk pembuluh darah diseluruh tubuh

 Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh terus dan bermigrasi ke daerah yang
membutuhkan
Perkembangan Vena

Sistem vena pada perkembangan embrio meliputi

 Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) : mengangkut darah dari kandung kuning
telur ke sinus venosus

 Sistem Umbilikalis : mengangkut darah yang mengandung oksigen dari plasenta

 Sistem Kardinalis

mengembalikan darah dari tubuh mudigah ke jantungnya

Sistem Vitelina

 Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan

 Muncul pada minggu ke 4 dan selesai pada minggu ke 12

 V.vitelina kiri berdegenerasi

 V.vitelina kanan berkembang membentuk :

 sistem vena porta hepatis

 sinusoid hati

 bagian v. cava inferior

 duktus venosus (menghubungkan v.umbilikalis ke v.cava inferior dan jantung)

Sistem Umbilikalis

 Pada permulaan embrio, telah terbentuk vena umbilikalis kiri dan kanan

 Pada bulan ke 2, vena umbilikalis kanan berdegenerasi, vena umbilikalis kiri


berhubungan langsung dengan ductus venosus
 Setelah lahir vena umbilikalis kiri dan duktus venosus menutup, masing-masing
membentuk lig. teres hepatis dan lig. venosum

Sistem Kardinalis

Terdiri atas sepasang vena :

 V. kardinalis anterior

 V. kardinalis posterior

 V. supra kardinalis

 V. subkardinalis

 Vena kardinalis anterior berkembang menjadi :

 Vv. Leher dan kepala

 V. cava superior

 Vena kardinalis posterior pada minggu ke 8 berdegenerasi dan ditempati oleh vena
supra kardinalis dan vena subkardinalis yang membentuk susunan asimetris

 V. Subkardinalis membentuk :

 vena-vena yang membawa darah dari dinding posterior abdomen

 V. supra kardinalis membentuk :

 vena hemiazygos

 vena azygos

 V. cava inferior dibentuk oleh :

 sebagian vena vitelina kanan

 vena subkardinalis

 vena kardinalis posterior

Vena-vena ini telah terbentuk sempurna sebelum lahir


ANATOMI JANTUNG

Jantung

• Merupakan organ muskular berongga yg bentuknya mirip piramid dan terletak di


dalam mediastinum

• Berada diatas diahpragma

• Pada dewasa, berat jantung : ± 12 cm,

Lebar : ± 9 cm

Berat : ± 300 – 400 gr


• Jantung terletak disuatu rongga thorax yg disebut sebagai mediastinum.

Mediastinum terbagi menjadi 2:

- mediastinum superius

- mediastinum inferius

mediastinum anterius

mediastinum medius

mediastinum posterius

Pembungkus & lapisan jantung

Pericardium

Sebuah kantung fibroserosa yg membungkus jantung dan pangkal pembuluh2 darah besar

• Pericardium fibrosum (fiksasi jantung)

• Pericardium serosum

lamina parietalis

lamina visceralis (epicardium)


Miocardium

• Merupakan lapisan tengah yg terdiri dari otot jantung, membentuk sebagian besar
dinding jantung.

• Serat2 ini tersusun secara spiral dan melingkari jantung

Endocardium

• Suatu lapisan tipis endotelium

Ruang-ruang jantung

• Atrium dextrum

• Atrium sinistrum

• Ventriculus dextrum

• Ventriculus sinistrum

Konduksi jantung
HISTOLOGI JANTUNG & PEMBULUH DARAH
EKG (electrocardiogram)

Representasi aktivitas listrik yang direkam oleh elektrode di permukaan tubuh

Listrik dan Jantung

• Depolarisasi : sel jantung kehilangan negativitas internalnya.

• Repolarisasi : sel jantung memulihkan polaritas istirahatnya


Sel-sel Jantung

• Sel pacu jantung

- Banyak terletak di bagian atas atrium kanan. Kelompok sel : Nodus sinoatrial(SA).

- Frekuensi biasanya sebesar 60-100x/mnt.

- Frekuensi bervariasi tergantung pada : Aktivitas saraf otonom (adrenalin


mempercepat nodus sinus, stimulus vagus memperlambat), peningkatan curah
jantung(olahraga).

• Sel penghantar listrik

- Sel yang tipis dan panjang seperti kabel sirkuit listrik.

Menghantarkan arus listrik dengan cepat ke daerah jantung yang jauh

• Sel miokardium

- Menyusun sebagian besar jaringan jantung.

- Bertanggung jawab atas kontraksi dan relaksasi ulang.

- Banyak mengandung protein kontraktil aktin dan miosin.


Waktu dan Voltase

• Gelombang-gelombang mempunyai 3 ciri khas utama :

1. Durasi  diukur dalam fraksi detik.

2. Amplitudo  diukur dalam milivolt(mV).

3. Konfigurasi  bentuk dan tampilan gelombang.


Gelombang P (depolarisasi atrium)

• Bagian pertama gelombang P : depolarisasi atrium kanan.

