Oleh :
Riza Romadhoni
A0A018010 / Romb 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
Tanah Dan Pemupukan. Laporan yang saya susun dengan sistematis dan sebaik
mungkin yang bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah Tanah dan Pemupukan.
Dengan terselesainya laporan resmi praktikum ini, maka tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
1. Bapak Joko Maryanto selaku Dosen Mata Kuliah Tanah dan Pemupukan.
Demikian laporan yang saya buat, mohon kritik dan sarannya atas
kekurangan dalam penyusunan laporan praktikum ini. Semoga laporan ini dapat
Riza Romadhoni
DAFTAR ISI
ACARA I
PENYIAPAN CONTOH TANAH
Oleh :
Riza Romadhoni (A0A018010)
Rombongan 1
Pj Asisten : Muhammad Luthfi Habibie
A. Latar Belakang
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak dan tumbuhnya
tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang atau penyedia hara dan nutrisi ( senyawa organik dan anorganik
sederhana serta unsur-unsur esensial seperti : (N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn,
B, Cl) dan secara biologis berfungsi sebagai tempat hidup biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara atau nutrisi dan zat-zat adiktif (pemacu
tumbuh) bagi tanaman yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan maupun kehutanan.
B. Tujuan
1. Contoh tanah utuh (Undisturbed soil sample) Contoh tanah utuh merupakan
contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah tertentu dalam keadaan tidak
terganggu, sehingga kondisinya hampir menyamai kodisi lapang. Contoh tanah
tersebut digunakan untuk penetapan angka berat volume, distribusi pori pada
berbagai tekanan, dan permealitas.
2. Agregat utuh (Undisturbed soil agregate) Contoh tanah agregat utuh dalam
contoh tanah berupa bongkahan alami yang kokoh dan tidak mudah pecah.
Contoh tanah ini diperuntukan
bagi analisis indeks kesetabilan agregat (IKA). Contoh diambil
menggunakan cangkul pada kedalaman 0-20 cm.
3. Contoh tanah tidak utuh/terganggu (Disturbed soil sample) Contoh tanah
terganggu dapat juga digunakan untuk analisis sifatsifat kimia tanah. Contoh
kondisi tanah terganggu tidak sama dengan keadaan dilapang, karena sudah
terganggu sejak dalam pengambilan contoh. Contoh tanah ini dapat dikemas
menggunakan kantong plastik tebal atau tipis. Kemudian diberi label yang
berisikan informasi tentang lokasi, tanggal pengambilan, dan kedalaman tanah.
Label ditematkan di dalam atau diluar kantong plastik. Contoh tanah biasa atau
contoh tanah-tanah terganggu untuk penetapan penetapan kadar air, tekstur dan
konsistensi. Pengangkutan contoh tanah terutama untuk penetapan kerapatan, pH,
dan permeabilitas harus hati-hati. Guncangan guncangan yang dapat merusak
struktur tanah harus dihindarkan. Dianjurkan untuk menggunakan peti khusus
yang besarnya disesuaikan dengan jumlah tabung. Waktu penyimpanan perlu
diperhatikan. Contoh tanah yang terlalu lama dalam ruangan yang panas akan
mengalami perubahan, karena terjadi pengerutan dan aktivitas jasad mikro
(Hakim dkk, 1986)
II. METODE PRAKTIKUM
B. Bahan da Alat
Bahan :
Contoh tanah lapang yang sudah dikeringkan selama kurang lebih satu minggu
Alat :
a. Mortir dan penumbuknya
b. Saringan ( 2mm, 1mm, 0,5mm ) tambir untuk peranginan
c. Kantong plastik
d. Spidol untuk menulis label
C. Prosedur Kerja
A. Hasil
Dalam praktikum ini hasil berupa contoh tanah sudah ada dan di sediakan
melakukan praktikum pada acara penyiapan contoh tanah. Terdapat contoh tanah
agregat utuh serta contoh tanah 0,5 mm,1 mm dan 2 mm yang sudah dilakukan
B. Pembahasan
Analisis sifat fisik tanah memerlukan contoh tanah yang berbeda tergantung
tujuannya. Ada beberapa jenis contoh tanah diantaranya contoh tanah untuh
(undisturbed soil sample), agregat utuh (undisturbed soil aggregate), dan contoh
tanah tidak utuh (disturbed soil sample) yang peruntukan analisisnya berbeda.
1. Tanah utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah terntu
dalam keadaan tidak terganggu, sehingga kondisinya hampir menyamai
kondisi di lapangan, prosedur pengambilan contoh tanah utuh :
a. Gali tanah sampai kedalaman tertentu (5-10 cm) di sekitar calon
tabung tembaga diletakan, kemudian ratakan tanah dengan pisau.
b. Letakan tabung diatas permukaan tanah secara tegak lurus dengan
permukaan tanah, kemudian dengan menggunakan balok kecil yang
diletakan diatas permukaan tabung , tabung ditekan sampai empat
bagian masuk kedalam tanah.
c. Letakan tabung lain diatas tabung peertama dan tekan sampai 1 cm
masuk kedalam tanah.
d. Pisahkan tabung bagian atas dari tabung bagian bawah
e. Gali tabung menggunakan sekop. Dalam menggali ujung sekop harus
lebih dalam dari ujung tabung agar tanah dibawah tabung ikut
terangkat.
f. Iris kemudian tanah bagian atas terlebih dahulu dengan hati-hati agar
permukaan tanah sama dengan permukaan tabung kemudian tutup
tabung menggunakan tutup plastik yang telah tersedia. Setelah itu iris
dan potong bagian kelebihan tanah bagian bawah dengan cara yang
sama dan tutuplah tabung.
g. Cantumkan label diatas tutup tabung bagian atas contoh tanah yang
berisi informasi kedalaman, tanggal, dan lokasi pengambilan contoh
tanah.
Contoh tanah agregat utuh adalah contoh tanah berupa bongkahan alami yang
kokoh dan tidak mudah pecah. Bongkahan tanah dimasukan kedalam boks yang
terbuat dari kotak seng, kotak kayu atau kantong plastik tebal. Dalam mengangkut
contoh tanah yang dimasukan kedalam kantong plastik harus hati-hati agar
bongkahan tanah tidak hancur di perjalanan, dengan cara dimasukan kedalam peti
kayu atau kardus yang koko. (Suganda et.al, 2002)
Contoh tanah terganggu atau lebih dikenal sebagai contoh tanah biasa merupakan
contoh tanah yang diambil dengan menggunakan cangkul, sekop atau bor tanah
dari kedalaman tertentu sebanyak 1-2 kg. Contoh tanah terganggu digunakan
untuk keperluan analisis kandungan air, tekstur tanah, perkolasi, batas cair, batas
plastis, batas kerut dan lain-lain. (Suganda et.al, 2002)
Manfaat dari pengambilan contoh tanah adalah agar kita mengetahui cara
pengambilan contoh tanah dengan metode yang disesuaikan dengan sifat-sifatnya
yang akan kita amati. Pengambilan sampel tanah digunakan untuk suatu metode
analisis tanah. Analisis tanah dilakukan terhadap suatu sampel. Pengambilan
contoh tanah untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah dimaksudkan untuk
mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada suatu titik pengamatan, misalnya lokasi
kebun percobaan atau penetapan sifat fisik tanah yang menggambarkan suatu
hamparan berdasarkan poligon atau jenis tanah tertentu dalam suatu peta tanah.
(Hakim, 1986)
Sifat ciri utama tanah ordo Entisol solum dangkal yaitu hanya lapisan A
dan diikuti lapisan C atau R, sehingga merupakan tanah yang masih sangat
muda yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison
penciri lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik. Entisol terjadi di
daerah dengan bahan induk dari pengendapan material baru atau di daerah-
daerah tempat laju erosi atau pengendapan lebih cepat dibandingkan dengan
sudah ada disitu yang tumbuh alami atau melakukan penanaman pohon-
pohon untuk jadi hutan lindung, karena kurang baik untuk budidaya.
2. Andisol
Sifat utama tanah Andisols merupakan tanah yang berkembang dari bahan
induk abu vulkan, batu apung (pumice) dan sinder. Banyak mengandung
mineral dalam tanah. Potensi fiksasi fosfat tinggi. Daya menahan air tinggi,
Porositas tinggi dan permeabilitas cepat. Berat Isi tanah rendah, Ketebalan
solum antara 100 sampai 225 cm. Warna hitam, kelabu sampai coklat tua.
Tanah mineral dengan sifat andik yang tidak memiliki horison argilik,
natrik, spodik dan oksik. Mempunyai satu atau lebih dari : epipedon histik,
Pembuatan teras pada lereng miring (8- 15%). Penerapan pola tanam
3. Ultisol
Sifat atau ciri tanah Ultisols yaitu terdapat pengendapan liat dari lapisan A
B > 1,2 kandungan liat horizon A atau disebut Horizon Argilik. Tanah ordo
kejenuhan basa (KB) pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang
tanah) < 6,5. Padanan nama tanah sistem klasifikasi lama (FAO/Unesco,
Kelabu. Warna tanah biasanya merah sampai kuning karena kandungan Al,
mungkin.
4. Inceptisol
Ciri utama ordo Inceptisols batas horizon baur dan terdapat lapisan A, B
dan C sehingga solum tanah dalam. Tanah dengan horison bawah penciri
pupuk hijau). Memiliki tingkat kelerengan tinggi maka harus dengan pola
untuk tanaman padi sawah dan sebaiknya untuk tanaman budidaya yang
5. Vertisol
Vertisol : Tanah ini bertekstur liat yang berwarna kelam yang bersifat
fisik berat. Tanah ini memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam atau
tebal, yaitu antara 100-200 cm, berwarna kelabu sampai hitam, sedangkan
tekstur lempung bersifat liat. Struktur tanah keras, dilapisan atas sering
berbentuk seperti bunga kubis, dan lapisan bawah gumpal dengan
konsistensi teguh atau keras jika kering. Tidak terdapat horizon illuvial
ataupun elluvial. Tanah ini kaya akan kapur dan pH tanahnya agak alkalis.
Sifat tanah vertisol yang dijadikan tanah pertanian adalah tanah dengan
kadar asam fosfat rendah, vertisol muda berbahan napal sehingga kaya
akan fosfat.
menyatakan derajat kerut pada suatu tanah. Derajat kerut tanah adalah
sifat mengembang (bila basah) dan mengerut (bila kering). Manfaat dari
yang akan kita amati. Pengambilan sampel tanah digunakan untuk suatu
fisik tanah dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu
poligon atau jenis tanah tertentu dalam suatu peta tanah. Penetapan tekstur
yang diambil secara langsung dari badan tanah yang sedang dipantau.
pengambilan sampel. Kelebihan cara ini adalah mudah dan hemat waktu
mungkin dikarnakan waktu yang terbatas dan alat yang kami gunakan
jumlanya juga terbatas, sehingga kami tidak sempat lagi untuk melakukan
A. Kesimpulan
B. Saran
Agar praktikum berjalan dengan lancar dan tapat waktu maka sebaiknya
mahasiswa berangkat lebih awal agar tepat waktu sampai di lokasi
praktikum dan tidak membuang buang jam praktikum. Selain itu juga
harus memperhatikan apa yang telah dijelaskan oleh asisten praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2011. Cara Pengambilan Contoh Tanah Untuk Analisis Uji Tanah.
Sulawesi Selatan: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Divisi Buku
Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada
https://handiri.wordpress.com/kimia-tanah/
.
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air tanah merupakan salah satu sifat fisik yang berpengaruh langsung
horison-horison tanah.
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses
pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan
hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media
gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia,
hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi,
garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan
Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan
gravitasi maka air tanah dibedakan menjadi : air higroskopis, air kapiler dan air
gravitasi.
ACARA II
PENETAPAN KADAR AIR TANAH
Oleh :
Riza Romadhoni (A0A018010)
Rombongan 1
Pj Asisten : Muhammad Luthfi Habibie
A. Latar Belakang
Tanah yaitu kumpulan dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun
dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan organik, air dan udara dan
pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi. Maka air tanah dibedakan
Tanah tidak hanya sebagai media pertumbuhan bagi tanaman, tetapi juga
sebagai media pengatur air. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke
dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Tanah juga memiliki peranan
Dalam siklus hidrologi, air hujan yang jatuh mencapai tanah akan
mengalami infiltrasi. Infiltrasi adalah peristiwa dimana air bergerak melalui celah-
celah dan pori-pori. Batuan yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak secara
permukaan.
B. Tujuan
Tujuan acara penetapan kadar air adalah penetapan kadar air contoh tanah
kering angin, kapasitas lapang da kadar air maksimum tanah dengan metode
gravimetri (perbandingan massa air dengan massa padatan tanah) atau
disebut berdasarkan % berat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan benda alam yang tersusun dari padatan (mineral dan
bahan organik), cairan dan gas yang menempati permukaan daratan dan ruang
(Simamora dkk, 2015). Kadar air tanah dapat ditetapkan secara langsung melalui
pengukuran perbedaan berat tanah (disebut metode gravimetrik) dan secara tidak
langsung melalui pengukuran sifat-sifat lain yang berhubungan erat dengan air
tanah. Metode langsung secara gravimetrik memiliki akurasi yang sangat tinggi
namun membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat besar. Kebutuhan akan
metode yang cepat dalam memonitor fluktuasi kadar air tanah di lapangan
menjadi sangat mendesak sebagai jawaban atas tingginya waktu dan tenaga yang
Air merupakan substansi yang paling umum diatas bumi dan diperlukan
peranan penting dalam menentukan jumlah presiitasi yang mengaliri lahan dan
jumlah yang meresap ke dalam tanah untuk disimpan serta digunakan dimasa
mendatang kadar air tanah ialah perbandingan berat air yang terkandung dalam
tanah dengan berat kering tanah tersebut. Kadar air tanah dapat digunakan untuk
unsur hara dan pemindahan liat, oksidasi besi dan aluminium, garam-garam dan
lain-lain. Di daerah kering gerakan air ke atas (kapiler), menyebabkan terjadinya
Menurut Hardjowigeno (1987), air dapat meresap atau ditahan oleh tanah
karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Karena adanya gaya-gaya
1. Air higroskopik
Air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman
2. Air kapiler
Air dalam tanah dimana daya kohesi (tarik menarik antara butir-butir air) dan
daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat bergerak
kesamping atau keatas karena gaya-gaya kapiler, sebagian besar dari air kapiler
Alat yang digunakan dalam praktikum acara penetapan kadar air tanah
tembaga porus, bejana seng, kertas label, spidol, pipet ukur 2 mm, bak perendam,
serbet, kertas saring, oven, tang penjepit dan eksikator. Bahan yang digunakan
dalam praktikum acara penetapan kadar air tanah adalah contoh tanah kering
angin.
C. Prosedur Kerja
ditimbang (a gram)
kembali (b gram)
tang penjepit
e. Botol timbang yang telah ditutup dikeluarkan dari oven dengan tang
f. Setelah itu, botol timbang diambil satu persatu dengan tang penjepit
Perhitungan:
(𝑏−𝑐)
Kadar Air = (𝑐−𝑎) 𝑥100%
bejana seng
ditekan.
menit.
ditimbang (b gram).
Perhitungan:
2
Kapasitas Lapang= 𝑏−(𝑎+2) 𝑥100% + 𝐾𝑎
secukupnya
b. Pada dasar cawan tembaga porus diberi kertas saring, dijenuhi air
ditimbang (a gram)
c. Cawan tembaga porus dikeluarkan dari petridis, isi dengan contoh
tanah halus (∅ 0,5 mm) kurang lebih 1/3 nya. Cawan diketuk-ketuk
ditambahkan lagi 1/3 nya dengan jalan yang sama sampai cawan
beratnya (c gram).
Perhitungan:
(𝑏−𝑎)−(𝑐−𝑑)
Kadar Air Maksimum= 𝑥100%
(𝑐−𝑑)
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Botol
(a) Gram (b) Gram
timbang Kadar
Ulangan +contoh tanah setelah di
kosong (a) air (%)
(b) gram oven (c) gram
gram
Ka 1 17,6 gram 25,8 gram 25,1 gram 9,3%
Ka 2 15,6 gram 23,3 gram 22,6 gram 10%
perata-rata 16,6 gram 24,5 gram 23,8 gram 9,7%
(𝑏−𝑐)
Ka 1 = (𝑐−𝑎) 𝑥100%
(25,8−25,1)
= (25,1−17,6) 𝑥100%
= 9,3%
(𝑏−𝑐)
Ka 2 = (𝑐−𝑎) 𝑥100%
(23,3−23,6)
= (22,6−15,6) 𝑥100%
= 10%
(𝑏−𝑐)
Rata-rata = (𝑐−𝑎) 𝑥100%
(24,5−23,8)
= (23,8−16,6) 𝑥100%
= 9,7%
Keterangan :
(b-a) = Massa Air
(c-a) = Massa Tanah Kering Mutlak
Ka 1 = Kadar Air Tanah Kering Ulangan 1
Ka 2 = Kadar Air Tanah Kering Ulangan 2
38
2. Kadar Air Kapasitas Lapang (KL)
Table 2/2
Keranjang
Keranjang
Kuningan + Kadar Air
Ulangan Kuningan (a
Tanah Basah (b Lapang (%)
gram)
gram)
2
Kal 1 = 𝑏−(𝑎−2) × 100% + 𝑘𝑎
2
= 88,2−(83−2) × 100% + 9,7 %
= 36,7 %
2
Kal 2 = 𝑏−(𝑎−2) × 100% + 𝑘𝑎
2
= 86,6−(76,7−2) × 100% + 9,7%
= 23,7%
2
Rata-rata = 𝑏−(𝑎−2) × 100% + 𝑘𝑎
2
= 88,4−(79,85−2) × 100% + 9,7%
= 27,7%
39
Keterangan :
Table 3/3
Petridis +
Cawan + Cawan +
Setelah
Kertas a + Tanah Kertas
pengove
Ulangan Saring + Basah Jenuh Saring KAM (%)
nan (c
Petridis (a Air (b gram) Setelah di
gram)
gram) Oven (d
gram)
117,4
KAM 1 86,7 gram 153,8 gram 86,9 gram 120%
gram
126,2
KAM 2 92,8 gram 164,3 gram 91,9 gram 108%
gram
Perata - 121,8
rata 89,7 gram 159,05 gram gram 89,4 gram 114%
(𝑏−𝑎)−(𝑐−𝑑)
Ka 1 = × 100%
(𝑐−𝑑)
(153,8−86,7)−(117,4−86,9)
= (117,4−86,9)
× 100%
= 120 %
(𝑏−𝑎)−(𝑐−𝑑)
Ka 2 = × 100%
(𝑐−𝑑)
(164,3−92,8)−(126,2−91,9)
= (126,2−91,9)
× 100%
= 108 %
40
(𝑏−𝑎)−(𝑐−𝑑)
Rata-rata : = × 100% =
(𝑐−𝑑)
(159,05−89,7)−(121,8−89,4)
(121,8−89,4)
× 100%
= 114 %
Keterangan :
KAM 1 = Kadar Air Maksimum Ulangan 1
KAM 2 = Kadar Air Maksimum Ulangan 2
B. Pembahasan
Pada tanah Inceptisol saat mengukur kadar air tanah kering pada ulangan ke
1 mendapatkan 9,3% kadar air dan pada ulangan ke 2 juga hanya mendapatkan
10% kadar air, pada kadar air kapasitas lapangan tanah inceptisol hanya
mendapatkan 23,7%, dan yang terakhir pada saat uji coba kadar air maksimum
Kadar air kering angin atau biasanya disebut dengan metode gravimetrik. Metode
air dengan menimbang contoh tanah sebelum dan sesudah dikeringkan pada suhu
105 0C – 110 oC dalam oven. Hasilnya dinyatakan dalam presentase air dalam
tanah, yang dapat diekspresikan dalam presentase terhadap berat kering, berat
41
Kapasitas lapang merupakan kadar air yang dapat ditahan oleh tanah dengan
gaya yang sama dengan gaya gravitasi tetapi arahnya berlawanan. Dikenal sebagai
batas air yang tersedia untuk pertumbuhan tanaman. Kapasitas lapang merupakan
presentase air yang dapat dikandung oleh tanah setelah air bebas atau air
Kadar air maksimum adalah banyaknya air maksimum yang dapat diserap
oleh tanah. Kadar air maksimum suatu jenis tanah ditentukan oleh daya hisap
matrik atau partkikel tanah, kedalaman tanah dan pelapisan tanah. Tekstur tanah
yang halus menyebabkan porositas rendah sehingga mampu menahan air. Tinggi
rendahnya kadar air maksimum tergantung juga pda jenis tanah, sebab tanah juga
Air kapiler dibedakan menjadi (a) kapasitas lapang, yaitu air yang dapat
ditahan oleh tanah setelah air gravitasi turun semua. Kondisi kapasitas lapang
terjadi jika tanah dijenuhi air atau setelah hujan lebat tanah dibiarkan selama 48
jam sehingga air gravitasi sudah turun semua pada kondisi kapasitas lapang, tanah
mengandung air yang optimum bagi tanaman, karena pori makro berisi udara,
sedangkan pori mikro seluruhnya berisi air. Kandungan air pada kapasitas lapang
ditahan dengan tegangan 1/3 atm atau pada pF 2,54. (b) titik layu permanen, yaitu
kandungan air tanah paling sedikit dan menyebabkan tanaman tidak mampu
menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan jika hal ini dibiarkan tanaman
akan mati. Pada titik layu permanen, air ditahan pada tegangan 15 atm atau pada
pF 4,2. Titik layu permanen disebut juga sebagai koefisien layu tanaman.
42
Oven berfungsi untuk memanaskan bahan pada suhu tinggi sedangkan
bahan.
Kadar air kering/udara pada tanah pada ulangan 1 adalah 9,3 % dan pada ulangan
2 adalah 10%. Dengan perlakuan tanah yang telah disiapkan dimasukan kedalam
botol timbang ±setengah dari botol timbang kemudian ditimbang dan di oven
pada suhu 105◦C-110◦C selama minamal 4 jam agar tanah menjadi kering dan
dan 23,7 % pada ulangan 2. Dalam penetapan kaadar air kapasitas lapang tanah
yang telah di masukan dalam keranjang yang telah ditetesi air hanya perlu
dimasukan kedalam bejana seng kemudian didiamkan selama 15 menit agar tanah
yang telah ditetesi air menjadi gumpalan. Dan gumpalan tersebut yang akan
ditimbang dan dihitng dalam rumus agar didapatkan kadar air kapasitas lapang.
Kandungan kadar air maksimum pada ulangan 1 adalah 120 % dan pada
tanah yang berada dalam cawan tembaga dioven agar air yang meresap dalam
43
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya
dinyatakan dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air
yang ada dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan
nyata, biasanya dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu
hidup, Sebagai irigasi, Penyedia air bersih, Sebagai irigasi, Penyedia air bersih..
B. Saran
dan bahan yang digunakan terlebih dahulu dan semua praktikan mengetahui cara
44
DAFTAR PUSTAKA
Gardner,W. 1986. Water Content. In A.Klute (ed) : Methods of Soil Analysis. Part
1 : Physical and Mineralogical Methods. Second edition. ASA, Inc.,
Henry, FD. 1998. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Tim Penyusun Kamus PS. 2003 . Kamus Pertanian . Jakarta (ID) : Penebar
Swadaya.
Abdurachman, A. , Umi Haryati, dan Ishak Juarsah. 2006. Penetapan Kadar Air
Prakasa.
45
46
LAPORAN PRAKTIKUM
TANAH DAN PEMUPUKAN
ACARA 3
PENGAMATAN TANAH DENGAN INDRA
Oleh :
Riza Romadhoni (A0A018010)
Rombongan 1
Pj Asisten : Muhammad Luthfi Habibie
47
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan
tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad
dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup
di atasnya atau didalamnya selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air.
Di permukaan bumi terdapat aneka macam tanah, mulai dari yang paling
gersang sampai yang paling subur, berwarna putih, merah, cokelat, kelabu, hitam,
menggunakan tanah, maka masing - masing tanah perlu diberi nama. Dengan
demikian nama yang umumnya hanya terdiri atas satu atau dua kata berfungsi
jenis tanah.
48
Tanah memiliki berbagai sifat yang dapat diamati dan menjadi ciri dari
tanah tersebut. Salah satunya adalah sifat fisik tanah yang terdiri dari warna tanah,
Dari berbagai jenis tanah di permukaan bumi terdapat perbedaan sifat dan
masing ciri tanah diperlukan pengamatan sifat tanah. Karena sifat yang ada dalam
B. Tujuan
Untuk mengetahui sifat fisik tanah pada berbagai macam jenis tanah yang
terdiri dari warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah dan konsistensi tanah;
derajat struktur
49
TINJAUAN PUSTAKA
Warna Tanah
Warna merupakan salah satu sifat tanah yang lebih banyak digunakan untuk
asalh bahan induknya, tetapi pada kondisi tertentu warna sering pula digunakan
mengklasifikasikan warna tanah atau dikenal oleh banyak soil specialist adalah
bantuan kolom-kolom warna standar. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah
50
Dalam pengklasifikasian warna tanah, metode yang telah dikenal luas oleh
banyak Soil Specialist adalah “Sistem Muncsell”, yang membedakan warna tanah
dibedakan berdasarkan tiga faktor basal (basic) berupa komponen warna, yaitu
hue, value, dan chroma, yang mendasari penyusunan variasi warna pada kartu-
kartu Munsell;
Hue merujuk pada spektral atau kualitas warna yang dominan, yang merupakan
yang terjadi jika dibandingkan warna putih absolut. Value ini merujuk pada
gradasi warna dari putih (skala 10) ke hitam (skala 0), dan
Chroma didefinisika sebagai gradasi kemurnian dari warna, atau derajat pembeda
adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral (skala 0) ke warna lainnya
Jadi yang perlu dicatat dalam penetapan warna tanah adalah notasi warna dan
nama warna.
51
Tekstur Tanah
dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand)
Dua belas fraksi menurut kelas tekstur tanah; pasir, pasir berlempung,
lempung berpasir, lempung, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung
berliat, lempung berdebu, debu, liat berpasir, liat berdebu dan liat. (Hanafiah,
2005)
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan
memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan
halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat.
(Hardjowigeno, 1992).
Struktur Tanah
tanah secara alami menjadi bentuk tertentu yang dibatasi dengan bidang-bidang
secara tidak langsung berupa perbaikan peredaran air, udara, dan panas. Tanah
52
tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang berstruktur jelek akan
Struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain.
Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Apabila syarat agregat tanah
terpenuhi maka dengan sendirinya tanpa sebab dari luar disebut ped, sedangkan
penggarapan tanah disebut clod. Untuk mendapatkan struktur tanah yang baik
struktur dan derajat struktur. Ada macam-macam tipe tanah dan pembagian
menjadi bermacam-macam klas pula. Di sini akan dibagi menjadi 7 type tanah
yaitu : type lempeng (platy), type tiang, type gumpal (blocky), type remah
(crumb), type granulair, type butir tunggal dan type pejal (masif). Dengan
pembagian klas yaitu dengan fase sangat halus, halus, sedang, kasar dan sangat
kasar. Untuk semua type tanah dengan ukuran kelas berbeda-beda untuk masing-
masing type. Berdasarkan tegas dan tidaknya agregat tanah dibedakan atas : tanah
tidak beragregat dengan struktur pejal atau berbutir tunggal, tanah lemah (weak)
yaitu tanah yang jika tersinggung mudah pecah menjadi pecahan-pecahan yang
masih dapat terbagi lagi menjadi sangat lemah dan agak lemah, tanah
sedang/cukup yaitu tanah berbentuk agregat yang jelas yang masih dapat
dipecahkan, tanah kuat (strong) yaitu tanah yang telah membentuk agregat yang
53
tahan lama dan jika dipecah terasa ada tahanan serta dibedakan lagi atas sangat
Konsistensi Tanah
butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi
adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada
saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya
gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel
danair) dengan berbagai kelembaban tanah. Konsistensi tanah adalah suatu sifat
tanah yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – parkikel
tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang disebabkan
oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengarui bentuk tanah (Kohnke,
1968)
Konsistensi Basah
• Tidak Lekat (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak melekat pada jari tangan atau benda
lain.
• Agak Lekat (Nilai 1): yaitu dicirikan sedikit melekat pada jari tangan atau
benda lain.
• Lekat (Nilai 2): yaitu dicirikan melekat pada jari tangan atau benda lain.
54
• Sangat Lekat (Nilai 3): yaitu dicirikan sangat melekat pada jari tangan atau
benda lain.
• Tidak Plastis (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak dapat membentuk gulungan tanah.
• Agak Plastis (Nilai 1): yaitu dicirikan hanya dapat dibentuk gulungan tanah
• Plastis (Nilai 2): yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1
• Sangat Plastis (Nilai 3): yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih
Konsistensi Lembab
Pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang, konsistensi dibagi 6
• Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan tanah tidak melekat satu sama lain atau antar
• Sangat Gembur (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah sekali hancur
bila diremas.
• Gembur (Nilai 2): yaitu dicirikan dengan hanya sedikit tekanan saat meremas
• Teguh / Kokoh (Nilai 3): yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan agak kuat
55
• Sangat Teguh/Sangat Kokoh (Nilai 4): yaitu dicirikan dengan diperlukannya
tanah tersebut.
• Sangat Teguh Sekali / Luar Biasa Kokoh (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan tidak
tanah dan bahkan diperlukan alat bantu agar dapat menghancurkan gumpalan
tanah tersebut.
Konsistensi Kering
Penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara, ini
• Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan butir-butir tanah mudah dipisah-pisah atau
tanah tidak melekat satu sama lain (misalnya tanah bertekstur pasir).
• Lunak (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah hancur bila diremas
atau tanah berkohesi lemah dan rapuh, sehingga jika ditekan sedikit saja akan
mudah hancur.
• Agar Keras (Nilai 2): yaitu dicirikan gumpalan tanah baru akan hancur jika
diberi tekanan pada remasan atau jika hanya mendapat tekanan jari-jari tangan
• Keras (Nilai 3): yaitu dicirikan dengan makin susah untuk menekan gumpalan
tanah dan makin sulitnya gumpalan untuk hancur atau makin diperlukannya
56
• Sangat Keras (Nilai 4): yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan yang lebih
kuat lagi untuk dapat menghancurkan gumpalan tanah atau gumpalan tanah
• Sangat Keras Sekali / Luar Biasa Keras (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan
gumpalan tanah atau gumpalan tanah baru bisa hancur dengan menggunakan
METODE PRAKTIKUM
Tempat di laboratorium tanah pada hari senin tanggal 8 april 2019 pukul 10.30 –
12.30
57
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum acara pengamatan tanah dengan indra
C. Prosedur Kerja
1. Warna Tanah
mengkilap).
2. Tekstur Tanah
c. Contoh tanah dipijit kemudian dibuat benang dan sambil dirasakan kasar
halusnya tanah.
3. Struktur Tanah
58
b. Bongkahan tanah dipecah dengan cara menekan dengan jari atau dengan
c. Pecahan tanah yang menjadi agregat mikro diamati kelas struktur tanah.
3. Konsistensi
a. Contoh tanah dalam berbagai kandungan air diamati dengan cara dipijit
b. Contoh tanah diamati pada kondisi kering, lembab dan basah dengan cara
59
HASIL DAN PAEMBAHASAN
A. Hasil
Table 4/4
Struktur Tanah
Jenis Tanah Warna Tekstur
Type Kelas Derajat
3
5 YR 1 Lempung
Vertisol Gumpal 750 mm 3 = Kuat
Berpasir
3 Lempung
7,5 YR 4 Kasar (c)
Inceptisol Berpasir Gumpal 1 = Lemah
(20-50 mm)
(SL)
3 Lempung
7,5 YR 3
Andisol Liat Gumpal Halus (f) 2 = Cukup
Berpasir
5 Kasar (c)
Ultisol 5 YR 6 Lempung Gumpal 2 = Cukup
(20-50 mm)
60
Konsistensi Basah
Jenis Konsistensi Konsistensi
Tanah Lembab kering
Kelekatan Keliatan
61
B. Pembahasan
ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik
makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah
(koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik
1991)
Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab
kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah
umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya
sifat tanah seperti warna, tekstur, struktur dan konsistensi praktikan dapat
mengetahui tanah seperti apa yang subur, tidak subur dan tanah yang baik
digunakan untuk media tanam tumbuhan yang ada pada daerah tertentu, karena
62
tanaman yang baik dan berkelanjutan pada daerah tertentu sehingga dapat
Dalam Usaha pertanian, kondisi tekstur tanah menjadi perhatian utama bagi
petani. Karena dengan mengetahui tekstur tanah maka akan diketahui pula
seperti apa dan bagaimana. Karena tekstur tanah dapat mempangaruhi tanaman
tektur tanah maka akan mengetahui pula bagaimana cara pengolahannya dan hasil
2014)
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh tanah. Adapun
faktor yang mempengaruhi tekstur tanah adalah iklim, bahan induk, proses
generasi yang terjadi pada tanah dan umur tanah. Sedangkan faktor yang
lain untuk mengetahui dan menentukan jenis tanaman apa ynag cocok
tumbuh dipermukaannya.
63
Struktur tanah menentukan kemudahan akar bekembang dengan baik pada
tanah yang aerasi dan drainasemya bagus. Aerasi dan draenase ini sangat
ditentukan oleh keberadaan pori-pori tanah. Perakaran yang baik akan mendukung
mempengaruhinya. Sehingga kita dapat mengetahui tanah yang mudah diolah dan
sukar untuk diolah seperti apa untuk tanaman atau tanah yang cocok pada daerah
tertentu yang dapat membantu petani dalam pengelolaan lahan yang mereka
miliki.
yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir
(sand), debu (silt) dan liat (clay). Fraksi pasir (sand) berdiameter 2,00-0,20 mm
atau 2000-200 m, bertekstur kasar, kemampuan mengikat air rendah dan
kandungan unsur hara yang terbatas. Debu (silt) berdiameter 0,2-0,002 mm atau
200-2 m, bertekstur licin dan agak mudah mengikat air. Liat (clay) berdiameter
<2 m, bertekstur lengket/plastis, mudah mengikat air dan kandungan unsur hara
cukup tinggi.
64
2,5
a. Tanah Entisol: 5𝑌𝑅 2 , memiliki tekstur lempung terliat, berstruktur
kering lunak.
5
c. Tanah Ultisol: 5𝑌𝑅 6 ,memiliki tekstur lempung liat, berstruktur gumpal,
lembab yang sagat teguh dan konsistensi kering yang sangat kasar.
5
d. Tanah Inceptisol: 7, 5 𝑌𝑅 6 , memiliki tekstur lempung berpasir,
basah kelekatan yang agak lekat, berkonsistensi basah keliatan yang agak
lepas.
3
e. Tanah vertisol : 5 𝑌𝑅 1 , memiliki tekstur lempung berpasir, berstruktur
65
berkonsistensi lembab yang sangat teguh dan berkonsistensi kering yang
A. Kesimpulan
Tanah memiliki berbagai sifat fisik yang dapat diamati dengan indra antara
lain warna, tekstur, struktur dan konsistensi tanah. Sifat yang dimiliki setiap tanah
2,5
• Tanah Entisol: 5 𝑌𝑅 2 , memiliki tekstur lempung, berstruktur gumpal,
sedang, berderajat 2 (sudah terbentuk ped yang jelas dan masih dapat
66
3
• Tanah Andisol: 7,5𝑌𝑅 4 , memiliki tekstur lempung liat berpasir,
jelas dan masih dapat dipecahkan) dan memiliki konsistensi agak lekat
kasar, berderajat 2 (sudah terbentuk ped yang jelas dan masih dapat
sangat kasar, berderajat 1 (sudah terbentuk ped yang tahan lama dn adhesi
lemah satu sama lain). dan memiliki konsistensi agak lekat dan agak
plastis.
B. Saran
dengan indra yaitu dari warna, tekstur, struktur dan konsistensi, dan melakukan
67
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Divisi Buku
Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada
Harahap, Elli .dkk. 2014. Menentukan Tekstur Tanah Dengan Metode Perasaan
Di Lahan Politani. Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 13-
15
Pressindo.
68
LAPORAN PRAKTIKUM
TANAH DAN PEMUPUKAN
ACARA 4
PENGENALAN PUPUK
Oleh :
Riza Romadhoni (A0A018010)
Rombongan 1
Pj Asisten : Muhammad Luthfi Habibie
69
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tanah. Oleh karena itu pemupukan diartikan sebagai penambahan zat hara
Pupuk merupakan salah satu faktor produksi utama selain lahan, tenaga
Pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam
adalah pupuk yang langsung didapat dari alam, misalnya pupuk kandang, pupuk
hijau, kompos, fosfat alam. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik
dengan kadar dan jenis unsur hara tertentu. Dibedakan menjadi pupuk tunggal
dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal berarti mengandung satu unsur hara dengan
kadar tertentu, misalnya Urea (46% N), KCl (50% K2O), ZA (20% N), SP-36
70
B. Tujuan
2. Mengetahui sifat masing-masing pupuk dalam hal warna, bentuk, pH, sifat
71
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang diberikan pada tumbuhan.
tumbuh membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang dibutuhkan
oleh tumbuhan diserap melalui akar,batang dan daun. Nutrisi tersebut memiliki
berbagai fungsi yang saling mendukung satu sama lainnya dan menjadi salah satu
kedalam tanah agar tanah menjadi lebih subur. Dalam arti luas pemupukan juga
misalnya pemberian pasir pada tanah liat, penambahan tanah mineral pada tanah
2010)
didasarkan pada sumber bahan yang digunakan, cara aplikasi, bentuk, dan
tanaman cepat berbunga dan berbuah. Selain itu, pemupukan juga dilakukan agar
susunan unsur hara tanah tetap dalam keadaan seimbang. (Rochani, 2007)
72
Pemupukan adalah hal yang diperlukan melengkapi unsur alami mineral
(Collins, 2009)
Pupuk dapat dibedakan mejadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam
yaitu pupuk yang didapat dari alam secara alami seperti fosfat alam, pupuk
kandang, pupuk kompos, pupuk hijau dan sebagainya. Sedangkan pupuk buatan
adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan kadar dan jenis hara tertentu. Pupuk
buatan dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal
adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara misalnya pupuk N,
pupuk P, pupuk K dan sebagainya dan pupuk majemuk adalah pupuk yang
Pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk
alam adalah pupuk yang didapat secara alami dari alam seperti fosfat alam, pupuk
kandang, pupuk hijau, pupuk kompos dan sebagainya. Sedangkan pupuk buatan
adalah pupuk yang didapat dari pabrik dengan kadar dan unsur hara tertentu.
1. Pupuk tunggal
Pupuk yang mengandung satu unsur hara dengan kadar tertentu, seperti
untuk pupuk N : Amonium sulfat (ZA), Urea, Amonium Sulfat Nitra (ASN),
73
atau DS, TSP (Triple Superphosphate), SP-36, FMP (Fused Magnesium
2. Pupuk majemuk
Pupuk yang mengandung bebrapa unsur hara dengan kadar tertentu yang
dinyatakan dalam tiga angka yang berturut-turut menunjukan kadar N, P2, O5,
pupuk juga memiliki beberapa sifat yang berbeda satu dengan lainnya seperti
warna, bentuk, pH, higrokopisitas, kelarutan, indeks garam dan kadar hara. Oleh
sebab itu dalam pemberian pupuk, tidak sembarang pupuk diberikan kedalam
7. Waktu pemupukan
8. Cara pemupukan
74
75
METODE PRAKTIKUM
Tempat di laboratorium tanah pada hari Rabu tanggal 10 april 2019 pukul 07.30 –
09.15
tabung reaksi, gelas piala, cawan petridis, kertas buram, aquadest, sendok, kertas
C. Prosedur Kerja
1. Catat warna, bentuk, dan kadar unsur hara beberapa macam pupuk.
dalam gelas piala yang diisi air yang sama (50 mL), catat kecepatan
larutnya
76
diamkan sampai bening, celupkan kertas pH dan catat hasilnya.
77
78
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Table 5/5
Nama Kadar
No Warna Bentuk Higroskopis Kelarutan pH
Pupuk Hara
Bulat 18% N,
1 NPK Merah Kecil- 22% P, Higroskopis Lambat 4
Kecil 17% K
1,5%
Bulat
MgO, Tidak
2 Mutiara Biru Kecil- Cepat 7
50% Higroskopis
kecil
CaO
15% N,
Butiran
15%
Phonska yang sangat
3 Merah PO43-, Cepat 6
Merah telah Higroskopis
15% K,
memadat
10 % S
45% N,
Urea non Butiran 0,50% Agak
4 Putih Lambat 7
Bersubsidi kristal H2O, 1% Higroskopis
Biuret,
8,8 % N,
2,0 %
Pupuk
PO43-,
5 Cair NPK Biru Cair - - -
2,2% K,
Alami
0,01 %
Mg
7,5% N,
2%
6 Supergro Bening Cair
P2O5,
3% K
79
15% N,
15%
Merah PO43-, Agak
7 Phonska Butiran Higroskopis 7
muda 15% K, Cepat
0,1% Zn,
2% H2O
46% N,
Urea 0,50%
8 Butiran Butiran Higroskopis Cepat 6
Bersubsidi H2O, 1%
Biuret
Butiran
36% Tidak Sangat
9 SP 36 Abu-Abu Bulat- 3
PO43- higroskopis Lambat
Bulat
Kristal
21% N Agak
10 ZA Putih Kecil- Cepat 6
24% S Higroskopis
kecil
20% N,
20%
Gandasil Merah Butiran Sangat
11 PO43-, Hidroskopik 7
B Muda Halus Cepat
3% K,
3% Mg
20% N
15%
Gandasil Butiran Sangat Agak
12 Hijau PO43- 7
D Halus Higroskopis Cepat
15% K
1% Mg
Butiran 60% K
13 Kcl Merah Higroskopis Cepat 6
Kasar 35% Cl
80
B. Pembahasan
didasarkan pada sumber bahan yang digunakan, cara aplikasi, bentuk, dan
tanaman cepat berbunga dan berbuah. Selain itu, pemupukan juga dilakukan agar
susunan unsur hara tanah tetap dalam keadaan seimbang. (Rochani, 2007)
• Pupuk alam adalah pupuk yang terjadi secara alami di alam tanpa buatan
manusia atau melalui proses industri atau pabrikan. Contoh pupuk alam
adalah guano, pupuk kandang, pupuk hijau, night soil, dan tepung tulang.
• Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan kandungan
unsur hara tertentu. Pada umumnya kandungan haranya lebih tinggi, mudah
larut dan cepat diserap oleh akar tanaman. Contoh pupuk buatan adalah urea,
SP-36
81
• Pupuk organik adalah pupuk dengan senyawa organik, yang merupakan hasil
yang rendah. Contoh pupuk organik adalah pupuk guano, pupuk kompos
• Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur pupuk.
Unsur pupuk tersebut ada tiga yaitu nitrogen, posfor, dan kalium. Contoh
• Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung unsur pupuk lebih dari satu.
Pupuk majemuk yang mengandung dua unsur saja disebut pupuk majemuk
pupuk cair.
82
• Pupuk padat adalah pupuk yang berbentuk padat, dapat dibagi lagi
atau khelat
• Pupuk cair terbagi dua yaitu pupuk yang berbentuk cairan ataupun pupuk
Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur saja.
Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea yang hanya
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur
hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis, karena dalam satu kali penebaran,
beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Pupuk majemuk, memiliki sejumlah
kerja dan waktu; serta lebih mudah pengadaan dan penyimpanannya. Namun, dari
produktifitas tanaman. Sedangkan manfaat dari pupuk padatan bagi tanah adalah
83
dapat meningkatkan kapasitas penyangga dalam tanah sehingga tanaman dapat
unsur yaitu kalium 60%, klosida 35%, higroskopis, tingkat kelarutan cepat dan
memiliki pH 6
minimal 36% fosfat bersifat tidak higroskopis tingkat kelarutan yang sangat
lambat Ph 3.
84
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
didasarkan pada sumber bahan yang digunakan, cara aplikasi, bentuk, dan
Setiap pupuk memiliki sifat dan kadar hara yang bearbeda-beda, karena
kebutuhan tanamn akan pupuk juga berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengamatan dan pemahaman terhadap sifat berbagai jenis pupuk, agar bisa
B. Saran
85
DAFTAR PUSTAKA
Hadisuwito, Sukamto. 2012. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta: Agro Media
Pustaka
http://faedah jaya.com
http://faedah jaya.com
https://warasfarm.wordpress.com
www.mitalom.com
www.petrokimia-gresik.com
86
LAPORAN PRAKTIKUM
TANAH DAN PEMUPUKAN
ACARA 5
PEMBUATAN PUPUK CAMPUR
Oleh:
Muhammad Gilang Indrawan
A0A017003 / 1
PJ Asisten : 1. Filan Hidayah
2. Subekti Panca P.
3. M.luthfi Habibie
87
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari luar seperti penambahan pupuk. Pupuk banyak dan pasti digunakan dibidang
pertanian dan banyak dijual beraneka ragam ditoko dari mulai pupuk alami hingga
pupuk buatan, terdapat juga pupuk campuran yang digunakan untuk membantu
Pupuk campuran adalah pupuk yang terdiri dari beberapa jenis pupuk
tunggal yang dicampur secara fisik saja. Jenis pupuk yang dicampur dapat terdiri
makro dan mikro dalam jumlah tertentu yang bervariasi tergantung jenis dan
pertanian, karena dalam sekali penaburan pupuk sudah mengandung lebih dari
satu jenis unsur hara. Namun ada pula pupuk yang akan rusak bila tidak sesuai
dalam mencampur.
B. Tujuan
Praktikan dapat membuat pupuk campur dari pupuk yang ada, sehingga
88
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk campuran adalah pupuk yang terdiri dari beberapa jenis pupuk
tunggal yang dicampur secara fisik saja. Jenis pupuk yang dicampur dapat terdiri
mengandung lebih dari satu unsur hara. Hal ini merupakan penghematan waktu,
tenaga dan biaya. Dengan sekali pemberian pupuk, kita sudah dapat memasok 2
atau lebih hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pembuatan pupuk campur dengan
suatu grade tertentu, biasanya jumlah pupuk yang dicampurkan tidak sesuai
dengan pupuk campur yang diinginkan. Untuk itu, perlu bahan tambahan yang
disebut pengisi (filler). Bahan yang dapat digunakan sebagai filler harus
memenuhi syarat, yakni tidak higroskopis, tidak bereaksi dengan pupuk, dan
perbandingan, karena pemberian pupuk harus diberikan dalam jumlah yang tepat.
untuk tumbuh terganggu dan perbandingan juga harus sesuai agar tingkat
dua golongan, yakni : unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro
diperlukan tanaman dan terdapat dalam jumlah lebih besar dibandingkan dengan
89
unsur hara mikro. Kadar N, misalnya, dalam jaringan tanaman lebih dari seribu
kali kadar Zn. Walaupun kadar unsur hara berbeda, namun setiap jenis tanaman
Mg, Si, Na, Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B. ( Rosmarkan dan Nasih, 2002 ).
90
METODE PRAKTIKUM
Tempat di laboratorium tanah pada hari senin tanggal 2 april 2018 pada pukul
09.30 – 11.30
Alat yang digunakan dalam praktikum acara pembuatan pupuk campur yaitu
(20% N), Pupuk SP-36 (36% P2O5), KCl (50% K2O2) dan abu dapur.
C. Prosedur Kerja
diinginkan.
91
2. Setelah itu tambahkan bahan pengisi (abu dapur) sebanyak (100-97,7)
A. Hasil
6×100
Za = = 30 gram
20
11×100
SP-36 = = 30,55 gram
36
9×100
KCl = = 18 gram +
50
= 78,55 gram
Table 6/7
92
B. Pembahasan
mengandung lebih dari satu unsur hara. Hal ini merupakan penghematan waktu,
tenaga dan biaya. Dengan sekali pemberian pupuk, kita sudah dapat memasok 2
atau lebih hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pembuatan pupuk campur dengan
suatu grade tertentu, biasanya jumlah pupuk yang dicampurkan tidak sesuai
dengan pupuk campur yang diinginkan. Untuk itu, perlu bahan tambahan yang
disebut pengisi (filler). Bahan yang dapat digunakan sebagai filler harus
memenuhi syarat, yakni tidak higroskopis, tidak bereaksi dengan pupuk, dan
pupuk campur antara lain abu gosok, arang sekam, serbuk, tanah kering dan batu
bata. Filler berfungsi untuk memenuhi berat pupuk tertentu (sesuai yang
dibutuhkan).
Pupuk terdiri dari berbagai macam jenis dan masing-masing dari pupuk
tersebut memiliki ciri yang berbeda, jadi tidak semua pupuk dapat dicampur.
seperti pupuk ES, DS dan TS merupakan pupuk yang tidak dapat dicampur
dengan pupuk urea. Jika pupuk tersebut dicampur maka pupuk tersebut akan
menjadi rusak dan tidak dapat digunakan kedalam tanah. Syarat pencampuran
pupuk itu sendiri adalah yang memiliki kesamaan pada pH. Pupuk ED, DS dan TS
jika dicampurkan dengan urea akan menjadi netral karena pupuk tersebut
93
memiliki pH yang berbeda dan tidak dapat digunakan untuk meningkatkan
kesuburan tanah.
Tidak semua pupuk dapat di campur, karena ada pula beberapa pupuk yang
tanaman.
Dari praktikum pencampuran pupuk yang terdiri dari tiga jenis pupuk yaitu
pupuk ZA (20% N), pupuk SP-36 (36% P2O5) dan KCL (50% K2O2) dengan
perbandingan (7:7:7) yang ditambah filler (bahan pengisi) abu dapur sebanyak
31,6 gram yang telah didapatkan dari keseluruhan berat pupuk campuran
dikurangi jumlah perbandingan tiga jenis pupuk. Dan bahan tersebut kemudian
digunakan untuk menambah unsur hara dalam tanah yang akan membantu
94
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
mengandung lebih dari satu unsur hara. Hal ini merupakan penghematan waktu,
tenaga dan biaya. Pemberian pupuk atau pembuatan pupuk campur harus sesuai
yang tepat. Pencampuran pupuk yang tidak sesuai akan menyebabkan keugian.
B. Saran
dilakukan secara hati-hati dan teliti dalam menghitung dosis yang harus
95
DAFTAR PUSTAKA
96
LAMPIRAN
LEMBAR ACC
DOKUMENTASI
97
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
Figur 1 one
Figur 2 two
98
Figur 3three
Figur 4four
Figur 5five
99
Figur 6shici
Figur 7nana
Figur 8hachi
Figur 9juusan
100
Figur 10kyuu
Figur 11juu
Figur 12juuichi
Figur 13juuni
101
Figur 14juu go
102
BIODATA PRAKTIKAN
103