KESULITAN BELAJAR
Ditujukan Untuk Matakuliah Profesi Kependidikan
Disusun oleh :
Kelompok 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa menyusun
atau menyelesaikan tugas PROJECT. Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan
sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini disususun dalam
rangka memenuhi tugas PROJECT pada mata kuliah Profesi Kependidikan.
Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan tugas ini, dan Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak- pihak yang telah membantu dan secara khusus saya berterimakasih
kepada Bapak Drs.Hidir Efendi, M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Filsafat
Profesi Kependidikan karena telah memberikan bimbinganya kepada kami untuk
menyelesaikan tugas PROJECT ini hingga selesai.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 1
C. Ruang Lingkup 2
BAB IV PENUTUP 18
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala
usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan
belajar. Juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar serta cara
menetapkan dan kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan)
maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang
subjektif.
Dengan demikian, semua kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menemukan
kesulitan belajar termasuk kegiatan diagnosa. Perlunya diadakan diagnosis belajar
karena berbagai hal. Pertama, setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan
pelayanan untuk berkembang secara maksimal. Kedua, adanya perbedaan
kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang lingkungan masing-masing
siswa. Ketiga, sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberi kesempatan pada
siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Dan keempat, untuk menghadapi
permasalahan yang dihadapi oleh siswa, hendaknya guru beserta BK lebih intensif
dalam menangani siswa dengan menambah pengetahuan, sikap yang terbuka dan
mengasah ketrampilan dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
Belajar merupakan tugas utama siswa, di samping tugas-tugas yang lain.
Keberhasilan dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh siswa yang bersangkutan,
tetapi juga oleh orang tua, guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan
bukan hanya berhasil, tetapi berhasil secara optimal. Untuk itu diperlukan
persyaratan yang memadai, yaitu persyaratan psikologis, biologis, material, dan
lingkungan sosial yang kondusif.
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka tujuan penulisan yang
hendak penulis capai adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang kesulitan belajar.
2. Untuk memahami gejala dan ciri kesulitan belajar.
3. Untuk mengetahui latar belakang timbulnya kesulitan belajar.
4. Untuk mengetahui tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan belajar.
5. Untuk upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
C. Ruang Lingkup
Berhubung luasnya cakupan diagnosis kesulitan belajar siswa, maka tidak
memungkinkan untuk dibahas saat ini seluruhnya. Oleh karena itu, pada saat ini,
laporan ini dibatasi yaitu khususnya tentang :
1. Pengertian diagnosis kesulitan belajar.
2. Gejala dan ciri kesulitan belajar.
3. Latar belakang timbulnya kesulitan belajar.
4. Tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan belajar.
5. Upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
BAB II
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
2. Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang berada atau berasal
dari luar peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua : faktor instrumental
dan faktor lingkungan.
a. Faktor instrumental
Faktor-faktor instrumental yang dapat menyebabkan kesulitan belajar
mahasiswa antara lain :
Kemampuan profesional dan kepribadian dosen yang tidak memadai.
Kurikulum yang terlalu berat bagi pesert didik.
Program belajar dan pembelajaran yang tidak tersusun dengan baik.
Fasilitas belajar dan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
b. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan meliputi lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Penyebab
kesulitan belajar yang berupa faktor lingkungan antara lain :
Disintegrasi atau disharmonisasi keluarga.
Lingkungan sosial sekolah yang tidak kondusif.
Teman-teman bergaul yang tidak baik.
Lokasi kampus yang tidak atau kurang cocok untuk pendidikan.
Dari berbagai faktor yang melatarbelakangi timbulnya kesulitan belajar siswa,
penulis berpendapat bahwa faktor yang melatarbelakangi tersebut, yaitu:
3. Faktor internal
Faktor internal ini berasal dari dalam diri individu atau siswa itu sendiri. Faktor
internal ini seperti :
Inteligensi siswa
Minat belajar siswa
Kesehatan siswa
Gizi siswa.
4. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal, teman sebaya, serta fasilitas belajar
baik itu di sekolah maupun di rumah. Di lingkungan keluarga seperti bagaimana
kondisi dalam keluarga, posisi siswa dalam keluarga. Di lingkungan sekolah seperti
bagaimana perhatian guru terhadap siswa. Selain itu, kelengkapan fasilitas belajar
juga dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa, kemudian suasana saat peserta
didik belajar juga sangat berpengaruh pada minat belajar peserta didik.
Penjelasan dari beberapa ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa upaya-
upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik, yaitu:
1. Mengidentifikasi peserta didk yang mengalami kesulitan belajar.
2. Mengidentifikasi jenis kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik.
3. Mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar pada
peserta didik tersebut.
4. Merencanakan suatu tindakan bantuan yang dibutuhkan oleh peserta didik
berdasarkan hasil pengungkapan factor penyebab kesulitan belajar tersebut.
5. Melaksanakan pemberian bantuan kepada peserta didik dengn memberikan
pelajaran tambahan kepada peserta didik.
6. Memberikan tindak lanjut, bagaimana hasil yang didapatkan setelah diberikan
bantuan
BAB III
PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
A. Identifikasi Siswa
Dalam observasi ini penulis memilih salah satu siswa kelas V sebagai klien
karena penulis mengamati siswa tersebut dalam hasil ujian mid semester
mendapatkan nilai jelek dan juga pada proses belajar mengajar sikapnya kurang baik
terhadap materi pelajaran, terkadang banyak bicara di dalam kelas, terlihat kurang
konsentrasi. Selain pengamatan dari penulis hasil informasi dari wali kelas dan kepala
sekolah dan wawancara dengan klien juga memberikan informasi yang sama dengan
pengamatan penulis. Dan berbagai informasi tersebut penulis mendapat kesimpulan
bahwa siswa tersebut kesulitan dalam menerima pelajaran, motivasi belajarnya
rendah, tidak semangat dalam belajar.
Berikut hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan pribadi klien:
1. Identitas siswa
Nama siswa : Dara Firmai
TTL : Padang / 27 Mei 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Durung No 112, Medan
Sekolah : SD Negeri No. 158326
Kelas :V
Jumlah saudara : 3 Orang
Anak ke : 1 (pertama)
Tinggal bersama : Nenek
2. Nama orang tua
Ayah : Firman Rusli
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Sales
Pendidikan terakhir : SMA
Ibu : Yetmarwarni
Pekerjaan : Rumah tangga
3. Wali kelas : Gusmaini, S.Pd
4. Kepala Sekolah : Yusmi, M.Pd
E. Pelaksanaan Bantuan
Bantuan yang telah diberikan adalah :
1. Kepada siswa
Melakukan pengajaran perbaikan dengan mengajarkan kembali materi yang
kurang/tidak dipahami oleh kedua siswa.
Memberikan latihan kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan
kembali. Penulis telah membuat RPP (Rancangan pelaksanaan pembelajaran)
mengenai materi yang telah diajarkan tersebut.
Memberikan informasi kepada siswa tentang bagaimana cara yang baik seperti
waktu belajar yang efektif.
Memberikan informasi mengenai pentingnya mengulang pelajaran dirumah
agar materi yang diterangkan oleh guru dapat diserap dan di ingat selalu.
Memberikan informasi kepada siswa akan pentingnya belajar dengan serius di
dalam kelas agar materi yang diberikan oleh guru dapat diserap dengan baik.
2. Kepada orang tua siswa
memberikan informasi kepada orang tua siswa agar lebih mengontrol lagi
anaknya dalam belajar dan selalu mengingatkan anak untuk belajar dengan teratur
dirumah, memberikan motivasi dan dorongan kepada anak agar anak selalu
bersemangat dalam belajar karena sebenarnya anak ini memiliki kemampuan dan
motivasi yang bagus apabila dia diberikan semangat, dukungan, dan sokongan
terutama dari orang tuannya, dan menciptakan suasana yang tenang dalam belajar
3. Kepada guru kelas
memberikan informasi tentang letak kesulitan belajar siswa, pada pokok
materi mana siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar merupakan tugas utama siswa, di samping tugas-tugas yang lain.
Keberhasilan dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh siswa yang bersangkutan,
tetapi juga oleh orang tua, guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan
bukan hanya berhasil, tetapi berhasil secara optimal. Untuk itu diperlukan
persyaratan yang memadai, yaitu persyaratan psikologis, biologis, material, dan
lingkungan sosial yang kondusif.
Kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki masalah sehingga
tidak bisa belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada keberhasilan belajar.
Dan keberhasilan belajar siswa itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
internal (yang bersumber dari dalam diri sendiri) maupun eksternal (yang bersumber
dari luar atau lingkungan).
B. Saran
Dalam penulisan Project ini Kami menyadari bahwa Project ini masih banyak
kekurangan oleh sebab itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan
guna perbaikan pada masa mendatang. Kami mengharapkan Project ini dapat
bermanfaat bagi kami atau pihak lain yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Abin, S.M. 2002. Psikologi Pendidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.