• Bagian kedua : depolarisasi atrium kiri.

• Gelombang P normal : < 0,12

• Defleksi : tidak lebih dari 2,5mm.

Gelombang QRS kompleks (depolarisasi ventrikel)

• Defleksi pertama mengarah kebawah : gel. Q

• Defleksi pertama ke arah atas : gel. R

• Defleksi kedua ke arah atas : R`

• Defleksi pertama ke arah bawah setelah defleksi ke atas : gel. S


• Amplitudo kompleks QRS lebih besar dari gelombang P karena massa otot ventrikel
jauh lebuh tebal.

• Lebih rumit dan bentuknya bervariasi menggambarkan rumitnya jalur depolarisasi


ventrikel

Gelombang T (repolarisasi)

• Mengalami masa refrakter singkat  kebal terhadap rangsangan lebih lanjut  lalu
berepolarisasi agar dapat dirangsang kembali.

• Amplitudo T normal  sepertiga atau duapertiga dari gelombang R sebelumnya.

• Sangat rentan terhadap segala macam pengaruh(dari jantung atau luar : hormon dan
neurologik)  bervariasi

• Biasanya gelombang T positif selalu dapat dijumpai pada sadapan dengan gel R
tinggi.

Segmen dan Interval


• Segmen : garis lurus yg menghubungkan 2 gel.

• Interval : garis lurus yg menghub dgn gel lain.

• Segmen PR : akhir depo atrium – depo ventrikel.

• Segmen ST : akhir depo vent – awal rep vent.

• Interval PR : -Awal dep at – awal dep vent.

- n : 0,12-0,2.

• Interval QRS : - durasi kompleks QRS

- n : 0,06 – 0,1.

• Interval QT : - semua peristiwa listrik di ventrikel.

- sebanding dgn frekuensi denyut.

• Interval R-R : 1 siklus.

Membuat gelombang
12 Susut pandang jantung

• Bidang frontal

1. 3 sadapan eks. Standar  I,II,III.

2. 3 sadapan eks. Tambahan  AVL,AVR,AVF

• Bidang horizontal

1. 6 sudapan prakordial  V1-V6


• V1,V2,V3,V4  Anterior

• I, AVL, V5,V6  Lateral kiri

• II,III,AVF  Inferior

Vektor & EKG 12 sadapan normal

• Gerakan rata-rata aliran listrik

• Terdapat gambaran-gambaran gelombang :


1. Gelombang P, Q septum, dan T.

2. Segmen PR dan ST.

3. Interval PR, QRS, QT.

Axis

• Arah vektor listrik rata-rata dan menggambarkan arah aliran arus listrik rata2 dan
hanya ditentuka pd bidang frontal.

• Untuk tentukan axis kompleks QRS harus tegak lurus terhadap aksis aliran listrik.

• Dengan cepat diperkirakan lewat sadapan I dan AVF.


Interpretasi

1. Perhatikan sinus

- Ada atau tidaknya 1gel P+QRS kompleks.

- PR interval normal (<5kotak kecil ; <0,20dtk.

- Rate : Sinus Ritme(HR : 60-100)

Sinus Bradikardi(HR : <60)

Sinus Takikardi(HR : >100)

- Hitung HR :

• kotak kecil : 1mm/25mm/s = 0,04 detik.

• Kotak sedang : 5 kotak kecil = 0,20 detik.

• Kotak besar : 5 kotak sedang = 1 detik.


• HR(bpm) : 25mm/s X 60s/min

jumlah kotak sedang diantara 2R terdekat

. Perhatikan axisnya :

a. I naik, AVF naik  normal

b. I naik, AVF turun  left axis deviation

c. I turun, AVF naik  right axis deviaton

3. Perhatikan gelombang ST-nya :

a. I, AVL  ST elevasi  high lateral ST elevasi.

b. II,III,AVF  ST elevasi  ST elevasi inferior.

c. V1-V2  ST elevasi  ST elevasi anterior.

d. V3-V4  ST elevasi  ST elevasi septal.

e. V5-V6  ST elevasi  ST elevasi lateral.


DAFTAR PUSTAKA

.
1. Guyton dan Hall. Fisiologi kedokteran. Edisi 11.Jakarta : EGC, 2008.
2. Junqueira, L. Histologi Dasar. Edisi 10. Jakarta : EGC, 2007.
3. Putz, R. atlas anatomi manusia Sobotta. Edisi 22. Jakarta : EGC, 2007.
4. Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi manusia.Edisi 2. Jakarta : EGC, 2001.
5. Hampton, John. 2006. Dasar-Dasar EKG Edisi 6; Alih Bahasa Samik Wahab. EGC :
Jakarta.
6. Ismudiati, Lily dkk. 2004. Buku Ajar Kardiologi. FKUI : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai